• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Motivasi dan Komunikasi doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Motivasi dan Komunikasi doc"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANDIRI

PENGANTAR MANAJEMEN

MOTIVASI DAN KOMUNIKASI

Nama Mahasiswa

: Susi Mariani

NIM

: 170910121

Kode Kelas

: 171-MN048-N10

Dosen

: Dr. Realize, S.Kom., M.SI.

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena karuniaNya tugas mandiri ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Topik yang dibahas dalam tugas mandiri ini adalah “Kinerja Organisasi”. Sukses atau tidaknya sebuah perusahaan sangat ditentukan dari baik buruknya kinerja organisasi.

Oleh karena itu, dalam tugas mandiri ini akan dibahas tentang kinerja organisasi yang dirangkum dari berbagai-bagai sumber. Terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan dalam makalah ini.

Kiranya makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan membantu dalam menyelesaikan masalah yang terdapat dalam organisasi. Terima kasih.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...ii

Daftar Isi ...iii

Isi Pengertian komunikasi ...1

Unsur-unsur komunikasi ...1

Proses komunikasi...3

Bentuk-bentuk komunikasi ...4

Peranan dan fungsi komunikasi ...6

Membangun komunikasi yang efektif...6

Bahasa dan komunikasi...7

Teknik berbicara dan mendengar aktif ...9

Beberapa pendekatan dalam komunikasi organisasi... 11

Motivasi ...14

Pengertian motivasi ...14

Kategori motivasi ...14

Pendorong motivasi ...15

Faktor pendorong motivasi ...17

Pendekatan dalam motivasi ...18

Tantangan dalam motivasi ...20

Daftar pustaka ...22

(4)

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi berasal dari bahasa latin ,yaitu cum di sebut kata depan yang artinya dengan atau bersama dengan , dan kata units sebutan kata bilangan yang berarti satu , dua kata tersubut membentuk kata cummunion yang dalam bahasa inggris nya di sebut communion, yang berarti kebersamaan,persatuan,persekutuan gabungan,pergaulan atau hubungan. Menurut harwood “ communication is more technically asa process for cunduction the Memories (komunikasi di definisikan secara lebih teknis sebagai suatu proses untuk membangkaitkan kembali ingatan-ingatan)”

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI

Dalam proses komunikasi terdapat tiga unsur komunikasi itu merupakan kesatuan yang utuh dan bulat. Ketiga unsur komunikasi itu adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi (sender/pengirim)

Komunikasi (sender) adalah orang yang menyampaikan isi pertanyaan kepada komunikasi bisa perseorang, kelompok, atau organisasi pengirim berita. Tanggung jawab utama dari seorang komunikasi (sender/ pengirim) adalah:

a. Mengirim pesan dengan jelas

b. Memiliki saluran/media (channel) yang cocok untuk mngirim pesan

c. Meminta kejelasan bahwa pesan telah di terima dengan baik

Untuk itu, komunikasi dalam menyampaikan pesan/ informasi/ berita, harus memperhatikan orang yang diajak berkomunikasi, hal yang akan di sampaikan dan cara menyampaikan dalam menyampaikan pesan komunikator harus menyesuaikan dangan tingkat pengetahuan pihak penerima.

2. Komunikan (receiver/ penerima)

Komunikan/ penerima adalah partner/ rekan dari komunikator dalam komunikasi. Sesuai dngan namanya, ia berperan sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran pengirim dan penerima selalu bergantian sepanjang pembicaraan. Penerima mungkin mendengarkan pembicara atau menuliskan teks atau menginterpretasikan pesan dengan berbagai cara. Tanggung jawab penerima pesan adalah:

a. Berkonsentrasi pada pesan untuk mengerti dengan baik dan benar akan pesan yang di terima.

(5)

3. Channel (saluran/media)

Channel adalah saluran atau jalan yang di lalui oleh pernyataan komunikator kepada komunikan atau jalan yang di lalui feedback kominukasikan kepada komunikator yang di gunakan oleh pengirim pesan. Pesan tersebut dapat berupa kata-kata atau tulisan, tiruan, gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda, seperti telepon, televisi, fiksimili, fotokopi, hand signal, e-mail, sandi morse, semaphone, SMS, dan sebagainya. Pemilihan channel dalam proses komunikasi bergantungan pada sifat berita yang akan di sampaikan (Wursanto 1994). Ada tiga macam bentuk berita, yaitu :

a) Berita yang bersifat audible, yaitu berita yang dapat didengar, baik secara langsung maupun tidak langsung (telepon, radio, lonceng, sirene)

b) Berita yang bersifat visual, yaitu berita yang dapat dilihat, yang berbentuk tulisan, gambar, poster serta tanda, seperti sinar lampu, bendera.

c) Berita yang bersifat audio-visual, yaitu berita yang dapat didengar dan dilihat baik melalui televisi, film, pameran maupun kesenian.

Dalam praktik komunikasi , channel/media tidak selalu diperlukan oleh komunikator . Artinya komunikasi dapat dilakukan secara langsung tanpa medium , sehingga isi pesan komunikator sampai kepada komunikan tanpa melalui media . Proses komunikasi seperti ini disebut sebagai komunikasi langsung atau face to face / direct communication.

Ada beberapa ciri komunikasi face to face atau komunikasi yang menggunakan saluran antarpribadi (Liliweri, 1991), yaitu :

1. Arus pesan yang cenderung dua arah 2. Konteks komunikasinya tatap muka 3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi

4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas tinggi (selective exposure) 5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat 6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.

(6)

PROSES KOMUNIKASI

Sebelum masuk dalam proses komunikasi dengan komunikan, di dalam pikiran komunikator terjadi semacam rangsangan atau stimulus. Rangsangan itu terjadi karna faktor di luar dirinya (menyampaikan pesan karna ada peristiwa di luar dirinya), atau karena adanya faktor dari dalam dirinya (menyampaikan pesan dari diri sendiri), yaitu hasil olahan pikiran yang ada di benaknya.

Komunikator , sebelum mengirimkan pesannya , terlebih dahulu mengemasnya dalam bentuk yang dianggap sesuai dan dapat diterima serta dapat dimengerti oleh komunikan . Pengemasan ini disebut sebagai encoding , komunikator memasukkan atau menggunakan perasaannya ke dalam kode atau lambang dalam bentuk kata-kata atau nonkata , misalnya raut wajah atau gerak-gerik tubuh.

Setelah pesan sampai pada komunikan , apa bila ada feedback , komunika akan bertindak sebagai komunikator , yaitu memasukkan kode yang disebut sebagai decoding untuk disampaikan kembali kepada komunikator .

Proses komunikasi mempunyai dua model , yaitu model linier dan model sirkuler. 1. Model linier

Model ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri atas dua garis lurus, bahwa proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakhir pada komunikan. Contohnya formula Lasswell. Formula ini dikenal dengan rumusan cara untk menggambarkan denga tepat sebuah tindak komunikasi, yaitu dengan menjawab pertanyaan berikut:

Who (siapa);

Says what (mengatakan apa );

In whitch channel (dengan saluran yang mana);To whom (kepada siapa);

With what effect (dengan efek seperti apa);

2. Model sirkuler

Model sirkuler ditanda dengan adanya unsur unsur feedback . Dengan demikian proses komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada titik yang lain . Jadi proses komunikasi sirkuler itu berbalik satu lingkaran penuh .

(7)

jelas, pesan yang diuraikan tidak menyeluruh, media yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengalami gangguan atau unsur waktu yang menekankan atau membatasi dalam penyampaian pesan

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI

Komunikasi mempunyai berbagai bentuk yang semuanya bergantung pada cara kita memandangnnya

1. Dari segi penyampaian pesannya, komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan secara tertulis , atau secara elektronik melalui radio, televisi, telepon, internet, dan sebagainnya.

2. Dari segi kemasan pesan, komunikasi dapat dilakukan secara verbal (dengan berbicara) atau secara nonverbal (dengan bahasa isyarat). Komunikasi verbal diwakili dalam penyebutan kata-kata, yang dapat diungkap dengan lisan atau tertulis. Adapun komunikasi nonverbal terlihat dalam ekspresi atau mimik wajah, gerakan tangan, mata, dan bagian tubuh lainnya.

3. Dari segi kemasan keresmian pelaku komunikasi, saluran komunikasi yang digunakan dan bentuk kemasan pesan, komunikasi dapat di kategorikan sebagai bentuk komunikasi formal dan nonformal.

4. Dari segi pasangan komunikasi, komunikasi dapat dilihat sebagai: a. Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication) adalah

proses komunikasi dalam diri komunikator. Pengirim dan pesannya adalah dirinya sendiri (manusia sebagai makhluk rohani)

b. Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication) adalah interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih. Pengirim dapat menerima dan menanggapinya secara langsung pula (manusia sebagai makhluk sosial)

Selanjutnya bentuk komunikasi yang akan dibahas adalah komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

1. Komunikasi Verbal (Verbal Communication)

Dalam komunikasi verbal informasi yang di sampaikan secara verbal atau lisan . Proses penyampaian informasi secara lisan inilah yang dinamakan berbicara . Kualitas proses komunikasi verbal ini sering ditentukan oleh intonasi suara dan ekspresi raut muka serta gerakan tubuh atau body language. Maksudnya, kata-kata yang diucapkan akan lebih jelas apabila disampaikan dengan intonasi suara , mimik , dan gerakan yang tepat.

(8)

perusahaan serta peraturan-peraturan yang menyertainya dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan .

2. Komunikasi Nonverbal (Nonverbal Communication)

Dalam komunikasi nonverbal , informasi disampaikan dengan menggunakan isyarat (gestures) , gerak-gerik (movement) , suatu barang , waktu , cara berpakaian , atau sesuatu yang dapat menunjukkan suasana hati atau perasaan pada saat tertentu , misalnya pada saat seseorang sedang sakit , atau stres . Beberapa komunikasi nonverbal adalah sebagai berikut .

 Cara berpakaian : komunikasi dengan penampilan . kita sering mendengar pernyataan , “ pakaian menunjukkan apakah ia laki-laki atau perempuan “ , dan mungkin akana memerhatikan bahwa model pakaian mengomunikasikan sesuatu .

 Waktu : mekanisme lainnya dalam komunikasi nonverbal dalam organisasi adalah penggunaan waktu misalnya pada saat dokter atau dokter gigi biasannya kita akan memperhatikan waktu dan di sana biasanya disediakan ruang tunggu .

Tidak hanya dokter yang menyediakan waktu seperti ini , tetapi orang-orang yang memiliki keahlian lainnya juga menyediakan waktu-waktu tertentu . Misalnya penasehat hukum , notaris , konsultan intellectual properti ( merek atau paten ) , konsultan pajak dan lain lain . Akan tetapi pada kenyataan ada juga individu-individu dangan posisi yang tinggi dalam menyampaikan atau mengomunikasikan ide-idenya menggunakan waktu yang baginya mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan lainnya , dengan menjadikan orang lain menunggunya .

 Menggunakan tempat : seperti waktu , tempat menyebabkan komunikasi menjadi penting . Misalnya : kepala biro tentu menduduki meja kerja yang besar dalam satu ruangan besar dengan ukuran dan bentuk-bentuk tertentu yang biasa disebut sebagai meja biro . para staf atau pegawai biasa menduduki meja dengan ukuran yang lebih kecil diruangan bersama dengan rekan lainnya .

Komunikasi nonvebal juga di katakan sebagai komunikasi behasa tubuh (kinesik) sebagaimana dikatakan Cassagrande O.Diane dalam buku oral communication in technical professions and businesses (1986) yang di kutupi oleh Alo Liliweri dalam buku komunikasi antara pribadi (1991) contoh lain , misalnya menunjukkan tanda dua jari sebagai “ victory” dan mengacuhkan jempol sebagai “memuji”

(9)

PERANAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI

Kata “komunikasi” adalah kata benda yang statis .akan tetapi,komunikasi merupakan suatu siklus atau putaran (loop) yan melipat kan paling sedikit dua orang . ilustrasi berikut di harapkan dapat lebih menjalankan peranan dan fungsi komunikasi. Seseorang yang berkomunikasi dengan orang lain , tentunya berusaha memahami (percei) respon yang di berikan oleh orang tersebut . kemudian , dia akan memberikan reaksi dengan pikiran dan perasaannya.

Seseorang yang berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata kualitas suara , badannya (perceive) , isyarat (getture) dan raut muka (expression) . komunikasi menyangkut suatu pesan yag mengalir dari suatu orang ke orang yang lain. Kualitas hubugan dalam komunikasi sangan di tentukan oleh tiga aspek , yaitu proses manusia(humas) dan bukan manusia (non humas) serta informasi.

MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF harapkan. Jadi, komunikasi efektif terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah, yaitu antara komunikator dan komunikan.

1. Aspek – aspek komunikasi yang efektif

a. Kejelasan (clarity) : Bahasa ataupun informasi yang disampaikan harus jelas. Dalam kehidupan sehari – hari , sering kita mendengar ucapan – ucapan, seperti ini, “ Masalahnya ininya belum dianukan “ atau “ Apa arti ini dan diapakan? “ Akan lebih mudah dipahami maknanya bila, misalnya kata ini diganti buku dan kata anu diganti bagi. Jadi, kalimat itu adalah Masalahnya, bukunya belum bagikan.

b. Ketepatan (accuracy) : Bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul – betul akurat alias tepat. Bahasa yang digunakan harus sesuai dan informasi yang disampaikan pun harus benar.

c. Konteks (contex) : Bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan tempat komunikasi terjadi.

d. Alur (flow) : keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif.

e. Budaya (culture) : aspek ini tidak hanya menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga tata krama atau etika. Bersalaman dengan satu tangan bagi orang sunda mungkin terkesan kurang sopan , tetapi bagi etnis lain mungkin suatu hal yang biasa.

2. Strategi membangun komunikasi yang Efektif

a. Mengetahui mitra bicara (audience) : Kita harus sadar dengan siapa kita bicara, apakah dengan orang tua, anak – anak atau perempuan,status sosialnya seperti pangkat, jabatan dan semacamnya petani , pengusaha, guru , kiai , dan lain – lain.

(10)

atasan tentu akan berbeda dengan berbicara pada bawahan atau teman sederajat.

c. Mengetahui tujuan. Tujuan kita berkomunikasi sangat menentukan cara kita menyampaikan informasi sehingga komunikasi bersifat pengumuman.

d. Memerhaitkan konteks. Kontek di sini bisa berarti keadaan atau lingkungan pada saat berkomunikasi. Konteks sangat berperan dalam memperjelas informasi yang disampaikan.

3. Efektivitas Komunikasi Verbal

Seperti telah disinggung pada bab sebelumnya, kualitas komunikasi verbal ditentukan oleh totalitas suara atau tinggi rendahnya dan lemah – lembutnya suara, keras tidaknya suara dan perubahan nada suara. Akan tetapi , tonalitas suara saja tidak cukup karena tonalitas suara bisa membuat komunikasi verbal kurang hidup.

4. Efektivitas Komunikasi Nonverbal a. Cara berpakain

Cara berpakaian dapat mengomunikasikan siapa dan apa status seseorang, baik dalam pekerjaan sehari-hari maupun dalam waktu-waktu tertentu b. Waktu

Waktu adalah sesuatu yang sangat berarti. “ Time is money“ adalah prinsip yang dipegang oleh para pengusaha bahkan oleh orang-orang yang memanfaatkan hidupnya untuk produktivitas yang bermanfaat.

c. Tempat

Sama seperti waktu, tempat pun sangat menentukan efektivitas komunikasi. Kantor adalah tempat bekerja, restoran adalah tempat makan, lapangan golf adalah tempat olahraga, diskotik atau karaoke adalah tempat hiburan, dan sebagainya.

5. Pengaruh Budaya dalam Komunikasi

Perbedaan budaya akan memengaruhi kefektifan dalam berkomunikasi. Sebab, komunikasi akan efektif apabila ia dapat menguraikan nilai-nilai dasar, motivasi, aspirasi, dan asumsi-asumsi yang didasarkan pada geografi atau letak suatu negara,fungsi, dan tingkat sosial.

BAHASA DAN KOMUNIKASI

Bahasa itu arbitrari. Artinya, suatu kata tidak akan ad artinya apabila tidak ada persetujuan dari para pemakainya. Misalnya, kata “ rumah “ bisa dipahami oleh bangsa indonesia karena kita semua setuju bahwa bangunan tempat kita tinggal dirumah.

 Pengertian Bahasa

Bahasa dapat dibedakan menjadi dua pengertian. Dalam arti luas, bahasa adalah alat perhubungan yang tidak terbatas kata-kata, tetapi meliputi gerak-gerik, mimik, dan panto mimik. Dalam arti sempit, bahasa adalah hubungan antara suara dan kata-kata. Bahasa juga dapat dibedakan dalam bahasa lisan dan bahasa tulisan.

(11)

Fungsi bahasa dalam kehidupan manusia berbeda-beda, bergantung pada tingkat perkembangan manusia itu sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa memiliki fungsi utama, yaitu sebagai alat untuk mengekspresikan berbagai berbagai macam perasaan dan alat komunikasi.

 Bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan

Setiap orang memiliki berbagai macam perasaan. Misalnya kasih sayang rasa kagum atau heran, rasa senang atau tidak senang, rasa sedih atau gembira, aman dan tidak aman, atau rasa takut.

 Bahasa sebagai alat komunikasi

Sebagai alat komunikasi dengan masyarakat, bahasa dapat :  Memperlancar pergaulan

 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kelancaran dan Hambatan Berkomunikasi Kelancaran berkomunikasi dengan lisan bagi setiap orang berbeda-beda, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut.

 Faktor pengetahuan

Semakin luas pengetahuan yang dimiliki seseorang, semakin banyak perbendaharaan kata yang dapat memberikan dorongan baginya untuk berbicara lebih lancar. berbicara karena kurang memiliki kekayaan perbendaharaannya kata dan bahasa yang baik.

 Faktor kepribadian

Orang yang mempunyai sifat pemalu dan kurang pergaulan, biasanya kurang lancar berbicara.

 Faktor biologis

Kelumpuhan organ berbicara dapat menimbulkan kelainan, seperti Sulit mengatakan kata desis karena ada kelainan pada rahang, bibir gigi.

 Macam-macam Komunikasi dengan Cara Berbicara

Komunikasi dengan cara berbicara dapat digolongkan dalam beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

 Dari segi jarak; komunikasi berbicara langsung atau face to face dan berbicara tidak langsung.

 Dari segi sarana/saluran/media; komunikasi berbicara dapat melalui surat telepon, radio, internet, email, sandi, dan SMS.

(12)

 Dari segi kedinasan; komunikasi yang membicarakan soal kedinasan dan membicarakan soal pribadi.

 Dari segi bahasa yang digunakan; komunikasi dengan berbicara melalui bahasa lisan

 Dari segi lawan berbicara; komunikasi dengan berbicara satu lawan satu

 Dari segi hierarki; terdiri atas  Komunikasi ke bawah

komunikasi yang turun dari satu level pada level yang lebih rendah, secara perlahan-lahan menuju ke bawah.

 Komunikasi ke atas

komunikasi dengan atasan. Perbedaan status menyebabkan beberapa kendala dalam berkomunikasi, terutama dalam mendapatkan umpan balik tentang buah pikiran dan kinerja bawahan.

 Komunikasi sejajar

Komunikai antarteman sekerja, antarbagian, atau dengan teman kerja lainnya, pimpinan dengan pimpinan, bawahan dengan bawahan, dan orang tua dengan orang muda.

 Komunikasi diagonal

Komunikasi yang memotong rantai perintah organisai yang dilakukan antara dua orang pada tingkat kedudukan yang berbeda, pada tugas dan fungsi yang berbeda.

TEKNIK BERBICARA DAN MENDENGARKAN AKTIF

Dalam komunikasi verbal atau berbicara, suara harus mempunyai makna sehingga maksud pembicaraan dapat dimengerti.

1. Teknik Berbicara Efektif

Sampai saat ini, masih banyak orang yang beranggapan bahwa kemampuan seseorang berbicara, menyampaian ide dan gagasannya, memengaruhi orang yang melalui pembicaraan adalah anugrah tuhan yang sifatnya individual. Dalam setiap aksen komunikasi, baik informal maupun formal, teknik berbicara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

 Menarik nafas dalam-dalam sebelum memulai berbicara

 Mengatur volume berbicara agar lebih keras dari biasanya

 Menggunakan kata-kata sehari-hari yang dikenal oleh pendengar

 Melayangkan pandangan (ke kiri, kanan, atau tengah) untuk menemukan pendengar yang paling berminat dan bersimpati terhadap pembicara kita.

2. Mendengar dengan Aktif

Mendengarkan merupakan hal utam dalam berkomunikasi mendengarkan dengan aktid berarti mendengar untuk mengerti apa yang dikatakan di balik pesan. Beberapa tips untuk mendengarkan secara aktif adalah sebagai berikut.

 Mendengarkan secara aktif dengan menangkap uangkapan nonverbal seperti halnya menangkap isyarat verbal.

(13)

 Gambaran perilaku merupakan gambaran individual yang sangat spesifik. Kegiatan mengamati orang lain tanpa membuat keputusan atau generalisasi tentang latar belakang, orang, atau sifat-sifatnya merupakan upaya untuk memahami gambaran perilaku.

3. Keterampilan Berbicara

Keterampilan verbal dalam berbicara lisan merupakan kemampuan mengekspresikan bahan pembicarakan dalam bahasa kata-kata. Tidak ada aturan yang mengikat atau standar dalam penggunaannya, baik menyangkut panjang kata-kata maupun perincian uraian yang akan disampaikan. Dalam berbicara , kita harus menghindari kata-kata jargon yaitu kata-kata yang di buat sendiri untuk kalangan sendiri/orang-orang tertentuyang tidak mengerti oleh orang lain/grup lainnya. Untuk menghindari kata-kata jargon dalam komunikasi gunakanlah kata-kata yang pendek , sederhana , dan langsung pasa sasaran.

Teknik yang dapat di manfaatkan dalam meningkatkan efektivitas penampilan berbicara verbal adalah sebagai berikut.

 Percaya diri

 Ucapkan kata-kata dengan jelas dan perlahan-lahan  Bicara dengan wajar

 Atur irama dan tekanan suara dan jangan menonton  Menarik nafas dalam-dalam

 Hindari sindrom em,anu,apa.. jika kehabisan bicara atau lupa  Membaca paragraf yang di anggap penting dalam teks

 Menyiapkan air minum(terutama mereka yang sering kehabisan nafas jika berbicara)

4. Gaya berbicara

Gaya berbicara adalah cara berbicara yang dapat menimbulkan daya tarik bagi pendengar.gaya berbicara dapat di golongkan sebagai berikut:

1. Gaya berbicara dengan hubungkan suara dengan kata-kata atau gaya bahasa

a. Gaya bahasa asindenton,bertujuan agar pendengar memperhatikan kalimat seluruhnya,buka pada bagian-bagian kalimat.

b. Gaya bahasa polisidenton,bertujuan agar pendengar mengarahkan perhatiannya pada kalimat demi kalimat. c. Gaya bahasa klimaks,bertujuan agar para pendengar

tertarik dan memperoleh perbandingan mendalam

d. Gaya bahasa antiklimmaks,berlawan dengan klimaks ,tetapi pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama.

e. Gaya bahasa hiperbola ,bertujuan menarik perhatian orang yang mendengar atau menyangatkan.

2. Gaya berbicara dengan geraj air muka (mimik)

Gaya bicara ini tidak menggunakan kata-kata,tidak diam,tetapi dengan gerak air muka (wajah). Warna muka merah mungkin sedang marah atau malusedangkan muka wana pucat mungkin sedang ketakutan,sakit atau kaget.

(14)

Geleng kepala berarti tidak setuju, menggaukkan kepala berarti tanda setuju,menggunakan gerak tangan yang menunjukkan pengertian bicara tertentu,menggaruk-garuk kepala tanda tak mengerti atau menggigit kuku jari tanda gugup.

4. Gaya berbicara dengan gerak-gerik (panto mimik dan mimik) Gerak-gerik termasuk bahasa dalam pengertian luas dan sebagai alat komunikasi.Gerak bukan hasil kebudayaan melainkan tubuh sendiiri seagai alat kominikasi.

BEBERAPA PENDEKATAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

Sosiolog aimitai etzioni mengatakan bahwa masyarakat kita adalah masyarakat organisasi. Berikit ini akan di bahas beberapa pendekatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kominikasi dalam suatu organisasi.

1. Pendekatan struktur dan fungsi organisasi

Teori pertama yang memiliki berkaitan ini adalah teori birokrasi yang di kenalkan olek Mak Weber seorang teoretis terkenal sepanjang zaman. Inti teori weber mengenai birokrasi adalah konsep mengenai kekuasaan,wewenang dan legitimasi. Menurut weber kekuasaan adalah kemampuan seseorang dalam setiap hubungan sosial guna memengaruhi orang lain . ia juga mengemukakan tiga jenis kewenangan (otoritas) , yaitu:

a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan sirasakan sebagai sesuatu yang sudah pantas atau sudah benat menurut ukuran tradisi.

b. Kewenangan birokratismmerupakan bentuk yang paling relevan dalam birokrasi karena kekuasan diperoleh dari aturan-aturan birokrasi yang di sepakati oleh seluruh anggota organisasi.

c. Kewenangan krismatik merupakan kekuasaan yang diperoleh karena karisma dari kepribadian seseorang.

Selain itu ,weber juga mengemukakan pandangannya mengenai enam prinsip birokrasi berikut:

a. Birokrasi didasarkan pada aturan-aturan yang memungkinkan si selesaikannya suatu persoalan.

b. Birokrasi mengenal pembagian kerja secara sistematis terhadap tenaga kerja

c. Inti birokrasi adalah adanya penjenjangan (hierarki)

d. Pimpinan di angkat berdasarkan kemampuan dan pendidikan mereka. e. Birokrasi harus memiliki kebebasan untuk mengalokasikan

sumber-sumber yang ada dalam lingkup pengaruhnya f. Birokrasi mansyaratkan pengelolaan arsip yang rapi

2. Pendekatan hubungan manusiawi (human relation)

Menurut chris agrys praktik organisasi demikian di pandang tidak manusiawi karena penyelesaian suatu pekerjaan telah mengalahkan perkembangan individu dan keadaan ini berlangsung secara berulang.

Ketika kompetensi teknik dinomorsatukan, kompetensi antar pribadi di kurangi. Ada beberapa anggapan dasar dari pendekatan ini :

(15)

b. Seluruh imbalan yang bersifat nonekonomis sangat penting dalam memotivasi para karyawan Karyawan biasanya memberikan suatu reaksi persoalan mengutamakan kelompok dari pada individu

c. Kepemimpinan memberikan peranan yang sangat penting dan mencakup aspek formal dan informal

d. Komunikasi merupakan proses penting dalam pengambilan keputusan

3. Pendekatan komunikasi sebagai proses pengorganisasian

Pendekatan ini didasarkan pasa anggapanbahwa komunikasi organisasi merupakan proses pengorganisasian. Inti dari setiap organisasi adalah bahwa orang bertindak dalam cara tertentu sehingga perilaku mereka saling terkaitan,perilaku seseorang bergantungan pada perilaku yang lain. Pemikiran strukturasi dalam organisasi oleh poole dan Mcphee menjelaskan bahwa struktur organisasi di ciptakan ketika sekelompok orang saling berkomunikasi melalui saluran tertentu. Komunikasi tersebut terbagi dalam tiga jenjang yaitu:

a. Konsepsi , yaitu orang-orang membuat berbagai keputusan dalam pilihan , tahap ini di lakukan oleh top manajemen

b. Implementasi , yaitu penjabaran formal dari konsep yang di putukan atau di pilih , tahap ini dilakukan oleh middle manajemen

c. Penerimaan , yaitu tindakan-tindakan yang mengacu pada keputusan-keputusanorganisasi , tahap ini biasanya di lakukan oleh karyawab

4. Pendekatan organisasi sebagai kultur

Michael Paconowsky dan Nock o’Donnel Trijullo memandang organisasi sebagai suatu kultur, dalam arti bahwa komunikasi organisasi merupakan pandangan hidup (way of life) bagi para anggotanya. Menurut Pacanowsky dan Trijullo, ada lima bentuk penampilan organisasi

a. Ritual

Bentuk penampilan yang diulang-ulang secara teratur, suatu aktivitas yang dianggap oleh suatu kelompok sebagai sesuatu yang sudah biasa dan rutin. b. Hasrat

Keinginan para karyawan untuk mengubah pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan menjadi menarik dan merangkang minat.

c. Sosialitas

Bentuk penampilan yang memperkuat suatu pengertian bersama mengenai kebenaran ataupun normal dan penggunaan aturan dalam organisasi, seperti kata susila dan sopan santun.

d. Politik organisasi

Bentuk penampilan yang menciptakan dan memperkuat minat terhadap kekuasaan dan pengaruh, seperti memperlihatkan kekuatan diri.

e. Enkulturaso

Proses mengajarkan budaya kepada para anggota organisasi.

5. Integritas dalam Komunikasi Organisasi

(16)

Teori Integratif yang dikemukakan oleh Richard Farace, Peter Monge, dan Hamish Russel menunjukkan pendangan umum yang sangat menarik mengenai konsep sistem dari organisasi. Mereka mendefinisikan organisaso sebagai suatu sistem yang terdiri atas dua orang (atau lebih), ada saling ketergantungan, input, proses, dan output.

Dalam teorinya, mereka mengemukakan dua bentuk komunikasi yang berkaitan dengan dua bentuk informasi, yaitu:

a. Informasi absolut

Keseluruhan informasi yang dikomunikasikan dalam suatu organisasi. b. Informasi yang didistribusikan

Informasi yang telah disebarkan melalui organisasi.

Kerangka struktural fungsional bagi komunikasi organisasi terletak pada dimensi analitis yang terdiri atas:

a. Level sistem

Terdiri atas empat sublevel, yaitu individual, dyadic, kelompok, dan organisasional, dalam suatu prinsip hierarki sistem. Individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam dyadic, kemudian beberapa dyadic berkerumun bersama-sama ke dalam kelompok.

b. Level analisis

Pada setiap level analisis, kita dapat mengamati fungsi komunikasi sekaligus dimensi analisis yang kedua. Di antara berbagai fungsi komunikasi yang ada, Farace menekankan pada tiga fungsi, yaitu :

 Produksi yang mengacu pada pengarahan koordinasi kontrol terhadap aktivitas organisasi.

 Inovasi yang membangkitkan atau mendorong perubahan dan gagasan baru dalam sistem.

 Pemeliharaan untuk melindungi nilai-nilai individual dan hubungan antarpribadi yang dibutuhkan untuk mempertahankan sistem.

c. Dimensi struktur

Jika fungsi berkaitan dengan isi pesan, struktur berkaitan dengan tumbuhnya pola-pola atau aturan-aturan dalam penyampain pesan. Konsep kunci yang berhubungan dengan komunikasi individual dalam organisasi adalah beban (load). Ada dua lingkup persoalan berkaitan dengan muatan tersebut, yaitu :

Underload, yaitu ketika aliran pesan kepada seseorang berada di bawah kapasitas orang tersebut untuk memprosesnya.

Overload, yaitu ketika muatan melampaui kapasitas.

(17)

MOTIVASI

Setiap orang dalam melakukan suatu tindakan tertentu pasti didorong oleh adanya motif tertentu. Motivasi biasanya timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi, tujuan yang ingin dicapai, atau karena adanya harapan yang diinginkan. Sementara itu, dari sisi pemberi kerja, mereka tertarik pada elemen motivasi karena ingin mempengaruhi :

 Arah dan fokus dari perilaku pekerja yang dapat bersifat positif atau fungsional maupun bersifat negatif atau disfungsional.

 Tingkat usaha yang diberikan, apakah pekerja memberikan komitmen penuh untuk mencapai keungguhan atau hanya melakukan pekerjaan sekadarnya saja.

 Ketekunan dalam berperilaku, apakah selalu mengulang dan menjaga tingkat usahanya atau cepat menyerah dan hanya melakukan secara periodik.

PENGERTIAN MOTIVASI

Motivasi kerja adalah hasil dari kumpulan kekuatan internal dan eksternal yang menyebabkan pekerja memilih jalan bertindak yang sesuai dan menggunakan perilaku tertentu. Sementara itu, Newstrom mengemukakan bahwa sebagai indikator motivasi adalah :

Engagement

Janji pekerja untuk menunjukkan tingkat antusiasme, inisiatif, dan usaha untuk meneruskan.

Commitment

Suatu tingkatan di mana pekerja mengikat dengan organisasi dan menunjukkan tindakan organizational citizenship

Satisfaction

Refleksi pemenuhan kontrak psikologis dan memenuhi harapan di tempat kerja.

Turnover

Kehilangan pekerja yang dihargai.

Senada dengan Robbins dan Judge,McShane dan Von Glinow (2010:132) memberikan definisi motifasi sebagai kekuatan dalam diri orang yang memangaruhi arah (direction),intensitas (intensity),dan ketekunan (persistence) perilaku sukarela . Sedangkan Colquitt,LePine,dan Wesson (2011:197) memberikan definisi motifasi sebagai sekumpulan kekuatan energetik yang di mulai baik dari dalam maupun diluar pekerja di mulai dari usaha yang berkaitan dengan pekerjaan dan mempertimbangkan arah , intensitas danketekunannya.

KATEGORI TEORI MOTIVASI

(18)

theories of motivation pada process theories of motovation. Mcshane dan Von Glinow (2010:132) melihat teori inti motivasi paa pekerjaan dalam empat klasifikasi yaitu Employee Engagement,Employee Drives and needs,Rational Decision Model of Employee Motivationdan Organizational Justice.

PENDORONG MOTIVASI

Orang-orang cenderung megembangkan motivasional yang menunjukan keinginan kuat untuk mencapai sesuatu. Newstrom (2011:111) melihat dorongan motivasi bersumber pada penelitian McCelland yang memfokus pada dorongan untuk achievement,affiliation,dan power.

 Achievement motivatio

Motivasi berprestasi adalah dorongan yang dimemiliki banyak orang untuk mengejar dan mencapai tujuan menantang

 Affiliation

Motivasi untuk berafilasi merupakan suatu dorongan untuk berhubungan dengan orang atas dasar sosial,bekerja dengan orang yang cocok dan berpengalaman dengan perasaan sebagai komunitas.

 Power

Motivasi akan kekuasaan merupakan suatu dorongan untuk memengaruhi orang , melakukan pengawasan dan mengubah situasi. Kekuasan institusional adalah merupakan kebutuhan untuk memengaruhi perilaku orang lain untuk kebaikan seluruh organisai. Pendapatan lain dari McsHane dan Von Glinow (2010:134) adalah bahwa sebagai pendorong motivasi adalah Drives and Needs , dorongan dan kebutuhan pekerja. Drives adalah penggerak utama perilaku karena membangkitkan emosi yang menempatkan orang pada tingkat kesiapan untuk bertidak dalam tingkungan mereka. Needs adalah pengalaman emosional penting di hubungkan pada tujuan yan di yakini menunju sumber emosi.Tulisan ini lebih di fokuskan pada membahas four-drive theory dan rational decision modal.

 Fout-drive theory

Merupakan teori motivasi yang di dasarkan pada dorongan dari pembawaan untuk memperoleh,mengikat,belajar dan mempertahankan yang berkaitan dengan baik emosi maupun rasionalitas.

o Driver to acquire

Adalah tidak puas karena tujuan motivasi manusia adalah mencapai posisi lebih tinggi dari pada orang lain ,bukan sekedar memenuhi kebutuhan fisiologi seseorag.

o Driver to bond

Memotivasi orang untuk bekerja sama dan konsekuensi adalah kandungan fundamentel dalam keberhasilan organisasi dan pengembangan masyarakat.

o Driver to learn

Di hubungakan dengan pertumbuhan kebutuhan tingkat tinggi dan aktualisasi diri.

o Driver to defend

(19)

 Rational decision model

Teori sebelumnya terutama mejelaskan asal internal motivasi pekerjaan. Persoalanya adalah bagaimana dorongan dan kebutuhan diterjemahkan ke dalam usaha dan perilaku spesifik. McShane dan Von Glinow (2010:132) mengungkap bahwa Rational Decision Modal berkaitan dengan Expectancy The of Motivation serta Goal Setting Feedback.

o Expectancy theory (teori harapan)

Adalah teori motivasi yang di dasarkan pada gagasan bahwa usaha kerja diarahkan pada perilaku yang diyakini orang akan menuju pada hasil yang di harapkan. Expentari theory menawarkan model berdasarkan logika rasional untuk arah yang di pilih , tingkat dan ketekunan dari motivasi

o Goal setting (penetapan tujuan)

Adalah proses memotivasi pekerjaan dan mengklarifikasi persepsi peran mereka dengan mencaptakan sasaran kinerja. Dengan pedetapan tujuan potensial memperbaiki kinerja dengan dua cara (i) dengan memperkuat intesitas dan ketekunan usaha , (ii) dengan memberi pekerjaan persepsi peran yang lebih jelas sehingga uasaha mereka di kaitkan terhadap perilaku yang akan memperbaiki kinerja.

Menurut McShane dan Von Glinow (2010:146) terdapat enam karakteritis suatu tujuan yaitu :

a. Specific goals (tujuan spasifik)

Tujuan spasifik mempunyai tingkat perubahan yang terukur terhadap kerangka waktu spasifik dan relative pendek.

b. Relavant goals (tujuan relavan)

Tujuan juga harus relevan dengan pekerjaan individual dan dalam kontrah merka. Tujuan untuk mengurangi bahan banyak control atas sisa dalam proses produksi. c. Challenging goals (tujuan menantang)

Tujuan menantang menyebabkan orang meningkatkan intensitas dan ketekunan terhadap usaha kerjanya dan berpikir memalui informasi lebih aktif.

d. Goal commitment (komitmen terhadap tujuan)

Idealnya ,Tujuan seharusnya menantang tanpa menjadi terlalu sulit sehingga pekejaan kehilangan motivasi mereka untuk mencapainya.

e. Goal participation (partisipasi teradap tujuan)

Penetapan, Tujuan biasanya lebih efektif apabila pekerjaan berpartisipasi dalam menentukan tujuan

f. Goal feedback (umpan balik terhadap tujuan)

(20)

FAKTOR PENDORONG MOTIVASI

Baldoni (2005:6) mengemukakan pendapat bahwa terdapat tiga faktor pendorong utama motivasi yang di sebutnya sebagai beriku :

1. Energize

Adalan apa yang dilakukan pemimpin ketika mereka menetapkan contoh yang benar ,mengomunikasikan dengan jelas dan menantang dengan cara yang tepat . dengan demikian energize mengandung makna memberi energi atau tenaga tambahan kepada bawahan . hal tersbut dilakukan dengan exemplify,communicate, dan challenge.

a) Exemplify

adalah motifasi dengan melalui dengan memberi contoh yang baik. b) Communicate

Merupakan sentral kepemimpinan , termasuk bagaimana pemimpin berbicara,mendengarkan dan belajar.

c) Challenge

Adalah tenaga yang disukai orang.

2. Encourage

Adalah apa yang di lakukan pemimpin untuk mendukung proses motivasi melalui pmberdayaan ,coaching dan penghargaan. Encourage dilakukan dengan cara empower,coach,recognize

a) Empower

Adalah suatu proses dimana orang menerima tanggung jawab dan di beri kewenangan untuk melakukan pekerjaannya.

b) Coach

Merupakan kesempatan bagi pemimpin untuk mengwnal bawahannya secara pribadi dan menunjukan bagaimana dapat membantu pekerjaan mencapai tujuan pribadi dan organisasi

c) Recognize

Adalah alasan tunggal yang paling kuat mengapa orang bekerja di samping keperluan penghasilan.

3. Exhorting

Adalah bagaimana pemimpin menciptakan pengalaman berdasarkan pengorbanan dan inspirasi yang nyiapkan landasan di mana motivasi berkembang . exhorting dilakukan melalui sacrifice dan inspire

a) Sacrifice

Adalah suatu ukuran pelayanan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan kita sendiri

b) Inspire

(21)

PENDEKATAN DALAM MOTIVASI

Pendekatan yang dapat di lakukan untuk memotivasi pekerja adalah melalui employee engagement atau keterikatan pekerjaa merupakan motivasi emosional dan kognitif,self-afficacy untuk menjalankan pekerjaan perasaan kejelasan atau visi organisasi dan peran spesifik mereka dalam visi tersebut dan keyakinan bahwa mereka mempunyai sumber daya untuk dapat menjalankan pekerjaan (McShane dan Von Glinow, 2010:132)

Employee engagement merupakan topik yang sedang hangat di bicarakan dan kalangan manajer dan eksekutif karene di ninai mampu untuk memperbaiki efektivitas organisasi.

1. Distributive justice

Menuntukkan kejujuran yang di rasaka antara rasio hasil individual di bandingkan dengan rasio hasil terhadap kontribusi orang lain. Namun apa yang dipertimbangkan sebagai jujur bervariasi antara masing-masing orang dan situasi.

Terdapat tiga macam prinsip yang dapat di terapkan:

a) Equality principle atau prinsip kesamaan ketika kita yakin bahwa setiap orang dalam kelompok menerima hasil yang sama.

b) Need principle atau prinsip kebutuhan di terapkan ketika kita yakin bahwa mereka yang mempunyai kebutuhan terbesar harus menerima hasil lebih banyak dari pada mereka dengan kebuuhan rendah.

c) Equity principle atau prinsip keadilan berpendapat bahwa orang harus di bayar proporsional dengan kontribusinya.

Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan orang dalam merespon pada perasaanunderreward inequity suatu perasaan ketidak adilan karena di hargai lebih rendah.

a) Reduce our inputs melakukan pekerjaan lebih lambat,memberikan lebih sedikit saran berharga,kurang terikat dalam organizational citizenship behaviour.

b) Increase our outcomes minta kenaikan bayaran secara langsung atau melalui serikat menggunakan sumber daya perusahaan tanpa kewenangan.

c) Increas the comparison other’s input dengan lebih cerdar minta rekan sekerjaan lebih besar untuk menyesuaikan bayaran mereka atau hasil lain yang lebih tinggi.

d) Reduce the comparisson other’s outcomes minta perusahaan menurunkan bayaran rekan sekerja

e) Change our perceptions meyakini bahwa rekan sekerja benar-benar melakukan lebih banyak,bekeja lebih lama atau bahwa hasil lebih tinggi yang mereka terima benar-benar tidak terlalu lebih baik dari pada yang kita dapat.

f) Change the comparison other membandingkan diri kita pada seseorang lainnya yang lebih dekat

(22)

Procedural justice merupakan keadilan yang di rasakan dari prosedur yang di pergunakan untuk memutuskan distribusi sumber daya. Keadilan prosedural merupakan keadilan atas prosedur yang yang di pergunakan untuk menentukan distribusi sumber daya. Cara terbaik untuk memperbaiki adalah :

a) Denga mulai memberikan suara kepada selama proses

b) Mendorong mereka untuk menunjukkan fakta dan perspektif atas masalah nya

c) Pekerja cenderung merasa lebih baik setelah mempunyai kesempatan berbicara tentang apa yang ada dalam pikirannya

3. Interactional justice

Interactional justice merupakan persepsi individual terhadap tingkatan di mana mereka di perlukan dengan bermartabat,perhatian,dan rasa hormat. Pada tataran yang lebih operasional, robbins dan judge (2011:276) menunjukkan bahwa ada beberapa pendekan yang dapat di lakukan untuk memotivasikan orang antara lain dengan mengatur job deign, employee involvement,reward.

a. Job design

Jon design atau rancangan pekerjaan adalah merupakan suatu cara bagaimana elemen dalam suatu pekeraan diorganisir.untuk menjelaskan masalah tersebut Telah di bangun job characteristics model,suatu model yang menganjurkan bahwa setiap pekerjaan dapat di jelaskan dalam lima dimensi pekerjaan inti yaitu:

1) Skill variety (variasi keterampilan) merupakan tingkatan keadaan di mana suatu pekerjaan memerlukan variasi aktivitas yang berbeda.

2) Task identity (identitas tugas) merupakan tingkatan keadaan di mana suatu pekerjaan memerlukan penyelesaian keseluruhan dan bagian-bagian pekerjaan yang dapat diidentifikasi.

3) Task significance(signifikasi tugas) merpakan suatu tingkatan keadaan di mana suatu pekerjaan mempunyai dampak substasial pada kehidupan atau pekerjaan orang lain.

4) Authonomy (otonomi) merupakan suatu tingkatan keadaan di mana suatu pekerjaan memberikan kebebasan substansial dan keluasaan pada indivisu dalam menjawab pekerjaan .

5) Feedback (umpan balik) merupakan tingkatan keadaan di mana dalam menjalankan aktivitas pekrjaan yang di perlukan oleh pekeja sehingga mendapatkan langsung dan jelas tentang efektivitas kenerja mereka.

Untuk meningkatkan motivasi pekerja dapat di rancang ulang atau di lakukan redesign dengan cara:

1) Job rotation

Yang merupakan pergeseran pekerja secara periodik dari satu tugas ke tugas lainnya.

2) Job enlargrment

(23)

3)job enrichment

merupakan perluasan pekerjaan secara vertikal yang meningkatkan tingkatan di mana pekerja mengawasi perencanaan.

b. Employee involvement

Employee involvement atau pelibatan pekerjaan merupakan proses partisipatif yang menggunakan masukan pekja dan di maksudkan meningkatkan komitmen pekerja untuk mencapai keberhasilan organisasi. Cara dalam melibatkan pekerja dapat di lakukan dengan :

1) Participative management merupakan suatu proses di mana bawahan berbagai kekuasaan pengambilan ke putusan pada suatu tingkatan signifikan dengan atasan langsungnya

2) Representative participation merupakan suatu sistem di mana pekerjaan bepatisipasi dalam pengambilan ke putusan organisasi melalukan sekelompok kecil perwakilan pekerjaan

c. Reward

Reward merupakan panghargaan sebagai dari sistem kompensasi, salah satu bentuk sistem pengupandi mana variable-pay program. variable-pay program adalah rencana pembayaran yang di dasarkan pada bagiandari pembayaran individual. variable-pay program dapat berbentuk:

1) Piece-rate pay merupakan rencana pembayaran di mana pekerja di bayar dalam jumlah yang tepat untuk setiap satuan produksi yang diselesaikan

2) Merit-based pay merupakan rencana pembayaran yang di dasarkan pada peringkat penilaian kinerja.

3) Bonuses merupakan rencana pembayaran yang menghargai pekerja atas kinerja yang baru saja di lakukan dari pada sejarah kinerja sebelumnya.

4) Skill-based pay merupakan rencana pemayaran yang menetapkan tingkat pembayaran atas dasar berapa banyak keterampilan yang dimiliki pekerja.

5) Profit-sharing plan merupakan program menyeluruh organisasi yang membagikan kompensasi berdasar pada beberapa formula yang di ciptakan .

TANTANGAN DALAM MEMOTIVASI

Memotivasikan orang adalah merupakan aspek kunci bagi manajer yang efektif. Namun manjer menghadapi dua tantangan (kreitner dan kinicki):

(24)

2. Manajer mungkin tidak tahu bagaiman memotivasi orang,selain sekadar menggunakan pengargaan finansial adalah penting bagi manajer untuk menggunakan pendekatan yang lebih luas dan terintegrasi ketika berusaha memotivasi pekerja.

Untuk menghadapi tantangan tersebut ada langkah-langkah yang dapat di lakukan adalah:

1) Perlunya pemahaman tentang perbedaan antara motivasidan kinerja

2) Perbedaan individual merupakan salah satu penyebab rendahnya motivasi yang harus di pertimbangkan 3) Motivasi adalah goal-directed , maka proses dan

penetapan tujuan harus di lakukan melalui prosedur yang tepat

4) Umpan balik memberikan informasi dan yang di perlukan untuk menjaga pekerja fokus pada tugas 5) Tidak boleh di lupakan bahwa budaya organisasi

memengaruhimotivasi dan perilaku pekerja secara signifikan

Akhirnya penting bagi organisasi melatih manajer mereka untuk menilai orang dengan tepat, tapi ada tiga hal perlu di pertibangkan:

1) Manajer perlu memastikanbahwa tujuan kinerja di arahkan pada pencapaiaan hasil akhiryang benar 2) Janji peningkatan reward tidak akan memperbaiki usaha lebih besar dan kinerja baik kecuali reward di kaitkan dengan jelas

(25)

DAFTAR PUSAKA

Khaerul Umam. 2012. Manajemen Organisasi. Bandung : CV

Pusaka Setia

Prof. Dr. Wibowo, S.E, M.Phil. 2013. Jakarta : PT Rajagrafindo

Persada

(26)

BIODATA

Nama : Susi Mariani

TTL : Sungai guntung, 17 Febuari 1998

Agama : Buddha

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Happy garden blok d no.46

Kota tinggal : Batam

Pekerjaan : Mahasiswa

No. Telp : 082285673736

Email : Susihuang1702@gmail.com

 Riwayat Pendidikan

1. Tk Dharmawanita (2002) 2. SD 006 Tagaraja (2004-2010) 3. SMPN 1 Katemen (2010-2013) 4. SMK Kartini (2013-2016)

5. Universita Putra Batam (Sekarang)

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Laventhol menerima tawaran tersebut sangat terlihat dari strategi marketing yang sangat aggresif, dengan cara seperti yang banyak digunakan perusahaan pada

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa secara statistik ada perbedaan nyata partisipasi migran dalam mengikuti kegiatan lingkungan sebelum migrasi dan pada awal

vVTA User Agent bertugas untuk menerima file-file \fi./TA dari WTA server kemudian menjalankannya. Dalam WT A User Agent sudah termasuk fungsi untuk pengorganisasian buku

Sejalan dengan potensi yang ditemukan, tujuan utama dari kegiatan I b M ini adalah untuk menjadikan rambutan kelengkeng sebagai rambutan jenis unggul lokal yang menjadi identitas

Hasil dari analisis data yang telah dilakukan dengan bantuan program SPSS menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan Excel dan SPSS terhadap hasil

Meski representasi tetap mencemaskan, Survei Demos 2007 melahirkan semacam optimisme mengenai sejumlah kemajuan yang dihasilkan pada proses demokrasi. Beberapa demokrat telah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi belajar dan pemahaman siswa kelas X3 SMA N 6 Yogyakarta pada materi jurnal umum melalui penerapan