• Tidak ada hasil yang ditemukan

MALKALAH ALAM SEMESTA DALAM PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MALKALAH ALAM SEMESTA DALAM PE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT, yang telahmemberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul SISTEM ALAM SEMESTA.

Shalawat beriring salam kamisampaikankepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat beliau sekalianserta orang-orang mukmin yang tetap istiqamah dijalan-Nya.Adapun makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas dari mata pelajaran ´ILMUPENGETAHUAN ALAM´ pada Jurusan Perbankan. Dalam penulisan makalah sampai selesai, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari banyak pihak. Oleh karena itu padakesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak ± pihak yangmembantu. Kami menyadari dalam penyusunan masih banyak kekurangan,maka dari itu kamisangat mengharapkan sumbangan pikiran serta masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.

(2)

BAB II

PENDAHULUAN

Alam semesta, menurut orang Babylonia (kurang lebih 700-600 SM), merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.

Menurut pandapat lain alam merupakan segala Sesuatu selain Allah yang sifatnya baru, membutuhkan yang lain, yang dapat berubah.

Alam semesta terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi, planet-planet dan matahari yang termasuk dalam tata surya hanyalah merupakan titik kecil di antara lebih dari 200 miliyar bintang penyusun galaksi bimasakti. Matahari merupakan satu di antara bermiliyar-miliyar bintang di alam semesta dan kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan tata surya seperti tata surya matahari. Perhitungan sampai ke angka 200 miliyar bintang baru untuk sebuah galaksi.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

BUMI DAN ALAM SEMESTA

A. Teori terbentuknya alam semesta

Sejak lama manusia berusaha untuk memahami alam semesta ini. Pada zaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa bumi merupakan pusat dari alam semesta ini (geosentrisme). Paham geosentris ini dipelopori oleh Aristoteles dan Clausius Ptolomeus. Paham ini pula yang menjadi pegangan bagi kaum bangsawan dan pihak agama/gereja. Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam, serta makin sempurnanya alat pengamatan bintang, seperti teleskop mengakibatkan terjadinya perubahan besar terhadap paham geosentris menjadi heliosentrisme sejak abad pertengahan (1500-1600). Paham heliosentrik ini berpendapat bahwa matahari menjadi pusat beredarnya bumi bersama planet-planet lain. Paham heliosentris ini dipelopori oleh Copernicu (1473-1543). Paham heliosentris ini juga didukung oleh pengiut Copernicus, yaitu Bruno (1548-1600) dan seorang tokoh besar dari Italia, yaitu Galileo Galilei (1564-1642). Ahli astronomi lain yang mendukung paham heliosentris ini adalah Johanes Kepler (1571-1630). Pada saat itulah awal dari abad perkembangan ilmu pengetahuan alam.

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Para ahli astronomi mempergunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya (termasuk bumi sebagai salah satu planet).

B. Teori terbentuknya galaksi dan tata surya

(4)

Pengamatan selanjutnya mengungapkan bahwa matahari adalah salah satu bintang dari sekian banyak bahkan beribu-ribu bintang, yakni bintang-bintang yang beredar mengikuti pusat bintang itu. Hal itu dapat berupa suatu pijaran yang sangat besar, dikelilingi oleh kelompok-kelompok bintang yang sangat dekat satu dengan lainnya (cluster) dan juga dikelilingi oleh gumpalan-gumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebule) dan tebaran ribuan bintang yang dengan kata lain dinamakan dengan galaksi. Berdasarkan galaksi kita tidak seperti sekarang ini. Ia masih berupa kabut gas hydrogen yang sangat besar sekali yang berada di ruang angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya bulat. Karena gaya beratnya, maka ia mengadakan kontraksi.

Galaksi berawal dari suatu kabut gas pijar dengan massa yang sangat besar. Kabut ini kemudian mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Ada massa yang tertinggal, yakni pada bagian luar dari kabut pijar tadi. Massa itu juga mengadakan kontraksi dan kondensasi, maka terbentuklah gumpalan gas pijar yaitu berupa bintang-bintang. Bagi yang bermassa besar masih berupa kabut bintang. Energi potensial yang mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi. Dengan cara yang sama, bagian luar bintang yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga bagian planet membentuk satelit.

2. Macam-macam galaksi

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dibedakan adanya 3 macam galaksi, yaitu:

1) Galaksi berbentuk spiral, jumlahnya ± 80% dari galaksi yang ada. Contohnya: galaksi Canes Venatici, galaksi Milky Way (Bima Sakti).

2) Galaksi berbentuk elips, jumlahnya hampir 17% dari galaksi yang ada.

3) Galaksi berbentuk tidak beraturan, jumlahnya ± 3%. Contohnya: galaksi Megallanic.

3. Bima Sakti (Milky Way)

(5)

Bulatan-bulatan yang terletak di bawah dan di atas galaksi merupakan kumpulan-kumpulan bintang (globular). Dalam satu galaksi ada yang mencapai seribu kumpulan bintang seperti itu.

Galaksi kita mengadakan rotasi dengan arah yang berlawanan dengan arah jarum jam. Bima Sakti memiliki tidak kurang dari 100 milyar bintang.

C. Tata surya

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor, komet, debu dan gas antarplanet yang beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini begerak mengelilingi pusat galaksi.

Banyak teori tentang asal-usul tata surya yang dikemukakan orang, tetapi tak satupun yang dapat diterima oleh semua pihak. Di antara teori itu adalah:

1). Hipotesis Nebular

Hipotesis ini dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1796. Ia yakin bahwa tata surya terbentuk dari ondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut sebagian terpisah dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut, dengan cara yang sama berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi. Setelah mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya. Merujuk pada hipotesis ini akan tergambarkan hal yang tidak sesuai yang terjadi pada planet Saturnus dan Yupiter, yang mana perputaran satelitnya berlawanan dengan rotasi kedua planet tersebut.

2). Hipotesis Planettesimal

(6)

yang padat. Karena daya tarik-menarik antar benda itu sendiri, benda-enda kecil itu akan bergumpal menjadi besar dan panas yang disebabkan oleh tekanan akibat akumulasi dari massanya. Hipotesis inilah yang dapat menjawab keraguan dari Hipotesis Nebular tentang satelit pada planet Yupiter dan Saturnus.

3) Teori Tidal atau Pasang Surut

Teori ini pertama kali diungkapkan oleh James dan Harold Jeffreys pada tahun 1919. Menurut teori ini, planet merupakan percikan dari matahari seperti percikan matahari yang sampai kini masih tampak ada. Percikan itu disebut Tidal. Tidal yang besar itu kemudian menjadi planet karena adanya adanya dua matahari/bintang yang bergerak mendekati. Hal ini tentu jarang terjadi, tetapi apabila hal ini terjadi maka akan terbentuklah planet baru seperti teori ini.

4) Teori Bintang Kembar

Teori ini berpendapat bahwa matahari pada dahulunya adalah sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu binyang meledak dan akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari. Pecahan bintang yang satu lagi tetap berada di sekitar matahari dan beredar mengelilinginya.

5) Teori Creatio Continua

Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bindi dan Gold. Menurut teori ini, pada saat diciptakan, alam semesta ini tidak ada. Alam semesta selamanya ada dan akan tetap ada setelah diciptakan. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel yang lahir lebih banyak dari pada yang lenyap yang menyebabkan mengembangnya alam semesta.

6) Teori G. P. Kuiper

(7)

D. Susunan Tata Surya

Sistem tata surya adalah suatu sistem organisasi yang teratur pada matahari. Matahari sebagai induk (pusat peredaran) dan dikelilingi oleh pengikut-pengikutnya, seperti planet, satelit, asteroid, komet dan meteor.

Pengetahuan manusia tentang jagad raya, termasuk tata surya berawal dari paham geosentris pada zaman Yunani Kuno yang kemudian diperbaiki dengan lahirnya paham heliosentris. Pandangan geosentris dianut orang selama 14 abad. Melalui pengamatan kasar, orang-orang Yunani penganut paham geosentris telah dapat mengenal 5 planet, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus. Bumi dianggap sebagai pusat dari peredaran planet-planet tersebut.

Paham heliosentris kemudian lahir memperbaiki paham geosentris. Paham heliosentris ini lahir berdasarkan pengamatan terbaru terhadap jagad raya dengan mempergunakan teropong/teleskop. Dengan mempergunakan teropong, dapat diamati planet-planet yang lebih jauh seperti Uranus, Neptunus, dan Pluto. Planet-planet dalam sistem tata surya dapat dikelompokan menjadi 2 berdasarkan asteroid sebagai pembatas, yaitu:

1). Kelompok planet dalam, yakni planet yang dekat dengan matahari, terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

2). Kelompok planet luar, terdiri dari Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

Peredaran planet mengelilingi matahari disebut gerak revolusi. Dan peredaran planet mengelilingi sumbunya disebut gerak rotasi. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala revolusi. Waktu untuk satu putaran rotasi disebut kala rotasi. Kala revolusi Bumi adalah selama 365 ¼ hari atau selama 1 tahun. Kala rotasi Bumi adalah 24 jam atau 1 hari. Gerak rotasi Bumi menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam.

E. Bagian-bagian tata surya

1). Matahari

Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan tidak bulat betul. Matahari juga merupakan tata surya yang paling besar, karena 98% massa tata surya terkumpul pada matahari. Matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan 3 lapisan kulit yang masing-masingnya fotosfer, kromosfer dan korona.

(8)

Matahari sangat penting bagi kehidupan di Bumi, karena

 Merupakan sumber energi (sumber panas)

 Mengontrol stabilitas peredaran Bumi (rotasi dan revolusi)

2). Planet Merkurius

Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau hawa. Merkurius mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan jauh lebih kecil dari pada cahaya yang diserap, yakni hanya 0,07 yang dipantulkan sementara 93% diserap. Garis tengahnya 4.500 km. bagian yang menghadap matahari sangat panas, sementara bagian yang membelakangi bumi sangat dingin (karena tidak ada air dan udara). Diperkirakan tidak ada kehidupan di planet ini. Kala rotasinya rotasinya 56,8 hari, dan kala revolusinya 88 hari.

3). Planet Venus

Lebih kecil dari Bumi dan mempunyai albedo 0,8 atau 20% dari cahaya matahari yang datang diserapnya. Dikenal sebagai Bintang Kejora yang bersinar terang pada pagi dan sore hari. Berdiameter 12.320 km dank ala rotasinya kurang dari 247 hari serta berevolusi selama 225 hari. Dengan analisis spektrum atas cahaya yang datang dari Venus dapat diketahui bahwa di sana terdapat oksigen.

4). Planet Bumi dan Bulannya

Bumi menempati urutan ketiga terdekat dari bumi dengan diameter 12.646 km. Jarak antara Bumi dengan matahari 149 juta km yang dijadikan sebagai satuan jarak Astronomis atau Astronomical Unit (AU). Jadi, 1 AU = 149 juta km. Berat jenis rata-rata Bumi adalah 5,52 dan beratnya 6,6 x 1021 ton.

Pada awalnya (sebelum adanya pengamatan manusia yang lebih akurat tentang benda-benda langit dan masih dalam pengetahuan kuno) manusia beranggapan bahwa Bumi ini datar. Tetapi, melalui pengamatan yang lebih akurat serta dengan majunya ilmu pengetahuan, manusia baru menyadari bahwa Bumi ini adalah bulat. Bahkan melalui pengamatan satelit luar angkasa dapat dilihat bahwa bentuk Bumi ini tidak bulat betul tetapi agak memipih dibagian kutubnya.

(9)

Bumi yang terkena baying-bayang bulan, maka akan terjadi gerhana matahari. Para ilmuwan telah dapat memperhitungkan dengan sangat akurat kapan akan terjadi gerhana bulan.

 Dari analisis spektra sinar yang yang datang dari Mars menunjukkan adanya oksigen di sana walaupun relatif sedikit.

Penelitian terakhir menyatakan menunjukkan bahwa di planet Mars terdapat uap air walaupun dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi para pakar cenderung mengatakan bahwa perubahan warna permukaan planet ini disebaban oleh angin pasar, bukan oleh organisme. Planet ini mempunyai 2 buah bulan/satelit. Satelit yang kecil diberi nama Phobos, sedangan yang besarnya diberi nama Deimos. Jarak Mars ke matahari adalah 1,52 AU, berdiameter 3.920 mil, berevolusi 1,9 tahun dari revolusi Bumi, dan berotasi 24 hari 37 menit.

Menurut data yang dikirim Mariner-4, di Mars tak ada oksigen, hamper tak ada air. Sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air ternyata tak lebih dari lapisan salju yang sangat tipis. Ini pula yang menyebabkan pada waktu tertentu kutub yang berwarna putih itu lenyap dari pandangan mata.

6). Planet Yupiter

Yupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Berdiameter 138.560 km dan berotasi dengan cepat yaitu 10 jam. Akibat berotasi dengan cepat, bagian ekuatornya sedikit mengembang dan membentuk sabuk. Yupiter tampak seperti bintang yang terang di tengah malam.

(10)

7). Planet Saturnus

Saturnus adalah planet terbesar kedua di tata surya dengan diameter 118.400 km dengan kecepatan rotasi yang sama dengan Yupiter. Kandungan lapisan atmosfernya pun sama dengan Yupiter yang bersuhu rata-rata 1030C, tapi suhu permukaannya sangat rendah, yaitu 2430F. namun massa jenisnya sangat kecil, yaitu 0,75 g/cm3.

Planet ini mempunyai sabuk putih yang melilit di ekuatornya dengan jarak dari permukaan planet 7.000 – 37.000 mil yang berbentuk pipih setebal 10 mil dan berupa debu. Sabuk ini mempunyai kecepatan berbeda ketika mengelilingi planet Saturnus, sabuk bagian dalamlebih cepat dari pada sabuk bagian luar.

Saturnus mempunyai 10 satelit, diantaranya Titan (satelit terbesar, 2 kali bulan Bumi), Phoebe (dengan gerak yang berlawanan dengan planet Saturnus yang menunjukkan bahwa Phoebe bukan anak kandung Saturnus.

Keanehan sabuk raksasa dan Phoebe memperkuat Teori Tidal. Sabuk Saturnus mengembang dan merapat pada permukaan planet 15 tahun sekali.

8). Planet Uranus

Planet ini ditemukan secara ta sengaja oleh Herschel dan keluarga pada tahun 1781, ketika mereka sedang mengamati Saturnus. Diameternya 50.560 km dan memiliki 5 satelit. Rotasinya bergerak dari Timur ke Barat. Jaraknya ke matahari 2,86 milyar km dengan kala revolusinya 84 tahun di Bumi. Kecepatan rotasinya 10 jam 47 menit. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada bulan Januari 1986, Uranus memiliki 14 satelit.

9). Planet Neptunus

Planet ini ditemukan pada saat para astronom mengamati planet Uranus yang orbitnya agak menyimpang dari perhitungan pada tahun 1846. Neptunus mempunyai 2 satelit yang salah satunya bernama Triton yang beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi neptunus. Jarak Neptunus ke matahari 4.470 juta km, diameter 28.000 dan kala revolusinya 165 tahun di Bumi.

10).Planet Pluto.

(11)

berbeda dengan plnet lain. Pada suatu saat, jaraknya sangat dekat dengan matahari dibandingkan dengan Neptunus, pada saat lain lebih jauh.

Suhu rata-rata planet ini 2200C. Pluto adalah nama dewa kegelapan dari bangsa Yunani. Pemberian nama itu karena kenyataannya planet ini mendapat sedikit sinar dari matahari, jaraknya dengan matahari ± 5.811 juta km. Pluto tidak bersatelit.

Benda-benda Langit Lain di Tata Surya

Benda-benda langit lainnya dalam sistem tata surya selain planet adalah:

1). Asteroida atau Planetoida, berbentuk seperti planet tetapi sangat kecil, berdiameter 500 mil, jumlahnya lebih 2.000 buah dan terletak antara Mars dan Yupiter.

2). Komet atau bintang berekor, garis edarnya eksentrik, perihelionnya (jarak terdekat dengan matahari) sangat dekat dengan matahari, sedangkan aphelionnya (jarak terjauh dengan matahari) sangat jauh, berupa bola gas pijar seperti matahari.

3). Meteor atau bintang beralih, merupakan batuan dingin yang terjadi akibat gaya tarik Bumi sehingga masuk ke atmosfer menjadi pijar karena bergesekan dengan atmosfer.

(12)

BAB III PENUTUP

(13)

MAKALAH IPA

ALAM SEMESTA

DISUSUN OLEH

D O N I

KELAS IX B

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Analisis Data Sifat Uji Organoleptik Dadih dan Yoghurt Susu Kerbau.. Murrah Dengan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences)

Keterampilan manajemen, artinya seorang guru harus memiliki kemampuan dalam mengelola kelas, siswa, tugas siswa, dan tugas guru, keterampilan manajemen mencakup: (a)

Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa pelumasan untuk mesin dengan bahan bakar Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa pelumasan untuk mesin dengan bahan

Dari fenomena yang dipaparkan tersebut, melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pengabdian masyarakat, kami mencoba untuk membuat sebuah wadah pembelajaran

[r]

Sehingga dapat dikatakan bahwa daya pada beban daya disipasi pada penguat kelas AB ini berbanding lurus (linier) dengan nilai sinyal input dan outputnya. Oleh karena itu, penguat

Algoritma Agglomerative Hierarchical Clustering dan Bisecting K-Means Serta Pencarian Cerdas Berbasis Semantic Web Pada Studi Kasus Dokumen Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika

Supardjo, M.Hum selaku Ketua Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan ijin