ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI
DALAM PERJANJIAN PENYERAHAN ANAK ASUH
KEPADA PANTI ASUHAN
TESIS
Oleh
NIA WINATA
117011009/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI
DALAM PERJANJIAN PENYERAHAN ANAK ASUH
KEPADA PANTI ASUHAN
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
NIA WINATA
117011009/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA
EKSONERASI DALAM PERJANJIAN
PENYERAHAN ANAK ASUH KEPADA PANTI ASUHAN
Nama Mahasiswa : NIA WINATA
Nomor Pokok : 117011009
Program Studi : MAGISTER KENOTARIATAN
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Pembimbing Pembimbing
(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD) (Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 27 Januari 2014
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota : 1. Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : NIA WINATA
Nim : 117011009
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA
EKSONERASI DALAM PERJANJIAN PENYERAHAN ANAK ASUH KEPADA PANTI ASUHAN
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
i ABSTRAK
Keberadaan anak merupakan anugerah yang tidak ternilai bagi sebuah keluarga. Namun terkadang keberdaaan anak juga menjadi beban biaya orang tua/wali karena tidak mampu membiayai kehidupan dan pendidikan bagi anak. Kondisi ini selanjutnya mendorong orang tua atau wali menyerahkan anak yang dimaksud ke panti asuhan. Penyerahan anak tersebut seperti halnya yang dilakukan kepada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Bireuen melalui sebuah perjanjian yang mengandung klausula eksonerasi yang berpotensi merugikan salah satu pihak.
Teori yang digunakan dalam Penelitian ini adalah teori kepentingan (Utilitarianisme Theory), teori kedaulatan hukum dan teori kemaslahatan, sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif, yang menguraikan/memaparkan sekaligus menganalisis tentang pelaksanaan perjanjian penyerahan anak asuh yang dilakukan kepada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Bireuen. Teknik pengumpulan data dalam tesis ini dilakukan dengan cara wawancara dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan perjanjian penyerahan anak asuh yang dilakukan kepada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Bireuen dilakukan melalui sebuah perjanjian penyerahan anak berupa berita acara penyerahan dan pernyataan orang tua atau wali yang yang telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh pihak panti asuhan, yang berisi klausula mengenai hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian. Kedudukan klausula eksonerasi dalam perjanjian penyerahan anak asuh tersebut ditinjau dari Hukum Islam dan Hukum Perdata merupakan perjanjian yang dibuat atas kesepakatan para pihak yang terlibat di dalamnya dan mengikat kedua pihak walaupun hanya dibuat dalam bentuk akta dibawah tangan. Perjanjian penyerahan anak yang memuat klausula eksonerasi tidak memenuhi asas kebebasan berkontrak karena hal yang penting dalam membuat suatu perjanjian yang berdasarkan asas kebebasan berkontrak tidak terpenuhi yaitu mengenai kebebasan untuk menentukan atau memilih kausa dari perjanjian yang dibuatnya. Akibat hukum yang timbul dari perjanjian yang mengandung unsur eksenorasi dilihat dari sistem kemasyarakatan yang dianut oleh masyarakat setempatAdanya klausul eksonerasi dalam perjanjian penyerahan anak hanya sebatas dalam masa pembinaan dan tidak berakibat pada putusnya hubungan antara anak dengan orang tua/walinya.
ii
ABSTRACT
A child is a valuable blessing grace for a family, but a child sometimes becomes a financial burden for his parents/guardians since they cannot afford to support the life and the education of the child. Therefore, they are motivated to send the child to an orphanage. The process of handing over a child to Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura, Bireuen, is done through a contract which contains a clause which potentially harms one of the parties.
The research used utilitarianism theory, legal sovereignty theory, and benefit theory; besides that, it also used descriptive analytic and judicial normative approach which described, explained, and analyzed the implementation of the contract of handing over a child to Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura, Bireuen. The data were gathered by conducting interviews and library research.
The result of the research showed that the implementation of the contract of handing over a child to Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura, Bireuen, was done through a contract of handing over a child which consisted of minutes of the handing over and the statement from the parents or guardians which had been prepared by the management of the orphanage, containing a clause about the right and obligation of the parties concerned in the contract. The position of the exoneration clause in the contract, according to the Islamic Law and the Civil Law, is made on the agreement of the parties involved in the contract which binding and conclusive although it is made underhandedly. A contract of handing over a child which contains exoneration clause does not fulfill the principle of freedom for making an agreement because the important thing in making a contract which is based on the freedom for making an agreement is not fulfilled; that is, about the freedom to determine or to select the clause of the contract. The legal consequence of the contract which contains exoneration element can be seen from the community system followed by the local people. An exoneration clause in a contract of handing over a child is only limited to the period of guidance, and it does not cause the broken off between the child and his parents or guardians.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan sampaikan kehadirat Allah SWT karena hanya
dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini
dengan judul “Analisis Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Kepada Panti Asuhan (Suatu Penelitian pada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh)”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Magister Kenotariatan (M.Kn.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih
yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat
dan amat terpelajar BapakBapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H., M.S., CN., Prof. H. M. Hasballah Thaib, M.A., Ph.D., dan Notaris/PPAT Dr. Syahril Sofyan, S.H., M.Kn., selaku Komisi Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk kesempurnaan penulisan
tesis ini.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan
arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil
sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna
dan terarah.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
iv
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada
Penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera menyelesaikan penulisan
tesis ini.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera menyelesaikan penulisan
tesis ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, yang
telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu yang sangat bermanfaat
selama Penulis mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di bangku kuliah.
6. Seluruh Staf/Pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada Penulis selama
menjalani pendidikan.
7. Rekan-rekan Mahasiswa dan Mahasiswi di Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnya angkatan Reguler Khusus tahun
2011 yang telah banyak memberikan motivasi kepada Penulis dalam
menyelesaikan tesis ini.
8. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pemberi motivasi terbesar dalam
hidup Penulis yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, dukungan dan doa
yang tak putus-putusnya Kedua orang tua sertaSaudara-saudariku yang telah
memberikan semangat dan doa kepada Penulis.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada
Suami dan Anak-anakku yang selama ini telah menjadi inspirasi dan memberikan
v
dalam penyelesaian tesis pada di Program Studi Magister Kenotariatan (M.Kn.)
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari sepenuhnya tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun
besar harapan penulis kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariaan
pada khususnya. Demikian pula atas bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, agar selalu
dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rezeki yang melimpah kepada
kita semua.Amien Ya Rabbal ‘Alamin.
Medan, Januari 2014 Penulis,
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Nia Winata
2. Tempat, Tanggal Lahir : Gandapura, 30 Mei 1987 3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status : Menikah
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Cendana Utama No.3, Jeulingke, Banda Aceh
II. KELUARGA
1. Nama Ayah : Mahdi Usman, S.H
2. Nama Ibu : Nurlela, A.Md
3. Nama Saudara : Tia Rizky
III. PENDIDIKAN
1. SD : MIN Gandapura Tahun
Tahun 1993-1999
2. SMP : MTsN Darul Ulum
Tahun 1999-2002
3. SMA : SMU Negeri 4 Banda Aceh
Tahun 2002-2005 4. Perguruan Tinggi (S1) : Universitas Syiah Kuala
Tahun 2005-2009
5. Perguruan Tinggi (S2) : Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR ISTILAH ASING... ix
DAFTAR SINGKATAN... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 11
C. Tujuan Penelitian ... 11
D. Manfaat Penelitian ... 12
E. Keaslian Penelitian ... 12
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 14
G. Metode Penelitian ... 20
BAB II PELAKSANAAN PENYERAHAN ANAK ASUH PADA PANTI ASUHAN ANAK YATIM MUHAMMADIYAH CABANG GANDAPURA BIREUEN ... 25
A. Pengertian Anak dan Anak Asuh ... 25
B. Perlindungan Hukum Terhadap Hak Anak ... 35
C. Tanggung Jawab Terhadap Anak ... 43
D. Pengertian Panti Asuhan dan Tujuannya dalam Pemeliharaan Anak Asuh ... 51
E. Pelaksanaan Penyerahaan Anak Asuh Pada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Gandapura Bireuen ... 60
BAB III KEDUDUKAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN PENYERAHAN ANAK ASUH DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA ... 76
A. Pengertian dan Syarat Sahnya Perjanjian ... 76
B. Hak dan Kewajiban dalam Perjanjian ... 96
D. Kedudukan Klausul Eksonerasi dalam Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Ditinjau Dari Hukum Islam dan
Hukum Perdata ... 114
BAB IV AKIBAT HUKUM YANG TIMBUL DARI PERJANJIAN PENYERAHAN ANAK ASUH YANG MENGANDUNG KLAUSUL EKSENORASI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM ... 127
A. Pengertian Akibat Hukum Terhadap Para Pihak dalam Perjanjian ... 127
B. Akibat Hukum Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Kepada Panti Asuhan dengan Klausul Eksonerasi Menurut Hukum Islam ... 131
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 137
A. Kesimpulan ... 137
B. Saran ... 139
DAFTAR ISTILAH ASING
Baligh/taklif : Dewasa
Binding force : Kekuatan mengikat Broken home : Keluarga pecah
Burgerlijk Wetboek : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Case law : Yurisprudensi
Child Abuse : Anak dengan perlakuan salah Confectie karakter : Sifat konfeksi
Consensualism : Konsensus/konsensualisme Contract/Overeenkomst : Perjanjian
Contracts underseal : Perjanjian tertulis dan bercap
Curatele : Pengampuan
Curiously : Rasa ingin tahu
De leer van de algemenewils
onderwerping : Ajaran penundukan kehendak yang umum
Offer : Penawaran
Exoneration clouse : Klausula eksonerasi Exsemtion clause : Klausula eksemsi
Freedom : Kebebasan
Khaliq : Pencipta
Legal cause : Sebab yang halal Meerderjarigheid : Telah dewasa Minderjarigheid : Belum dewasa Mu’ahadah Ittifa’/ Akad : Perjanjian
Mumayyiz : Menjelang dewasa
Nasab : Keturunan/hubungan keluarga
Negotiabe contracts : Perjanjian penembusan Onrechmatige daad : Perbuatan Melawan Hukum Open system : Sistem terbuka
Optimal law : Hukum pelengkap
Promisor : Pemberi janji
Rechtsstaat : Negara Hukum
Recognizance : Perjanjian di hadapan pengadilan Sa’adatal-dunain : Dunia dan akhirat
Undue influence : Penyalahgunaan keadaan Utilitarianisme : Kepentingan
Venia aetetis : Pendewasaan
Verbintenis : Perikatan
Verklaring : Pernyataan
Waladan salih : Anak yang shalih
Will : Keinginan
DAFTAR SINGKATAN
BW : Burgerlijk Wetboek
KUHPerdata : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
QS : AlQur’an Surat
SWT : Subhanahu Wa Ta’ala
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
UEP : Usaha Ekonomi Produktif
UU : Undang-Undang