• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIKA_THEORY WEEK 11 Uji Kenormalan & Transformasi Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STATISTIKA_THEORY WEEK 11 Uji Kenormalan & Transformasi Data"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A. BEBERAPA CARA UJI NORMALITAS

1. RASIO SKEWNESS DAN RASIO KURTOSIS

Rasio Skewnwss = Nilai Skewnwss / S.E. Skewness Rasio Kurtosis = Nilai Kurtosis / S.E. Kurtosis

Jika Nilai Rasio Diantara - 2 s/d + 2 Sebarannya Bersifat Normal

2. UJI KOLMOGOROV SMIRNOV = UJI LILLIEFOR

Jika Nilai Prob. / Sig F > 5 % Sebaran Bersifat Normal

Jika Nilai Prob. / Sig F < 5 % Sebaran Bersifat Tidak Normal

3. UJI SHAPIRO WILK

Jika Nilai Prob. / Sig F > 5 % Sebaran Bersifat Normal Jika Nilai Prob. / Sig F > 5 % Sebaran Bersifat Normal

Jika Nilai Prob. / Sig F < 5 % Sebaran Bersifat Tidak Normal

4. UJI Anderson-Darling 5. GAMBAR / PLOT

Histogram dengan Normal Curve Q-Q Plot

Pembentukan Garis Berdasarkan Nilai Z.

Jika Data Tersebar Di sekeliling Garis Berdistribusi Normal

6. DETRENDED Q-Q PLOT

Pembentukan Garis Untuk Mendeteksi Pola-pola Dari Titik-titik Yang Bukan bagian dari normal.

(3)

Untuk mengetahui apakah sebuah distribusi Normal atau mendekati Normal atau bisa dianggap Normal, bisa

dilakukan beberapa prosedur:

1. Melakukan metode statistik tertentu, seperti Uji

Kolmogorv-Smirnov, Uji Shapiro-Wilk dan sebagainya.

2. Membuat Grafik dengan prosedur tertentu dan 2. Membuat Grafik dengan prosedur tertentu dan

mengamati pola plot atau grafik tersebut.

(4)

Uji Normalitas Distribusi

Kolmogorov Smirnov

Metode Kolmogorov-Smirnov, yang merupakan uji kenormalan paling populer, didasarkan pada

nilai D yang didefinisikan sebagai berikut:

nilai D yang didefinisikan sebagai berikut:

(5)

Pada hakekatnya D adalah nilai deviasi absolut

maksimum antara Fn (x) dan F0 (x)

Nilai D ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai D

kritis untuk ukuran tes α.

Stephens memberikan

nilai kritis tersebut untuk berbagai kondisi pengujian nilai kritis tersebut untuk berbagai kondisi pengujian Untuk α = 1%, nilai D kritis adalah

1.035*(√n – 0.01 + 0.85/√n).

Sedangkan untuk α = 5% dan α = 10%, nilai D kritis

berturut-turut sebesar 0.895*(√n – 0.01 + 0.85/√n) dan

(6)

Terdapat beberapa cara pengujian normalitas distribusi yaitu menggunakan formula/prosedur Kolmogorov-Smirnov, Liliefors, dan Chi Square (X 2 )

(7)
(8)

Dari tabel tersebut misalkan kita ingin menguji normalitas variabel Y , maka untuk memudahkan diperlukan tabel bantu sebagai berikut :

(9)

Langkah-langkah perhitungan :

Setelah data dimasukan dalam kolom pertama dan dihitung

frekuensinya, kemudian dilakukan perhitungan sebagai berikut :

1. Cari prosentasi (p) dengan cara frekuensi (f) dibagi dengan jumlah data. Dalam contoh baris pertama di atas adalah 1 : 5 = 0.2, demikian seterusnya sampai selesai untuk setiap frekuensi.

(10)

3. Cari nilai Zx dengan cara Skor Y dikurangi dengan Mean/nilai

rata-rata dibagi nilai Standar Deviasi, sebagai contoh untuk baris pertama adalah (7 – 15.4)/5.86 = - 1.43. untuk baris selanjutnya dihitung dengan cara yang sama.

4. Cari nilai Z tabel (Zt) dengan melihat Tabel Kurva Normal baku

(Tabel Z ) berdasarkan nilai Zx –nya, contoh untuk baris pertama.

Nilai Z tabel dilihat dalam baris 1,4 dan kolom 3, diperoleh nilai Z Nilai Z tabel dilihat dalam baris 1,4 dan kolom 3, diperoleh nilai Z

sebesar 0.4236, karena nilai Zx – nya bernilai minus maka nilai Z

tabel yang diisikan adalah 0.5 - 0.4236 = 0.0764 (0.08). bila Zx

(11)

5. Nilai a1 diperoleh dengan cara menyelisihkan nilai Kp dengan nilai Zt di

bawahnya, sedang untuk baris pertama nilai Zt langsung diisikan,

contoh untuk baris kedua nilai 0.08 diperoleh dengan cara 0.2 – 0.28 = -0.08 (yang dipakai nilai mutlaknya).

6. nilai a2 diperoleh dengan menyelisihkan nilai Kp dengan nilai Ztyang

sejajar, contoh untuk baris pertama 0.2 – 0.08 = 0.12.

7. setelah selesai cari nilai a maksimum, diperoleh nilai 0.21, kemudian

bandingankan dengan nilai tabel pada baris N = 5, pada tingkat

(12)

Uji Kenormalan Shapiro-Wilk

Pengujian Shapiro-Wilk, yang diusulkan 1965,

mengkalkulasi suatu W statistik yang menguji apakah suatu sampel acak, x1, x2,..., xn mengikuti distribusi normal atau tidak. Nilai W yang kecil menunjukkan normal atau tidak. Nilai W yang kecil menunjukkan kenormalan dan persentase untuk W statistik,

formula ini ditemukanoleh Simulasi Monte Carlo , telah direproduksi oleh Pearson Dan Hartley.

(13)

W statistik dihitung sebagai berikut:

(14)

Algoritma Shapiro Wilk

Procedure

Order the observations from low to high. Compute S² = (n-1)s²

where s² is the sample variance.

If n is even, k = n/2. If n is odd, k = (n – 1)/2. Then If n is even, k = n/2. If n is odd, k = (n – 1)/2. Then

where a(n+i+1) for i = 1 to k, are found in tables. Compute the test statistic. W = b² / S²

(15)
(16)

Dalam kenyataannya seringkali bentuk data yang

(17)

Transformasi Data

Diperbolehkan untuk koreksi dari

ketidak-normalan yang disebabkan oleh skewness,

kurtosis, atau problem lainnya (kurang linearitas)

Tidak harus dilakukan jika nilai mengandung

Tidak harus dilakukan jika nilai mengandung

meaningful scale

Jenis transformasi :

Square root – moderate violations LOG – severe, dan

(18)

Agar asumsi bahwa data berdistribusi normal tetap dipenuhi maka perlu dilakukan suatu transformasi terhadap data asli. Transformasi dilakukan untuk satu angkatan data bila data yang akan ditransformasi hanya satu angkatan data. Untuk memilih fungsi transformasi yang tepat dapat digunakan tangga transformasi Tukey yang digambarkan sebagai berikut:

(19)

Tangga transformasi dapat dijelaskan sebagai berikut: Transformasi 10x akan membuat bentuk distribusi data

menjadi menjulur kekanan secara kuat, sedangkan transformasi akan membuat bentuk distribusi data menjadi menjulur kekiri secara kuat.

Sebagai contoh jika kita memiliki data yang menjulur

Sebagai contoh jika kita memiliki data yang menjulur kekanan secara lemah maka kita dapat tranformasi

(20)

Transformasi

Untuk data yang skewnessnya positif (pelajari apakah

artinya condong ke kiri atau ke kanan) square root dan log

akan membuat data tetap pada susunan aslinya tetapi

membawanya dalam sebaran, akan tetapi inverse akan

membalik susunan data membalik susunan data

Untuk data yang skewnessnya negatif (pelajari apakah

artinya condong ke kiri atau ke kanan) berlaku

kebalikannya; tanpa penyesuaian, square root dan log akan

membalik susunan sedangkan inverse membuatnya tetap

(21)
(22)
(23)
(24)

Gambar

Tabel skor Variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)
Tabel bantu Perhitungan Normalitas
tabel yang diisikan adalah 0.5 - 0.4236 = 0.0764 (0.08). bila Z – nya bernilai minus maka nilai Zx

Referensi

Dokumen terkait

Secara statistik uji beda rata-rata kandungan kalium, kalsium, dan natrium antara daun kucai segar dan rebus dengan menggunakan distribusi F, menyimpulkan bahwa kandungan

Sebaliknya,loyalitas petani penghasil bahan baku yang tinggi sangat tergantung pada tingkat kepuasan yang mereka terima dari perusahaan baik dalam menentukan keputusan harga jual

Lembaga Konservasi adalah sebuah lembaga atau badan yang memiliki tanggung-jawab dalam menangani, mengawasi, dan melaksanakan konservasi benda yang merupakan bagian daripada

Kajian Penanganan Persoalan Lalu-Lintas Sebagai Dampak Tarikan Kendaraan Gedung Ekalokasari Plaza (Studi Kasus: Jalan Pajajaran, Jalan.. xvii    .. Raya Tajur, dan Jalan Siliwangi

Harus dibentuk suatu Komite Eropa untuk Pencegahan Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat (yang selanjutnya disebut sebagai

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

- Anda dapat mengubah jadwal penerbangan Award Ticket atau Upgrade Award Anda dengan dikenakan potongan mileage sebesar 10% (sepuluh persen) dari total mileage

Dia bisa menjadi, bisa menjadi, karena memang pernikahan itu kan penggabungan dari dua pribadi yang beda menjadi satu, mungkin pada waktu awalnya apa yang jadi kita harapkan