• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TUGAS AKHIR C B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TUGAS AKHIR C B"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TUGAS AKHIR CB

CHARACTER BUILDING: INTERPERSONAL DEVELOPMENT

LC56

David Sebastian 1701291251

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA

(2)

PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tugas akhir CB: Interpersonal Development ini dengan lancar dan tepat waktu. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Hermawan Windtya, S.Fil, M.Hum, M.Pd, selaku dosen CB: Interpersonal Development, yang memberikan bimbingan, saran, ide, masukan dan materi pendukung kepada saya sebagai penulis.

Tugas akhir CB ini merupakan tugas akhir meringkas suatu buku yang akan dikaitkan dengan satu pelajaran didalam CB: Interpersonal Development. Buku yang saya pilih adalah ”LEADERSHIP 101: Hal-hal yang Harus Diketahui Oleh Para Pemimpin” karya John C. Maxwell ini dikaitkan dengan Chapter 11 tentang Taking Leadership di CB : Interpersonal Development.

Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

(3)

David Sebastian

LATAR BELAKANG

Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.

Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin". Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan.

Untuk menjadi pemimpin yang baik di perlukan beberapa faktor penting. Faktor utamanya adalah pengendalian diri atau menjadi pemimpin dalam diri kita sendiri. Kita tahu bahwa musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang sudah dapat memimpin dirinya sendiri. Bagaimana seseorang bisa menjadi pemimpin orang banyak kalau saja ia belom bisa memimpin dirinya sendiri.

(4)

yang luar biasa, baik memimpin orang lain maupun menjadi pemimpin dalam diri kita sendiri.

RUMUSAN MASALAH

Pada uraian diatas dapat kita simpulkan terdapat berbagai permasalahan sebagai berikut: 1. Sudahkah anda mengerti arti dan peran seorang pemimpin?

2. Sudahkan anda memenangkan diri anda sendiri atau menjadi seorang pemimpin dalam diri anda sendiri?

3. Bagaimana anda dapat mengembangkan kemampuan/keterampilan kepemimpinan tersebut?

TUJUAN PEMBAHASAN

(5)

DAFTAR ISI

o Bagian 1: Perkemabgan Seorang Pemimpin 1

 Mengapa Saya perlu berkembang sebagai pemimpin? 1

 Bagaimana saya bisa berkembang sebagai pemimpin? 2

o Bagian 2: Ciri – ciri seorang pemimpin 3

 Bagaimana mendisiplinkan diri Sendiri? 3

 Bagaimana menyusun prioritas sehari-hari? 4

 Bagaimana mengembangkan rasa percaya? 6

 Bagaimana melontarkan impian dengan efektif? 7

o Bagian 3: Pengaruh Seorang Pemimpin 8

 Mengapa pengaruh itu penting? 8

 Bagaimana pengaruh bekerja? 8

 Bagaimana memperluas pengaruh saya? 11

 Bagaimana membuat kepemimpinan bertahan lama? 12

 Refleksi Kritis 14

 Penutup 15

o Kesimpulan 15

(6)

ISI

IDENTITAS BUKU

Judul buku : LEADERSHIP 101: Hal-hal yang Harus Diketahui Oleh Para Pemimpin Penulis : John C. Maxwell

Penerbit : PT. Menuju Insan Cemerlang Total Halaman: 148

ULASAN

Bagian 1: Perkembangan Seorang pemimpin

1. Mengapa Saya perlu Berkembang Sebagai Pemimpin?

“ Semakin tinggi tingkat kepemimpinan Seseorang semakin tinggi pula efektivitasnya.”

Hukum Katup adalah Hukum yang membantu kita dalam memahami nilai

(7)

semakin besar pula pengaruh yang kita butuhkan. Apa yang bisa kita raih ditentukan oleh kemampuan kita dalam memimpin orang lain.

“ Untuk mencapai tingkat efektivitas tertinggi, kita haru meninggikan posisi katub yang membatasi kemampuan kita memimpin.”

2. Bagaimana Saya Bisa Berkembang Sebagai Pemimpin?

“Kepemimpinan berkembang dari hari ke hari, bukan dalam satu hari.”

Menjadi seorang pemimpin sama seperti berinvestasi dengan sukses di bursa saham. Anda tidak akan berhasil jika berharap menjadi kaya dalam suatu hari. Yang terpenting adalah apa yang anda lakukan setiap hari dalam jangka panjang. Jika kita tidak pernah berhenti berinvestasi dalam mengembangkan kepemimpinan dan melipatgandakan “aset”, hasilnya kan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu,

Ada 4 tahapan perkembangan kepemimpinan: 1. Saya tidak tahu bahwa saya tidak tahu

Kebanyakan orang tidak bisa memahami nilai dari kepemimpinan. Mereka yakin bahwa kepemimpinan hanyalah bagi sebagian kecil orang yang duduk di puncak jenjang perusahaan. Mereka tidak akan memahami peluang yang ada apabila mereka tidak belajar memimpin. Selama seseorang tidak mengetahui apa yang tidak ia ketahui, ia tidak akan berkembang.

2. Saya tahu bahwa saya tidak tahu

Di sebagian tahapan kehidupan, kita telah ada di posisi kepemimpinan, namun ketika mengamati sekitar, kita menemukan bahwa tak seorang pun mengikuti kita. Saat itulah kita perlu belajar memimpin. Sudah pasti bahwa itu jugalah saat untuk mengawali proses. Pemimpin yang suskses adalah pembelajar. Proses belajar yang terjadi adalah hasil dari disiplin pribadi dan ketekunan.

3. Saya berkembang dan mengerti, hasilnya pun mulai terlihat

(8)

mulai terjadi. Mulailah mengembangkan kepemimpinan saat ini dan suatu hari nanti kita akan menikmati hasilnya.

4. Saya melakukannya karena saya tahu

Ketika di tahap 3, kita bisa menjadi pemimpin yang cukup efektif, namun kita harus pertimbangkan langkah yang kita ambil. Namun, ketika mencapai tahap 4,

kemampuan kita memimpin terjadi begitu saja. Itulah saat dimana hasilnya lebih dari harapan kita. Satu-satunya jalan menuju ke sana adalah melalui proses dan membayar harganya.

“Kesuksesan tidak dapat diraih dalam satu malam, belajarlah dan berusahalah dari hari ke hari.”

Bagian 2: Ciri-ciri Seorang Pemimpin

3. Bagaimana mendisiplinkan diri sendiri?

“Orang pertama yang Anda pimpin adalah diri sendiri.”

Betapa pun berbakatnya seorang pemimpin, ia tidak akan mencapai potensi

maksimumnya jika tidak disiplin. Jika anda ingin menjadi pemimpin yang melihat disiplin pribadi sebagai aset, lakukanlah hal-hal berikut:

1. Jangan mencari alasan

Untuk mengembangkan gaya hidup yang berdissiplin, salah satu tugas pertama kita adalah menghadapi dan menyingkirkan kecenderungan untuk membuat alasan. Jika kita memiliki banyak alasan mengapa kita tidak bisa berdisiplin, sadarilah bahwa itu hanyalah cara kita unutk membenarkan diri dan harus dihadapi jika ingin naik ke tingkatan yang lebih tinggi sebagai pemimpin.

2. Jangan menerima imbalan sebelum pekerjaannya selesai

“jika saat ini anda kurang berdisiplin, mungkin anda terbiasa menghabiskan pencuci mulut sebelum memakan sayuran”.

3. Teruslah berfokus pada hasil.

(9)

tugas yang harus kita lakukan, dan kita lebih memilih melakukan hal yang menyenangkan serta tidak bersedia membayar harganya, ubahlah fokus kita. Pertimbangkan keuntungan dari melakukan apa yang harus dilakukan, lalu lakukanlah itu.

4. Bagaimana Menyusun Prioritas Sehari-hari?

“Disiplin dalam menyusun prioritas dan kemampuan untuk bekerja sesuai tujuan yang telah ditetapkan sangat penting bagi kesuksesan seorang pemimpin.”

Sukses dapat didefinisikan sebagai realisasi progresif terhadap sasaran yang telah di tentukan. Definisi ini menyatakan bahwa disiplin dalam menyusun prioritas dan

kemampuan untuk bekerja sesuai tujuan yang telah ditetapkan adalah kuncu kesuksesan seorang pemimpin. Hukum pareto adalah alat yang berguna untuk menyusun prioritas, bagi siapapun atau organisasi apapun. contoh Hukum pareto atau sering di sebut Prinsip 20/80 ini adalah sebagai berikut:

1. Waktu: 20% waktu yang kita berikan akan memberikan 80% dari apa yang kita hasilkan.

2. Produk: 20% produk menghasilkan 80% keuntungan.

3. Pekerjaan: 20% hal yang kita kerjakan memberikan 80% bagian dari kepuasan kita Untuk memimpin orang lain setiap pemimpin harus mengerti Hukum Pareto. Ada beberapa strategi penting yang harus di jalankan seorang pemimpin:

1. Kelolalah, jika tidak anda akan menderita

(10)

Dalam sebuah perencanaan, setiap orang adalah pengambil inisiatif dan memberi tanggapan. Pemimpin lebih banyak mengambil inisiatif sedangkan pengikut lebih banyak memberikan tanggapan.

3. Evaluasilah, jika tidak anda akan tergeser

Sering kali prioritas tidak berwarna hitam putih, melainkan bernuansa abu-abu. Seringkali banyak orang yang salah menentukan apa yang harus didahulukan. Berikut adalah pertanyaan yang dapat membantu kita menyusun prioritas:

1. Apa yang diminta dari saya?

Seseorang pemimpin dapat memberikan apapun kecuali tanggung jawab akhir. Pertanyaan yang harus selalu dijawab sebelum memulai atau menerima pekerjaan baru adalah ,”Apa yang diminta dari saya?” dengan kata lain, apa yang harus saya lakukan dan tidak bisa dilakikan oleh siapa pun? Apa pun itu, kita harus

meletakkannya di puncak prioritas kita. Jika tidak melakukannya, kita terancam kehilangan pekerjaan. Bedakan antara apa yang harus kita lakukan dan apa yang dapat didelegasikan ke orang lain.

2. Apa yang memberi saya hasil terbesar?

Usaha yang dilakukan haruslah mendekati hasil yang diharapkan. Sebuah

pertanyaan yang harus ada dalam benak kita adalah,”apakah saya melakukan hal terbaik yang bisa saya lakukan dan mendapatkan hasil yang baik bagi organisasi?” 3. Apa yang paling berharga?

Kita akan memberikan hasil terbaik apabila kita menikmati pekerjaan kita. Sukses dalam bekerja akan meningkat pesat jika 3R, requirements (Persyaratan), Return (Hasil), Reward (Imbalan) sepadan. Dengan kata lain, bila persyaratan pekerjaan kita sejalan dengan kemampuan kita, memberikan hasil maksimal, dan melakukan hal ini benar-benar menyenangkan kita, maka kita akan sukses jika bertindak sesuai prioritas kita.

(11)

5. Bagaimana Mengembangkan Rasa Percaya?

“Rasa percaya adalah dasar dari kepemimpinan”

Salah satu pelajaran terpenting yang bisa dipelajari seorang pemimpin adalah cara kerja rasa percaya. Ada 3 kualitas yang harus ditunjukan seorang pemimpin untuk memangun rasa percaya: kompetensi, hubungan, dan karakter. Karakter membuat kita dipercaya dan rasa percaya membuat kita bisa memimpin.

Karakter juga menunjukan banyak hal pada para pengikut:

1. Karakter menunjukkan konsistensi.

Para pemimpin yang karakternya tidak kuat tidak bisa diandalkan karena

kemampuan mereka terus berubah. Ketika pemimpin memiliki karakter yang kuat, orang-orang memercayainya, dan mereka memercayai kemampuannya untuk membebaskan kemampuan mereka dari tertahan.

2. Karakter menunjukkan potensi

Para pemimpin yang karakternya kuat, Potensi yang kuat dalam diri mereka juga tergambar dengan jelas. Hal ini juga dapat menimbulkan rasa percaya diri dalam diri mereka dan organisasi yang di pimpin.

3. Karakter menunjukan respek

(12)

6. Bagaimana melontarkan Impian Dengan Efektif?

“Anda hanya bisa mengejar hal yang bisa anda lihat.”

Impian adalah segalanya bagi seorang pemimpin karena impian menuntun pemimpin. Impian menggambarkan sasaran. Impian memercikkan api dan

menyalakan api dalam hati pemimpin itu dan mendorongnya untuk bertindak. Impian juga adalah penerang bagi mereka yang mengikuti pemimpin itu.

Ada 3 hal yang harus anda pahami: 1. Impian diawalidari dalam Hati. 2. Impian lahir dari latar belakang anda 3. Impian menjawab kebutuhan orang lain

4. Impian membantu mengumpulkan sumber daya

Hal tersebut adalah hal yang harus dipahami bagi para pemimpin untuk mengetahui lebih dalam tentang impian mereka.

Berfokuslah untuk mendengarkan merupakan salah satu cara untuk menemukan impian seorang pemimpin. Kita harus mendengarkan beberapa suara:

1. Suara Hati

Jika apa yang kita kejar tidak dating dari dalam hati kita, dari tempat yang paling dalam mengenai siapa diri kita dan apa yang kita percayai, anda tidak akan bisa mewujudkannya.

2. Suara tidak puas

Ketidakpuasan adalah pemicu yang sangat baik untuk membangkitkan impian. Tidak ada pemimpin besar dalam sejarah yang telah berjuang agar perubahan tidak terjadi.

3. Suara sukses

Tidak ada seorang pun yang bisa menyelesaikan hal yang besar sendirian. Untuk mewujudkan impian diperlukan suatu tim yang baik.. Namun kita juga perlu nasihat dari orang yang lebih berpengalaman dalam

(13)

4. Suara Tuhan

Impian yang benar benar berharga harus melibatkan Tuhan. Hanya Tuhanlah yang tahu kemampuan kita sesungguhnya. Jika tidak

melibatkanNya, kita mungkin kehilangan potensi kita sesungguhnya dan hal terbaik dalam kehidupan bagi Kita.

Agar kita memiliki impian yang lebih besar lakukan hal berikut: 1. Ukurlah diri anda.

2. Periksalah hati kecil anda

Bagian 3: Pengaruh Seorang Pemimpin

7. Mengapa pengaruh itu penting?

“Ukuran sesungguhnya dari kepemimpinan adalah pengaruh – tidak lebih, tidak kurang.”

Anda tidak akan pernah bisa memimpin orang lain tanpa pengaruh. Kepemimpinan sejati tidak bisa dianugerahkan, ditunjuk, atau ditugaskan. Kepemimpinan hanya dating dari pengaruh. Pengikut dalam organisasi sukarela tidak bisa dipaksa untuk terlibat dalam kepemimpinan. Jika pemimpinnya tidak memiliki pengaruh, mereka tidak akan

mengikutinya. Jika kita bisa mengikuti yang lain, mereka tidak akan mengikuti kita. Jika mereka tidak mengikuti kita, maka kita bukanlah pemimpin. Tidak peduli apapun yang dikatakn orang lain, ingatlah bahwa kepemimpinan adalah pengaruh, tidak kurang, tidak lebih.

8. Bagaimana pengaruh bekerja?

“Kepemimpinan yang sesungguhnya adalah menjadi orang yang akan membuat orang lain mengikuti dengan senang hati dan penuh rasa percaya”

(14)

pemimpin yang lebih baik. Kita bisa meningkatkan pengaruh dan potensi kepemimpinan jika memahami beberapa level kepemimpinan berikut ini:

1. Level Posisi (Position).

Inilah level kepemimpinan yang paling rendah. Pada dasarnya, orang mengikuti Anda karena ‘kebetulan’ mereka tidak punya pilihan sebab Andalah yang dipercaya untuk memegang posisi tersebut.

Pada level ini, otoritas seorang pemimpin hanya terbatas di posisi ini. Bawahan merasa hanya perlu berinteraksi sekadar untuk mendapatkan tanda tangan dan persetujuan.Namun, di level ini, banyak bawahan tidak merasa dimiliki oleh

atasannya, sehingga tak heran di belakang mereka sering mengata-ngatai bos mereka ini.

Pada kenyataannya, ada banyak pemimpin yang bertahun-tahun di posisi ini, tetapi tetap tidak pernah naik ke level berikutnya.

2. Level Hubungan (Permission).

(15)

Proses interaksi mulai terjadi dan hubungan pun mulai terbangun. Hanya saja, jika seorang pemimpin terlalu lama di tangga ini, bisa jadi ia menjadi sangat populer di mata bawahannya, hubungan baik tetapi hasil dan output-nya bisa kurang

memuaskan. Itulah sebabnya seorang pemimpin tidak boleh terlalu lama di tangga ini. Pada Level ini hubungan sewajarnya tetap terjada dalam kerangka Bisnis dan

Professionalisme bukan semata Kedekatan dan Kesediaan bawahan terhadap atasan. Konsep Like and Dislike dapat menjadi Dominan pada level ini, dan sebaiknya Anda sebagai Pemimpin tidak berlama-lama di tangga tersebut.

3. Level Menghasilkan (Production).

Kalau level kedua banyak berbicara mengenai pandangan tentang Anda di mata karyawan level ketiga ini mulai berbicara mengenai pandangan Anda di mata manajemen.

Masalahnya, di sinilah orang mulai melihat bagaimana output team yang Anda hasilkan, setelah Anda mulai memimpin suatu tim. Jika seorang pemimpin sudah berhasil sampai di level ini, selain terdapat kontak batin yang baik antara pemimpin dan anak buahnya, juga terdapat hasil yang bisa dibanggakan.

4. Level Pengembangan Orang (People Development).

Di sinilah, seorang pemimpin tahu bahwa ia tidak bisa menjadi sukses sendirian, atau hanya dirinya yang mampu sementara anak buahnya bergantung adanya.

Saatnya bagi seorang pemimpin mulai meluangkan waktunya melakukan

proses coaching dan counseling ataupun mentoring untuk mendidik orang-orang di bawahnya agar mampu menapaki tahapan berikutnya. Pengembangan Orang pada level ini adalah menciptkan Pemimpin Baru agar kesinambungan organisasi terus berjalan.

Sayangnya, banyak pemimpin yang terlambat sekali tiba di level ini. Jangan sampai terjadi ungkapan berikut, “Saya sudah Tua dan saya agak terlambat menyiapkan orang-orang untuk menggantikan saya. Sekarang, saya sudah sakit-sakitan. Saya mulai membagikan semua ilmu yang saya miliki untuk orang-orang yang

diproyeksikan akan memimpin bisnis ini di masa depan. Saya tidak tahu, apakah waktu saya masih akan mencukupi untuk itu”

5. Level Kepribadian (Personhood).

(16)

level kepemimpinan ini. Mahatma Gandhi adalah salah satu contoh kepemimpinan yang termasuk di kategori ini selain para Nabi dan Rasul di zamannya.

Boleh saja, ada orang yang membencinya hingga akhirnya ia ditembak mati. Namun, nilai dan filosofi hidupnya justru tetap tumbuh dan berkembang, jauh hari setelah dia meninggal. Itulah contoh kepemimpinan di level tertinggi ini.

9. Bagaimana memperluas Pengaruh saya?

“Memperlengkapi orang lain mengubah kehidupan.”

Seseorang yang ada di bawah pengaruh orang yang memperlengkapi orang lain sama seperti kertas di tangan seniman yang berbakat. Apapun bahannya, mereka bias menjadi harta karun. Semua orang memiliki potensi untuk menjadi orang yang memperlengkapi, namun kita tidak bias memperlengkapi semua orang. Sebelumnya kita harus memiliki:

1. Posisi 2. Hubungan 3. Respek 4. Komitmen 5. Sikap yang benar

5 point penting ini yang kita haru miliki untuk dapat memperlengkapi orang lain dan memperluas pengaruh kita. Ketika tiba waktunya, kepemimpinan yang memperlengkapi kadang kala adalah satu-satunya keuntungan sesunggunya yang dimiliki oleh sebuah organisasi lain dalam masyarakat kita yang kompetitif saat ini.

Ketika kita percara pada diri sendiri dan orang yang kita ingin perlengkapi, kita siap mengawali prosesnya. Tujuan kita seharusnya adalah memercayakan tugas yang kecil dan sederhana pada awalnya dan secara bertahap meningkatkan tanggung jawab dan otoritas mereka. Semakin Hijau rekan kerja kitam semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk prosesnya. Berikut adalah langkah-langkah untuk memandu kita ketika memperlengkapi orang lain.

1. Evaluasilah mereka

2. Jadilah contoh bagi mereka

(17)

5. Tunjukan rasa percaya anda pada mereka di depan banyak orang 6. Dukunglah mereka dengan masukan

7. Bebaskanlah mereka untuk bergerak sendiri

Ketika memperlengkapi orang lain, kita menemukan bahwa sebagian besar aspek dalam hidup kita menjadi lebih baik. Memperlengkapi orang lain bias membebaskan kita secara pribadi untuk memiliki lebih banyak waktu mengerjakan hal-hal penting dalam hidup kita, meningkatkan efektivitas organisasi kita, meningkatkan pengaruh kita dengan orang lain dan yang terbaik, memberikan pengaruh positif yang sangat besar dalam kehidupan orang-orang yang kita perlengkapi.

10. Bagaimana Membuat Kepemimpinan Saya Bertahan Lama?

“ Nilai yang bertahan lama dari seorang pemimpin diukur dari penerusnya”

Sebagai pemimpin, kita harus memikirkan lebih jauh lagi tentang masa depan orang yang ada dalam pengaruh kita. Selain itu kita juga harus menentukan siapa yang dapat menjadi penerus kepemimpinan kita dengan karakteristik yang sama. Ada beberapa hal yang dilakukan pemimpin yang meninggalkan warisan berupa penerus organisasi mereka seperti berikut ini:

1. Memimpin dengan “Pandangan jangka panjang”

Semua orang bias membuat sebuat perusahaan terlihat lebih baik dengan cara meluncurkan program atau produk baru yang menarik, mengajak orang banyak menhadiri acara besar, atau memotong anggaran untuk mnyelesaikan hal terpenting. Namun pemimping yang meninggalkan warisan mengambil pendekatan yang berbeda. Mereka memikirkan hari esok sama baiknya dengan hari ini.

2. Menciptakan nilai serta kebiasaan kepemimpinan

Perusahaan yang paling stabil memiliki pemimpin yang kuat di setiap tingakatan organisasi. Satu-satunya cara untuk mengembangkan kepemimpinan yang menyebar seperti itu adalah dengan menjadikan pengembangan para pemimpin sebagai bagian dari nilai dan kebiasaan Kita.

(18)

Tiada sukses tanpa pengorbanan. Setiap perusahaan adalah unik dan itu menentukan harga mereka. Setiap pemimpin yang ingin membantu perusahaannya harus bersedia membayar harganya untuk memastikan kesuksesaan yang bertahan lama.

4. Menghargai kepemimpinan tim lebih dari kepemimpinan individual

Tidak peduli seberapa pun baiknya seseorang, tidak ada pemimpin yang bisa

mengerjakan segalanya sendirian. Semakin besar organisasinya, semakin kuat, besar dan dalam pemimpin tim itu seharusnya.

5. Meninggalkan perusahaan dengan integritas

(19)

REFLEKSI KRITIS

Dalam buku cb, saya mempelajar bahwa seorang leader membutuhkan beberapa faktor pendukung untuk menjadikan kepemimpinannya lebih efektif. Diantaranya sebagai berikut:

1. Self-Confidence 2. Assertiveness

3. Trustworthiness and morality 4. Emotional stability

5. Sense of humor

6. Self-Awareness and self-objectivity 7. Cognitive Skill and clarity

8. Emotional intelligence 9. Passion and enthusiasm

9 karakterisitik itu menjelaskan bahwa karakter tersebut adalah karakter ideal yang harus di miliki seorang pemimpin untuk memimpin orang lain. Apabila ke 9 itu sangat kuat dalam seorang pemimpin maka semakin besar pula pengaruh yang dapat diberikan terhadap pengikut pemimpin itu. Demikian pula yang di katakana oleh penulis buku 101 Leadership, John C. Maxwell.

(20)

PENUTUP

Keimpulan

Untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat sangatlah banyak pengetahuan yang perlu kita pelajari karena pemimpin itu terlahir dari seorang pelajar. Selain itu tidak hanyalah belajar, melainkan mencoba untuk mengerti diri kita sendiri dan mencoba untuk lebih

memikirkan jauh kedepan bukan memikirkan hal yang menarik dan menyenangkan dalam hidup kita.

Menjadi pemimpin yang hebat tidaklah susah, melainkan sebaliknya tergantung usaha setiap orang dan tekat mereka. Apabila kita lebih disiplin dalam melakukan segala hal, maka kita sudah mendapatkan 1 point positif untuk menjadi pemimpin yang hebat.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Maxwell, John C. 2001. LEADERSHIP 101: Hal-hal yang Harus Diketahui Oleh Para Pemimpin. Surabaya: PT. Menuju Insan Cemerlang.

Internet:

-http://2.bp.blogspot.com/-Hj136qPrHbk/TyKwP9BLUzI/AAAAAAAAEQ8/Ze1Dx_Io1Hs/ s1600/5-levels-graphic.png

(Gambar 5 level kepemimpinan)

Referensi

Dokumen terkait

TEMPERATUR KONTROL SISTEM adalah rangkaian untuk menjaga atau pengaman apabila terjadi kesalahan pada konveyor yang menyebabkan overheat atau suhu tinggi yang menyebabkan

Apakah anda mempunyai anggota keluarga yang bekerja di Kerambah Jaring Apung milik masyarakat laina. Ada, pekerjaan apakah yang anggota keluarga anda kerjakan = (jawaban boleh

Berdasarkan persoalan-persoalan berikut, hipotesis awal kajian telah dibuat iaitu: Pemahaman masyarakat Islam terhadap hukum jual beli barang perhiasan daripada emas secara

Demikian Proposal ini kami sampaikan, atas perhatian dan perkenan Ibu, kami haturkan terima kasih dan agar terjalin hubungan yang harmonis dan dapat berjalannya

Setiap Pihak, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan Pihak lain, dilarang melakukan 2 (dua) transaksi Efek atau lebih, baik langsung maupun tidak

Program utama pengembangan agribisnis komoditas unggas sangat terkait dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Guna menjamin penyediaan pasokan d.o.c. ayam ras yang