• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus IPA Siswa Kelas 5 SDN 03 Blotongan Semester 1 Tahun Pelajaran 20162017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus IPA Siswa Kelas 5 SDN 03 Blotongan Semester 1 Tahun Pelajaran 20162017"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

42 4.1Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian tindakan kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Blotongan 03, Kota Salatiga semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 35 siswa, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 melalui model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match. Pada waktu pertama kali bertemu dengan guru kelas 5 SDN Blotongan 03, dimulai dengan perkenalan antara guru dengan peneliti agar lebih akrab. Setelah itu dilanjutkan dengan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan ke sekolah serta bertukar pikiran mengenai model-model pembelajaran yang akan diterapkan. Guru menyambut dengan senang hati, karena sebelumnya belum pernah menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match.

Peneliti memberikan soal IPA untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan belajar IPA. Berikut pelaksanaan pemberian soal Prasiklus, diperoleh hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus IPA Siswa Kelas 5 SDN 03 Blotongan Semester 1

Tahun Pelajaran 2016/2017

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥70 15 42%

Belum Tuntas < 70 20 58%

(2)

Rata-rata 63 Nilai Minimal 40 Nilai Maksimal 85

KKM 70

4.1.2 Siklus 1

Pada siklus 1 ini terdapat empat langkah kegiatan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari proses perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Berikut ini langkah-langkah kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus 1 4.1.2.1Perencanaan

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 akan dilaksanakan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan 2 dan pertemuan 3. Pada perencanaan ini, sebelum melaksanakan pertemuan 1 peneliti berkonsultasi dengan guru kelas untuk menyamakan persepsi tentang model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match yang akan digunakan peneliti dalam pross pembelajaran. Setelah itu peneliti meminta materi dari guru kelas untuk menyesuaikan dengan buku pegangan siswa.

(3)

Pada pertemuan 1, disampaikan materi pembelajaran IPA dengan pokok bahasan sifat bahan. Setelah melalui persetujuan dengan guru kelas dan kepala sekolah, maka peneliti yang mengajar dan guru kelas sebagai observer selama pembelajaran berlangsung. Pertemuan 1, 2 dan 3 membahan tentang hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya. Selama pertemuan 1, 2, dan 3 siswa dalam kelompok mengurutkan gambar dan menjodohkan kartu soal dan kartu jawaban untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan sesuai dengan langkah-lagkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan Make A Match..

4.1.2.2Pelaksanaan Tindakan dan Observasi a. Pertemuan 1

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan 1 dilakukan pada hari rabu, tanggal 16 November 2016. Pertemuan 1 berlangsng selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.10 WIB.

Pada awal pembelajaran guru membuka dengan salam dan menanyakan kabar siswa dilanjutkan dengan absensi. Setelah itu guru mengajak siswa untuk bernyanyi agar bersemangat dalam pembelajaran, kemudian guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari yaitu Sifat Bahan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

(4)

berkumpul dengan siwa yang membawa kartu soal, siswa yang membawa kartu jawaban berkumpul dengan siswa yang membawa kartu jawaban dan siswa yang membawa gambar berkumpul dengan siswa yang membawa gambar. Setelah itu siswa yang membawa kartu soal membacakan soal yang dibawanya dan siswa yang membawa kartu jawaban memikirkan apakah jawaban yang sesuai dengan soal yang dibawa temannya dan yang membawa gambar memperhatikan gambar yang dipegang masing-masing siswa dan mengurutkannya. Setiap siswa dapat mencocokkan hasilnya sebelum batas waktu yang ditentukan akan dianggap menang. Selanjutnya guru dan siswa mengambil kesimpulan atas apa yang telah dipelajari.

Pada akhirr pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Siswa diberi kesempatan bertanya jika masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan hadiah untuk siswa yang paling aktif, hadiahnya berupa poin. Guru memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar siswa membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match atau belum. Observasi memberikan nilai terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penelitian observer akan diukur sejauh mana guru (peneliti) mamu menerapkan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match

b. Pertemuan 2

(5)

pukul 07.00 WIB sampai 08.10 WIB. Pada pertemuan 2 siswa belajar tentang Sifat Bahan.

Ketika awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari siswa pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gambar benang. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang benang digunakan untuk apa dan berasal dari apa? Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.

Kegiatan inti pertemuan 2 tidak jauh beda dengan pertemuan 1. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match. Diawali dengan guru menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan gambar yang sesuai dengan topik atau konsep yang akan dipelajari. guru menjeskan materi pembelajaran secara singkat tentang Sifat Bahan dengan menggunakan alat peraga dan powerpoint yang telah disiapkan, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk memperkuat pendalaman materi siswa. Selanjutnya tiap siswa mendapat satu buah kartu soal atau kartu jawaban atau gambar. Kemiudian siswa mengamati kartu atau gambar yang dibawa masing-masing. Siswa yang mendapatkan kartu soal berkumpul dengan siswa yng mendapat kartu soal, begitu njuga siswa yang mendapatkan gambar ataupun kartu jawaban. setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Setiap siswa dapat mencocokkan hasilnya sebelum batas waktu yang ditentukan dianggap menang. Selanjutnya guru menberikan kesimpulan.

(6)

mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar siswa membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match atau belum. Observasi memberikan nilai terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penelitian observer akan diukur sejauh mana guru (peneliti) mamu menerapkan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match

c. Pertemuan 3

Pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 19 November 2016. Pertemuan 3 berlangsung selama 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit) yaitu dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai 08.10 WIB. Pada pertemuan 2 siswa belajar tentang Sifat Bahan.

Ketika awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari siswa pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gambar benang. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang kertas digunakan untuk apa dan berasal dari apa? Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa

(7)

pembelajaran secara singkat tentang Sifat Bahan dengan menggunakan alat peraga, powerpoint dan video pembelajaran yang telah disiapkan, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk memperkuat pendalaman materi siswa. Selanjutnya tiap siswa mendapat satu buah kartu soal atau kartu jawaban atau gambar. Kemiudian siswa mengamati kartu atau gambar yang dibawa masing-masing. Siswa yang mendapatkan kartu soal berkumpul dengan siswa yng mendapat kartu soal, begitu njuga siswa yang mendapatkan gambar ataupun kartu jawaban. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Setiap siswa dapat mencocokkan hasilnya sebelum batas waktu yang ditentukan dianggap menang. Selanjutnya guru menberikan kesimpulan.

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Guru memberi hadiah untuk siswa yang aktif berupa poin untuk memotivasi siswa agar selalu belajar. Guru memberi motivasi dan penguatan kepada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru memberikan tindak lanjut berupa soal evaluasi.

(8)

4.1.2.3 Hasil Penelitian

4.1.2.3.1 Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I

Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match, guru mengadakan evaluasi kepada siswa dengan memberikan soal tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus I. Dilihat dari hasil belajar siswa pada Prasiklus, hasil belajar IPA siklus I mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekap nilai siswa pada saat prasiklus dan siklus I. Hasil belajar IPA yang diperoleh siswa sebelum dilaksanakan tindakan (siklus I) dari jumlah siswa sebanyak 35 siswa, jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 70) ada 17 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 18 siswa. Setelah dilaksanakan siklus I, jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 23 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 12 siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03

Semester I/2016-2017

No Interval Frekuensi Persentase

1. 85 - 92 6 17,14%

2. 77 - 84 9 25,71%

3. 69 - 76 8 22,86%

4. 61 - 68 7 20%

5. 53 - 60 5 14,29%

(9)

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM meningkat menjadi 23 siswa dengan persentase 65,71%, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 12 siswa dengan persentase 34,29% dari sebelumnya ada 18 siswa yang belum tuntas. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 63 menjadi 74,06. Nilai maksimal yang diraih siswa adalah 92 dan nilai minimalnya 53. Berdasarkan data tabel 4.2 dapat diubah ke dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.1

Diagram Persentase Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03 Siklus I

4.1.2.3.2 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Picture and Picture Dipadukan Model Pembelajaran Make A Match

a. Siklus 1

Pada pertemuan 1 siklus I telah dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan penerapan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match. Pengisian lembar observasi diisi untuk mengukur tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan

17,14%

25,71%

22,86% 20%

14%

(10)

model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match, apakah masuk kategori sangat baik, baik, cukup atau kurang. Lembar observasi implementasi berisi langkah-langkah yang dilakukan guru dalam menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match, yang mencakup urutan sintak berdasarkan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match meliputi guru menyiapkan beberapa kartu dan gambar yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review. Sebaliknya satu bagian kartu soal, satu bagian yang lain berisi jawaban dan adapula yang berupa gambar. Setiap siswa mendapat satu buah kartu maupun satu buah gambar. Tiap siswa memikirkan jawaban, soal atau urutan gambar yang didapat. Setiap siswa mencari pasangan yang memiliki kartu yang cocok dengan kartunya atau gambar yang cocok dengan gambarnya. Setiap siswa dapat mencocokkan hasilnya sebelum batas waktu dianggap menang. Guru mengambil kesimpulan dari pembelajaran.

Pada siklus I pertemuan 2, observer mengisi lembar observasi yang sama seperti siklus 1 pertemuan 1. Pertemuan 2 ini dijadikan perbaikan dari pertemuan 1 berdasarkan cataan yang diberikan observer agar lebih baik.

Pada siklus I pertemuan 3, observer mengisi lembar observasi yang sama seperti siklus 1 Pertemuan 1 dan 2. Pada pertemuan 3 ini dijadikan perbaikan dari pertemuan 1 dan berdasarkan catatan yang diberikan observer agar lebih baik. Hasil observasi pada pertemuan 1 sampai 3 siklus I dapat dilihat pada tabel 4. 3 berikut:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Tindakan Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Dipadukan Model Pembelajaran Make A Match di SDN Blotongan 03

Tahun Pelajaran 2016/2017 Siklus I Pertemuan 1-3 No Langkah

Kegiatan

Aspek Yang diamati

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Keterlaksanaan Keterlaksanaan Keterlaksanaan

(11)
(12)
(13)

19. Guru

(14)

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Dipadukan Model Pembelajaran Make A Match di SDN Blotongan 03

Tahun Pelajaran 2016/2017 Siklus I Pertemuan 1-3 No Aspek-aspek yang

diobservasi

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Keterlaksanaan Keterlaksanaan Keterlaksanaan Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

3. Siswa bekerja sama dengan

mengurutkan gambar √ √ √

4. Siswa bekerja sama dalam mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban

√ √ √

5. Siswa aktif dalam

pembelajaran √ √ √

6. Siswa dapat mengurutkan

gambar √ √ √

7. Siswa dapat mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban

√ √ √

8. Siswa percaya diri maju kedepan kelas dalam

9. Siswa dapat menyimpulkan

materi yang telah diajarkan √ √ √ 10. Siswa dapat menjawab soal

dengan tenang √ √ √

Jumlah 4 6 9 1 10 0

Jumlah Keseluruhan 23 23 23

(15)

diajarkan, siswa dapat menjawab soal dengan tenang. Aspek ini tidak tercapai karena masih banyak siswa yang gaduh saat guru menjelaskan materi sehingga siswa kurang memahami materi dan saat siswa diminta mengurutkan gambar, mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban siswa masih bingung karena belum memahami materi dan siswa masih kurang percaya saat diminta maju kedepan kelas. Pertemuan kedua terdapat satu aspek yang tidak terlaksana yaitu siswa dapat menjawab soal dengan tenang. Aspek ini tidak tercapai karena masih banyak siswa yang

gaduh saat guru menjelaskan materi sehingga siswa kurang memahami materi.

Pertemuan ketiga semua aspek sudah terlaksana. Siswa sudah mulai memperhatikan guru sehingga dapat memahami materi dengan baik dan dapat maju kedepan kelas dengan percaya diri. Secara keseluruhan semua aspek sudah terlaksana dengan baik dan siklus satu pada tiap pertemuan mengalami peningkatan.

4.1.2.4 Refleksi

(16)

pengalaman dan wawasan baru, bagi siswa dalam proses pembelajaran materi yang disampaikan dirasa lebih mudah diterima dan kegiatan pembelajarannya menyenangkan serta siswa yang berkemampuan rendah merasa terbantu oleh siswa yang memiliki kemampuan tinggi tentang hal-hal yang belum dipahami.

Dalam indikator proses, pelaksanaan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan model pembelajaran Make A Match sudah dalam kategori baik. Berdasarkan indikator proses yang ditentukan yaitu berada dalam kategori baik dan tidak ada catatan dari observer, maka indikator proses pada siklus I tercapai.

Berdasarkan hasil belajar pada Prasiklus, sebanyak 42% siswa sudah tuntas belajar IPA dengan KKM 70 dan 58% siswa masih belum tuntas, dengan rata-rata kelas 63. Dilihat dari hasil belajar Pra siklus, Siklus I mengalami peningkatan. Akan tetapi hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 90% dari jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM.

Selanjutnya, sebagai pemantapan dari siklus I, akan dilaksanakan siklus II dengan menerapkan kembali model pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan model pembelajaran Make A Match dalam kegiatan pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 agar sesuai dengan indikator kinerja yang hendak dicapai. Berdasarkan hasil refleksi, yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Rancangan kegiatan pembelajaran sudah terprogram baik 2) Siswa lebih antusias untuk belajar

3) Guru sudah bisa menguasai kelas

4) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses pembelajaran sesuai

(17)

b. Kekurangan (Hambatan)

1) Siswa belum terbiasa untuk belajar dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan model pembelajaran Make A Match sehingga msih kebingungan pada awal-awal pertemuan.

2) Masih ada siswa yang belum bekerjasama dengan siswa lain secara optimal

3) Alokasi waktu kurang diperhatikan

4) Selama mengurutkan gambar dan menjodohkan, masih ada siswa yang kebingungan

Penyelesaian

- Selama proses pembelajaran, guru berusaha untuk membiasakan siswa dengan memberikan pengarahan yang maksimal terhadap kegiatan yang dilakukan siswa.

- Guru melakukan komunikasi dengan siswa dan selalu mengingatkan siswa agar selalu bekerja sama dengan siswa yang lain

- Guru senantiasa berkeliling untuk membantu siswa dengan cara membimbing siswa yang kesulitan dan kurang mengerti terhadap langkah-langkah kegiatan pembelajaran

4.1.3 Deskripsi Tindakan Siklus II 4.1.3.1Perencanaan

(18)

gambar yang akan dilakukan oleh siswa. Dalam pembelajaran, guru berusaha membiasakan siswa dengan memberikan pengarahan yang maksimal terhadap setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Peneliti membuat instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada pertemuan terakhir siklus II serta menyusun format observasi tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran, format ini diberikan kepada observer dan diisi berdasarkan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan Make A Match.

Pada pertemuan 1, akan disampaikan materi pembelajaran IPA dengan pokok bahasan Sifat Benda . Seperti pada siklus I, peneliti yang mengajar dan guru kelas sebagai observer selama pembelajaran berlangsung. Pertemuan 2 akan membahas tentang Perubahan Sifat Benda. Pertemuan 3 akan membahas tentang Jenis Perubahan Sifat Benda. Siswa akan melakukan pengurutan gambar dan penjodohan antara kartu soal dengan kartu jawaban untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan pada saat penjodohan berlangsung, serta guru melakukan komunikasi dan selalu mengingatkan agar siswa senantiasa bekerjasama membantu siswa yang lain sesuai langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan Make A Match, Guru senantiasa berkeliling untuk membantu siswa dengan cara membimbing siswa yang kesulitan daan kurang mengerti terhadap langkah-langkah menjodohkan.

4.1.3.2Pelaksanaan Tindakan dan Observasi a. Pertemuan 1

Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dilakukan pada hari Senin, tanggal 21 November 2016. Pertemuan 1 berlangsng selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.10 WIB.

(19)

tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru menerapkan langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match. Diawali dengan menyiapkan beberapa gambar, kartu soal dan kartu jawaban yang isinya sesuai dengan konsep atau topik yang dipelajari, kemudian guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat tentang Perubahan Sifat Benda dengan mengunakan powerpoint, video pembelajaran dan alat peraga yang sudah disiapkan kemudian melakukan tanya jawab dengan siswa untuk memperkuat pendalaman materi siswa. Selajutnya siswa mendapat 1 buah kartu jawaban atau kartu soal atau gambar dan siswa diminta memperhatikan kartu yang dipegang masing-masing. Setelah itu siswa mencocokkan kartu jawaban. Siswa yang membawa kartu soal berkumpul dengan siwa yang membawa kartu soal, siswa yang membawa kartu jawaban berkumpul dengan siswa yang membawa kartu jawaban dan siswa yang membawa gambar berkumpul dengan siswa yang membawa gambar. Setelah itu siswa yang membawa kartu soal membacakan soal yang dibawanya dan siswa yang membawa kartu jawaban memikirkan apakah jawaban yang sesuai dengan soal yang dibawa temannya dan yang membawa gambar memperhatikan gambar yang dipegang masing-masing siswa dan mengurutkannya. Setiap siswa dapat mencocokkan hasilnya sebelum batas waktu yang ditentukan akan dianggap menang. Selanjutnya guru dan siswa mengambil kesimpulan atas apa yang telah dipelajari.

(20)

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match atau belum.

b. Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 22 November 2016. Pertemuan 2 berlangsung selama 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit) yaitu dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai 08.10 WIB. Pada pertemuan 2 siswa belajar tentang perubahan Sifat Benda.

Ketika awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari siswa pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gambar benang. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang kenapa pisang jika didiamkan beberapa hari akan membusuk? Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.

(21)

jawaban. setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Setiap siswa dapat mencocokkan hasilnya sebelum batas waktu yang ditentukan dianggap menang. Selanjutnya guru menberikan kesimpulan.

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Guru memberi hadiah untuk siswa yang aktif berupa poin untuk memotivasi siswa agar selalu belajar. Guru memberi motivasi dan penguatan kepada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar siswa membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai observer yang melakukan observasi terhadap pelaksaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match atau belum.

c. Pertemuan 3

Pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 November 2016. Pertemuan 3 berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai 08.10 WIB. Pada pertemuan 2 siswa belajar tentang Jenis-Jenis Perubahan Sifat Benda.

(22)

Kegiatan inti pertemuan 3 tidak jauh beda dengan pertemuan 1. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match. Diawali dengan guru menyiapkan beberapa kartu soal, kartu jawaban dan gambar yang sesuai dengan topik atau konsep yang akan dipelajari. guru menjeskan materi pembelajaran secara singkat tentang Jenis-Jenis Perubahan Sifat Benda dengan menggunakan alat peraga, powerpoint dan video pembelajaran yang telah disiapkan, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk memperkuat pendalaman materi siswa. Selanjutnya tiap siswa mendapat satu buah kartu soal atau kartu jawaban atau gambar. Kemiudian siswa mengamati kartu atau gambar yang dibawa masing-masing. Siswa yang mendapatkan kartu soal berkumpul dengan siswa yng mendapat kartu soal, begitu njuga siswa yang mendapatkan gambar ataupun kartu jawaban. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Setiap siswa dapat mencocokkan hasilnya sebelum batas waktu yang ditentukan dianggap menang. Selanjutnya guru menberikan kesimpulan.

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Guru memberi hadiah untuk siswa yang aktif berupa poin untuk memotivasi siswa agar selalu belajar. Guru memberi motivasi dan penguatan kepada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih takut/pasif. Guru memberikan tindak lanjut berupa soal evaluasi.

(23)

4.1.3.3 Hasil Penelitian

4.1.3.3.1 Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II

Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match, guru mengadakan evaluasi kepada siswa dengan memberikan soal tes tertulis. Dilihat dari hasil belajar siswa siklus I, hasil belajar IPA siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekap nilai pada siklus I dan siklus II, Hasil belajar IPA yang diperoleh siswa sebanyak 35 siswa, jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) ada 23 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 12 siswa. Setelah dilaksanakan siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 32 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 3 siswa. Hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03

Semester I/2016-2017

No Interval Frekuensi Persentase

1 85 – 92 8 22,86%

2 77 – 84 11 31,43%

3 69 – 76 13 37,14%

4 61 - 68 3 8,57%

(24)

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM pada siklus II dari 23 siswa dengan persentase 65,71% meningkat menjadi 32 siswa dengan persentase 91,43%, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 3 siswa dengan persentase 8,57% dari sebelumnya ada 12 siswa yang belum tundengan persentase 34,28%. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 74,46 menjadi 79,08. Nilai maksimal yang diraih siswa adalah 95 dan nilai minimalnya 65. Berdasarkan data tabel 4.5 dapat diubah ke dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.2

Diagram Persentase Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03 Siklus II

Dengan demikian penerapan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan model pembelajaran Make A Match, hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 semester I mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diterapkan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan model pembelajaran Make A Match. Dari hasil tes evaluasi siklus II, sebanyak 32 siswa telah mencapai KKM IPA yaitu 70 atau sebanyak 91,43% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan indikator kinerja diterapkan yaitu

22,86%

31,43% 37,14%

8,57%

(25)

sebesar 90% siswa mencapai KKM. Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus II indikator keberhasilan telah tercapai sesuai dengan yang ditetapkan oleh peneliti.

Dari pembelajaran pada siklus II ada 3 siswa yang di tingggal karena 3 siswa yang nilainya dibawah KKM mempunyai kekhususan sangat aktif tidak memperhatikan guru yang sedang memberikan pembelajaran di depan kelas, suka bermain sendiri, mengganggu siswa lain, susah diatur dan sulit menerima pembelajaran yang disampaikan guru.

4.1.3.3.2 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan model pembelajaran Make A Match

a. Siklus II

Pada siklus II pertemuan 1, observasi melakukan observasi untuk mengukur keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan model pembelajaran Make A Match pada siklus II. Berdasarkan pada hasil observasi dan refleksi pada siklus I akan dijadikan acuhan untuk meningkatkan keberhasilan pada siklus II. Pada siklus II pertemuan 1 sampai 3 akan dijelaskan materi baru yaitu Sifat Denda.

Pada siklus II pertemuan 2, observer mengisi lembar observasi yang sama seperti siklus 1I pertemuan 1. Pertemuan 2 ini dijadikan perbaikan dari pertemuan 1 berdasarkan cataan yang diberikan observer agar lebih baik.

(26)

Tabel 4.6

Hasil Observasi Tindakan Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Dipadukan Model Pembelajaran Make A Match di SDN Blotongan 03

Tahun Pelajaran 2016/2017 Siklus II Pertemuan 1-3

No Langkah

Kegiatan Aspek Yang diamati

(27)
(28)

17. Guru menegur

(29)

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Dipadukan Model Pembelajaran Make A Match di SDN Blotongan 03

Tahun Pelajaran 2016/2017 Siklus II Pertemuan 1-3 No Aspek-aspek yang

diobservasi

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Keterlaksanaan Keterlaksanaan Keterlaksanaan

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

6. Siswa dapat mengurutkan

gambar √ √ √

7. Siswa dapat

mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban

√ √ √

8. Siswa percaya diri maju kedepan kelas dalam

10. Siswa dapat menjawab

soal dengan tenang √ √ √

Jumlah 6 4 8 2 10 0

Jumlah Keseluruhan 23 23 23

(30)

tenang. Aspek ini tidak tercapai karena masih banyak siswa yang gaduh saat guru menjelaskan materi sehingga siswa kurang memahami materi dan saat siswa diminta mengurutkan gambar, mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban siswa masih bingung karena belum memahami materi dan siswa masih kurang percaya saat diminta maju kedepan kelas.

Pertemuan kedua terdapat dua aspek yang tidak terlaksana yaitu Siswa percaya diri maju kedepan kelas dalam menempelkan urutan gambar, membacakan kartu soal dan mencocokkan kartu jawaban dan siswa dapat menjawab soal dengan tenang. Aspek ini tidak tercapai karena masih banyak siswa yang gaduh saat guru menjelaskan materi sehingga siswa kurang memahami materi. Pertemuan ketiga semua aspek sudah terlaksana. Siswa sudah mulai memperhatikan guru sehingga dapat memahami materi dengan baik dan dapat maju kedepan kelas dengan percaya diri. Secara keseluruhan semua aspek sudah terlaksana dengan sangat baik dan pada tiap pertemuan mengalami peningkatan.

4.1.3.4 Refleksi

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus II dari pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 maka diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas (observer) dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana penerapan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan model pembelajaran Make A Match, kegiatan pembelajaran dirasa lebih menarik dan menyenangkan, siswa mampu berlatih bekerjasama dan menumbuhkan keberanian untuk tampil di depa kelas ataupun dalam mengemukakan pendapat.

(31)

Berdasarkan hasil belajar pada siklus II, sebanyak 91.43% siswa sudah tuntas belajar IPA dengan KKM 70 dan 8,57% siswa masih belum tuntas, dengan rata-rata kelas 79,08. Dilihat dari hasil belajar pada siklus I dan siklus II telah mengalami peningkatan. Selain itu, hasil belajar siswa siklus II juga telah mencapai indikator kinerja yang telah diterapkan yaitu 90% dari jumlah siswa mendapat nilai di atas KKM.

Berdasarkan hasil refleksi, yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

Kelebihan

1. Rancangan kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan baik. 2. Siswa lebih antusias untuk belajar

3. Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai

4. Pemanfaatan alokasi waktu sudah baik

5. Kegiatan pembelajaran terarah dan lebih menarik, kerjasama antar siswa meningkat

6. Siswa lebih bersemangat untuk belajar karena melakukan penjodohan sendiri untuk menyelasaikan masalah

7. Siswa lebih berani untuk tampil dan mengemukakan pendapat

4.2. Hasil Analisis Data

4.2.1 Análisis perbandingan Aktivitas Guru dalam pembelajaran Tabel 4.8

Perbandingan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPA Menggunakan Model pembelajaran Picture and Picture dipadukan dengan Model

Pembelajaran Make A Match pada Siklus I dan Siklus II

(32)

n 2. Tidak

dilakukan

7 4 0 6 1 0

Jumlah 23

Berdasarkan tabel 4.8 diatas terdapat peningkatan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match, dari pertemuan pertama siklus I, pertemuan kedua siklus I, pertemuan ketiga siklus I hingga Pertemuan pertemuan pertama siklus II, pertemuan kedua siklus II, pertemuan ketiga siklus II. Peningkatan pada siklus I dan II dapat disajikan pada diagram berikut:

Gambar 4.3

Perbandingan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture dipadukan Model Pembelajaran

Make A Match pada Siklus I dan Siklus II

4.2.2 Análisis Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Selain melakukan observasi terhadap aktivitas guru, peneliti juga melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(33)

Tabel 4.9

Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture dipadukan Model Pembelajaran

Make A Match pada Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan tabel 4.9 terdapat peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match, dari pertemuan pertama siklus I hingga pertemuan ketiga siklus II. Peningkatan aktivitas siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada diagram berikut.

Gambar 4.4

Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture dipadukan Model Pembelajaran

(34)

4.2.3 Analisis Ketuntasan dan Analisis Komparatif Hasil Belajar Siswa Analisis data dari hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 pada saat prasiklus, siklus I, dan siklus II disajikan dalam sebuah tabel dan grafik. Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas 5 pada sat prasiklus, siklus I, siklus II dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03

Semester 1/2016-2017

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 23 65,71%

2 Tidak Tuntas 12 34,29%

Rerata 74,46

Maksimum 92

Minimum 56

(35)

Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03

Tabel 4.11

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03

Semester 1/2016-2017

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 32 91,43%

2 Tidak Tuntas 3 8,57%

Rerata 79,08

Maksimum 92

Minimum 64

Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa 32 siswa mendapatkan nilai di atas KKM dan 3 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM. Analisis ketuntasan belajar IPA dengan menggunakan model Pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match dapat dilihat dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Tuntas 66% Tidak Tuntas

(36)

Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan hasil belajar antar siklus dapat dibuat analisis komparatif ketuntasan hasil belajar antar siklus. Analisis dilakukan dengan menyajikan data ketuntasan hasil belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II dalam satu tabel. Data tabel tersebut dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12

Analisis Komparatif Ketentuan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03

Semester 1/2016-2017

No Ketuntasan

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

f % f % f %

1 Tuntas 15 42% 23 65,71% 32 91,43% 2 Tidak Tuntas 20 58% 12 34,29% 3 8,57%

Rerata 63 74,46 79,08

Maksimum 85 92 92

Minimum 40 56 64

Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture Dipadukan Make A Match

Tuntas 91% Tidak Tuntas

(37)

mengalami peningkatan. Dapat dilihat dalam bentuk grafik pada gambar 4.7.

Gambar 4.7

Grafik Komparatif Linear Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03 Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil observasi sebelum tindakan dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 kota Salatiga ditemukan bahwa hasil belajar IPA siswa rendah, hal ini disebabkan guru kelas mendominasi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, siswa kurang memahami konsep ketika pembelajaran berlangsung. Sarana dan alat peraga untuk menyampaikan pembelajaran kurang memadai bahkan rusak sehinggga tidak mendukung proses pembelajaran. Siswa hanya mempelajari IPA dengan menghafal materi tanpa melakukan percobaan langsung. Mereka tidak dibiasakan untuk mngembangkan potensi berpikirnya sehingga hasil belajar yang dicapai rendah. Siswa menjadi malas dalam berpikir. Secara mandiri sehingga hasil belajar yang dicapai rendah. Nilai rata-rata yang diperolah siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 63. Siswa yang memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 15 dengan persentase 42% dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM adalah 20 siswa dengan

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA SISWA SDN BLOTONGAN 03

Tuntas

(38)

adalah 40. Peningkatan hasil belajar IPA siswa. Pada siklus I, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match meningkatkan hasil belajar IPA siswa yang dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa dengan 23 siswa mendapat nilai diatas KKM (KKM=70) dan 12 siswa masih di bawah KKM. Dengan rata-rata kelas 74,46 dan nilai tertinggi 92 serta nilai terendah 56. Pada siklus II, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match meningkatkan hasil belajar

IPA siswa yang mendapat nilai diatas KKM (KKM=70) sebanyak 32 siswa dan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (KKM=70) sebanyak 3 siswa. Rata-rata kelas meningkat menjadi 79,08 dan nilai tertinggi 92 serta nilai terendah 64.

Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA siswa juga mengalami peningkatan dari setiap siklus. Pada siklus I, 23 siswa telah mendapatkan nilai di atas KKM dan 12 siswa belum mendapat nilai di atas KKM. Rata-rata kelas siklus I adalah 74,46 dan pada siklus II adalah 79,08. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN Blotongan 03

(39)

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Moewarni, Ninik Sri (2012) dan Sulastri (2011) karena dalam penelitian ini terbukti bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Agus Sujianto (2006) dan Milya Angreranti (2012) karena dalam penelitiannya terbukti bahwa bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match. Perbedaan penelitian yang dilakukan antara peneliti sebelumnya dengan peneliti ini adalah penelitian sebelumnya hanya menggunakan langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture atau Make A Match saja tanpa menambah standar proses atau menggabungkan dua model pembelajaran dalam penerapannya. Pada penelitian kali ini, peneliti akan menggabungkan dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match dengan memodifikasi kedalam langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match. Langkah-langkah kegiatan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match yang yang dimodifikasi dengan menggabungkan dua model pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Hasil nilai ketuntasan yang diperoleh Moewarnii, Ninik Sri (2012) mencapai presentase ketuntasan 86%, Sulastri (2011) mencapai presentase ketuntasan 90,9%. Hal ini terbukti bahwa model pembelajaran Picture And Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian dengan model pembelajaran Make A Match yang dilakukan oleh Agus Sujianto (2006) dan Milya angreratri (2012) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan tindakan banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM dan memiliki rata-rata kelas yang rendah, setelah dilaksanakan tindakan terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II serta terjadi peningkatan rata-rata kelas.

(40)

03 kota Salatiga. Dengan adanya penelitian ini memberikan implikasi baik secara teoritis maupun praktis.

1. Implikasi Teoritis

Setelah membandingkan model pembelajaran Picture And Picture dan model pembelajaran Make A Match dengan penelitian sebelumnya adalah sejalan dan saling melengkapi. Penerapan model pembelajaran Picture And Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match disesuaikan dengan standar proses. Meskipun penerapan model pembelajaran Picture And Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match mengalami perubahan akan tetapi tetap disesuaikan dengan karakteristik siswa, menjadikan siswa lebih aktif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dalam pembelajaran menerapkan model pembelajaran Picture And Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match yaitu guru menyampaikan materi dengan kartu soal, kartu jawaban atau mengurutkan gambar. Siswa yang mengalami kesulitan dalam pemahaman materi akan dijelaskan kembali oleh guru.

2. Implikasi Praktis

Gambar

Tabel 4.1 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus IPA
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I
Gambar 4.1 Diagram Persentase Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03
7. gambar Siswa dapat mencocokkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Dalam masa percobaan 1 (satu) tahun CPNS, hanya ada satu pendidikan dan pelatihan (pelatihan) terintegrasi yang telah menggabungkan seluruh kebutuhan

Citra tempat tujuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai.. yang

Reka Bentuk &amp; Teknologi, Teknologi Maklumat dan Komunikasi, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Kesihatan, Pendidikan Muzik, Pendidikan Seni Visual, Pendidikan Islam,

sealing apical opening of the root canal caused by External Root Resorption combined with custom cast post and core and lithium dis- ilicate aesthetic restoration for

Dengan melihat persentase yang diperoleh dari hasil pangamatan tindakan siklus II, jelas terlihat bahwa persentase yang diperoleh dari 3 aspek pengamatan

Discussion on the administration of zakat will include the current rate of zakat, the power to collect it and contemporary issues including zakat on income and its method

Berdasarkan hasil uji validitas isi serta analisis butir tes yaitu tingkat kesukaran, daya beda dan efektifitas distraktor pada penyusunan instrumen tes kemampuan berpikir