1
Rencana Asuhan Keperawatan Pada Setting Jalan Raya Margonda
Depok
(Hasil Pengkajian dan Planning of Action )
Oleh
1. Dara Mustika
(1106020466)
2. Dea Ananditasari
(1106006360)
3. Lidya Destanti
(1106012565)
4. Moh. Khaerul Efendi
(1106003144)
5. Sawiti Retno Utami
(1106009356)
6. Yusnita Chandra Oktaviani (1106002375)
7. Yustia Istiarni
(1106000716)
KELOMPOK 1KELAS E
Laporan Tugas untuk Mata Kuliah
Praktik Keperawatan Kesehatan Masalah Perkotaan
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga tim penyusun berhasil menyelesaikan
laporan Praktik Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan (PKKMP) pada
settingjalan raya di jalan raya Margonda Depok.
Tim penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan tim penyusun yang masih dalam
tahap pembelajaran. Namun berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai
pihak akhirnya pembuatan laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tim
penyusun mengucapkan terima kasih kepada fasilitator mata ajar PKKMP, bpk. Ns.
Yudi Ariesta Chandra., S.Kep yang telah memberikan pengajaran dan pemahaman
materi kepada kami. Selain itu, terima kasih pula atas kesediaannya untuk selalu
memberikan koreksi yang membangun.
Akhir kata, kami berharap laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi tim
penyusun dan bagi para pembaca lainnya. Semoga laporan ini dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan
datang.
Depok, 28 Oktober 2014
3
Kata Pengantar………
2
Daftar Isi………...
3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……….
4
1.2 Rumusan Masalah………...
4
1.3 Tujuan Penulisan……….
5
1.4 Sistematika Penulisan………..
5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian ISPA……….
6
2.2 Faktor Resiko ISPA………...
6
2.3Klasifikasi ISPA………... 6
2.4Tanda dan Gejala ISA………... 7
2.5Penanganan ISPA………….………. 7
BAB 3 Asuhan Keperawatan
3.1 Hasil Pengkajian………... 9
3.2 Rencana Keperawatan………...
30
Rencana Kegiatan……… 34
BAB 4 PENUTUP
4
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan raya merupakan jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan
kawasan yang lain. Jalan raya digunakan oleh pengguna kendaraan bermotor
seperti mobil pribadi, angkutan umum, dan sepeda motor. Selain pengguna
kendaraan, jalan raya juga digunakan oleh masyarakat umum seperti pejalan kaki,
pedagang kaki lima, dan pedagang pertokoan.Kendaraan bermotor memproduksi
asap yang terdiri dari gas-gas yang menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan,
terutama masalah ISPA.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah infeksi akut yang menyerang
satu bagian atau lebih dari saluran pernapasan mulai dari hidung sampai alveoli
termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura) (Kemenkes, 2011).
Salah satu faktor penyebab terjadinya ISPA yaitu asap kendaraan bermotor. Asap
kendaraan bermotor mengandung gas karbonmonoksida (CO) yang berbahaya
bagi kesehatan. Di dalam darah, gas CO lebih mudah berikatan dengan
hemoglobin daripada gas oksigen. Dampak dari ikatan ini dapat menyebabkan
tubuh kekurangan oksigen dan sesak napas. Oleh karena itu, proposal dan
pengkajian di setting jalan raya ini dibuat untuk mengetahui masalah keperawatan
yang timbul akibat dari fenomena tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Jalan Raya Margonda?
2. Bagaimana teori mengenai ISPA?
5
5. Bagaimana rencana keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan
yang ditegakkan?
1.3.
Tujuan
1. Menggambarkan kondisi Jalan Raya Margonda
2. Menjelaskan teori mengenai ISPA
3. Menjelaskan masalah keperawatan yang terjadi pada
setting
Jalan Raya
Margondasesuai hasil pengkajian yang telah didapatkan
4. Menjelaskan diagnosis keperawatan yang ditegakkan pada setting Jalan Raya
Margonda
5. Menjelaskan rencana keperawatan yang dibuat sesuai dengan diagnosis
keperawatan
1.4.
Sistematika Penulisan
6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi saluran
pernapasan yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Infeksi ini
berlangsung selama kurang lebih 14 hari, biasanya ISPA menyerang struktur
pernapasan diatas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini menyerang bagian
saluran atas dan bawah secara berurutan (Muttaqin, 2008).
2.2. Faktor Resiko
Faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami ISPA adalah :
a. Faktor Demografi: Jenis Kelamin (laki-laki lebih beresiko terserang ISPA
dibanding perempuan, karena laki-laki perokok dan sering berkendara),
Usia (anak balita dan ibu rumah tangga lebih sering terserang ISPA karena
asap masakan), dan pendidikan (karena kurangnya manajemen kasus dari
petugas kesehatan dan minimnya pengetahuan dari masayarakat umum)
b. Faktor Polusi: Cerobong asap (baik dari asap pabrik ataupun asap
kendaraan di jalan), kebiasaan merokok (rokok mengeluarkan bahan kimia
dan dari bahan kimia tersebut akan beresiko terserang ISPA)
2.3.
Klasifikasi (Depkes RI, 2002)
a. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan
Seseorang yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan mengalami
batuk, pilek, dan sesak
b. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sedang
7
Jika didapati gejala : kesadara menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsu
makan menurun, sianosis, dan gelisah
2.4.
Tanda dan Gejala
Secara umum tanda dan gejala seseorang terserang Infeksi saluran pernapasan
akut adalah:
Demam
Pusing
Malaise (lemas)
Anoreksia
Muntah
Gelisah
Batuk
Keluar secret
Suara napas stridor
Hipoksia
a. Gejala ISPA ringan : batuk, serak, pilek, panas atau demam
b. Gejala ISPA sedang : Napas cepat, suhu >39
0C, radang tenggorokan,
timbul bercak merah pada kulit (seperti campak), telinga sakit atau
mengeluarkan nanah, pernapasan bunyi seperti mengorok, terdapat
mengi/whezzing
8
a. Mengatasi panas (demam): berikan kompres hangat atau parasetamol
b. Mengatasi batuk : dengan tradisional menggunakan jeruk nipis ½ sendok
teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ( diberikan 3x sehari)
c. Pemberian makanan : makanan yang cukup gizi, sedikit tapi sering.
d. Pemberian minuman : berikan air putih, air buah lebih banyak
e. Tidak dianjurkan menggunakan pakaian atau selimut yang tebal dan rapat
f.
Untuk pilek, bersihkan hidung untuk mengurangi komplikasi yang lebih
9
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Hasil Pengkajian
a. Data Demografi
Pengumpulan data pada setting Jalan Raya terdapat 3 target yaitu,
pengendara, pejalan kaki dan pedagang. Pada target pengguna jalan raya
Depok didapatkan responden lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki
dibanding yang berjenis kelamin perempuan. Usia responden yang didapat
juga beragam, namun sebagian besar dalam rentang Dewasa awal (usia 20-40
tahun), hanya sebagian kecil terdapat responden yang dalam rentang Dewasa
akhir.
3.2 Hasil Pengkajian
Pokok Pengkajian
Variable Sub variable Sub2
Variable
Metode Sumber Hasil Pengkajian
Inti komunitas
Sejarah Perkembanga n daerah saat
Wawancara Tokoh Agama dan Tokoh Masyarak at
Kami mewawancarai seorang pedagang makanan di depan gang universitas gunadarma, hasil wanwancara didapatkan bahwa mereka sudah kurang lebih 10 tahun berjualan dilokasi tersebut (dengan barang dagangan yang berbeda). Dahulu pertama tinggal disini, mereka mengatakan bahwa daerah sini masih ada lahan hijau atau belum banyak bangunan-bangunan yang padat seperti saat ini. Perbedaan yang terlihat yaitu, jumlah kendaraan yang lebih banyak, bangunan yang lebih padat dan pengguna jalan yang semakin banyak (pejalan kaki)
Demografi Karakteristik penduduk
sini, namun tak jarang juga ditemui banyak pengguna kendaraan yang mampir untuk datang kesini. Untuk usia yang sering datang kesini, adalah remaja akhir dan dewasa.
Statistic penting
Wawancara Warga Untuk keluhan flu, sering dirasakan terlebih ketika musim pancaroba, selebihnya dalam sebulan memang merasakan batuk dan sesak karena julah kendaraan yang banyak, sehingga polusinya juga banyak. Selain itu, karna cara berdagang yang tidak menetap, mereka lebih terpapar polusi di pinggir jalan.
Data kesehatan
Riwayat penyakit ISPA
Wawancara Warga Berdasarkan hasil wawancara di salah satu pedagang, mengatakan bahwa mereka memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan jika memang keluhan yang mereka rasakan semakin berat (misalnya batuk lebih dari seminggu) dan pada umumnya mereka berobat jika aktivitas berdagang mereka sudah terganggu.
Sub Sistem Lingkungan fisik
Bangunan Kepadatan bangunan
Pemanfaat an lahan hijau
untuk para pedagang berjualan, maka dari itu, para pedagang menggunakan alternatif trotoar untuk berjualan. Sehingga daerah sepanjang jalan margonda depok inibelum cukup memadai untuk hal penghijauan, karena dilingkungan jalan raya Depok ini di dominasi dengan bangunan-bangunan yang padat, kemudian sedikitnya penghijauan, banyaknya kendaraan yang berlalu lalang sehingga ini yang membuat lingkungan tercemar polusi udara baik dari debu maupun asap kendaraan, ditambah dengan cuaca panas yang menyengat.
WS Keadaan bangunan, keadaan trotoar, penghijauan disepanjang jalan raya margonda
beberapa kosan mahasiswi.
Keadaan trotoar disepanjang jalan raya Depok ini ada yang sedang dalam perbaikan (seperti sepanjang jalan dari BSI sampai perempatan juanda). Selebihnya dari perempatan juanda sampai Balaikota Depok trotoar sudah cukup baik dan memadai. Untuk warna trotoar masih dalam batas wajar (masih terang warna hitam dan putihnya). Untuk kegunaannya, sedikit yang berjalan di pinggir trotoar. Trotoar lebih banyak di gunakan sebagai tempat parkir dan berdagang yang tidak menetap (tukang gorengan, tukang buah, dll).
zebracross, karena akses jembatan penyebrang yang jaraknya jauh.
Untuk pepohonan, pohon-pohon yang ada di jalan raya Depok, terdapat taman kecil di tengah jalan. Untuk beberapa pohon besar terdapat hanya di beberapa bangunan (ruko) yang memang tempatnya besar dan di ciptakan untuk fasilitas kenyamanan. Untuk taman kecil di tengah jalan tersebut, ada yang rindang ada pula yang tidak. Pada saat pengkajian terlihat beberapa pohon besar di bangunan (ruko) tempat resto (makanan), selebihnya adalah pohon kering di tengah jalan.
Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Jenis pelayanan
Keefektifan pemanfaatan pelayanan
Wawancara Warga Berdasarkan hasil wawancara kami, beberapa pedagang mengatakan untuk pelayanan kesehatan yang terdekat ada di RS Bunda Margonda, RS HGA, RS Mitra Keluarga, Klinik Pertamedika. Pelayanan kesehatan tersebut mudah di jangkau karena letaknya yang berada di pinggir jalan sepanjang jalan raya Depok. WS Jenis pelayan kesehatan dan social yang terdekat
Peran pemberi pelayanan kesehatan
Wawancara Pengguna jalan
Berdasarkan hasil wawancara kami terkait penyuluhan tentang ISPA oleh pihak pemerintah, belum diketahui maupun terlihat oleh para pengendara terkiat sosialisasi terkait program sosial terkait ISPA, sehingga kesadaran pengendara untuk menggunakan alat pelindung dari paparan asap dan polusi masih belum masif. Hal ini sama dengan kondisi belum adanya poster/iklan/media masa terkait kesehatan masalah ISPA yang terpasang di sekitar jalan raya. Sebagian besar hanya iklan-iklan komersil yang mendominasi papan iklan di sekitar jalan raya Depok. Selain itu juga belum pernah ditemui para relawan yang melakukan penyuluhan terkait ISPA di daerah sini.
. Keamanan pengendara
Alat pelindung Diri
Masker Wawancara Pengendar a
batuk, pilek, dan mengalami sesak dalam 1 bulan terakhir.
Jenis transportasi
Wawancara Pengguna Jalan
Berdasarkan hasil wawancara kami, daerah jalan raya margonda ini padat pada pagi hari sekitar jam 05.30-08.30 arah Jakarta dan pada sore hari jam 15.00-16.00 arah Depok.
Transportasi yang paling sering berlalu lalang adalah angkot karena banyaknya bangunan-bangunan komersil yang memperngaruhi jumlah peningkatan pengguna jalan
langsung menganggu kesehatan terutama dari segi pernafasan. Hal lainnya, emosi mereka menjadi lebih sulit untuk terkontrol.
WS Jenis kendaraan yang paling banyak melintasi jalan raya margonda
Untuk kendaraan bermotor, pada pengkajian Winshield Survey pukul 10.30 wib arah ke Jakarta, cukup padat. Namun arah sebaliknya ramai lancar. Kepadatan di dominasi oleh kendaraan roda empat. Kepadatan terjadi di setiap lampu merah sepanjang jalan raya Depok (BSI-Balai kota depok).
Komunikasi Jenis Media komunikasi
Wawancara Pengguna Jalan
Politik dan Pemerintahan
Kebijakan pemerintah daerah
Pengujian kendaraan layak pakai
Wawancara Pengendar a
kendaraan
Berdasarkan hasil wawancara kami kepada beberapa pengendara, mereka mengatakan bahwa Pemeriksaan kendaraan secara berkala yang dilakukan, menurut paparan pengendara, mereka jarang melihat. Ada pun jika terlihat, maka hanya ada pemeriksaan tes emisi pada angkutan umum angkot, sedang yang melintas di jalan raya Depok bukan hanya angkot dan pemeriksaannya pun tidak berkala.
Pengawasan pembangunan
Wawancara Pengguna Jalan
Berdasarkan hasil wawancara kami, terkait keterlibatan pemerintah dalam pengawasan pembangunan disekitar jalan raya dan pemanfaatan lahan hijau disepanjang jalan tidak ada, pihak kepolisian hanya bertugas untuk mengatur lalu lintas di sepanjang jalan raya Depok.
Ekonomi Pendapatan dan Pekerjaan
Jenis Pekerjaan WS Berdasarkan hasil observasi, yang paling banyak ditemukan di sepanjang jalan raya margonda adalah pedagang, supir, tukang ojek, tukang sapu jalanan
Jumlah pendapatan
Wawancara Pedagang, pekerja
sehari-hari.
Pendidikan Tingkat pendidikan
Tingkat pengetahuan
Wawancara Pengguna Jalan
Berdasarkan hasil wawancara kami kepada pengguna jalan, mereka mengatakan bahwa masalah kesehatan yang sering terjadi di jalan raya margonda ini adalah batuk, pilek, sesak napas, pusing.
Berikut adalah diagram hasil wawancara terkait tingkat pengetahuan ISPA di jalan raya margonda pada pejalan kaki, pedagang dan pengendara :
PERSEPSI :
b. Responden
Berdasakan hasil wawancara terhadap beberapa pengendara, pejalan kaki, dan
pedagang, sebagian besar mengatakan bahwa di jalan raya Depok belum pernah ada
sosialisasi tentang masalah ISPA maupun media komunikasi tentang kesehatan.
Tetapi, resiko perburukan ISPA yang dialami untuk saat ini belum mempengaruhi
kinerja dan aktivitas mereka karena perihal kebutuhan akan penggunaan jalan dan
lokasi yang akan dituju. Ada pun dikhawatirkan, akumulasi dari ISPA pada
pengguna jalan yang terus-menerus terpapar akan mengakibatkan komplikasi
penyakit yang lebih serius pada tahun-tahun mendatang.
c. Analisa Data Wawancara
Pengguna Kendaraan
Hasil wawancara didapatkan bahwa hampir seluruh pengguna kendaraan yang
berlalu lalang di jalan raya Depok berisiko tinggi terpapar polusi dan udara tercemar
yang menyebabkan ISPA. Ada pun jam kerja mereka berkenaan dengan mayoritas
jam kerja orang pada umumnya, dimana mereka terpapar pada polusi jam kendaraan
padat pada pagi hari sekitar jam 05.30-08.30 arah Jakarta dan pada sore hari jam
15.00-16.00 arah Depok.
Banyak dari pengguna kendaraan mengatakan ada dampak yang besar dari
adanya bangunan toko-toko di pinggir jalan raya terhadap penghijauan di sepanjang
jalan, terlihat dengan jumlah pohon yang semakin sedikit, pengecilan lahan hijau
untuk pelebaran jalan dan perluasan bangunan.
Banyak pula keluhan pengendara terhadap karakteristik lingkungan jalan raya
Depok yang belum memenuhi tingkat kenyamanan seperti masih banyak didapatkan
penyeberang jalan yang menyebrang tidak ditempat semestinya, kurangnya
penggunaan lampu sent saat ingin belok, memotong jalan sembarangan, serta tingkat
Banyak dari pengendara berharap terkait karakteristik lingkungan yang
semestinya tercipta dapat segera terwujud seperti tidak lagi macet dengan tingkat
parah, saling menghormati antar pengguna jalan, serta perbanyakan lahan hijau
untuk mengurangi polusi dengan volume kendaraan yang semakin bertambah.
Sebagai pengendara pun, mereka mengakui bahwa di jalan raya Depok
mayoritas yang mendominasi adalah pengendara di bandingkan dengan pejalan kaki.
Hal ini mengingat trotoar yang ada pun banyak dialihfungsikan menjadi lahan
dagang dan perluasan bangunan serta lahan parkir, maka lahan untuk pejalan kaki
pun berkurang disertai dengan cuaca yang panas dan kurangnya penghijauan yang
menyamankan kondisi pejalan kaki.
Banyak dari mereka yang mengetahui dampak dari kemacetan yang
menimbulkan polusi, pada akhirnya akan menganggu kesehatan. Keluhan yang
mereka utarakan pada kondisi tersebut adalah merasa sesak nafas, emosi menjadi
lebih sulit terkontrol (stres), merasa lebih cepat lelah dan pegal, serta mengetahui
dampak yang paling berbahaya adalah masalah kesehatan terkait pernafasan.
Meskipun demikian, banyak dari mereka yang belum mengetahui istilah ISPA untuk
gangguan yang mereka rasakan.
Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak kesehatan
terkait asap dan kemacetan menurut mereka adalah dari segi individu, dapat olahraga
secara teratur, datang ke tempat kerja/tujuan lebih pagi dari jadwal jam padat
kendaraan, serta menggunakan masker. Sedangkan dari segi lingkungan, harus ada
kerja sama dengan pihak lingkungan terkait untuk memperbanyak penghijauan dan
perluasan lahan penghijauannya.
Pemeriksaan kendaraan secara berkala yang dilakukan, menurut paparan
pengendara, mereka jarang melihat. Ada pun jika terlihat, maka hanya ada
pemeriksaan tes emisi pada angkutan umum angkot, sedang yang melintas di jalan
raya Depok bukan hanya angkot dan pemeriksaannya pun tidak berkala.
Belum diketahui maupun terlihat oleh para pengendara terkiat sosialisasi
menggunakan alat pelindung dari paparan asap dan polusi masih belum masif. Hal
ini sama dengan kondisi belum adanya poster/iklan/media masa terkait kesehatan
masalah ISPA yang terpasang di sekitar jalan raya. Sebagian besar hanya iklan-iklan
komersil yang mendominasi papan iklan di sekitar jalan raya Depok.
Pejalan Kaki
Hasil wawancara yang didapatkan tidak jauh berbeda dengan pengendara,
dimana mereka beranggapan bahwa kondisi bangunan yang berjajar disepanjang
jalan raya Depok berdampak menganggu penghijauan. Ada pun karakteristik
lingkungan yang telah dipaparkan, banyak dari mereka yang setuju jika lingkungan
belum memenuhi kriteria aman dan nyaman. Sebagai pejalan kaki, trotoar sebagai
jalan mereka beralih fungsi dan bentuknya pun kini hampir rata dengan jalan
sehingga berbahaya jika tidak mawas diri saat berjalan. Pepohonan dan taman pun
sulit dijumpai karena jumlahnya yang sangat sedikit, sehingga cuaca panas menjadi
lebih menyengat untuk pejalan kaki.
Untuk jumlah waktu terpapar lingkungan, pejalan kaki lebih sedikit jumlah
waktunya dibandingkan dengan pengendara yang terpapar lama karena volume
kendaraan yang terus bertambah dan macet. Rata-rata pejalan kaki terpapar selama 3
jam/hari. Aktivitas berjalan sebagian besar dilakukan untuk menunggu angkutan
umum atau menuju ke wilayah tujuan dengan jarak tempuh yang dekat.
Jumlah kendaraan pribadi yang lebih sering berlalu lalang adalah sepeda motor
yang kadang sering memakan bahu jalan/trotoar jika terjadi kemacetan parah,
ditambah dengan angkutan umum yang padat dan cukup membahayakan pejalan
kaki, saat mereka berhenti di pinggir jalan seketika untuk menunggu penumpang.
Pejalan kaki yang mayoritas dalam pengkajian sesuai usianya adalah sebagai
pekerja juga terpapar oleh polusi karena aktivitasnya berbarengan dengan jam kerja
yang padat pada jalan raya, yakni pada pagi hari dan sore hari dengan jam yang
Seperti pengendara, banyak dari pejalan kaki yang menuturkan dampak dari
kemacetan dan polusi secara tidak langsung mengganggu kesehatan terutama dari
segi pernafasan. Hal lainnya, emosi mereka menjadi lebih sulit untuk terkontrol.
Banyak dari pejalan kaki yang sebagian besar tahu terkait istilah ISPA, dan
dari penuturannya mereka telah rutin mengenakan pelindung diri dari asap dan
ketidaknyamanan lingkungan karena kemacetan dan kurangnya pengijauan (panas
terik) yakni dengan mengenakan masker dan jaket.
Belum ditemukan/terlihat juga sosialisasi maupun iklan/poster terkait
kesehatan maupun terkhusus tentang ISPA yang mereka temui telah terpasang di
sepanjang jalan raya Depok.
Pedagang
Berdasarakan wawancara yang dilakukan pada sepuluh orang responden yang
seluruhnya merupakan pendatang di Kota Depok, didapatkan data bahwa mereka
rata-rata bekerja selama 11 jam di pinggiran Jalan Raya Margonda. Mereka bekerja
sebagai pedagang di Jalan Raya Margonda rata-rata selama 10 tahun. Keadaan sat
pertama mereka berdagang di Jalan Raya Margonda dengan keadaan saat ini sudah
banyak berubah. Perubahan yang terjadi berdasarkan pengamatan merekan selama
kurun waktu 10 tahun diantaranya adanya pelebaran jalan, penebangan pohon,
pembangunan gedung toko dan apartemen, bertambahnya jumlah kendaraan
bermotor, dan pembuatan separator di tengah jalan. Mereka mengatakan bahwa
perubahan tersebut mengakibatkan kondisi Jalan Raya Margonda menjadi lebih
panas, gersang, polusi, dan bertambah macet.
Karakteristik lingkungan Jalan Raya Margonda menurut tiga dari sepuluh
responden kurang baik karena banyak jalan rusak, pelebaran jalan yang membuat
jumlah kendaraan sehingga menimbulkan macet, polusi, dan kurang banyak pohon.
Sedangkan tujuh lainnya mengatakan tidak tahu. Untuk program pengawasan
pemerintah terlibat dalam pengawasan pembangunan dan pemanfaatan lahan hijai di
sepanjang jalan, sisanya mengatakan tidak tahu.
Jumlah kendaraan yang paling banyak melintasi Jalan Raya Margonda yaitu
angkutan kota, sepeda motor, dan kendaraan pribadi. Waktu-waktu padat kendaraan
biasanya terjadi pada pukul 05.30 – 07.00 WIB dan pukul 17.00 – 20.00 WIB. Pada
akhir pekan jumlah kendaraan dapat meningkat terutama hari Sabtu. Peningktan
jumlah kendaraan mengakibatkan tingkat polusi dan kebisingan meningkat. Selain
itu, pengguna jalan juga terganggu oleh kemacetan yang ditimbulkan, terkadang
susah untuk melewati jalan karena posisi kendaraan yang juga tidak teratur.
Responden menyebutkan akibat dari polusi yang paling berbahay bagi kesehatan
yaitu masalah pernapasan, sedangkan akibat lainhya yaitu menyebabkan iritasi mata,
dan penurunan tingkat pendengaran.
Pencegahan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut yaitu dengan
menggunakan masker baik untuk pengendara maupun pengguna jalan. Dalam satu
bulan terakhir, enam dari sepuluh responden mengeluh batuk, pilek, dan sesak napas
baik diakibatkan oleh cuaca maupun polusi. Pelayanan kesehatan terdekat yaitu RS
Bunda Margonda dan praktik dokter umum. Semua responden hanya mengunjungi
fasilitas pelayanan kesehatan ketika sakit saja. Sedangkan untuk sosialisasi masalah
ISPA dari pihak pelayanan kesehatan maupun relawan, banyak responden yang
mengatakan tidak tahu atau belum pernah tahu. Sebagian besar respondeng tidak
mengetahui tentang ISPA, hanya dua orang saja yang mengetahui. Kepada
responden yang tidak mengetahui ISPA diberikan penjelasan singkat mengenai
ISPA, penyebab, dan cara mencegahnya.
d. Analisa Data Kuesioner Pemeriksaan Fisik
Segala hasil persentase yang telah digambarkan sebelumnya, berdasarkan data
diatas didapatkan bahwa responden pengguna jalan raya yang meliputi pejalan kaki,
pedagang maupun pengguna kendaraan berisiko terhadap ISPA dengan persentase
60% mengalami ISPA kategori ringan. Hal ini dibuktikan dengan adanya keluhan
dalam 1 bulan terakhir. Hal ini berkorelasi dengan tingkat pengetahuan pengguna
jalan terkait ISPA yang dalam persentase digambarkan 80% belum mengetahui
tentang deskripsi ISPA dan hanya 20% yang mengetahui tentang ISPA yang hanya
sebatas istilah. Ada pun persentase terbesar terkait usia yang mendominasi pengguna
jalan raya atau beresiko tinggi terkena dampak lanjut dari ISPA adalah dalam
kriteria usia dewasa awal 20-40 tahun sebesar 60% dengan mayoritas pengguna
jalan didominasi oleh laki-laki sebesar 80%. Jika dikelompokkan sesuai dengan
tingkat pengetahuan, lama terpapar, serta test pemeriksaan fisik singkat yang ada,
maka klasifikasi pengguna jalan yang berisko besar terkena ISPA lebih lanjut adalah
pada pengendara dengan persentase sebesar 40%. Ada pun, persebaran menunjukkan
perbedaan yang tipis antar pengguna jalan raya Depok ini, dengan demikian perlu
kiranya perhatian pada semua pengguna jalan raya tanpa terkecuali sesuai dengan
3.2 Rencana Asuhan Keperawatan Setting Jalan Raya
1. Analisa Data dan Skoring DATA kualitas hidup jk masalah raya mengatakan udara panas, tidak segar, berasap jika jalan margonda macet pada pukul 12.00-13.00 dan maghrib hingga malam.
- Kategori Ispa berat, sedang, ringan. (tambahkan grapik nya)
- Pengguna jalan tidak menggunakan masker untuk menghindari pajanan polutan.
Risiko Infeksi pada
pengguna jalan
margonda Depok
3 3 3 4 13 2
-Beberapa
Pengguna jalan margonda
mengatakan tidak mengetahui ISPA
- Terlihat banyak pengendara motor dan pejalan kaki tidak menggunakan masker saat menggunakan jalan raya margonda.
- Tidak terdapat media di ajlan margonda Depok yang menunjukkan pentingnya menggunakan masker sebagai salah satu upaya mencegah ISPA.
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada pengguna
jalan margonda
Depok
- Pengguna mengeluh minimnya
pepohonan dan area hijau di sekitar jalan margonda
sehingga udara terasa panas dan tidak sejuk.
- Pengguna
mengatakan tidak nyaman
menghirup udara saat keadaan macet dikarenakan emisi gas yang dihasilkan
kendaraan bermotor.
- Kurangnya pemeliharaan terhadap pepohonan yang adal dijalan margonda terlihat pohon kering dan tidak adekuat memberikan rasa nyaman di lingkungan jalan Margonda Depok.
Gangguan rasa
nyamanpada
pengguna jalan
margonda Depok
2 3 3 4 12 3
2. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada pengguna jalan margonda Depok
Sumber Tempat PJ
Umum Khusus Evaluasi Standar Strategi Intervensi
Setelah dilakukan pemasangan poster, spanduk, dan pembagian flyer
diharapkan pengguna jalan margonda Depok
mengetahui dan menyadari pentingnya menggunakan
alat pelindung
diri khususnya
masker saat
berada di jalan margonda depok.
Setelah pemasangan spanduk, poster, dan pembagian flyer pengguna jalan margonda Depok melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan dengan mengguna saat berada di jalan raya Mergonda Depok.
Dibuktikan Oleh:
- Melihat poster
- Menanyakan informasi terkait ISPA kepada mahasiswa PKKMP yang sedang membentangkan poster
- Memutuskan untuk menggunakan masker saat berada di jalan raya margonda Depok.
Respon Verbal
Pengguna jalan margonda Depok mengungkapkan secara verbal penerimaan untuk mengefektifkan
manajemen kesehatan diri dengan menggunakan masker saat berada di jalan margonda Depok
Mengungkapkan
pentingnya menggunakan masker dan memahami Risiko ISPA menjadi besar kemungkinan terjadi jika tidak menggunakannya.
Memerhatikan Poster,
Respon
Afektif
membaca tulisan yang terdapat pada poster, spanduk, dan flyer.
Hal apa yang
Diagnosa Keperawatan : Gangguan rasa nyaman pada pengguna jalan margonda Depok
Sumber Tempat PJ
Tujuan Kriteria Rencana Kegiatan
Umum Khusus Evaluasi Standar Strategi Intervensi
Tercapainya kenyamanan lingkungan Kota Depok
- Pengadaan pohon sebagai penyerap polutan dan emisi gas hasil produksi kendaraan bermotor pada siang hari.
Respon verbal
Pengguna jalan mengungkapkan
kenyamanan saat berada dijalan margonda depok (kesejukan, kebersihan
Kolaborasi sepanjang
- Pohon sebagai penyejuk lingkungan jalan margonda Depok.
Respon Afekti
udara, dll)
Pengguna jalan menghargai dan turut menjaga pepohonan dan lingkungan jalan margonda.
Kota Depok jalan margonda Depok.
Perawatan dan
pemeliharaa n pohon yan tlah dan akan
ditanam.
Rencana Kegiatan
Nama dan Tema Kegiatan
Nama Kegiatan ini adalah Leaflet Masker Sehat yang bertemakan tentang cara pencegahan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum: Kegiatan ini dimaksudkan agar setiap pengguna jalan Margonda,
baik pedagang, pengendara ataupun pejalan kaki mengetahui tentang ISPA, tanda dan gejala, penyebab, komplikasi, serta pencegahan yang dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan alat pelindung diri (APD)
Tujuan Khusus:Dalam hal ini dimaksudkan agar pedagang, pengendara dan pejalan
kaki waspada akan polusi yang dihasilkan dari asap kendaraan, tdak adanya
penghijauan, serta tidak menggunakan APD terhadap kesehatan tubuhnya. Selain itu kegiatan ini juga mengajak seluruh pengguna jalan Margonda (pedagang, pengendara, pejalan kaki) untuk menggunakan APD sebagai pencegahan penyakit yang
diakibatkan dari polusi terutama penyakit ISPA
Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini akan dilakukan secara bertahap selama kurang lebih 120 menit , pertama akan dilakukan penempelan poster dan sedikit pendidikan kesehatan kepada pedagang dan tempat umum yang sering didatangi ataupun terlihat oleh pengguna jalan Margonda. Setelah itu kegiatan dilanjutkan di Jl. Juanda tepatnya di Lampu Merah.
Deskripsi Kegiatan
Pertama-tama kegiatan yang akan dilakukan adaah penempelan poster dan pemberian sedikit pendidikan kesehatan kepada pedagang, tukang ojek (pengendara), dan di halte (untuk pengguna jalan) yang akan dilakukan oleh Dara Mustika, Sawiti Retno Utami, dan Lydia Flensy. Acara ini akan dikoordinasi dan dipimpin oleh Sawiti Retno Utami sebagai Ketua Pelaksana yang bertanggung jawab atas terselenggaranya acara tersebut. Selanjutnya mahasiswa yang lain mempersiapkan diri di Lampu Merah Jl. Juanda untuk melakukan pendidikan kesehatan terkait ISPA dengan menggunakan spanduk, membagikan leaflet, dan masker secara gratis terbatas kepada pengendara.
Spanduk akan dipegang oleh Moh. Khaerul Effendi dan Yusnita Chandra Oktaviyani, lalu pembagian leaflet dan masker secara gratis terbatas akan dilakukan oleh Dea
Sasaran dan Target
Sasaran : Sasaran target adalah seluruh pengguna jalan (pedagang, pengendara,
pejalan kaki) Margonda Depok
Target : 85% seluruh pengguna jalan memahami, penyebab, tanda dan gejala serta
dampak dari ISPA. 15% dari seluruh pengguna jalan dapat melakukan pencegahan dengan menggunakan APD secara benar dan tepat
Susunan Panitia Pelaksana
Ketua Pelaksana : Sawiti Retno Utami
Pemberi Materi : Sawiti Retno Utami
Dara Mustika
Lydia Flensi
Pemegang Spanduk : Moh. Khaerul Effendi
Yusnita Chandra Oktaviyani
Penyebar Leaflet dan Masker : Dea Ananditasari
Yustia Istiarni
Susunan Acara
Waktu Kegiatan
13.30-13.45 Persiapan alat-alat dan Media
13.50-14.10 Menuju jalan raya margonda
14.15-14.30 Briefing dengan pihak polisi
14.35-14.55 Intervensi (penkes dan pemberian poster dan leaflet pada pengguna jalan raya Margonda tentang ISPA)
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jalan margonda raya depok merupakan akses utama antara depok dan Jakarta
sehingga jalan ini sangat padat dilalui oleh kendaraan bermotor, baik roda dua, roda
empat, dan tidak jarang kendaran besar melintasi jalanan ini. Pada setting ini banyak
sekali keluhan mengenai karakteristik dari jalan tersebut, mulai dari lahan penghijauan
yang kurang, banyaknya polusi diakibatkan oleh banyaknya kendaraan bermotor,
keberadaan trotoar untuk pejalan kaki yang berubah fungsi, serta tidak pernah
dilakukannya penyuluhan mengenai ISPA dan tidak ditemukan adanya media tentang
ISPA sehingga menyebabkan defisit pengetahuan mengenai ISPA oleh para pengguna
jalan. Padahal lahan hijau yang kurang, serta banyaknya polusi meningkatkan resiko bagi
pengguna jalan untuk mengidap ISPA.
Oleh karena itu penulis sangat respectif terhadap masalah kesehatan tersebut.
Sehingga penulis akan melakukan intervensi yang telah dibuat dikunjungan berikutnya.
4.2 Saran
Proposal rencana asuhan keperawatan komunitas setting jalan raya margonda ini
dapat dijadikan acuan terkait asuhan keperawatan komunitas pada setting jalan raya.
Untuk kelebihannya dapat ditingkatkan lagi oleh pembaca, dan kekurangannya mohon
DAFTAR PUSTAKA
Departeman Kesehatan. Republik Indonesia. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta.
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta:
Katalog dalam terbitan Kementrian Kesehatan RI.
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
NANDA international. (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012 –
2014. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN
B. Dokumentasi intervensi
C. List pertanyaan wawancara
Pedagang / Warga
Sekitar
Pengendara Pejalan Kaki Pelayanan
Kesehatan
berjualan di
sini? Bagaimana
keadaan saat
pertama
ibu/bapak
disini dengan
keadaan yang
pinggir jalan
seperti ini
pinggir jalan
seperti ini Frekuensi
Apa saja perbedaan
yang drastic
terjadi
dengan
lingkungan di
sekitar ?
pinggir jalan
seperti ini
berlalu lalang
di jalan ini
pejalan kaki
atau lebih
banyak
kendaraan? Bagaimana
frekuensi
transportasi
umum yang
berlalu lalang
di jalan?
berlalu lalang
di jalan ini
pejalan kaki
atau lebih
banyak
kendaraan? Bagaimana
frekuensi
transportasi
umum yang
berlalu lalang
di jalan? Dalam sehari
biasanya
paling padat
pada jam
bapak/ibu
terlibat dalam
pengawasan berlalu lalang
di jalan ini
pejalan kaki
atau lebih
banyak
kendaraan? Bagaimana
berlalu lalang
sekitar jalan
raya, baik
untuk
pengguna
jalan ataupun
pengendara?
sekitar jalan
raya, baik
untuk
pengguna
jalan ataupun
Sejauh ini
sekitar jalan
raya, baik
untuk
pengguna
jalan ataupun
kesehatan? Sebelumnya
apakah ada
Sebelumnya apakah ada
tentang
D. Pengkajian Winshield Survei
Hal yang diamati Ada Tidak Keterangan 1. Keadaan bangunan padat
2. Keadaan Trotoar
3. Jembatan Penyebrangan / Zebra Cross
4. Pohon-pohon di sepanjang jalan 5. Jenis pelayan kesehatan dan social yang terdekat
6. RS Negeri / Swasta 7. Puskesmas
8. Kendaraan Pribadi (Motor) 9. Kendaraan Pribadi (Mobil) 10. Angkutan Umum
11. Pedagang Lokasi
dll-14. Tukang sapu jalan 15. Tukang ojek 16. Polisi
E. Kuisioner ISPA
Isilah pertanyaan ini dengan tanda (√) jika anda merasakan gejala-gejala dibawah
ini
Nama : Usia : Pekerjaan :
Gejala Ya Tidak
Batuk ? Pilek ? Agak sesak ? Sesak nafas ?
Suhu lebih dari 390 ? *
Bila bernafas mengeluarkan suara seperti mengorok? Kesadaran menurun ?*
Nadi cepat atau tidak teraba ?* Nafsu makan menurun ?