• Tidak ada hasil yang ditemukan

SNI Mainan Anak (Pak Ricard)4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SNI Mainan Anak (Pak Ricard)4"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Peraturan

Dirjen. Basis Industri Manufaktur

No. 02/BIM/PER/1/2014

Tentang Pelaksnaan Pemberlakuan

Standar Nasional Indonesia (SNI)

(2)

Outline

Latar Belakang Pemberlakuan SNI Mainan

Secara Wajib

Tujuan Pemberlakuan SNI Mainan Secara

Wajib

Dasar Hukum Pemberlakuan SNI Mainan

Secara Wajib

Jenis Mainan dan Post Tarif Pada

Pemberlakuan SNI Mainan Secara Wajib

Ketenteuan

Ketentunan Pada Pemberlakuan

SNI Mainan Secara Wajib

Pengawasan

(3)

Latar Belakang Pemberlakuan SNI

Mainan Secara Wajib

Beragam mainan beredar di pasaran dengan

harga relatif murah

YLKI melakukan pengujian beberapa macam

mainan edukasi yang dibeli di beberapa tempat

penjualan mainan, seperti pasar mainan, ITC dan

mal/pusat perbelanjaan di 5 wilayah DKI Jakarta.

Dari hasil pengujian, ditemukan produk mainan

edukasi yang mengandung zat-zat kimia yang

berbahaya bagi kesehatan, sebut saja

: timbal

(Pb), mercuri (Hg), cadmium (Cd) dan

(4)

Lanjutan...

Tampilan fisik mainan yang tidak aman untuk

anak-anak, cat yang mudah terkelupas, bau dan

warna cat yang sangat menyolok serta

kurangnya informasi yang jelas dalam kemasan

mainan edukasi ini

Produk mainan China yang di ekpor ke Amerika

seperti playsoft,mobil-mobilan, alat musik dan

gambar terpaksa ditarik dari pasar karena

terindikasi tingginya kandungan timbal dalam cat

(5)

Lanjutan....

Penggunaan bahan berbahaya terhadap produk

mainan banyak menimbulkan masalah seperti

penggunaan unsur elemen antimoni, arsen,

barium,kadmium, timah hitam, air raksa dan

silenium

Menurut peneliti bahwa akibat penggunaan

bahan berbahaya dapat menghambat

(6)

Tujuan Pemberlakuan SNI Secara Wajib

Memberikan perlindungan bagi konsumen, pelaku

usaha, masyarakat dalam aspek K3L (kesehatan,

keselamatan dan keamanan serta kelestarian

lingkungan hidup);

Memperlancar arus perdagangan;

Mengefisienkan industri dalam negeri, sehingga

mempunyai daya saing yang kuat di pasar dalam

negeri maupun luar negeri;

Menciptakan persaingan usaha yang sehat,

transparan, memacu kemampuan inovasi, serta

meningkatkan kepastian usaha.

(7)

Lanjutan...

Meningkatkan kepastian dan efisiensi transaksi

perdagangan.

Memberikan acuan bagi pelaku usaha dan

membentuk persaingan pasar yang transparan.

Mencegah masuknya produk impor dengan kualitas

rendah

Meningkatkan efisiensi pasar dan kelancaran

(8)

Dasar Hukum Pemberlakuan SNI Wajib

UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86 Tahun 2009,

tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang

Standardisasi Nasional

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

52/M-IND/PER/ 10/2013 tentang Penunjukan Lembaga

Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan

Pengawasan SNI Mainan Secara Wajib

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

18/M-IND/PER/4/2014 tentang Perubahan Perubahan Atas

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

52/M-IND/PER/10/2013.

(9)

Lanjutan....

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

24/M-IND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan SNI Secara Wajib

Peraturan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur

Nomor 09/BIM/PER/1/2014 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Pemberlakuan dan Pengawasan Penerapan SNI

Mainan Secara Wajib

Peraturan Menteri Nomor 55/M-IND/PER/11/2013 Tentang

Perubahan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

24/M-IND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan SNI Secara Wajib

Peraturan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur

Nomor 02/BIM/PER/1/2014 tentang Petunjuk Teknis

(10)

No Jenis Mainan Pos Tarif / HS

1. Baby Walker:

dari logam Ex 9403.20.90.00

dari plastik 9403.70.10.00

2. Sepeda roda tiga, skuter, mobil berpedal dan mainan beroda semacam itu; kereta boneka

9503.00.10.00

3. Boneka; bagian dan aksesorisnya 9503.00.21.00 9503.00.22.00 9503.00.29.00

4. Kereta elektrik, termasuk rel, tanda dan aksesoris lainnya

9503.00.30.00

5. Perabot rakitan model yang diperkecil (“skala”) dan model rekreasi semacam itu, dapat digerakkan atau tidak

9503.00.40.10 9503.00.40.90

6. Perangkat konstruksi dan mainan kontruksional lainnya, dari bahan selain plastik

9503.00.50.00

Ketentuan

Ketentuan:

Jenis Mainan dan Nomor Post Tarif SNI Mainan Secara Wajib

(11)

7. Stuffed toy menyerupai binatang atau selain manusia

9503.00.60.00

8. Puzzle dari segala jenis 9503.00.70.00

9. Blok atau potongan angka, huruf atau binatang; perangkat penyusun kata; perangkat penyusun dan pengucap kata; toy printing set; counting frame

mainan (abaci); mesin jahit mainan; mesin tik mainan

9503.00.91.00

10. Tali lompat 9503.00.92.00

11. Kelereng 9503.00.93.00

12. Mainan lainnya selain sebagaimana yang disebut pada angka 2 sampai dengan 11 terbuat dari semua jenis material baik dioperasikan secara elektrik maupun tidak :

9503.00.99.00

- Balon, pelampung renang untuk anak atau mainan lainnya yang ditiup/dipompa, yang terbuat dari karet dan/atau plastik.

- Senapan/Pistol mainan

(12)

Memberlakukan Secara wajib Standar Nasional

Indonesia (SNI) sebagai berikut:

SNI ISO 8124-1:2010;

SNI ISO 8124-2:2010;

SNI ISO 8124-3:2010;

SNI ISO 8124-4:2010

SNI IEC 62115:2011; dan/atau

Sebagian Parameter :

No Standar Parameter Persyaratan

1. EN71-5 Ftalat ≤ 0,1%

2. SNI 7617:2010 Non Azo tidak digunakan

3. SNI 7617:2010 Formaldehida maksimal 20 ppm

Regulasi SNI Mainan Secara Wajib

(13)

Mainan dengan nomor HS Code Ex 9403.20.90.00

yang dimaksud merupakan baby walker yang

terbuat dari logam.

Mainan dengan nomor HS Code 9403.20.90.00

yang tidak termasuk baby walker yang terbuat dari

logam bukan merupakan produk yang wajib

memenuhi ketentuan SNI Wajib Mainan

pengujian kesesuaian mutu produk sesuai ketentuan

SNI dilakukan pada contoh produk terhadap:

produk dalam negeri, diambil dari lot/

batch

produksi;

produk impor, diambil dari lot produksi yang akan

diekspor pada setiap pengapalan (

shipment

) di

(14)

Lanjutan....

Ketentuan SPPT-SNI dikecualikan pada mainan

apabila:

- Digunakan sebagai contoh uji permohonan

SPPT-SNI

- Mainan yang memiliki karekteristik dan kegunaan

untuk keperluan teknis penelitian dan

pengembangan (model skill); dan/atau

- Mainan yang memiliki karekteristik dan kegunaan

untuk keperluan khusus

Pengecualian impor mainan harus dilengkapi

Pertimbangan Teknis dari Direktur Jenderal

Pembina Industri

(15)

 Pengujian SNI wajib mainan dilakukan oleh Laboratorium Penguji yang ditunjuk Menteri dengan ketentuan sebagai berikut:

- Laboratorium Penguji dalam negeri yang terakreditasi oleh KAN sesuai dengan ruang lingkup produk mainan;

- Laboratorium Penguji luar negeri yang terdaftar dalam Mutual Recognition Arrangement (MRA) di APLAC/ILAC dan negara tempat Laboratorium Penguji berada telah memiliki perjanjian bilateral dengan Indonesia dibidang regulasi teknis

 Sejak Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib, mainan yang telah beredar dan tidak memenuhi ketentuan sebagaimana SNI, wajib telah selesai ditarik dari

peredaran oleh Produsen yang bersangkutan untuk mainan hasil produksi dalam negeri dan Importir yang bersangkutan untuk mainan asal impor

(16)

Prosedur Permohonan Pencatatan

(Registrasi) SPPT-SNI Mainan

Sertifikat SPPT - SNI

Surat Keterangan/ Formulir Pendaftaran Surat Pencatatan (Registrasi) SPPT - SNI

LSPro Dit. ITA LSPro Pemohon

Kelengkapan Dokumen

Kelengkapan Dokumen

Tanda Terima Proses Sertifikasi SPPT - SNI

(17)

Pengawasan

 Dalam melaksanakan pengawasan SNI wajib, Direktur Jenderal Pembina industri menugaskan PPSP dan/atau petugas dari

Direktorat Pembina Industri untuk melakukan pemeriksaan perusahaan dan uji petik.

(18)

Daftar LSPro berdasarkan Permenprin No.

52/M-IND/PER/10/2013 dan Perubahannya

No. 18/M-IND/PER/4/2014

1. LSPro Pustan – Balai Sertifikasi Industri (BSI), Kementerian Perindustrian

2. LSPro Chempack – BBKK

3. LSPro Sucofindo ICS, PT Sucofindo 4. LSPro PPMB – BPMB

5. LSPro TEXPA – Kementerian Perindustrian

6. LSPro TUV Nord Indonesia – PT. TUV Nord Indonesia

7. LSPRo Baristand Industri Medan – Kementerian Perindustrian 8. LSPro TOEGOE – Kementerian Perindustrian

9. LSPro PT. TUV Rheinland Indonesia

(19)

Daftar Lab Uji berdasarkan Permenprin No.

52/M-IND/PER/ 10/2013 dan Perubahannya

No. 18/M-IND/PER/4/2014

1. Pt. Sucofindo – Laboratorium Cibitung

2. Balai Pengujian Mutu Barang (BPMB) – Kementerian Perdagangan 3. PT. SGS Indonesia

4. PT. Intertek Utama Services

5. Balai Besar Tekstil (BBT) – Kementerian Perindustrian

6. Balai Besar Bahan Dan Barang Teknik (B4T) – Kementerian Perindustrian

7. Balai Riset Dan Standardisasi Industri (Baristand) Surabaya - Kementerian Perindustrian

8. Balai Besar Kerajinan Dan Batik (BBKB) – Kementerian Perindustrian

(20)

20

11. PT. TUV SUD – Hong Kong 12. PT. TUV SUD – Shenzhen 13. TUV Rheinland – Hong Kong 14. TUV Rheinland – Shanghai 15. TUV Rheinland – Shenzen 16. TUV Rheinland – Thailand 17. TUV Rheinland – Vietnam 18. Intertek – Hong Kong 19. Intertek – Shenzen 20. Intertek – Shanghai

21. Mattel Toys Technical Consultancy (SZ) Ltd – Shenzen 22. Foshan Nanhai Mattel Diecast – Guangdong

23. Dongguan Radica Games Manufactory – Guangdong

24. Foshan Nanhai Mattel Consultancy Service – Guangdong

(21)

26. Montoi S.A de C.V – Mexico 27. Mabamex S.A de C.V – Mexico

28. Mattel Bangkok Laboratory – Thailand 29. Mattel (Malaysia) Sdn. Bhd. – Malaysia 30. SGS Hong Kong

31. SGS-CSTC – Shanghai 32. SGS-CSTC – Shenzen 33. SGS – Istanbul, Turkey 34. SGS – Malaysia

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara bersama-sama inflasi, tingkat suku bunga, JUB, BOP secara bersama-sama berpengaruh terhadap pergerakan rupiah

Penggunaan perangkat yang sederhana yaitu magnet dan kumparan dapat dijadikan pengganti motion detector yang relatif mahal untuk mengukur frekuensi osilasi.. Melalui

yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran IPA di kelas VII-A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya adalah 75. Dari hasil konversi, nilai rata-rata di kelas VII-A

Dari temuan dan analis tersebut maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, kelompok masyarakat Towani Tolotang di Kabupaten Sidrap hingga saat ini tetap

Kurangnya literasi keuangan dalam pengembangan pada UMKM diKota Medan dan strategi pengembangan UMKM dengan implementasi fintech dengan matrik tumbuh dengan integrasi

1 Fauzi Raden  150150028 Sangat Memuaskan Teknik Elektro Fakultas Teknik 2 Saifannur  150150044 Sangat Memuaskan Teknik Elektro Fakultas Teknik 3 M Rian Iswari

Studi Keanekaragaman Jenis Mamalia Kecil di HPH PT Riwayat Musi Timber Corporation, Suaka Margasatwa Gumai Pasemah dan Taman Nasional Kerinci Seblat Propinsi Sumatera

belokKeSudut(atas); wallKananTunda(20); belokKeSudut(kiri); majuKompasSampaiKiri1Dekat(); wallKiriSampaiDepanDekat(); belokKeSudut(atas); wallKiriSampaiKiri1Jauh();