• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI KEUANGAN DASAR LEVEL MD – FIII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERI KEUANGAN DASAR LEVEL MD – FIII"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI KEUANGAN DASAR

LEVEL MD

FIII

(2)

MANAJEMEN KEUANGAN

DASAR

 BAB 2. LAPORAN KEUANGAN  BAB 3. ANALISIS FINANSIAL  BAB 4. MANAJEMEN INVESTASI

BAB 5. PERAMALAN & PERENCANAAN KEUANGAN BAB 6. MANAJEMEN MODAL KERJA

2

LAPORAN KEUANGAN

2

BAB 1.

PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

(3)

3

• Manajemen Keuangan, adalah keseluruhan aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana secara efektif dan efisien.

• Manajemen Keuangan, adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan sumber daya keuangan secara efektif dan efisien guna mencapai sasaran.

A. PENGERTIAN

(4)

2. Proses Manajemen Keuangan

a. Perencanaan

Penetapan tujuan, stategi, kebijakan dan program dalam bentuk rencana kerja dan anggaran

b. Pengorganisasian

Penetapan rencana kerja dan anggaran secara cascading sampai dengan tingkat unit terkecil

c. Pelaksanaan dan pengarahan

Mencari dan mengekploitasi serta mengelola dana

d. Pengendalian

(5)

5

a. Pembelanjaan Aktif :

Usaha untuk mendapatkan dana, akan terlihat pada sisi Pasiva dari neraca.

b. Pembelanjaan Pasif :

Usaha untuk mengalokasikan dana, akan terlihat pada sisi Aktiva dari neraca.

(6)

Kepuasan PPP Margin Pend TL Investasi Pemb, Sw BB,MP, Har CFI CFF Pendapatan Biaya Ush &LU CFO Kepg,Adm Penyusut, Beban LU Pend Lain PSO Debt Penj TL FC Control VC Guarant Gover APBN Keijakan Pemerintah Tarif kWh Equity Uncontrol Financial Profile

1.025 (82%)

220 (18%) 653 1.273 8% 82% 1.245 (1) (2) (6) (4) (5) (3) -Kit -Tran -Dis -Lain 609 653 11

4. Siklus Keuangan PLN

(7)

7

B. FUNGSI

1. Keputusan Investasi :

Mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.

2. Keputusan Pendanaan (kebijakan struktur modal) :

Mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis guna membelanjai kebutuhan investasi dan kegiatan usahanya.

3. Keputusan Dividen (Kebijakan Dividen) :

Keputusan Dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham melalui penentuan : (a) besarnya prosentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividen, (b) stabilitas dividen yang dibagikan, (c) dividen saham (stock dividen), (d) pemecahan saham (stock split), (e) penarikan kembali saham yang beredar

(8)

8

C. TUJUAN

1. Meningkatkan kemakmuran para pemegang saham/pemilik 2. Kemakmuran tercermin dari tingginya harga saham

3. Harga pasar saham dipengaruhi berbagai faktor antara lain :

• Laba per lembar saham

• Tingkat bunga bebas risiko

• Tingkat ketidakpastian operasi perusahaan

(9)

9

D. PRINSIP

1. Keseimbangan risiko dan pengembalian - Jangan menambah risiko kecuali terdapat kompensasi berupa tambahan pengembalian investasi.

2. Nilai Waktu Uang (Time Value of Money) - Uang yang diterima hari ini lebih berharga dari uang yang diterima di masa depan.

3. Kas - bukan laba - adalah Raja.

4. Pertambahan arus kas – Satu-satunya perubahan yang harus diperhatikan.

5. Tidak semua risiko sama – Ada beberapa risiko yang dapat didiversifikasi (mengurangi risiko).

(10)

MANAJEMEN KEUANGAN

DASAR

10

LAPORAN KEUANGAN

10

Bab 2. Laporan Keuangan

Electricity for a Better Life

 BAB 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN  BAB 3. ANALISIS FINANSIAL

BAB 4. MANAJEMEN INVESTASI

(11)

A. PENGERTIAN

Menurut PSAK I Revisi 2009, Laporan Keuangan adalah suatu

penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

suatu entitas (perusahaan). Laporan Keuangan juga menunjukan

hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber

(12)

Laporan keuangan pokok terdiri dari antara lain:

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan arus kas

Catatan :

Laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian

integral dari laporan keuangan.

B. JENIS

JENIS LAPORAN

KEUANGAN

1. Neraca

• Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu.

(13)

a. Aset

ASET

ASET TIDAK LANCAR (antara lain: )

ASET LANCAR (antara lain: )

Aset Tetap Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (PDP) Aset Tidak Digunakan

Dalam Operasi

Kas dan Setara Kas Piutang Usaha

Aset Tidak Lancar Lain

(14)

KEWAJIBA N & EKUITAS

EKUITAS (antara

lain: )

KEWAJIBA N

Saldo Laba

Kewajiban Tidak Lancar

Kewajiban Lancar

Pendapatan Ditangguhkan (BP)

UJL

Hutang Usaha

Hutang Pajak

Hutang Lancar Lainnya

b. Kewajiban dan Ekuitas

AKUN ANTAR SATUAN ADMINISTRA

(15)

15

NERACA

ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS

ASET KEWAJIBAN +

EKUITAS

(16)

16

1. Aset Tidak Lancar merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki sifat untuk menjadi uang kembali membutuhkan proses lebih besar dari 12 bulan (satu siklus akuntansi), terdiri antara lain :

• Aset Tetap, adalah kekayaan perusahaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

• Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (PDP), adalah kekayaan perusahaan yang masih dalam proses pembangunanAset tidak beroperasi adalah

• Aset Tidak Digunakan Dalam Beroperasi, adalah kekayaan perusahaan yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.

• Aset Tidak Lancar Lain, adalah aset yang tidak tercakup pada aset di atas.

c. Penjelasan Unsur-Unsur Keuangan

 Aset menggambarkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan pelaporannya disusun dengan urutan sesuai kemudahannya untuk diubah menjadi kas (disusun sesuai dengan yang paling likuid)

(17)

17

2. Aset Lancar merupakan aset yang pada umumnya berubah menjadi kas memerlukan waktu yang cukup singkat atau kurang dari 1 tahun, terdiri antara lain :

• Kas dan Setara Kas, terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

• Piutang Usaha, dinyatakan dalam jumlah bersih setelah dikurangi penyisihan piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih. Penyisihan piutang tersebut dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan dalam periode piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

• Persediaan, adalah material pemeliharaan dan bahan bakar yang akan digunakan untuk kepentingan operasional.

(18)

18

 Ekuitas, adalah menunjukkan kepemilikan pemegang saham yang terdiri dari antara lain: saldo laba.

• Saldo laba, adalah akumulasi dari laba tahun-tahun sebelumnya dan laba tahun berjalan.

 Menurut PSAK 57 Kewajiban, adalah kewajiban kini perusahaan yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengeluarkan sumber daya perusahaan.

1. Kewajiban Tidak Lancar, antara lain :

• Pendapatan Ditangguhkan (BP), adalah penerimaan atas biaya penyambungan listrik dari pelanggan yang ditangguhkan dan diamortisasi sebesar 5% per tahun sejak listrik sudah tersambung.

(19)

19

2. Kewajiban Lancar, adalah kewajiban yang harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan (satu siklus akuntansi ), antara lain :

• Hutang Usaha, adalah kewajiban sehubungan dengan pembelian tenaga listrik, bahan bakar, barang dan jasa.

• Hutang Pajak, adalah kewajiban perusahaan untuk membayar pajak kepada negara sesuai dengan ketentuan undang-undang pajak yang berlaku yang harus diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan.

(20)

20

ASET

2009

ASET TIDAK LANCAR

− Aset Tetap ( Net )

− PDP

− Aset Tidak Digunakan Dalam Operasi

− Aset Tidak Lancar Lain

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR

769.846 8.340

77

1.214

779.478

Contoh Neraca

PT.PLN (PERSERO) UNIT PENUNJANG

NERACA PER 31 DESEMBER 2009

(21)

21

ASET

2009

ASET LANCAR

− Kas dan Setara Kas

− Piutang Usaha ( Net )

− Persediaan ( Net )

− Aset Lancar Lain

Jumlah ASET LANCAR

Jumlah ASET

11.276 27.738 18.776 1.926

59.716

839.194

Contoh Neraca

PT.PLN (PERSERO) UNIT PENUNJANG

NERACA PER 31 DESEMBER 2009

(22)

22

KEWAJIBAN & EKUITAS

2009

EKUITAS

− Saldo Laba

AKUN ANTAR SATUAN ADMINISTRASI

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

− Pendapatan Ditangguhkan

− Uang Jaminan Langganan

KEWAJIBAN LANCAR

- Hutang Usaha - Hutang Pajak

- Hutang Lancar Lainnya

Jumlah KEWAJIBAN

Jumlah KEWAJIBAN dan EKUITAS

(23)

2. Laporan Laba Rugi

 Laporan Laba Rugi adalah perhitungan hasil kegiatan operasi organisasi bisnis yang terdiri dari pendapatan dan beban-beban. Laporan ini menggambarkan kemampuan manajemen dalam memperoleh laba.

 Laporan Laba Rugi menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu.

 Perbedaan laba rugi dibanding neraca :

• Laba rugi mencerminkan hasil usaha dalam satu periode tertentu

(24)

a. Laba Rugi

Usaha

LABA RUGI USAHA

PENDAPATAN USAHA

BEBAN USAHA (antara lain: )

Penjualan Tenaga Listrik Subsidi Listrik Pemerintah Penyambungan Pelanggan

Pembelian Tenaga Listrik Bahan Bakar dan Minyak

Pelumas Lain-lain

Pemeliharaan Kepegawaian

(25)

PENDAPAT AN (BEBAN) LAIN-LAIN

PENDAPATAN LAIN-LAIN (antara lain: )

BEBAN LAIN-LAIN (antara lain

: )

Pendapatan

Beban Pinjaman

Beban Pensiun

b. Pendapatan (Beban) Lain-lain

Beban lain-lain

(26)

26

LAPORAN LABA RUGI PER UNSUR UNIT PENUNJANG UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

( DALAM RUPIAH )

Contoh Laba Rugi

URAIAN

2009

PENDAPATAN USAHA 2,748,366,778,125

- Penjualan Tenaga listrik (netto) : 2,726,429,647,085 - Subsidi Listrik Pemerintah - - Penyambungan Pelanggan 19,514,522,486 - Lain - lain 2,422,608,554

(27)

27

LAPORAN LABA RUGI PER UNSUR UNIT PENUNJANG UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

( DALAM JUTAAN RUPIAH )

Contoh Laba Rugi

URAIAN

2009

BEBAN USAHA 174,370,063,309

- Pembelian Tenaga Listrik 534,584,968 -

- Bahan Bakar dan Minyak Pelumas - - Pemeliharaan 44,836,647,874

- Kepegawaian 46,803,071,681 - Penyusutan 44,475,214,882 - Lain-Lain 37,720,543,904

(28)

28

LAPORAN LABA RUGI PER UNSUR UNIT PENUNJANG UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

( DALAM JUTAAN RUPIAH )

Contoh Laba Rugi

URAIAN

2009

PENDAPATAN ( BEBAN ) LAIN-LAIN 17,155,492,187

- Pendapatan 19,053,454,431 - Beban Pinjaman ( ) - - Beban Pensiun ( ) (1,734,454,494) - Beban Lain-Lain ( ) (163,507,750) - Beban Selisih Kurs ( ) -

(29)

3. Laporan Arus Kas

 Menurut PSAK 2, laporan arus kas, adalah arus kas masuk dan arus keluar kas atau setara kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

 Laporan arus kas/ Cash Flow mencerminkan :

• Arus kas aktivitas operasi

• Arus kas aktivitas investasi

• Arus kas aktivitas pendanaan

• Kenaikan / penurunan kas

• Saldo awal dan saldo akhir kas

 Metode penyusunan arus kas :

• Metode Langsung : dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan.

(30)

1. Aliran dana tunai masuk dan keluar perusahaan dalam rangka menjalankan kegiatan operasi perusahaan.

2. Dana tunai merupakan unsur modal kerja yang bersifat sangat likuid (lancar )

3. Penyusunan anggaran arus kas harus cermat agar terjadi keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran sehingga likuiditas selalu terpelihara.

4. Kecermatan penyusunan anggaran arus kas tergantung dari optimalisasi koordinasi antar fungsi dalam perusahaan (bukan hanya tugas fungsi keuangan saja).

Secara umum maksud dan tujuan laporan cash flow adalah untuk mengevaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas serta asal perolehannya (orientasi kepada penerimaan)

(31)

• Tertib administrasi keuangan

• Tertib anggaran

• Tertib penggunaan keuangan dengan berpedoman pada anggaran & rencana arus kas yg telah disusun.

Fungsi Arus Kas

• Cash inflow

• Cash outflow

• Perlu disusun rencana pendapatan dan biaya operasi perusahaan.

(32)

Cash Flow Aktivitas Investasi:

• Cash inflow

• Cash outflow

• Perlu disusun rencana kegiatan investasi

Cash Flow Aktivitas Pendanaan:

• Cash inflow

• Cash outflow

(33)

33 Contoh Arus Kas Operasi

PT.PLN (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

(Dalam Ribuan Rupiah )

NO. U R A I A N

DES JUMLAH

1 2

14

15 = 3 s/d 14

I. SALDO AWAL. 12,689,141

94,266,70 9 II. AKTIVITAS OPERASI.

Penerimaan : 51,464,260

283,854,0 07

Pengeluaran :

(52,877,63 1)

(273,243,8 40)

Penerimaan / (Pengeluaran).

1. Pendapatan Penjualan. 614,881 5,465,114 a. Tenaga Listrik. 472,588 3,373,432

b. Sambungan pesta. 141,694 2,081,339

c. Penambahan daya. 599 9,471

d. Jasa Diklat. 0 0

(34)

34 Contoh Arus Kas Operasi

PT.PLN (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

(Dalam Ribuan Rupiah )

NO. U R A I A N

DES JUMLAH

1 2 14 15 = 3 s/d 14

2. Penerimaan Biaya Penyambungan. 3,501,814 38,313,398

3. Penerimaan UJL. 1,535,084 11,172,837

4. Pendapatan operasi lainnya : 398,437 4,464,666

A. Sewa: trafo, tiang, dll 0 20,233

B. Ts. Opal 203,212 3,642,990

C. C. Lain-lain. 195,225 801,443

5. Biaya Operasi. ( ) (23,969,012) (126,763,340)

A. Pembelian Tenaga listrik : ( ) 0 0

B. PSKSK ( ) 0 0

(35)

35 Contoh Arus Kas

Operasi

PT.PLN (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

(Dalam Ribuan Rupiah )

NO. U R A I A N

DES JUMLAH

1 2 14 15 = 3 s/d 14

D. Bahan Bakar, Minyak Pelumas & Bahan Baku.( ) 0 0

a. B B M. ( ) 0 0

b. Batu Bara & Gasifikasi Batubara. ( ) 0 0 c. LPG, Gas Alam, Panas Bumi dan E & P. ( ) 0 0 d. Retribusi Penggunaan Arus Air PEMDA. ( ) 0 0 e. Campuran Minyak Bakar dll. ( ) 0 0 f. Minyak Pelumas. ( ) 0 0 g. Bahan Bakar Sewa Pembangkit. ( ) 0 0

E. Pemeliharaan. ( ) (16,119,864) (51,124,880)

a. Pemakaian Material ( ) (5,532,834) (19,406,242) b. Jasa Borongan ( )

(10,587,030

) (31,718,638) F. Biaya Kepegawaian ( ) (3,253,656) (44,810,526)

(36)

36 Contoh Arus Kas

Operasi

PT.PLN (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

(Dalam Ribuan Rupiah )

NO. U R A I A N

DES JUMLAH

1 2 14 15 = 3 s/d 14

6. Pendapatan / (Pengeluaran) Diluar Operasi 5,305,109 6,144,989

A. Pendapatan diluar operasi : 285,132 4,119,620

a. Jasa Giro 38,813 171,771

b.

Denda keterlambatan pekerjaan oleh

Pihak Ketiga 16,150 49,831

c. Penerimaan PFK 6,702 88,792

d. Iuran Peserta 0 245,528

e. Iuran Pemberi kerja 0 397,326

f. Angsuran uang muka PUMP - KPR 0 88,547

g. Penjualan material scrab. 0 0

h. Penjualan rumah dinas 0 0

i. Denda keterlambatan pembayaran listrik. 2,070 499,883

(37)

37 Contoh Arus Kas

Operasi

PT.PLN (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

(Dalam Ribuan Rupiah )

NO. U R A I A N

DES JUMLAH

1 2 14 15 = 3 s/d 14

B. Pemotongan Pajak : 6,839,299 20,817,034

a. Pajak pertambahan nilai (PPn) 0 4,023

b. Pajak penghasilan (PPh) 612,788 4,171,867

c. PPn R3 1,525 3,115,038

d. PPJU 6,224,986 13,526,106

C. Pengeluaran Diluar Operasi ( ) (516,157) (2,624,871) a. Biaya PFK ( ) (37,577) (37,577)

b. Biaya Tunjangan kesehatan Pensiun ( ) (119,822) (1,340,057)

c. Pinjaman uang muka PUMP - KPR ( ) (354,324) (354,324)

d. Pengembalian koreksi Rekening ( ) (2,228) (423,031)

e. Pengembalian koreksi UJL ( ) (2,206) (108,655)

f. Pengembalian koreksi BP ( ) 0 (2,545)

g. Bina - Lingkungan ( ) 0 0

(38)

38 Contoh Arus Kas Operasi

PT.PLN (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

(Dalam Ribuan Rupiah )

NO. U R A I A N

DES JUMLAH

1 2 14 15 = 3 s/d 14

D. Penyetoran Pajak : ( ) (1,303,165) (16,166,794)

a. Pajak pertambahan nilai (PPn) ( ) 0 0

b. Pajak penghasilan (PPh) ( ) (1,303,165) (7,555,863)

c. PPn R3 ( ) 0 (2,006,375)

d. PPJU ( ) 0 (6,604,556)

E. Pembayaran kepada Pensiunan (240,989) (2,127,136)

7. TRANSFER IURAN KE YDP (104,028) (1,259,096)

8. DROPPING DARI YDP UNTUK

PEMBAYARAN PENSIUN 242,211 3,102,628

(39)

39 Contoh Arus Kas Operasi

PT.PLN (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

(Dalam Ribuan Rupiah )

NO. U R A I A N

DES JUMLAH

1 2

14

15 = 3 s/d 14

10

. DROPPING BIAYA OPERASI DARI PLN DJBB

25,443,0 76

134,596,4 52

A. Biaya Operasi :

25,443,0 76

134,090,6 38 a. Pembelian Tenaga listrik 1,326,798 4,853,356

b. PSKSK 0 0

c. Sewa disel 0 0

d.

Bahan Bakar, Minyak Pelumas dan Bahan

Baku. 0 0

1. B B M. 0 0

2. Batu Bara & Gasifikasi Batubara. 0 0

3. LPG, Gas Alam, Panas Bumi dan E &

P. 0 0

(40)

40

Contoh Arus Kas Operasi

PT.PLN (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

(Dalam Ribuan Rupiah ) NO

. U R A I A N

DES JUMLAH

1 2

14

15 = 3 s/d 14

10. DROPPING BIAYA OPERASI DARI UPI

25,443,0 76

134,596,4 52

e. Pemeliharaan

5,946,20 8

42,401,34 5 1. Pemakaian Material. 2,534,208 19,426,756

2. Jasa Borongan. 3,412,000 22,974,589

f. Biaya Kepegawaian

10,204,50

5 44,417,208

g. Biaya Administrasi 7,965,565 42,418,729

B. Pengeluaran Diluar Operasi : 0 505,814

a. Biaya PFK 0 0

b. Biaya Tunjangan kesehatan Pensiun 0 190,000

c. Pinjaman uang muka PUMP - KPR 0 0

d. Pengembalian koreksi Rekening 0 315,814

(41)

41

Contoh Arus Kas Investasi

PT.PLN (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

(Dalam Ribuan Rupiah )

NO U R A I A N

DES JUMLAH

1 2

14

15 = 3 s/d 14

IV ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI *) (20,281,025) (61,943,618)

1. Investasi pendirian tetap ( ) 7,230,390 (7,920,952)

2. Investasi pendirian tetap sambungan baru ( ) (27,511,415) (54,022,666)

3. Investasi barang gerak/inventaris ( ) 0 0

4. Droping dari Kantor Pusat Untuk Investasi 12,604,326 61,802,258

(42)

42

Contoh Arus Kas Pendanaan

PT.PLN (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS UNIT PELAKSANA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DES 2009

(Dalam Ribuan Rupiah )

NO. U R A I A N

DES JUMLAH

1 2 14 15 = 3 s/d 14

VI ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN ( ) 0 0

1. Bunga ( ) 0 0

2. Angsuran Pokok ( ) 0 0

3. Droping dari Kantor Pusat Untuk Pendanaan 0 0

VII JUMLAH KAS BERSIH DARI AKTIVITAS

PENDANAAN 0 0

VIII NAIK / (TURUN) KAS / BANK (1,413,371) 10,610,167

IX SALDO AKHIR KAS/BANK 11,275,770 104,876,876

(43)

43

C. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN

KEUANGAN

Materialita

s Keandalan

Penyajian jujur

Pengungkapan Kemampuan pengguna Konsistensi

Netral Relevan

Nilai

konfirmasi Lengkap

Dapat

diperbandingka n

Dapat dipahami

(44)

D. TUJUAN LAPORAN

KEUANGAN

 Memberikan informasi kas mengenai posisi keuangan perusahaan

 Memberikan informasi keuangan mengenai hasil usaha perusahaan

 Memberikan laporan dan intepretasi kondisi dan potensi perusahaan

 Memberikan informasi akan kebutuhan pihak yang berkepentingan

(45)

E. Cara Membaca Laporan

Keuangan

• Untuk dapat memahami isi Laporan keuangan maka diperlukan penjelasan secara utuh atas data catatan keuangan (full disclose).

• Konsep yang diperlukan dalam catatan laporan keuangan, harus cukup, wajar dan lengkap.

• Yang umum digunakan adalah pengungkapan secara cukup.

• Pengungkapan secara wajar menunjukan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang sama dan bersifat umum bagi semua pemakai laporan keuangan.

• Pengungkapan yang lengkap, perlu dicermati lebih mendalam oleh penyusun laporan agar tidak terkesan terlalu berlebihan, sehingga berakibat mengaburkan informasi yang signifikan dan laporan keuangan sulit dipahami

(46)

MANAJEMEN KEUANGAN

DASAR

46

LAPORAN KEUANGAN

46

BAB 3.

ANALISIS FINANSIAL

Electricity for a Better Life

 BAB 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

 BAB 2. LAPORAN KEUANGAN

 BAB 4. MANAJEMEN INVESTASI

 BAB 5. PERAMALAN & PERENCANAAN KEUANGAN

(47)

A. PENGERTIAN ANALISIS FINANSIAL

APA ?

Proses interpretasi kondisi

keuangan perusahaan

dimasa yang lalu, sekarang

dan dimasa yang akan

datang.

SIAPA ?

Management

Kreditur

Supplier

Pemegang saham

Pemerintah

Karyawan

(48)

Analisis Finansial

MENGAPA ?

Mengetahui Kondisi Keuangan

Perusahaan.

Mengetahui Performance

Perusahaan

Sebagai Dasar Pengambilan

Keputusan Pihak Yang

Berkepentingan

KAPAN ?

Setiap akhir periode

Setiap saat

(49)

Manfaat Analisis Finansial, antara lain :

• Memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan

• Menganalisa kebijakan keuangan perusahaan dan pengaruhnya terhadap keuangan perusahaan

• Menilai hasil pengelolaan perusahaan

• Membantu dalam pengawasan perusahaan

(50)

• Pengertian BEP

Adalah suatu kondisi di mana pada periode tersebut perusahaan tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menerita kerugian

(pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan).

• Metode Perhitungan BEP a. Pendekatan Mathematis b. Pendekatan Grafis

• Manfaat Analisis BEP :

a. Perencanaan Penjualan atau Produksi b. Perencanaan Harga Jual Normal

c. Perencanaan Metode Produksi/Penjualan d. Titik Impas

1. Analisis Break Event Point (BEP)

(51)

(a) Pendekatan Mathematis

TR = TC

dimana :

PQ = FC + VCQ

- TR : total revenue (pendapatan)

PQ - VCQ = FC

- TC : total cost (biaya total)

Q (P - VC) = FC

- FC ; fixed cost (biaya tetap tiap periode)

Q = FC / (P - VC)

- VC : variable cost (biaya variabel perunit)

- P : price (harga perunit)

(52)

(b) Pendekatan Grafis

TR

TC

FC

Rp

Q

500

50.000

100.000

0

laba

rugi

(53)

Contoh :

- Harga jual (P) : Rp 200 perunit

- Fixed cost (FC) : Rp 50.000 per bulan - Variabel cos5t (VC) : Rp 100 perunit

Maka : BEP pada Q Q = FC / (P-VC)

Q = 50.000 /( 200 - 100) Q = 50.000 / 100

Q = 500 unit

Laba (RUGI)

- TR = PQ …………..…(Rp 200 x 500 unit) = Rp 100.000 - Cost :

- FC ………..……..= Rp 50.000

- VC (Rp 100 x 500 unit ) = Rp 50.000 (+)

(54)

 Analisa yang dilakukan dengan membandingkan data kuantitatif tertentu yang ditunjukkan dalam Neraca dan atau Laporan Laba Rugi perusahaan

 Rasio Keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

 Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di laporan keuangan.

 Angka-angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

 Rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan yang tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat komponen-komponen rasio itu sendiri.

 Rasio dalam laporan keuangan harus mengacu pada hubungan yang penting secara ekonomi.

(55)

• Laporan keuangan disusun sesuai data yg relevan sehingga terlihat kondisi keuangan yang sesungguhnya yaitu harta, kewajiban dan modal (Neraca) serta diketahui pendapatan dan biaya periode tertentu yang menunjukkan hasil usaha (Laba/Rugi)

• Melalui hasil analisa maka berbagai pihak dapat mengerti dan memahami laporan keuangan

• Analisa memberikan informasi tentang kelemahan, kekuatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja

• Dalam melakukan analisa perlu dilakukan dengan cermat dan menggunakan teknik analisis yang tepat, teliti, mendalam dan jujur

(56)

4.2. Jenis-jenis Analisa Rasio

1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Aktivitas

3. Rasio Hutang/Rentabilitas/Leverage 4. Rasio Kemampulabaan/Profitabilitas

1. Ratio Likuiditas

 Bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan guna memenuhi

kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya.

 Rasio likuiditas terdiri dari :

1) Rasio Lancar

2) Modal Kerja

3) Rasio Kas/Tunai

NO URAIAN FORMULA HITUNG HASIL

1 Rasio Lancar (Aset Lancar / Hutang Lancar) x 100%= …. .% (59.716 / 4.922) x 100% 394,24 %

2 Modal Kerja Aset Lancar - Hutang Lancar = Rp….. 59.716 – 15.147 = Rp 44.569 (dalam juta)

3 Rasio Kas/Tunai (Kas atau Setara Kas / Hutang

Lancar) X 100% = ….% (11.276 / 15.147) x 100% 74,44 %

(57)

2. Rasio Aktivitas

 Bertujuan mengukur efektivitas penggunaan sumberdaya dan mengukur efisiensi dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan pendapatan

 Rasio Aktvitas terdiri dari : 1. Rasio Perputaran Aset 2. Rasio Perputaran Utang

3. Rasio Perputaran Persediaan

NO URAIAN FORMULA HITUNG HASIL

1 Ratio

Perputaran Aset

(Pendapatan / Aset) x

100% = …..% (2.748.367 / 839.194) x100% 327,5 %

2 Ratio Perputaran Piutang

Penjualan / Rata-rata

Piutang = ………Kali 2.726.430 / ………. =

……. Kali

(……. Hari)

3 Ratio Perputaran Persediaan

Pemakaian Material

Pemeliharaan / Rata Rata

Persediaan =……..Kali ………….. / …………..

……. Kali

(……. Hari

(58)

3. Ratio Hutang/Rentabilitas/Leverage

 Untuk mengukur sampai seberapa jauh aset perusahaan dibiayai oleh hutang dan menunjukan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (bank).

 Ratio leverage terdiri dari :

1. Ratio hutang terhadap ekuitas 2. Ratio hutang terhadap total aset

Ratio Hutang/Leverage PLN Unit Penunjang Tahun 2009

NO URAIAN FORMULA HITUNG HASIL

1

Ratio Hutang terhadap Ekuitas/Modal

(Total Hutang/Ekuitas

Pemegang Saham )x100%=

…..% (441.933 / ………)x 100% ……… %

2 Ratio Hutang

terhadap Total Aset

(Total Hutang /Total Aset)

(59)

4. Ratio Kemampulabaan ( Profitabilitas )

 Ratio Kemampulabaan adalah ratio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.

 Ratio Kemampulabaan terdiri dari, antara lain :

• Return on investment (ROI) atau Rasio pengembalian investasi • Return on equity (ROE) Rasio pengembalian modal

Ratio Kemampulabaan ( Profitabilitas ) PLN Unit Penunjang Tahun 2009

NO URAIAN FORMULA HITUNG HASIL

1 ROI (Laba Bersih100% = ……%* /Total Aset) X (2.592.494 / 839.194) X 100% 308,93 %

2 ROE (Laba Bersih /Modal Sendiri)x 100% = ……% (2.592.494 / 397.261) X 100 % 652,59 %

* Laba bersih belum diperhitungkan PPh Badan (Pasal 29 yang akan diperhitungkan dalam Laporan Keuangan konsolidasi PLN)

 ROI memberikan gambaran apakah kegiatan operasional perusahaan dijalankan secara efisien atau tidak. ROI juga sebagai indikator tingkat efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.

(60)

3. Analisis Cash Flow

 Pengertian Analisis Cash Flow

Adalah untuk membantu dalam menilai likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan.

 Likuiditas merupakan kedekatan aktiva dan kewajiban pada kas.

 Solvabilitas/solvensi merupakan kemampuan untuk membayar kewajiban saat jatuh tempo.

 Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan untuk berinteraksi dan menyesuaikan diri terhadap kesempatan dan kesulitan.

 Analisis Cash Flow menyediakan informasi antara lain : • Kas yang dihasilkan dari atau digunakan untuk operasi • Darimana kas untuk membayar hutang

• Bagaimana kenaikan investasi didanai

(61)

 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan data Rasio Keuangan :

• Sebaiknya angka besaran rasio diperbandingkan dari tahun ke tahun sehingga dapat dilihat perkembangan atau maju mundurnya perusahaan.

• Dari beberapa model analisa rasio, sebaiknya dipilih rasio yang penting bagi perusahaan

• Sajikan rasio keuangan dalam bentuk yang mudah dibaca, lengkap dan sesuai dengan kebutuhan.

• Berikan perhatian pada penyimpangan-penyimpangan serta perkembangan yang mencolok secara terus-menerus.

(62)

MANAJEMEN KEUANGAN

DASAR

 BAB 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

 BAB 2. LAPORAN KEUANGAN

 BAB 3. ANALISIS FINANSIAL

 BAB 5. PERAMALAN & PERENCANAAN KEUANGAN

 BAB 6. MANAJEMEN MODAL KERJA

62

LAPORAN KEUANGAN

62

BAB 4.

MANAJEMEN INVESTASI

(63)

63

A. PENGERTIAN

 Cara mengelola alat investasi agar hasil investasi sesuai tujuan investasi .

 Langkah-langkah Manajemen Investasi : a. Menentukan tujuan investasi.

Tujuan investasi meliputi : (a) tingkat risiko investasi yang harus dan bisa ditanggung oleh perusahaan, (b) serta jangka waktu investasi.

b. Memilih alat investasi.

Memilih alat investasi terbaik harus sesuai dengan tujuan investasi. Bila tujuan investasi adalah investasi jangka pendek maka investasi terbaik adalah bukan investasi saham, tetapi investasi pasar uang lebih cocok untuk investasi jangka pendek.

c. Mengevaluasi dan menganalisis invetasi.

• Melakukan evaluasi, yaitu menyelaraskan hasil investasi sesuai dengan tujuan investasi.

(64)

64 Bab 4

B. KONSEP TIME VALUE OF MONEY

 Time Value of Money merupakan :

• suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga daripada nilai uang masa yang datang, atau

• suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu.

 Prinsip Time Value of Money :

Harus memperhitungkan periode investasi dan tingkat suku bunga pengembalian.

(65)

Now

Future

Rp. 1.000.000

?

Is It Same or Not?

65 Bab 4

Prinsip Time Value of Money :

(66)

Apakah Anda bersedia meminjamkan uang Rp.1.000.000 hari ini dan akan menerima kembali dalam jumlah yang sama pada tahun 2015?

NO

for getting

INTEREST

66 Bab 4

(67)

Rp.1.000.000

2011

r = 10%

Simple Interest

Rp.1.100.000

2012

Berapa nilai uang Anda 1 tahun yang akan datang, jika hari ini Anda depositokan sebesar Rp.1.000.000 dan tingkat bunga yang berlaku adalah 10%.

Simple

Interest

(68)

Rp.1.000.000

2011

r = 10%

Compound Interest

Rp.1.610.510

2016

Berapa nilai uang Anda 5 tahun yang akan datang, jika hari ini Anda mendepositokan sebesar Rp.1.000.000, tingkat bunga 10% dan bunga yang Anda terima setiap tahun didepositokan kembali dengan tingkat bunga yang sama.

Compound

Interest

(69)

Adalah nilai dari uang di masa yang akan datang

dari

cash flow

tertentu saat ini yang dihitung

(compounding)

dengan menggunakan tingkat

bunga tertentu.

Future Value

(FV)

FV = PV (1 + r)

t Simbol Keterangan

FV = Nilai uang di masa yang akan datang

PV = Nilai uang saat ini

r = Tingkat bunga per periode

t = Periode ke

PV = FV / (1 + r)

t

Adalah nilai dari uang saat ini dari

cash flow

tertentu di masa yang akan datang, yang dihitung

(discounted)

dengan menggunakan tingkat bunga

tertentu.

Present

Value (PV)

69 Bab 4

(70)

Jika Anda menabung hari ini sebesar Rp.1.000.000 dengan tingkat

bunga tetap 10%, berapa nilai uang Anda setelah 5 (lima) tahun?

FV = PV (1 + r)

t

FV = 1.000.000 (1 + 10%)

5

FV = 1.610.510

Jika Anda merencanakan untuk menerima uang Rp.1.000.000 pada

akhir tahun ke-10, berapa jumlah uang yang harus Anda tabung

pada hari ini, jika tingkat bunga tetap 10%?

PV = 1.000.000 / (1 + 10%)

10

PV = 385.543,33

PV = FV / (1 + r)

t
(71)

Adalah serangkaian

cash flow

dalam

jumlah yang tetap pada setiap akhir

periode.

Misalnya:

Pembayaran cicilan kredit rumah

Penerimaan bunga obligasi

ANNUITY

PV =

C

[(1/r)

(1/(r(1+r)

t

)]

71 Bab 4

(72)

Adalah serangkaian

cash flow

dalam jumlah

yang

tetap

pada

setiap

akhir

periode

selamanya, tanpa pengembalian pokok.

Misalnya:

Obligasi Perpetuity Pemerintah Inggris

Pembayaran hadiah Nobel

PERPETUITY

PVA =

C

r

(73)

73

1. Net Present Value (NPV)

2. Internal Rate of Return (IRR)

(74)

Net Present Value (NPV): menghitung present value dari semua cash flow proyek dengan menggunakan discount rate tertentu.

Tahun Arus Kas

Faktor Diskonto

(r=10%)

NPV

2010 (100.000) 1,0000 (100.000)

2011 20.000 0,9091 18.182

2012 25.000 0,8264 20.661

2013 30.000 0,7513 22.539

2014 30.000 0,6830 20.490

2015 30.000 0,6209 18.628

2016 (40.000) 0,5645 (22.579)

2017 15.000 0,5132 7.697

2018 20.000 0,4665 9.330

2019 15.000 0,4241 6.361

2020 50.000 0,3855 19.277

Σ

95.000 20.588

Proyek DITERIMA jika NPV > 0

Dengan discount rate = 10%, usulan proyek dengan arus kas di samping, NPV = 20.588,

proyek DITERIMA.

NPV = CFt

(1+r)t

-CFO +

Σ

74 Bab 4

(75)

Internal Rate of Return (IRR): menghitung discount rate yang mengakibatkan present value dari cash inflow proyek sama dengan nilai initial investment (NPV=0).

Proyek DITERIMA jika IRR > Expected Return

IRR = CFt

(1+IRR)t

Σ

Tahun Arus Kas

2010 (100.000) 2011 20.000 2012 25.000 2013 30.000 2014 30.000 2015 30.000 2016 (40.000) 2017 15.000 2018 20.000 2019 15.000 2020 50.000

IRR

14,89%

IRR Proyek Included Debt, Interest, Repayment.

IRR Equity Net of Debt, Interest and Repayment.

75 Bab 4

(76)

IRR PROYEK Dalam $ 000

Th CO NCF NCF DFPV PVCI PVCO NPV

Pendpt Biaya Total CI (Lamp) Perth Akumls 9.00%

1 2 3 4=2-3 5 6=4-5 7 8 9=4x8 10=5x8 11=9-10 0 - 720,000 (720,000) 1.000 - 720,000 (720,000) 1 - - 0.917 - - -2 - - 0.842 - - -3 - - 0.772 - - -4 291,393 166,510 124,883 124,883 0.708 88,470 - 88,470 5 291,393 166,510 124,883 124,883 0.650 81,165 - 81,165 6 291,393 166,510 124,883 124,883 0.596 74,463 - 74,463 7 291,393 166,510 124,883 124,883 0.547 68,315 - 68,315 8 291,393 166,510 124,883 124,883 0.502 62,674 - 62,674 9 291,393 166,510 124,883 124,883 0.460 57,499 - 57,499 10 291,393 166,510 124,883 124,883 0.422 52,752 - 52,752 11 291,393 166,510 124,883 124,883 0.388 48,396 - 48,396 12 291,393 166,510 124,883 124,883 0.356 44,400 - 44,400 13 291,393 166,510 124,883 124,883 0.326 40,734 - 40,734 14 291,393 166,510 124,883 124,883 0.299 37,371 - 37,371 15 291,393 166,510 124,883 124,883 0.275 34,285 - 34,285 16 291,393 166,510 124,883 124,883 0.252 31,454 - 31,454 17 291,393 166,510 124,883 124,883 0.231 28,857 - 28,857 18 291,393 166,510 124,883 124,883 0.212 26,474 - 26,474 19 291,393 166,510 124,883 124,883 0.194 24,288 - 24,288 20 291,393 166,510 124,883 124,883 0.178 22,283 - 22,283 21 291,393 166,510 124,883 124,883 0.164 20,443 - 20,443 22 291,393 166,510 124,883 124,883 0.150 18,755 - 18,755 23 291,393 166,510 124,883 124,883 0.138 17,206 - 17,206 24 291,393 166,510 124,883 124,883 0.126 15,786 - 15,786 25 291,393 166,510 124,883 124,883 0.116 14,482 - 14,482 26 291,393 166,510 124,883 124,883 0.106 13,287 - 13,287 27 291,393 166,510 124,883 124,883 0.098 12,190 - 12,190 28 291,393 166,510 124,883 124,883 0.090 11,183 - 11,183

Total 7,284,816 4,162,752 3,122,064 720,000 2,402,064 947,213 720,000 227,213

IRR 11.67% Catatan : IRR Proyek CO yaitu keseluruhan capital expenditur tanpa mengetahui sumber dana

Cash inflow (CI)

(77)

Cicilan hutang dan Bunga

Th Awal Cicilan Bunga Cicilan & Akhir

Tahun Pokok 9% Bunga Tahun

1 2 3 4 5=3+4 6=2-3

1 468,000 42,120 510,120 2 510,120 45,911 556,031 3 556,031 50,043 606,074 4 606,074 86,582 54,547 141,129 519,492 5 519,492 86,582 46,754 133,336 432,910 6 432,910 86,582 38,962 125,544 346,328 7 346,328 86,582 31,169 117,751 259,746 8 259,746 86,582 23,377 109,959 173,164 9 173,164 86,582 15,585 102,167 86,582 10 86,582 86,582 7,792 94,374 -Total - 606,074 356,260 824,260

-Initial investment 252,000 252,000 Debt 468,000 Total CO 1,076,260 Inv tanpa IDC 720,000

IDC 88,031 Total Inv 808,031

(78)

PENDAPATAN DAN BIAYA

Th MHw Tarif Revenue Biaya Komp B Har B Kepg B Adm Cash Biaya Biaya Laba

80% $ B bakar B dan D 84.7% 4.6% 10.8% Expen Penyust Total (Rugi)

1 2 3 4=2x3 5 6 7 8 9 10=5,7,8,9 10 11=9+10 12=4 -11

0 1 2 3

4 4,162,752 0.0770 320,532 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 118,022 5 4,162,752 0.0770 320,532 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 118,022 6 4,162,752 0.0770 320,532 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 118,022 7 4,162,752 0.0770 320,532 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 118,022 8 4,162,752 0.0770 320,532 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 118,022 9 4,162,752 0.0770 320,532 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 118,022 10 4,162,752 0.0770 320,532 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 118,022 11 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 12 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 13 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 14 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 15 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 16 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 17 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 18 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 19 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 20 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 21 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 22 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 23 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 36,000 202,510 58,263 24 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 166,510 94,263 25 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 166,510 94,263 26 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 166,510 94,263 27 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 166,510 94,263 28 4,162,752 0.0626 260,773 141,534 24,977 21,143 1,137 2,697 166,510 166,510 94,263

Jmlah 104,068,800 2 6,937,636 3,538,339 624,413 528,581 28,416 67,416 4,162,752 720,000 4,882,752 2,054,884

(79)

ASUMSI DAN DATA PENDUKUNG

NO Ket Satuan Volum Nilai $ Nilai Rp %

1 Kapasitas PLTU KVA 100

2 CF % 80%

3 Jam operasi pertahun Jam 8760 4 Produksi pertahun kWh 700.800

5 PS % 1%

6 Penjualan pertahun kWh 693.792

7 Harga Batu bara $/ton 90 8 Inflasi pertahun % 5%

9 Kurs US$ Rp 9.200

10 Bunga % 9%

11 Masa penyusutan Tahun 20 12 Kontrak IPP Tahun 25 13 IRR Equity % 12% 14 IRR Project % 14%

15 Nilai Investasi $/KVA,$,Rp jt 1.200.000 120.000.000 1.104.000 16 Equity %, $, Rp jt 30% 36.000.000 331.200 17 Pinjaman %, $, Rp jt 70% 84.000.000 772.800 18 Masa pinjaman Tahun 7

19 Marjin dari Komp A IRR e =9%+5% 14% 20 Jumlah SDM Orang

21 Tarif per kWh (A,B,C,D) $, Rp 0,0700 644 22 Tarif Komp A $, Rp 0,0300 276

23 Tarif Komp B $, Rp 0,0040 37 67% 24 Tarif Komp C ($90/ton) $, Rp 0,0340 313

25 Tarif Komp D $, Rp 0,0020 18 33% 26 Tarif Komp E (10 km) $, Rp 0,0010 9

27 Nilai residu (BOT) $ 1.000 28 Real 2010 (S2P) :

- Pemeliharaan $, Rp ribu 0,0358 24.852.233 228.640.542 85% 0,0051 - Kepegawaian $, Rp ribu 0,0019 1.336.010 12.291.288 5% 0,0003 - Administrasi $, Rp ribu 0,0046 3.169.713 29.161.362 11% 0,0006 - Total komp B,D $, Rp ribu 0,0423 29.357.956 270.093.192 100% 0,0060 29 Cash outflow 120.000.000

- Tahap awal 35% 42.000.000 - Tahap kedua 35% 42.000.000 - Tahap ketiga 30% 36.000.000

(80)

MANAJEMEN KEUANGAN

DASAR

 BAB 1. PENGANTAR MANJEMEN KEUANGAN

 BAB 2. LAPORAN KEUANGAN

 BAB 3. ANALISIS FINANSIAL

 BAB 4. MANAJEMEN INVESTASI

 BAB 6. MANAJEMEN MODAL KERJA

80

LAPORAN KEUANGAN

80

BAB 5.

PERAMALAN DAN PERENCANAAN KEUANGAN

(81)

Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) PLN adalah rencana kerja jangka pendek ( 1 tahun ) yang merupakan penjabaran dari rencana jangka panjang (RJP), yang disesuaikan dengan kondisi masa lalu, saat kini dan saat yang akan datang dan dituangkan dalam bentuk satuan mata uang rupiah.

Pengertian RKAP

81 Bab 5

Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang

Pengertian Anggaran

A. PERENCANAAN KEUANGAN (RKAP

(82)

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian 3. Pelaksanaan

4. Pengendalian

Anggaran merupakan alat manajemen dalam fungsi:

82 Bab 5

Isi RKAP Berdasarkan Kepmen BUMN 101/MBU/2002

tanggal 4 Juni 2002

• Sekurang-kurangnya memuat :

• Rencana Kerja Perusahaan.

• Anggaran Perusahaan.

• Proyeksi Keuangan Pokok Perusahan.

• Proyeksi Keuangan Pokok Anak Perusahaan.

(83)

Cakupan isi dari Rencana Kerja Perusahaan meliputi :

• Misi Perusahaan. • Sasaran Usaha. • Strategi Usaha. • Kebijakan.

• Program Kegiatan

83 Bab 5

Program Kegiatan

Program kegiatan memuat penjelasan secara kualitatif dan kuantitatif tentang : • Pemasaran dan Penjualan

• Pengadaan

• Produksi dan kualitas produksi • Teknik dan Teknologi

• Keuangan dan Akuntansi • Sistem dan Organisasi

• Pengembangan SDM

• Penelitian dan Pengembangan

• Pelestarian lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan

(84)

• Proyeksi Neraca

• Proyeksi Laba/Rugi

• Proyeksi Arus Kas

Proyeksi Keuangan Pokok Perusahaan

84 Bab 5

Hal-Hal Lain Yang Memerlukan Keputusan RUPS

• Penghapusan Piutang

• Penghapusan Persediaan

• Penghapusan Aktiva Tetap

• Penghapusan Aktiva Tetap lainnya

• Penarikan Kredit

• Pengagunan Asset

• Pemberian Pinjaman

• Kerjasama Jangka Menengah/Panjang dengan Pihak Ke-3

• Perubahan Modal

(85)

a. Asumsi Makro:

• Nilai Kurs Dollar US

• Tingkat pertumbuhan ekonomi

• Inflasi

• ICP ( Indonesian Crude Price ) b. Asumsi Mikro :

• Margin

• PSO ( Public Service Obligation )

• Harga listrik swasta

• Kenaikan TDL

c. Kapasitas Pendanaan

Pendanaan dapat diperoleh dari modal sendiri, pinjaman, dan bantuan pemerintah (APBN/DIPA)

Hal yang Memerlukan Perhatian dalam Menyusun

Besaran RKAP :

(86)

Prosedur Penyusunan Program Rencana Kerja

APJ/Cabang (Usulan Investasi dan Pemeliharaan)

86

No Uraian Kegiatan UPJ/ Ryn/ Rtg APJ/ Cab. KW/ KD Keterangan

1 Usulan PRK dari UPJ/Ryn/Rtg. Sesuai dengan

rencana UPJ/Ryn/Rtg.

2 Evaluasi PRK UPJ/Ryn/Rtg. Berdasarkan

pengamatan APJ/Cab dengan mengacu rencana kinerja APJ/Cabang.

3 Pembuatan PRK APJ/Cab. Mengacu pada

rencana kinerja.

(87)

87

PT PLN (Persero) Wil/Dist ……..

USULAN ANGGARAN INVESTASI TAHUN ……….. APJ/Cab …….

[Dalam Ribuan Rupiah]

Satuan Administrasi : APJ/Cab …….

No Basket

RKAP USULAN ANGGARAN INVESTASI TAHUN ... APJ/Cab ……

Disbursement ………..

P0 P1 P2 Jumlah

1 Basket 1 (B1) ………… ……… ………… ………… ……… 2 Basket 2 (B2) ………… ……… ………… ………… ……… 3 Basket 3 (B3) ………… ……… ………… ………… ……..…….

Jumlah B1 s/d B2 ………… ……… ………… ………… ………..….

Jumlah Total [B1 s/d B3] …………. ……… ………… ………… ……..…….

MENGETAHUI, APJ/Cab …………. , ………

MANAJER BIDANG PERENCANAAN Wil/Dist

………… MANAJER APJ/Cab ………

……… ………

(88)

Prosedur Penetapan Rencana Kerja APJ/Cabang

(Angggaran Investasi dan Anggaran

Pemeliharaan)

88

No Uraian Kegiatan UPJ/ Ryn/ Rtg APJ/ Cab. KW/ KD Keterangan

1 Penajaman PRK APJ/Cab oleh

Wil/Dist.

Menunjang rencana kinerja Wil/Dist.

2 Terbit PRK APJ/Cab.

3 Rapat Konsolidasi PRK APJ/Cab dengan UPJ/Ryn/Rtg (lingkungan APJ/Cab terkait.

Berdasarkan

keputusan Wil/Dist dengan skala prioritas

4 Input pencatatan ke dalam database APJ/Cab.

Pengendalian oleh APJ/Cab.

5 Penerbitan SPK untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh APJ/Cab serta penetapan PRK untuk

UPJ/Ryn/Rtg di lingkungan APJ/Cab terkait.

(89)

Penetapan Anggaran Operasi (di Luar Anggaran

Pemeliharaan)

89

 Untuk anggaran operasi yang terkait dengan biaya tetap (fix cost) misal : (a) Pegawai, (b) Administrasi (Biaya Penunjang). Ditetapkan oleh Wil/Dist berdasarkan data-data penunjang (misal : jumlah pegawai, realisasi beberapa bulan sebelumnya, data-data aset, dan lain-lain).

(90)

Proses Penyusunan dan Pengesahan RKAP

LKAI UNIT-UNIT ADMINISTRASI RKAP ANAK PERUSAHAAN USULAN RKAP UNIT-UNIT ADMINISTRASI

( A1 )

( A2 )

( A3 )

DRAFT RKAP KONSOLIDASI

( B )

KONSULTASI DEWAN KOMISARIS KONSULTASI PEMEGANG SAHAM PRA RUPS KONSOLIDASI

( C2 ) ( C1 )

RUPS

KONSOLIDASI

( D ) ( F )

RKAP

KONSOLIDASI

PEMBAHASAN TEKNIS

( G ) ( E )

(91)

RKAP KONSOLIDASI PEMBAHASAN TEKNIS RUPS ANAK PERUSAHAAN RKAP ANAK PERUSAHAAN RKAP UNIT ANGGARAN OPERASI ANGGARAN INVESTASI CASH BUDGET

S K I A . T

IMPREST TERPUSAT

( G ) ( G.1 )

( G.2 ) ( H.2 ) ( H.1 )

( H.1.1 )

( H.1.2 )

( I.1 )

( I.2 )

( J )

( K )

(92)

MANAJEMEN KEUANGAN

DASAR

92

LAPORAN KEUANGAN

92

BAB 6.

MANAJEMEN MODAL KERJA

Electricity for a Better Life

 BAB 1. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

 BAB 2. LAPORAN KEUANGAN

 BAB 3. ANALISIS FINANSIAL

 BAB 4. MANAJEMEN INVESTASI

(93)

Modal kerja atau working capital terdiri dari : 1. Gross working capital atau modal kerja kotor 2. Net working capital atau modal kerja bersih

Manajemen Modal Kerja

93

A. PENGERTIAN MODAL KERJA

1. Gross Working Capital atau Modal Kerja Kotor

Didefinisikan sebagai item-item pada aktiva lancar, terutama kas (cash), piutang (account receivable),dan persediaan (inventory).

2. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih

 Adalah Aktiva Lancar setelah dikurangi dengan Hutang Lancar

 Aktiva Lancar antara lain : Kas dan Setara kas, Piutang Usaha, Persediaan.

(94)

1. Pasang Baru / Tambah Daya 2. Pembacaan Meter / Billing

3. Manajemen Piutang  Penagihan 4. Penyelesaian Piutang Ragu-ragu

94

(95)
(96)
(97)

Rekonsiliasi Dana dan Data

AKUNTANSI

NIAGA KEUANGAN

TUL III-09 TUL IV-04 TUL IV-06 TUL V-04

NOTA R/K

BUKU BESAR

ACOUNTABLE

(98)

Pola Umum Proses Rekonsiliasi

4

Data input F.Pelayanan

SIP

Penetapan TS

Pengakuan Utang

Perjanjian angsuran

Data Siap Sambung

Data input F.Keuangan

Rekening Koran

Kwitansi Tunai

Kwitansi Non Tunai

Kwitansi Macam2

Bukti Stor

Data input F.Akuntansi

Nota buku dari luar

Nota buku dari dalam

REKONSILIASI Billing

Stand Meter

Billing

DPP

Collection

ATM

Rekening koran

Collection

Tunai/Bank

Rekening krn

Notabuku

BERITA ACARA

PEMBUKUAN 1 2 3 5 6

(99)

1. Pengelolaan Kas

2. Teknik-teknik Manajemen Kas

B. MANAJEMEN KAS

99

 Kas merupakan aktiva yang tidak memberikan penghasilan

 Kas dibutuhkan untuk membayar gaji, membeli aktiva tetap, membayar pajak,melunasi hutang, dan lain-lain

Tujuan Manajemen Kas

Meminimumkan jumlah kas yang harus ada pada perusahaan agar aktivitas perusahaan dapat berjalan normal, namun pada saat yang sama perusahaan harus memiliki kas yang cukup untuk:

1. Membeli barang secara tunai

2. Melunasi hutang yang jatuh tempo

(100)

1. Pengelolaan Kas

 Kebijakan PLN di dalam pengelolaan kas dibagi :

1.Cash Pooling (transfer dana receipt), merupakan mekanisme pengumpulan/konsentrasi dana dari beberapa rekening receipt UP dan UPI ke dalam rekening receipt PLN Pusat melalui sistem rekening bank. 2. Dana Imprest Terpusat

 Dasar Pemikiran :

• Cash Pooling :

- kebutuhan percepatan aliran uang masuk PLN

- kebutuhan sistem pengawasan dana receipt secara terpusat - kerampingan jumlah rekening receipt

- meminimalkan saldorekening receipt di UP dan UPI pada saat

sweeping time/waktu penarikan sebesar Rp 1,1 juta (pelaksanaan diatur via perjanjian PLN Pusat dengan bank penyelenggara cash pooling.

- berlaku pada bank yang mempunyai kerja sama induk, proses sweeping pada bank yang sama (tidak dapat dilakukan cross/silang)

(101)

• Dana Imprest Terpusat:

- pengelolaan dana imprest operasi dan investasi secara terpusat.

- alokasi dana imprest unit dilakukan secara mingguan sesuai kebutuhan - tertib pengelolaan kas dalamj umlah dan waktu yang telah direncanakan (menghindari saldoo yang melebihi kebutuhan)

- kepastian ketersediaan dana unit PLN sesuai batas alokasi cash budget - pembayaran kepada pihak ketiga via mekanisme transfer bank (batas waktu penyampaian giro/cek ke bank paling lambat jam 15.00 WIB karena jam 16.00 WIB rekening PLN Pusat akan didebet).

- PLN Unit menyusun rencana kebutuhan mingguan untuk satu bulan ke depan (operasi dan investasi)

(102)

Pada umumnya teknik-teknik manajemen kas terdiri dari, antara lain: 1. Mensinkronkan arus kas

2. Mempercepat pengumpulan

3. Menentukan dimana dan kapan dana dibutuhkan

4. Mamastikan bahwa dana tersebut tersedia pada waktu dan tempat yang tepat.

5. Mengontrol pembayaran

2. Teknik-teknik Manajemen Kas

(103)

Manajemen Piutang meliputi penetapan standar piutang dan

evaluasi pelanggan

Selanjutnya piutang yang timbul harus dimonitor agar tidak melebihi

batas yang diijinkan

Tingkat piutang yang tinggi akan mengurangi arus kas

Piutang tak tertagih (bad debt) akan mengurangi keuntungan dari

penjualan

Metode Monitoring Piutang :

1. Days Sales Outstanding (DSO)

2. Aging Schedule

3. Payments Pattern

C. MANAJEMEN PIUTANG

(104)

1. Days Sales Outstanding (DSO)

104

 Mengukur rata-

Gambar

Grafik EOQ Kg

Referensi

Dokumen terkait

Diagram pencar atau disebut juga dengan diagram titik ( diagram sebaran ) ialah diagram yang menunjukan gugusan titik titik setelah garis koordinat sebagai penghubung dihapus..

Dengan demikian, apabila variabel stres kerja dihubungkan dengan pengaruh variabel etos kerja Islam terhadap kinerja akuntan maka diduga bahwa stres kerja dapat

sekolah dalam menjalan program ini. Komite lingkungan sekolah merupakan suatu badan yang mewakili seluruh warga sekolah, oleh karena itu anggota komite lingkungan sekolah yang

Halaman ketiga dari lembaran ini sepenuhnya harus diisi oleh pemohon dengan pedoman yang tercantum dalam kotak PERHATIAN. Pada halaman keempat tercantum kelanjutan pertanyaan

Pembentukan Teras Kerja Penuh (Teras 86), atau pemuatan reaktivitas lebih teras 86 dilakukan secara bertahap juga seperti percobaan kekritisan, tetapi membutuhkan

Untuk dapat mengikuti Program Studi Magister Ilmu dan Teknik Material dengan baik, mahasiswa perlu memiliki latar belakang pendidikan setara sarjana dalam

[r]

Wiyose salat kang pundi, kang tinakokaken ika, ing guru kang luwih kaot, pan dudu mahkluk punika, nenggih wiyosing salat, jatine kalek puniku, kang ngucap alahu