• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produktivitas Pastura Campuran dengan Perlakuan Tingkat Naungan dan Interval Pemotongan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Produktivitas Pastura Campuran dengan Perlakuan Tingkat Naungan dan Interval Pemotongan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUKTIVITAS PASTURA CAMPURAN DENGAN

PERLAKUAN TINGKAT NAUNGAN DAN INTERVAL

PEMOTONGAN

TESIS

YUNIAR

107040003

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PRODUKTIVITAS PASTURA CAMPURAN DENGAN

PERLAKUAN TINGKAT NAUNGAN DAN INTERVAL

PEMOTONGAN

TESIS

Oleh :

YUNIAR

107040003

Tesis sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Magister di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul

: Produktivitas Pastura Campuran dengan Perlakuan Tingkat

Naungan dan Interval Pemotongan

Nama

: Yuniar

NIM

: 107040003

Progam studi

: Ilmu Peternakan

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Dr. Nevy Diana Hanafi, SPt.MSi. Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum, MP.

Ketua

Anggota

Mengetahui,

Prof. Dr. Ir. Zulfikar Siregar,MP. Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, MS.

Ketua Progam Studi Dekan Fakultas Pertanian

(4)

Tesis ini telah diuji di Medan pada

Tanggal : 14 Februari 2013

______________________________________________________________

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Nevy Diana Hanafi, S.Pt., M.Si

Anggota : Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum, MP.

Penguji : 1. Prof. Dr. Ir. Zulfikar Siregar, MP

2. Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si.

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa segala pernyataan dalam tesis

“Produktivitas Pastura Campuran dengan Perlakuan Tingkat Naungan dan Interval

Pemotongan”

adalah benar merupakan gagasan dan hasil penelitian saya sendiri

dibawah arahan komisi pembimbing. Semua data dan sumber informasi yang

digunakan dalam tesis ini telah dinyatakan secara jelas dan dicantumkan dalam

daftar pustaka dibagian akhir tesis serta dapat diperiksa kebenarannya. Tesis ini

juga belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program studi sejenis

diperguruan tinggi lain.

Medan, April 2013

Yuniar

(6)

ABSTRAK

YUNIAR: Produktivitas pastura campuran dengan perlakuan tingkat naungan dan interval pemotongan, dibimbing oleh NEVY DIANA HANAFI dan CHAIRANI HANUM.

Suatu penelitian mengenai pastura campuran yang ditanam dibawah naungan dan interval pemotongan yang berbeda perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan naungan dan interval pemotongan terhadap produksi dan kualitas pastura yang berbeda. Penelitian penanaman hijauan telah dilakukan di Tanjung Anom, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara-Medan. Analisis proksimat hijauan dilakukan di Laboratorium Bahan Pakan Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan petak petak terbagi, dengan perlakuan petak utama adalah naungan (tanpa naungan, naungan dengan kerapatan paranet 0.2 mm, naungan dengan kerapatan 1.7 mm), anak petak yaitu interval pemotongan (4 dan 6 minggu) dan anak anak petak yaitu pastura, yang terdiri dari: P0 = Arachis glabarata + Calopogonium mucunoides + Centrocema pubescens; P1 = Brachiaria humidicola + Stenotaphrum secundatum + Arachis glabarata + Pueraria javanica; P2 = Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica + Calopogonium mucunoides; P3 =

Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica + Centrocema pubescens).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi bahan segar dan bahan kering pastura berbeda pada interval pemotongan. Produksi yang lebih tinggi bahan segar dan bahan kering yaitu pada interval pemotongan minggu ke 6 (54747.75 kg/ha/tahun dan 13259.2 kg/ha/tahun). Naungan dan interval pemotongan tidak menunjukkan perbedaan terhadap persentase komposisi botani pastura campuran tetapi pada spesies

Centrosema pubescens berbeda nyata pada perlakuan naungan dan Pueraria javanica

berbeda nyata pada perlakuan interval pemotongan. Protein kasar dari komposisi pastura yang dicobakan lebih tinggi pada perlakuan tanpa naungan (15.20%) dan pada interval pemotongan 4 minggu (15.23%), sedangkan serat kasar tertinggi diperoleh pada naungan dengan kerapatan 1.7 mm (38.16%) dan pada interval pemotongan 6 minggu (38.27%). Lemak kasar pastura tidak berbeda pada semua perlakuan, sedangkan kapasitas tampung tenak yang paling tinggi yaitu diperoleh pada komposisi pastura (Brachiaria humidicola, Stenotaphrum secundatum, Pueraria javanica dan Calopogonium muconoides).

(7)

ABSTRACT

YUNIAR: Productivity of pasture with treatment levels of shade and cutting interval, guided by DIANA Nevy Hanafi and Chairani HANUM.

A study on pasture planted in the shade and different cutting intervals need to do. Effect of shading differences and cutting interval on yield and quality of pasture. Planting forage research has been done in Tanjung Anom, Pancurbatu, Deli serdang distric, North Sumatera Provinsi, Medan. Proximate analysis carried out in the Laboratory of Materials forage Feed Faculty of Agriculture, University of North Sumatra. Experimental research split split plot design, with treatment the main plot is the shade

(without shade, shade with paranet 0.2 mm, shade with paranet 1.7 mm), the subplot cutting interval (4,6 weeks) and sub subplot is pasture : P0 = Arachis glabarata + Calopogonium mucunoides + Centrocema pubescens; P1 = Brachiaria humidicola + Stenotaphrum secundatum + Arachis glabarata + Pueraria javanica; P2 = Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica + Calopogonium mucunoides; P3 = Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica + Centrocema pubescens).

The result of the research showed, that biomassa and dry weight of pasture have significant effect on the cutting interval of six weeks (54747.75 kg/ha/year dan 13259.2 kg/ha/year). Shades and cutting interval showed not significant of persentace Botanical composition in pasture mixing but the species Centrosema pubescens significant in shades treatment and Pueraria javanica significant in cutting interval. The higher crude protein of pasture is treatment without shade (15:20%) and at intervals of 4 weeks cutting (15, 23%), while the highest crude fiber obtained in shade with paranet 1.7 mm (38.16%) and at 6 weeks cutting interval (38.27%). Crude fat pasture not significant among all treatments and the higher carrying capacity is pasture composition

(Brachiaria humidicola, Stenotaphrum secundatum, Pueraria javanica dan Calopogonium muconoides).

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Banda Aceh pada tanggal 12 Juni 1963 dari pasangan Bapak O.Sofyan Narukaya dan Ibu Safiah Razali sebagai anak kedua dari 7 bersaudara. Menikah dengan Syafruddin Arsyad dan telah dikarunia 3 orang anak Aulia, Anas dan Tasya

Nabila.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 3 di Sabang lulus tahun 1976, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Banda Aceh lulus 1979, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sabang lulus tahun 1982. Tahun 1989 menyelesaikan pendidikan Sarjana

Peternakan dari Fakultas Pertanian Universitas Syah Kuala Banda Aceh.

(9)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul ”Produktivitas Pastura Campuran dengan Perlakuan Tingkat Naungan dan Interval Pemotongan“ sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Nevy Diana Hanafi, S.Pt, M.Si, selaku pembimbing I dan Ibu Dr. Dra.Ir.Chairani Hanum, MS selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan yang tulus selama penelitian berlangsung hingga selesainya penulisan tesis ini. Ucapan terimakasih

penulis sampaikan kepada penguji sidang Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si, Prof. Dr. Ir. Zulfikar Siregar, MP selaku Ketua Program Studi Pasca Sarjana Peternakan, Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, seluruh staf pengajar di Program Studi Pasca Sarjana Peternakan Universitas Sumatera Utara yang

telah memberikan ilmu dan pengetahuan, sehingga penulis banyak mendapatkan wawasan dalam bidang peternakan. Begitu juga penulis sampaikan terimakasih kepada Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dana penelitian melalui dana PNBP tahun 2012. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kiranya dapat memberi saran untuk perbaikan tesis ini. Sekian dan Terima Kasih.

Medan, April 2013

(10)

DAFTAR ISI

Brachiaria humidicola ... 10

Stenotaprum secundatum ... 11

Arachis galabara ... 12

Calopogonium muconoides ... 12

Centrosema pubescens ... 13

Pueraria javanica ... 14

Prosedur Pelaksanaan ... 16

Peubah yang diamati... 17

Pengambilan data ... 17

Rancangan Percobaan ... 19

(11)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produksi Bahan Segar... 20

Produksi bahan kering... 23

Kandungan gizi pastura ... 25

Protein Kasar ... 26

Serat Kasar ... 29

Lemak kasar ... 32

Komposisi Botani Pastura... 34

Arachis glabarata ... 35

Calopogonium muconoides ... 36

Centrosema pubescens ... 38

Brachiaria humidicola ... 39

Stenotaphrum secundatum ... 42

Pueraria javanica ... 43

Gulma ... 46

Kapasitas Tampung ... 49

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 51

Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(12)

DAFTAR TABEL

No. Hal.

1. Produksi bahan segar pastura pada berbagai tingkat naungan dan interval

pemotongan 20

2. Produksi bahan kering pastura pada berbagai tingkat naungan dan interval pemotongan ... 23

3. Kandungan gizi pastura pada berbagai tingkat naungan dan interval pemotongan ... 26

4. Kandungan protein kasar pastura pada berbagai tingkat naungan dan interval pemotongan ... 26

5. Kandungan serat kasar pastura pada berbagai tingkat naungan dan interval pemotongan ... 29

6. Kandungan lemak kasar pastura pada berbagai tingkat naungan dan interval

pemotongan 33

7. Komposisi botani tiap jenis tanaman pada pastura campuran dengan berbagai tingkat naungan dan interval pemotongan 34

8. Persentase Arachis glabarata dalam bahan kering ditiap pastura 35 9. Persentase Calopogonium muconoides dalam bahan kering ditiap pastura 36 10. Persentase Centrosema pubescens dalam bahan kering ditiap pastura 38 11. Persentase Brachiaria humidicola dalam bahan kering ditiap pastura 40 12. Persentase Stenotaphrum secundatum dalam bahan kering ditiap pastura 42 13. Persentase Pueraria javanica dalam bahan kering ditiap pastura 43 14. Persentase Gulma dalam bahan kering ditiap pastura 46 15. Kapasitas tampung pada pastura dengan berbagai tingkat naungan dan interval

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal.

1. Produksi bahan segar pada tiap interval pemotongan ... 21

2. Produksi bahan kering pada interval pemotongan ... 25

3. Kandungan protein kasar pada interval pemotongan ... 28

4. Kandungan protein kasar tiap naungan ... 30

5. Kandungan serat kasar tiap interval pemotongan ... 31

6. Persentase Calopogonium muconoides pada pastura ... 37

7. Interaksi naungan dengan interval pemotongan terhadap komposisi botani Calopogonium muconoides ... 37

8. Persentase Centrosema pubescens pada pastura ... 38

9. Persentase Centrosema pubescens pada naungan dan interaksi ... 39

10. Persentase Brachiaria humidicola pada pastura ... 40

11. Persentase Brachiaria humidicola pada interaksi pemotongan ... 41

12. Persentase Pueraria javanica pada pastura ... 44

13. Persentase Pueraria javanica pada interaksi pemotongan ... 44

14. Persentase Pueraria javanica pada interaksi naungan ... 45

15. Persentase Gulma pada pastura ... 46

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Hal.

1. Analisis ragam produksi bahan segar dan Analisis ragam produksi bahan kering 58

2. Analisis ragam kapasitas daya tampung dan Analisis ragam protein kasar ... 59

3. Analisis ragam serat kasar dan Analisis lemak kasar ... 60

4. Analisis ragam Ragam Persentase Jumlah Arachis glabarata danAnalisis Ragam Persentase Jumlah Calopogonium muconoides ... 61 5. Analisis ragam Ragam Persentase Jumlah Centrosema pubescens dan Analisis

Ragam Persentase Jumlah Brachiaria humidicola ... 62 6. Analisis ragam Persentase Jumlah Stenotaphrum secundatum dan Analisis

Referensi

Dokumen terkait

Konsekuensi hukum dari talak luar pengadilan di Kota Malang dan Kuching Sarawak adalah antaranya talak menurut Pengadilan Agama Kota Malang bahwa talak harus disaksikan di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum yang diberikan Undang-Undang kepada pencipta atau pemegang hak cipta karya asli terhadap Terhadap

Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan suatu masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang

Hasil pengamatan dan penelitian ini juga memuat hasil analisis dari penelitian berdasarkan sasaran penelitian yaitu analisis wilayah potensial penghasil bahan

(2) Perumusan rancangan Renja SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan pengolahan data dan informasi, analisis gambaran pelayanan SKPD,

Berdasarkan hasil Descriminant Fisher’s terhadap data yang telah dinormalkan dengan interval tertentu dari nilai beberapa mata kuliah, kemampuan public speaking dan

Keluhan MSDs merupakan keluhan yang berkaitan erat dengan umur, dimana tulang mencapai kematangan optimum (puncak massa tulang) pada umur antara 25 – 30 tahun, tetapi

kajian MNCs dan kajian INGOs dalam studi hubungan internasional secara umum telah. mengemukakan tiga