• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS HUKUM PIDANA INTERNASIONALvv. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS HUKUM PIDANA INTERNASIONALvv. docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KEJAHATAN INTERNASIONAL

FRITZCO ALEXANDER SIMANJUNTAK

02011181520101

HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

KEJAHATAN INTERNASIONAL

A. PENGERTIAN KEJAHATAN INTERNASIONAL

Sebelum kita membahas pengertian kejahatan Internasional, kita perlu mengetahui terlebih dahulu pengertian Hukum Pidana Internasional. Ada beberapa pengertian Hukum Pidana Internasional menurut para ahli, antara lain;

 Menurut I Wayan Parthiana

Hukum Pidana Internasional adalah sekumpulan kaidah-kaidah dan asas-asas hukum yang mengatur tentang kejahatan internasional yang dilakukan oleh subjek-subjek hukumnya, untuk mencapai tujuan tertentu.

 Menurut Antonio Cassese dalam bukunya International Criminal Law

Hukum Pidana Internasional adalah sebagai bagian dari aturan-aturan Internasional mengenai larangan-larangan kejahatan internasional dan kewajiban negara melakukan penuntutan dan hukuman beberapa kejahatan.

 Menurut Rolling yang dikutip Romli Atmasasmita

Hukum Pidana Internasional adalah sebagai hukum pidana nasional yang akan diterapkan terhadap kejahatan-kejahatan yang nyata dilakukan jika terdapat unsur-unsur

Internasional didalamnya.

 Menurut Shinta Agustina dalam arti luas meliputi tiga hal yaitu :

o Kekuasaan mengadili dari pengadilan negara tertentu terhadap kasus-kasus yang melibatkan unsur asing. Hal ini terkait dengan yurisdiksi tindak pidana internasional, pengakuan putusan pengadilan asing, dan kerjasama antar negara dalam menanggulangi tindak pidana internasional.

o Prinsip-prinsip hukum publik internasional yang menetapkan kewajiban kepada negara-negara dalam hukum pidana atau hukum acara pidana nasional negara yang bersangkutan. Kewajiban tersebut antara lain adalah kewajiban untuk menghormati hak asasi seorang tersangka atau hak untuk menuntut dan menjatuhi pidana terhadap pelaku tindak pidana internasional.

o Mengandung arti sesungguhnya dan keutuhan pengertian hukum pidana

(3)

Definisi tindak pidana internasional (keiahatan internasional atau international crimes) telah dikemukakan oleh Bassiouni sebagai berikut, 'International crimes is any conduct which is designated as a crime in a multilateral convention will a signiIicant number oI state parties to it, provided the instrumen contains one oI the ten penal characteristics.¨(tindak pidana internasional adalah setiap tindakan yang ditetapkan di dalam konvensi-konvensi multilateral dan diikuti oleh seiumlah tertentu negara- negara peserta, sekalipun di dalamnya terkandung salah satu dari kesepuluh karakteristik pidana).

Sepuluh karakteristik pidana, seperti disebutkan dalam deIinisi di atas terdiri dari:

a. Explicit recognition oI proscribed conduct as constituting an international crime or crime under international law (pengakuan secara eksplisit tindakan-tindakan yang dipandang sebagai keiahatan berdasarkan hukum internasional);

b. Implicit recognition oI the penal nature oI the act by establishing a duty to prohibit, prevent, prosecute, punish, or the like (pengakuan secara implisit siIat-siIat pidana dari tindakan-tindakan tertentu dengan menetapkan suatu kewaiiban untuk menghukum, mencegah, menuntut,

meniatuhi hukuman atau pidananya);

c. Criminalization oI the proscribed conduct (kriminalisasi atas tindakan- tindakan tertentu); d. Duty or right to prosecute (kewaiiban atau hak untuk menuntut);

e. Duty or right to punish the proscribed conduct (kewaiiban atau hak untuk memidana tindakan tertentu);

f. Duty or right to extradate (kewaiiban atau hak mengekstradisi);

g. Duty or right to cooperate in prosecution, punishment, including iudicial assistance in penal proceeding (kewaiiban atau hak untuk bekeriasama dalam hal penuntutan, pemidanaan, termasuk bantuan yudisial dalam proses pemidanaan);

h. Establishment oI a criminal iurisdictional basis (penetapan suatu dasar-dasar iurisdiksi kriminal); i. ReIerence to the establishment oI an international criminal court (reIerensi pembentukan suatu pengadilan pidana internasional);

(4)

B. JENIS-JENIS KEJAHATAN INTERNASIONAL

Menurut Statuta Roma tahun 1998 tentang Mahkamah Pidana Internasional, kejahatan yang yang termasuk dalam lingkup kejahatan Internasional ada 4 yaitu :

 Kejahatan Genosida (genocide)

Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghancurkan seluruhnya atau sebagian suatu kelompok nasional, etnis, ras atau keagamaan, perbuatan tersebut diantaranya :

1. Membunuh kelompok tersebut

2. Menimbulkan luka atau mental yang serius terhadap para anggota kelompok tersebut

3. Secara sengaja menimbulkan kondisi kehidupan atas kelompok tersebut yang diperhitungkan akan menyebabkan kehancuran fisik secara keseluruhan atau untuk sebagian

4. Memaksakan tindakan-tindakan yang dimaksud untuk mencegah kelahiran dalam kelompok tersebut

5. Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok itu pada kelompok lain.

 Kejahatan Terhadap Kemanusiaan (crimes against humanity)

Adalah setiap perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan meluas atau sistematik yang ditujukan kepada suatu kelompok penduduk sipil, dengan mengetahui serangan itu. Perbuatan tersebut diantaranya :

1. Pembunuhan

2. Pemusnahan / Pembasmian 3. Perbudakan

4. Deportasi atau pemindahan paksa penduduk

5. Memenjarakan atau perampasan berat atas kebebasan fisik dengan melanggar aturan-aturan dasar hukum internasional

6. Perkosaan, perbudakan seksual, pemaksaan prostitusi, penghamilan paksa, pemaksaan sterilisasi, atau suatu bentuk kekerasan seksual lain yang cukup berat

7. Kejahatan apartheid

(5)

 Kejahatan Perang (War Crimes)

Dalam Statuta Roma Kejahatan Perang adalah Merujuk kepada Konvensi Jenewa tanggal 12 Agustus 1949, bahwa perbuatan melawan hak seseorang atau kepemilikan seseorang berikut ini dilindungi dibawah ketentuan-ketentuan yang diatur dalam konvensi Jenewa, yaitu:

a) pembunuhan sengaja;

b) penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi, termasuk percobaan-percobaanbiologi; c) Perbuatan yang dikendaki untuk menimbulkan penderitaan yang dalam, atau lukabadan

maupun kesehatan yang serius;

d) Perusakan secara luas dan perampasan terhadap milik seseorang, tidakberdasarkan keperluan militer dan dilakukan secara melawan hukum danserampangan;

e) Pemaksaan terhadap tawanan perang atau orang yang dilindungi lainnya untuk melayani dalamancaman kekuasaan musuh;

f) Upaya untuk menghalang-halangi yang dilakukan dengan sengaja terhadap tawanan perang atau orang yang dilindungi yang mana mereka memiliki hak untukmendapatkan Mahkamah secara adil dan sewajarnya;

g) Deportasi secara melawan hukum atau pemindahan atau penahanan secara melawan hukum;

h) Penyanderaan

 Kejahatan Agresi (crimes of aggression)

Mahkamah Pidana Internasional belum mendefinisikan pengertian kejahatan ini.

Dalam naskah rancangan ketiga Undang – Undang Pidana Internasional atau The Internasional Criminal code tahun 1954, telah ditetapkan 13 kejahatan Internasional yaitu : 1. Tindakan persiapan untuk Agresi dan tindakan Agresi

2. Persiapan penggunaan kekuatan bersenjata terhadap negara lain (kecuali dalam rangka “self - defence”)

3. Mengorganisasi atau memberikan dukungan persenjataan yang ditujukan untuk memasuki wilayah suatu negara.

(6)

7. Genocide

8. Pelanggaran atas kebiasaan dan hukum perang

9. Setiap pemufakatan, pembujukan, dan percobaan untuk melakukan tindak pidana pada butir 8 diatas.

10. Piracy 11. Slavery 12. Apartheid

13. Threat and use of force against internatinally protected person

C. CONTOH KASUS KEJAHATAN INTERNASIONAL

Banyak contoh kasus kejahatan Internasional di dunia ini. Bila kita kembali menginat sejarah, “Pembantaian Orang Yahudi, orang Gipsi (Sinti dan Roma) dan suku bangsa Slavia oleh kaum Nazi Jerman pada Perang Dunia II”. Dalam kasus ini kaum nazi Jerman melakukan Genosida ( pembantaian ras manusia ) terhadap bangsa Yahudi. Jumlah korban Yahudi umumnya dikatakan mencapai enam juta jiwa. Genosida yang diciptakanoleh Adolf Hitler ini dilaksanakan, antara lain, dengan tembakan-tembakan, penyiksaan, dan gas racun, di kampung Yahudi dan Kamp konsentrasi. Selain kaum Yahudi, kelompok-kelompok lainnya yang dianggap kaum Nazi "tidak disukai" antara lain adalah bangsa Polandia, Rusia, suku Slavia lainnya, penganut agama Katolik Roma, orang-orang cacat, orang cacat mental,

homoseksual, Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah's Witnesses), orang komunis, suku Gipsi

(Orang Rom atau Sinti) dan lawan-lawan politik juga ditangkap dan dibunuh.

Menurut saya pembantaian yang dilakukan oleh Nazi Jerman ini adalah sebuah kejahatan Internasional karena telah melakukan pembantaian ras manusia yang diatur dalam Statuta Roma tahun 1998.

Referensi

Dokumen terkait

: PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PERUBAHAN ATAS PBRATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR T6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN SERI,. KODE, DAN

Hasil temuan ini juga menunjukkan pentingnya sebuah pelatihan dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia, yang sesuai dengan teori belajar menurut Faculty-

gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan dimaksud Tergugat Rekonvensi telah melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (3) Perjanjian

Pada uraian lain Yusuf mengawali alasan perlunya ijtihad kontemporer dengan mengutip pendapat dan pendirian orang- orang yang tidak menyetujui diadakannya ijtihad

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... Latar

Diagnosis penyakit dengan menggunakan teknologi mobile communication akan mencatat gejala-gejala dari pasien dan akan mendiagnosis jenis penyakitnya yang berbasis

Keadilan dalam zakat pertanian dan zakat profesi yaitu keadilan yang berlandaskan dua prinsip keadilan (keadilan komutatif dan keadilan distributif) dari zakat

Apabila dalam buku besar terdapat rekening-rekening yang berpengaruh terhadap pembelian, seperti Biaya Angkut Pembelian, Retur dan Potongan Pembelian, dan Potongan