• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.”R” DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.”R” DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny.”R” DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS MLATI II SLEMAN

Disusun untuk memenuhi tugasPraktik laboratorium klinik

mata kuliah Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :

1. Isnu Safitriana (P07120112062) 2. Mia Tri Adhani (P07120112066) 3. Putri Aprilia Rianti (P07120112070) 4. Rifaldi Zulkarnaen (P07120112074) 5. Tri Erawati Lafrana (P07120112078)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN 2014

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan

pada NY. R dengan Kehamilan Trimester III di Puskesmas Mlati II Sleman

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik laboratorium klinik

mata kuliah Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :

1. Isnu Safitriana (P07120112062) 2. Mia Tri Adhani (P07120112066) 3. Putri Aprilia Rianti (P07120112070) 4. Rifaldi Zulkarnaen (P07120112074) 5. Tri Erawati Lafrana (P07120112078)

KEPERAWATAN TINGKAT II REGULER B

Telah mendapat persetujuan dan disahkan pada tanggal Juli 2014

Oleh,

Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan

(3)

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan

Masa kehamilan dimulai sejak konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu, 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir. (Saifudin, Abdul Basri, 2002:89)

Pembagian Trimester (Doenges, Marilyn, 2001:57)

1. TM I (usia kehamilan 0-12 minggu) 2. TM II (akhir UK 12 minggu-28 minggu) 3. TM III (akhir UK 28 minggu-40 minggu)

B. Kehamilan Trimester III

Trimester ini adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin Ibu sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan yang dilakukan olehnya. Ibu harus menjaga asupan nutrisi yang bergizi dan juga jaga asupan cairan untuk janin Ibu. Trimester terakhir ini akan diwarnai dengan peningkatan frekuensi ke kamar mandi, sesak karena tekanan di diafragma, dan heartburn. Berikut ini adalah tabel perubahan fisiologi ibu selama kehamilan dan perkembangan janin selama kehamilan dari usia 27 minggu sampai 40 minggu.

1. Perubahan Fisiologis Ibu Selama Kehamilan

Sistem Perubahan

(4)

Selama hamil kadar esterogen dan progesterone meningkat menkan sekresi follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).

b. Uterus

Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan posisi.dinding-dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis. Rongga uterus wanita tidak hamil mampu menampung sekitar 10ml cairan. Selama hamil, kapasitasnya meningkat 5 – 10L atau lebih.

c. Vagina dan Vulva

Selama masa hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Sedangkan struktur eksterna vulva membesar selama masa hamil akibat peningkatan vaskulatur, hipertrofi badan perineum, dan deposisi lemak.

d. Payudara

Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen, terbentuk warna merah muda sekunder pada areola, dan puting susu menjadi lebih erektil. Kolostrum, cairan sebelum menjadi susu, yang berwarna krem atau putih kekuningan dapat dikeluarkan dari puting susu selama trimester ketiga.

Kardiovaskuler a. Tekanan Darah

(5)

sistolik dan diastolik menurun 5-10 mmHg. Penurunan tekanan darah ini kemungkinan disebabakan oleh vasodilatasi perifer akibat perubahan hormonal selama masa hamil. Selama trimester ketiga, tekanan darah ibu harus kembali ke nilai tekanan darah selama trimester pertama.

b. Volume dan Komposisi Darah

Volume darah meningkat sekitar 1500 ml (nilai normal: 8,5% – 9% berat badan). Peningkatan terdiri atas 1000ml plasma ditambah 450ml sel darah merah (SDM). Peningkatan volume mulai terjadi pada sekitar minggu ke-10 sampai ke-12, mencapai puncak sekitar 30% – 50% di atas volume tidak hamil pada minggu 20 sampai ke-20, dan menurun setelah minggu ke-3.

c. Curah Jantung

Curah jantung meningkat dari 30% – 50% pada minggu ke-32 gestasi, kemudian menurun sampai sekitar 20% pada minggu ke-40%. Curah jantung pada kehamilan tahap lanjut jauh lebih tinggi saat wanita dalam posisi rekumben lateral daripada dalam posisi telentang. Pada posisi telentang, uterus yang besar dan berat seringkali menghambat aliran balik vena ke jantung.

d. Waktu Sirkulasi dan Waktu Koagulasi

Waktu sikulasi sedikit menurun pada minggu ke-32. Waktu ini hampir kembali normal menjelang aterm. Kecenderungan koagulasi lebih besar selama masa hamil. Ini merupakan akibat peningkatan

(6)

berbagai faktor pembekuan. Aktivitas fibrinolitik (pemecahan atau pelarutan bekuan darah) mengalami depresi selama masa hamil dan periode puerperium, sehingga wanita lebih rentan terhadap thrombosis.

Pernapasan a. Fungsi paru

1) Volume tidal meningkat

2) Frekuensi napas sedikit meningkat 3) Hiperventilasi kehamilan

4) Dispnea saat tidur b. Laju metabolism basal

1) BMR meningkat 15 – 20 % di akhir kehamilan 2) Vasodilatasi perifer dan percepatan aktivitas kelenjar keringat untuk melepaskan kelebihan panas

3) Aktivitas metabolik meningkat c. Keseimbangan asam – basa

1) Tekanan CO2 menurun hingga 5 mmHg 2) Volume tidal meningkat

3) Terjadi asidosis metabolik ringan.

Ginjal a. Perbahan Anatomi

1) Disebabkan oleh adanya aktivitas hormonal (esterogen dan progesterone) dan tekanan akibat pembesaran uterus

2) Pelvis ginjal dan ureter berdilatasi

3) Uretra memanjang hingga 7,5 cm karena uterus terkompresi.

b. Perubahan Fungsi Ginjal

1) Fungsi ginjal berubah akibat adanya hormone kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktivitas, dan asupan makanan.

(7)

3) RPF meningkat …..

c. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1) Reabsorbsi tubular meningkat

2) Hipovolemia berat dan penurunan perfusi plasenta

3) Edema fisiologi pada tungkai akibat akumulasi darah

4) Reabsorbsi glukosa di tubulus terganggu, sehingga terjadi glukosuria pada waktu dan tingkat berbeda – beda.

Integumen a. Peningkatan ketebalan kulit dan lemak subdermal

b. Hiperpigmentasi

c. Percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea

d. Linea nigra e. Stria gravidum

f. Angioma atau telangiektasis g. Mottling difus

h. Epulis

Muskoloskeletal a. Peningkatan distensi abdomen b. Penurunan tonus otot perut c. Diatasis recti abdominis

d. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan

e. Terbentuk kurvatura (fleksi anterior kepala berlebihan)

Neurologi a. Kompresi saraf panggul b. Lordosis dorsolumbar

c. Terjadi carpal tunnel syndrome d. Terjadi akroestesia

e. Adanya masalah neuromuscular seperti kram atau tetani akibat hipokalsemia

(8)

1) Gusi hiperemi, berongga, bengkak, dan mudah berdarah.

2) Tidak ada peningkatan sekresi saliva, tapi ada keluhan ptialisme (kelebihan saliva) b. Nafsu Makan

1) Pada trimester pertama, terjadi penurunan nafsu makan akibat nausea dan atau vomiting.

2) Pada trimester kedua, nafsu makan meningkat karena frekuensi vomiting menurun.

c. Esofagus, Lambung, dan Usus Halus

1) Pada 15 – 20 % wanita, terjadi hiatus hernia,sering terjadi pada wanita multipara, gemuk, dan lebih tua.

2) Penurunan sekresi Asam hidroklorid

3) Terjadi regugitasi esophagus akibat penurunan tonus dan motilitas otot polos 4) Konstipasi akibat hipoperistaltis dan absorbsi

air di usus besar meningkat d. Kandung Empedu dan Hati

1) Peningkatan waktu pengosongan dan pengentalan empedu

2) Hiperkolesterolemia ringan akibat peningkatan kadar progesterone

3) Terjadi pruritus gravidum Endokrin a. Kelenjar tiroid

1) Pembesaran moderat kelenjar tiroid akibat hyperplasia jaringan glandular dan peningkatan vaskularitas.

b. Kelenjar paratiroid

1) Induksi hiperparatiroidisme sekunder ringan 2) Kadar prathormon plasma meningkat

(9)

c. Pankreas

1) Produksi hormone – hormone meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan

d. Prolaktin hipofisis

1) Selama kehamilan, unsure hormonal (esterogen, progesterone, tiroid, , insulin, dan kortisol bebas) yang diperlukan untuk pertumbuhan payudara dan produksi ASI meningkat.

C. Kelainan Selama Kehamilan 1. Kelahiran prematur

Ketika bayi lahir antara minggu ke 38 – 42, maka disebut dengan bayi cukup bulan (full term). Apabila bayi lahir dibawah 38 minggu kehamilan, maka disebut dengan prematur dan memiliki risiko lebih tinggi. Apabila terjadi tanda persalinan dini, bedrest total dapat membantu mengurangi gejala tersebut.

2. Nyeri abdomen pada kehamilan

Nyeri abdomen merupakan keluhan utama yang sering terjadi pada kehamilan. Keluhan ini terjadi pada setiap wanita pada beberapa tahap. Perawat harus mampu membedakan antara nyeri yang bersifat fisiologis, nyeri yang sifatnya patologis tapi tidak berbahaya, atau juga nyeri yang patologis dan berbahaya.

Perawat harus melakukan pengkajian riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik secara detail agar dapat mengambil keputusan tentang apakah dia akan merujuk ibu atau tidak. Pengobatannya bergantung pada penyebab dari nyeri itu sendiri, dan juga bergantung pada kondisi ibu dan janin.

Beberapa penyebab nyeri yang spesifik kehamilan terdapat pada kolom etiologi dibawah. Sebagian besar kondisi terkadang nyeri abdomen tidak perlu dihilangkan. Namun demikian, terkadang perawat juga perlu mengobservasi ibu yang menderita nyeri abdomen dalam rangka memastikan hasil kehamilan yang aman.

(10)

3. Disfungsi simfisis pubis

Disfungsi simfisis pubis merupakan suatu keadaan dimana terjadi pergeseran pada sendi tulang simfisis pubis dan biasanya akan memburuk pada ibu hamil sebagai manifestasi dari adanya penekanan yang tinggi dari janin.

Perawat harus mencatat apakan terdapat riwayat fraktur pelvic yang yang kemungkinan memburuk dengan kehamilan. Jika tidak ada, maka perawat harus menjelaskan pada ibu tentang penyebab dari kondisi ini dan menganjurkan untuk beristirahat sebanyak mungkin sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan dan meningkatnya distensi abdomen. Ibu juga harus menurunkan aktivitas mengangkat beban yang terlalu berat dan menghindari gerakan mengangkang yang akan menekuk pinggang seperti jongkok atau gerakan yang lain.

4. Antepartum Haemorrhage (APH)

Merupakan perdarahan yang terjadi pada saluran genital di akhir kehamilan, biasanya setelah usia getasi mencapai 24 minggu dan sebelum awitan persalinan, disebut juga perdarahan antepartum. Perdarahan ini dapat membahaykan keselamatan ibu dan janin.

5. Plasenta previa

Merupakan suatu keadaan dimana plesenta terimplantasi sebagian atau keseluruhan uterus bagian bawah, baik dinding anterior atau posterior. Lokasi anterior tidak seserius posterior.

Bagian bawah uterus berkembang dan meregang secara cepat setelah kehamilan 12 minggu. Pada minggu berikutnya, hal ini dapat menyebabkan terpisahnya plesenta dan terjadi perdarahan. Perdarahan terjadi akibata terputusnya trofoblas plasenta dan sinus darah vena ibu. Pada beberapa kasus, perdarahan dapat dipicu akibat koitus.

a. Klasifikasi 1) Tipe 1

(11)

Sebagian besar dari plasenta terletak di segmen atas uterus. Kelahiran pervaginal masih dapat dilakukan. Perdarahan biasanya ringan, serta ibu dan janin masih berada dalam kondisi yang baik.

2) Tipe 2

Sebagaian plasenta terletak di uterus bagian bagian bawah dekat tulang serviks internal (plesenta previa marginal). Kelahiran pervaginal dapat dilakukan, terutama jika plasenta berada dibagian anterior. Perdarahan yang terjadi biasanya sedang meskipun kondisi ibu dan janin dapat bervariasi. Hipoksia janin lebih sering terjadi daripada syok maternal.

3) Tipe 3

Plasenta terletak di atas tulang serviks internal, tapi bukan di tengah. Perdarahan biasanya berat, terutama di akhir kehamilan ketika bagian bawah meregang dan serviks mulai mengalami penipisan dan dilatasi. Kelahiran pervaginal tidak dapat dilakukan karena plasenta berada di depan janin.

4) Tipe 4

Plasenta terletak dibagian tengah di atas tulang serviks internal dan dapat menyebabkan perdarahan hebat. Seksio sesaria perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan janin.

6. Abrupsio plasenta

Merupakan suatu perdarahan yang diakibatkan oleh pelepasan prematur dari pelepasan letak normal yang terjadi setelah usia kehamilan 22 minggu. Abrupsio plasenta ini terbagi dalam 3 klasifikasi, yaitu: abrupsio plasenta tingkat ringan, sedang, dan berat.

7. Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)

DIC adalah ketidaktepatan koagulasi di dalam pembuluh darah yang menyebabkan digunakannya factor – factor pembekuan. Sebagai akibatnya, pembekuan tidak dapat terjadi pada area yang mengalami

(12)

perdarahan. DIC jarang terjadi jika janin hidup dan biasanya mulai hilang dengan sendirinya saat bayi lahir.

8. Ketuban Pecah Dini (KPD)

KPD merupakan pecahnya air ketuban sebelum usia kehamilan 37 minggu yang terjadi tanpa diawali aktivitas uterus spontan yang menyebabkan dilatasi serviks.

9. Polihidramnion

Polihidramnion adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban berada di atas batas normal. Dikatakan polihidramnion jika AFP atau AFI lebih dari 8 cm, atau hasil perhitungan AFI lebih dari 24 cm.

10. Oligohidramnion

Oligohidramnion adalah jumlah cairan amnion yang terlalu sedikit. Saat kehamilan cukup bulan, jumlah cairan amnion adalah sekitar 300 – 500 ml, tetapi jumlah tersebut dapat bervariasi dan bahkan dapat lebih sedikit dari jumlag tersebut.

Pada trimester III…. D. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian a. Data Subyektif

1) Biodata

2) Keluhan Utama

Bertujuan untuk apakah penderita datang,untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.

3) Riwayat Keluhan Utama 4) Riwayat Menstruasi

a) Menarche

b) Haid Teratur atau tidak dan siklus c) Lamanya haid

(13)

d) Banyaknya darah

e) Sifatanya darah: cair atau berbeku-beku,warnanya dan baunya f) Haid nyeri atau tidak

g) Haid yang terakhir 5) Riwayat Obstetri

a) Riwayat Kehamilan Sekarang b) Riwayat Kehamilan Yang Lalu c) Riwayat Ginekologi

d) Pola Kebiasaan Buruk Yang Mungkin Dilakukan: merokok, alkohol, obat Terlarang

6) Latar Belakang Sosial-Budaya 7) Riwayat Psikososial

8) Pola Kebiasaan Fungsional Sehari-hari a) Nutrisi b) Eliminasi c) Istirahat d) Aktivitas e) Personal hygiene f) Seksual

9) Pengetahuan dan Kemampuan Ibu b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum a) Keadaan umum

b) Berat badan dan tinggi badan

- Dalam menimbang seseorang bukan berat badannya saja yang penting tapi lebih penting lagi perubahan berat setiap kali ibu itu memeriksakan diri.

- Berat badan dalam trimester III tak boleh lebih dari 1 kg,seminggu atau 3 kg sebulan.

- Penambahan yang lebih dari batas-batas tersebut di atas disebabkan oleh penimbunan (retensi) air dan disebut praoedema.

(14)

- Kemungkinan resiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm,berat badan 75 kg.

- Untuk seorang ibu yang berat badannya normal sebelum hamil, penambahan berat yang dianjurkan adalah 11,4-15,9 kg.

- Pola pertambahan berat badan

 Trimester pertama : 1,6 – 2,3 kg

 Trimester ke dua dan ke tiga : sekitar 0,5 kg/minggu  Peningkatan kalori : hanya 300 kkal per hari c) Pengukuran TTV

- Tekanan darah

Tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistol atau 90 diastolik. Juga perubahan 30 sistol dan 15 diastol di atas tensi sebelum hamil menandakan toxaemia gravidarum.

Normal : 140/90 mmHg.

- Suhu normal : 36 – 37,5 0C - Pernapasan Normal : 12 -20 x/menit

- Nadi

Denyut nadi maternal sedikit meningkat selama masa hamil,tetapi jarang melebihi 100 denyut per hari (dpm). Curigai hipotiroidisme jika denyut nadi lebih dari 100 dpm. Periksa adanya eksoftalmia dan hiperrefleksia yang menyertai. Apabila denyut nadi lebih dari 100 dpm,instruksikan melakukan T3 dan T4 bebas. Hipertiroidisme tidak terjadi jika tidak terdapat takikardia. Nadi normal : 60-100 x/menit.

(15)

a) Inspeksi : Pigmentasi di linea alba,nampakkah gerakan janin atau kontraksi uterus,adakah striae gravidarum.

b) Palpasi : Pemeriksaan Leopold. PEMERIKSAAN EDEMA…… 3) Pemeriksaan penunjang

a) Air kencing (Protein unrin dan glukosa urine)

Terutama diperiksa glukosa,protein urin dan sedimen. Pada akhir kehamilan dan dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh adanya laktase dalam air kencing. Protein positif dalam air kencing pada nefritis, toxaemia gravidarum dan radang dari saluran kencing.

b) Darah

 Dari darah perlu ditentukan Hb, 3 bulan sekali karena pada orang hamil sering timbul anemia karena defisiensi Fe.

 Hb Normal wanita hamil 11 g %  Klasifikasi anemia :

- Anemia ringan : 9 – 10 g % - Anemia sedang : 7 – 8 g % - Anemia berat : < 7 g %

 Ibu hamil memiliki Hb 10,5 gr% dikatakan fisiologis, dikarenakan ibu hamil mangalami Hemodilusi(pengenceran). Akibatnya, plasma dalam darah meningkat dan kadar Hb munurun, puncak hemodilusi pada TM II.

 Selanjutnya perlu diperiksa reaksi serologis (WR) dan golongan darah. Juga pemeriksaan kadar gula darah. Golongan darah ditentukan supaya kita cepat dapat mencarikan darah yang cocok jika penderita memerlukannya. Kalu ibu golongan O maka mungkin timbul ABO antagonisme.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Pola nafas inefektif berhubungan dengan ekspansi paru tidak maksimal sekunder terhadap meningkatnya tekanan intraabdomen

(16)

b. Inkontinensia urine berhubungan dengan tingginya tekanan intraabdominal dan kelemahan otot pelvis sekunder terhadap kehamilan

c. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sekunder terhadap persiapan melahirkan

d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan

e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan dan perubahan pusat gravitasi.

f. Kerusakan koping individu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang awitan persalinan palsu atau sejati

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2004. Keperawatan maternitas. Jakarta: EGC

Carpenito, Lynda Juall. 2006. Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC

Doenges M.E dan kawan-kawan.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Jakarta: EGC

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC

Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo

Susan. 2010. Tahap Perkembangan Kehamilan: Trimester Ketiga. http://www. kedokteran. info/. Diunduh pada 1 Juli 2014 pukul 14.00 WIB.

Srimaulani, Novie. 2008. Perkembangan Janin. http:// www. perkembanganjanin. blogspot.com/. Diunduh pada 1 Juli 2014 pukul 14.00 WIB.

(18)

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny."R" DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS MLATI II

A. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 30 Juni 2014

Jam : 10.00 WIB

Oleh : Isnu Safitriana

Mia Tri Adhani Putri Aprilia Rianti

Rifaldi Zulkarnaen

Tri Erawati Lafrana

Metode : Observasi, Wawancara, Pemeriksaan Fisik DAN DOKUMENTASI

Sumber :Klien,Keluarga klien,status klien,dan tim kesehatan

1. Identitas a. Pasien

Nama : Ny. “R”

Umur : 33 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

(19)

Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Suku/ Kebangsaan : Jawa/ Indonesia

Alamat : Nambongan, Mlati

b. Keluarga/ Penanggung jawab

Nama : Tn.”H”

Umur : 37 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Buruh

Alamat : Nambongan, Mlati

Hubungan dengan klien : Suami klien

2. Riwayat Kesehatan a. Kesehatan Pasien

1) Keluhan Utama

Klien mengatakan sulit BAB selama hamil SEJAK KAPAN……..dan cemas dalam menghadapi kelahiran.

2) Riwayat Kehamilan Sekarang

Klien mengatakan hari pertama menstruasi terakhir tanggal 2 Februari 2014. Klien mengatakan saat ini kehamilannya memasuki minggu ke-30. Selama hamil klien tidak merasa mual, muntah, pusing, dan oedema pada kaki maupun bagian tubuh yang lain. Klien mengetahui kehamilannya setelah usia kehamilannya 8 minggu. Klien mengatakan kehamilannya yang sekarang tidak direncanakan ……..PAKAI KONTRASEPSI ? tetapi klien dan suami tetap merasa senang dengan kehamilanya saat ini.

Klien mengatakan setelah kelahiran anak pertama klien memakai KB suntik tetapi dikarenakan tekanan darahnya tinggi klien berhenti menggunakan KB. Klien mengatakan memeriksakan kehamilannya setiap 1 bulan sekali.

(20)

Klien mengatakan menarche usia 15 tahun. Klien menstruasi sebelum hamil teratur setiap 1 bulan sekali denagn lamanya 7 hari. Klien mengatakan tidak ada masalah selama menstruasi.

(21)

4) Riwayat Kehamilan Yang Lalu

Tahun Usia Gravida Lama Partus L/ P BBL/ PB Tipe Partus Tempat Partus Keterangan/ Komplikasi

2004 39 minggu 4 jam P 3,1 kg/ 48 cm Normal RSUD Sleman Tidak ada

perdarahan Klien mengatakan tidak pernah keguguran. Pada kehamilan pertama klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu untuk ibu hamil.

5) Riwayat Kesehatan Yang Lalu

No. Penyakit Ya Tidak Keterangan

1 DM/ Hipertensi/ Sakit Jantung/ Ashma* - V -

2 Hepatitis/ Sakit Liver/ Sakit Ginjal* - V -

3 Riwayat Transfusi/ Perdarahan* - V -

4 Alergi - V - 5 Epilepsi/ Depresi* - V - 6 Paru (TBC) - V - 7 Ginekologi/ Mammae* - V - 8 Dirawat di RS - V - 9 Keluarga/ tetangga : DM, TBC. - V -

(22)

6) Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarga yang pernah mengalami penyakit menular maupun menurun.

Genogram

Keterangan :

: Klien ( Ny.”R”, 33 thn)

: Suami klien (Tn.”H” ,37 thn)

: Anak klien ( An.”A”, 14 thn )

: Laki-laki : Perempuan --- : Tinggal serumah. 1 2 1 2

(23)

7) Rencana Pesalinan

Klien mengatakan MErencanaKAN melahirkan di Puskesmas Mlati II. Klien belum menyiapkan darah untuk persiapan jika terjadi perdarahan saat persalinan nanti. Klien mengatakan orang yang akan mengantar persalinan nanti adalah suami dan ibunya.

Klien mengatakan setelah kelahiran anak keduanya ini nanti, klien belum berencana untuk mengunakan KB lagi.

3. Pola Kebiasaan Klien a. Pola Nutrisi

1) Intake Nutrisi a) Sebelum hamil

Klien mengatakan sebelum hamil makan 3 kali sehari dengan satu porsi penuh dengan nasi, lauk dan sayur. Klien mengatakan tidak setiap hari makan sayur dan kadang-kadang makan buah. Klien mengatakan tidak ada kesulitan untuk menelan dan tidak ada pantangan untuk makan. Klien mengatakan kadang makan-makanan camilan bila tidak ada kerjaan.

b) Selama hamil

Selama hamil klien mengatakan makan tidak menentu dalam sehari dengan porsi sedang dengan lauk, nasi dan kadang-kadang dengan sayur. Klien mengatakan selama hamil lebih banyak makan camilan,berupa kue-kue kering dan jarang makan sayur. Klien mengatakan tidak ada pantangan untuk konsumsi makanan dan tidak ada diet khusus.

2) Intake Cairan a) Sebelum hamil

Klien mengatakan sebelum hamil setiap hari minum 1500cc air putih dan kadang-kadang minum teh dan susu. Klien mengatakan tidak ada kesulitan untuk minum.

b) Selama hamil

Klien mengatakan setiap hari klien minum 2000cc air putih perhari dan klien kadang-kadang minum susu. Klien mengatakan tidak ada gangguan untuk minum.

(24)

b. Pola Eliminasi 1) Sebelum hamil

Klien mengatakan sebelum hamil BAK dalam sehari 4-6 kali per hari berwarna kuning dan berbau khas urin. BAB sehari sekali dengan konsistensi lunak, berbentuk, berwarna kecoklatan. Klien mengatakan tidak ada kesulitan untuk BAK dan BAB.

2) Selama hamil

Klien mengatakan selama hamil BAK 10-12 x sehari, berwarna kuning dan berbau khas urin. BAB 4 hari sekali, dengan konsistensi keras berbentuk berwarna kecoklatan.

c. Pola Tidur dan Istirahat 1) Sebelum hamil

Klien mengatakan,tidur selama 7-8 jam sehari. Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam tidur. Klien tidur dengan berbaring dan dengan posisi miring.

2) Selama hamil

Klien mengatakan selama hamil klien lebih sering tidur, setiap hari bisa tidur 8-9 jam. Klien mengatakan suka tidur dengan posisi terlentang dan miring. Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam tidur.

(25)

d. Pola Aktivitas 1) Sebelum hamil

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan dan Minum v

Mandi v v

Toiletting v

Berpakaian v v

Mobilitas di Tempat Tidur v

Berpindah v

ROM v

Keterangan : 0 : Mandiri 1 : Alat bantu

2 : Dibantu orang lain

3 : Dibantu orang lain dan alat 4 : Tergantung total

Kesimpulan : klien mandiri dalam melakukan aktivitasnya makan, minum, mandi, toileting, berpakaian, dapat dilakukan klien sendiri.

2) Selama hamil

Klien mengatakan selama hamil klien lebih banyak tidur. Klien mengatakan setiap seminggu sekali klien mengikuti senam ibu hamil. Klien tidak mengalami gangguan aktivitas selama hamil, klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Klien mengatakan mengurangi aktivitas yang terlalu berat seperti mengepel dan mencuci yang terlalu banyak dan lebih sering duduk karena klien mudah lelah.

(26)

e. Pola Persepsi Diri

Klien mengatakan seorang ibu yang sedang hamil dan seorang istri. f. Pola Peran Hubungan

Hubungan klien dengan orang sekitarnya baik. Klien berhubungan baik dengan keluarganya dan dengan lingkungan sekitar.

g. Pola managemen koping

Klien mengatakan sering menceritakan keadaan kehamilannya kepada suami dan ibu klien. Klien mengatakan selalu menceritakan masalahnya kepada orang lain dan tidak suka memendam masalahnya.

h. Pola Seksualitas

Selama hamil klien mengatakan jarang melakukan hubungan suami-istri karena klien takut berhubungan pada saat hamil. Klien mengatakan merasakan ada sesuatu yang kurang dengan pola seksualitasnya dan klien ingin mengetahui metode alternatif dalam berhubungan selama kehamilan.

4. Pengkajian psiko-sosial-budaya-spiritual a. Psikologi

1) Konsep Diri a) Identitas diri

Klien dapat menyebutkan namanya yaitu Ny."R”. Klien menyadari dirinya seorang perempuan dan berpenampilan selayaknya ibu hamil.

b) Harga diri

Klien mengatakan mengikuti kegiatan-kegiatan rutin PKK atau arisan.

c) Gambaran diri

Klien mensyukuri kehamilannya saat ini walaupun bukan kehamilan yang direncanakan. Klien mengatakan sangat berhati-hati dengan kehamilannya.

d) Peran diri

Klien menyadari bahwa perannya sebagai ibu dari putrinya dan bagi calon buah hatinya serta istri bagi suaminya.

(27)

e) Ideal diri

Klien mengatakan ingin melahirkan dengan normal tanpa masalah. Klien mengatakan tetap mensyukuri apapun jenis kelamin anaknya nanti dan akan tetap merasa bahagia

2) Intelektual

Klien mengatakan mengetahui tentang kehamilan, proses persalinan dan masa nifas.

3) Hubungan interpersonal

Klien mengatakan hubungan dengan keluarga,suami,dan masyarakat baik..

4) Support system

Klien mengatakan mendapat dukungan penuh dengan kehamilannya dari suami dan keluarga klien.

b. Aspek sosial

Klien berbicara dengan bahasa Indonesia dan kadang bercampur dengan bahasa Jawa. Klien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik.

c. Aspek Budaya

Klien mengatakan berasal dari Jogjakarta tepatnya dari Nambongan,Mlati. Klien mengikuti budaya yang ada di sana seperti adat 7 bulanan dan selapanan. Menurut klien budaya tersebut tidak memberatkan karena klien juga melakukan budaya tersebut.

d. Aspek spiritual

Klien mengatakan menjalankan kewajiban sholat 5 waktu. Klien selalu berdoa setelah sholat untuk kelancaran kehamilan dan proses kelahirannya nanti.

5. Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum

a. Kesadaran : Compos mentis b. Status Gizi :

(28)

TB : 152,5 cm

IMT : 28,8 ……….sEBELUMNYA c. Tanda-Tanda Vital :

N : 96 x/ menit, denyut nadi cepat dan kuat TD : 110/ 80 mmHg

RR : 20 x/ menit S : 36 oC

6. Pemeriksaan Head To Toe a. Kepala

Bentuk mesocephal, rambut klien cukup bersih, warna hitam, rambut menyebar merata. Tidak ada nyeri tekan dan benjolan di daerah kepala.

b. Mata

Mata berfungsi secara normal (dapat melihat dengan jelas). Konjungtiva anemis, mata simetris, sklera tak ikterik, pupil isokor.

c. Telinga

Kedua telinga klien masih baik. Keadaan telinga klien bersih dan tidak ada kotoran.

d. Hidung

Hidung masih berfungsi secara normal atau masih dapat membau berbagai bau-bauan. Pernafasan tidak menggunakan cuping hidung. Hidung klien terlihat bersih.

e. Mulut

Klien berbicara dengan jelas, tidak luka atau sariawan, mulut dan gigi klien terlihat bersih, dan tidak berbau.

f. Leher

Leher tegak, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit sama dengan warna sekitar. Tidak ada nyeri tekan.

g. Dada

(29)

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa pada dada klien.

Perkusi : Suara perkusi dada resonan pada bagian paru-paru dan pekak jantung pada interkosta 4 sinistra.

Auskultasi : Suara nafas vesikuler. Detak jantung cepat dan kuat. Bunyi jantung S1-S2 murni (tidak ada bunyi jantung tambahan). h. Abdomen

Inspeksi : Tidak ada asites, tidak ada luka, warna sawo matang dan tidak ada rambut.

Auskultas i: Suara peristaltik usus terdengar pada semua kuadran, suara peristaltik usus 18 x/ menit.

Perkusi : Suara redup pada kuadran kiri atas dan kiri bawah, suara timpani pada kuadran kanan atas dan kanan bawah.

Palpasi : Lingkar Perut : 94 cm

Leopold 1 : TFU: 25 cm

Leopold 2 : Punggung janin berada di perut kanan

Ibu.

Leopold 3 : Posisi terbawah janin adalah kepala.

Leopold 4 : Kepala janin sudah masuk pintu atas

panggul

i. Ekstremitas :

Atas : Simetris, tidak ada edema, turgor kulit baik, tidak ada luka.

LILA : 31,5 cm

Bawah : Simetris, tidak ada edema, tugor kulit sedang, tidak ada luka, capilari refill 2 detik.

(30)

j. Pemeriksaan Penunjang Golongan Darah : B

Hb : 13,6 gr%

k. Terapi yang diberikan …..DOSIS, BENTUK OBAT, RUTE..UNTUK BRP HARI?

Hemafort 1x1

Vitamin C 3x1

(31)

B. ANALISA DATA

Data Masalah Penyebab

DO :

- Klien hamil 35 minggu (trimester III)

DS :

- Klien mengatakan BAB 4 hari sekali, dengan konsistensi keras berbentuk berwarna kecoklatan.

- Klien mengatakan sebelum hamil BAB sehari sekali dengan konsistensi lunak.

- Klien mengatakan lebih banyak makan camilan, jarang makan sayur. - Klien mengatakan

mengurangi aktivitas yang terlalu berat seperti mengepel dan mencuci yang terlalu banyak dan lebih sering duduk karena klien mudah lelah.

Konstipasi Mekanik kehamilan

(pembesaran uterus)

DO : -

DS :

 Selama hamil ……. klien mengatakan jarang melakukan hubungan

Perubahan pola seksualitas

(32)

suami istri karena klien takut berpengaruh pada saat hamil.

 Klien mengatakan ada sesuatu yang kurang

dengan pola

seksualitasnya dan

klien ingin mengetahui metode

alternative dalam berhubungan selama kehamilan.

C. Diagnosa Keperawatan

1. Konstipasi berhubungan dengan mekanik kehamilan (pembesaran uterus).

(33)

D. Perencanaan

Nama : Ny “R” Dx Medis : Hamil Trimester III

Umur : 33 tahun

No. Diagnosa Keperawatan Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional

1. Senin, 30 Juni 2014 Pukul : 10.00 WIB

Konstipasi berhubungan dengan mekanik kehamilan (pembesaran uterus) ditandai dengan :

DO :

- Klien hamil 35 minggu (trimester III).

DS :

- Klien mengatakan BAB 4 hari sekali, dengan konsistensi

Senin, 30 Juni 2014 Pukul : 10.00 WIB Setelah dilakukan penkes selama 30 menit pengetahuan klien bertambah dengan kriteria : - Klien dapat memahami mekanisme terjadinya konstipasi Senin, 30 Juni 2014 Pukul : 10.00 WIB

1. Motivasi klien untuk minum 2500-3000cc per hari

2. Motivasi klien untuk makan yang mengandung serat yang tinggi

3. Kolaborasi pemberian obat pelunak feses

4. Jelaskan penyebab

Senin, 30 Juni 2014 Pukul : 10.00 WIB

1. Membantu dalam memperbaiki konsistensi feses

2. Meningkatkan konsistensi feses, meningkatkan pengeluaran feses

3. Meningkatkan pembentukan atau pasase pelunak feses 4. Pemahaman klien terhadap

(34)

keras berbentuk berwarna kecoklatan.

- Klien mengatakan sebelum hamil BAB sehari sekali dengan konsistensi lunak. - Klien mengatakan lebih

banyak makan camilan, jarang makan sayur.

- Klien mengatakan mengurangi aktivitas yang terlalu berat seperti mengepel dan mencuci yang terlalu banyak dan lebih sering duduk karena klien mudah lelah.

- Klien dapat

menyebutkan

kembali tentang cara mengatasi konstipasi - Klien mengatakan

bersedia melakukan cara untuk mengatasi konstipasi.

terjadinya konstipasi IS

mekanisme terjadinya konstipasi akan memudahkan dalam pemberian intervensi. IS 2. Senin, 30 Juni 2014 Pukul : 10.00 WIB DO : - DS :

 Selama hamil klien mengatakan

Senin, 30 Juni 2014 Pukul : 10.00 WIB Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 15 menit pengetahuan klien Senin, 30 Juni 2014 Pukul : 10.00 WIB

1. Kaji persepsi tentang hubungan seksual

Senin, 30 Juni 2014 Pukul : 10.00 WIB

1. Memberikan pemahaman kepada klien sehingga dapat mencegah adanya kegawatan obstetric

(35)

jarang melakukan hubungan suami istri karena klien takut berpengaruh pada saat hamil.

 Klien mengatakan ada sesuatu yang kurang dengan pola seksualitasnya dan

klien ingin mengetahui metode alternative dalam berhubungan selama kehamilan. tentang pola seksualitas selama kehamlan bertambah dengan kriteria :  Klien mampu mengungkapkan metode-metode alternative berhubungan selama kehamilan.  Klien mengatakan tidak takut dalam melakukan

hubungan

seksualitas selama kehamilan.

2. Berikan informasi tentang metode-metode

alternative untuk berhubungan seksual 3. Berikan informasi

mengenai kondisi tidak diijinkannya melakukan hubungan seksual

IS

2. Klien dapat memenuhi keinginan hubungan kedekatan.

3. Mengidentifikasi adanya kesalahan persepsi.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan menganalisis fluktuasi konsentrasi parameter pencemar di Sungai Krengseng yang di pengaruhi oleh tata guna lahan berdasarkan parameter

Data terapi yang berupa jenis obat, jumlah obat yang diberikan dan cara pemakaian Layanan klinis yang memuat jika terjadi pengulangan pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan,

Tujuan utama dari program pengobatan pada reumatoid artritis adalah untuk menghilangkan nyeri dan peradangan, mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal dari

Kerangka kerja untuk menganalisis kesempatan pasar, yang dapat memberikan perhatian pada investigasi tingkat awal dari membuat ide, termasuk di dalamnya terdapat 7 tahapan,

Ortega-Toro et al (2016) telah melakukan pengujian pada lapisan kanji-gliserol yang diplastisasi dengan PEG, dimana diperoleh hasil uji FTIR pada kanji murni yang nilai

Faktor sosioekonomi ini juga merupakan penyebab dari peningkatan prevalensi Kebutaan akibat Trauma mata oleh karena rendahnya penghasilan masyarakat setempat yang pada

Mulailah menggambar objek Psikotes Gambar Manusia sesuai sesuai dengan jenis kelamin anda, usahakan gambarlah orang tersebut tepat di tengah kertas agar lebih simetris dan

Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (p = 0,935) dan pengetahuan tentang zat pewarna berbahaya (p = 0,283)