Konstruksi Diri dan Perilaku Komunikasi (
Konstruksi Diri dan Perilaku Komunikasi (
Communication Behavior
Communication Behavior
)
)
dalam
dalam
Cyberculture
Cyberculture
pa
pada Netizen
da Netizen
Oleh:
Oleh:
Yuli Candrasari
Yuli Candrasari
NIDN 073007701
Abstraksi
Media digital baru merupakan wilayah yang kaya dengan peluang untuk menghubungkan antar pengguna inter-net yaitu dengan melalui jejaring sosial..
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana konstruksi diri netzen di media sosial, kedua bagaimana perilaku komu-nikasi netizen di media sosial, ketiga bagaimana penggunaan emotikon pada media sosial serta bagaimana peubahan budaya yang terjadi sebagai akibat kehadiran media sosial.
Penelitian ini menggunakan Teori Konstruksi Sosial, Per-spektif Computer Mediated Communication serta teori-teori CMC yaitu Social Presence Theory, Cluelessness Theory, Social Infor-mation Processing Theory.
Menggunakan metode netnografi penelitian ini dilakukan pada akun facebook komunitas Bening Society dan anggota anggota komunitas Bening Society yang aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi identitas diri merupakan cara netizen mempresentasikan diri. Konstruksi identitas dilakukan pada informasi personal yaitu pada profil dan pada informasi diri yang dilakukan dengan update status, sharing serta mengunggah foto pada wall facebook. Perilaku komunikasi netizen ditunjukkan denga kegiatan netizen untuk sharing informasi, update status, mengunggah foto, membaca timeline serta “menyapa” teman-teman facebooknya. Penelitian ini juga mengungkapkan bagaimana komunikasi tatap muka digantikan dengan komunikasi termediasi, Penelitian ini meng-gambarkan bagaimana media sosial memberikan perubahan budaya dalam kehidupan netizen .
Keywords: media social, CMC, komunikasi termediasi, komu-nikasi antar pribadi, emotikon
Metode
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan
metode Netnografi. Subyek penelitian ini adalah akun
facebook Bening Society dengan mengambil 8 anggota
Bening Society sebagai informan. Teknik Pengambilan
data dengan menggunakan partisipan observation
,
in-depht interview
dan
study literature.
Analisis data
dil-akukan dengan mengkategorisasikan data untuk
kemu-dan dianalisis.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi identitas diri merupakan cara netizen mempresentasikan diri. Konstruksi identitas dil-akukan pada informasi personal yaitu pada profil dan pada informasi diri yang dilakukan dengan update status, sharing serta mengunggah foto pada wall facebook. Perilaku komunikasi netizen merupakan kegiatan netizen untuk sharing informasi, update status, mengunggah foto,
mem-baca timeline serta “menyapa” teman-teman facebooknya dengan
mem-berikan komentar, atau sekedar memmem-berikan tanda “Like” pada postingan teman. Penelitian ini juga mengungkapkan bagaimana komu-nikasi tatap muka digantikan dengan komukomu-nikasi termediasi, karena indi-vidu merasa puas dengan penggunaan komunikasi termediasi. Meskipun emotikon sering digunakan dalam komunikasi termediasi dan diposisikan selayaknya isyarat non verbal dalam komunikasi tatap muka namun
terkadang informan masih merasa “kesulitan” untuk menemukan
lam-bang yang pas untuk mengungkapkan perasaan dan sikapnya. Pada akhirnya penelitian ini menggambarkan bagaimana media sosial mem-berikan perubahan budaya dalam kehidupan penggunanya. Perubahan
tersebut berupa terciptanya budaya “homogen” serta ada nilai-nilai baru yang ditularkan media sosial pada penggunanya, yaitu nilai keterbukaan.
MEDIA SOSIAL
Adaptasi
Komunikasi
Antar Pribadi
Termediasi
PERUBAHAN BUDAYA
MASYARAKAT INDONESIA
HOMOGENITAS:
Mi at da Keyaki a
Si bol No Verbal
Nilai Baru MedSos: Keterbukaa
Si pula da Sara
1. Konstruksi diri juga dibangun melalui halaman dinding facebook dan halaman profil Facebook. Konstruksi diri sebagai bentuk presentasi diri netizen di dunia maya.
. Perilaku komunikasi informan ketika menggunakan facebook yaitu selain melakukan update status, sharing informasi atau berita juga men-gomentari postingan teman facebooknya, memberikan tanda “like” pada postingan teman facebooknya serta melakukan komunikasi melalui in-box.
. Perempuan ketika menggunakan situs jejaring sosial lebih sering menggunakan emotikon dengan bentuk ekspresi wajah (tertawa, ersenyum, dan sedih).
. Media sosial telah membuat perubahan dalam kehidupan masyarkat. Perubahan tersebut adalah adanya proses homogenisasi pada budaya local.
Saran
ada baiknya dalam penelitian berikutnya dikaji juga pengguna media sosial dari kaum laki-laki. Hal ini akan semakin memberikan kajian yang
men-dalam bagaimana perbandingan dengan pengguna perempuan ketika pengguna laki-laki mengkonstruksikan dirinya di media sosial, bagaimana