• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK KERJA JAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK KERJA JAS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT PERJANJIAN KERJA

(KONTRAK KERJA JASA KONSULTANSI)

ANTARA

PT.

DENGAN

PT.

NAMA PEKERJAAN : PERENCANAAN GEDUNG ... NOMOR KONTRAK : ...

▸ Baca selengkapnya: surat kontrak kerja guru

(2)

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jasa Konsultansi Perencanaan Gedung ...

...

Nomor : ……… Tanggal : ...

Pada hari ini... tanggal ... Bulan ... Tahun ... (...) , kami yang bertandatangan dibawah ini setuju mengadakan perjanjian pekerjaan :

I. Nama : ...

Jabatan : ... Alamat : ...

yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. Nama : ... Notaris ... di ..., dalam hal ini sesuai dengan ketentuan anggaran dasarnya, bertindak untuk dan atas nama ..., yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dengan ini Kedua Belah Pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Gedung ..., dengan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut :

Pasal 1

TUGAS DAN LINGKUP PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan diterima PIHAK KEDUA

untuk melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Gedung

...

2. Tugas pekerjaan sebagaimana tersebut ayat 1 (satu) pasal ini PIHAK KEDUA atas referensi sebagaimana tersebut dibawah ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, adapun Lingkup Pekerjaan dimaksud meliputi :

(3)

Mengumpulkan data-data atau informasi mengenai bangunan yang akan dilaksanakan pembangunannya, dapat berupa survey lapangan, dokumen perencanaan yang lalu dll. sesuai kebutuhan. Serta menyusun program rancangan dan konsep-konsep rancangannya.

(b) Menyusun Rencana Detail meliputi :

Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Kerja (RKS) Umum dan Teknis, Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB), Pembuatan Bill Of Quantity (BOQ), Pembuatan Gambar-gambar detail (DED) dan perencanaan program pelaksanaan.

3. Pekerjaan tersebut dilaksanakan di Jl. ...

Pasal 2

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaanyang disebut dalam pasal 1 (satu) surat perjanjian ini ditetapkan selama ... (...) hari kalender terhitung mulai dari tanggal... dan diserahkan paling lambat tanggal...

2.

Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat 1 (satu) pasal ini tidak dapat diubah PIHAK KEDUA, kecuali dalam hal :

(a) Adanya keadaan memaksa (Force Majeure) sebagaimana diatur dalam pasal 7 (tujuh) Perjanjian ini.

(b) Adanya perubahan – perubahan yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak, sebagaimana diatur dalam pasal 13 (tiga belas) ayat 1 (satu) Perjanjian ini.

4. Dalam hal terjadi perubahan Jangka Waktu tersebut pada ayat 1 (satu) Pasal ini, harus ada persetujuan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis, bahwa waktu penyelesaian pekerjaan ditambah.

Pasal 3

BIAYA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN

1. Besarnya biaya jasa konsultansi perencanaan tersebut dalam pasal 1 (satu) surat perjanjian ini adalah sebesar Rp. ...,-(...).

2. Biaya tersebut diatas termasuk pajak-pajak dan pengeluaran lainnya yang dibayarkan

PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan serta peraturan yang berlaku.

Pasal 4

CARA PEMBAYARAN DAN SYARAT-SYARATNYA

(4)

1. Pembayaran angsuran pertama sebesar : 20% dari nilai kontrak konsultan perencanaan atau sebesar : 20% x Rp. ...,- = Rp. ...,- (...) dibayarkan setelah PIHAK KEDUA saat penandatangan SPK untuk pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan Gedung ... 2. Pembayaran angsuran kedua sebesar : 40% dari nilai kontrak konsultan perencanaan atau

sebesar : 40% x Rp. ...,- = Rp. ...,- (...) dibayarkan setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan Konsep Design Perencanaan untuk pekerjaan pembangunan Gedung ... 3. Pembayaran angsuran ketiga sebesar 40% dari nilai kontrak konsultan perencanaan atau

sebesar : 40% x Rp. ...,- = Rp. ...,- (...) setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan seluruh tahapan pekerjaan DED Perencanaan pembangunan Gedung ... yang dapat dibuktikan dengan Berita acara Serah Terima Pertama (BAST 1).

4. Pembayaran dilakukan dengan cara mentransfer ke rekening PIHAK KEDUA, dengan detail sebagai berikut :

Nama bank : ... Nomor rekening : ... Nama pemilik rekening : ...

5. Realisasi pembayaran sesuai ayat (2) tersebut diatas dilaksanakan selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak tanggal diterimanya Surat Penagihan dari PIHAK KEDUA.

Pasal 5

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

1. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti pedoman persyaratan (Pengarahan Penugasan/Kerangka Acuan Kerja) yang disetujui oleh kedua belah pihak. 2. PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian dan

pengalaman yang dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan perencanaan sesuai dengan pedoman persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

3.

PIHAK KEDUA tidak dibenarkan memberikan tugas yang diterima dari PIHAK PERTAMA kepada pihak lain kecuali dengan persetujuan PIHAK PERTAMA.

4. PIHAK KEDUA harus bersedia memberikan cetakan-cetakan dari pelaksanaan kepada PIHAK PERTAMA apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dengan tanggungan biaya dari PIHAK

PERTAMA.

5. PIHAK PERTAMA harus memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul pada saat pelaksanaan pekerjaan.

6.

PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas kebenaran perencanaan yang dihasilkan dan kesalahan-kesalahan perencanaan yang baru diketahui pada saat pelaksanaan.

Pasal 6

(5)

PIHAK KEDUA harus menyerahkan hasil pekerjaan perencanaan yang meliputi tugas tersebut dalam pasal 1 (satu) Surat Perjanjian ini kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan meliputi :

1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) umum dan teknis 2. Rencana Anggaran Biaya (RAB/EE)

3. Bill Of Quantity (BOQ) 4. Gambar Kerja ukuran A1

5.

Gambar 3D interior ukuran A3 sebanyak 2 lembar

6.

Gambar 3D exterior ukuran A3 sebanyak 2 lembar

Pasal 7

KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud keadaan kahar/memaksa (force majeure) dalam perjanjian ini adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehingga pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan dalam surat perjanjian/kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi, yaitu:

a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, badai dan banjir)

b. Perang, revolusi, makar, huru hara, pemberontakan, kerusuhan dan kekacauan (kecuali karyawan kontraktor).

c. Kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan pekerjaan atau kelalaian). d. Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah.

2. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

3. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi.

4. Hal-hal yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar, diserahkan kepada kesepakatan dari kedua belah pihak.

5. Apabila terjadi keadaan kahar maka PIHAK KEDUA memberitahukan dalam waktu 7 X 24 jam, dari hari terjadinya keadaan kahar dengan menyertakan keadaan kahar dari instansi yang berwenang.

6. Apabila keadaan memaksa itu sudah berakhir, maka PIHAK KEDUA harus melanjutkan kembali pekerjaannya sesuai dengan ketentuan perjanjian ini.

Pasal 8

DENDA DAN SANKSI

(6)

Apabila penyerahan hasil pekerjaan untuk pertama kalinya tidak dilakukan pada waktu yang telah ditetapkan pada pasal 2 (dua) surat perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1‰ (satu permil) dari biaya pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan dengan jumlah setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari biaya pekerjaan.

2.

Untuk denda keterlambatan tersebut diatas PIHAK KEDUA dibuatkan Berita Acara Denda

Keterlambatan yang pelaksanaannya akan segera diperhitungkan pada Berita Acara Pembayaran, dimana denda tersebut menjadi milik PIHAK PERTAMA.

Pasal 9

PEMBATALAN PEKERJAAN PERENCANAAN

1. Apabila PIHAK KEDUA menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA ternyata tidak menyelenggarakan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA akan dapat memutuskan kontrak secara sepihak tanpa memberikan kompensasi ganti rugi apapun.

2.

PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk membatalkan tugas pekerjaan ini, apabila ternyata

PIHAK KEDUA telah menyerahkan/memborongkan pekerjaan keseluruhan kepada PIHAK KETIGA.

Pasal 10

PERUBAHAN TUGAS PERENCANAAN

1. Jika PIHAK PERTAMA mengadakan perubahan-perubahan dalam pekerjaan perencanaan menurut pasal 1 (satu) surat perjanjian ini, maka pada saat itu pula PIHAK PERTAMA bersama-sama dengan PIHAK KEDUA mengadakan penilaian terhadap bagian pekerjaan yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

2. Biaya perencanaan bagian-bagian pekerjaan yang telah disahkan dan diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA akan dibayarkan kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 11

HUKUM YANG BERLAKU

Sahnya Perjanjian ini, penafsiran dan pelaksanaannya serta interpretasi tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab kedua belah pihak tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Pasal 12

PENYELESAIAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERSELISIHAN

(7)

dan PIHAK KEDUA, dan hasil yang dicapai dari musyawarah tersebut secara hukum bersifat mengikat dan merupakan putusan akhir.

2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan diselesaikan oleh panitia pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit, diangkat dan dibentuk oleh kedua belah pihak terdiri :

- Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota

- Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota dan

3. Keputusan panitia pendamai itu mengikat kedua belah pihak.

4. Apabila masih juga tidak dicapai penyelesaiannya langkah terakhir adalah melalui jalur hukum, yaitu melalui Penyelesaian Perselisihan di pengadilan, dimana segala resiko akibat dari keputusan pengadilan harus dapat diterima oleh para pihak dalam surat perjanjian.

5. Tempat penyelesaian hukum Pengadilan Negeri, yang pelaksanaannya sesuai domisili PIHAK PERTAMA.

Pasal 13

PENUTUP

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian tambahan (addendum) yang nantinya merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.

2. Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, dan mempunyai

kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Ekstrak Kunyit pada Perendaman Ikan Bandeng Terhadap Jumlah Bakteri.. Unnes Journal of

Nani Faujiah, Penerapan Model Pembelajaran Berbasis masalah (Problem Solving) dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achiement (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Melihat pada konsepsi yang dipunyai oleh agama Islam, maka agama Islam memberikan pedoman hidup yang sesuai dengan waktu monokronik , yang menganggap waktu sebagai berjalan lurus

Pada penelitian terdahulu, Dewi (2013) mengungkapkan tentang sejarah munculnya sisingaan yang disebutnya berbarengan dengan ditetapkannya Subang menjadi tanah swasta

Bertolak dari pendapat tersebut, maka tradisi lisan tahuli dan tahuda tidak akan dibahas sebagai karya sastra lisan, melainkan melihat ketiga fungsi tersebut

Mengganti cincin (ring) kepala piston Melepas pipa-pipa yang ada di kepala silinder Melepas kepala baut di dudukan kepala silinder Memposisikan kepala piston pada TMA.. Mencabut

Dengan ini diberitahukan, bahwa setelah diadakan evaluasi, penelitian dan penilaian dokumen prakualifikasi peserta penyedia, menurut ketentuan berlaku oleh Panitia Pengadaan

Pada setiap kelas angka pertama dengan angka terakhir tidak dianjurkan untuk digunakan karena sebagai valid host ids, misalnya kelas A 0 dan 127, kelas B 128 dan 192, kelas C 191