• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Ajar Studio Perancangan Arsitektur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bahan Ajar Studio Perancangan Arsitektur"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI AJAR

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Perancangan

 

Bangunan

 

Publik

Studio Perancangan Arsitektur 3

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pancasila

11 September 2017

Identifikasi

 

Proyek

1.

Apa definisi bangunan

publik

?

2.

Apa definisi proyek Anda?

3.

Apa pentingnya proyek Anda?

4.

Mengapa bangunan yang akan

dibangun berguna bagi orang lain?

(9)

Proses

 

Sebelum

 

Merancang

(White, 1983)

Mengapa

 

Harus

 

Mengumpulkan

 

Data?

(White, 1983)

Kebutuhan informasi sebelum

merancang bangunan

Mengetahui potensi dan masalah

di dalam dan sekitar tapak

Mengetahui peraturan terkait

bangunan dan tapak

(10)

Pengumpulan

 

Data

DATA

 

PRIMER

(Alwasilah,

 

2002)

Data primer merupakan keterangan nyata yang

didapat langsung dari tapak.

Pengumpulan

 

Data

DATA

 

PRIMER...(lanjutan)

1. Teknik survei dilakukan untuk memperoleh

data terukur, seperti:

-

Lebar jalan

-

Lebar saluran air kotor

-

Ketinggian bangunan di sekitar tapak

-

Kebisingan

-

Arah angin

-

Terbit dan tenggelam matahari

-

Tinggi kontur

-

Jenis vegetasi eksisting

Pengumpulan

 

Data

DATA

 

PRIMER

(11)

2. Teknik wawancara juga dapat digunakan untuk memperoleh data yang tidak terlihat, seperti kondisi sosial dan budaya warga setempat.

Siapa yang ditanya?

(Contoh: pengguna bangunan, masyarakat sekitar)

Apa saja yang ditanyakan?

(Contoh: kebiasaan masyarakat di sekitar tapak, kriminalitas apakah terjadi?

CATATAN:

- Perkenalkan diri dan tujuan Anda wawancara

- Bawa surat pengantar dari kampus dan kartu tanda mahasiswa

Pengumpulan

 

Data

DATA

 

PRIMER

(Alwasilah,

 

2002)

...(lanjutan)

Pengumpulan Data

DATA

 

PRIMER

(Alwasilah,

 

2002)

...(lanjutan)

3. Observasi

Observasi adalah pengamatan di dalam dan sekitar tapak untuk memperoleh gambaran potensi serta masalah. Selanjutnya dilakukan pengambilan foto sebagai bukti.

Waktu pengamatan juga berpengaruh terhadap perolehan data, seperti hari pengamatan, jam pengamatan, musim pengamatan.

PENTING!

(12)

Data

 

Primer

 

Tapak

 

No

Jenis Data

Keterangan

1.

Lokasi

Kedudukan lokasi tapak terhadap kota. Jelaskan:

- Lokasi tapak berada di Kelurahan, Kecamatan, Kota apa?

- Pencapaian

- Aksesbilitas

2.

Kondisi Sekitar Tapak

- Kondisi bangunan dan masyarakat di sekitar tapak

- Adakah bangunan-bangunan penting di sekitar tapak

- Adakah gaya arsitektur khas di sekitar tapak?

3

Ukuran dan Zoning

- Ukuran tapak

- Batas tapak

- Kondisi eksisting tapak

- Potensi dan masalah di dalam tapak

4.

Kondisi Alam

- Topografi

- Jenis vegetasi yang perlu dipertahankan

- Arah matahari terbit dan tenggelam

- Arah angin

(13)

Data

 

Primer

 

Tapak

 

No

Jenis Data

Keterangan

5.

Sirkulasi

- Lebar jalan di sekitar tapak

- Jenis kendaraan yang melalui tapak

- Jalur pejalan kaki di sekitar tapak apakah tersedia?

- Halte di sekitar tapak apakah tersedia?

- Pedagang kaki lima apakah ada di sekitar tapak?

- Perparkiran di sekitar tapak

- Jembatan penyeberangan/

zebra cross

6.

Utilitas Lingkungan - Jaringan listrik, telepon, gas

- Saluran air bersih

- Saluran air kotor

7.

Pandangan (

view

)

- Pandangan ke luar tapak

- Pandangan ke dalam tapak

9.

Sosial dan Budaya

- Kebiasaan masyarakat di sekitar tapak

- Kriminalitas apakah terjadi?

Jenis Data Primer yang Dibutuhkan (White, 1983)

...(lanjutan)

Pengumpulan Data

DATA

 

SEKUNDER

(Alwasilah,

 

2002)

Data sekunder merupakan informasi berupa

dokumen yang didapat melalui penelusuran

literatur karena data tidak tersedia di lapangan.

Survei data sekunder dapat dilakukan dengan

cara

browsing

di internet, perpustakaan, hasil

(14)

Pengumpulan

 

Data

DATA

 

SEKUNDER

(Alwasilah,

 

2002)

...(lanjutan)

1. Peraturan terkait tapak dan bangunan. Cara memperoleh

dengan memeriksa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota

DKI Jakarta 2030 dan RTRW Kota Depok 2031unduh dari

internet

Peraturan terdiri dari:

-Peruntukan lahan komersial/fasilitas umum

-Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

-Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

-Garis Sempadan Bangunan (GSB)

-Koefisien Dasar Hijau (KDH)

-Ketinggian maksimal bangunan

Tidak disarankan menggunakan lantai basement.

Pengumpulan

 

Data

DATA

 

SEKUNDER

(Alwasilah,

 

2002)

...(lanjutan)

2. Peraturan terkait bangunan

- Peraturan mengenai bangunan gedung

terkait

jarak antar bangunan menurut ketinggian,

kebutuhan untuk evakuasi saat bencana kebakaran

(atau bencana lainnya sesuai kondisi kawasan)

- Peraturan mengenai bangunan Rumah Sakit

Khusus Ibu dan Anak

- Peraturan mengenai bangunan pendidikan

(15)

Pengumpulan

 

Data

DATA

 

SEKUNDER

(Alwasilah,

 

2002)

...(lanjutan)

3. Peraturan terkait Iklim dan Bencana

-

Curah hujan di kota tapak (periksa di web Badan

Pusat Statistik Jakarta Selatan 2016 dalam Angka

atau Kota Depok dalam Angka 2016)

-

Bencana yang mungkin terjadi selain kebakaran

(periksa di web Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Provinsi DKI Jakarta atau Badan

Penanggulangan Daerah Provinsi Jawa Barat)

Pengumpulan

 

Data

DATA

 

SEKUNDER

(Alwasilah,

 

2002)

...(lanjutan)

4. Teori dan studi banding

- Untuk memperkaya kegiatan analisis,

tambahkan teori mengenai cara analisis fungsi,

tapak, dan bangunan

(16)

Pemilihan

 

dan

 

Penggambaran

 

Tapak

1. Google Earth

a. Pilih tapak sesuai dengan persyaratan fungsi bangunan

b. Buka Google Earth, pilih kaveling seluas 3000 m²

c. Ukur dengan ‘ruler’ di dalam aplikasi Google Earth tersebut

d. Atur view sesuai dengan kebutuhan skala

e. Save as peta ke dalam format jpeg

f. Gambar ulang tapak sesuai ukuran dan posisi di Google Earth

2. Petak Cetak Biru (Khusus Kota Jakarta)

a. Datangi Kantor Dinas Tata Kota DKI Jakarta dan fotocopy peta cetak biru kaveling yang dimaksud. Skala biasanya 1:1000

b. Jiplak di kertas untuk bahan survei, analisis, sintesis, dan konsep

c. Sesuaikan dengan skala yang diminta untuk tugas.

Menandailokasidengan

Google

 

Earth

 

Pro

 Download Google Earth Pro.

 Search lokasi.

(17)

Daftar

 

Pustaka

Alwasilah, Chaedar. A. Pokoknya Kualitatif.

Jakarta: PT. Kiblat Buku Utama, 2002.

White, Edward. T., Site Analysis:

Diagramming Information for Architectural

Design. USA: Architectural Media

(18)
(19)

Analisis Tapak

S

T U D I O P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R

3

Kondisi Fisik

Kondisi Non  Internal, meliputi  komponen  desain dan aspek  analisis

Persoalan 

(problem)

PROSES

 

PERENCANAAN

 

TAPAK

FAKTA ANALISIS KONSEP PRA DESAIN PENGEMBANGAN DESAIN

PROGRAMMING SKEMATIK DESAIN AWAL DESAIN AKHIR‐KEPUTUSAN

GAGASAN 

Data Proyek:

•Kepemilikan

•Tanah

•Klimatologi

•Sosial budaya  dan ekonomi Pernyataan  Lingkungan Off  Site:

•Aspek Sosial

•Aspek Ekonomi

•Aspek Lingkungan

SKEMATIK PLAN  (2D)

•Lingkungan

•Zoning

•Kebutuhan ruang

•Kebutuhan Aktivitas

•Spasial (ruang)

•Sirkulasi

APLIKASI KONSEP  MENJADI  OLAHAN DESAIN

GAMBAR PERENCANAAN

•Layout Plan

•Landscape Plan

•Elevation Plan

•Planting Plan

•Drainage Plan

•Utility Plan

•Perspektif Plan

GAMBAR PERANCANGA  DOKUMEN LAPORAN  RANCANGAN

•Dokumen Rencana Kerja dan Syarat

•Dokumen Pembiayaan

•Dokumen Pelelangan

(20)

INPUT

Kondisi Fisik

Kondisi Non  Internal, meliputi  komponen  desain dan aspek  analisis

Persoalan 

(problem)

PROSES

ANALISIS

 

TAPAK

ANALISIS

 

TAPAK

Definisi

Proses

 

pemahaman kualitas tapak dengan

mempertimbangkan faktor

faktor yang

 

mempengaruhi

karakter tapak,

 

dengan memadukan program

 

kebutuhan

Fungsi/tujuan:

Menyesuaikan tapak dengan program

(21)

ANALISIS

 

TAPAK

Maksud:

1. Melayani keperluan

fungsional manusia

2. Melayani keperluan

rekreatif

3. Menjaga proses

 

alam (lingkungan

fisik/biologis)

Kategori:

1. Potensi Tapak:

 

dpt digunakan

sebaik mungkin (sumberdaya,

 

view,

 

dll)

2. Persoalan Tapak:

 

yg

diperhatikan,

 

vulnerable,

 

perlu

upgrading improvement

3. Fitur Tapak:

 

keistimewaan

yang

 

khas,

 

menyenangkan,

 

harus dilindungi

4. Tanda Bahaya &

 

Limitasi:

 

harus dihindari,

 

pematangan

lahan mahal.

FAKTOR

 

ANALISIS

 

TAPAK

1. Analisis terhadap Pemakai

,

 

karakteristik pemakai dianalisis

untu menentuan kebutuhan

dan aktivitas ruang

2. Analisis terhadap Lingkungan

Alamiah

,

 

elemen alami dan

keadaan tempat sekitar tapak

(iklim,

 

air,

 

tanah,

 

topografi,

 

vegetasi,

 

dan kehidupan

makhluk lainnya)

3. Analisis Lingkungan Binaan

,

 

semua data

 

dari elemen

buatan manusia dlm tapak,

 

mis:

 

bangunan,

 

drainase,

 

dll

untuk memahami konsep

ruang,

 

sirkulasi,

 

dll.

4. Analisis terhadap Sosial,

 

Budaya dan Lingkungan

Sekitar

dijadikan pertimbangan

(22)

1. LOKASI (letak, posisi terhadap kota dan fungsi lain)

2. KONTEKS SEKITAR (kondisi lingkungan,  lalu lintas, tata hijau dan karakter lingkungan)

3. BESARAN DAN ZONASI (luasan dan tata guna lahan)

4. ASPEK LEGAL (kepemilikan lahan,  batasan intensitas lahan seperti KDB,  KLB, GSB, KDH dan ketinggian) 5. KONDISI FISIK ALAM (topografi, tanah)

6. ASPEK BUATAN (kemungkinan penataan dan orientasi massa, pertimbangan karakter arsitektur)

7. SIRKULASI (aksesibilitas dan parkir) 8. UTILITAS (drainase & pembuangan) 9. ASPEK INDERAWI (view & kebisingan) 10. MANUSIA & BUDAYA (kondisi masyarakat) 11. IKLIM (curah hujan, angin dan orientasi

matahari)

A N A L I S I S

 

TA PA K

M e t o d a E d w a r d T. W h y t e  ( 1 9 8 3 )

Lokasi

Berupa peta kewilayahan

 

atau

kota yg menunjukkan

keterkaitan lokasi tapak

terhadap kota keseluruhan.

U

Lokasi Perancangan

Kondisi Fokus Lokasi Perancangan Sumber : Citra Satelit Google Earth

(23)

Tautan

 

Lingkungan

(24)

Ukuran

 

&

 

Wilayah

Ukuran

 

&

 

Wilayah

(25)

Ukuran

 

&

 

Wilayah

Koefisien Dasar Bangunan (KDB),yaitu angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai 

dasar bangunan gedung yang dapat dibangun dan luas lahan/ tanah perpetakan/daerah  perencanaan yang dikuasai.

Koefisien Lantai Bangunan (KLB),yaitu angka persentase perbandingan antara jumlah seluruh 

luas lantai seluruh bangunan yang dapat dibangun dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah  perencanaan yang dikuasai.

Garis sempadan Bangunan (GSB), adalah garis imaginer yang menentukan jarak terluar bangunan 

terhadap pinggir ruas jalan. Besarnya GSB ini tergantung dari besar jalan yang ada di depannya.  Jalan yang lebar tentu saja mempuyai jarak GSB yang lebih besar dibandingkan jalan yang  mempunyai lebar yang lebih kecil. Biasanya jarak GSB ini rumusnya adalah setengah lebar jalan.

Koefisien Daerah Hijau (KDH),yaitu angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang 

terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas  tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai.

Ruang Terbuka Hijau (RTH), adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang 

penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman  secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

(26)

Contoh:

 

Perhitungan

 

KDB

 

dan

 

KLB

(27)

Sirkulasi

(28)

Pancaindera

(29)

Iklim

(30)

Iklim

Superimpose

Tumpang

tindihkan semua

gambar analisis tapak,

 

untuk

kemudian dianalisis bersama

sama secara menyeluruh.

 

Dapat

melalui diskusi

brainstorming

 

tim

,

 

(31)
(32)

A N A L I S I S

K E B U T U H A N B A N G U N A N

S T U D I O P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R 3

PROSES DESAIN ARSITEKTUR

PERENCANAAN

PERANCANGAN

(33)

P E N S T R U K T U R A N M A S A L A H

Analisa Tapak

Analisa Kebutuhan Bangunan Analisa Bentuk & Struktur

KONSEP

• Gagasan dasar yang ada di pikiran setelah melihat permasalahan dan menganalisis dengan

teori-teori/standar

(34)

A N A L I S A K E B U T U H A N B A N G U N A N

Akademi Perawatan/Seni Tari/Militer/dll

Toko Buku

Showroom Mewah (Ferrary/Lamborghini/dll)

Baju

Buku Lama

Buku Baru (Gramedia, dll) Satu Merek

Semua Merek

Menengah (BMW/Mercedes Benz/dll) Mobil/

Motor

Standard (Yamaha, Toyota/dll) Mobil Kuno, dll

(35)

TEMA

Pokok pikiran; dasar cerita

Sumber: Kamus Bahasa Indonesia.

Penentuan

 

“JIWA”

 

dalam

 

rancangan

APAKAH TEMA?

• Pokok pikiran yang kemudian diwujudkan dalam bentuk desain

• Disesuaikan dengan konsep

(36)

KEGIATAN

3

Sekolah/Akademi

Karyawan

Mengajar, Membaca, Menulis, dll Guru / Dosen

Mengoreksi, Membaca, Menulis, dll

Istirahat

Showroom/Toko/Hypermart

Menjaga barang, Melayani pelanggan, dll SPG

A. UKURAN Rg(kapasitas aktivitas) berdasarkan demensi & jumlah : - Manusia

- Perabot/ piranti

- Sirkulasi/ gerak manusia & peralatan

B. JUMLAH Rg.(Kebutuhan Kuantitas) - berdasarkan jenis / macam Rg. Yg dibutuhkan - keseluruhan Rg.

C. Bentuk Rg( sesuai kegiatan )

- berdasarkan fungsi/guna/manfaat(sbg wadah lahiriah) * orang – orang

* orang – benda * orang – binatang

- berdasarkan citra ( sbg pengisi kebutuhan rohani) * Estetika

* Budaya * Seni

(37)
(38)
(39)

Sekolah/Akademi

Mengajar, Membaca, Menulis, dll

R. Meja & Kursi

Guru / Dosen R. Kelas

Mengoreksi, Membaca,

Menulis, dll R. Meja & Kursi R. Guru/Dosen

Istirahat R. Meja & Kursi R. Makan

Kantin

Showroom/Toko/Hypermart

Menjaga barang, Melayani pelanggan, dll

R. Rak, meja, dll

SPG R. Display

Istirahat R. Meja & Kursi R. Makan

Kantin

Bekerja, Mengawasi, dll

R. Meja & Kursi

Manager R. Kerja

2

No Ruang Sketsa Ukuran (Standart)

Sumber

(40)

HUBUNGAN RUANG

Diagram gelembung

= gelembung/ kegiatan

= hubungan Legenda :

1. Gelembung menggambarkan bagian dari kegiatanatau kelompok kegiatan

2. Ukuran gelembung harus mencerminkan perbandingan ukuran menurut perhitungan kasar 3. Ketebalan garis penghubung menunjukan derajat kepentingan hubungnan antara kegiatan 4. Persilangan garis/ crossing harus dihindarkan

(41)

ANALISA BENTUK BANGUNAN

BENTUK BANGUNAN

STRUKTUR

TEMA SURVEY LITERATUR

ANALISIS TAPAK

SURVEY LAPANGAN

SURVEY LAHAN

(42)
(43)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Konsep Visual

pada PerancanganArsitektur

What are the Elements &

Design Principles?

The best designers sometimes disregard the principles of design. When they do so, however,  there is usually some compensating merit attained at the cost of the violation. Unless you are  certain of doing as well, it is best to abide by the principles.

( Lidwell, 2010)

Dalam merancang sebuah karya, perancang sebaiknya menggunakan panduan berupa prinsip‐prinsip penataan.

Sumber: Lidwell, William; Kritina Holden, Jill Butler (2010). Universal Principles of Design(2nd ed.). Beverly, Massachusetts: 

(44)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

What are the Elements?

Elementsmerupakan bagian‐bagian dasar dari suatu karya. 

Elemen desain terdiri dari: •Garis

Sumber: Lidwell, William; Kritina Holden, Jill Butler (2010). Universal  Principles of Design(2nd ed.). Beverly, Massachusetts: Rockport 

Publishers Sumber: http://www.candcsigns.com

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Design Principles adalah prinsip‐prinsip yang diterapkan pada elemen desain yang menjadikan elemen tersebut menyatu ke dalam sebuah desain.

Prinsip perancangan terdiri dari kesatuan, konflik, dominasi, repetisi, atensi, harmoni, keseimbangan dan gradasi.

Penerapan prinsip‐prinsip ini menentukan keberhasilan suatu karya.

What are Design Principles?

Sumber: Lidwell, William; Kritina Holden, Jill Butler (2010). Universal  Principles of Design(2nd ed.). Beverly, Massachusetts: Rockport 

(45)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

What are the Elements &

Design Principles?

Perpaduan dari elemen‐ elemen dan prinsip‐prinsip desain menghasilkan sebuah komposisi perancangan.

Sumber: Lidwell, William; Kritina Holden, Jill Butler  (2010). Universal Principles of Design(2nd ed.). Beverly,  Massachusetts: Rockport Publishers

E

What is Composition?

Proses penempatan atau penataan elemen‐elemen visual atau bagian‐ bagian dari suatu karya.

Pengorganisasian elemen‐elemen perancangan berdasarkan prinsip‐ prinsip perancangan.

Makna kata “komposisi” adalah menempatkan secara bersama. Di mana proses ini dapat diaplikasikan pada jenis karya seni apapun.

Sumber: Dunstan, Bernard. (1979). Composing Your Paintings. 

(46)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Composition of Space, Form

and Order

Dalam mengidentifikasi komposisi perancangan dalam arsitektur, dikenal istilah

Ordering Principles.

Ordering Principlesmerupakan suatu alat untuk memahami bentukan, penataan elemen‐elemen dalam perancangan arsitektur.

Terdiri dari:

Merupakan garis tengah yang terbentuk dari dua titik. Aksis berguna sebagai penanda untuk mengarahkan orientasi perancangan atau memberikan keseimbangan pada perancangan.

(47)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

SUNY, Albany, New York

Sumber: http://www.atmos.albany.edu/geology/webpages/sunyageo.html

Ordering Principles

Simetri

Menunjukkan bentuk geometri yang sama pada kedua bentukan di sisi sumbu.

(48)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Taj Mahal, Agra, Uttar Pradesh, India

Sumber: http://nutters.edublogs.org/files/2010/05/Taj‐Mahal‐Symmetrical‐Buildings.jpg

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Ordering Principles

Hirarki

Merupakan penataan di mana bentuk yang satu menjadi lebih penting dari pada bentuk yang lain. Dapat diwujudkan melalui pembedaan warna, ukuran,

bentuk dan letak. Sumber: Renwick, James Jr. Diunduh dari 

(49)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Bangunan Kantor First Part, Zhongshan, Guangdong, Cina

Sumber: http://www.firstpart.com/facilities.html

Ordering Principles

Ritme/Repetisi

Merupakan penggunaan bentuk yang diulang baik secara berkala atau tidak teratur. Pengulangan pada perancangan dapat berupa pola yang sama pada bentuk, warna dan ukuran yang dibuat

lagi dan lagi. Sumber: Renwick, James Jr. Diunduh dari 

(50)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Bangunan Kantor First Part, Zhongshan, Guangdong, Cina

Sumber: http://www.buildingbutler.com/bd/Capelle‐aan‐den‐IJssel/office‐building/2367

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Ordering Principles

Transformasi

Merupakan bentuk yang diulang namun pada suatu ketika terjadi perubahan. Misalnya bentuk yang berubah dari besar ke kecil atau perubahan dari kemiringan, ukuran dan warna.

(51)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Zánka Next Generation Centre, Lake Balaton, Hunggaria

Sumber: http://www.archello.com/en/project/transformation‐and‐extension‐central‐building‐zánka‐new‐generation‐center

Ordering Principles

Datum

Adalah bentuk yang mengikat semua elemen‐elemen desain. Hal ini dapat berupa garis, bidang datar, atau ruang 3 dimensi. Lahan tapak di mana bangunan dibangun merupakan datum.

(52)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Mashouf Performing Arts Center, San Francisco, USA

Sumber: http://www.architecturecaribbean.com/arch‐prof‐projects.php?id=80

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Tatanan Massa

(53)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Tatanan massa adalah perletakan massa bangunan majemuk pada suatu site, yang ditata berdasarkan zona dan tuntutan lain yang menunjang.

Tata letak massa bangunan ini disamping berdasarkan zonasi, juga harus dibuat berdasarkan alur sirkulasi yang saling terkait.

Massa sebagai elemen site dapat tersusun dari massa berbentuk bangunan dan vegetasi; kedua – duanya baik secara individual maupun kelompok menjadi unsur pembentuk ruang out door.

Tatanan Massa

Konfigurasi Massa

Berikut ini mengkategorikan bentuk‐bentuk dengan penambahan menurut sifat hubungan yang muncul diantara bentuk‐bentuk komponennya sebaik konfigurasi keseluruhannya.

a. Bentuk Terpusat

b. Bentuk Linier

c. Bentuk Radial

d. Bentuk Cluster

(54)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

a. Bentuk Terpusat

Terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengelilingi satu bentuk dominan yang berada tepat di pusatnya.

Bentuk‐bentuk terpusat menuntut adanaya dominasi secara visual dalam keteratuan geometris, bentuk yang harus ditempatkan terpusat, misalnya seperti bola, kerucut, ataupun silinder.

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

b. Bentuk Linier

Terdiri atas bentuk‐bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris.

(55)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

c. Bentuk Radial

Merupakan suatu komposisi dari bentuk‐ bentuk linier yang berkembang kearah luar dari bentuk terpusat dalam arah radial.

Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk‐ bentuk linier yang berkembang dari suatu unsur inti terpusat ke arah luar menurut jari‐jarinya.

Bentuk ini menggabungkan aspek‐aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi.

d. Bentuk Cluster.

Sekumpulan bentuk‐bentuk yang tergabung bersama‐sama karena saling berdekatan atau saling memberikan kesamaan sifat visual.

Jika organisasi terpusat memiliki dasar geometrik yang kuat dalam penataan bentuk‐bentunya, maka organisasi kelompok dibentuk berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran, wujud ataupun jarak letak.

(56)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

e. Bentuk Grid

Merupakan bentuk‐bentuk modular yang dihubungkan dan diatur oleh grid‐grid tiga dimensi.

Grid adalah suatu system perpotongan dua garis‐garis sejajar atau lebih yang berjarak teratur.

Grid membentuk suatu pola geometrik dari titik‐titik yang berjarak teratur pada perpotongan garis‐garis grid dan bidang‐bidang beraturan yang dibentuk oleh garis‐garis grid itu sendiri.

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Ruang luar adalah sebuah ruang yang terbentuk oleh batas horizontal bawah (bentang alam) dan batas vertikal (massa bangunan atau vegetasi).

Ruang luar ialah ruang yang terjadi dengan membatasi alam, dengan memberi kerangka atau bingkai disebut juga arsitektur tanpa atap tetapi dibatasi oleh dua bidang : lantai dan dinding.

(57)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Ruang luar berdasarkan kegiatan yang ada, ruang luar dikategorikan menjadi:

a. Ruang aktif

Adalah ruang ‐ ruang yang dibentuk untuk difungsikan sebagai ruang untuk aktivitas olahraga, jalan, dan bermain.

Ruang luar ini dapat berbentuk: plaza, playground, lapangan olahraga.

b. Ruang pasif

Adalah ruang‐ruang yang dibentuk bukan difungsikan sebagai tempat manusia berkegiatan.

Ruang luar ini dapat berbentuk: tamanpasif, dan area hijau.

Ruang Luar

Ruang luar berdasar fungsinya, dikategorikan :

a. Fungsional, artinya ruang luar dibentuk dengan adanya fungsi / guna tertentu: ‐ruang aktif : bermain, olahraga

‐tempat peralihan kegiatan atau menunggu ‐sarana penghubung antar bangunan ‐sebagai pembatas antar bangunan ‐ sebagai pengatur jarak antar bangunan

b. Ekologis, artinya ruang luar dibentuk dengan pertimbangan fungsi ekologisnya: ‐sumber penyegaran udara ( menyerap CO2 dan menghasilkan O2 )

‐sebagai penyerap dan pengendali air hujan dan banjir ‐sebagai pengendali ekosistem tertentu

‐sebagai pelunak / pelembut massa bangunan ruang luar

(58)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Dalam perencanaan ruang luar menurut kesan fisiknya dibagi atas ( Rustam Hakim 1991 : 39 – 40 ) :

a. Ruang positif suatu ruang terbuka yang diolah dengan peletakan massa bangunan / obyek tertentu melingkupinya akan bersifat positif, biasanya terkandung kepentingan dan kehendak manusia.

b. Ruang negatifruang terbuka yang melebar dan tidak berfungsi dengan jelas yang bersifat negatif, biasanya terjadi secara spontan tanpa kegiatan tertentu.

Ruang Luar

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Pembentukan ruang menciptakan ruang luar dengan penyusun massa bangunan ( unsur keras /hard) secara berimbang dan dengan massa vegetasi ( unsur lunak / soft)

Pembentukan ruang menciptakan ruang positif dan ruang negatif secara proporsional dan seimbang sesuai dengan fungsi, kegiatan, dan peruntukannya.

Hindari untuk tidak sengaja menciptakan ruang – ruang mati ( death space ) atau ruang yang tidak dapat difungsikan.

(59)

S t u d i o

 

P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 3

 

– 2 0 1 7 / 2 0 1 8

Jenis orientasi menurut Setyo Soetiadji adalah :

• Orientasi terhadap garis edar matahariyang merupakan suatu bagian yang elemen penerangan alami.

• Orientasi pada potensi‐potensi terdekat, merupakan suatu orientasi yang lebih bernilai pada sesuatu, bangunan dapat mengarah pada suatu tempat atau bangunan tertentu atau cukup dengan suatu nilai orientasi positif yang cukup membuat hubungan filosofisnya saja.

• Orientasi pada arah pandang tertentu, yang biasanya mengarah pada potensi‐potensi yang relatih jauh, misalnya arah laut, atau pemandangan alam.

Orientasi

Matahari menimbulkan gangguan dari panas dan silau cahayanya (Wijaya, 1988). Perlindungan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah tersebut dapat digunakan beberapa cara antara lain dengan cara prinsip‐ prinsip:

pembayangan dan filterasi/penyaringan cahaya.

Orientasi banguan yang paling optimum di semua daerah iklim adalah memanjang dari arah timur ke barat dan untuk daerah tropis lembab proporsi yang optimum antara lebar dan panjang adalah 1 :1,7 .

(60)
(61)

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III

(62)
(63)

PENJELASAN PROYEK ; RESUME TOR,

DEFINISI, RUANG LINGKUP,

PENGUMPULAN DATA

(64)

RESUME TOR

DEFINSI

(65)

PERATURAN

-(

PERUNTUKAN/KRK

)

PETA LOKASI DAN

PENGUKURAN

FOTO LOKASI

(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)

PENGOLAHAN DATA

PENILAIAN /

PERNYATAAN /

PENDAPAT TERHADAP

KONDISI

(

DATA YANG

DIPEROLEH

)

OPSI

-

OPSI, USULAN

(75)

RESUME ANALISIS

KEPUTUSAN YANG

DIPILIH

IDE

-

IDE GAGASAN

DAN INOVASI

(76)
(77)

SITE PLAN

BLOK PLAN

DPT

(

DENAH

-

POTONGAN

-

TAMPAK

)

(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)

Gambar

gambar analisis tapak, untukkemudian dianalisis bersama‐sama secara menyeluruh. Dapat
GAMBAR PRA-RENCANA

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan diferensial biasa adalah persamaan yang memuat derivatif-derivatif (minimal satu derivatif) dari suatu fungsi yang melibatkan satu variabel bebas saja sehingga

2.1.4 Kesimpulan Judul Jadi pengertian pusat modifikasi sepeda motor adalah suatu tempat berkumpulnya kegiatan yang terpusat untuk melakukan perubahan dari kondisi semula yang

Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode OLS, dapat ditarik suatu bentuk model persamaan untuk analisis Pengaruh Utang Luar Negeri

Pengolahan data merupakan suatu proses manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berati, yaitu berupa suatu informasi. Dengan demikian, informasi

Perforasi gastrointestinal merupakan suatu bentuk penetrasi yang komplek dari dinding lambung, usus halus, usus besar akibat dari bocornya isi dari usus ke dalam

Bentuk dasar denah yang berbentuk lingkaran didasarkan pada pola sirkulasi yang terjadi dalam suatu bangunan stasiun televisi, yaitu sistem sirkulasi radial.. Sedangkan, dari

Untuk mendapatkan suatu tegangan DC yang baik dimana bentuk tegangan hasil penyearahan adalah mendekati garis lurus maka tegangan keluaran dari suatu rangkaian penyearah

Hasil dari penelitian ini berupa model rancangan bentuk bangunan dan ruang luar dengan menggunakan konsep arsitektur ekologi yang mana terdapat pada bangunan utama berbentuk seperti