• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEFINISI FUNGSI DAN RUANG LINGKUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DEFINISI FUNGSI DAN RUANG LINGKUP"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DEFINISI, FUNGSI DAN RUANG LINGKUP

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

(Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Juhaidi, M.Pd.i)

Di Susun Oleh :

MA’RIFAH (1401250884)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI ANTASARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

BANJARMASIN

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Selama ini adminitasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulis-menulis belaka. Pandangan orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. Padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam melengkapi kegiatan yang ada di lapangan.tidak semuanya pandangan demikian itu benar.

Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata usahaan di sebuah lembaga mempunyai hasil yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum, social mau pun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bias dipandang kurang penting fungsinya.lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti ijazah, sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum. Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan system pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus terhubung terhadap teknologi informasi saat ini.

B. Rumusan masalah

1. Apa definisi dari administrasi dan manajemen pendidikan?

2. Apa saja fungsi terkandung di dalam administrasi dan manajemen pendidikan itu? 3. Apa saja yang termasuk dalam ruanglingkup administrasi dan manajemen

(3)

C. Tujuan masalah

1. Mengetahui definisi sesungguhnya tentang administrasi dan manajemen pendidikan 2. Mengetahui fungsi-fungsi yang terkandung di dalam administrasi dan manjemen

pendidikan

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi administrasi dan manajemen pendidikan

Banyak pengistilahan yang berkembang di masyarakat umum tentang administrasi dan juga manajemen pendidikan. Administrasi dalam pengertian sehari-hari adalah tata usaha yang berkegiatan seperti mencatat, mengumpulkan dan menyimpan suatu kegiatan atau hasil kegiatan utuk membantu pimpinan dalam megambil keputusan. Definisi di atas adalah definisi administrasi dalam arti sempit yang dapat kita temukan di kehidupan sehari-hari. Suatu contoh sebuah koran atau majalah dan sejenisnya membubuhkan alamatnya dengan “kanto redaksi atau administrasi” yang di maksud oleh lembaga pers di atas di atas adalah tata usaha.

Pengertian adminitrasi seringkali juga di persempit lagi dengan tambahan kata keuangan. Misalnya adalah seorang pegawai kantor berucap “bereskan dulu urusan administrsimu” yang di maksud oleh pegawai adalah urusan lunas melunasi perihal keuangan.

Definisi administrasi secara luas adalah

1. Suatu proses yang pada umumya tedapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, militer atau sipil, besar atau kecil dan sebagainya.

2. Perencanaan, pengorgaisasian, memberikan komando dan mengadakan pengawasan. 3. Kegiatan suatu kelompok yang mengadakan kerjasama untuk meyelesaikan tujuan

bersama.

4. Bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan daripada usaha-usaha kelompok individu terhadap tercapainya tujuan besama.

5. Bekerja menurut tata tertib tata usaha.

6. Keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang di dasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.1

Ada yang mengatakan administrasi sebagai tata cara kerja pemerintahan dengan fungsi merencana, mengorganisasi, dan memimpin (wajong,1983). Ada juga yang mengatakan administrasi berhubungan dengan penentuan kebijakan bersama dan koordinasi secara keseluruhan. Ada pula ahli yang menyabut administrasi sebagai pengarah yang efektif sementara manajemen dikatakannya sebagai pelaksana yang efektif (Benton,1972). Dan ada pula yang mengatakan administrasi

(5)

sebagai keseluruhan proses kerja sama para anggota organisasi berdasarkan rasional tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Siagian,1979). Sementara itu Robbins (1982) tidak melihat ada perbedaan yang berarti diantara kedua istilah itu dan ia memandang hal itu sama, hanya manajemen diterapkan pada organisasi yang mencari keuntungan uang, sedangkan administrasi untuk organisasi yang mencari keuntungan uang maupun yang bukan uang.

Dari pengertian-pengertian di atas ternyata memang sukar dibedakan antara administrasi dan manajemen. Tetapi bila diperhatikan tulisan Davis (1976) yang membedakan manajemen sebagai peranan dan manajemen sebagi tugas, hal ini memberi jalan untuk membedakan kedua istilah itu. Manajemen sebagai tugas ialah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sementara itu salah satu manajemen sebagai peranan disebutkan peranan administrasi eksekutif. Peranan eksekutif adalah mengerjakan atau melaksanakan keputusan pada tingkat tertinggi. Dengan demikian administrasi dapat dikatakan proses melaksanakan keputusan-keputusan secara umum yang telah diambil sebelumnya baik oleh organisasi itu maupun oleh pihak lain.

Pengertian administrasi ini sejalan dengan pengertian administrasi sebagai keseluruhan kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang sudah diuraikan di atas. Dan corak pula dengan pernyataan bahwa perencanaan memberi arah baik kepada para administrator maupun para non administrator (Robbis,1982).

Sesudah menentukan pengertian organisasi dan administrasi selanjutnya akan dibahas tentang pengertian manajemen. Dele mengutip beberapa pendapat ahli tentang pengertian manajemen sebagai berikut:

1. Mengelola orang-orang. 2. Pengambilan keputusan.

3. Proses mengorganisasi dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang sudah ditentukan.

Pendapat pertama merupakan penanganan terhadap para anggota organisasi, sedangkan pendapat kedua dan ketiga mencakup para anggota dan materi. Orang dan materi termasuk dana diatur dan diarahkan , kemudian diputuskan aturan-aturan dan hasil arahan itu untuk mencapai tujuan organisasi.2

(6)

Konseptual efisiensi pendidikan meliputi cost effectiveness dan cost benefit. Cost effectiveness di kaitkan dengan perbandingan biaya input pendidikan dan efectivitasnya dalam mendukung hasil-hasil belajar. Efisiensi internal atau cost effectiveness sangat bergantung pada dua faktor utama yaitu, 1. Fungsi institusional dan 2. Fungsi manajerial. Sedangkan cost benefit lebih kepada keuntungan atau investasi pendidikan dari pembentukan kemampuan, sikap, keterampilan. Terdapat dua hal penting dalam investasi tersebut yaitu. 1. Investasi hendaknya mempunyai kemampuan yang memiliki nilai ekonomi di luar instrinsiknya. 2. nilai guna dari kemampuan.3

Manajerial merupakan proses internal yang terjadi di dalam wadah atau ruanglingkup pendidikan itu sendiri. Selanjutnya manajemen adalah sebuah proses dalam perencanaan untuk mencapi tujuan tertentu. Menurut Hasibuan, “ manajemen ” adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut GR Terry, “manajemen” adalah suatu proses yang mempunyai ciri khas yang meliputi segala tindakan-tindakan perencanaan, pengarahan pengorganisasia, dan pengendalian yang bertujuan untuk menentukan dan mencapai sasaran yang sudah ditentukan melalui pemanfaatan berbagai sumber, diantarannya sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Banyak sekali pendapat para ahli tentang fungsi manajemen, namun dari fungsi-fungsi manajemen yang dirumuskan oleh tokoh manajemen tersebut terdapat beberapa persamaan dan perbedaannya. Persamaan dari fungsi manajemen tersebut terlihat pada beberapa fungsi yaitu: pengorganisasian, perencanaan, dan pengandalian. Sedangkan untuk perbedaannya terletak pada pemilihan kata atau istilah yang digunakan dalam menyebutkan suatu fungsi manajemen.

Majemen pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relatif masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang belum mengenal. Istilah lama yang sering digunakan adalah ‘administrasi’.

Manajemen pendidikan dalam kamus bahasa Belanda-Indonesia disebutkan bahwa istilah manajemen berasal dari kata “administratie” yang berarti tata-usaha. Dalam pengertian manajemen tersebut, administrasi menunjuk pada pekerjaan tulis-menulis di kantor. Pengertian inilah yang menyebabkan timbulnya contoh-contoh keluhan

(7)

kelambatan manajeemen, karena manajemen dibatasi lingkupnya sebagai pekerjaan tulis-menulis.

Pengertian lain dari “manajemen” berasal dari bahasa Inggris “administration” sebagai “the management of executive affairs” (Encylopedia Americana, 1978, p. 171). Dengan batasan pengertian seperti ini maka manajemen disinonimkan dengan “management” suatu pengertian dalam lingkup yang lebih luas. Dalam pengertian ini, manajemen bukan hanya pengaturan yang terkait dengan pekerjaan tulis-menulis, tetapi pengaturan dalam arti luas.

Selain manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, materil, mesin, dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses ( Rohiat, 2010 ).

Pada waktu ini istilah-istilah lain di gunakan dalam menunjukkan pekerjaan pelayanan kegiatan adalah manajemen, kegiatan, pengaturan dan sebagainya, yang di definisikan oleh berbagai ahli secara bermacam-macam antara lain:

1. Hasibuan (1995), manajemen sebagai ilmu dan seni megatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu4

2. Stoner (1992), seperti yang di kutip Fachruddin mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasin, memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan utuk menggunakan sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.

3. Gordon (1976), dalam Bafadal (2004: 39), menyataka bahwa manajemen merupakan metode yang di gunakan administrator yang melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu.

4. Koontz,O’Donnell dan Weihrich (1986), mengemukakan, manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang di lakukan melalui dan orang-orang lain.

Definisi lain dari manajemen yang lebih lengkap sebagaimana dikemukakan oleh Mulyani A. Nurhadi adalah sebagai berikut: “ Menajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebulumnya, agar efektif dan efesien.

(8)

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting, yaitu:

a. Usaha kerja sama

b. Oleh dua orang atau lebih

c. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.5

Dalam pengertian tersebut sudah menunjukan adanya gerak, yaitu usaha kerja sama, personel yang melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur tersebut, yaitu gerak, orang dan arah dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam organisasi, bukan pasa kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.

Jika pengertian manajemen pendidikan ini diterapkan pada usaha pendidikan maka sudah termuat hal-hal yang terjadi objek pengelolaan atau pengaturan. Lebih tepatnya, definisi menajemen pendidikan adalah sebagai berikut:

Manajemen Pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yeng menunjuk kepada usaha kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Dengan menerapkan definisi tersebut pada usaha pendidikan yang terjadi dalam sebuah organisasi, maka difinisi “manajemen pendidikan” selengkapnya adalah sebagai berikut:

Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.

Lebih lanjut Mulyani A. Nurhadi (1983) menekankan adanya ciri-ciri atau pengertian manajemen pendidikan yang terkandung dalam definisi tersebut sebagai berikut:

1. Manajemen merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dari, oleh dan bagi manusia.

2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses pengelolaan dari suatu rangkaian kegiatan pendidikan yang sifatnya kompleks dan unik yang berbeda dengan tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya: tujuan kegiatan

(9)

pendidikan ini tidak terlepas dari tujuan pendidikan secara umum dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh suatu bangas.

3. Proses pengelulaan itu dilakukan bersama sekelompok manusia yang tergantung dalam suatu organisasi sehingga kegiatannya harus dijaga agar tercipta kondisi kerja yang harmonis tanpa mengorbankan unsur-unsur manusia yang terlibat dalam kegiatan pendidikan itu.

4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, yang dalam hal ini meliputi tujuan yang bersifat umum (skala tujuan umum) dan yang diemban oleh tiap-tiap organisasi pendidikan (skala tujuan khusus). 5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan

efisien.

Apa yang dikemukakan oleh Mulyani A. Nurhadi ini cukup lengkap. Tetapi apabila akan dihubungkan dan diintegrasikan dengan definisi manajemen pendidikan yang tertera di dalam pedoman kurikulum tahun 1975 Buku IIID perlu ditambahkan adanya usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personel dan materiil)6.

Memahami berbagai manajemen tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa pokoknya manajemen adalah suatu proses atau kegiatan atau usaha pecapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang lain. Dan dapat pula di katakan bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi, karena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama daripada administrasi.

Dengan perkataan lain di katakan bahwa administrasi dan manajemen tidak dapat di pisahkan hanya kegitan-kegiatannya yang dapat dibedakan.

Apabila di lihat dari segi fungsional administrasi memiliki 2 tugas utama, yakni:

1. Menentukan tujuan meyeluruh yang hendak di capai.

2. Menetukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh orgaisasi.

Sebaliknya manajemen pada hakikannya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu di laksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat

(10)

administrasi.Ungkapan tersebut jelas menunjukkan bahwa administrasi lebh luas dari pada manajemen.7

B. Fungsi-fungsi administrasi dan manajemen pendidikan

Dalam proses pelaksanaannya, administrasi dan manajemen mempunyai tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakan sendiri. tugas-tugas-tugas-tugas itulah yang biasa di sebut sebagai fungsi-fungsi adminitrasi dan manajemen. Hingga kini para sarjana belum mempunyai kata sepakat yang bulat tentang fungsi-fungsi administrasi dan manjemen itu, baik di tinjau dari segi klasifikasinya maupun terminologi yang di pergunakan.

Namun secara garis besar, Menurut Prof Dr Sobdang P Siagian MA dalam bukunya “fungsi-fungsi manajerial” dan “filsafah administrasi” fungsi-fungsi administrasi dan manajemen itu ialah :

1. perencanaan (planning)

2. pengorganisasian (Organizing) 3. pemberian motivasi (motivating) 4. pengawasan (controling)

5. penilaian (evaluating)

Mourell dkk, secara singkat menyebutkan, “ management ia the process of efficiently getting activities completed with and through other people”. (Robbins,et.al. 1986:1). Selanjutnya stoner seperti di kutip oleh handoko menyebutkan “ manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorgaisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya orgaisasi yang lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan”. (Handoko, 1995:8 dan TIM Dosen FIK IKIP Malang, 1989:7).8

Nah selanjutnya Fungsi-fungsi mutlak harus di jalankan oleh adminstrasi dan manajemen. Ketidakmampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi itu akan mengakibatkan lambat atau cepat matinya organisasi.

a. Perencanaan (planning)

Planning dapat di definisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan di kerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan.

7Ibid, Hlm 26-27.

(11)

Pengertian tersebut menunjukkan bahwa perencanaan merupakan fungsi administrasi dan manajemen yang pertama. Alasannya ialah bahwa tanpa adanya rencana maka tidak ada dasar untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka usaha pencapaian tujuan. Perencanaan menjadi fungsi pertama karea ia merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan pelaksanaan selanjutnya.

Salahsatu cara yang paling mudah di kemukakan dalam penyusunan rencana adalah dengan mengatakan bahwa perencanaan berarti mencari dan menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan, yaitu :

1. What (apa)

1. Apa kegiatan-kegiatan yang harus di jalankan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan sebelumnya?

2. Dimana kegiatan-kegiatan tertentu di jalankan? Pertanyaan ini mencakup letak bangunan organisasi yang hendak didirikan, tata ruang yang di susun, tempat suber tenaga kerja.

3. Kapan kegiatan-kegiatan tertentu hendak di laksanakan. Hal ini berarti bahwa dalam rencana harus tergambar sistem prioritas yang di pergunakan, penjadwalan waktu dan hal-hal yang berhubungan dengan faktor waktu.

4. Bagaimana cara melakanakan kegiatan-kegiatan ke arah tercapainya tujuan? Yang di cakup oleh pertanyaan ini menyangkut soal sistem dan tata kerja, standar yang harus di penuhi, cara pembuatan dan penyampaian laporan, cara menyimpan dokumen dan lain-lain.

5. Pertanyaan “siapa” berarti di ketemukannya jawabn dalam rencana tentang gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.

6. Secara filosofis, petanyaan yang terpenting di antara rangkaian pertanyaan ini ialah pertanyaan “mengapa”. Terpenting karena pertanyaan ini di tunjukkan kepada kelima pertanyaan yang mendahuluinya. Jika kelompok pimpinan dapat memuaskan dirinya atas jawaban-jawaban yang di peroleh terhadap keenam pertanyaan itu, akan terciptalah suatu rencana yang baik.

b. Pengorganisasian (organizing)

(12)

Definisi tersebut menunjukkan bahwa pengorganisasian merupakan langkah pertama kearah pelaksanaan rencana yang telah tersusun sebelumnya. Dengan demikian adalah suatu hal yang logis pula apabila pengorganisasian sebagai fungsi administrasi dan manajemen di tempatkan sebagai fungsi kedua mengikuti fungsi perencanaan. Juga terlihat dalam definisi itu bahwa pelaksanaan fungsi pengoerganisasian menghasilkan suatu organisasi yang dapat di gerakkan sebagai suatu kesatuan yang bulat.

Organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen terlihat penting apabila diingat bahwa bergerak tidaknya organisasi ke arah pencapaian tujuan sangat tergantung atas kemampuan manusia dalam organisasi menggerakkan organisasi itu kearah yang telah di tetapkan.

c. Penggerakkan (motivating)

Penggerakkan ialah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.

motivating” secara implisit berarti bahwa pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan , instruksi, nasehat dan koreksi jika di perlukan.

Pelaksanaan fungsi “motivating” dalam organisasi dapat di jalankan degan baik dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Jelaskan tujuan organisasi kepada setiap orang yang ada dalam organisasi.

2. Usahakan setiap orang menyadari , memahami, serta menerima baik tujuan tersebut. 3. Usahan agar setiap orang mengerti struktur organisasi.

4. Tekankan pentingnya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang di perlukan.

5. Perlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh pengertian.

6. Berikan penghargaan serta pujian kepada bawahan yang cakap dan teguran serta bimbingan kepada orang-orang yang kurang mampu bekerja.

7. Yakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam organisasitujuan orang-orang tersebut akan tercapai semaksimal-maksimalnya.

d. Pengawasan (controling)

(13)

pengawasan itu. Sebaliknya rencana tanpa pengawasan akan berarti timbulnya penyimpangan-penyimpangan atau penyelewengan-penyelewengan yang serius tanpa ada alat untuk mengenalnya.

Jelas kiranya bahwa pengawasan sangat menentukan perannya dalam usaha pencapaian tujuan. Secara filosofis dapat dikatakn bahwa pengawasan itu mutlak diperlukan karena manusia bersifat salah dan khilaf. Dan manusia dalam organiasi perlu diamati bukan dengan maksud untuk mencari kesalahannya kemudian menghukumnya, akan tetapi untk mendidik dan membimbing. Hal ini kiranya sangat penting untuk diperhatikan karena para pemimpin dalam organisasi sering lupa bahwa seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang ikhlas memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk burbuat kesalahan. Hanya saja setelah kesalahan diperbuat, adalah menjadi tugas pemimpin untuk memperbaiki kesalahan itu dengan jalan memberikan bimbingan kepada bawahannya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, akan tetapi berani untuk berbuat kesalahan yang lain.

Jika seorang bawahan selalu diancam dengan hukuman setiap kali ia berbuat kesalahan, maka bawahan tersebut tidak akan berkembang kerena dalam setiap tindaknnya ia akan selalu dikuasai oleh rasa takut. Akibatnya ia tidak akan berani prakarsa, takut mengambil keputusan dan akhirnya akan kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri, ini tidak boleh terjadi.

Kendati demikian perlu diperhatikan pula bahwa pernyataan di atas tidak berani bahwa seorang pimpinan tidak boleh menghukum bawahannya. Memang seorang pimpinan dapat bertindak punnitif jika seorang bawahan, meskipun telah berulang kali dibimbing, terus menerus berbuat kesalahan yang sama.

Proses pengawasan pada dasarnya dilaksanakan oleh administrasi dan manajemen dengan mempergunakan dua macam teknik, yaitu:

1. Pengawasan langsung ( direct control )

2. Pengawasan tidak langsung ( inderect control )

Yang dimaksud pengawasan langsung ialah apabila pimpinan organisasi mengadakan sendiri pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dijalankan. Sementara pengawasan tidak langsung ialah pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan. Laporan itu dapat berbentuk tertulis dan lisan.

(14)

bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Karena kalau hanya hal-halyang positif saja dilaporkan, pemimpin tidak akan mengetahui keadaan yang sesungguhnya. Akibatnya dia akan mengambil kesimpulan yang salah. Lebih jauh lagi ia akan mengambil keputusan yang salah.

Kesimpulannya ialah bahwa pengawasan tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan saja, karena itu pengawasan tidak langsung tidak cukup. Adalah bijaksana apabila pimpinan organisasi menggabungkan teknik pengawasan langsung dan tidak langsung dalam melakukan fungsi pengawasan itu.

e. Penilaian (Evaluating)

Penilaian adalah proses pengukuran dan pembandingan hasil-hasil pekerjaan yang telah dicapai denga hasil-hasil yang seharusnya dicapai.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hakikat dari penilaian adalah:

1. Penilaian ditunjukan kepada satu fase tertentu dalam satu proses setelah fase itu seluruhnya selesai dikerjakan. Berbeda dengan pengawasan yang ditunjukan kepada fase yang masih dalam proses pelaksanaan.

2. Penilaian bersifat korektif terhadap fase yang telah selesai dikerjakan. Korektifitas yang menjadi sifat penilaian itu sangat berguna bukan untuk fase yang telah selesai, akan tetapi untuk fase berikutnya. Artinya, melalui penilaian harus diketemukan kelemahan-kelemahan sistem yang dipergunakan dalam fase yang baru saja selesai. Juga harus diketemukan penyimpangan-penyimpangan atau penyelewengan-penyelewengan yang telah terjadi, akan tetapi lebih penting lagi, harus diketemukan sebab-sebab mengapa kelemahan-kelemahan itu timbul, juga harus diketemukan sebab-sebab mengapa penyimpangan-penyimpangan itu terjadi.9

C. Ruang lingkup administrasi dan manajemen pendidikan

Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi dan manajemen pendidikan adalah sangat banyak dan luas. Tetapi yang sangat penting dan perlu di ketahui oleh para kepala sekolah dan guru-guru pada umumnya ialah sebagai berikut:

a. Bidang tata usaha sekolah, ini meliputi: 1) Organisasi dan struktur pegawai tata usaha. 2) Anggaran belanja keuangan sekolah.

3) Masalah kepergawaian dan personalia sekolah. 4) Keuangan dan pembukuannya.

5) Korenspodensi/surat menyurat.

6) Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, rapot dan sebagainya.

b. Bidang personalia murid, yang meliputi antara lain: 1) Organisasi murid.

(15)

2) Masalah kesehatan murid. 3) Masalah kesejahteraan murid. 4) Evaluasi kemajuan murid.

5) Bimbingan dan penyuluhan bagi murid. c. Bidang personalia guru, meliputi antara lain: 1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru. 2) Organisasi personel guru.

3) Masalah kepegawaian

4) Masalah kondisi dan evaluasi kemajuan guru. 5) Refreshing dan up-grading guru-guru.

d. Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi antara lain:

1) Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baikya.

2) Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah.

3) Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.

4) Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya. e. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum

1) Berpedoman dan menerapkan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.

2) Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan lingkungan masyarakat.10

Demikinlah antara lain bidang-bidang yang tercakup di dalam administrasi pendidikan. Dapat di kelompokkan sebagai berikut:

 Bidang administrasi material yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut tentang

materi.

 Bidang administrasi personal yaitu yang mencakup administrasi personal guru,

pegawai sekolah dan sebagainya.

 Bidang administrasi kurikulum yaitu yang mencakup dalam pelaksanaan kurikulum,

pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan sebagainya.

Administrasi pedidikan seringkali diistilahkan dengan administrasi sekolah, seperti halnya dalam kurikulum 1984 (dalam buku petunjuk pengelolaan) di sebut bahwa administrasi sekolah (makudnya administrasi pendidikan) mencakup pengaturan, proses beelajar mengajar , kesiswaaan, personalia, peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas atau hubungan dengan masyarakat.

(16)

Ini semua merupakan cakupan atau skopa dari administrasi sekolah/ administrasi pendidikan.

Dalam buku “pedoman umum menyelenggarakan administrasi sekolah menengah (1984)”, di sebutkan pula mengenai ruang lingkup kegiatan administrasi sekolah adalah meliputi:

 Administrasi program pengajaran

 Administrasi murid/siswa

 Administrasi kepegawaian

 Administrasi keuangan

 Administrasi perlengkapan.

 Administrasi surat menyurat.

 Administrasi perpustakaan.

 Administrasi pembinaan kesiswaan.

 Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.

Sebagaimana telah di sebutkan di atas bahwa skopa atau ruang lingkup administrasi pendidikan itu meliputi segala hal yang pada dasarnya di tekankan pada pelaksanaan kegiatan/usaha pendidikan supaya berjalan secara teratur dan tertib yang semua itu di orientasikan pada tujuan pendidikan.

Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan, bahwa secara umum ruang lingkup administrasi berlaku juga di dalam administrasi pendidikan. Ruang lingkup tersebut meliputi bidang-bidang kegiatansebagai berikut:

a. Manajemen administratif yakni kegiatan yang megarahkan semua orang dalam organisasi/kelompok untuk bekerjasamamengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak di capai.

b. Manajemen operatif yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan pekerjaanyang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar.11

(17)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Dapat di simpulkan, dari beberapa definisi admnistrasi dan manajemen pendidikan di makalah penulis bahwasannya administrasi merupakan salah satu struktur dari manajemen. Manajemen sebagai pengarah dan administrasi sebagai pelaksana.

Dan kedua komponen ini selalu berhubungan di mana ia merupakan suatu komponen terstruktur yang ada dalam organisasi atau kelompok yang memilki tujuan tertentu dalam waktu berjangka ataupun tidak.

Fungsi dari administrasi dan manajemen pendidikan sendiri ialah sebagai berikut: a. Tewujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,

menyenangkan dan bermakna (pekembangan).

b. Terciptannya proses didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

c. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer).

d. Terciptanya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan).

f. Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya.

g. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel. h. Meningkatkan citra positif pendidikan.

(18)

B. SARAN

(19)

Daftar Pustaka

Fadli Ahmad, Organisasi Dan Administrasi, Manhalun Nasyiin Press, Jakarta, 2002. Pidarta Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2004. Yaqin Husnul, Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, Antasari Press,

Banjarmasin, 2011.

Mustari Mohammad, Manajemen Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014.

Daryanto H.M, Administrasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.

Referensi

Dokumen terkait

- Berusia maksimal 40 tahun (lahir tanggal 1 Oktober 1967 atau sesudahnya) dengan ketentuan pernah bekerja pada instansi yang bergerak pada sektor kehutanan (Perhutani, Inhutani, HPH,

$es yang lebih baruan dikembangkan% :oberts <pperception $est for )hildren 2:<$)3% lebih dekat untuk memenuhi standar psikometri untuk penyusunan tes dan e'aluasi daripada

6 | H i s t o r i a M a d a n i a dimuat dalam Majalah Penjoeloeh (tentang arti penting hari-hari besar Islam), Choetbah Lebaran 1 Syawal 1355, Moreele en Geetelijke

Dari segi proses-proses terapi yang dilakukan dapat dikatakan sudah sesuai dengan teori karena meskipun dalam pelaksanaan terapi tidak semua proses terapi

Unit PT PLN (PERSERO) yang akan membangun SCADA harus mengacu pada SPLN S3.001: 2008 Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik. Jumlah yang dijelaskan pada tabel 6 dan tabel 7

Dalam perkuliahan Biologi Umum, pembelajaran socioscientific issue melalui metode simposium memfasilitasi mahasiswa untuk merumuskan masalah, menganalisis, mengevaluasi, dan

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI