• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMANFAATKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMANFAATKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLA (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

https://drive.google.com/file/d/1HhkSDVl0Z8enZstsSBQV5RLmVhm7Qsa3/view? usp=sharing

MEMANFAATKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI SUMATERA UTARA

Diana Wita Harahap Sistem Informasi

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Email: dianawita27@gmail.com

ABSTRAK: untuk mencapai suatu tujuan enterprise melewati beberapa tantangan perubahan yang lebih efektif dengan cara membuat, mengomunikasikan, dan meningkatkan kebutuhan, prinsip dan model yang mendeskripsikan keadaan perusahaan pada masa depan dan

memastikan perusahaan untuk berkembang menjadi lebih baik. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah memanfaatkan dan meningkatkan dukungan sistem informasi bagi enterprise. Cara untuk mengembangkan misi pada sistem informasi yang memerlukan keterpaduan dalam perencanaan yang membutuhkan kebutuhan informasi dan kemungkinan inovasi pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kinerja enterprise. Perencanaan ini bisa memanfaatkan perencanaan arsitetur Enterprise yang dapat menghasilkan arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi, dan arah rencana implementasi interprise. Perguruan tinggi adalah sebuah enterprise yang bergerak di bidang pendidikan. Pada era sekarang ini untuk mendukung aktifitas utama di perguruan tinggi sangat dibutuhkan adanya dukungan sistem informasi.

kata kunci : rencana strategis, Enterprise Architecture Planning (EAP), Sistem informasi, universitas islam negeri sumatera utara.

PENDAHULUAN

Perencanaan yang strategis pada sistem informasi ini sangat diperlukan, supaya sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan proses bisnis dan penerapan sistem informasi manajemen

(2)

organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapaian bisnisnya.

Salah satu metodologi yang digunakan untuk merancang rencana strategis sistek informasi adalah Enterprise

Architecture Planning (EAP). EAP

merupakan proses pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut. Misi yang ingin dicapai oleh EAP yaitu pengaksesan data yang lebih cepat kapanpun dan dimanapun diperlukan, sistem informasi dan IT yang digunakan fleksibel dengan perubahan serta mudah dikelola dan dipelihara, adanya keakurasian dan

konsistensi data yang akan digunakan dalam semua unit organisasi, mempermudah penyebaran informasi dan data dalam

enterprise, dan mengurangi biaya operasional atau pemanfaatan secara efektif biaya yang disediakan.

Pada era sistem informasi yang sangat canggih ini, penyebaran dan akses informasi secara cepat, tepat dan akurat merupakan hal yang sangat mutlak diperlukan. Pada era ini juga, informasi merupakan salah satu sumber daya organisasi yang harus dimanajemen secara efesien, sebagai mana sumber daya organisasi yang lain. Kampus merupakan bagian dari sebuah organisasi yang juga mengelola sistem informasi dan teknologi informasi. Dalam

pelaksanaan Proses Belajar dan Mengajar (PBM) yang sejalan dengan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. penggunaan sistem informasi sangatlah penting karena

merupakan bagian dari pelayanan manajemen pada mahasiswa didiknya.

Rumusan masalah

Dari permasalahan yang telah diidentifikasi, maka penulis membuat beberapa rumusan penilitian, yaitu sebagai berikut :

1. cara membangun sistem yang baik untuk kebutuhan disetiap jurusan .

2. Bagaimana membangun arsitektur sistem informasi yang mampu dipahami dan diterima oleh seluruh stakeholder.

Tujuan penelitian

Dengan melakukan penilitian ini diharapkan UINSU dapat memiliki suatu perencanaan untuk memanfaatkan

enterprise architecture untuk perencanaan strategis sistem informasi yang efesien dengan menggunakan Zachman Framework yang akan menghasilkan sebuah implementasi sistem informasi yang terstruktur.

Batasan masalah

(3)

pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut.

Perencanaan Strategis Informasi Tujuan utama pada perencanaan strategis informasi adalah untuk

mempersiapkan rencana bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem berbasis komputer. Dalam

metodologi kerekayasaan informasi, tiap langkah dapat dilihat dari dua sisi, yaitu data dan aktivitas. Untuk perencanaan strategi informasi di sisi data, arah tinjauan strategisnya adalah terhadap kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh enterprise. Sedangkan di sisi aktivitas, arah tinjauan strategisnya adalah dalam hal pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kinerja enterprise

Zachman Framework

Zachman Framework atau ZF merupakan skema untuk melakukan klasifikasi pengorganisasian artifak enterprise ZF terdiri dari 6 kolom dan 6 baris. Tiap kolom merepresentasikan fokus, abstraksi, atau topik arsitektur enterprise, yaitu: data, fungsi, jaringan, manusia, waktu, dan motivasi. Tiap baris merepresentasikan perspektif berikut:

1. Perspektif Perencana:

menetapkan konteks, latar belakang, & tujuan.

2. Perspektif Pemilik: menetapkan model konseptual dari enterprise.

3. Perspektif Perancang: menetapkan model sistem informasi sekaligus menjembatani hal yang diinginkan pemilik & hal yang dapat direalisasikan secara teknis dan fisik.

4. Perspektif Pembangun:

menetapkan rancangan teknis & fisik yang digunakan dalam mengawasi implementasi teknis dan fisik.

5. Perspektif Subkontraktor: menetapkan peran dan rujukan bagi pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan sistem informasi.

6. Perspektif Fungsional: merepresentasikan perspektif pengguna dan wujud nyata hasil implementasi.

Enterprise Architecture Planning (EAP) Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan metode yang

(4)

Gambar lapisan perencanaan arsitektur enterprise

Enterprise Architecture

Arsitektur enterprise merupakan pengorganisasian secara logic untuk proses bisnis utama dan kemampuan teknologi Informasi (TI) yang mencerminkan

kebutuhan integrasi dan standarisasi model operasi Arsitektur enterprise adalah deskripsi dari misi stakeholder yang didalamnya termasuk informasi, fungsionalitas atau kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. Arsitektur. enterprise menggambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem (Roni Yunis et al,2010). Arsitektur enterprise merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun sebuah arsitektur perusahaan, Menurut Steven H Spewak. Arsitektur enterprise adalah metode pendekatan perencanaan kualitas data yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana cara implementasi dari Arsitektur tersebut dilakukan sedemikian rupa dalam usaha untuk mendukung

perputaran roda bisnis dan pencapaian sistem informasi dan organisasi.

METODOLOGI ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING

Tahapan dalam pengembangan EAP akan diuraikanan secara ringkas berikut ini.

Pemodelan Bisnis dengan Analisis Rantai Nilai

a. Analisis Rantai Nilai

Berdasarkan konsep rantai nilai Michael Porter, area fungsi utama untuk model pendidikan pada UINSU dapat di kelompokkan ke dalam kegiatan utama (primary activities) dan kegiatan pendukung (support activities). Yang menjadi kegiatan utama pada UINSU adalah penerimaan mahasiswa baru, operasional akademik serta. Sedangkan kegiatan pendukung terdiri dari kegiatan yang

berhubungan dengan bagian umum, sumber daya manusia, keuangan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

(5)

Dapat kita lihat pada gambar berikut:

Gambar: Model siklus hidup sumber daya; aktivitas dan jenis data.

Rencana Implementasi

Implementasi arsitektur enterprise yang dilakukan untuk menghasilkan suatu sistem informasi. Yang Pendekatan EAP menyarankan agar urutan aplikasi

dilakukan dengan menggunakan matriks aplikasi vs. entitas data.

Rekomendasi Rencana Implementasi Sebagai rekomendasi, tahapan selanjutnya yang harus dilakukan yaitu : a. Menyusun urutan prioritas penerapan sistem

berdasarkan arsitektur aplikasi yang telah disusun sebelumnya menggunakan matrik optimalisasi. Dimana urutan aplikasi yang pertama kali dibuat berdasarkan urutan arsitektur aplikasi yang telah

optimalisasikan tersebut. b. Menyesuaikan kembali kebutuhan teknologi yang harus disediakan untuk mendukung aplikasi dan data dengan melihat kondisi nyata di tempat. c. Membuat penjadwalan detil

untuk setiap aplikasi yang akan dibuat berdasarkan banyaknya jumlah modul yang akan dikembangkan dengan rentang waktu bulan.

Perencanaan Arsitektur

1. Arsitektur Data

Setelah membangun arsitektur bisnis, tahap berikutnya adalah membangun arsitektur data. Arsitektur data

bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan kebutuhan enterprise terhadap data yang mendukung fungsi bisnis. Pendefinisian data yang

dibutuhkan oleh enterprise merupakan langkah pertama dari perancangan arsitektur sistem informasi karena kualitas data merupakan produk dasar dari fungsifungsi sistem informasi. Arsitektur data menggambarkan seluruh entitas data yang akan dihasilkan, dikelola dan digunakan oleh semua fungsi/proses bisnis. 2. Arsitektur Informasi

(6)

pengembangan subsistem untuk memaksimalkan sharing data.

Langkah pertama dalam menentukan arsitektur informasi adalah

mengidentifikasi sistem utama

berdasarkan matriks hubungan entitas data dengan fungsi/proses bisnis yang telah dibuat . Kemudian entitas data yang diberi penanda ‘C’ atau ‘CUR’ dikelompokkan berdasarkan fungsi bisnis yang mengcreate- nya sehingga terbentuk kelompok data yang

dibutuhkan dalam setiap area fungsi bisnis.

Tabel: arsitektur informasi 3. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi akan

mengidentifikasi dan mendefinisikan aplikasi-aplikasi utama yang

dibutuhkan oleh enterprise untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Arsitektur aplikasi merupakan kolom kedua dari Zachman

Framework yang dilihat dari sudut pandang proses. Arsitektur aplikasi dibangun berdasarkan arsitektur data dan arsitektur informasi yang telah

dibangun serta fungsi bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya

4. Arsitektur Teknologi

Arsitektur teknologi dibuat untuk mendefinisikan teknologi yang diperlukan untuk pengelolaan data. Tujuan dari tahap arsitektur teknologi adalah mendeskripsikan dan

mendefinisikan teknologi-teknologi utama yang dibutuhkan untuk menyediakan dukungan lingkungan bagi aplikasi serta data yang akan dikelola. Tahapan dalam melakukan arsitektur teknologi adalah

mendefinisikan prinsip dan platform teknologi, mendefinisikan platform teknologi dan merelasikan platform teknologi dengan aplikasi dan fungsi bisnis.

(7)

untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis yang telah didefinisikan sebelumnya kemudian dihubungkan dengan lokasi bisnis yang

membutuhkan.

Gambar:Topologi jaringan enterprise

Kesimpulan

Aktivitas pada Universitas Islam Negeri Sumatera Utara terbagi menjadi dua aktivitas uatama dan aktivitas pendukunng. Aktivitas utama terdiri dari proses penerimaan mahasiswa baru, operasional akademik dll. Sedangkan pendukung terdiri dari manajemen SDM dan manajemen sarana/prasarana.

Dari analisa terhadap proses bisnis dan kebijakan yang ada di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara diperoleh data guna penyusunan rencana strategi sistem informasi. Adapun data yang diperoleh dari kegiatan ini meliputi gambaran umum organisasi dan visi misi, kebijakan institusi tentang pengembangan sistem informasi, teknologi yang saat ini digunakan untuk mendukung proses bisnis, unit pengelolan sistem informasi.

Model yang dikemukakan dalam makalah ini adalah hasil kombinasi antara metodologi EAP dengan analisis portofolio aplikasi. Kombinasi dilakukan secara serial dengan melakukan metode EAP terlebih dahulu. Pemahaman atas proses bisnis yang dijalankan perusahaan merupakan hal kritis pada saat mengembangkan EAP.

Saran

1. Bahwa sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut, terutama pada tahap

implementasi sistem informasi berdasarkan prioritas aplikasi yang disesuaikan dengan anggaran dana UINSU 2. Sistem ini bisa di review

kembali secara bertahap atau dikembangkan lagi lebih detail sesuai dengan kebutuhan UINSU

DAFTAR PUSTAKA

Surendro, K. 2007. Pemanfaatan

Enterprise Architecture Planning Untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Surendro, K., Nursikuwagus, Agus, Enterprise Architecture Planning Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.

(8)

Gambar

Gambar lapisan perencanaan arsitektur

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dengan uji Person Product Moment diketahui ada hubungan yang tinggi antara fungsi supervisi kepala ruangan dengan produktivitas kerja perawat pelaksana di

Hal ini terjadi karena kurangnya kepedulian lembaga terkait akan kondisi sekolah dasar Muhammadiyah di Kota Padang, untuk berkembangnya secara baik sekolah dasar

Pulau Bunaken memiliki lima jenis mangrove yaitu Soneratia alba, Avicennia marina, Xylocarpus granatum, Rhizophora apiculata, dan Bruguiera gymnorrhiza, yang terbagi dalam

Berulak dilakukan dengan memberikan layanan informasi, layanan orientasi, konseling perorangan layanan bimbingan kelompok , penempatan dan penyaluran sehingga dapat membantu

Istilah pluralisme juga harus dibedakan secara jelas dengan kata toleransi, karena toleransi tidak dalam kerangka mencampuradukkan kebenaran antar agama, akan tetapi

didoping aluminium (Al) menggunakan teknik sol-gel spin coating pada substrat kaca dan quartz sebagai material oksida transparan konduktif

Menarik, dari situ dapat dicermati beberapa hal: yaitu pertama, seberapa penting masalah itu untuk diperhatikan, sebab pengamsal yang mengatakan bahwa hal itu

Meliputi : (1) Analisis Kebutuhan, antara lain: analisis silabus, RPP, dan bahan ajar dengan mengemukakan masalah dasar yang dibutuhkan dalam pengem- bangan