Bidang Cipta Karya.
RPIJM
Kabupaten
Dompu
TAHUN 2017 - 2021
1.1
Latar Belakang
Untuk dapat mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang
dicita-citakan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025,
diperlukan penyelenggaraan pembangunan nasional yang mantap, termasuk
penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya/Permukiman. Peran pembangunan
Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia
antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, (ii) mewujudkan
lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik,
berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii)
pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya,
seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat Undang-Undang
No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama,
antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota, yang
diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan
dalam pengaturan, pembinaan, dan pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota memiliki peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan
Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga) strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dapat
tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas lingkungan.
Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep perencanaan
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Program
Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan
keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan
kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun
sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan
pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian
kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di
perkotaan maupun perdesaan.
Adapun tujuan dari disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen acuan
dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya. RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun.
1.3
Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan
dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya
yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,
masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala
nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudka keterpaduan pembangunan
permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan
mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari
tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai
dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan
dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan
kebutuhan dan kapasitas Daerah. Gambar 1.1 memaparkan kedudukan RPIJM Bidang Cipta
Karya pada sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Gambar 1Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya
Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPIJM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada
dokumen RPJM Daerah dan Renstra SKPD Kabupaten/Kota, juga mengacu pada Renstra
Provinsi atau Rencana Aksi Daerah Gerakan Nasional 100-0-100 Provinsi. Dalam
implementasinya dokumen RPIJM juga mensinergikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya,
antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota
(SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan
keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan. Gambar 1.2 memaparkan
sinergitas Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya dengan dokumen perencanaan sektor yang
merupakan implementasi keterpaduan Multi Sektoral.
Gambar 1.2.Sinergitas Dokumen Perencanaan Dalam RPIJM
Sumber: Direktorat KIP, 2016
Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program
terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda
Perbup/Perwali RPJMD, RPI2- JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan
acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman. Integrasi rencana pembangunan
permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota
tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya,
dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan
Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam
penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada
kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPIJM
Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan
pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan
mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan
daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi
dalam rencana tahunan. Prinsip dasar RPIJM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:
a) Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana
investasi yang disusun.
b) Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air
minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem
pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan
kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan
kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan
kebakaran dan penataan bangunan gedung.
c) Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber
pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri
dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat
berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility
(CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain
dalam bentuk barang dan jasa.
d) Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai
pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya maupun
pada saat pelaksanaan program.
e) Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah
(kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).
Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud,
sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPIJM Bidang Cipta Karya
bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan
1.4
Muatan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
Sesuai arahan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Sub Direktorat Keterpaduan
Perencanaan Program bahwa penyusunan dan review Dokumen RPIJM 2016 secara
substansi terdiri dari 8 (delapan) muatan yaitu :
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan Penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM, serta
muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.
Bab 2 Profil Kabupaten
Pada bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan
urbanisasi, serta isu strategis Kabupaten/Kota.
Bab 3 Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bagian ini berisikan arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana
strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Pada bab ini berisikan membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara
lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.
Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Pada bab ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif
pendanaan.
Bab 6 Kerangka Kelembagaan Dan Regulasi Kabupaten/Kota
Pada bab ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada
di kabupaten/kota.
Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya
untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan
Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap
sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan
pendanaan masing-masing sektor.
Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota dan matriks