• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS BAHASA INDONESIA kali tanpa membuat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS BAHASA INDONESIA kali tanpa membuat "

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PERIODISASI SASTRA

INDONESIA

DISYA DISTI MAHYUZA XII IPA 3

(2)

 Pengertian:

penggolongan sastra berdasarkan pembabakan waktu dari awal kemunculan sampai dengan

perkembangannya.

 Periodisasi sastra, selain berdasarkan tahun

kemunculan, juga berdasarkan ciri-ciri sastra yang dikaitkan dengan situasi sosial, serta

pandangan dan pemikiran pengarang terhadap masalah yang dijadikan objek karya kreatifnya.

(3)
(4)
(5)
(6)

 Sastra Melayu Lama merupakan sastra Indonesia sebelum

abad 20.

 Ciri-ciri Sastra Melayu Lama:

◦ Masih menggunakan bahasa Melayu

◦ Umumnya bersifat anonim

◦ Berciri istanasentris

◦ Menceritakan hal-hal berbau mistis seperti dewa-dewi, kejadian alam, peri, dsb.

(7)

 Contoh sastra pada masa Sastra Melayu Lama:

Dongeng tentang arwah, hantu/setan, keajaiban alam,

binatang jadi-jadian, dsb.

Berbagai macam hikayat seperti; Hikayat Mahabharata,

Hikayat Ramayana, Hikayat Sang Boma.

Syair Perahu dan Syair Si Burung Pingai oleh Hamzah

Fansuri.

Gurindam Dua Belas dan Syair Abdul Muluk oleh Raja

Ali Haji

(8)

 Balai Pustaka merupakan titik tolak kesustraan Indonesia.  Ciri-ciri Angkatan Balai Pustaka adalah:

◦ Menggunakan bahasa Indonesia yang masih terpengaruh bahasa Melayu

◦ Persoalan yang diangkat persoalan adat kedaerahan dan kawin paksa

◦ Dipengaruhi kehidupan tradisi sastra daerah/lokal

◦ Cerita yang diangkat seputar romantisme.

 Angkatan Balai Pustaka terkenal dengan sensornya yang ketat. Balai

Pustaka berhak mengubah naskah apabila dipandang perlu.

 Contoh hasil sastra yang mengalami pen-sensoran adalah Salah Asuhan

oleh Abdul Muis yang diubah bagian akhirnya dan Belenggu karya Armyn Pane yang ditolak oleh Balai Pustaka karena tidak boleh diubah.

(9)

 Contoh sastra pada masa Angkatan Balai Pustaka: ◦ Roman

Azab dan Sengsara (Merari Siregar)Sitti Nurbaya (Marah Rusli)

Muda Teruna (M. Kasim)

Salah Pilih (Nur St. Iskandar)Dua Sejoli (M. Jassin, dkk.)

◦ Kumpulan Puisi

Percikan Permenungan (Rustam Effendi)Puspa Aneka (Yogi)

(10)

Angkatan Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas

banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka

terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut,

terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa

nasionalisme dan kesadaran kebangsaan.

Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual,

nasionalistik dan elitis menjadi "bapak" sastra

modern Indonesia.

(11)

 Angkatan Pujangga Baru (1930-1942) dilatarbelakangi kejadian bersejarah

“Sumpah Pemuda” pada 28 Oktober 1928.

 Ikrar Sumpah Pemuda 1928:

◦ Pertama

Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

◦ Kedoea

Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

◦ Ketiga

Kami poetera dan poeteri indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

 Melihat latar belakang sejarah pada masa Angkatan Pujangga Baru, tampak

Angkatan Pujangga Baru ingin menyampaikan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia, dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.

(12)

 Pada masa ini, terbit pula majalah "Poedjangga Baroe" yang

dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Hamzah dan Armijn Pane.

 Pada masa Angkatan Pujangga Baru, ada dua kelompok

sastrawan Pujangga baru yaitu:

1. Kelompok “Seni untuk Seni”

2. Kelompok “Seni untuk Pembangunan Masyarakat”

(13)

 Ciri-ciri sastra pada masa Angkatan Pujangga Baru antara lain

sbb:

◦ Sudah menggunakan bahasa Indonesia

◦ Menceritakan kehidupan masyarakat kota, persoalan intelektual, emansipasi (struktur cerita/konflik sudah berkembang)

◦ Pengaruh barat mulai masuk dan berupaya melahirkan budaya nasional

◦ Menonjolkan nasionalisme, romantisme, individualisme, intelektualisme, dan materialisme.

(14)

 Salah satu karya sastra terkenal dari Angkatan

Pujangga Baru adalah Layar Terkembang karangan Sutan Takdir Alisjahbana.

 Layar Terkembang merupakan kisah roman

antara 3 muda-mudi; Yusuf, Maria, dan Tuti.

◦ Yusuf adalah seseorang mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang menghargai wanita.

◦ Maria adalah seorang mahasiswi periang, senang akan pakaian bagus, dan memandang kehidupan dengan penuh kebahagian.

◦ Tuti adalah guru dan juga seorang gadis

pemikir yang berbicara seperlunya saja, aktif dalam perkumpulan dan memperjuangkan kemajuan wanita.

(15)

 Dalam kisah Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisjahbana

ingin menyampaikan beberapa hal yaitu:

◦ Perempuan harus memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar didalam

kehidupan berbangsa dan bernegara dengan demikian perempuan dapat lebih dihargai kedudukannya di

masyarakat.

◦ Masalah yang datang harus dihadapi bukan dihindarkan

dengan mencari pelarian. Seperti perkawinan yang digunakan untuk pelarian mencari perlindungan, belas kasihan dan

(16)

 Selain Layar Terkembang, Sutan Takdir

Alisjahbana juga membuat sebuah puisi yang berjudul “Menuju ke Laut”.

 Puisi “Menuju ke Laut” karya Sutan Takdir

Alisjahbana ini menggunakan laut untuk mengungkapkan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan.

 Ada pula seorang sastrawan Pujangga Baru

lainnya, Sanusi Pane yang menggunakan laut sebagai sarana untuk mengungkapkan

hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan.

 Karya Sanusi Pane ini tertuang dalam bentuk

puisi yang berjudul “Dalam Gelombang”.

PUJANGGA BARU

Sanusi Pane, pengarang puisi

(17)

Ditinjau dari segi struktural, ada persamaan struktur

antara puisi Sutan Takdir Alisjahbana dan Sanusi Pane

yaitu pengulangan bait pertama pada bait terakhir.

Sementara itu, ditinjau dari segi isi, tampak ada

perbedaan penggambaran laut dalam puisi Sutan

Takdir Alisjahbana dan Sanusi Pane.

Jika Sutan Takdir Alisjahbana menggambarkan laut

sebagai sebuah medan perjuangan, Sanusi Pane

menggambarkan laut sebagai suatu tempat yang penuh

ketenangan.

(18)

Kami telah meninggalkan engkau,

Tasik yang tenang tiada beriak, diteduhi gunung yang rimbun, dari angin dan topan.

Sebab sekali kami terbangun, dari mimpi yang nikmat.

Ombak riak berkejar-kejaran di gelanggang biru di tepi langit. Pasir rata berulang di kecup,

tebing curam ditentang diserang, dalam bergurau bersama angin, dalam berlomba bersama mega. …

PUJANGGA BARU

Menuju ke Laut

Oleh Sutan Takdir Alisjahbana Dibawa GelombangOleh Sanusi Pane

Aku bernyanyi dengan suara Seperti bisikan angin di daun Suaraku hilang dalam udara Dalam laut yang beralun-alun

(19)

 Amir Hamzah diberi gelar sebagai

“Raja Penyair” karena mampu

menjembatani tradisi puisi Melayu yang ketat dengan bahasa Indonesia yang sedang berkembang. Dengan susah payah dan tak selalu berhasil, dia cukup berhasil menarik keluar puisi Melayu dari puri-puri Istana

Melayu menuju ruang baru yang lebih terbuka yaitu bahasa Indonesia, yang menjadi alasdasar dari Indonesia yang sedang dibayangkan bersama.

PUJANGGA BARU

Selain Sutan Takdir Alisjahbana, ada pula tokoh lain yang terkenal

dari Angkatan Pujangga Baru sebagai “Raja Penyair” yaitu Tengku

(20)

 Sastrawan pada Angkatan Pujangga Baru beserta hasil karyanya

antara lain sbb:

◦ Sultan Takdir Alisjahbana

Contoh: Di Kakimu, Bertemu

◦ Sutomo Djauhar Arifin

Contoh: Andang Teruna (fragmen)

◦ Rustam Effendi

Contoh: Bunda dan Anak, Lagu Waktu Kecil

Asmoro Hadi

Contoh: Rindu, Hidup Baru

◦ Hamidah

Contoh: Berpisah, Kehilangan Mestika (fragmen)

(21)

◦ Amir Hamzah

Contoh: Sunyi, Dalam Matamu

◦ Hasjmy

Contoh: Ladang Petani, Sawah

◦ Lalanang

Contoh: Bunga Jelita

◦ O.R. Mandank

Contoh: Bagaimana Sebab Aku Terdiam

◦ Mozasa

Contoh: Amanat, Kupu-kupu

(22)

 Angkatan ’45 lahir dalam suasana lingkungan yang

sangat prihatin dan serba keras, yaitu lingkungan fasisme Jepang dan dilanjutkan peperangan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

 Ciri-ciri Angkatan ’45 adalah: ◦ Terbuka

◦ Pengaruh unsur sastra asing lebih luas

◦ Corak isi lebih realis, naturalis

◦ Individualisme sastrawan lebih menonjol, dinamis, dan kritis

◦ Penghematan kata dalam karya

◦ Ekspresif

◦ Sinisme dan sarkasme

◦ Karangan prosa berkurang, puisi berkembang

ANGKATAN 1945

(23)

 Contoh sastra pada masa Angkatan ’45:

◦ Tiga Menguak Takdir (Chairil Anwar-Asrul Sani-Rivai Apin) ◦ Deru Campur Debu (Chairil Anwar)

◦ Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus (Chairil Anwar) ◦ Pembebasan Pertama (Amal Hamzah)

◦ Kata Hati dan Perbuatan (Trisno Sumarjo) ◦ Tandus (S. Rukiah)

◦ Puntung Berasap (Usmar Ismail) ◦ Suara (Toto Sudarto Bakhtiar)

◦ Surat Kertas Hijau (Sitor Situmorang) ◦ Dalam Sajak (Sitor Situmorang)

◦ Rekaman Tujuh Daerah (Mh. Rustandi Kartakusumah)

(24)

 Angkatan ’66 ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Semangat

avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini.

 Banyak karya sastra pada angkatan yang sangat beragam dalam aliran

sastra, seperti munculnya karya sastra beraliran surrealistik, arus kesadaran, arketip, absurd, dan lainnya.

 Ciri-ciri sastra pada masa Angkatan ’66 adalah:

◦ Bercorak perjuangan anti tirani proses politik, anti kezaliman dan kebatilan

◦ Bercorak membela keadilan

◦ Mencintai nusa, bangsa, negara dan persatuan

◦ Berontak

◦ Pembelaan terhadap Pancasila

◦ Protes sosial dan politik

(25)

 Contoh sastra pada masa Angkatan ’66 adalah: ◦ Putu Wijaya

PabrikTelegramStasiun

◦ Iwan Simatupang

ZiarahKering

Merahnya Merah

◦ Djamil Suherman

Sarip Tambak-OsoPerjalanan ke Akhirat

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

Referensi

Dokumen terkait

Memandangkan maslah yang dihadapi oleh responden dalam menerapkan kemahiran insaniah dalam P&P telah dikenalpasti maka pihak institusi perlu menjalankan beberapa siri

Sehubungan dengan pengadaan Jasa Konsultansi paket Pengawasan Pengaspalan Jalan Ruas Potoro - Amasara (Tahun Jamak) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Konawe Selatan,

dengan ini menyatakan saya tidak akan mengundurkan diri dari proses seleksi tenaga non ASN Rumah Sakit Umum Daerah Kota Malang Tahun 2017 setelah dinyatakan lulus ujian

Adapun tujuan dari penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pesisir Selatan ini adalah sebagai pedoman dalam menyusun program kegiatan tahunan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fitoremediasi Kromium dengan tanaman Vetiveria zizanioides pada sirkulasi sistem vertikal memiliki tingkat

KEDUA  Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul agar mengkoordinasikan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait untuk menyusun pedoman

Meningkatnya prosentase kualitas dan nkuantitas sarana prasarana pendidikan umum dan khusus mencapai 75% dan juga Meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan berstandar nasional

Lingkup pekerjaan : Pekerjaan jasa audit ini meliputi penilaian kewajaran atas penyajian Laporan Keuangan LPDP tahun 2016 sesuai dengan SAK yang berlaku untuk