KEPEMII\1PINAN KEPALA SEKOLAH
DALAM PENGEMBANGAN MUTU GURU
( Studi
Kasus
di SMU Negeri 7 Medan)
0 I c h
~MILIK
PERPUST AKAAN
1
UI\fiMED
NIRM. 0150330021 I API RF:GULF.R
Tesis Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
dari Persyaratan Memperoleb Gelar Magister
Pt•ndidikandalam bidang Administrasi Pendidikan
PROGRAM PASCA
SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI l\'IEDAN
ME DAN
2004
TESIS
KEPEMII\IPINAN
KEPALA
SEKOLAH
DALAM
PENGEMBANGAN MUTU
GURU
Disusun dan iliajukan oleh
StJTAN HARAHAI'
NJRM, 0150J0021
\
pada tanggal ! I Maret 2004 dinyatakan telah lulus d.·.m memenuhi sebagian syarat untuk Mempcrofch
Gclar Magister Pcndidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
, . r
?)1-
r
po!I
-Ht~r
1-< •
Meda.n, l I Maret 2004
Pcmbimbing f
! )f Hmu Ha_1ar Damamk. M Si
MenyetujUI,
Tim Pembtmhmg
Pembimbing H
~:.
~---~---.-
~
--Dr FJj -
ABSTRAK
Barahap, Sutan. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Mutu
Guru (Studi Kasus di SMU Negeri 7 Medan). Tesis, 2004.
Masalah kepemimpinan merupakan masalah yang cukup menarik dan penting. Sebab, setidaknya kepemimpinan itu dapat menjadi suatu unsur penentu dan terpenting dalam mempengaruhi berhasil atau gagalnya suatu pencapaian tujuan. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah sejauhmanakah motivasi kepala sekolah sela.ku pimpinan disekolah terhadap para guru dalarn mengembangkan keprofesionalan guru sebagai pendidik.
Dalam pada itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendisk:ripsikan motif kepala sekolah dan aktivitas dalam pengembangan mutu .guru. Selain itu, faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat dalam n emban an
Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif pada satu konteks sekolah, dan mengacu pada kaidah-kaidah penelitian kualitatif yang dikembangkan oleh Bogdan & Taylor (J 992), Huberman & Miles ( 1992).
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai informan kunci , yang tidak terlepas dari prinsip tentang pemilihan narasumber dengan teknik sampel purposif dengan karakteristik utama adalah bersifat berkembang dan berkelanjutan, serta senantiasa disesuaikan dan diarahkan untuk mencapai kejenuhan data. Dalam pada itu pengumpulan data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Berikut, analisis data dilakukan dengan membangun hubungan logis yang tidak terlepas daripada proses reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulanlverifikasi.
Untuk membangun keabsahan penelitian dilakukan dcngan cara: (I)
member check; (2) audit trail; (3) peer debriefing; (4) triangulasi ; (5) referensial . Hal
ini sekaligus dalam tahap peninjauan proses penelitian yang dilakukan.
Selanjutnya, penelitian ini mengungkapkan beberapa hal, yaitu: (l ) Peranan hubungan antarpribadi merupakan kesatuan dari ·motivasi diri dan sosialisasi nilai yang mengharapkan agar para guru memahami perannya sebagai pendidik maupun · sebagai individu dengan lebih baik; (2) Perilaku kepala sekolah merupakan suatu gaya dasar kepemimpinan dari peran sebagai disseminator dan konsistensi diri dalam aktivitas mempengaruhi para guru dan pemberian instruksi kepada. wakasek l ; (3) Praktek manajerial yang dilakukan merupakan .kesatuan dari pola motivasi dan sumber semangat sebagai keserasian (keselarasan) yang didasari konsistensi diri dalam memotivasi dan mempertahankan motivasi terhadap para guru; (4) ketiadaan sistem perencanaan manajerial secara khusus merupakan suatu pemberian sanksi pada · tahap sebatas pola preventif dan tanpa peran sebagai enterpreneur daripada kebiasaan-kebiasaan para guru serta lebih menampakkan sifat delegatifnya selaku pimpinan terhadap pihak komite sekolah.
ABSTRACT
Harahap, Sutan. Principal's Leadership In Improving Teachers' Quality (Case Study At State 7 Senior High School Medan). Thesis, 2004.
Principal's leadership
is
an interesting and an important factors because at least leadership can be as detenninator and important elements for the success andfailure of goal mastery. In this study, analysis is focused on how far principal's motivation as school leader affects the teachers in improving teachers' professionalism as educator.
This study is aimed to describe principal's motive and activities in
improving teachers' quality. Besides, to find out factors which facilitate and restrict ·
teachers' quality.
1s s y use qualitative method for a school contex which was based on
Bogdan and Taylor (1992), Huberman and Miles (1992).
Infonnants for this study was the headmaster. They were as key informants since this study applied the tight strategy in choosing the sample that was through purposive sampling. This strategy emphasizes main character that is having an ability to improve and to continue and always adapted and directed to find the fixed data. · Collecting data was done through observation, interview and documentation ways.
Then, data analysis were done by making logical relationship .which applies the process of data reduction, data display and making conclusion or veritication. ·
The validity of data were done through: (.1) member check; (2) audit trail; · (3) peer debriefing; (4) triangulation; (5) referencial. Those were done · iri order to fulfil the requirement of research exami.nation process.
Finally, this study suqcessfully revealed: ( 1) the role of personal relationship is as union of self-motivation and· value socialization which needs the teachers understand their role as educators ttnd individuals as well; (2) the principal's attitude .. · is as foundation to basic style of leadership which plays the role of disseminator and · · self-consistency in guiding the teacher and directing the vice to the school principal; (3) the application of managerial practice was the hannoniously union of motivation pattern and spirit source which based on self-consistency in · motivating and maintening the teachers' motivation; (4) punishment to the absense of particular managerial pratice system and bad attitude of teachers restricted to merely preventive pattern and did not reflect the role of principal as enterpreneur. The main role of principal in this case merely as the reflection of delegation characteristic of the leader
to the school comitee.
KATA PENGANTAR
Sebagai suatu prasyarat untuk memperolch Gelar Magjster Pendidikan,
maka dalam tinjauan akademik seorang mahasiswa harus melaksanakan penelitian
sebagai suatu bahan dalam pembuatan t ugas akhir (tesis).
Dalam pada itu, tema yang dijadikan untuk peneJitian ini adalah masalah
kepemimpinan. Dan pembahasan tentang masalah kepemimpinan pada prinsipnya
Bertolak dari hal tersebut, maka yang menjadi pembahasan dalam penelttian
hanya dikbususkan pada sifat mempengarubi dari salah satu bagian fungsi
kepemimpinan. Hal ini dianalogikan kedalam motivasi kepala sekolah selaku
pimpinan disekolah terhadap para guru dalam mengembangkan keprofesionalan guru
sebagai pendidik dalam mengaj ar, yang mana untuk meningkatkan mutu pendidikan,
maka guru merupakan bagian dari suatu sistem persekolahan yang terutama harus
ditingkatkan mutunya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan itu
sendiri.
Selanjutnya. penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini mac;ih sangat jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu peneliti mengharapkan saran dan masukan ilmiah dari
berbagai pihak.
Demikian hasil penelitian ini diperoleh, atas segala kekurangan penulis
UCAPAN TERIMAKASIH
Selaku orang beragama penulis menghaturkan rasa syukur mendalam
kepada ALLAH S. W. T. atas segala rahmat dan karunia yang diberikanNY A kepada
penulis dalam menyelesaikan studi, yang sekaligus tugas akhir (tesis) ini.
Dalam pada itu, selaku anak penuhs menghaturkan rasa bangga serta
terimakasih mendalam kepada kedua orangtua ayahanda (H. BE. Harahap) dan
fbunda tersavang yang tidak Ielah
rnendoakan, memberi petunjuk, dorongan, sernangat serta finansial yang cukup bijak
dalam mengelola pembiayaan, baik disaat akan - sedang - menyelesaikan studi di
Program Pascasaijana Universitas Negeri Medan.
Selanjutnya selaku abang penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada
kedua adik-adikku (Seprida Hanum Harahap, S.E., A. md dan Iskandar Muda
Harahap, A.md) yang telah cukup memberikan dorongan. Khususnya terhadap adinda
Iskandar Muda Harahap yang telah cukup sering membangkitkan kekritisan ilmiah
penulis melaluj sharing ilrniah. Dalam hal ini, juga tidak lupa kepada !I ham Fathonah
Batubara, A.md. (saudara sepupu) dan Ari Suganda (adiklkeluarga angkat).
Berikut selaku kemanakan penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada
paman Sepman Batubara, S.pd yang telah cukup memberi masukan mengenai ruang
lingkup pendidikan secara umum, dan pemahaman mengenai guru dalam praktek
dilapangan khususnya selaku guru SMU Negeri 1 Medan.
Selaku mahasiswa penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada rektor,
ketua program akademik, ketua program studi, para dosen serta para staf/pcgawai.
Ill
Khususnya kepada bapak pembimbing I (Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si.) yang
cukup kritis dalarn konteks ke-ilmu-an dan pembimbing
If
(Dr. Efcndi Napitupulu, .M Pd) dalam konteks motivasi diri secara fonnal .
Hal tersebut tidak lupa pula kepada bapak Dr. Sukirno, M, Pd. dan Dr.
Siman, M. Pd. yang cukup kritis dalam konteks metodoJogi penelitian kualitatJf
maupun Prof Dr. H. M. Yacob, M. Ed. yang cukup kritis dalam konteks kompetensi
seorang guru selaku narasumber maupun penguji; dan kepada bapak Dr. Ibrahim
emahaman metodolo i penelitian
kualitatif secara praktis.
Dalam pada itu, penulis juga tidak lupa menghaturkan rasa terimakasih
kepada bapak Prof H Syamsul Arifin, S.H., M.H sebagai narasumbt;r informal
dalam memberi pemahaman tentang sifat ke-ilrniah-an seorang calon Magister.
Berikut selaku ternan penulis menghaturkan rasa terimakasih kepada
abangda Candra Wijaya, S. Ag. , M. Pd., kakanda Dra. Sri Nurabdiah Pratiwi, M. Pd.,
Za1tun Dalimunte, S.S., M.Pd (yayang), abangda Hendra (mantan bursa buku PPs di
Unimed). Dan tidak lupa kepada ternan seangkatan (200 1) yang tidak dapat
disebutkan namanya satu persatu.
Selanjutnya, se)aku peneliti' penulis menghaturkan ras·a terimakasih kepada
bapak Drs. H. BE. Harahap selaku kepala sekolah dan kepada semua guru dan
pegawai serta rnasyarakat luar lingkungan sekolah di SM1J Negeri 7 Medan;
termaksud mantan kepala-kepala sekolah, khususnya kepada bapak Umar Baki.
Dalam pada itu, juga tidak lupa bagi pihak-pihak yang cukup membantu dan tidak
iv
Terakhir, meminjam istilah Soekarno (presiden pertama) "saya berjumpa
dengannya di alam cita", maka berdasarkan hal tersebut ada baiknya bahwa ucapan
terimakasih merupakan hal yang wajar diberikan kepada mereka yang telah cukup
dapat membentuk pola berpikir dari suatu konsep-konsep yang mereka ketengahkan,
seperti kepada; Bogdan & Taylor, Cangara, Danim, Fisher, Glesne, Hubennan &
Miles, Herawati, Imran, Kincaid & Schramm, Maxwell, Mcleod Jr, Moleong,
Ndraha, Silalahi, Sallis, Samana, Siman, Surya, Sukimo, Terry, Thoha, Tilaar,
DAFTAR JSr
Hal am an
LEMBAR PENGESABAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TE.RIM"AKA.Sm ... ii
ABSTRAK ... v
ABSTRA.CT ... vi
DAFTAR lSI ... vii
DAFTAR TABEL ... III • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •• • • • • • • • • • • • • • • •• • • • • • • • • • ~ . . . .. . . .. . . ... . - • •• • ix .
BAB I PENDABULUAN ... ~ .... l A. Latar Belakang Masalah ... ... ... ... .. . . . ... ... ... : ... ... .... .... 5
C. Tujuan Penelitian .... ... ... ... ... ... 5
D. Kegunaan Penelitian ... ... ... 6
BAB ll KAJ'IA.N TEORI'TJS ... ~ ... 7
A. Kepemimpinan ... ... ... .' ... .' ... ... 7
B. Kepemimpinan Kepala Seko.lah ... ... ... ... 13
C. Pengembangan Mutu Guru ... ; ... ... .... ... ... ... .... 18
BAB ill METODE PENELITIAN ... :.~ ... 28
A. Alasan Pemakaian Metode Penelitian Kualitatif. ... ... : .. .... ... 28
B. Tahap Orientasi ... .' ... ... ... ... 29
C. Prosedur Pemilihan Narasumber ... ... ... ... ... 34
D. Instrumen Penelitian ... ... 35
E. Mekanisme Pengumpulan Data ... .. ... ... ... ... .. ... 35
F. Anahsis Data ... ... ... .... ... ... ... 39
G. Membangun Keabsahan Penelitian ... ... ... · ... ... 46
BAB IV KARAKTERISTIK SMU NEGER17 MEDAN ... 54
A. Sejarah singkat keberadaan SMU Negeri 7 Medan ... ... ... ... ... 54
B. Struktur Organisasi SMU Negeri 7 Medan ... ... ... .... 57
BAB V ANALJSJS DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELIT.JAJ\1 ... 64
A. Analisis Logis ... .... ... ... ... ... 64
B. Pembahasan Temuan Penelitian ... ... 84
C. Keterbatasan Penelitian ... ... 92
BAD VI SIMPULAN DAN SARAN ... 97
A. SimpuJan ... ... .... .... .... ... ... ... ... 97
B. Saran ... ... ... .... .... ... 98
Vlll
DAFT AR PUST
AKA ... ·99
LAMP IRAN
DAFTAR TABEL
Haiaman
Tabel.I: Situasi Sosial ... ... 30
Tabel.2: Mekanisme Pengumpulan Data ... 39
Tabel.3: Priode Pimpinan SMU Negeri 7 Medan ... 56
Tabe/.4: Keadaan Guru SMU Negeri 7 Medan ... . 63
BABJ
PENDAHULUAN
A. Latarbelakaog Masalab
I
MILIK_ PERPUST AKAAN
L
Uf\/JMED
_I
Dalam konteks pendidikan, dengan mengetahui perkembangan iaman yang
semakin kompetitif dan menuntut keprofesionalan guru ada1ah merupakan kunci
utama disamping sistern manajemen yang ada dalam suatu wadah organisasi sekolah.
Kenyataan menunjukkan bahwa keadaan saat ini rna
a esan bahwa guru dalam melaksanakan kewajiban atau tugasnya hanya bersifat
rutinitas semata. Kegiatan yang dilaksanak.annya bersifat monoton, kurang
menampakkan kedinarnisan dalam bekeija. Hal ini, bila ditelaah, sebagaimana
dinyatakan Ti1aar (2002) bahwa profesi guru, seperti juga dengan profesi-profesi
lainnya, bukanlah merupakan profesi yang sudah jadi. Artinya, menjadi guru berarti
terus-menerus mengubah di.ri oleh karena pengalaman mendidik adalah hukan
pengalaman rutin. Dengan kata lain, oleh sebab tindakan pedagogis sebagai salah satu
elemen dari proses individuasi dalam dunia kehidupan yang terus-menerus berubah,
maka sosok guru atau profesi guru pun akan terus-menerus berubah.
Bertolak dari hal tersebut dalam pengembangan mutu guru merupakan salah
satu langkah manajemen sumberdaya manusia untuk menjamin ketcrsediaan tenaga
guru profesional, melalui : staff development, staff improvement, professional growth
dan career developmenl (Imran, 1998). Demikian pula pemberdayaan guru
(empowering) merupakan langkah mengoptimalkan kepemimpinan pendidikan ontuk
2
mereka (Sallis, 1993) melalui
upaya
mehbatkan guru dalam pemecahan masalahpembelajamn, membagi informasi untuk memantapkan komitmen, peningkatan mutu
guru dari
kebijakan manajerial, membangun komunikasi yang efekrif, otonomiguru,
peningkatan
kesejahteraandan
lainnya.Dalam kaitan sistem persekolahan (schooling), maka pada prinsipnya bisa
dikatakan bahwa
guru
dalam karakteristik keprofesionalannya turut andil mengambilkebijakan sekolah
lewat
dayakreatifnya dalam suatu
pengambilan keputusan untukmenentukan yang terbaik akan perkembangan-kebutuhan peserta didi
emaJuan pendidikan disekolah.
Hal ini,
bila
dikaitkandengan
pendapat Tilaar (2002)yang mengemukakan
bahwa seorang guru
haruslah
seorang ilmuwan, khususnya pada tingkat sekolahmenengah dan universitas, maka pacta prinsipnya, untuk mencapai hal tersebut
setidaknya harus me]alui suatu upaya,
salah
satunya adalah dalam pengembanganmutu
guru.Dalam
kaitan itu, di duniamodem
dewasa ini, organisasi masyarakat baikpemerintnhan, bisnis, organisasi sosial hams cepat beradaptasi dengan perubahan.
Sekolah adalah salah satu organisasi masyarakat. Apabila sekolah dapat berfungsi
dengan baik maka organisasi tersebut harus terbuka dengan perubahan. Sekolah
sebagai learning organization ialah suatu organisasi yang dituntut untuk selalu
memperbaharui dirinya.
Diperlukan suatu perubahan yang terencana,bertahap
tetapimantap menuju perubahan yang diharapkan. Oleh sebab itu, maka suatu sekolah
sebagai organisasi pembelajaran masyarakat modem hanya akan dapat eksis di era
3 .
dalam tinjauan pelaksanaan school-based management dan . community-based
educat;on yang pada saat belakangan ini menjadi perhatian dalam penyelenggaraan
pendidikan.
Belak:angan ini yang menjadi objek dalam pendidikan bukan hanya sebatas
persoalan yang dihadapi, diantaranya kurikulum terlaJu berat dan rigid (kaku), terlalu
terfokus pada standard NEM, pengajaran mengutamakan intelektualisme, penjurusan
yang mengurangi penguasaan ilmu, atau juga siswa lebih diharapkan dengan konsep
siap pakai, guru lebih berorientasi kepada target pencapaian kurik
m i isi pengaJaran; tetapi, sudah berkembang kearah
perturnbuhan profesional guru disekolah.
Untuk: itu, tuntutan akan keprofes1onalan guru dengan perkembangan ,yang
ada.
maka dalam menciptakan·program pengembangan mutu guru lewat pendidikandan pelatihan secara formal (DIKLA T) serta penataran, seminar-seminar, sarasehan
dalam peodidikan, sudah sewajamya mengikuti perkembangan yang ada. Artinya,
guru dituntut bukan hanya layak sebagai seorang guru, namun juga layak sebagai
seorang i1muwan dalam pendidikan, yang dapat menemukan hal-hal yang bersifat
baru untuk perkembangan-kebutuhan pesena didiknya. Dan hal ini, tidak dapat
dilepaskan daripada dukungan. kepala sekolab sebagai manaJer dalarn
kepemirnpinannya yang perlu merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi,
mengevaluasi. dan mengkomunikasikan berbagai perkembangan dalam pendidikan.
Selama ini peran kepaJa sekolah sebagai manajer pendidikan tidak lain hanya
diartikan memimpin suatu lembaga pendidikan atau sekolah, bukan sebagai manajer
4
Disini kepaJa seko1ah hanya sebatas fotmalitas jabatan dan wewenang, bukan manajer
yang memiliki tanggungjawab terhadap kemajuan atau kemunduran sckolah
khususnya, dan pendidikan umumnya.
Bertolak dari uraian-ura1an tersebut, banyak hal se~narnya yang ingin
diketahui, khususnya terkait dengan kepala sekolah selaku pimp1nan disekolah dalam
koridor · pengembaogan mutu guru; yang perlu merencanakan, mengorganisasikan,
mengawasi, mengevaluasi dan mengkomunikasikan berbagai perkembangan dalam
pendidikan terhadap para guru selaku bawahannya sebagai suatu upa a. N
t
individu (se!j). Dengan kata lain, tentu mempunyai suatu Iatarbelakang ataupun suatl..l
nilai-nilai yang diyakininya dan didapatnya mela1ui pengalaman sosialnya; bahkan
tidak jarang seorang pemimpin (kepala sekolah) dalam sistem manajerial yang
dilakukannya sedikit-banyak bertolak dari pengalaman sosialnya, tanpa mengikuti
aturan yang cukup ketat sebagai suatu sistem manajemen · disekolah yang
dipimpinnya.
Menurut pengamatan studi pendahuluan yang dilakukan di SMU Negeri 7
Medan terhadap kepala sekolah diketahw ada beberapa fenomena umwn, yang
mempunyai kecenderungan-kecenderungan dalam mengelola (sistem manajerial)
hanya berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang telah terpola dan terkait dengan
pembinaan terhadap para guru dalam koridor pengembangan mutu guru, diantaranya:
(1) kecenderungan memberi pembinaan terhadap para guru melalui suatu motivasi
diri; (2) sistem manajerial cenderung mengikuti pola dari kepala sekolah sebelumnya;
5
pendidikan dan peJatihan cenderung diperbatikan~ (5) kepala sekolah cenderung lebih
berperan sebagai disseminator dalam pembinaan terhadap para guru.
Bertolak dari hal tersebut, yang menjadi persoalan adalah sejauhmanakah
motivasi kepala sekolah selaku pimpinan disekolah terhadap para guru dalam
mengembangkan keprofesionalan guru sebagai pendidik. Hal ini sekaligus menjadi
suatu fokus penelitian yang akan dicari jawabannya melalui pcnelitian yang
dilakukan.
Berdasarkan fokus penelitian, maka untuk menemukan jawabannya, hal ini
dapat dilakukan mel a lui penelitian alamiah ( naturalistik/kualitatit), yang tidak
terlepas daripada pertanyaan penelitian secara rinci, sebagai berikut:
1. Apakab motif kepala sekolah dalam pengembangan mutu guru?
2. Bagaimanakah aktivitas dalam peogembangan mutu guru?
3. Faktor-faktor apakah yang menjadi pendukung dalam pengembangan mutu
guru?
4. Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam pengembangan mutu
guru?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
2. Mendiskripsikan aktivitas dalam pengembangao mutu guru_
3. Mengungkapkan fuktur-faktor apa yang menjadi pendukung dlilam
pengembangan mutu guru.
4. Mengungkapkan faktor-fuktor apa yang menjadi penghambat dalam
pengembangan mutu guru.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki tiga kegunaan v
a se olah sebaga; bahan masukan, agar dalam peogembaogan motu guru dapat lebih terarah.
2. Pihak komite sekoiah sebagai bahao masukan, agar dalam setiap program
kerja yang diperbuat dapat mempunyai sumbangsih terhadap para guru
secara langsung melalui suatu tipe program terhadap para !,'Uru daiam
koridor pengembangan mutu guru.
BABVI
SIMPULAN DAN SA RAN
I
MILJK PERPUSTN<AAN)
UN!~ ~ ~i =il~
li
""-""- iL·
Bagian ini didasari dari pembahasan temuan penelitian yang tidak tcrlepas
daripada temuan-temuan analisis logis pada bab V.
A. Simpulan
t.
Motif Kepala Sekolah dalam Pengembangan Mutu GuruPeranan hubungan antarpribadi merupakan kesatuan dari motivasi diri dan.
sosialisasi nilai yang mengharapkan agar para gw-u memahami perannya sebagai
pendidik maupun sebagai individu dengan lebih baik.
2. Aktivitas dalam Pengembangan Mutu Guru
Perilaku kepala sekolah merupakan suatu gaya dasar kepemimpinan dari
peran sebagai disseminator dan konsistensi diri da lam aktivitas mempengaruhi para
guru dan pemberian instruksi kepada wakasek 1.
3. Faktor Pendukung dalam Pengembangan Mutu Guru
Praktek manajerial yang dilakukan merupakan kesatuan dari pola motivasi .
dan sumber semangat sebagai keserac;ian (keselarasan) yang didasari konsistensi diri ·
dalam memotivasi dan mempertahankan motivasi terhadap para guru.
4. Faktor Penghambat dalam Pengembangan Mutu Guru
Ketiadaan sistem perencanaan manajerial secara khusus mcrupakan suatu
pemberian
sanksi pada tahap sebatas pola preventif dan tanpa peran sebagaienterpreneur daripada kebiasaan·kebiasaan para guru serta lebih menampakkan sifat
deJegatifnya selaku pimpinan terhadap pihak komite sekolah.
98
B. Saran
1. MotifKepala Sekolah dalam Pengembangan Mutu Guru
Dibarapkan dasar motivasi diri dan sosialisasi nilai dalam peranan ·.
hubungan antarpribadi dapat lebih mengakomodir seperangkat nilai yang ada
kedalam suatu tipe program agar lebih terarah.
2. Aktivitas dalam Pengembangan Mutu Guru
Diharapkan peran sebagai disseminator dan konsistensi diri dalam aktivitas .
mempengaruhi para guru dan pernberian instruksi kepada wakasek 1 · '
eksplisit resmi melalui suatu peraturan sekolah yang dikeluarkan oleh kcpala sekolah.
3. Faktor Pendukung dalam Pengembangan Mutu Guru
Dibarapkan pola motivasi dan sumbcr semangat yang merupakan kesatuan
dalam praktek manajerial dapat Jebih memahami kcberadaan atau pengharapan para
guru terhadap kepala sekolah menurut saluran-saluran organisasi seperti pembuatan
keputusan bersama dalam menentukan aspek pendukung daripada guru
4. Faktor Pengbambat dalam Pengembangan Mutu Guru
Diharapkan ketiada sistem perencanaan manajerial yang lebih berpola
preventif dan tanpa peran sebagai enterpreneur dapat lebih eksplisit kedalam program
· J)Af'TAR PliSTAKA
Bogdan & Taylor. (1 992). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif; suatu pendekatan
fenomenologis terhadap ilmu~ihnu sosial. Ditermahkan ole h Arief Furchan.
Surabaya: Usaha Nasional.
Cangara, Hafied. (2000). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Danim, Sudarwan. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif; ancangan metodologi,
presentasi, dan publikasi hasil penelitian untuk mahasiswa dan peneliti
la bidan ilmu~ilmu sosial, pendidikan, dan humaniora. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Fisher, B. Aubrey. (1986). Teori-teori Komunikasi . Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Glesne, Corrine. (1999). Becoming Qualitative Researchers; An Introduction. 211
tl
edition; New york. An imprint of Addison Wesley Longman, fnc.
Hubennan
&
Miles. (1992). Analisis Data Kualitatif. Dialih bahasakan oleh TjetjepRohendi Rohidi. Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).
Herawati, Hj. (2001). Kepemimpinan Group Pertujukan Se ni ke Arah Industri
Parawisata di Kota Pa dang. Tesis. (tidak dipublikasikan) Universitas Negeri
Padang.
Imran. ( 1998). Pembinaan Guru di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.
Kincaid & Schramm. ( 1977). Asas-asas Komunikasi antar Manusia. Ditermahkan
oleh Agus Setiadi. Jakarta: LP3ES berkerjasama dengan EWCI-Hawaii.
MakaJah pelatihan kepala sekolah (SD/SL TP/SMU/SMK NEGERI, T A Nopember, 2002).
Maxwell, John C. (2001 ). Mengembangkan Kepemimpinan; disekelil ing anda. Dialih
bahasakan oleh Meiliana Pumama. Jakarta: PT. M itra Media.
McLeod Jr, Raymond. (2001). Sistem Informasi Manajemen. Dialih bahasan Hendra
Teguh. Edisi 7,jilid I. Jakarta: PT. Prenhal.lindo.
100
Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ndraha, Taliziduhu. (1997). Budaya Organisasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nasution, S. (1988). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif Bandung: Tarsito.
Silalahi, Tauada. ( 1994). Keoemimpinan Guru dalam proses Bela jar Mengaiar di SlvfEA
Negeri Daerah
Istirnewa Yogyakarta. Tesis. (tidak dipublikasikan) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta.Sallis. (I 993). Totaal Quality Management in Education. London: Philadelphia.
Samana. (1994). Profesionalisme Keguruan; kompetensi dan pengcmbangannya. Jo akarta: Penerbit Kanisius (anggota IKAPI).
Siman. (1997). Pembelajaran Nilai Kewirausahawan dalam Pengembangan Industri Kecil. Disertasi. (tidak dipublikasikan) lnstitut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Bandung.
Surya, Mohamad. (2002). Krisis Pendidikan; apa yang salah dengan guru dan pendidikan guru di Indonesia. (Makalah disampaikan dalam Konferensi Nasional ''Manajemen Pendidikan", tanggal 8 s/d I 0 Agustus, 2002 di Hotel Indonesia Jakarta).
Sukimo. (1997). Implementasi Kurikulum Politeknik dalam Rangka Mempersiapkan Kemampuan Lulusan yang Adaptabel terhadap Tuntutan kcrja di Lingkungan Industri. Diserlasi. (tidak dipublikasikan) Jnstitut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Bandung.
Terry, G.R. (1986). Asas-asas Manajemen. Dialih bahasakan oleh Winardi. Bandung: Penerbit Alumni.
Thoha, Miftah. (1995). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT. RaJa Grafindo Persada.
Tilaar, HA.R. (2002). Perubahan Sosial dan Pendidikan (pengantar transformatif untuk pendidikan). Jakarta: PT. Grasindo.
Wahjosumidjo. (2001). Kepemimpinan Kepala Sekolah; tinjauan teoritik dan pennasalahan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
101
Wijaya, Candra. (2003 ). Pol a Perilaku Komunikasi Organisasi Fakultas Tarbiyah