• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanaman Bioin dikator Tanah. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tanaman Bioin dikator Tanah. doc"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Desny Putri Sunjaya 1306376004

2.4 Bioindikator Tanah : Flora dan Hubungannya Terhadap Kesehatan

Tanah dapat didefinisikan sebagai medium alami untuk pertumbuhan tanaman yang tersusun atas mineral, bahan organik, dan organisme hidup. Bagi ekosistem darat, tanah merupakan titik pemasukan sebagian besar bahan ke dalam tumbuhan. Melalui akar-akarnya tumbuhan menyerap air, nitrat, fosfat, sulfat, kalium, tembaga, seng dan mineral esensial lainnya. Dengan semua ini, tumbuhan mengubah karbon dioksida (dimasukkan melalui daun) menjadi protein, karbohidrat, lemak, asam nukleat dan vitamin yang dari semuanya itu tumbuhan dan semua heterotrof bergantung. Bersamaan dengan suhu dan air, tanah merupakan penentu utama dalam produktivitas bumi (Kimball1999 dalam Anone, tanpa tahun). Tumbuhan dapat hidup dengan baik di lingkungan yang menguntungkan. Suatu tumbuhan atau komunitas tumbuhan dapat berperan sebagai pengukur kondisi lingkungan tempat tumbuhnya, disebut indikator biologi atau bioindikator atau fitoindikator. Atau dengan istilah lain tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator kekhasan habitat tertentu disebut tumbuhan indikator.

2.4.1 Fungsi Tanaman sebagai Bioindikator Kesehatan Tanah

(2)

yang lebih lanjut akan mati. Sebagai bioindikator kualitas tanah pada suatu lahan, tanaman mempunyai bebrapa fungsi yaitu:

1. Dapat mengidentifikasi kekahatan unsur hara tanah melalui pertumbuhannya yang tidak optimal, misalnya melalui warna daun.

2. Dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah berdasarkan pertumbuhan tanaman.

3. Produktivitas yang dihasilkan dapat menunjukkan kondisi suatu lahan bermasalah atau tidak (mengetahui kualitas tanah).

2.4.2 Hambatan Tanaman sebagai Bioindikator Kesehatan Tanah

Bagaimanapun terdapat hambatan dalam mengidentifikasi tanah terdegradasi bila hanya menggunakan faktor tanaman saja sebagai indikator. Hal ini disebabkan:

1. Tanaman mempunyai tingkat sensitivitas yang berbeda-beda terhadap perubahan sifat kualitas tanah. Ada tanaman yang cepat terpengaruh terhadap sifat tanah, dan ada juga yang tidak terpengaruh oleh perubahan sifat kualitas tanah.

2. Sering tidak menunjukkan adanya gangguan secara vegetatif. Terkadang tanaman pada tanah terdegradasi mempunyai fase vegetatif yang bagus tetapi tidak menghasilkan pada fase generatif.

3. Faktor pendukung tanaman berbeda-beda. Tanaman dapat tumbuh dan berproduksi bagus tidak hanya dari faktor tanahnya tetapi terdapat faktorfaktor lain yaitu: varietas yang digunakan, penambahan bahan organik, penambahan pupuk, iklim, pengendalian PHT, dan kesesuaian lahan.

2.4.3. Contoh-contoh Tanaman Bioindikator Tanah

(3)

cocok untuk tanaman itu. Sebagai suatu contoh, rumput-rumput pendek menandakan bahwa tanah di situ keadaan airnya kurang. Adanya rumput yang tinggi dan rendah menandakan tanah tempat tumbuh rumput itu subur, dengan demikian juga cocok untuk pertanian. Dhawar dan Nanda (1949, dalam Anon tanpa tahun) di India mengemukakan beberapa indikator tumbuhan pada berbagai tipe tanah sebagai berikut :

Hubungan antara indikator tumbuhan dan karakteristik tanah

Indikator tumbuhan Karakteristik tanah

Salvador aleoides Ca & Bo tinggi, baik untuk tanaman pertanian

Zizyphus nummularia Tanah baik untuk pertanian

Prosopis cineraria Tanah baik untuk pertanian dengan adanya pengairan

Peganum harmala Tanah kaya akan N dan garam-garam, baik untuk pertanian

Butea monosperma Tanah alkalinitasnya tinggi

Capparia decidua Tanah alkalin

(4)

Tumbuhan semacam itu seperti di bawah ini :

1. Vallozia candida menunjukkan adanya intan di Brasilia.

2. Equisetum speciosa, Thuja sp, tumbuh di tanah yang mengandung mineral emas.

3. Eriogonium ovalifolium tumbuh di tanah yang mengandung perak di USA.

4. Stelaria setacea tumbuh di tanah yang mengandung air raksa di Spanyol.

5. Astragalus sp., Neptunia amplexicalis, Stanleya pinnata, Onopsis condensator menunjukkan adanya Selanium.

6. Astragalus sp. tumbuh di tanah berkandungan uranium di USA.

7. Viscaria alpina di Norwegia, Gymnocolea acutiloba di Amerika, Gypsophila patrini di Rusia tumbuh di tanah yang kandungan Cu nya tinggi.

8. Viola calaminara, V. lutea di Eropa tumbuh di tanah yang mineral Zinc nya tinggi.

9. Salsola nitrata, Eurotia cerutoides tumbuh di tanah yang kandungan BO tinggi.

10.Silene cobalticola di Kongo dan Nyssa sylvatica di Amerika tumbuh di tanah dengan kandungan Cobalt tinggi.

11.Lychnis alpina di Swedia menunjukkan adanya Ni.

12.Allium, Arabis Oenothera, Atriplex tumbuh di tanah yang ber Sulfur.

(5)

14.Damara orata, Dacrydium aledonicum di skotlandia tumbuh di tanah mengandung mineral Fe (Iron).

15.Flex aquifolium di Italia tumbuh dengan adanya Alumunium.

Tanah yang mempunyai cadas berkandungan logam berat, khususnya Zn, Pb, Ni, Co, Cr, Cu, Mr, Mg, Cd, Se dan lain-lain. Diantaranya Mn, mg, Cd dan Se bersifat toksik untuk kebanyakan tumbuhan. Kontaminasi logam berat juga terjadi di daerah industri, baik yang berbentuk debu ataupun garam dalam perairan di daerah industri tersebut.

Beberapa tumbuhan metalofit dapat digunakan sebagai indikator untuk suatu deposit dekat dengan permukaan tanah, sehingga cocok untuk ditanam di daerah pertambangan atau industri. Cardominopsis halleri, Silene vulagaris, Agrotis tenuis, Minuartia verna, Kichornia crassipes, Astragalus racemosus, Thlaspi alpestre merupakan tumbuhan metafolit logam berat.

Banyak bahan kimia, pupuk, pestisida dan pemakaian bahan-bahan fosil yang tinggi melepaskan substansi-substansi toksik ke lingkungan dan hal itu dapat diserap juga oleh tumbuhan melalui udara, air atau tanah. Polutan di atmosfer yang berbahaya untuk tumbuhan antara lain SO2, halide (HF, HCl), Ozone dan Peroxiacetyl-nitrat (PAN) yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, industri dan radiasi yang kuat. Substansi berbahaya yang mencapai tumbuhan melalui udara ialah : SO2, nitrogenoksida, ammonia, Hidrokarbon, debu, dan habitat.

2.4.4. Hubungan Tanaman Bioindikator Tanah dengan Kesehatan

(6)

dalam tubuh manusia. Sumber-sumber yang memiliki potensi pencemaran tanah adalah rumah tangga, industry, pertambangan, pertanian, dan peternakan.

Penggunaan berbagai bahan kimia telah banyak mencemari tanah, yang pada akhirnya mencemari manusia secara umum. Sebagian dari pestisida dan berbagai pencemaran telah menyebabkan gangguan hormon thyroid pada kelompok wanita usia subur di Brebes, Jawa Tengah. Secara tidak langsung limbah pupuk telah menyebabkan eutrophication.

Sebagian timah hitam di udara yang kemudian mengendap di tanah, akan terserap oleh tanaman. Akibatnya, manusia akan keracunan secara kronik apabilia memakan sayur-mayur yang telah tercemar timah hitam tersebut.

Perjalanan merkuri organic sebagai hasil buangan proses penambangan emas rakyat pengguna merkuri sebagai bahan pemrosesan untuk mendapatkan emas. Penambangan mengeluarkan atau mengemisikan merkuri anorganik melalui jalur udara, air, dan pangan. Jalur udara dapat mengendap dan diserap oleh tanaman sekitar dan masuk ke manusia melalui jalur pangan.

Dengan adanya tanaman yang mengindikasikan kualitas tanah dan kandungan yang terdapat dalam tanah tersebut, manusia dapat lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan khususnya tumbuhan yang tumbuh di atas tanah tersebut, sehingga tidak terkontaminasi dengan zat-zat berbahaya yang sudah mencemari

Daftar Pustaka

(7)

Dhawar dan Nanda. 1949. Didalam Anone. Tanpa tahun. Indikator Tumbuhan [online]. Available at : http://fp.uns.ac.id/~hamasains/ekotan%207.htm Accessed on Nov 4st 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui perubahan nilai tekanan darah sebelum dan sewaktu melakukan handgrip isometric exercise jika sebelumnya didahului

Pada kalimat (22) saja muncul pada predikat yang mengalami inversi dan menunjukkan pertentangan 'kalau ia tidak bisa membohongi anaknya sendiri, bagaimana ia bisa membohongi

Dilihat dari usia dan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa responden adalah guru yang memiliki kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya sehingga guru PNS SMA Negeri

Berdasarkan tabel 2.2 adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah langkah- langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray yang tidak jauh berbeda dengan pendapat diatas, berawal

Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah dari Berkat, Rahmat dan Hidayah Allah SWT, telah dapat diselesaikannya penyusunan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Model

En annan faktor som kan bidragit till lägre medelskördar och kanske därmed ökad utlakning är att tillgången på mineralkväve före sättning i medeltal minskade jämfört med

Sumber Daya Manusia – Salah satu faktor utama pada UKM, karena jumlah karyawan yang sedikit dapat membatasi adopsi pada teknologi yang baru seperti ASP (Reynold, Savage, &

Berdasarkan kajian relevansi antara potensi kawasan ekowisata Kampung Batu Malakasari dengan kurikulum geografi (SKKD), langkah selanjutnya adalah pengembangan kegiatan