• Tidak ada hasil yang ditemukan

CORAK PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN SUATU NEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CORAK PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN SUATU NEGARA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

CORAK PERKEMBANGAN

PEREKONOMIAN SUATU

(2)

Sebagaimana halnya sejarah perkembangan

perekonomian, corak perkembangan pun tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial, politik atau pun budaya yang melatar belakanginya. Oleh karena itu, pernik-pernik kehidupan sosial dalam aras besar yang dilalui oleh suatu negara dengan yang lainnya tidak akan dapat sama secara persis.

Yang mungkin terjadi adalah kemiripan di

antara mereka. Namun, sekali pun secara umum corak perkembangan dapat mirip, keadaan yang persis sama tidak akan pernah tercipta.

(3)

1. Perkembangan Secara Spontan di Negara-Negara Barat

Sampai abad Pertengahan, perekonomian di

belahan dunia Barat berkembang secara statis, lamban dan kurang dominan. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan sebagian besar anggota masyarakat menempatkan nilai-nilai agama secara serasi dengan pentingnya mencapai kemajuan dalam bidang perekonomian. Pada saat itu, nilai-nilai religi diposisikan secara diametral sebagai musuh besar dari kegiatan ekonomi dan bisnis.

Sampai pada masa pasca Perang Salib (the

(4)

Lanjutan Perkembangan Secara Spontan di Negara-Negara Barat

Keadaan mulai berubah secara drastis setelah era

tercetusnya pencerahan berpikir dan kebangkitan ilmu pengetahuan dan kekuatan nalar (renaisance). Harkat diri manusia terangkat sehingga menjadikan gairah untuk menggali IPTEK secara intensif terpacu.

Sebagaimana ungkapan tokoh ekonomi klasik,

Adam Smith bahwa kemajuan teknologi pada akhirnya memicu adanya spesialisasi sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas agregat.

Terlebih setelah terjadinya revolusi industri, yang

(5)

Golongan wiraswasta mampu melihat peluang

emas yang dimunculkan oleh momentum ini. Mereka segera bangkit, modal yang sangat diperlukan untuk mendorong kemajuan perekonomian terakumulasikan. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha disisihkan sehingga secara agregat mencapai paling sedikit 10% dari total pendapatan nasional.

Perkembangan yang relatif lebih cepat terjadi

sampai PD I sampai saat ini secara umum negara Barat tetap mampu mempertahankan prestasi ekonominya, meskipun pada tahun 1938-1945 terlibat dalam PD II.

Namun semua itu, dikarenakan adanya tradisi

(6)

2. Perkembangan yang Terjadi karena Dorongan di Jepang

Kemajuan yang dialami negara Jepang justru

mula-mula diatur oleh pemerintahnya. Pemerintah melalui serangkaian kebijaksanaan (agak dipaksakan) yang membimbing para kaum bangsawan menjadi kelompok masyarakat usahawan yang baru.

Kehidupan masyarakat Jepang sangat diwarnai

(7)

Pemerintah memanfaatan ketaatan mereka

dengan meminta rakyat untuk menekan tingkat konsumsi agregat, tanah pertanian yang dipandang kurang jelas kepemilikannya diambil alih pemerintah atau dikuasakan kepada para Shogun/ Daimyo dan mereka hanya diposisikan sebagai buruh tani.

Rakyat kecil yang umumnya terdiri dari para

petani yang tinggal di pedesaan adalah pihak yang membayar paling mahal atas biaya sosial yang harus dikeluarkan untuk kemajuan pembangunan. Mereka memproduksi bahan pangan bagi mereka yang menekuni industri di perkotaan dengan tingkat upah atau keuntungan sosial yang rendah.

Berkat pengorbanannya, produksi pertanian

(8)

Lanjutan Perkembangan yang Terjadi karena Dorongan di Jepang

Kemajuan perekonomian tidak dapat dilepaskan

dari sistem keuangan, industri dan pembayaran yang menunjangnya sehingga pemerintah memplopori pendirian industri dasar dan berat serta penciptaan mekanisme perbankan termasuk penanaman modal dalam bidang infrastruktur.

Pergantian waktu menjadikan para bangsawan

(9)

3. Perkembangan yang Dipaksakan di Bekas Uni Soviet

Sebelum mengalami keruntuhan, yang

disusul reformasi politik yang menjadikannya terpecah-belah menjadi negara baru yang

merdeka. Uni Soviet adalah negara yang

mampu memerankan dirinya menjadi salah satu kutub percaturan konstelasi politik

dunia.

Penyebabnya, kejenuhan yang dengan sangat

terpaksa dipertahankan oleh rakyat, kebebasan pribadi yang terampas,

pemaksaan atas banyak hal termasuk dalam hal dinamika perkembangan perekonomian.

Revolusi Bolshevik, 15 Oktober 1917.

Peristiwa tercampakkannya kekuasaan

absolut Dinasti Tsar setelah bertahta secara mutlak selama sekian abad.

Dinasti Tsar menciptakan jurang pemisah

(10)

Era Vladimir Ilyich Lenin

Semula rakyat bergembira menyambut

perubahan keadaan masyarakat Uni Soviet karena telah lepas dari belenggu penindasan yang selama ini merampas kebebasan mereka.

Tercipta jurang pemisah antara rakyat dengan

elit partai.

Kebebasan berpikir, berkreasi, berprakarsa

dan beragama cukup represif.

Dalam bidang perekonomian, Partai Komunis

yang berkuasa belum memiliki “blue print” mengenai pembangunan ekonomi yang jelas.

Untuk mengatasi suasana chaos,

mengadaptasikan cara baru pengorganisasian ekonomi secara tambal sulam, dengan meniru Jerman yakni sistem penjatahan kebutuhan

pokok, keharusan untuk menyerahkan sebagian hasil panen kepada negara,

(11)

Lanjutan Era Vladimir Ilyich Lenin

Kebijakan tsb, justru menjadikan kondisi

menjadi parah karena hasrat kegiatan

usaha rakyat lenyap.

Pemerintah memberlakukan New

Economic Policy yang memperbolehkan

rakyat menekuni kegiatan usaha secara

terbatas. Masyarakat diperbolehkan

menekuni sektor pertanian secara

kecil-kecilan, perdagangan eceran, kerajinan

tangan dan industri kecil.

Negara menangani kegiatan

perekonomian yang berskala besar dan

strategis, seperti pertambangan,

(12)

Era Joseph Stalin

Stalin berambisi untuk menciptakan

Rusia Raya yang tangguh sehingga

dibangun industri barang-barang modal

berukuran besar, mesin-mesin produksi,

industri militer dan industri berat.

Sektor pertanian dikorbankan untuk

kemajuan sektor industri yang hendak

dibangunnya.

Kepemilikan lahan pertanian yang

sebelumnya sempat dinikmati rakyat

dialihkan secara paksa menjadi

kolektivisasi atas nama negara.

Selam kurun tahun 1927-1940, 28%-30%

dari total APBN dialokasikan untuk

(13)

Lanjutan Era Joseph Stalin

Kebijakan ini menjadikan rakyat harus

berkorban sangat besar. Barang

konsumsi yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan pokok berkurang

jumlahnya dan memerlukan antrian

panjang untuk membelinya menjadi

pemandangan setiap hari. Sedangkan

para anggota elit partai tetaplah menjadi

kaum bangsawan dalam bentuk lain yang

menikmati berbagai macam fasilitas

berbeda.

Demikian juga, industri alat transfortasi

yang sebenarnya harus diperhatikan

pembangunannya secara serius karena

luasnya wilayah terabaikan selama

(14)

Era Nikita Kruschev

Rusia secara formal ingin menghapuskan

pengangguran sampai titik NOL sehingga

pemerintah berusaha sekeras mungkin untuk memberikan pekerjaan bagi seluruh rakyatnya dengan jalan memperbanyak formasi TK untuk sektor publik dan kemiliteran.

Era ini rakyat merasakan sedikit keuntungan

setelah sekian puluh tahun. Era Leonid Breznev

Pemerintah mulai melonggarkan kekangan

terhadap sektor pertanian dengan

memperbolehkan rakyat untuk mengolah tanah pertanian secara kolektif melalui usaha

pertanian bersama (kholkoz) dan menyalurkan hasil produksinya melalui koperasi para petani (shovkoz).

Namun, upaya ini belum mampu meniadakan

(15)

Era Michail Gorbachov

Akhirnya perubahan muncul setelah

kejenuhan dan perasaan tertindas yang

terakumulasi dalam JP mencapai

puncaknya.

Era komunisme berakhir pada dasawarsa

1990 dan negara-negara bagian seperti

Ukraina, Georgia, Lithuania, Latvia,

Estonia, Khazakastan, Uzbekistan,

Armenia dan lainnya yang pada awalnya

disatukan secara paksa kedalam Uni

Soviet oleh Joseph Stalin berubah

(16)

4. Perubahan yang Terjadi pada

Kebanyakan Negara Berkembang

Kebanyakan negara Asia dan Afrika

(negara berkembang) memiliki nasib

sama, yaitu negara yang dijajah.

Penjajahan telah mengakibatkan

terhisapnya kekayaan alam, kemerdekaan

terbelenggu sebagai negara yang

berdaulat.

Perekonomian mengalami keterpurukan

yang cukup parah karena hasil pertanian,

industri, pertambangan mengalir ke

(17)

Secara umum, perkembangan kondisi

perekonomian yang terjadi di Negara

berkembang yang dulunya bekas jajahan

negara-negara imperialis (penjajah) sbb.:

1)Perekonomian Dualistis

Sampai abad 19, negara Asia dan Afrika

masih dalam penjajahan. Kekayaan alam

masih diolah secara sederhana dalam

bentuk komoditas primer yang kebanyakan

diekspor, sedangkan kepentingan sebagian

besar penduduk untuk berusaha

memperkuat perekonomian sendiri sama

sekali tidak diperhatikan. Keadaan ini

sengaja diciptakan agar negara terjajah

senantiasa bergantung pada negara

(18)

1)Lanjutan Perekonomian Dualistis

Investasi yang ditujukan untuk

memperkuat struktur perekonomian DN

jumlahnya sangat kecil sehingga

permintaan efektif boleh dikatakan tidak

ada.

Skala regional, dualisme terjadi dalam

wujud kehidupan mewah dan modern

yang dinikmati oleh para tuan tanah,

(19)

2) Periode PD I dan PD II

Berdampak naiknya permintaan barang

mentah untuk keperluan industri termasuk

militer dan bahan-bahan makanan untuk

perbekalan tentara yang dikirimkan ke

medan perang yang tersebar meluas di Asia

dan Afrika.

Karena kegiatan industri banyak

dikonsentrasikan untuk memenuhi

kebutuhan militer sehingga aktivitas

industri yang menghasilkan barang-barang

konsumsi yang ditujukan untuk ekspor

menurun drastis.

Kondisi ini menjadikan peluang bagi yang

dimanfaatkan oleh negara berkembang yang

tidak terlibat perang, seperti Chili, Afrika

(20)

2) Periode PD I dan PD II – 2

Tahun 1932, terjadi krisis parah (

malaise

)

yang melanda ekonomi negara maju, seperti

Inggris, USA sehingga keseimbangan

perekonomian dunia cukup terganggu.

Kondisi semakin memantapkan tekad negara

lain untuk membangun industri dasar agar

tidak tergantung lagi pada kekuatan LN.

Hanya saja, bagi negara yang masih

terjajah, kondisi ini tidak berpengaruh

banyak karena apapun hasilnya dinikmati

oleh negara penjajah. Namun, dasar-dasar

yang telah dibangun tadi pada akhirnya

(21)

3) Periode Pasca PD II

Setelah PD I, banyak negara terjajah yang

memperolah kemerdekaannya baik dianugerahi oleh negara penjajah maupun dengan

perjuangan yang keras melalui perang seperti Indonesia.

Masa penjajahan yang lama telah meninggalkan

warisan berupa kondisi yang menyebabkan

bottle neck bagi upaya pembangunan Negara yang baru merdeka sehingga kemerdekaan sebagai jembatan emas pelaksanaan

pembangunan tidak dapat direalisasikan secara mudah. Seperti, infrastruktur yang masih

memprihatinkan, sikap mental menghamba sehingga sulit untuk memunculkan inisitatif, kondisi negara yang hancur akibat perang,

trauma terhadap perang yang sulit dihilangkan dalam kurun yang singkat dan efek wabah

pamer (demonstration efect) yang

(22)

PBB melalui salah satu organnya, yaitu

Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic

and Social Cauncil) membentuk badan

yang bertujuan membantu pembangunan

ekonomi Negara Dunia III, antara lain

International Bank for Reconstruction

and Development (IBRD), UNICEF, dsb.

Sementara itu, bagi negara-negara

sekutu selain USA yang memikul dampak

langsung PD II, merealisasikan progam

Marshall Plan. Lembaga dan progam ini

bertujuan menyediakan dana untuk

(23)

Selain itu, untuk membangun sektor

pertanian maka didirikanlah Food and

Agricultural Organization.

Pada akhirnya, badan-badan international

yang menyediakan dana bantuan dan

bimbingan untuk menangani

sektor-sektor bagi negara berkembang

bertambah jumlahnya, al: World Bank,

Referensi

Dokumen terkait

Mereka yang menerima seni dan sastra akan menunjukkan dengan penuh semangat berbagai dalil baik aqliyah: bahwa al-Quran sendiri mengandung nilai artistik yang sangat tinggi,

Investasi dalam bentuk saham memerlukan informasi yang akurat sehingga investor tidak terjebak pada kondisi yang merugikan, karena investasi di bursa efek merupakan

Akan tetapi kondisi secara makro yang dihadapi tentunya akan sama jika berada di dalam satu perekonomian yang sama, oleh karena itu penelitian ini akan lebih berfokus pada

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka perlu untuk mengetahui sektor dan subsektor apa saja yang menjadi sektor prioritas dan potensial untuk dikembangkan di

Jika kita melihat data pada PT Garuda Indonesia Tbk terdapat fenomena yang tidak wajar, ketika nilai properti investasi mereka mengalami kenaikan dan diiringi

dari Negara Jepang yaitu Ho Ren So karena memiliki nilai budaya yang unik yang dapat memberikan energi baik dalam suatu pekerjaan apabila di implementasikan pula dengan

1. Fungsi artikulasi dan agregasi kepentingan. Fungsi penerapan aturan. Dari hal tersebut, bisa tergambarkan bahwa UNICEF merupakan organisasi internasional yang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dengan memberikan informasi mengenai kondisi keuangan itu sendiri yang dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang