• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples Pada Siswa Kelas 5 SDN Kutowinangun 05 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples Pada Siswa Kelas 5 SDN Kutowinangun 05 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kutowinangun 05 khususnya dilaksanakan dikelas 5 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Sekolah ini terletak di Jalan Wuni Benoyo I/20 Salatiga Kecamatan Tingkir. Kondisi sekolah ini sudah baik tetapi didalam proses pembelajaran masih kurang dan di dalam sekolah ini juga fasilitasnya masih banyak yang kurang terutama alat peraga dan komputer. Jumlah kelas di SDN Kutowinangun 05 ini ada 6 dari kelas 1 hingga kelas 6, terdapat pula 1 perpustakaan, 1 kantin, 1 ruang guru, dan 1 ruang kepala sekolah, jumlah guru di SDN Kutowinangun ada 9 orang, yaitu guru kelas 1 sampai kelas 6, 1 Guru Agama Kristen, 1 Guru Agama Islam dan 1 Guru Olahraga.

Subjek penelitiannya yaitu seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Karakteristik siswa kelas 5 ini adalah siswa berumur antara 12 sampai 13 tahun yang berada pada tahap berpikir konkrit. Latar belakang siswa ditinjau dari tingkat ekonomi dan sosial adalah berasal dari keluarga petani dan pedagang.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

(2)

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindar perbedaan interpretasi makna terhadap hal-hal yang bersifat esensial yang dapat menimbulkan kerancuan dalam mengartikan judul, maksud dari penelitian ini merupakan suatu bentuk kerangka pembahasan yang lebih mengarah dan relevan

dengan permasalahan yang sesuai dengan judul “ Upaya Peningkatan Hasil

Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Examples non Examples Pada Siswa Kelas 5 SDN Kutowinangun 05 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014”,

maka batasan pengertian di atas meliputi: a. Examples non Examples

Model pembelajaran Examples non Examples atau juga biasa disebut Examples and non-Examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan

gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar. Penggunaan model pembelajaran Examples non Examples ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun juga dapat juga digunakan di kelas rendah dengan menekankan aspek psikologis dan tingkat perkembangan siswa di kelas rendah seperti: kemapuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya. b. Hasil Belajar

(3)

3.3. Rencana Tindakan

3.3.1 Siklus I

3.3.1.1 Perencanaan

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kurt Lewin dalam Dekdikbud (1999) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi: Perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan Refleksi ( Reflecting). Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut:

a. Berkunjung ke SD yang bersangkutan

Yaitu SDN Kutowinangun 05. Pada tahap ini peneliti akan mencari informasi dengan cara observasi di kelas 5 dan berdiskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran.

b. Menentukan Kompetensi Dasar

Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi permasalahan dan menganalisa masalah tentang kesulitan belajar siswa terkait dengan mata pelajaran IPA dengan kompetensi dasar:

7.1 Mengidentifikasi Proses Pembentukan Tanah Karena Pelapukan

Berdasarkan nilai ulangan harian siswa sebelumnya serta informasi mengenai hasil belajar siswa dari guru mata pelajaran dan wali kelas.

c. Membuat Rencana Pembelajaran

Setelah menentukan dan menetapkan materi pokok dan Kompetensi Dasar yang akan digunakan untuk penelitian, maka langkah selanjutnya adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. e. Menyiapkan Instrumen Pengamatan.

Kemudian menyiapkan beberapa instrument pengamatan untuk digunakan dalam

(4)

3.3.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, sebelum proses pembelajaran berlangsung guru terlebih dahulu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti: RPP dan buku materi pembelajaran.

a. Awal pembelajaran dimulai dengan guru memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, kemudian guru melakukan apersepsi dan memberi motivasi serta menyampaikan tujuan

pembelajaran.

b. Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan yaitu dengan menggunakan metode diskusi. c. Pada akhir pembelajaran guru membimbing siswa untuk memberi

kesimpulan dan setelah itu guru membagikan soal evaluasi.

3.3.1.3 Observasi dan Interprestasi

Peneliti melakukan observasi pada proses belajar mengajar IPA yang dilakukan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini dilaksanakan observasi pengamatan dengan menggunakan lembar instrument observasi hasil aktivitas siswa. Kegiatan siswa dan guru diamati selama proses belajar berlangsung. Hasil belajar dapat diketahui berupa daftar nilai ulangan siswa.

3.3.1.4 Refleksi

Data dikumpulkan kemudian di analisis oleh peneliti. Analisis dilakukan dengan cara mengukur secara kuantitatif. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian disimpulkan bagaimana hasil belajar siswa dan bagaimana hasil pembelajaran guru. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui keberhasilan

(5)

3.3.2 Siklus II

3.3.2.1 Perencanaan

Pada tahap ini peneliti akan mencari informasi dengan cara observasi di kelas 4 dan berdiskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat-alat yang digunakan:

a. Menentukan Kompetensi Dasar

Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi permasalahan dan menganalisa masalah tentang kesulitan belajar siswa terkait dengan mata pelajaran IPA denagn

kompetensi dasar:

Berdasarkan nilai ulangan harian siswa sebelumnya serta informasi mengenai hasil belajar siswa dari guru mata pelajaran dan wali kelas.

7.2Mengidentifikasi jenis-jenis tanah b. Membuat Rencana Pembelajaran

Setelah peneliti menentukan dan menetapkan materi pokok dan Kompetensi Dasar yang digunakan untuk penelitian, maka langkah selanjutnya adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada siklus II, peneliti menggunakan model pembelajaran Examples non Examples.

c. Menyiapkan Sarana dan Prasarana

Alat peraga yang digunakan oleh peneliti sederhana yaitu berupa gambar-gambar menngenai contoh masalah yang ada di lingkungan sekitar siswa dan masyrakat.

d. Menyiapkan Instrumen Pengamatan

(6)

3.3.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebelum proses pembelajaran berlangsung guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti: Alat peraga, RPP, dan Buku matreri pembelajaran.

a. Awal pembelajaran di mulai dengan guru memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing kemudian guru melakukan apersepsi dan memberi motivasi.

b. Pada kegiatan inti guru melakukan kegiatan ekplorasi dengan menggunakan model pembelajaran Examples non Examples dengan media gambar-gambar. Guru menjelaskan dengan menggunakan contoh gambar kemudian guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok untuk berdiskusi, setelah selesai berdiskusi guru menunjuk salah satu siswa sebagai perwakilan kelompok untuk maju kedepan kelas dan menyampaikan hasil diskusi yang telah mereka lakukan. Selanjutnya pada akhir pembelajaran guru membimbing siswa untuk memberi kesimpulan dan setelah itu guru membagikan soal evaluasi.

3.3.2.3 Observasi dan Interprestasi

Peneliti melakukan observasi pada Proses Belajar Mengajar IPA yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini dilaksanakan observasi pengamatan dengan menggunakan lembar instrument observasi hasil aktivitas siswa. Kegiatan siswa dan guru diamati selama proses belajar berlangsung. Hasil belajar dapat diketahui berupa daftar nilai ulangan siswa.

3.3.2.4 Refleksi

(7)

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini digunakan dalam penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SDN Kutowinangun 05 salatiga. Melalui observasi yang digunakan untuk mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Examples non Examples. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu dengan mengamati (guru kelas) sekaligus mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku

dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Setelah melakukan observasi langkah selanjutnya memberikan Tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar berlangsung, sehingga dapat direncanakan suatu tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui 2 (dua) siklus, sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada setiap siklus. Setelah itu membuat dokumentasi secara keseluruhan melalui kejadian-kejadian selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yaitu berupa nilai hasil tes yang telah dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1 Lembar Observasi

Dalam menggunakan lembar observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blanko pengamat sebagai instrument. Lembar observasi dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk mengukur peningkatan hasil belajar pada saat dilaksanakan tindakan, lembar observasi digunakan pada tiap pertemuan dan setiap individu dinilai keaktifan belajarnya

(8)

Tabel 2

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

Aspek Indikator No item

3.4.2.2 Lembar Kegiatan Siswa

Observasi ini dilakukan pada penelitian tindakan kelas yaitu pada kelas 5 SDN Kutowinangun 05 salatiga. Instrumen yang digunakan untuk observasi kegiatan siswa diantaranya kegiatan menyimak, Tanya jawab, Diskusi, dan Presentasi. Adapun kisi-kisi observasi aktifitas siswa dapat dilihat dalam tabel 2 berikut ini.

Tabel 3

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

(9)

3.4.2.3 Lembar Tes Hasil Belajar

Soal tes yang diberikan adalah soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Soal tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembelajaran. Tes ini diberikan setelah proses belajar mengajar pada pertemuan ketiga tiap siklus. Pembuatan lembar tes hasil belajar menggunak prosedur penyusunan butir soal. Menurut Sudjana (2011:149) langkah-langkah penyusunan instrument tes tertulis yaitu: (a) Memperhatikan persyaratan penyusunan tes tertulis, baik dari aspek materi/isi/konsep, konstruksi maupun bahas, (b) Mengacu

pada indikator pencapaian, (c) Memilih bentuk butir yang sesuai dengan indicator, dalam penelitian ini memilih bentuk pilihan ganda, (d) Membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran. Untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa, dengan menilai hasil tes evaluasi siswa dengan teknik berikut:

Nilai hasil belajar = ∑

x 100

Data hasil belajar siswa yang sudah diolah kemudian disederhanakan dengan menggunakan acuan yang didapat dengan interval sesuai dengan Usman dan Akbar (2006:71). Lamgkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi adalah urutkan data dari yang terkecil ke data yang terbesar, kemudian menghitung rentang yaitu data tertinggi di kurang data terendah dengan rumus:

Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

n = banyaknya data, hasil akhirnya dibulatkan. Hitung panjang kelas interval dengan rumus :

P =

(10)

Nilai rata-rata = ∑

Presentase ketuntasan belajar = ∑

∑ x 100%

Tabel 4

Kisi-kisi Soal Siklus 1

No Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Nomor Soal

1. 7.Memahami

(11)

Tabel 5

Kisi-kisi Soal Siklus 2

N

Indikator Nomor Soal

1 7.

Sebelum soal dibagikan kepada siswa, butir soal terlebih dahulu dilakukan uji validitas. Uji validitas ini dilakukan di sekolah lain pada tingkatan kelas yang sama dengan yang akan dilakukan penelitian.

3.4.2.4 Validitas dan Reliabilitas

Dalam subbab validitas dan reliabilitas akan disajikan pula mengenai pengertian, rumus validitas instrument dan hasil validitas instrument siklus 1 dan siklus 2. Selain uji validitas akan disajikan pula pengertian, rumus uji reliabilitas dan hasil reliabilitas instrumen siklus 1.

3.4.2.5 Validitas Instrumen

(12)

Tabel 6

Hasil uji validitas dan reliabilitas instrument IPA siswa kelas 5 SDN Kutowinangun 05 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.

No CorrectedItem-Total Correlation

Valid Tidak valid

(13)

39. -,081 √

40. ,074 √

Jumlah 23 17

Priyatno (2009:97) mengemukakan bahwa intsrumen dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengambilan keputusan pada uji validitas biasa dilakukan dengan

membandingkan correted item to total correltion dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi.

Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden 44 siswa dan jumlah soal 40 dari tiap butir soal. Untuk batasan r tabel maka dengan N=44 maka di dapat r tabel sebesar 0,872. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid. Uji validitas menggunakan alat analisis SPSS 16 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas instrument dapat dilihat angka pada Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total.

Validitas menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tersebut relative konsisten jika dikenakan suatu objek. Butir soal yang valid dapat dikatakan valid jika dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tingkat validitas dapat diketahui dengan menghubungkan setiap skor pada butir soal dengan total skor setelah dikurangi butir soalnya sendiri (corrected item to total correlation)

Tabel 7

Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus I

Indikator Nomor soal Valid Tidak valid

Menjelaskan

pengertian proses pembentukan tanah karena pelapukan.

2,3,4,5,22,25,29,37,38 2,3,22,25,37,38 4,5,29

Menggolongkan batuan berdasarkan warna, kekerasan dan permukaan (kasar dan halus).

14,15,16,17,18,20,39,40 14,15,16,20 17,18,39,40

(14)

pelapukan batuan

9,19,21,23,28 21,28 9,19,23

Menyebutkan contoh

Berdasarkan Tabel 6 dari 40 butir soal yang diujikan, sebanyak 23 soal yang valid dan hanya ada 17 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrument tersebut dapat digunakan sebagai instrument evaluasi pada siklus I dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi dilakukan uji taraf untuk memilih 20 soal yang akan digunakan. Instrument siklus II hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 8

Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus II

Indikator Nomor soal Valid Tidak valid

Mengidentifikasi

9,10,11,12,13,14,16,20 10,12,13,14,16,20 9,11

Menyebutkan kegunaan dari jenis-jenis tanah.

(15)

3.4.2.6 Reliabilitas Instrumen

Suatu tes dapat dikatakan reliabilitas jika soal-soal tersebut menunjukan hasil-hasil yang mantap. Untuk mengetahui reliabilitas dilakukan uji validitas dan butir soal tersebut harus valid. Dalam menguji reliabilitas dilakukan analisis faktorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan menunjuk teori koenfisien reliabilitas alpha dari Cronbach. Menurut Sekaran (Priyatno, 2010:98) criteria untuk menentukan realibilitas adalah sebagai berikut:

≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

0,7< a ≤ 0,8 : Dapat diterima

0,8< a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus >0,9 : Reliabilitas memuaskan

Reliability Statistics

Setelah instrument diujikan maka terdapat soal-soal yang tidak valid. Dari soal 40 maka soal yang tidak valid akan dikurangi atau dibuang sehingga mendapatkan hasil uji validitas pada siklus 1 sebanyak 23 soal yang valid.

Reliability Statistics

Cronbach’s

Alpha

N of Items

,872 40

Cronbach’s

Alpha

N of Items

(16)

Reliability Statistics

Setelah instrument diujikan maka terdapat soal-soal yang tidak valid. Dari soal 20 maka soal yang tidak valid ada akan dikurangi atau dibuang sehingga

mendapatkan hasil uji validitas pada siklus II sebanyak 14 soal yang valid. Reliability Statistics

3.5 Indikator Kinerja

Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan hasil belajar, maka indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar adalah pengalaman, Komunikasi, interaksi dan refleksi. Indikator yang di gunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal serta ketuntasan hasil belajar. Siswa dinyatakan tuntas ditunjukan dengan perolehan nilai formatif 70 atau lebih (sesuai KKM).

Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya peningkatan pembelajaran yang di peroleh dari kesepakatan antara guru kelas dan peneliti adalah sebagai berikut:

a) Hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila 80% dari 22 siswa telah berhasil mencapai Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM untuk mata pelajaran IPA adalah 70.

b) Tolak ukur keberhasilan dari model pembelajaran Examples non Examples pada mata pelajaran IPA yaitu siswa dapat memahami dan menganalisa

Cronbach’s

Alpha

N of Items

,903 20

Cronbach’s

Alpha

N of Items

(17)

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan data kuantitatif di peroleh dari hasil evaluasi siklus I dan hasil evaluasi siklus II.

Adapun penyajian data kuantitatif yang berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata tiap siklus. Penyajian data kualitatif

di paparkan dalam bentuk skor perolehan. Rumus presentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut:

KB

Keterangan:

KB=Ketuntasanbelajar

NS = Jumlah siswa yang diatas KKM (nilai 70) N = Jumlah siswa

Gambar

gambar menngenai contoh masalah yang ada di lingkungan sekitar siswa dan
Tabel 3 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 4 Kisi-kisi Soal Siklus 1
Tabel 5 Kisi-kisi Soal Siklus 2
+5

Referensi

Dokumen terkait

funding meliputi produk tabungan tasya, dan tabungan pelajar.Di latarbelakangi oleh banyaknya minat masyarakat yang ingin menyimpan uangnya di BPRS Suriyah

Jika nilai X 2 hitung &gt; X 2 tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa model. bebas dari masalah serial

sealing apical opening of the root canal caused by External Root Resorption combined with custom cast post and core and lithium dis- ilicate aesthetic restoration for

Dalam sistem koordinat Polar kedudukan sebuah titik P dapat dinyatakan sebagai kombinasi (r,  ) dimana r adalah jarak antara titik P terhadap titik acuan dan  adalah sudut

Media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) media permainan Gasik

LAMPIRAN III TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI HALAMAN III -

Artinya, bahwa bila kedisiplinan meningkat, maka kecelakaan kerja akan menurun dan Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kelalaian kerja terhadap kecelakaan

b. Pengawas di Tingkat Kecamatan e. Pengawas di Tingkat Kabupaten f. Inspektorat Kabupaten Pelalawan.. Jalur Pelaporan Struktural, Pelaporan ini adalah pelaporan yang