Handout Materi Kuliah
Keseimbangan
Asam
Basa
A. Pengertian pH
= potenz Hydrogen = Derajat atau tingkat keasaman suatu larutan. Besarannya tergantung konsentrasi ion H+ dalam larutan. Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan tersebut.
Umumnya konsentrasi ion H+ pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+
Nilai pH sama dengan negatif logaritma
konsentrasi ion H+ dan secara matematika dinyatakan dengan persamaan:
pH = - log (H+)
Analog dengan pH, konsentrasi ion OH– juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH (Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut :
pOH = - log (OH–)
Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0 – 14
1. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam. 2. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral. 3. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Jumlah harga pH dan pOH = 14.
Misalnya, suatu larutan memiliki pOH = 5, maka harga pH = 14 – 5 = 9.
Contoh pH beberapa zat yang kita temukan di lingkungan sehari-hari :
B. Keseimbangan Asam – Basa
Adalah homeostasis dari kadar hidrogen di dalam tubuh.
Kadar normal ion (H+) di dalam darah yaitu 4x10-8 atau dengan pH = 7,4.
Keseimbangan ini penting untuk mengendalikan afinitas (kemampuan mengikat) Hb terhadap O2.
Metabolisme tubuh kita menghasilkan banyak asam : asam karbonat, asam sulfat, asam fosfat.
Asam tersebut akan dibuang keluar tubuh melalui organ ekskretori (paru-paru, ginjal, dll) sehingga tidak mengganggu derajat keasaman tubuh.
Gangguan Derajat Keasaman ( pH ) akan mengganggu metabolisme tubuh ( sistem enzim, pernafasan, dll )
Keadaan dimana konsentrasi ion hidrogen atau pH terlalu tinggi, disebut dengan asidosis, sendangkan keadaan di mana konsentrasi ion hidrogen atau pH terlalu rendah disebut dengan alkalosis.
Agar tidak terjadi dua kelainan tersebut maka diperlukan pengaturan khusus.
Pengaturan Keseimbangan Asam - Basa
oleh :
1. Sistem Ginjal
1. Pengaturan Sistem Ginjal
Perubahan konsentrasi ion H menyebabkan ginjal mengeluarkan urin bersifat asam atau basa tergantung senyawa apa yang berlebih
Ekskresi ion bicarbonat, merubah atau membuat ion bicarbonat jika dibutuhkan
pH Urine : 4.5 - 8.0
Perlu beberapa jam hingga > 24 jam untuk menyesuaikan kembali konsentrasi ion H
2. Pengaturan Sistem Pernapasan
Apabila konsentrasi ion H berubah, maka pusat pernafasan di otak akan terstimulasi untuk mengubah kecepatan pernafasan pada paru-paru.
Perubahan kecepatan pengeluaran CO2 dari tubuh sehingga akan membuat konsentrasi ion H kembali normal
Sistem pernafasan membutuhkan waktu 1-3 menit untuk penyesuaian.
CO2 pada darah diubah menjadi ion bicarbonate dan dipindahkan oleh plasma
Peningkatan konsentrasi ion H menghasilkan banyak asam carbonic.
Ion H yang berlebihan dapat diturunkan dengan pelepasan CO2 dari paru
Frekuensi pernapasan : meningkat dan menurun tergantung perubahan pH darah
3. Buffers Darah
= Sistem penyangga(buffer) asam-basa bekerja dengan mencegah terjadinya perubahan pH atau konsentrasi ion H+ yang berlebihan.
= Reaksi kimia untuk mencegah perubahan konsentrasi ion H+ :
o mengikat H+ saat pH turun o melepas H+ saat pH meningkat
Sistem buffer ini dapat bekerja dalam sepersekian detik
Tiga sistem utama buffer kimia : 1. sistem buffer Bicarbonate 2. sistem buffer Phosphate 3. sistem buffer Protein
Sistem Buffer Bicarbonate
o Merupakan senyawa asam carbonic
(H2CO3) dan sodium bicarbonate (NaHCO3)
o Asam kuat bereaksi dgn Ion
Bicarbonate (HCO3–) agar berubah menjadi asam lemah
o Basa kuat dipisahkan Asam
carbonic menjadi basa lemah dan air
Selamat Belajar
Terima kasih telah mendownload materi kuliah ini dari