• Tidak ada hasil yang ditemukan

slide dasar pemerintahan 2015 tatap muka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "slide dasar pemerintahan 2015 tatap muka"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR-DASAR

ILMU PEMERINTAHAN

Tatap Muka #1

Trias Politica &

Rule Making Function

Oleh: Ahmad Mustanir

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP) MUHAMMADIYAH RAPPANG

2016

(2)

TRIAS POLITICA

PEMBAGIAN KEKUASAAN

Doktrin ini pertama kali

dikemukakan oleh John

Locke (1632-1704) dan

Montesquieu (1689-1755).

Pada taraf itu disebut

(3)

Trias Politica adalah anggapan bahwa

kekuasaan negara terdiri atas 3 macam

kekuasaan.

Pertama,

kekuasaan legislatif atau

kekuasaan membuat undang-undang (dalam

istilah baru sering disebut Rule Making

Function);

Kedua,

kekuasaan eksekutif atau kekuasaan

melaksanakan undang-undang (dalam istilah

baru Rule Application Function);

Ketiga,

kekuasaan yudikatif atau kekuasaan

mengadili atas pelanggaran undang-undang

(dalam istilah baru Rule Adjudication

Function).

(4)

Trias politica adalah suatu prinsip

normatif bahwa

kekuasaan-kekuasaan ini sebaiknya tidak

diserahkan kepada orang yang sama

untuk mencegah penyalah gunaan

kekuasaan oleh pihak yang

berkuasa.

Dengan demikian diharapkan

hak-hak asasi warga negara lebih

terjamin

(5)

Trias Politica di Indonesia

Undang-Undang Dasar di Indonesia

tidak secara eksplisit mengatakan

bahwa doktrin Trias Politica dianut,

tetapi karena undang-undang dasar

menyelami jiwa dari demokrasi

konstitusional, maka dapat

disimpulkan bahwa Indonesia

(6)

...Trias Politica di Indonesia

Hal ini jelas dari pembagian Bab dalam

Undang Undang Dasar 1945.

Misalnya

Bab III

tentang Kekuasaan

Pemerintah Negara,

Bab VII

tentang Dewan

Perwakilan Rakyat, dan

Bab IX

tentang

Kekuasaan Kehakiman.

Kekuasaan Legislatif dijalankan oleh

Presiden bersama-sama dengan Dewan

Perwakilan Rakyat. Kekuasaan eksekutif

dijalankan oleh Presiden dibantu oleh

menteri-menteri, sedangkan kekuasaan

(7)

...Trias Politica di Indonesia

Oleh karena sistem pemerintahannya adalah

presidensial, maka kabinet tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan oleh karena itu tidak dapat dijatuhkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dalam masa

jabatannya.

Sebaliknya, presiden juga tidak dapat

membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat

sebagaimana halnya dalam sistem parlementer di India dan Inggris. Para menteri tidak dapat menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Jadi garis besarnya, ciri-ciri Trias Politica

(8)

...Trias Politica di Indonesia

Dalam masa demokrasi terpimpin ada

usaha meninggalkan gagasan Trias

Politica.

Ini terlihat dari ucapan Presiden

Soekarno antara lain pada upacara

pelantikan menteri kehakiman pada 12

Desember 1963 yang menyatakan

(9)

...Trias Politica di Indonesia

Bahkan ini dituangkan dalam Undang

Undang No 19 Tahun 1964 tentang

Ketentuan Ketentuan Pokok Kekuasaan

Kehakiman, dimana penjelasan

umumnya berbunyi

“Trias Politica tidak mempunyai tempat

sama sekali dalam hukum nasional

Indonesia. Presiden/Pemimpin Besar

Revolusi harus dapat melakukan campur

tangan dalam pengadilan, yaitu dalam

(10)

...Trias Politica di Indonesia

Penolakan Trias Politica juga

terjadi dalam Dewan

Perwakilan Rakyat Gotong

Royong dan MPRS yang diberi

kedudukan sebagai menteri.

Juga kedudukan Ketua MA

diberi status menteri dan ia

juga pembantu presiden di

samping sebagai bagian

(11)

...Trias Politica di Indonesia

Dalam masa Orde Baru kepincangan ini

telah diluruskan kembali dimana

Undang Undang No 19 Tahun 1964

telah dicabut dan diganti dengan

Undang Undang No 14 Tahun 1970.

Dalam undang-undang ini istilah Trias

Politica tidak disebut secara eksplisit,

tetapi prinsip kebebasan hakim telah

dihidupkan kembali. Jadi secara garis

besar telah kembali ke asas Trias

(12)

...Trias Politica di Indonesia

Orba menjadi semakin otoriter dalam

kaitannya dengan pembagian

kekuasaan. Presiden Soeharto tetap

membedakan keberadaan lembaga

legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Hanya saja, yang terjadi pada saat itu

adalah

executive heavy

dimana peran

(13)

...Trias Politica di Indonesia

Beberapa contoh pelaksanaan

executive heavy pada masa orba,

Presiden dapat dipilih kembali

tanpa batas oleh MPR. Legislatif

dan yudikatif tidak dapat

melakukan

checks and balances

(14)

...Trias Politica di Indonesia

Setelah tumbanganya orba pada

1998 telah dilakukan beberapa

kali amandemen UUD 1945 yang

akhirnya menjadi dasar

pengembalian fungsi pembagian

kekuasaan Trias Politica.

Sayangnya pentaan peran dan

fungsi ini berakibat pada

(15)

...Trias Politica di

Indonesia

DPR yang masa orba hanya

memberikan persetujuan terhadap

RUU yang diajukan pemerintah, pada

masa reformasi ini, DPR juga berhak

mengajukan RUU dan RUU ini dibahas

bersama presiden untuk mendapat

persetujuan bersama.

Selain itu meningkatnya peran

lembaga yudikatif ialah dengan

(16)

RULE MAKING FUNCTION

Teori perwakilan politik Alfred de

Grazia mengemukakan

perwakilan

diartikan sebagai

hubungan

di

antara dua pihak, yaitu wakil dengan

terwakil dimana wakil memegang

kewenangan untuk

melakukan

berbagai tindakan

yang berkenaan

dengan kesepakatan yang dibuatnya

dengan terwakil

(17)

Hanna Penichel Pitkin

:

perwakilan

politik

adalah proses mewakili di mana

wakil bertindak dalam rangka bereaksi

kepada

kepentingan terwakil

. Walau

wakil bertindak secara bebas tapi harus

bijaksana dan penuh pertimbangan serta

tidak sekedar melayani...wakil bertindak

sedemikian rupa sehingga di antara dia

dengan terwakil tidak terjadi konflik dan

jika terjadi penjelasan harus mampu

meredakannya.

(18)

Dari hubungan wakil dan

terwakil dalam perwakilan

politik inilah lahir

badan

perwakilan rakyat

atau

parlemen

untuk

merealisasikan kekuasaan

rakyat dalam bentuk suatu

aspek lembaga

(19)

Diantara fungsi badan legislatif yang

paling penting ialah :

1)

Menentukan kebijakan dan membuat

undang-undang. Untuk itu badan

legislatif diberi hak inisiatif, hak

untuk mengadakan amandemen

terhadap RUU yang disusun oleh

pemerintah, dan terutama di bidang

anggaran atau budget (fungsi

legislasi).

(20)

2)

Mengontrol badan eksekutif dalam arti

menjaga agar semua tindakan badan

eksekutif sesuai dengan

kebijkan-kebijakan yang telah ditetapkan. Untuk

menyelenggarakan tugas ini, badan

perwakilan rakyat diberi hak-hak kontrol

khusus (fungsi kontrol). Pengawasan

dilakukan melalui sidang panitia

legislatif dan melalui hak-hak kontrol

yang khusus, seperti hak bertanya,

interpelasi (meminta keterangan), hak

angket (penyelidikan sendiri) dan mosi.

(21)

Terdapat banyak badan legislatif

yang menyelenggarakan beberapa

fungsi lain seperti mengesahkan

(ratify) perjanjian-perjanjian

internasional yang dibuat oleh

badan eksekutif. Ada juga yang

mempunyai wewenang menuntut

(meng-impeach) dan mengadili

pejabat tinggi, termasuk presiden.

(22)

17 badan legislatif di

Indonesia yaitu:

1) Volksraad: 1918-1942

2) Komite Nasional Indonesia: 1945-1949

3) DPR dan Senat RIS: 1949-1950

4) DPR sementara: 1950-1956

5) a. DPR (hasil pemilu 1955): 1956-1959

b. DPR peralihan: 1959-1960

6) DPR Gotong Royong

Demokrasi Terpimpin: 1960-1966

7) DPR Gotong Royong

Demokrasi Pancasila: 1966-1971

Badan Legislatif di Indonesia

8) DPR hasil pemilu 1971

9) DPR hasil pemilu 1977

10)DPR hasil pemilu 1982

11)DPR hasil pemilu 1987

12)DPR hasil pemilu 1992

13)DPR hasil pemilu 1997

14)DPR hasil pemilu 1999

15)DPR hasil pemilu 2004

16)DPR hasil pemilu 2009

(23)

Bermacam-macam sistem pemilihan umum

dengan berbagai variasinya, akan tetapi

umumnya berkisar pada dua prinsip pokok,

yaitu:

a)

Single-member Constituency (satu

daerah pemilihan memilih satu wakil;

biasanya disebut

Sistem Distrik

)

b)

Multi-member Constituency (satu daerah

pemilihan memilih beberapa wakil;

(24)

SISTEM DISTRIK Keuntungan:

1) Partai-partai terdorong untuk berintegrasi dan bekerjasama karena kursi yang diperebutkan dalam setiap distrik pemilihan hanya satu. Hal ini akan mendorong partai-partai untuk

menyisihkan perbedaan-perbedaan yang ada dan mengadakan kerjasama, sekurang-kurangnya

menjelang pemilu, antara lain melalui stembus acoord.

2) Fragmentasi partai dan kecenderungan membentuk partai baru dapat dibendung; malahan sistem ini bisa mendorong kearah penyederhanaan partai secara alami tanpa paksaan.

Keuntungan dan Kelemahan

Sistem Distrik dan Sistem

(25)

SISTEM DISTRIK Keuntungan:

3) Karena kecilnya distrik, maka wakil yang terpilih dapat dikenal oleh komunitasnya, sehingga hubungan dengan konstituen

lebih erat. Dengan demikian si wakil akan lebih cenderung untuk memperjuangkan distriknya.

4) Bagi partai besar sistem ini

menguntungkan karena melalui distorsion effect dapat meraih suara dari

pemilih-pemilih lain sehingga memperoleh

kedudukan mayoritas. Dengan demikian partai pemenang sedikit banyak dapat mengendalikan parlemen.

(26)

SISTEM DISTRIK

Keuntungan:

5)

Lebih mudah suatu partai untuk

mencapai kedudukan mayoritas dalam

parlemen, sehingga tidak perlu

diadakan koalisi dengan partai lain. Hal

ini mendukung stabilitas nasional.

6)

Sistem ini sederhana dan murah untuk

diselenggarakan.

(27)

SISTEM DISTRIK Kelemahan:

1) Sistem ini kurang memperhatikan kepentingan-partai-partai kecil dan golongan minoritas,

apalagi jika golonan-golongan ini terpencar dalam berbagai distrik.

2) Sistem ini kurang representatif dalam arti bahwa partai yang calonnya kalah dalam suatu distrik kehilangan suara yang telah mendukungnya. Hal ini berarti bahwa ada sejumlah suara yang tidak diperhitungkan sama sekali, atau terbuang sia-sia. Dan jika banyak partai mengadu kekuatan, maka jumlah suara yang hilang dapat mencapai jumlah yang besar. Hal ini akan dianggap tidak adil

terhadap partai dan golongan yang dirugikan

(28)

SISTEM DISTRIK Kelemahan:

3) Sistem distrik dianggap kurang efektif dalam masyarakat yang plural karena terbagi dalam kelompok etnis, religius dan tribal, sehingga menimbulkan anggapan bahwa suatu

kebudayaan nasional yang terpadu secara ideologis dan etnis mungkin merupakan prsyarat bagi suksesnya sistem ini.

4) Ada kemungkinan si wakil cenderung untuk lebih memperhatikan kepentingan distrik

serta warga distriknya, dari pada kepentingan nasional

(29)

SISTEM PROPORSIONAL Keuntungan:

1) Dianggap representatif, karena jumlah kursi partai dalam parlemen sesuai dengan jumlah suara masyarakat yang diperoleh dalam

pemilihan umum

2) Dianggap lebih demokratis dalam arti lebih egalitarian karena praktis tanpa ada distrosi, yaitu kesenjangan antara suara nasional dan

jumlah kursi dalam parlemen, tanpa suara yang hilang atau wasted. Akibatnya, semua golongan dalam masyarakat, termasuk yang kecil pun,

memperoleh peluang untuk menampilkan wakilnya dalam parlemen. Rasa keadilan masyarakat sedikit banyak terpenuhi

(30)

SISTEM PROPORSIONAL Kelemahan:

1) Sistem ini kurang mendorong partai-partai untuk berintegrasi atau bekerjasama satu sama lain dan memanfaatkan persamaan-persamaan yang ada, tetapi sebaliknya, cenderung mempertajam

perbedaan-perbedaan. Sistem ini umumnya dianggap berakibat menambah jumlah partai.

2) Sistem ini mempermudah fragmentasi partai. Jika timbul konflik dalam suatu partai, anggotanya

cenderung memisahkan diri dan mendirikan partai baru, dengan perhitungan bahwa ada peluang bagi partai baru itu untuk memperoleh beberapa kursi dalam parlemen melalui pemilu. Jadi kurang

menggalang kekompakan dalam tubuh partai.

(31)

SISTEM PROPORSIONAL Kelemahan:

3) Memberikan kedudukan yang kuat pada pimpinan partai melalui sistem daftar karena pimpinan

partai menentukan daftar calon

4) Wakil yang terpilih kemungkinan renggang

ikatannya dengan konstituennya. Pertama, karena wilayahnya lebih besar (bisa sebesar provinsi),

sehingga sukar untuk dikenal orang banyak. Kedua, karena peran partai dalam meraih

kemenangan lebih besar ketimbang kepribadian seseorang. Dengan demikian si wakil akan lebih terdorong untuk memerhatikan kepentingan

partai serta masalah-masalah umum ketimbang kepentingan distrik serta warganya.

(32)

SISTEM PROPORSIONAL Kelemahan:

5) Karena banyaknya partai yang bersaing, sulit bagi

suatu partai untuk meraih mayoritas (50% + 1) dalam parlemen, yang diperlukan untuk membentuk

pemerintahan. Partai yang terbesar terpaksa berkoalisi dengan beberapa partai lain untuk memperoleh

mayoritas. Koalisi semacam ini jika diselenggarakan dalam sistem parlementer sering tidak lama umurnya, dan hal ini tidak membina stabilitas politik. Dalam

sistem presidensial perubahan dalam komposisi di parlemen tidak terlalu mempengaruhi masa jabatan eksekutif. Di Amerika bisa saja Congress mengalami perubahan dalam komposisinya, sehingga misalnya badan itu dikuasai oleh Partai Demokrat, tetapi

presiden serta kabinetnya dari Partai Republik tetap bertahan selama empat tahun

(33)

T

er

i

m

a

k

asi

h

CP : 0812 4163 143 WA : 0812 4163 143 Line :0812 4163 143

BBM: 542E137D

FB: Ahmad Mustanir tweeter: @ahmadmustanir line id: ahmadmustanir Path: Ahmad Mustanir

email: ahmadmustanir74@gmail.com

Referensi

Dokumen terkait

singlet tereksitasi (O*2) dihasilkan dari photosensitizer dengan energy gap photosensitizer dengan energy gap antara keadaan triplet dasar dan eksitasi yang lebih besar daripada

Stabilisasi penderita gawat darurat pada fase pra rumah sakit harus dilakukan secara optimal sesuai kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia, tetapi

Cipta, 2014), h.. membuat siswa bisa lebih terfokus pada kegiatan belajar mengajar di kelasnya, sehingga curah perhatiannya akan lebih tinggi. Tingginya tingkat curah

Bagi siswa melalui penerapan model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Tritech

Menuurut pamuji (2014), menyatakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan adalah

Contoh virus batch sederhana ini telah dibuat dan diujikan ke dalam sistem operasi Windows, ternyata bisa dikatakan cukup berhasil, dan yang menjadi sasaran penyerangan sebagian

harinya Anang main-main dijalan ditabrak sama Jefri dan ternyata itu anak Bram secara kebutulan juga Bram adalah mantan pacar dari ibu Ardan, dan Iwan mengenalinya karena Bram

Ilmu Pragmatik membantu untuk menemukan cara pengajaran bahasa asing yang menghasilkan pembelajar bahasa asing yang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan