ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK
DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE CISCO
PACKET TRACER
T. Muhammad, M. Zulfin
Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
email: t.muhammad@yahoo.com
Abstrak
Dua komputer dapat dikatakan saling terkoneksi dalam sebuah jaringan jika keduanya mempunyai kemampuan untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Penulis memilih tempat yang di sekolah SMK Darussalam Medan. Menganalisis kinerja jaringan komputer tersebut menggunakan topologi star. Pada tulisan ini, disimulasikan jaringan komputer yang di SMK Darussalam Medan, dengan menggunakan software cisco packet tracer sebagai alat simulasi. Data simulasi diperoleh dari ruang kantor, ruang Lab TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan ruang Lab MM (Multi Media). Masing-masing ruang Lab memiliki 2 switch, 1 switch diruang kantor dan 1 wireless router berada diluar ruangan. Kinerja yang dianalisis yaitu packet loss, delay dan throughput. Hasil simulasi dengan menggunakan software cisco packet tracer menunjukkan nilai delay yang terjadi diruang kantor sebesar 30,4 ms, untuk ruang Lab TKJ 43,4 ms dan Lab MM 50,2 ms. Sedangkan untuk seluruh ruangan tidak mengalami packet loss saat proses simulasi. Hasil throughput untuk ruang kantor sebesar 0,51 kbps, untuk ruang Lab TKJ 0,38 kbps dan Lab MM 0,37 kbps.
Kata kunci :
Cisco
,
packet loss, delay
,
throughput
1.
Pendahuluan
Jaringan komputer sehingga diaplikasikan di sekolah, perkantoran maupun di kampus. Sekolah SMK Darussalam adalah salah satu institusi pendidikan di Medan, yang membutuhkan dukungan penggunaan jaringan komputer. Dalam hal ini sekolah SMK telah memiliki jaringan komputer dengan topologi star dalam proses pengiriman informasi, namun ada permasalahan yang terjadi seperti pengiriman data yang lambat, koneksi yang tidak stabil dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan kinerja jaringan menjadi menurun. Penulis menganalisis jaringan komputer dengan menggunakan cisco packet tracer, karena penggunaan simulasi cisco lebih mudah dibandingkan dengan simulasi lain. Pengambilan data simulasi dilakukan di SMK Darussalam Medan dengan parameter jaringan yang telah ditentukan.
2.
Studi Pustaka
Dua komputer dapat dikatakan saling terkoneksi dalam sebuah jaringan jika keduanya mempunyai kemampuan untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Media
komunikasi tidak hanya melalui kabel, akan tetapi juga menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless. Perbedaan dalam hal pengumpulan, transportasi, penyimpanan serta pemrosesan informasi akan semakin hilang, sehingga akan tercipta sebuah sistem standar yang akan memudahkan manusia dalam mengembangkan teknologi sistem informasi. Sistem komputer dan komunikasi menjadikan perkembangan komunikasi jaringan semakin maju terutama pada perkembangan jaringan komputer [1].
Protokol komunikasi merupakan aturan dalam melakukan pengiriman data dari sebuah
benar. Aturan bahasa komunikasi ini sering disebut protokol komunikasi[1].
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan komputer lokal yang menghubungkan beberapa komputer dan terminal dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Media transmisi yang dipakai secara umum adalah kabel, baik kabel dua kawat maupun koaksial. Tetapi pada perkembangan terakhir sudah mulai dikembangkan wireles LAN dengan biaya implementasi yang tidak terlalu mahal seperti halnya dengan kabel [2].
Topologi jaringan adalah representasi geometris dari hubungan semua link dan perangkat yang menghubungkan satu sama lain. Ada empat dasar topologi jaringan yaitu [3]: 1. Topologi Mesh
Topologi mesh adalah topologi yang didesain untuk memiliki tingkat restorasi, dengan berbagai alternatif rute yang umumnya disiapkan melalui dukungan perangkat lunak. Topologi mesh dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Topologi Mesh 2. Topologi Star
Topologi star beberapa node yang dipasangkan dengan simpul pusat, yang membentuk jaringan fisik seperti bintang, semua komunikasi ditangani langsung dan dikelola oleh host yang berupa mainframe
komputer seperti switch/hub. Topologi star dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Topologi Star
3. Topologi Bus
Beberapa node dipasangkan dengan jalur data (bus). Masing-masing node dapat melakukan tugas-tugas dan operasi yang berbeda namun semua mempunyai hierarki yang sama. Topologi bus dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Topologi Bus 4. Topologi Ring
Topologi ring semua workstation dan
server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Topologi ring dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Topologi Ring
Media transmisi adalah sarana untuk melakukan untuk pengiriman data dari salah satu sumber data ke penerima data. Media transmisi dalam hal ini kabel merupakan komponen pokok dalam sebuah jaringan karena tanpa adanya media ini sebuah jaringan tidak bisa beroperasi dan tidak bisa disebut sebagai sebuah jaringan. Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan sehingga instalasinya harus dilakukan secara cermat dan teliti. Bila jaringan mengalami suatu masalah maka kabel merupakan komponen pertama yang diperiksa,
karena kemungkinan besar
masalah yang timbul adalah pada
komponen ini. Dalam jaringan lokal
dikenal tiga jenis kabel, yaitu [2]:
a)
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
b) Kabel Koaksial
WLAN (Wireless Local Area Network) merupakan salah satu aplikasi pengembangan dari wireless yang digunakan untuk komunikasi data. Sesuai dengan namanya, wireless yang artinya tanpa kabel. Jaringan WLAN sangat efektif digunakan di dalam sebuah kawasan atau gedung. Jaringan WLAN pengembangan yang menggantikan jaringan kabel. Solusi dari pengembangan WLAN dapat mencakup sebuah kawasan rumah, sekolah, satu kantor, perusahaan hingga ke area-area publik [1].
Server adalah sebuah komputer yang mengatur lalu lintas data yang terjadi pada sebuah jaringan. Server menggunakan access point sebagai pengatur alokasi waktu transmisi untuk semua perangkat jaringan.
Access point (AP) berfungsi untuk
melakukan pengaturan lalu lintas jaringan
wireless ke jaringan kabel.
3.
Metode Penelitian
3.1 Langkah – Langkah Simulasi
Adapun langkah-langkah simulasi adalah sebagai berikut:
1. Membuat Model Jaringan
Memodelkan jaringan komputer yang akan digunakan dengan memanfaatkan area kerja dari cisco packet tracer.
2. Konfigurasi IP Address
Untuk mengisi IP Address dengan cara klik pada PC yang ingin diberi IP Address, lalu pilih desktop, setelah itu pilih IP
configuration, kemudian masukkan nomor IP Address.
3. Konfigurasi Wireless Router
Cara konfigurasi wireless router adalah dengan mengklik pada wireless router,
pilih menu setting masukkan IP Address. 4. Ping Test
Setelah semua komputer sudah selesai dikonfigurasi IP Address, maka menguji koneksi jaringan apakah sudah berhasil terkoneksi dengan cara ping test dari Laptop 1 ke PC 2.
3.2 Denah SMK Darussalam Medan
Sekolah SMK Darussalam terdapat beberapa ruang yaitu ruang kepala sekolah, ruang kantor, ruang guru, 5 kelas dan 2 ruang laboratorium TKJ (Teknik Komputer Jaringan), MM (Multi Media) dapat ditunjukkan pada Gambar 5. Denah SMK Darussalam dan Gambar 6 adalah denah simulasi jaringan.
Gambar 5. Denah SMK Darussalam Medan
Gambar 6. Denah Simulasi Jaringan
3.3 Cisco Packet Tracer
Packet tracer adalah sebuah software yang dikembangkan oleh cisco. Packet tracer
merupakan sebuah program simulasi jaringan.
software ini berfungsi untuk membuat model suatu jaringan komputer dan mensimulasikan suatu jaringan. Packet tracer memberikan simulasi, perancangan dan kemampuan kolaborasi serta memfasilitasi untuk membuat dengan konsep teknologi yang kompleks. Dalam software ini telah tersedia beberapa komponen-komponen yang sering dipakai dalam sistem network, sehingga mudah membuat simulasi jaringan komputer didalam PC, simulasi ini berfungsi untuk mengetahui cara kerja pada tiap-tiap alat tersebut dan cara pengiriman informasi dari komputer satu ke komputer lainnya [2].
dapat memahami bagaimana cara kerja suatu
networking devices. Packet tracer merupakan program simulasi jaringan. Perancangan jaringan komputer pada SMK Darussalam Medan menggunakan perangkat jaringan yaitu, 45 PC, 2 Laptop, 1 wireless router dan 5 switch
dengan menggunakan 3 ruang sebagai berikut: 1. Ruang kantor
2. Ruang Lab TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
3. Ruang Lab MM (Multi Media)
Dalam merancang jaringan komputer melalui software cisco packet tracer diperlukan tahapan-tahapan untuk membantu dalam proses perancangan. Diagram alir perancangan dan simulasi dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Diagram alir perancangan dan simulasi
Model jaringan yang dirancang sesuai dengan model jaringan yang ada pada sekolah SMK Darussalam Medan. Model jaringan dilakukan dengan memanfaatkan area kerja dari
software cisco packet tracer. Perangkat yang digunakan di sekolah SMK Darussalam yaitu, 45 PC, 2 Laptop, 1 wireless router dan 5 switch, ditunjukkan pada Gambar 8. Model jaringan yang dirancang.
Gambar 8. Model jaringan
3.4 Parameter Kinerja Jaringan a. Delay
Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay
dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga waktu proses yang lama [6].
Untuk mendapat kan nilai delay dapat dihitung dengan persamaan (1) :
Dela rata-rata=
Diterima yang
Paket Total
Delay
Total (1)
Adapun kategori jaringan berdasarkan nilai
delay dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kategori Delay (versi Tiphon) [6]
Kategori Besar Delay
Sangat Bagus < 150 ms
Bagus 100-300 ms
Sedang 300-450 ms Jelek > 450 ms
b. Paket Loss
Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang.
Packet Loss dapat terjadi karena faktor, mencakup penurunan sinyal dalam media jaringan, melebihi batas saturasi jaringan, paket yang corrupt yang menolak untuk transit, kesalahan hardware jaringan [7]. Ada beberapa kategori paket loss yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kategori Packet Loss
Kategori Paket Loss
Sangat Bagus 0 %
Bagus 3 %
Sedang 15 %
Untuk menghitung Packet Loss dapat dilihat dengan menggunakan persamaan (2).
Packet Loss = 100% A
B)
-(A x (2)
Dimana :
A = Paket data dikirim B = Paket data diterima
c. Throughput
Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth. Karena
throughput memang bisa disebut juga dengan
bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya.
Bandwidth lebih bersifat fix, sementara
troughput sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi [7].
Untuk mendapatkan nilai throughput digunakan persamaan (3) :
Throughput =
Data Pengiriman Waktu
Dikirim Yang Data
Jumlah (3)
4.
Hasil Simulasi dan Analisis
Dari simulasi yang telah dilakukan, didapat data untuk masing-masing parameter kinerja jaringan yang sudah di hitung.
4.1 Delay
Hasil simulasi delay ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil simulasi delay
Parameter Ruang Simulasi Hasil Simulasi
Kantor -
kantor 30,4 ms Kantor –
Lab MM 40,1 ms
Delay Kantor –
Lab TKJ 36,9 ms (ms) Lab MM -
Lab MM 50,2 ms Lab MM -
Lab TKJ 46,8 ms Lab TKJ -
Lab TKJ 43,4 ms
Delay Rata-Rata 41,3 ms
Dari Tabel 3. hasil delay antara ruang kantor dengan kantor sebesar 30,4 ms, untuk ruang kantor dengan Lab MM sebesar 40,1 ms, untuk ruang kantor dengan Lab TKJ sebesar 36,9 ms, untuk ruang Lab MM dengan Lab MM sebesar 50,2 ms, untuk ruang Lab MM dengan Lab TKJ sebesar 46,8 ms dan delay
yang dihasilkan antara ruang Lab TKJ dan TKJ sebesar 43,4 ms. Maka delay rata-rata diperoleh sebesar 41,3 ms, dimana delay termasuk dalam kategori sangat bagus berdasarkan Tabel 1.
4.2 Packet Loss
Hasil simulasi packet loss dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil simulasi packet loss
Parameter Ruang Simulasi Hasil Simulasi
Kantor -
kantor 0 % Kantor -
Lab MM 0 %
Packet Loss Kantor - Lab TKJ 0 %
(ms) Lab MM -
Lab MM 0 % Lab MM -
Lab TKJ 0 % Lab TKJ -
Lab TKJ 0 %
Dari hasil pengujian menggunakan cisco packet tracer pada saat proses simulasi hasil
packet loss yang didapat sebesar 0%, dapat dilihat pada Tabel 4. Dimana nilai packet loss
4.3 Throughput
Hasil simulasi throughput ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil simulasi throughput
Parameter Ruang Simulasi Hasil Simulasi
Throughput Rata-Rata 0,42 kbps
Dari Tabel 5. hasil throughput antara ruang kantor dengan kantor sebesar 0,51 kbps, untuk ruang kantor dengan Lab MM sebesar 0,44 kbps, untuk ruang kantor dengan Lab TKJ sebesar 0,45 kbps, untuk ruang Lab MM dengan Lab MM sebesar 0,37 kbps, untuk ruang Lab MM dengan Lab TKJ sebesar 0,38 kbps dan yang dihasilkan antara ruang Lab TKJ dan Lab TKJ sebesar 0,38 kbps. Maka
throughput rata-rata diperoleh sebesar 0,42 kbps. Dimana semakin besar throughput yang dihasilkan proses simulasi semakin baik dan sebaliknya throughput yang dihasilkan kecil proses simulasi tidak baik.
5.
Kesimpulan
Dari pembahasan kinerja jaringan komputer dengan menggunakan software cisco packet tracer diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :
1. Dari hasil simulasi dapat dilihat delay yang terjadi pada ruangan kantor sebesar 30,4 ms lebih baik dibandingkan dengan Lab TKJ dan ruang Lab MM sebesar 43,4 ms dan 50,2 ms. Dimana semakin besar delay yang
terjadi, maka semakin besar waktu tunda proses simulasi.
2. Untuk hasil pengujian seluruh ruangan tidak mengalami packet loss pada saat proses simulasi berlangsung.
3. Berdasarkan hasil simulasi nilai throughput
yang baik terjadi diruangan kantor sebesar 0,51 kbps dibandingkan dengan nilai
throughput diruangan Lab TKJ dan Lab MM.
6. Daftar Pustaka
[1] Mulyanta, Edi S. S.Si. 2005.
“Pengenalan Protokol Jaringan
Wireless Komputer”. Tanggal 9 Januari 2015.
[2] Suherman, Rahmad Fauzi. 2006.
“Jaringan Telekomunikasi”.
http://roysarimilda.files.wordpress.co
m/2012/04/jaringan-telekomunikasi.pdf. Tanggal 11 Januari
2015.
[3] Boavida, Abreu Andre. 2013. “Jaringan Teknologi VLAN”. http://journal.akprind.ac.id. Tanggal 10 Januari 2015.
[4] Sugeng, Winarno, 2005. Instalasi Jaringan Wireless LAN. Tanggal 11 Januari 2015.
[5] Hartono, Rudi. S.Si. 2011. “Wireless Network”.http://robby.c.staff.gunadar ma.ac.id/Downloads/files/40500/Wirel ess+Network.pdf Tanggal 11 Januari 2015.
[6] Yanto. 2011. “Analisis QOS (Quality Of Service) Pada Jaringan Internet (Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura)”.