• Tidak ada hasil yang ditemukan

20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen semu (Quasi Experimental). Menurut Sugiyono (2010:114)

eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimen (eksperimen sungguhan). Eksperimen semu ini mempunyai kelompok kontrol akan tetapi tidak

dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan dalam penelitian seperti pada true experiment. Desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalen Control Group Desig. Berikut ini bentuk desainnya dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Group Pretest Variabel Bebas Posttest

Kelompok Eksperimen 1 O1 X1 O2

Kelompok Eksperimen 2 O3 X2 O4

Sumber: Sugiyono, 2010:116

Pada penelitian eksperimen ini terdapat empat kelompok data dalam

desain penelitian yaitu data pretest eksperimen 1 (O1) dan kelompok eksperimen 2

(O3), data posttest kelompok eksperimen 1 (O2) dan kelompok eksperiment 2

(O4). Secara rinci keterangan desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

X1 : perlakuan 1 (menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement

Division)

X2 : perlakuan 2 (menggunakan model pembelajaran Number Head Together)

O1 : pretest kelompok eksperimen 1

O2 : posttest kelompok eksperimen 1

O3 : Pretest kelompok eksperimen 2

(2)

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2010:60), variabel penelitian adalah segala seuatu yang

berbentuk apapun yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, variabel merupakan variasi dari obyek

penelitian, misalnya saja tinggi badan manusia dan divariasikan dengan umur atau

dengan berat badan yang dimiliki.

Variabel penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas

dilambangkan dengan huruf (x), dalam penelitian ini yang bertindak sebagai

variabel bebas adalah model Student Team Achievement Division (STAD) dan Number Head Together (NHT). Hal ini dikarenan model Student Team Achievement Division dan Number Head Together pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61).

Variabel terikat dilambangkan dengan huruf (y) yaitu hasil belajar siswa kelas IV.

Hal ini dikarenakan hasil belajar mendapat pengaruh dari variabel bebas.

3.3 Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 07 dan di SD Negeri

Kutowinangun 08 Salatiga. Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08 Salatiga

sebagai kelompok eksperimen 1 sedangkan kelas IV SD Negeri Kutowinangun 07

Salatiga sebagai kelompok eksperimen 2. Pada kelas eksperimen 1 menggunakan

model Student Team Achievement Disision (STAD), sedangkan kelas eksperimen

2 menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT). Jumlah siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah 48 siswa. Kelompok

eksperimen 1 jumlah siswa 24 terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 siswa

perempuan, sedangkan kelompok eksperimen 2 jumlah siswa 24 terdiri dari 12

(3)

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji kesetaraan

antara kelompok eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2. Uji kesetaraan ini

dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesetaraan antara kelompok eksperimen

1 dan kelompok eksperimen 2. Uji kesetaraan juga berguna untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan awal dari siswa pada kelas eksperimen 1 dan kelas

eksperimen 2. Data yang digunakan dalam melihat kemampuan awal siswa yaitu

data rapor masing-masing siswa dan pretest.

3.4Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk

memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data yang diperoleh dalam

penelitian ini berupa data hasil belajar IPA SD kelas IV. Teknik yang digunakan

dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, tes

dan non tes.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2002:136) instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan untuk mengolah data , agar dalam mengumpulkan data

lebih mudah, hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis. Sedangkan

menurut Suharsini (200:134) instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang

dipilih dan digunakan dalam penelitian agar lebih mudah dan lebih sistematis.

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah soal pretest dan posttest yang berupa soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda yang dibuat berdasarkan

tujuan penyusunan kisi-kisi soal untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai

petunjuk dalam membuat soal. Berikut ini tabel kisi-kisi soal pilihan ganda pretest

dan posttest yang diujikan validitas dan reliabilitas pada siswa kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 09 Salatiga.

Penyusuanan kisi-kisi soal uji coba yang nantinya digunakan sebagai soal

(4)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Penyusunan Soal Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Butir

Soal

9.1.2 Menjelaskan

faktor-faktor yang menyebabkan

perubahan di permukaan bumi

3, 5, 12,

13, 14,

20, 21

9.1.3 Menemukan dampak

perubahan daratan yang

disebabkan oleh air

6, 16,

24

9.1.4 Menemukan dampak

perubahan daratan yang

disebabkan oleh angin

9, 26

9.1.5 Menjelaskan pengaruh air

laut pasang

11, 22,

23

9.1.6 Menjelaskan pengaruh air

laut surut

15, 19

9.1.7 Menemukan dampak

perubahan lingkungan

Selain menggunakan tes, penelitian ini juga menggunakan teknik non tes

(5)

saat proses pembelajaran dengan menggunakan model Student Team Achievement

Division (STAD) dan model Number Head Together (NHT). Berikut adalah kisi-kisi observasi siswa kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Dalam Penerapan Model Pembelajaran STAD

No Aktivitas Siswa

Pertemuan Ke-1

Ya Tidak

1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang skenario pembelajaran IPA yang akan dilakukan hari ini 2. Siswa mengerjakan soal Pre-test

3. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai perubahan kenampakan bumi

4. Siswa menyimak video mengenai dampak perubahan kenampakan bumi

5. Siswa menjawab pertanyaan mengenai isi video 6. Siswa mencatat materi

7. Siswa mengambil kertas warna yang diberikan guru 8. Siswa berkumpul sesuai dengan warna kertas yang sama 9. Siswa menerima lembar kerja tugas kelompok dan

berdiskusi dengan bimbingan guru 10. Siswa mengerjakan kuis

11. Siswa dan guru bersama-sama membahas kuis 12. Siswa menerima penghargaan untuk setiap

masing-masing kelompok dari guru

13. Siswa dan guru melakukan refleksi/rangkuman pembelajaran

14.. Siswa menjawab salam penutup dari guru Pertemuan Ke-2

1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai skenario pembelajaran IPA yang akan dilakukan hari ini 2. Siswa menjawab petanyaan guru mengenai perubahan

kenampakan bumi

3. Siswa melihat gambar mengenai dampak perubahan kenampakan bumi

(6)

5. Siswa mencatat materi

6. Siswa mengambil kertas warna yang diberikan oleh guru 7. Siswa berkumpul dengan satu kelompok sesuai dengan

warna kertas

8. Siswa berdiskusi dan mengerjakan lembar kerja tugas kelompok

9. Siswa mengerjakan kuis

10. Siswa dan guru membahas kuis

11. Siswa menerima penghargaan dari guru sesuai dengan poin yang diperoleh

12. Siswa dan guru melakukan refleksi/rangkuman pembelajaran

13. Siswa mengerjakan soal evaluasi 14.. Siswa menjawab salam guru

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Dalam Penerapan Model Pembelajaran NHT

No Aktivitas Siswa

Pertemuan Ke-1

Ya Tidak

1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang skenario pembelajaran IPA yang akan dilakukan hari ini 2. Siswa mengerjakan soal Pre-test

3. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai perubahan kenampakan bumi

4. Siswa menyimak video mengenai dampak perubahan kenampakan bumi

5. Siswa menjawab pertanyaan mengenai isi video 6. Siswa mencatat materi

7. Siswa dibagi dalam kelompok dan mengambil nomer yang diberikan guru

8. Siswa berkumpul sesuai dengan nomer dan memakai nomer yang diikat di kepala

9. Siswa menerima lembar kerja tugas kelompok dan berdiskusi dengan bimbingan guru

(7)

pembelajaran

14.. Siswa menjawab salam penutup dari guru Pertemuan Ke-2

1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang skenario pembelajaran IPA yang akan dilakukan hari ini

2. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai perubahan kenampakan bumi

3. Siswa melihat gambar mengenai perubahan kenampakan bumi

4. Siswa menjawab pertanyaan mengenai gambar yang dilihat

5. Siswa mencatat materi

6. Siswa dibagi dalam kelompok dan mengambil nomer yang diberikan guru

7. Siswa berkumpul sesuai dengan nomer dan memakai nomer yang diikat di kepala

8. Siswa menerima lembar kerja tugas kelompok dan berdiskusi dengan bimbingan guru

9. Siswa yang dipanggil nomernya maju ke depan mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi 10. Siswa dan guru melakukan refleksi/rangkuman

pembelajaran

11. Siswa mengerjakan soal evaluasi

12. Siswa menjawab salam penutup dari guru

3.5 Uji Coba Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada

proyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti (Sugiyono,

2010:267). Uji validitas dilakukan oleh bantuan program SPSS for windows 16,0.

Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Azwar

(2011:158) suatu instrumen dapat dikatakan valid jika mempunyai nilai koefisien korelasi ≥ 0,30. Sedangkan nilai koefisien korelasi < 0,30 dapat dikatakan bahwa instrument tersebut tidak valid atau harus dihilangkan. Peneliti menggunakan

pendapat Azwar sebagai acuan dalam menentukan batas minimal koefisien

(8)

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes

hasil belajar siswa. Sebelum soal tes diberikan kepada siswa kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 07 dan SD Negeri Kutowinangun 08 Salatiga untus pretest dan Posttest, soal tes hasil belajar di uji cobakan kepada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga. Peneliti mengujicobakan 30 soal pilihan ganda dan

hasilnya 22 soal yang valid dan 8 soal tidak valid. Berdasarkan hasil uji

menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16.0 diperoleh data soal valid dan

tidak valid sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Soal SD N Kutowinangun 09

No Soal Nomor Soal

1 Valid 1,3.4.6.7.8.9.11,13,14,15,17,18,19,20,21,24,25,26,27,29,30

2 Tidak Valid 2,5,10,12,16,22,23,28

Sumber: Berdasarkan data yang diolah

Setelah melakukan uji validitas dilakukan uji reliabilitas, menurut

Sigiyono (2015) uji reliabilitas merupakan serangkaian alat ukur yang memiliki

konsistensi bila digunakan dalam pengukuran dengan alat itu secara berulang.

Sedangkan menurut Wardani Naniek Sulistya,dkk (2012:334) uji reliabilitas

adalah sebuah kunci yang berguna untuk menetapkan apakah instrumen soal dapat

diujikan lebih dari satu kali, atau dapat menghasilkan data yang konsisten.

Tabel 3.6

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1. 0,81-1,00 Sangat reliabel

2. 0,61-0,80 Reliabel

3. 0,41-0,60 Cukup reliabel

4. 0,21-0,40 Agak reliabel

5. <0,20 Kurang reliabel

(9)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS for windows

versi 16.0, diperoleh hasil pada tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Soal SD Negeri Kutowinangun 09

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.882 22

Pengujian reliabilitas pada kelas IV diperoleh hasil nilai Cronbach’s Alpha

sebesar 0,882. Alpha diantara 0,81-1,00, maka instrumen soal dapat dikatakan

sangat reliabel.

3.5.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan proporsi

peserta didik yang menjawab benar dalam suatu butir soal (Mulyatiningsih

2011:156). Hal ini dilakukan setelah melakukan uji validitas. Setelah diujikan dan

dikoreksi, maka hasil nilai siswa akan dijadikan sebagai taraf kesukaran butir

soalnya. Apakah soal yang dikerjakan oleh siswa terlalu sukar atau terlalu mudah

dikerjakan oleh siswa. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

tidak terlalu sulit jika dikerjakan oleh siswa.

Berikut Tabel untuk dapat menentukan tingkat kesukaran butir soal

menurut Wardani Naniek Sulistya,dkk pada tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8

Rentang Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00-0,25 Sukar

0,26-0,75 Sedang

0,76-1,00 Mudah

(10)

Berdasarkan tabel kesukaran soal diatas, untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal dapat menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16.0. Berikut hasil dari analisis tingkat kesukaran butir soal pada tabel 3.9 berikut ini :

Tabel 3.9

Hasil Tingkat Kesukaran Soal

No Kriteria Nomor Soal Persentase

1 Mudah 4,7,9,17,26,30 27,24%

2 Sedang 1.3,6,8,11,13,14,15,18,19,20,21,24,27,29 68,22%

3 Sukar 25 4,54%

Sumber: Berdasarkan data yang diolah

3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui setiap kelas mempunyai data

yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka

dapat digunakan statistika parametrik, sedangkan apabila data tidak berdistribusi

normal maka digunakan statistika nonparametrik. Acuan data dikatakan

berdistribusi normal jika nilai signifikan/probabilitas lebih dari 0,05. Jika nilai

signifikan probabilitas kurang dari 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi

normal. Dalam uji normalitas data, dapat menggunakan bantuan software SPSS for windows versi 16.0, yaitu variabel view-analyze-descriptive statistic-eksplore-continue.

3.5.4 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian digunakan untuk mengetahui apakah varian kedua

kelompok homogen atau tidak. Varian data kedua kelompok dikatakan homogen

jila nilai probabilitas/signifikansi lebih dari 0,05. Jika nilai

probabilitas/signifikansi kurang dari 0,05 maka data dikatakan tidak hemogen.

(11)

3.5.5 Uji Hipotesis dengan Uji Perbedaan Dua Rerata

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata yang dilakukan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan mean hitung dari kelompok eksperimen 1 dan

kelompok eksperimen 2 secara signifikan anatara dua populasi dengan melihat

rata-rata dua sampelnya, adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut:

H0 : tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan dengan menggunakan

model Student Team Achievement Division (STAD) dengan model Number Head

Together (NHT) dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Gugus Muwardi Salatiga. Ha : ada perbedaan pengaruh yang signifiksn dengan menggunakan model

Student Team Achievement Division (STAD) dan model Number Head Together (NHT) dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Gugus Muwardi Salatiga.

Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka dalam

pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu dengan meggunakan uji-t

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi Penyusunan Soal
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian deskriptif menurut Puspowarisito (2008:81) adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami karakteristik fenomena atau masalah yang diteliti. Penelitian

Media yang digunakan adalah TSA (Tryptic Soy Agar), dibuat dengan cara: 45,7 g serbuk TSA dituangkan ke dalam 1 L aquades mendidih pada labu Erlenmeyer, kemudian

Dalam kegiatan Pesta Budaya Mejuah-juah 2015 akan dilaksanakan 11 jenis perlombaan yang memiliki Akar Budaya Karo yakni:1. 1 Lomba Tari Tradisional Karo 2

Hasil pemeriksaan ditemukan 7 (22.58%) parasit intestinal yaitu Cryptosporidium sp (3; 42.85%) dan Entamoeba colli (4; 57.15%) pada berbagai level jumlah CD4.Hasil analisis

Dalam pada itu ketika Ki Go-thian harus menghindarkan diri lagi dari suatu serangan si orang aneh yang dipandangnya paling tangguh diantaranya tiga lawan itu, diluar dugaan

Tingkat profitabilitas pada suatu perusahaan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan laba yang tinggi, sehingga laba yang dijadikan sebagai

Juga dari hasil analisis yang dilakukan peneliti menemukan bahwa komunikasi antarbudaya yang terjadi diakibatkan oleh adanya dua budaya berbeda di kawasan Senggarang yakni

d) Untuk bagian ini dan selanjutnya, abaikan semua pemantulan yang mungkin terjadi. Seorang pengamat sedang berdiam diri di atas gedung yang.. Pada suatu saat, jarak antara