• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TE 0900694 Chapter4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TE 0900694 Chapter4"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan dan Pembahasan Uji Instrumen Penelitian

Instrumen yang diuji coba adalah instrumen tes untuk memperoleh data

hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Uji intrumen dilakukan terhadap siswa

kelas XIII KM A yang berjumlah 35 siswa, pilihan ini didasari karena peneliti

mengasumsikan siswa kelas XIII KM A memiliki karakteristik yang sama dengan

sampel yang diteliti, serta dianggap telah memahami materi yang akan diujikan.

1. Uji Validitas

Perhitungan validitas instrumen penelitian dilakukan menggunakan

rumus korelasi product moment dari Pearson dan dihitung dengan bantuan

softaware microsoft excell. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 40 soal. Uji

validitas dilakukan pada setiap butir soal dengan taraf signifikansi 5% serta

derajat kebebasan sehingga nilai yang

digunakan adalah 1,692. Apabila , maka butir soal tersebut

dinyatakan valid dan apabila , maka butir soal tersebut

dinyatakan tidak valid. Adapun temuan dari hasil perhitungan uji validitas

dapat dilihat pada Lampiran A-4. Berikut soal-soal yang dinyatakan valid

dan tidak valid setelah diuji validitas.

Tabel 4.1 Hasil uji validitas instrumen

Validitas Jumlah Item Soal Nomor Item Soal

Vailid 28

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 17, 18, 20, 21, 22,

24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 35, 36, 37,

38, 39, 40

(2)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari hasil uji validitas instrument diperoleh 28 soal yang dinyatakan

valid dan 12 soal yang dinyatakan tidak valid. Soal-soal yang telah

dinyatakan valid selanjutnya diuji reliabilitasnya.

2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas.

Reliabilitas tes berarti bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan rumus

Kuder-Richardson (K-R.20) dan dilakukan pada taraf signifikansi 5% serta derajat

kebebasan sehingga nilai yang digunakan

adalah 0,344. Instrumen dapat dinyatakan reliabel apabila .

Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh .

Dengan demikian maka atau 0,819 > 0,344 dan instrumen

dinyatakan reliabel dengan kriteria sangat tinggi.

3. Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda

Hasil uji tingkat kesukaran dan daya pembeda pada 28 butir soal

instrumen tes hasil belajar standar kompetensi menguasai programmable

logic controller (PLC) dapat dilihat pada tabel 4.3 dan tabel 4.4.

Tabel 4.2 Hasil uji tingkat kesukaran

Kriteria Jumlah Item Soal Nomor Item Soal

Mudah 10 1, 2, 18, 20, 22, 25, 27, 28, 32, 38

Sedang 15 3, 4, 5, 6, 10, 12, 17, 21, 24, 29, 35, 36,

37, 39, 40

Sukar 3 7, 31, 33

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan uji tingkat

(3)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kriteria sukar sebanyak 3 soal, kriteria sedang sebanyak 15 soal dan soal

dengan kriteria mudah sebanyak 10 soal.

Tabel 4.3 Hasil uji daya pembeda

Kriteria Jumlah Item Soal Nomor Item Soal

Jelek 4 1, 20, 28, 37

Cukup 17 2, 3, 5, 6, 7, 17, 18, 22, 25, 27, 31,

32, 33, 35, 38, 39, 40

Baik 6 4, 10, 21, 24, 29, 36

Baik Sekali 1 12

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan uji daya

pembeda terhadap butir soal yang dianggap valid. Diperoleh soal dengan

kriteria jelek sebanyak 4 soal, kriteria cukup sebanyak 17 soal, kriteria baik

sebanyak 6 soal dan kriteria baik sekali sebanyak 1 soal. Semakin baik

kriteia daya pembeda pada suatu butir soal, maka semakin jelas juga butir

soal tersebut dapat membedakan antara siswa yang pintar dan siswa yang

kurang pintar.

B. Temuan dan Pembahasan Data Penelitian

Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan

instrumen berupa soal tes pilihan ganda. Pengumpulan data ini dilakukan dengan

melakukan dua kali tes pada kelas kontrol dan dua kali tes pada kelas eksperimen.

Pada kelas eksperimen tes pertama (pretest) dilakukan sebelum media

pembelajaran software Cx-Designer diterapkan dalam pembelajaran

programmable logic controller (PLC) dan tes kedua (posttest) dilakukan setelah

media pembelajaran software Cx-Designer diterapkan dalam pembelajaran PLC.

Sedangkan pada kelas kontrol pretest dilakukan sebelum pembelajaran PLC dan

(4)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil belajar siswa yang akan dianalisis merupakan hasil akhir dari

data-data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data-data hasil pretest, data-data hasil posttest

dan data peningkatan hasil belajar (gain).

1. Data Pretest

Pengalaman belajar siswa sebelum proses pembelajaran dapat diukur

melalui pretest. Nilai pretest menunjukan kemampuan akademik awal siswa

terhadap suatu materi pembelajaran.

Gambar 4.1 Grafik nilai rata-rata pretest

Berdasarkan garfik 4.1 diketahui perbedaan nilai rata-rata pretest antara

kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 1,54 dimana perolehan nilai

rata-rata pretest untuk kelas eksperimen lebih besar dari pada perolehan nilai

rata-rata pretest kelas kontrol.

2. Data Posttest

Data hasil posttest dihasilkan setelah kedua kelas diberikan perlakuan.

Berdasarkan data hasil penelitian, rata-rata hasil posttest dapat dilihat pada

(5)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4.2 Grafik nilai rata-rata posttest

Berdasarkan garfik 4.2 diketahui perbedaan nilai rata-rata posttest

antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 12.39 dimana perolehan

nilai rata-rata posttest untuk kelas eksperimen lebih besar dari pada perolehan

nilai rata-rata posttest kelas kontrol.

3. Data Gain

Data peningkatan hasil belajar siswa (gain) dihasilkan dari

perbandingan nilai pretest dengan nilai posttest siswa. Berdasarkan data hasil

penelitian, rata-rata hasil gain dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Grafik nilai rata-rata gain

Berdasarkan garfik 4.3 diketahui perbedaan nilai rata-rata gain antara

kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar 10,84 dimana perolehan nilai

(6)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

rata-rata gain untuk kelas eksperimen lebih besar dari pada perolehan nilai

rata-rata gain kelas kontrol

C. Temuan dan Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian

1. Analisis Gain Normalisasi (N-Gain)

Uji normalisasi gain (N-Gain) digunakan untuk mengetahui kriteria

gain yang diperoleh dari hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Adapun temuan dari hasil perhitungan N-Gain yang diperoleh tiap siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran C-3.

Nilai rata-rata N-Gain yang diperoleh kelas eksperimen adalah 0,65 dan

masuk dalam kategori sedang. Sedangkan nilai rata-rata N-Gain yang

diperoleh kelas kontrol adalah 0,40 dan masuk kedalam kategori sedang.

2. Uji Normalitas Data Pretest

Pengujian normalitas data diuji dengan menggunakan teknik chi

kuadrat, dimana data bisa dikatakan normal apabila ,

pengujian normalitas data dilakukan karena salah satu syarat untuk menguji

hipotesis dengan t-test dua sampel data harus berdistribusi normal. Adapun

temuan dari hasil uji perhitungan normalitas untuk nilai pretest pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.4 Hasil uji normalitas data pretest

Kelas

Eksperimen 0,197 7,815

Kontrol 1,153 7,815

Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukan pada tabel 4.5

dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kelas Eksperimen

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data pretest

(7)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena

maka dapat disimpulkan bahwa data pretest untuk kelas eksperimen berdistribusi normal.

b. Kelas Kontrol

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data pretest

didapat nilai = 1,153 dengan nilai = 7,815 pada derajat

kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena

maka dapat disimpulkan bahwa data pretest untuk kelas kontrol berdistribusi normal.

3. Uji Normalitas Data Posttest

Hasil uji normalitas untuk data posttest pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.5 Hasil uji normalitas data posttest

Kelas

Eksperimen 0,271 7,815

Kontrol 6,514 7,815

Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukan pada tabel 4.6

dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kelas Eksperimen

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data posttest

didapat nilai = 0,271 dengan nilai = 7,815 pada derajat

kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena

maka dapat disimpulkan bahwa data posttest untuk kelas eksperimen berdistribusi normal.

b. Kelas Kontrol

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data posttest

(8)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena

maka dapat disimpulkan bahwa data posttest untuk kelas kontrol berdistribusi normal.

4. Uji Normalitas Data Gain

Hasil perhitungan uji normalitas untuk data gain pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.6 Hasil uji normalitas data gain

Kelas

Eksperimen 1,904 7,815

Kontrol 0,399 7,815

Dari hasil perhitungan uji normalitas yang ditunjukan pada tabel 4.7

dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kelas Eksperimen

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data gain

didapat nilai = 1,904 dengan nilai = 7,815 pada derajat

kebebasan (dk = k-3 = 6-3 = 3) dan taraf kesalahan 5% karena

maka dapat disimpulkan bahwa data gain untuk kelas eksperimen berdistribusi normal.

b. Kelas Kontrol

Setelah melakukan perhitungan untuk uji normalitas data gain

didapat nilai = 0,399 dengan nilai = 7,815 pada derajat

kebebasan (dk = k-1 = 6-1 = 5) dan taraf kesalahan 5% karena

(9)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan data sampel dari kedua

populasi kelas memiliki varians yang sama (homogen) atau tidak memiliki

varians yang tidak sama (tidak homogen). Pengujian homogenitas

menggunakan uji f, data bisa dikatakan homogen apabila hasil perhitungan

. Apabila kesimpulan menunjukan kelompok data homogen,

maka data berasal dari populasi yang sama dan sebaliknya. Pengujian

homogenitas data juga diperlukan untuk menentukan rumus t-test (pengujian

hipotesis) yang akan digunakan.

Hasil perhitungan uji homogenitas untuk data pretest, posttest dan gain

dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.7 Hasil uji homogenitas data

Data Kelas SD Keterangan

Dari hasil perhitungan uji homogenitas yang ditunjukan pada tabel 4.9

dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Uji homogenitas data pretest

Hasil perhitungan pretest pada kelas eksperimen dengan

varian 106,26 dan pada kelas kontrol dengan varian 114,88 adalah 1,0811

dengan dan pada taraf kepercayaan 95%

(10)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

, sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua kelompok data pretest adalah homogen.

b. Uji homogenitas data posttest

Hasil perhitungan posttest pada kelas eksperimen dengan

varian 81,98 dan pada kelas kontrol dengan varian 85,56 adalah 1,0437

dengan dan pada taraf kepercayaan 95%

maka yang digunakan adalah 1,8132. Karena

, sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua kelompok data posttest adalah homogen.

c. Uji homogenitas data gain

Hasil perhitungan gain pada kelas eksperimen dengan

varian 192 dan pada kelas kontrol dengan varian 76,03 adalah 2,5254

dengan dan pada taraf kepercayaan 95%

maka yang digunakan adalah 1,7856. Karena

, sehingga dapat dinyatakan bahwa varians kedua kelompok data gain adalah tidak homogen.

6. Uji Hipotesis Data

Tahap berikutnya adalah melakukan uji hipotesis menggunakan uji

t-test data gain untuk menguji hipotesis penelitian, selain itu uji hipotesis juga

dilakukan pada data pretest dan posttest untuk melihat apakah kedua sampel

memiliki rata-rata pretest dan posttest yang sama atau tidak.

a. Uji t-test data pretest

Uji t-test untuk data pretest menggunakan rumus pooled varians

karena data pretest memiliki dan memiliki varians homogen.

Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.9 :

(11)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pretest

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakukan.

b. Uji t-test data posttest

Uji t-test untuk data posttest menggunakan rumus pooled varians

karena data posttest memiliki dan memiliki varians homogen.

Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.10 :

Tabel 4.9 Hasil uji t-test data posttest

(12)

Ramdan Gumilar,2015

Implementasi software CX-Designer sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Pemograman Sistem Kontrol Mekanik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa

kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.

c. Uji t-test data gain

Uji t-test untuk data gain menggunakan rumus separated varian

karena data gain memiliki dan memiliki varians tidak homogen.

Adapun hasil dari perhitungan uji t-test dapat dilihat pada tabel 4.11 :

Tabel 4.10 Hasil uji t-test data gain

Gain

N n-1 SD ̅ ̅ ̅

Eksperimen ( 31 30 13,86 192,00 5760,00 29,50

11,53

Kontrol 36 35 8,72 76,03 2660,97 17,97

Jumlah 67 65 22,58 268,03 8420,97 47,47 11,53

65

2,036

4,00

Berdasarkan uji hipotesis data gain pada tabel 4.11 data nilai gain

dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat sebesar 4,00,

sedangkan untuk nilai pada dk = 65 dan taraf kesalahan 5%

diperoleh sebesar 2,036. Karena nilai dari berada pada daerah

penolakan (tidak memenuhi batas ), maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar

atau gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan

Gambar

Tabel 4.2 Hasil uji tingkat kesukaran
Tabel 4.3 Hasil uji daya pembeda
Gambar 4.1 Grafik nilai rata-rata pretest
Gambar 4.2 Grafik nilai rata-rata posttest
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Objective: Be able to write out the correct mathematical expression. Copy rights:

Copyrights:

Penelitian terhadap pengembangan dan implementasi mobile learning management system berbasis Android disarankan untuk dilanjutkan dengan aspek penelitian yang lain

Data hasil analisis sampel tanah di laboratorium.. Data perhitungan debit

Hasil simulasi yang berupa distribusi tekanan tak berdimensi menunjukan bahwa pada permukaan bertektur dan dengan sifat slip menghasilkan pengaruh yang positif terhadap

berguna untuk mengikat molekul - molekul yang tidak beraturan yang terkandung pada bahan bakar, sehingga molekul - molekul yang telah melewati medan magnet mempunyai

Pemberian makan sebelum bayi berumur 6 bulan mengakibatkan bayi sangat rentan untuk mengalami diare, salah satu cara yang digunakan adalah dengan pemberian ASI tanpa

Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat (DinSos Jabar).. (2003), Pedoman