• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MUTU GURU (STUDI KASUS DI SMU NEGERI 7 MEDAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MUTU GURU (STUDI KASUS DI SMU NEGERI 7 MEDAN)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMII\1PINAN KEPALA SEKOLAH

DALAM PENGEMBANGAN MUTU GURU

( Studi

Kasus

di SMU Negeri 7 Medan)

0 I c h

~

MILIK

PERPUST AKAAN

1

UI\fiMED

NIRM. 0150330021 I API RF:GULF.R

Tesis Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

dari Persyaratan Memperoleb Gelar Magister

Pt•ndidikan

dalam bidang Administrasi Pendidikan

PROGRAM PASCA

SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI l\'IEDAN

ME DAN

2004

(2)

TESIS

KEPEMII\IPINAN

KEPALA

SEKOLAH

DALAM

PENGEMBANGAN MUTU

GURU

Disusun dan iliajukan oleh

StJTAN HARAHAI'

NJRM, 0150J0021

\

pada tanggal ! I Maret 2004 dinyatakan telah lulus d.·.m memenuhi sebagian syarat untuk Mempcrofch

Gclar Magister Pcndidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

, . r

?)1-

r

po!I

-Ht~r

1-< •

Meda.n, l I Maret 2004

Pcmbimbing f

! )f Hmu Ha_1ar Damamk. M Si

MenyetujUI,

Tim Pembtmhmg

Pembimbing H

~:.

~---~---.

-

~

--Dr FJj -

(3)

ABSTRAK

Barahap, Sutan. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Mutu

Guru (Studi Kasus di SMU Negeri 7 Medan). Tesis, 2004.

Masalah kepemimpinan merupakan masalah yang cukup menarik dan penting. Sebab, setidaknya kepemimpinan itu dapat menjadi suatu unsur penentu dan terpenting dalam mempengaruhi berhasil atau gagalnya suatu pencapaian tujuan. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah sejauhmanakah motivasi kepala sekolah sela.ku pimpinan disekolah terhadap para guru dalarn mengembangkan keprofesionalan guru sebagai pendidik.

Dalam pada itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendisk:ripsikan motif kepala sekolah dan aktivitas dalam pengembangan mutu .guru. Selain itu, faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat dalam n emban an

Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif pada satu konteks sekolah, dan mengacu pada kaidah-kaidah penelitian kualitatif yang dikembangkan oleh Bogdan & Taylor (J 992), Huberman & Miles ( 1992).

Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai informan kunci , yang tidak terlepas dari prinsip tentang pemilihan narasumber dengan teknik sampel purposif dengan karakteristik utama adalah bersifat berkembang dan berkelanjutan, serta senantiasa disesuaikan dan diarahkan untuk mencapai kejenuhan data. Dalam pada itu pengumpulan data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Berikut, analisis data dilakukan dengan membangun hubungan logis yang tidak terlepas daripada proses reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulanlverifikasi.

Untuk membangun keabsahan penelitian dilakukan dcngan cara: (I)

member check; (2) audit trail; (3) peer debriefing; (4) triangulasi ; (5) referensial . Hal

ini sekaligus dalam tahap peninjauan proses penelitian yang dilakukan.

Selanjutnya, penelitian ini mengungkapkan beberapa hal, yaitu: (l ) Peranan hubungan antarpribadi merupakan kesatuan dari ·motivasi diri dan sosialisasi nilai yang mengharapkan agar para guru memahami perannya sebagai pendidik maupun · sebagai individu dengan lebih baik; (2) Perilaku kepala sekolah merupakan suatu gaya dasar kepemimpinan dari peran sebagai disseminator dan konsistensi diri dalam aktivitas mempengaruhi para guru dan pemberian instruksi kepada. wakasek l ; (3) Praktek manajerial yang dilakukan merupakan .kesatuan dari pola motivasi dan sumber semangat sebagai keserasian (keselarasan) yang didasari konsistensi diri dalam memotivasi dan mempertahankan motivasi terhadap para guru; (4) ketiadaan sistem perencanaan manajerial secara khusus merupakan suatu pemberian sanksi pada · tahap sebatas pola preventif dan tanpa peran sebagai enterpreneur daripada kebiasaan-kebiasaan para guru serta lebih menampakkan sifat delegatifnya selaku pimpinan terhadap pihak komite sekolah.

(4)

ABSTRACT

Harahap, Sutan. Principal's Leadership In Improving Teachers' Quality (Case Study At State 7 Senior High School Medan). Thesis, 2004.

Principal's leadership

is

an interesting and an important factors because at least leadership can be as detenninator and important elements for the success and

failure of goal mastery. In this study, analysis is focused on how far principal's motivation as school leader affects the teachers in improving teachers' professionalism as educator.

This study is aimed to describe principal's motive and activities in

improving teachers' quality. Besides, to find out factors which facilitate and restrict ·

teachers' quality.

1s s y use qualitative method for a school contex which was based on

Bogdan and Taylor (1992), Huberman and Miles (1992).

Infonnants for this study was the headmaster. They were as key informants since this study applied the tight strategy in choosing the sample that was through purposive sampling. This strategy emphasizes main character that is having an ability to improve and to continue and always adapted and directed to find the fixed data. · Collecting data was done through observation, interview and documentation ways.

Then, data analysis were done by making logical relationship .which applies the process of data reduction, data display and making conclusion or veritication. ·

The validity of data were done through: (.1) member check; (2) audit trail; · (3) peer debriefing; (4) triangulation; (5) referencial. Those were done · iri order to fulfil the requirement of research exami.nation process.

Finally, this study suqcessfully revealed: ( 1) the role of personal relationship is as union of self-motivation and· value socialization which needs the teachers understand their role as educators ttnd individuals as well; (2) the principal's attitude .. · is as foundation to basic style of leadership which plays the role of disseminator and · · self-consistency in guiding the teacher and directing the vice to the school principal; (3) the application of managerial practice was the hannoniously union of motivation pattern and spirit source which based on self-consistency in · motivating and maintening the teachers' motivation; (4) punishment to the absense of particular managerial pratice system and bad attitude of teachers restricted to merely preventive pattern and did not reflect the role of principal as enterpreneur. The main role of principal in this case merely as the reflection of delegation characteristic of the leader

to the school comitee.

(5)

KATA PENGANTAR

Sebagai suatu prasyarat untuk memperolch Gelar Magjster Pendidikan,

maka dalam tinjauan akademik seorang mahasiswa harus melaksanakan penelitian

sebagai suatu bahan dalam pembuatan t ugas akhir (tesis).

Dalam pada itu, tema yang dijadikan untuk peneJitian ini adalah masalah

kepemimpinan. Dan pembahasan tentang masalah kepemimpinan pada prinsipnya

Bertolak dari hal tersebut, maka yang menjadi pembahasan dalam penelttian

hanya dikbususkan pada sifat mempengarubi dari salah satu bagian fungsi

kepemimpinan. Hal ini dianalogikan kedalam motivasi kepala sekolah selaku

pimpinan disekolah terhadap para guru dalam mengembangkan keprofesionalan guru

sebagai pendidik dalam mengaj ar, yang mana untuk meningkatkan mutu pendidikan,

maka guru merupakan bagian dari suatu sistem persekolahan yang terutama harus

ditingkatkan mutunya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan itu

sendiri.

Selanjutnya. penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini mac;ih sangat jauh

dari kesempurnaan. Untuk itu peneliti mengharapkan saran dan masukan ilmiah dari

berbagai pihak.

Demikian hasil penelitian ini diperoleh, atas segala kekurangan penulis

(6)

UCAPAN TERIMAKASIH

Selaku orang beragama penulis menghaturkan rasa syukur mendalam

kepada ALLAH S. W. T. atas segala rahmat dan karunia yang diberikanNY A kepada

penulis dalam menyelesaikan studi, yang sekaligus tugas akhir (tesis) ini.

Dalam pada itu, selaku anak penuhs menghaturkan rasa bangga serta

terimakasih mendalam kepada kedua orangtua ayahanda (H. BE. Harahap) dan

fbunda tersavang yang tidak Ielah

rnendoakan, memberi petunjuk, dorongan, sernangat serta finansial yang cukup bijak

dalam mengelola pembiayaan, baik disaat akan - sedang - menyelesaikan studi di

Program Pascasaijana Universitas Negeri Medan.

Selanjutnya selaku abang penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada

kedua adik-adikku (Seprida Hanum Harahap, S.E., A. md dan Iskandar Muda

Harahap, A.md) yang telah cukup memberikan dorongan. Khususnya terhadap adinda

Iskandar Muda Harahap yang telah cukup sering membangkitkan kekritisan ilmiah

penulis melaluj sharing ilrniah. Dalam hal ini, juga tidak lupa kepada !I ham Fathonah

Batubara, A.md. (saudara sepupu) dan Ari Suganda (adiklkeluarga angkat).

Berikut selaku kemanakan penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada

paman Sepman Batubara, S.pd yang telah cukup memberi masukan mengenai ruang

lingkup pendidikan secara umum, dan pemahaman mengenai guru dalam praktek

dilapangan khususnya selaku guru SMU Negeri 1 Medan.

Selaku mahasiswa penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada rektor,

ketua program akademik, ketua program studi, para dosen serta para staf/pcgawai.

(7)

Ill

Khususnya kepada bapak pembimbing I (Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si.) yang

cukup kritis dalarn konteks ke-ilmu-an dan pembimbing

If

(Dr. Efcndi Napitupulu, .

M Pd) dalam konteks motivasi diri secara fonnal .

Hal tersebut tidak lupa pula kepada bapak Dr. Sukirno, M, Pd. dan Dr.

Siman, M. Pd. yang cukup kritis dalam konteks metodoJogi penelitian kualitatJf

maupun Prof Dr. H. M. Yacob, M. Ed. yang cukup kritis dalam konteks kompetensi

seorang guru selaku narasumber maupun penguji; dan kepada bapak Dr. Ibrahim

emahaman metodolo i penelitian

kualitatif secara praktis.

Dalam pada itu, penulis juga tidak lupa menghaturkan rasa terimakasih

kepada bapak Prof H Syamsul Arifin, S.H., M.H sebagai narasumbt;r informal

dalam memberi pemahaman tentang sifat ke-ilrniah-an seorang calon Magister.

Berikut selaku ternan penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada

abangda Candra Wijaya, S. Ag. , M. Pd., kakanda Dra. Sri Nurabdiah Pratiwi, M. Pd.,

Za1tun Dalimunte, S.S., M.Pd (yayang), abangda Hendra (mantan bursa buku PPs di

Unimed). Dan tidak lupa kepada ternan seangkatan (200 1) yang tidak dapat

disebutkan namanya satu persatu.

Selanjutnya, se)aku peneliti' penulis menghaturkan ras·a terimakasih kepada

bapak Drs. H. BE. Harahap selaku kepala sekolah dan kepada semua guru dan

pegawai serta rnasyarakat luar lingkungan sekolah di SM1J Negeri 7 Medan;

termaksud mantan kepala-kepala sekolah, khususnya kepada bapak Umar Baki.

Dalam pada itu, juga tidak lupa bagi pihak-pihak yang cukup membantu dan tidak

(8)

iv

Terakhir, meminjam istilah Soekarno (presiden pertama) "saya berjumpa

dengannya di alam cita", maka berdasarkan hal tersebut ada baiknya bahwa ucapan

terimakasih merupakan hal yang wajar diberikan kepada mereka yang telah cukup

dapat membentuk pola berpikir dari suatu konsep-konsep yang mereka ketengahkan,

seperti kepada; Bogdan & Taylor, Cangara, Danim, Fisher, Glesne, Hubennan &

Miles, Herawati, Imran, Kincaid & Schramm, Maxwell, Mcleod Jr, Moleong,

Ndraha, Silalahi, Sallis, Samana, Siman, Surya, Sukimo, Terry, Thoha, Tilaar,

(9)

DAFTAR JSr

Hal am an

LEMBAR PENGESABAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TE.RIM"AKA.Sm ... ii

ABSTRAK ... v

ABSTRA.CT ... vi

DAFTAR lSI ... vii

DAFTAR TABEL ... III • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •• • • • • • • • • • • • • • • •• • • • • • • • • • ~ . . . .. . . .. . . ... . - • •• • ix .

BAB I PENDABULUAN ... ~ .... l A. Latar Belakang Masalah ... ... ... ... .. . . . ... ... ... : ... ... .... .... 5

C. Tujuan Penelitian .... ... ... ... ... ... 5

D. Kegunaan Penelitian ... ... ... 6

BAB ll KAJ'IA.N TEORI'TJS ... ~ ... 7

A. Kepemimpinan ... ... ... .' ... .' ... ... 7

B. Kepemimpinan Kepala Seko.lah ... ... ... ... 13

C. Pengembangan Mutu Guru ... ; ... ... .... ... ... ... .... 18

BAB ill METODE PENELITIAN ... :.~ ... 28

A. Alasan Pemakaian Metode Penelitian Kualitatif. ... ... : .. .... ... 28

B. Tahap Orientasi ... .' ... ... ... ... 29

C. Prosedur Pemilihan Narasumber ... ... ... ... ... 34

D. Instrumen Penelitian ... ... 35

E. Mekanisme Pengumpulan Data ... .. ... ... ... ... .. ... 35

F. Anahsis Data ... ... ... .... ... ... ... 39

G. Membangun Keabsahan Penelitian ... ... ... · ... ... 46

BAB IV KARAKTERISTIK SMU NEGER17 MEDAN ... 54

A. Sejarah singkat keberadaan SMU Negeri 7 Medan ... ... ... ... ... 54

B. Struktur Organisasi SMU Negeri 7 Medan ... ... ... .... 57

BAB V ANALJSJS DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELIT.JAJ\1 ... 64

A. Analisis Logis ... .... ... ... ... ... 64

B. Pembahasan Temuan Penelitian ... ... 84

C. Keterbatasan Penelitian ... ... 92

BAD VI SIMPULAN DAN SARAN ... 97

A. SimpuJan ... ... .... .... .... ... ... ... ... 97

B. Saran ... ... ... .... .... ... 98

(10)

Vlll

DAFT AR PUST

AKA ... ·

99

LAMP IRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Haiaman

Tabel.I: Situasi Sosial ... ... 30

Tabel.2: Mekanisme Pengumpulan Data ... 39

Tabel.3: Priode Pimpinan SMU Negeri 7 Medan ... 56

Tabe/.4: Keadaan Guru SMU Negeri 7 Medan ... . 63

(12)

BABJ

PENDAHULUAN

A. Latarbelakaog Masalab

I

MILIK_ PERPUST AKAAN

L

Uf\/JMED

_I

Dalam konteks pendidikan, dengan mengetahui perkembangan iaman yang

semakin kompetitif dan menuntut keprofesionalan guru ada1ah merupakan kunci

utama disamping sistern manajemen yang ada dalam suatu wadah organisasi sekolah.

Kenyataan menunjukkan bahwa keadaan saat ini rna

a esan bahwa guru dalam melaksanakan kewajiban atau tugasnya hanya bersifat

rutinitas semata. Kegiatan yang dilaksanak.annya bersifat monoton, kurang

menampakkan kedinarnisan dalam bekeija. Hal ini, bila ditelaah, sebagaimana

dinyatakan Ti1aar (2002) bahwa profesi guru, seperti juga dengan profesi-profesi

lainnya, bukanlah merupakan profesi yang sudah jadi. Artinya, menjadi guru berarti

terus-menerus mengubah di.ri oleh karena pengalaman mendidik adalah hukan

pengalaman rutin. Dengan kata lain, oleh sebab tindakan pedagogis sebagai salah satu

elemen dari proses individuasi dalam dunia kehidupan yang terus-menerus berubah,

maka sosok guru atau profesi guru pun akan terus-menerus berubah.

Bertolak dari hal tersebut dalam pengembangan mutu guru merupakan salah

satu langkah manajemen sumberdaya manusia untuk menjamin ketcrsediaan tenaga

guru profesional, melalui : staff development, staff improvement, professional growth

dan career developmenl (Imran, 1998). Demikian pula pemberdayaan guru

(empowering) merupakan langkah mengoptimalkan kepemimpinan pendidikan ontuk

(13)

2

mereka (Sallis, 1993) melalui

upaya

mehbatkan guru dalam pemecahan masalah

pembelajamn, membagi informasi untuk memantapkan komitmen, peningkatan mutu

guru dari

kebijakan manajerial, membangun komunikasi yang efekrif, otonomi

guru,

peningkatan

kesejahteraan

dan

lainnya.

Dalam kaitan sistem persekolahan (schooling), maka pada prinsipnya bisa

dikatakan bahwa

guru

dalam karakteristik keprofesionalannya turut andil mengambil

kebijakan sekolah

lewat

daya

kreatifnya dalam suatu

pengambilan keputusan untuk

menentukan yang terbaik akan perkembangan-kebutuhan peserta didi

emaJuan pendidikan disekolah.

Hal ini,

bila

dikaitkan

dengan

pendapat Tilaar (2002)

yang mengemukakan

bahwa seorang guru

haruslah

seorang ilmuwan, khususnya pada tingkat sekolah

menengah dan universitas, maka pacta prinsipnya, untuk mencapai hal tersebut

setidaknya harus me]alui suatu upaya,

salah

satunya adalah dalam pengembangan

mutu

guru.

Dalam

kaitan itu, di dunia

modem

dewasa ini, organisasi masyarakat baik

pemerintnhan, bisnis, organisasi sosial hams cepat beradaptasi dengan perubahan.

Sekolah adalah salah satu organisasi masyarakat. Apabila sekolah dapat berfungsi

dengan baik maka organisasi tersebut harus terbuka dengan perubahan. Sekolah

sebagai learning organization ialah suatu organisasi yang dituntut untuk selalu

memperbaharui dirinya.

Diperlukan suatu perubahan yang terencana,

bertahap

tetapi

mantap menuju perubahan yang diharapkan. Oleh sebab itu, maka suatu sekolah

sebagai organisasi pembelajaran masyarakat modem hanya akan dapat eksis di era

(14)

3 .

dalam tinjauan pelaksanaan school-based management dan . community-based

educat;on yang pada saat belakangan ini menjadi perhatian dalam penyelenggaraan

pendidikan.

Belak:angan ini yang menjadi objek dalam pendidikan bukan hanya sebatas

persoalan yang dihadapi, diantaranya kurikulum terlaJu berat dan rigid (kaku), terlalu

terfokus pada standard NEM, pengajaran mengutamakan intelektualisme, penjurusan

yang mengurangi penguasaan ilmu, atau juga siswa lebih diharapkan dengan konsep

siap pakai, guru lebih berorientasi kepada target pencapaian kurik

m i isi pengaJaran; tetapi, sudah berkembang kearah

perturnbuhan profesional guru disekolah.

Untuk: itu, tuntutan akan keprofes1onalan guru dengan perkembangan ,yang

ada.

maka dalam menciptakan·program pengembangan mutu guru lewat pendidikan

dan pelatihan secara formal (DIKLA T) serta penataran, seminar-seminar, sarasehan

dalam peodidikan, sudah sewajamya mengikuti perkembangan yang ada. Artinya,

guru dituntut bukan hanya layak sebagai seorang guru, namun juga layak sebagai

seorang i1muwan dalam pendidikan, yang dapat menemukan hal-hal yang bersifat

baru untuk perkembangan-kebutuhan pesena didiknya. Dan hal ini, tidak dapat

dilepaskan daripada dukungan. kepala sekolab sebagai manaJer dalarn

kepemirnpinannya yang perlu merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi,

mengevaluasi. dan mengkomunikasikan berbagai perkembangan dalam pendidikan.

Selama ini peran kepaJa sekolah sebagai manajer pendidikan tidak lain hanya

diartikan memimpin suatu lembaga pendidikan atau sekolah, bukan sebagai manajer

(15)

4

Disini kepaJa seko1ah hanya sebatas fotmalitas jabatan dan wewenang, bukan manajer

yang memiliki tanggungjawab terhadap kemajuan atau kemunduran sckolah

khususnya, dan pendidikan umumnya.

Bertolak dari uraian-ura1an tersebut, banyak hal se~narnya yang ingin

diketahui, khususnya terkait dengan kepala sekolah selaku pimp1nan disekolah dalam

koridor · pengembaogan mutu guru; yang perlu merencanakan, mengorganisasikan,

mengawasi, mengevaluasi dan mengkomunikasikan berbagai perkembangan dalam

pendidikan terhadap para guru selaku bawahannya sebagai suatu upa a. N

t

individu (se!j). Dengan kata lain, tentu mempunyai suatu Iatarbelakang ataupun suatl..l

nilai-nilai yang diyakininya dan didapatnya mela1ui pengalaman sosialnya; bahkan

tidak jarang seorang pemimpin (kepala sekolah) dalam sistem manajerial yang

dilakukannya sedikit-banyak bertolak dari pengalaman sosialnya, tanpa mengikuti

aturan yang cukup ketat sebagai suatu sistem manajemen · disekolah yang

dipimpinnya.

Menurut pengamatan studi pendahuluan yang dilakukan di SMU Negeri 7

Medan terhadap kepala sekolah diketahw ada beberapa fenomena umwn, yang

mempunyai kecenderungan-kecenderungan dalam mengelola (sistem manajerial)

hanya berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang telah terpola dan terkait dengan

pembinaan terhadap para guru dalam koridor pengembangan mutu guru, diantaranya:

(1) kecenderungan memberi pembinaan terhadap para guru melalui suatu motivasi

diri; (2) sistem manajerial cenderung mengikuti pola dari kepala sekolah sebelumnya;

(16)

5

pendidikan dan peJatihan cenderung diperbatikan~ (5) kepala sekolah cenderung lebih

berperan sebagai disseminator dalam pembinaan terhadap para guru.

Bertolak dari hal tersebut, yang menjadi persoalan adalah sejauhmanakah

motivasi kepala sekolah selaku pimpinan disekolah terhadap para guru dalam

mengembangkan keprofesionalan guru sebagai pendidik. Hal ini sekaligus menjadi

suatu fokus penelitian yang akan dicari jawabannya melalui pcnelitian yang

dilakukan.

Berdasarkan fokus penelitian, maka untuk menemukan jawabannya, hal ini

dapat dilakukan mel a lui penelitian alamiah ( naturalistik/kualitatit), yang tidak

terlepas daripada pertanyaan penelitian secara rinci, sebagai berikut:

1. Apakab motif kepala sekolah dalam pengembangan mutu guru?

2. Bagaimanakah aktivitas dalam peogembangan mutu guru?

3. Faktor-faktor apakah yang menjadi pendukung dalam pengembangan mutu

guru?

4. Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam pengembangan mutu

guru?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

(17)

2. Mendiskripsikan aktivitas dalam pengembangao mutu guru_

3. Mengungkapkan fuktur-faktor apa yang menjadi pendukung dlilam

pengembangan mutu guru.

4. Mengungkapkan faktor-fuktor apa yang menjadi penghambat dalam

pengembangan mutu guru.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki tiga kegunaan v

a se olah sebaga; bahan masukan, agar dalam peogembaogan motu guru dapat lebih terarah.

2. Pihak komite sekoiah sebagai bahao masukan, agar dalam setiap program

kerja yang diperbuat dapat mempunyai sumbangsih terhadap para guru

secara langsung melalui suatu tipe program terhadap para !,'Uru daiam

koridor pengembangan mutu guru.

(18)

BABVI

SIMPULAN DAN SA RAN

I

MILJK PERPUSTN<AAN)

UN!~ ~ ~i =il~

li

""-""- iL·

Bagian ini didasari dari pembahasan temuan penelitian yang tidak tcrlepas

daripada temuan-temuan analisis logis pada bab V.

A. Simpulan

t.

Motif Kepala Sekolah dalam Pengembangan Mutu Guru

Peranan hubungan antarpribadi merupakan kesatuan dari motivasi diri dan.

sosialisasi nilai yang mengharapkan agar para gw-u memahami perannya sebagai

pendidik maupun sebagai individu dengan lebih baik.

2. Aktivitas dalam Pengembangan Mutu Guru

Perilaku kepala sekolah merupakan suatu gaya dasar kepemimpinan dari

peran sebagai disseminator dan konsistensi diri da lam aktivitas mempengaruhi para

guru dan pemberian instruksi kepada wakasek 1.

3. Faktor Pendukung dalam Pengembangan Mutu Guru

Praktek manajerial yang dilakukan merupakan kesatuan dari pola motivasi .

dan sumber semangat sebagai keserac;ian (keselarasan) yang didasari konsistensi diri ·

dalam memotivasi dan mempertahankan motivasi terhadap para guru.

4. Faktor Penghambat dalam Pengembangan Mutu Guru

Ketiadaan sistem perencanaan manajerial secara khusus mcrupakan suatu

pemberian

sanksi pada tahap sebatas pola preventif dan tanpa peran sebagai

enterpreneur daripada kebiasaan·kebiasaan para guru serta lebih menampakkan sifat

deJegatifnya selaku pimpinan terhadap pihak komite sekolah.

(19)

98

B. Saran

1. MotifKepala Sekolah dalam Pengembangan Mutu Guru

Dibarapkan dasar motivasi diri dan sosialisasi nilai dalam peranan ·.

hubungan antarpribadi dapat lebih mengakomodir seperangkat nilai yang ada

kedalam suatu tipe program agar lebih terarah.

2. Aktivitas dalam Pengembangan Mutu Guru

Diharapkan peran sebagai disseminator dan konsistensi diri dalam aktivitas .

mempengaruhi para guru dan pernberian instruksi kepada wakasek 1 · '

eksplisit resmi melalui suatu peraturan sekolah yang dikeluarkan oleh kcpala sekolah.

3. Faktor Pendukung dalam Pengembangan Mutu Guru

Dibarapkan pola motivasi dan sumbcr semangat yang merupakan kesatuan

dalam praktek manajerial dapat Jebih memahami kcberadaan atau pengharapan para

guru terhadap kepala sekolah menurut saluran-saluran organisasi seperti pembuatan

keputusan bersama dalam menentukan aspek pendukung daripada guru

4. Faktor Pengbambat dalam Pengembangan Mutu Guru

Diharapkan ketiada sistem perencanaan manajerial yang lebih berpola

preventif dan tanpa peran sebagai enterpreneur dapat lebih eksplisit kedalam program

(20)

· J)Af'TAR PliSTAKA

Bogdan & Taylor. (1 992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif; suatu pendekatan

fenomenologis terhadap ilmu~ihnu sosial. Ditermahkan ole h Arief Furchan.

Surabaya: Usaha Nasional.

Cangara, Hafied. (2000). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Danim, Sudarwan. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif; ancangan metodologi,

presentasi, dan publikasi hasil penelitian untuk mahasiswa dan peneliti

la bidan ilmu~ilmu sosial, pendidikan, dan humaniora. Bandung: CV.

Pustaka Setia.

Fisher, B. Aubrey. (1986). Teori-teori Komunikasi . Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Glesne, Corrine. (1999). Becoming Qualitative Researchers; An Introduction. 211

tl

edition; New york. An imprint of Addison Wesley Longman, fnc.

Hubennan

&

Miles. (1992). Analisis Data Kualitatif. Dialih bahasakan oleh Tjetjep

Rohendi Rohidi. Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).

Herawati, Hj. (2001). Kepemimpinan Group Pertujukan Se ni ke Arah Industri

Parawisata di Kota Pa dang. Tesis. (tidak dipublikasikan) Universitas Negeri

Padang.

Imran. ( 1998). Pembinaan Guru di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.

Kincaid & Schramm. ( 1977). Asas-asas Komunikasi antar Manusia. Ditermahkan

oleh Agus Setiadi. Jakarta: LP3ES berkerjasama dengan EWCI-Hawaii.

MakaJah pelatihan kepala sekolah (SD/SL TP/SMU/SMK NEGERI, T A Nopember, 2002).

Maxwell, John C. (2001 ). Mengembangkan Kepemimpinan; disekelil ing anda. Dialih

bahasakan oleh Meiliana Pumama. Jakarta: PT. M itra Media.

McLeod Jr, Raymond. (2001). Sistem Informasi Manajemen. Dialih bahasan Hendra

Teguh. Edisi 7,jilid I. Jakarta: PT. Prenhal.lindo.

(21)

100

Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ndraha, Taliziduhu. (1997). Budaya Organisasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nasution, S. (1988). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif Bandung: Tarsito.

Silalahi, Tauada. ( 1994). Keoemimpinan Guru dalam proses Bela jar Mengaiar di SlvfEA

Negeri Daerah

Istirnewa Yogyakarta. Tesis. (tidak dipublikasikan) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta.

Sallis. (I 993). Totaal Quality Management in Education. London: Philadelphia.

Samana. (1994). Profesionalisme Keguruan; kompetensi dan pengcmbangannya. Jo akarta: Penerbit Kanisius (anggota IKAPI).

Siman. (1997). Pembelajaran Nilai Kewirausahawan dalam Pengembangan Industri Kecil. Disertasi. (tidak dipublikasikan) lnstitut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Bandung.

Surya, Mohamad. (2002). Krisis Pendidikan; apa yang salah dengan guru dan pendidikan guru di Indonesia. (Makalah disampaikan dalam Konferensi Nasional ''Manajemen Pendidikan", tanggal 8 s/d I 0 Agustus, 2002 di Hotel Indonesia Jakarta).

Sukimo. (1997). Implementasi Kurikulum Politeknik dalam Rangka Mempersiapkan Kemampuan Lulusan yang Adaptabel terhadap Tuntutan kcrja di Lingkungan Industri. Diserlasi. (tidak dipublikasikan) Jnstitut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Bandung.

Terry, G.R. (1986). Asas-asas Manajemen. Dialih bahasakan oleh Winardi. Bandung: Penerbit Alumni.

Thoha, Miftah. (1995). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT. RaJa Grafindo Persada.

Tilaar, HA.R. (2002). Perubahan Sosial dan Pendidikan (pengantar transformatif untuk pendidikan). Jakarta: PT. Grasindo.

Wahjosumidjo. (2001). Kepemimpinan Kepala Sekolah; tinjauan teoritik dan pennasalahan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

(22)

101

Wijaya, Candra. (2003 ). Pol a Perilaku Komunikasi Organisasi Fakultas Tarbiyah

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan jika sinyal valid maka program memanggil rutin GetRemoteData untuk membaca data remote kemudian melakukan pengkodean data dari kode-kode yang dipancarkan

mengenai “ Analisis Hasil Belajar Menyediakan Room Service Siswa SMK Negeri 9 Bandung Sebagai Kesiapan Menjadi Waiter Di Restoran Hotel ”. Identifikasi dan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayaran untuk dapat tetap mempertahankan

 Site ini berada dekat dengan Monumen Jogja Kembali, yang merupakan suatu tempat pendidikan dan rekreasi.  Kawasan tersebut merupakan kawasan yang

Teknik metakognitif suatu cara untuk mengembangkan kemampuan metakognitif siswa yang difokuskan pada tiga katagori yaitu kejelasan (Intelligibility), penerapan yang

Persoalan yang sering muncul dalam pengaturan kewenangan bidang perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogyakarta &amp; Kabupaten Sleman) adalah dalam

Pembuktian kualifikasi dilakukan oleh direktur atau yang mewakili (orang yang mewakili diwajibkan membawa surat tugas dan/atau surat kuasa).. Apabila Saudara tidak hadir

lutea baik yang berada pada stasiun Utara maupun yang ada pada stasiun Selatan namun, peristiwa El Nino yan g terjadi pada tahun 1998 menyebabkan karang