• Tidak ada hasil yang ditemukan

s paud 1008757 chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s paud 1008757 chapter1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk menyiapkan subjek pendidikan dalam menghadapi lingkungan yang terus mengalami perubahan. Sehingga dari pendidikan tersebut diharapkan subjek didik mampu merespon masyarakat. Dengan demikian kondisi pendidikan pada dasarnya mengisyaratkan dua kecenderungan. Di satu sisi ia menuntut profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik yang lebih kreatif, sedangkan di sisi lain siswa sebagai subjek didik diharapkan mampu mengerti, paham dan melakukan sesuatu sebagai suatu bentuk aktualisasi diri dari proses pendidikan tersebut. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran pada dasarnya perlu memperhatikan beberapa hal penting, baik itu berupa metode pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa, termuatnya berbagai nilai (etika, estetika, logika dan kinestetika), serta menciptakan kondisi yang lebih hidup dan mampu menyediakan pengalaman belajar yang beragam (Ali,1983: 9).

Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki pengetahuan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggungjawab dan kebangsaaan.

(2)

dasar. Pemerintah telah memutuskan bahwa pendidikan TK merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai dengan sifat alami anak. Sebagaimana telah diketahui dalam menuju kedewasaan setiap anak memerlukan kesempatan untuk mengembangkan diri. Sedangkan kesempatan untuk mengembangan diri itu memerlukan fasilitas dan sarana pendukung dalam berbagai bentuk seperti sarana pendidikan yang menunjang, serta tentunya diperlukan pula keprofesionalan guru dalam mendidik anak sehingga dapat menghasilkan bibit-bibit unggul yang kelak akan menjadi tunas-tunas harapan bangsa yang bermutu yang dapat dibanggakan.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru TK adalah mengelola kegiatan pembelajaran yang termasuk didalamnya mempersiapkan, merancang, melaksanakan, mengevaluasi, memperbaiki dan mengembangkan kegiatan pembelajaran di TK berdasarkan prinsip-prinsip keilmuaan pendidikan keguruan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara akademis dan ilmiah.

(3)

melibatkan keseluruhan bagian anggota- anggota tubuh itu. Kecenderungan itu biasanya terlihat pada awal pembelajaran semester pertama.

(4)

kemampuan kognitif anak yang terhambat. Rata – rata anak sulit diarahkan untuk bisa membaca, menulis dan menghitung. Walaupun pada dasarnya ketiga kegiatan tersebut akan diajarkan ditingkat sekolah dasar.Salah satu yang paling menjadi perhatian peneliti adalah hampir 50% anak kesulitan untuk belajar menghitung.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka digunakan penerapan permainanleg puzzle, dimana dalam penggunaannnya memerlukan daya pengamatan dan

konsentrasi dalam membentuk serta melatih kemampuan berhitunganak terhadap kepingan-kepingan puzzle yang ada.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti menganggap perlu mengadakan perbaikan melalui penelitian penerapan permainan leg puzzle

dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak TK ( Penelitian Tindakan

Kelas di Kelompok B TK Daya Wanita kecamatan Darmaraja).

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan penerapan permainan leg puzzle dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Daya Wanita kecamatan Darmaraja, ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kondisi awal karakteristik kemampuan berhitung anak

kelompok B di TK Daya Wanita Kecamatan Darmaraja?

(5)

3. Bagaimanakah kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Daya Wanita Kecamatan Darmaraja setelah penerapan permainan leg puzzle dalam pembelajaran?

Rencana pemecahan masalah akan dilaksanakan dengan 3 siklus. Pada siklus pertama, RPP ditekankan pada pemahaman anak dalam menggunakan leg puzzle. Siklus kedua, ditekankan pada pengamatan kepada anak sebelum leg

puzzle digunakan. Siklus ketiga, ditekankan dalam memotivasi anak untuk

mengembangkan daya konsentrasinya dalam bermain leg puzzle.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang peneliti harapkan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai perencanaan, pelaksanaan dan hasil dari penerapan permainan leg puzzle dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Daya Wanita kecamatan Darmaraja.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk :

a. Mengenali anak dan kondisi awal karakteristik perkembangan kognitif anak kelompok B di TK Daya Wanita Kecamatan Darmaraja.

(6)

c. Mengetahui tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran di TK Daya Wanita Kecamatan Darmaraja pada bidang pengembangan kemampuan berhitung anak, sebelum perbaikan pembelajaran dan setelah perbaikan pembelajaran dengan menggunakan penerapan permainan leg puzzle.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak diantaranya:

1. Bagi peneliti sebagai guru TK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengembangkan proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam proses kegiatan belajar mengajar ini, guru tidak hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja, namun dibutuhkan variasi metode-metode pembelajaran lainnya yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat proses pembelajaran berlangsung. Penerapan permainan leg puzzle dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak dalam bidang

(7)

2. Bagi anak TK

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan anak dapat merasakan proses kegiatan belajar yang menyenangkan, menumbuhkan rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan berfikir kritis, memperoleh kesempatan yang luas dalam berpartisipasi aktif di kelas, melatih keberanian siswa untuk bersaing secara sehat dan mampu menggali potensi yang dimilikinya untuk menghadapi berbagai tantangan sosial yang dihadapinya ke depannya. Selain itu,diharapkan dalam pelaksanaan penerapan permainan leg puzzle, anak dapat lebih meningkatkan dan melatih kemampuan berhitung dirinya.

3. Bagi TK Daya Wanita

Diharapkan sekolah dapat meningkatkan mutu layanan pembelajaran di taman kanak-kanak serta dapat dijadikan alternatif pendekatan pembelajaran dalam rangka meningkatkan daya konsentrasi anak di kelas lainnya.

4. Bagi Peneliti selanjutnya

(8)

E. Definisi Istilah

Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, maka di bawah ini terdapat beberapa definisi yang akan menjelaskan secara rinci mengenai variabel- variable yang digunakan dalam penelitian yaitu antara lain:

1. Permainan Leg Puzzle

Kata permainan merupakan kata jadian dari kata dasar main, kata main mendapat imbuhan per-an sehingga menjadi permainan. Secara leksikal kata main berarti perbuatan untuk menyenangkan hati atau melakukan perbuatan untuk menyenangkan hati. Setelah mendapat imbuhan per-an bisa berfungsi sebagai kata benda yang berarti pertunjukan atau tontonan, bisa juga berfungsi sebagai kata kerja yang berarti perbuatan yang dilakukan, baik dengan menggunakan alat ataupun tidak.

Istilah permainan yang dimaksudkan dalam penelitian ini, mengacu pada pendapat Soeparno sebagaimana dikemukakannya ”Permainan adalah suatu aktivitas untuk memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan. (Soeparno, 1988 : 60)

Menurut Soeparno apabila keterampilan yang diperoleh dalam permainan itu berupa keterampilan bahasa tertentu, maka permainan tersebut dinamakan permainan bahasa. Permainan bahasa yaitu permainan yang mempunyai tujuan ganda, yakni pertama untuk memperoleh kegembiraan, dan kedua untuk melatih keterampilan berbahasa yang dimainkan dalam permainan bahasa tersebut.

(9)

Dari pengertian di atas permainan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman dimana seseorang dapat merasakan dari permainan tersebut, baik berupa permainan yang menyenangkan atau permainan yang membosankan.

Berdasarkan pengertian permainan yang dikemukakan di atas maka tujuan yang diinginkan dari penggunaan permainan ini adalah agar dalam pembelajaran memungkinkan siswa belajar sambil bermain, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak membuat mereka stress atau tertekan. Mereka akan melakukannya dengan senang hati, karena mereka mengira sedang bermain-main. Memang tidak semua jenis permainan bermanfaat dan mendidik. Banyak juga jenis permainan yang kurang mempunyai manfaat, bahkan membahayakan perkembangan jiwa anak. Hal ini terpulang kepada jenis permainannya. Bermanfaat atau tidaknnya suatu permainan tergantung kepada desain permainan itu sendiri. Jika desainnya bagus, banyak sekali aspek pelajaran yang bisa diambil dari kegiatan bermain. Beberapa aspek tersebut diantaranya adalah belajar berinteraksi sosial, menghargai pendapat orang lain, belajar empati, dan belajar bekerja sama dalam kelompok.

(10)

penerapan permainan leg puzzle diharapkan anak akan lebih konsentrasi dan anak dapat terlatih dengan baik.

2. Kemampuan Berhitung

Pengertian kemampuan berhitung atau yang dimaksud kemampuan untuk

menghitung adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menjumlah,

mengalikan, maupun melakukan segala hal yang berkaitan dengan perhitungan

atau ilmu matematika. Pendapat lain mengatakan, bahwa kemampuan berhitung

adalah usaha melakukan, mengerjakan hitungan seperti menjumlah, mengurangi

serta memanipulasi bilangan – bilangan dan lambang – lambang matematika.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kemampuan berhitung anak

adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk menyebutkan angka dari satu hingga

20. Lalu anak dapat menjumlahkan dan mengurangkan bilangan dari angka-angka

antara satu hingga 20. Pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan

kepingan-kepingan leg puzzle.

E. Metode Penelitian

(11)

mengembangkan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar atau meningkatkan profesionalisme guru, dan lain-lain.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan, khususnya di TK Daya Wanita Kecamatan Darmaraja, maka peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas sebagai metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Dalam pemilihan metode Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti merujuk kepada beberapa pendapat ahli. Menurut Sukidin, dkk. (2002: 13) Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dipilih sebagai metode penelitian karena mampu menawarkan berbagai cara dan prosedur baru yang lebih mengena dan bermanfaat untuk memperbaiki serta meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di kelas. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Wardani, dkk (2000: 14) bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

1. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di TK Daya Wanita yang terletak di Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang. Sekolah tersebut merupakan tempat peneliti mencari dan menemukan permasalahan awal yaitu permasalahan dalam Penerapan permainan leg puzzle dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak di TK Daya Wanita Kecamatan Darmaraja.

(12)

penelitian diperkirakan kurang lebih 6 bulan yaitu dari Januari 2012 sampai dengan Juni 2012. Lamanya waktu tersebut digunakan untuk pembuatan dan seminar proposal, perbaikan dan bimbingan, perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan penelitian.

2. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian dilaksanakan dengan 2 siklus atau 2 daur pembelajaran. Setiap siklus pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan prosedur sebagai berikut :

a. Perencanaan (planning). Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (SKH), menyusun lembar observasi dan menyusun alat evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan (acting). Melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan

c. Pengamatan (observing). Dilakukan oleh teman sejawat sebagai pengamat dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun oleh peneliti.

d. Refleksi (reflecting). Hasil yang diperoleh dari observasi yang telah dilaksanakan dalam rencana perbaikan pembelajaran, dianalisis untuk melihat kemampuan anak dan untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.

(13)

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian kualitatif dan kuantitatif. Instrumen kualitatif berupa lembar observasi, pedoman wawancara dan catatan lapangan, sedangkan instrumen kuantitatif berupa tes.

a. Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati segala kejadian yang berlangsung. Observasi menurut handayani 1994 : 28 ( dalam Ruswandi 2007). Sesuatu cara mengadakan evaluasi dengan jalan pengamatan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan.

Pada lembar observasi ini digunakan pada saat pembelajaran berlangsung, yang berfungsi sebagai pengamatan terhadap kinerja guru dan aktivitas anak dengan indikator-indikator tertentu yang telah dibuat sebelumnya. Adapun instrumen penelitian adalah lembar observasi.

b. Pedoman Wawancara

Menurut Goetz Lecompete (1984) dalam Ruswandi (2007) wawancara merupakan pernyataan-pernyataan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu.

(14)

terhadap guru dan anak TK mengenai penerapan permainan leg puzzle dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak. Untuk memperoleh data dari wawancara maka alat yang digunakan adalah pedoman wawancara.

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mengamati aspek-aspek yang akan diamati dan deskripsi hasil pengamatan dituangkan ke dalam format catatan lapangan. Kegiatan ini dilakukan dengan pengamatan yang dilakukan ketika pembelajaran berlangsung.

d. Format Penilaian

Format penilaian digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan anak dalam penerapan permainan leg puzzle.

e. Tes

Lembar tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lembar tugas. Pengertian tes menurut Hidayani 1994: 5 ( dalam Ruswandi 2007) adalah :

Suatu bentuk pengukuran hasil belajar anak dengan cara mengajukan pertanyaan, permasalahan, tugas untuk mendapatkan penyelesaian dari anak sesuai dengan kasus yang dijadikan sebagai pencerminan hasil belajar yang telah dicapai.

(15)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab satu merupakan pendahuluan. Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah yang berisi pemaparan peneliti dalam rangka menghampiri permasalahan yang akan dikaji yaitu mengenai penerapan permainan leg puzzle dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Daya Wanita kecamatan Darmaraja. Agar dalam pembahasannya lebih terfokus dan tidak melebar maka dirumuskanlah beberapa masalah penelitian beserta tujuan diadakannya penelitian. Selain itu dalam bab ini pun dijelaskan mengenai manfaat penelitian, definisi istilah, metode penelitian serta sistematika penulisan.

Bab dua, merupakan landasan teoritis yang meliputi pembahasan dari judul penelitian berdasarkan rujukan dari teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam penelitian.

(16)

Bab empat, merupakan pembahasan masalah dan analisis data berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan instrumen penelitian serta keseluruhan tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti.

Referensi

Dokumen terkait

1) Humas berperan dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Manado dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas dengan informasinya mampu memberi pengetahuan

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa melaui penerapan model Problem Based Learning (PBL) menggunakan media Macromedia Flash dan

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar belakang Program Pendidikan Paket C Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Indonesia Pusaka

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hubungan kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai di Pusat Pengembangan

dari suatu inisiator kepada stakeholders -nya. Definisi formal yang dikatakan oleh asosiasi Pemasaran Amerika bahwa pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat

mengatur bahwa pesawat udara negara (state aircraft) adalah pesawat udara yang digunakan untuk militer, polisi, dan bea cukai, sedangkan yang dimaksudkan dengan pesawat udara

Puji dan syukur penulis ucapkan atas berkat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa karena penulis diberikan waktu, pikiran, kesehatan dan kekuatan mental sehingga penulis

Apabila di Desa sama sekali tidak dijumpai calon anggota BPD yang berpendidikan SLTP, maka dapat diberikan kesempatan kepada penduduk yang berpendidikan SD/ sederajat dengan