• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUJI HIDAYANTI MAKALAH KONSTITUSI DAN LA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PUJI HIDAYANTI MAKALAH KONSTITUSI DAN LA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTITUSI DAN LANDASAN HUKUM

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan Dosen : Anwar Aulia, M. Pd

TINGKAT 1B

Disusun Oleh :

Puji Hidayanti (P27903117088)

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Kewarganegaraan. Selain itu untuk mengetahui dan memahami materi Kewarganegaraan tentang “Konstitusi dan Landasan Hukum”.

Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan banyak sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya. Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun sangat diperlukan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan saya berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca.

Tangerang, 23 Maret 2018

(3)

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... .2

DAFTAR ISI…...………3

BAB I ... 4

PENDAHULUAN ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan ... 5

D. Manfaat Penulisan ... 5

BAB II ... 6

PEMBAHASAN ... 6

A. Konstitusi ... 6

1. Pengertian Konstitusi ... 6

2. Syarat dan Ciri-ciri Konstitusi ... 8

3. Tujuan dan Fungsi Konstitusi ... 9

4. Unsur-unsur dan Nilai-nilai Konstitusi ... 10

5. Kedudukan Konstitusi ... 11

6. Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia ... 11

B. Landasan Hukum ... 13

C. Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan RI ... 13

BAB III ... 15

PENUTUP ... 15

A. Kesimpulan ... 15

B. Saran ... 15

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti dari pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Bahkan bukan hanya mengabaikan, namun banyak juga yang tidak mengetahui makna dari dasar negara dan konstitusi tersebut. Golongan masyarakat yang demikian sepertinya kurang pemahaman pendidikan tentang dasar negara kita itu. Sesungguhnya bila seluruh warga negara Republik Indonesia mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan di dalam Pembukaaan UUD 1945, maka mereka sudah tentu dapat menghayati filsafat dan ideologi Pancasila sehingga menjiwai tingkah lakunya selaku warga negara RI dalam melaksanakan segala kegiatannya sebagai cerminan dari nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. Terlebih di era globalisasi ini masyarakat dituntut untuk mampu memilah-milah pengaruh positif dan negatif dari globalisasi tersebut. Dengan pendidikan tentang dasar negara dan konstitusi diharapkan masyarakat Indonesia mampu mempelajari, memahami dan melaksanakan segala kegiatan kenegaraan berlandasakan dasar negara dan konstitusi, namun tidak kehilangan jati dirinya, apalagi tercabut dari akar budaya bangsa dan keimanannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud konstitusi? 2. Apa yang dimaksud landasan hukum?

(5)

5

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mempelajari lebih dalam apa itu konstitusi dan landasan hukum, serta landasan hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan RI.

D. Manfaat Penulisan

(6)

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konstitusi

1. Pengertian Konstitusi

Kontitusi berasal dari bahasa parancis yaitu constituer yang berarti membentuk. Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu “Cume” berarti bersama dengan dan “Statuere” berarti membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan, menetapkan sesuatu, sehingga menjadi “constitution”. Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi memiliki makna yang lebih luas, yakni konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat.

Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar hubungan kerja sama antara negara dan masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam perkembangannya istilah konstitusi mempunyai dua pengertian, yaitu:

a. Dalam pengertian luas (dikemukakan oleh Bolingbroke), konstitusi berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar. Seperti halnya hukum pada umumnya, hukum dasar tidak selalu merupakan dokumen tertulis atau tidak tertulis atau dapat pula campuran dari dua unsur tersebut. Sebagai hukum dasar yang tertulis atau undang-undang Dasar dan hukum dasar yang tidak tertulis / konvensi. Konvensi sebagai aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan bernegara mempunyai sifat:

(7)

7

 Tidak beartentangan dengan hukum dasar

tertulis/Undang-undang Dasar dan berjalan sejajar.  Diterima oleh rakyat negara.

 Bersifat melengkapi sehingga memungkinkan sebagai aturan

dasar yang tidak terdapat dalam Undang-undang Dasar. Konstitusi sebagai hukum dasar memuat aturan-aturan dasar atau pokok pokok penyelenggaraan bernegara, yang masih bersifat umum atau bersifat garis besar dan perlu dijabarkan lebih lanjut kedalam norma hukum dibawahnya.

b. Dalam arti sempit (dikemukakan oleh Lord Bryce), konstitusi berarti piagam dasar atau UUD, yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara. Contohnya adalah UUD 1945. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Konstitusi yaitu keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Hampir semua negara di dunia memiliki konstitusi tertulis atau undang-undang dasar (UUD) yang pada umumnya mengatur mengenai pembentukan, pembagian wewenang dan cara bekerja berbagai lembaga kenegaraan serta perlindungan hak azasi manusia. Pada hampir semua konstitusi tertulis diatur mengenai pembagian kekuasaan berdasarkan jenis-jenis kekuasaan, dan kemudian berdasarkan jenis kekuasaan itu dibentuklah lembaga-lembaga negara. Menurut Montesquieu kekuasaan negara itu terbagi dalam tiga jenis kekuasaan yaitu:

(8)

8

2. Syarat dan Ciri-ciri Konstitusi

a. Syarat Konstitusi

Pada umumnya suatu konstitusi berisi 3 (tiga) hal pokok, yakni :

 Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga

negaranya.

 Ditetapkan susunan ketatanegaran suatu Negara yang bersifat

fundamental;

 Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan. b. Ciri-ciri Konstitusi

Menurut Meriam Budiarjo, ciri-ciri ini dapat dilihat bahwa konstitusi atau Undang-Undang Dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

 Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan

legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

 Hak-hak asasi manusia (biasanya disebut Bill of Rights jika berbentuk naskah tersendiri.

 Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari

undang-undang dasar. Hal ini biasanya terdapat jika para penyusun undang-undang dasar ingin menghindari munculnya seorang dictator atau kembalinya suatu monarki.

 Merupakan pengaturan hukum yang tertinggi dan mengikat semua orang.

Menurut Steenbeek ciri – ciri sebuah konstitusi meliputi 3 hal yaitu:  Adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

 Adanya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat

fundamental.

(9)

9

3. Tujuan dan Fungsi Konstitusi

a. Tujuan Konstitusi

Tujuan konstitusi antara lain:

 Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang –

wenang, maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela dan bisa merugikan rakyat banyak.

 Melindungi HAM, maksudnya setiap penguasa berhak

menghormati Hak Asasi Manusia orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.

 Pedoman penyelenggaraan negara berdaulat, maksudnya tanpa

adanya pedoman konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

b. Fungsi Konstitusi

Fungsi konstitusi antara lain:

 Konstitusi berfungsi sebagai dokumen nasional (national

document) yang mengandung perjanjian luhur, berisi kesepakatan-kesepakatan tentang politik, hukum, pendidikan, budaya, ekonomi, kesejahteraan, dan aspek fundamental yang menjadi tujuan negara.

 Konstitusi memberikan legitimasi pada kekuasaan pemerintah

sebagai fungi konstitusionalisme.

 Konstitusi merupakan instrumen dari satu satunya pemegang

kekuasaan yakni rakyat.

 Konstitusi sebagai piagam kelahiran (a birth certificate of new

state).

 Konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi.

(10)

10

 Konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan negara (legislatif,

eksekutif dan yudikatif).

 Konstitusi sebagi pelindung HAM dan kebabasan warga negara.

4. Unsur-unsur dan Nilai-nilai Konstitusi

a. Unsur-unsur Konstitusi

Lohman menjelaskan bahwa dalam Konstitusi harus memuat unsur-unsur sebagai berikut:

 Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak sosial). Artinya, bahwa konstitusi merupakan konklusi dari kesepakatan untuk membina negara dan pemerintahan yang akan mengatur mereka.

 Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia

dan warga negara sekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban warga negara dan alat-alat pemerintahannya.

b. Nilai-nilai Konstitusi Nilai konstitusi antara lain:

 Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh

suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

 Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum

berlaku, tetapi tidak sempurna. Ketidaksempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku / tidsak seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.

 Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk

(11)

11

5. Kedudukan Konstitusi

a. Kedudukan konstitusi/UUD yaitu:

 Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui aturan

/ ketentuan pokok mendasar mengenai ketatanegaraan.  Sebagai hukum dasar.

 Sebagai hukum yang tertinggi. b. Perubahan konstitusi/UUD yaitu:

Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi ini yang kadang – kadang membuat sesuatu UUD yang kemudian mendapat persetujuan rakyat. Secara evolusi, UUD/konstitusi berubah secara berangsur–angsur yang dapat menimbulkan suatu UUD, secara otomatis UUD yang sama tidak berlaku lagi. c. Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi yaitu:

Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita – cita dan tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara sebagai pedoaman penyelenggaraan negara secara tertulis termuat dalam konstitusi suatu negara.

d. Keterkaitan konstitusi dengan UUD yaitu:

Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan tidak tertulis sedangkan UUD adalah hukum dasar tertulis. UUD memiliki sifat mengikat oleh karenanya makin elastik sifatnya aturan itui makin baik, konstitusi menyangkut cara suatu pemerintahan diselenggarakan.

6. Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia

(12)

12

a. UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)

Semua negara perlu memiliki UUD/ konstitusi. Indonesia sebagai suatu negara juga memiliki UUD yang kita sebut UUD 1945. Untuk lebih jelas mempelajari UUD 1945, akan diuraikan sebagai berikut:

 Persiapan Pembentukan UUD 1945  Pengesahan UUD 1945

 Sistematika UUD 1945

 Konstitusi RIS 27 Desember 1949-17 Agustus 1950

Pada tanggal 23 Agustus 1949-2 September 1949, dikota denhaag (Belanda) diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB). Dengan bentuk Negara federasi, RIS meliputi beberapa daerah Indonesia seperti dinyatakan dalam pasal 2 konstitusi RIS 1949.

b. UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)

Republik Indonesia Serikat terdiri atas 16 negara bagian. RIS yg berdiri sejak tanggal 27 Desember 1949 hanya berlaku kurang dari satu tahun. UUDS 1950 terdiri atas beberapa bagian-bagian, yaitu:

 Mukadimah yang terdiri atas empat alinea, terdapat rumusan pancasila sebagai dasar negara.

 Batang tubuh yang terdiri atas 6 Bab 147.

c. UUD 1945 (5 Juli 1959-11 Maret 1966)

UUD 1950 adalah UUD sementara yang berlaku sampai konstituante dapat menyusun dan menetapkan kembali UUD. Pada tahun 1955, pemilihan umum untuk pertama kalinya di laksanakan.

d. UUD 1945 setelah Amandemen (19 Oktober 1999-sekarang)

(13)

13

B. Landasan Hukum

Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak. Sementara itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Hukum atau aturan baku diatas tidak selalu dalam bentuk tertulis. Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

C. Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan RI

a. Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Telah disebutkan bahwa Pancasila merupakan falsafah bangsa sehingga ketika Indonesia menjadi negara, falsafah Pancasila ikut masuk dalam negara. Cita-cita bangsa tercermin dalam Pembukaan UUD 1945, sehingga dengan demikian Pancasila merupakan Ideologi Negara.

b. UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusi

Kemerdekaan Indonesia merupakan momentum yang sangat berharga dimana bangsa kita bisa terlepas dari penjajahan. Tetapi kemerdekaan ini bukan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia karena :

 Teks Proklamasi secara tegas menyatakan bahwa yang merdeka adalah bangsa Indonesia, bukan negara (karenatidak memenuhi syarat adanya negara dalam hal ini tidak adanya pemerintahan).  Mengingat kondisi seperti ini, maka dengan segera dibentuk

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang bertugas untuk membuat undang-undang. Maka, pada 18 Agustus 1945 telah terbentuk UUD 1945 sehingga secara resmi berdirilah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi, UUD 1945 merupakan landasan konstitusi NKRI.

c. Implementasi konsepsi UUD 1945 sebagai landasan konstitusi  Pancasila : cita-cita dan ideologi negara

 Penataan : supra dan infrastruktur politik negara

 Ekonomi : peningkatan taraf hidup melalui penguasaan bumi dan

(14)

14

 Kualitas bangsa : mencerdaskan bangsa agar sejajar dengan

bangsa-bangsa lain.

 Agar bangsa dan negara ini tetap berdiri dengan kokoh, diperlukan

kekuatan pertahanan dan keamanan melalui pola politik strategi pertahanan dan kemanan.

d. Konsepsi pertama tentang Pancasila sebagai cita-cita dan ideologi Negara  Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan

bertentangan dengan hak asasi manusia.

 Kehidupan berbangsa dan bernegara ini harus mendapatkan ridho

Allah SWT karena merupakan motivasi spiritual yang harus diraih jika negara dan bangsa ini ingin berdiri dengan kokoh.

 Adanya masa depan yang harus diraih.

 Cita-cita harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

e. Konsepsi UUD 1945 dalam mewadahi perbedaan pendapat dalam masyarakat.

Paham Negara RI adalah demokratis, karena itu idealisme Pancasila yang mengakui adanya perbedaan pendapat dalam kelompok bangsa Indonesia. Hal ini telah diatur dalam undang-undang pelaksanaan tentang organisasi kemasyarakatan yang tentunya berdasarkan falsafah Pancasila.

f. Konsepsi UUD 1945 dalam infrastruktur politik

(15)

15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar hubungan kerja sama antara negara dan masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Hakikat dan fungsi konstitusi adalah adannya pembatasan kekuasaan pemerintah sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak sewenang-wenang. Dengan demikian, hak-hak warga negara diharapkan dapat terlindungi. Konstitusi yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara. Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk mengesahkan suatu kekuasaan dan mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi tertutup, sehingga pancasila bukan sebagai konstitusi melainkan UUD 1945 yang menjadi konstitusi di Indonesia.

B. Saran

(16)

16

DAFTAR PUSTAKA

- Anwar, Chairul. 1999. Konstitusi dan kelembagaan Negara. Jakarta: CV. Novindo Pustaka Mandiri.

- Budiarjo, Miriam. 2000. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia - Hady, Nuruddin. 2010. Teori Konstitusi dan Negara Demokrasi. Malang:

Setara Press.

- Priyanto, A. T Sugeng, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning: Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia.

- Sunarso dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press.

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam bahasa mandailing ada namanya paboru-boruan , paboru- boruan ini dapat diartikan ialah seseorang laki-laki dan perempuan yang disandingkan sebelum akad

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah respon jawaban IST dari peserta yang mengikuti tes di Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Universitas

Salah satu kegiatan yang dilakukan pada model pengembangan pertanian perdesaan melalui inovasi (m-P3MI) di Desa Sungai Ungar Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Prov.Kepri

Adapun target yang diharapkan setelah adanya pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) ini antara lain : 1) Peningkatan pengetahuan kelompok ibu rumah tangga

Kedua, hasil analisis SWOT dapat diketahui bahwa bisnis Creative Puzzle Glass memiliki kekuatan dan kelemahan dalam produk dan harga, sementara peluang dan ancaman yang

Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan Copula, karena pola hubungan curah hujan dan ENSO di lima kabupaten tidak mengikuti distribusi normal.. Selain itu,

Pada kelas B/AB, tegangan supply hanya ada satu pasang yang sering. dinotasikan sebagai +V CC dan –V EE misalnya +12V dan –12V (atau ditulis

Kriteria pertama, adalah perusahaan yang diambil sebagai sampel penelitian adalah perusahaan- perusahaan yang melakukan inisiasi dividen dalam rentang tahun 1990–2001, namun