42 1.1Objek Penelitian
Dalam penelitian kali ini yang menjadi objek peneltian adalah
kompensasi guru (varibel x) dan disiplin kerja guru (variabel y). Berdasarkan
kedua variabel ini, maka hal yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru. Subjek dalam penelitian kali
ini adalah guru non PNS di Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 2 Cimahi yang
beralamat di Jalan Encep Kartawiria No. 153, Kota Cimahi.
1.2Metode/Jenis Penelitian
Sebelum mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus
menentukan metode apa yang digunakan. Hal ini penting karena dengan adanya
metode yang jelas dalam suatu penelitian akan memudahkan bagi peneliti untuk
memecahkan permasalahan dalam suatu penelitian. Selain itu, dengan adanya
kejelasan metode yang dilakukan akan mempermudah bagi peneliti untuk menguji
hipotesis dengan tepat.
Berdasarkan pada subjek yang diteliti yaitu guru non PNS di SMK PGRI
2 Cimahi dengan ukuran populasi sebanyak 49 guru tanpa di ambil sampel
penelitian dengan alat yang digunakan adalah angket serta penelitian yang
dilakukan adalah penelitian persepsi, maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Survei Eksplanasi (Explanatory Survey).
Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah
untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian
ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis ini
menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk
dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu variabel disebabkan/ dipengaruhi
ataukah tidak oleh variabel lainnya.
Dengan penggunaan metode survei eksplanasi (explanatory survey),
penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel
yaitu variabel kompensasi dan variabel disiplin kerja guru. apakah terdapat
pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.
1.3Desain Penelitian
1.3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif.
Salah satu syarat dari penelitian kuantitatif adalah adanya penjabaran konsep atau
teori kepada variabel yang sifatnya operasional. Operasional variabel berfungsi
untuk memudahkan dalam memahami variabel-variabel dalam suatu penelitian.
Karena operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep variabel
menjadi konsep yang lebih sederhana yaitu indikator yang memudahkan peneliti
untuk melakukan pengukuran dalam penelitian.
Dalam menyusun operasional variabel haruslah disusun dengan baik agar
tingkat validitas dan reliabilitasnya tinggi. Sehingga operasional variabel ini
dijadikan rujukan dalam melakukan penyusunan instrumen peneltian.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu
variabel yang mempengaruhi variabel lain dan variabel terikat yaitu variabel yang
dipengaruhi. Seperti yang telah dijelaskan dalam objek penelitian bahwa yang
menjadi variabel bebasnya yaitu kompensasi guru sedangkan yang menjadi
variabel terikatnya adalah disiplin kerja guru.
1.3.1.1Operasional Variabel Kompensasi
Kompensasi secara sederhana dapat diartikan sebagai segala bentuk
pendapatan yang diberikan kepada pegawai karena hasil kerja dari pada pegawai
tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Malayu Hasibuan (2007:122)
“Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang
atas asas adil dan layak serta dengan memperhatikan undang-undang perburuhan
yang berlaku”.
Menurut Keke T. Aritonang dalam jurnal pendidikan penabur (2005:1)
bahwa:
“Kompensasi kerja adalah persepsi guru terhadap berbagai bentuk upah
atau imbalan yang diperoleh dari hasil kerja yang digambarkan melalui dua komponen yaitu: kompensasi langsung yang meliputi gaji, tunjangan fungsional, tunjangan hari raya, bonus pengabdian, bonus prestasi, uang transportasi makan, uang duka dan biaya pemakaman. Kompensasi tidak langsung meliputi bantuan biaya pengobatan rawat jalan dan rawat inap, dana pensiun, perumahan, beasiswa, penghargaan, formasi jabatan dan
rekreasi”.
Kompensasi guru dalam penelitian ini adalah jumlah skor persepsi guru
tentang segala bentuk imbalan yang diperoleh karena hasil kerjanya dalam
organisasi, yang dapat diukur dari beberapa aspek seperti adil, layak dan tepat
waktu. Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel kompensasi maka
penulis menggambarkan variabel (X) kompensasi lebih rinci mengenai indikator,
ukuran, dan skala seperti dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Operasional Variabel X (Kompensasi)
Konsep variabel Indikator Ukuran Skala Nomor Item
Adil 1. Tingkat keadilan besaran upah mengajar guru sesuai dengan waktu mengajar di kelas.
2. Tingkat keadilan besaran insentif berupa tunjangan jabatan sesuai dengan jabatan yang ditugaskan guru.
3. Tingkat keadilan besaran insentif pembuatan soal UTS/UAS sesuai dengan jumlah soal per/mata pelajaran.
4. Tingkat keadilan besaran insentif pembuatan soal UTS/UAS sesuai dengan kebijakan besaran insentif jurusan.
5. Tingkat keadilan besaran insentif mengawas UTS/UAS sesuai dengan jumlah mengawas guru per/mata
kompensasi
6. Tingkat keadilan besaran insentif pemeriksaan soal UTS/UAS sesuai dengan jumlah soal yang diperiksa guru.
7. Tingkat keadilan besaran insentif pemeriksaan soal UTS/UAS sesuai dengan kebijakan besaran insentif jurusan.
8. Tingkat keadilan besaran insentif menjadi panitia UTS/UAS sesuai dengan jabatan yang ditugaskan guru.
Interval
Interval
Interval
Layak 1. Tingkat kelayakan kompensasi dapat memenuhi kebutuhan guru. 2. Tingkat kelayakan kompensasi
sesuai dengan beban kerja guru. 3. Tingkat kelayakan kompensasi
sesuai dengan masa kerja.
Interval
1. Tingkat ketepatan waktu pemberian upah mengajar guru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Tingkat ketepatan waktu pemberian
insentif berupa tunjangan jabatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
3. Tingkat ketepatan waktu pemberian insentif berupa pembuatan soal UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Tingkat ketepatan waktu pemberian insentif berupa kegiatan mengawas UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
5. Tingkat ketepatan waktu pemberian insentif berupa pemeriksaan soal UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
6. Tingkat ketepatan waktu pemberian besaran insentif menjadi panitia UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Interval
1.3.1.2Operasional Variabel Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah perilaku seorang pegawai untuk menaati segala
peraturan yang berlaku serta bersedia menerima sanksi apabila melakukan
pelanggaran saat bekerja. Hal ini senada dengan pendapat dari Bejo S.
Sastrohadiwiryo (2003:291) mengemukakan bahwa:
“Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak, serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas
dan wewenang yang diberikan kepadanya”.
Pengertian disiplin kerja dalam penelitian ini adalah jumlah skor persepsi
guru mengenai disiplin kerjanya, yang diukur dari disiplin kerja guru dalam hal
ini menyangkut pada aspek-aspek frekuensi kehadiran, kesediaan, ketaatan pada
standar kerja, ketaatan pada aturan kerja dan etika kerja . Agar lebih
mempermudah dalam memahami variabel disiplin kerja maka penulis
menggambarkan variabel (Y) disiplin kerja lebih rinci mengenai Indikator, ukuran
dan skala seperti dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Operasional Variabel Y (Disiplin Kerja)
Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No. Item Angket
1. Tingkat kehadiran guru tepat waktu di sekolah. 2. Tingkat kesadaran guru
dalam mengisi daftar hadir.
Interval
Interval
18,19
Kesediaan 1. Tingkat Kesediaan
guru dalam
3. Tingkat kesediaan guru dalam mentaati aturan.
Interval
Interval
Interval
tidak mengelak
1. Tingkat ketaatan guru dalam melaksanakan tugas dan fungsi kerja sesuai dengan uraian standar hasil yang telah ditetapkan. dengan jam kerja yang telah ditentukan sekolah.
3. Tingkat ketaatan guru dalam berpakaian
Etika Kerja 1. Tingkat kemampuan guru dalam
1.3.2 Populasi Penelitian
Untuk mengumpulkan data yang akan dianalisis, maka kita harus
menentukan populasi terlebih dahulu. Menurut Sugiyono (2012:119) menyatakan
bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik ditarik kesimpulannya”.
Selain itu menurut Riduwan (2005:57) menyatakan bahwa “Populasi
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi
syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Suharsimi Arikunto (2010:107) juga mengemukakan bahwa: “Untuk
sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya
jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% -
25%”.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh guru non PNS di SMK PGRI 2 Cimahi yang terdiri
19 orang Guru Tetap Yayasan dan 30 orang Guru Tidak Tetap. Jadi penelitian ini
merupakan penelitian populasi dikarenakan subjeknya berjumlah 49 orang atau
kurang dari 100, maka dalam penelitian ini penulis mengambil seluruh dari
populasi.
1.3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan usaha mengumpulkan data untuk
keperluan penelitian. Data yang terkumpul diperlukan karena digunakan untuk
pengujian hipotesis. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data
yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan data secara
lisan dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak sekolah untuk
mendapatkan data yang diperlukan. Penulis melakukan wawancara dengan
guru sekaligus bagian tata usaha SMK PGRI 2 Cimahi. Wawancara yang
dimana penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik untuk mengumpulkan data yang berisi
sejumlah pernyataan yang diajukan secara tertulis kepada responden untuk
mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh
peneliti. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur sebagai
berikut:
1) Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pernyataan.
2) Merumuskan item-item pernyataan dan skor jawaban. Jenis
instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang
bersifat tertutup. Menurut Arikunto (2010:128) “Instrumen tertutup
yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.
3) Responden hanya membutuhkan tanda check list pada skor jawaban
yang dianggap paling tepat yang disediakan.
4) Menetapkan pemberian skor pada setiap item pernyataan. Pada
penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala
rating scale.
Selain kedua teknik pengumpulan data yang telah dijelaskan di atas,
penulis juga melakukan penelusuran terhadap dokumen-dokumen yang
dibutuhkan untuk analisis maupun pembahasan dokumen yaitu studi dokumentasi.
Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dan melalui dokumen-dokumen yang
ada di sekolah. Data yang di dapat di sekolah diantaranya adalah data kehadiran
guru selama 5 tahun terakhir, data kinerja guru selama 5 tahun terakhir, serta data
kompensasi guru di SMK PGRI 2 Cimahi.
1.3.4 Pengujian Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan pengumpulan data yang sebenarnya, maka alat
pengumpul data dalam hal ini adalah angket harus layak pakai, oleh karena itu
subjek penelitian. Dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan kepada
guru non PNS di SMK Sangkuriang 1 Cimahi.
1.3.4.1Uji Validitas
Bila suatu instrumen yang diteliti valid dan sahih maka tingkat validitas
instrumen tersebut tinggi. Sebaliknya bila instrumen tersebut kurang valid, maka
validitas instrumen tersebut rendah. Jadi, uji validitas dilakukan untuk mengetahui
valid tidaknya kuesioner yang disebar. Uji validitas ini akan dilakukan di SMK
Sangkuriang 1 Cimahi.
Menghitung validitas suatu instrumen bertujuan untuk menilai ketepatan
dari kuesioner atau angket tersebut dalam mengukur pengaruh kompensasi
terhadap disiplin kerja guru.
Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah dengan menggunakan
rumus Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑
Sumber : Suharsimi Arikunto (2010:213)
Keterangan:
rxy = Koefesien validitas item yang dicari (koefisien korelasi).
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total
N = Banyak responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010:26-30), yaitu:
1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu .
6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = N-2, dimana N merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas, dan tingkat signifikasnsi 95% atau = 5%.
8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika ≥ , maka instrumen dinyatakan valid. 2) Jika ≤ , maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Jika instrumen tersebut valid, maka item tersebut dapat dipergunakan
pada angket penelitian. Tabel berikut adalah tabel hasil uji validitas angket dengan
responden sebanyak 20 orang di SMK Sangkuriang 1 Cimahi. Angket yang di uji
cobakan variabel kompensasi sebanyak 17 item, sedangkan pada variabel lainnya
yakni disiplin kerja sebanyak 15 item.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Kompensasi (X)
No. Item r hitung r tabel Ket
1 0,852 0,444 Valid
2 0,914 0,444 Valid
3 0,708 0,444 Valid
4 0,728 0,444 Valid
5 0,830 0,444 Valid
6 0,860 0,444 Valid
7 0,776 0,444 Valid
8 0,791 0,444 Valid
9 0,891 0,444 Valid
10 0,848 0,444 Valid
11 0,762 0,444 Valid
12 0,740 0,444 Valid
13 0,475 0,444 Valid
14 0,675 0,444 Valid
15 0,683 0,444 Valid
16 0,689 0,444 Valid
17 0,507 0,444 Valid
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (Y)
No Item rhitung rtabel Ket
1 0,640 0,444 Valid
2 0,521 0,444 Valid
3 0,701 0,444 Valid
4 0,756 0,444 Valid
5 0,858 0,444 Valid
6 0,742 0,444 Valid
7 0,799 0,444 Valid
8 0,743 0,444 Valid
9 0,823 0,444 Valid
10 0,744 0,444 Valid
11 0,755 0,444 Valid
12 0,553 0,444 Valid
13 0,737 0,444 Valid
14 0,821 0,444 Valid
15 0,734 0,444 Valid
Sumber: Data Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas, pengujian validitas pada 17 item untuk variabel
kompensasi (variabel X), diketahui 17 item dinyatakan valid. Sedangkan 15 item
untuk variabel disiplin kerja (variabel Y) juga dinyatakan valid.
1.3.4.2Uji Reliabilitas
Suatu instrument pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya
konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui
konsistensi dari alat ukur yaitu instrument, sehingga hasil pengukuran dapat
dipercaya. Instrument penelitian yang dapat dipercaya hanya apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama
(homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri
subjek memang belum berubah. Dalam hal ini realtif sama berarti tetap adanya
toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1995), sebagai berikut:
r
11=
∑
Dimana:
Rumus varians: ∑
∑
(Suharsimi Arikunto, 2010:239)
Keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
∑ : jumlah varians butir
: varians total
N : jumlah responden
∑ : Jumlah Skor
Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus diatas yakni
sebagai berikut:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan-keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang diperoleh.
3. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
4. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
5. Menghitung varians masing-masing item. 6. Menghitung varians total.
7. Menghitung nilai koefisien alfa.
8. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat (db= N-2) dan
tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
9. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi Poduct Moment yang terdapat dalam tabel.
10. Membuat kesimpulan dengna membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r, dengan tingkat signifikansi 0,05.
2) Jika rhitung ≤ rtabel,maka tidak reliabel.
Adapun hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y
Variabel r hitung r tabel Ket X 0,826 0,444 Reliabel Y 0,937 0,444 Reliabel Sumber: Uji Coba Angket
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji reliabilitas variabel X (kompensasi)
dan variabel Y (disiplin kerja) keduanya dinyatakan reliabel. Karena variabel X
rhitung > rtabel yaitu 0,826 > 0,444. Sedangkan variabel Y rhitung > rtabel yaitu: 0,937 >
0,444.
1.3.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data
1.3.5.1Uji Homogenitas Data
Menurut Ating dan Sambas (2006:294) menyatakan bahwa “Uji
parametrik homogenitas data pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan
bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogeny”. Uji homogenitas
ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi
responden berasal dari kelompok yang sama. Artinya, bahwa sampel yang diambil
memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujiaan homogenitas dalam
penelitian ini menggunakan uji Barlett.
Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah Uji Barlett. Kriteria
yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X2 > nilai tabel, maka H0
menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai
hitung diperoleh dengan rumus:
2 1 2
. 10
(ln B dbLogS X
Dimana:
2 1
S Varians tiap kelompok data
1
1 n
db Derajat kebebasan tiap kelompok
Ating dan Sambas (2010:97) mengemukakan bahwa langkah-langkah
yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah :
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk
tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,
dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6
Model Tabel Uji Barlett
Sampel Db= n-1 2
3. Menghitung varians gabungan dengan rumus : db S
4. Menghitung log dari varians gabungan
5. Menghitung nilai barlett
6. Menghitung nilai
7. Menentukan nilai dan titik kritis
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:
Nilai χ2 hitung < χ 2 tabel maka H0 diterima atau variasi data dinyatakan
homogen.
Nilai χ 2
hitung < χ 2tabel maka H0 ditolak atau variasi data dinyatakan tidak
1.3.5.2Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier atau tidak linier. Uji linieritas
dilakukan dengan uji kelinieran regresi.
Uji kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, regresi
linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah
yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi ini dikutip dari Sambas
Ali Muhidin (2010:99-101) yaitu sebagai berikut:
1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (Jkreg(a)) dengan rumus:
∑
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a dengan rumus:
∑ ∑ ∑
4. Menghitung jumlah kuadrat residu dengan rumus:
∑ ( )
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi
dengan rumus:
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan
rumus:
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu dengan rumus:
8. Menghitung jumlah kuadrat error dengan rumus:
∑ {∑ ∑ }
Untuk menghitung urutkan data X mulai dari data yang paling
kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error dengan rumus:
12. Mencari nilai uji F dengan rumus:
Menentukan Kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F,
maka distribusi berpola linier.
13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5%
menggunakan rumus dimana db TC= K-2 dan
db E= n-k
14. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat
kesimpulan. yakni berarti linier.
1.3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010:158)
mengemukakan bahwa:
“Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian”.
Adapun tujuan dilakukannya teknik analisis data diantaranya adalah
untuk mendeskripsikan data, membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang
karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang
diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
1.3.6.1Analisis Deskriptif
Untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah, maka teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hal ini sesuai dengan pernyataan
menurut Sugiyono, (2012:206) yaitu:
“Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui
statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi
hasil penelitian”.
Analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yakni untuk mengetahui
gambaran efektifitas kompensasi guru dan untuk mengetahui gambaran tingkat
disiplin kerja guru.
Langkah kerja analisis data deskriptif seperti yang dikemukakan
Sugiyono (2002:81) meliputi:
1. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:
SK=ST x JB x JR
2. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item,
untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:
∑
Keterangan:
X1 = jumlah skor hasil angket variabel x
X1-Xn = jumlah skor angket masing masing
3. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut:
1) Menentukan kontinum tertinggi dan terendah
Sangat tinggi : K = ST x JB x JR
Sangat rendah : K = ST x JB x JR
2) Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan
rumus:
3) Menentukan daerah kontinum sanagt tinggi, tinggi, sedang, rendah
dan sangat rendah dengan cara menambah selisih (R) dari mulai
kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi
4. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan
dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti dibawah ini:
Tabel 3.7
Tabel Penafsiran Deskripif
Rentang Penafsiran
X Y
1 – 1,7 Sangat tidak efektif Sangat rendah 1,8 – 2,5 Tidak efektif Rendah 2,6 – 3,3 Cukup efektif Cukup tinggi
3,4 – 4,1 Efektif Tinggi
4,2 – 5 Sangat efektif Sangat tinggi Sumber: Diadaptasi dari skor kategori rating scale Sugiyono (2002:81)
1.3.6.2Analisis Inferensial
Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk
data interval dan ratio. Serta statistik non-parametrik yang digunakan untuk data
nominal dan ordinal. Penelitian ini menggunakan statistik parametrik karena
menggunakan data interval.
Analisis data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan
masalah nomor tiga yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh kompensasi
terhadap disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.
Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka
digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana
perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independennya dinaikkan
atau diturunkan nilainya.
1.3.7 Pengujian Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Adapun
1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis
statistik yang diajukan.
1) H0 : β≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh kompensasi (variabel X) terhadap tingkat disiplin kerja guru (variabel Y).
2) H1 : β > 0 : Terdapat pengaruh kompensasi (variabel X) terhadap disiplin kerja guru (variabel Y).
2. Membuat Persamaan Regresi
Analisis Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui
hubungan fungsional antara kompensasi dengan disiplin kerja guru,
persamaan analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :
Y = a + bX (Sugiyono, 2012:270)
Keterangan:
Y = disiplin kerja guru
X = kompesasi
a = Nilai Y bila X = 0
b = Koefisien arah garis yang menunjukan besarnya variabel terikat Y,
setiap variabel x berubah satu satuan.
Rumus untuk menentukan koefisien a dan b adalah sebagai berikut:
(Sugiyono, 2012:272)
3. Uji Signifikansi
Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak H0 jika probabilitas lebih kecil dari pada α = 0,05. Dapat disimpulkan koefisien
regresi signifikan, atau kompensasi benar-benar berpengaruh secara
dapat dapat dilakukan dengan menggunakan uji t, dengan rumus sebagai
berikut:
√ √
Keterangan:
t = Distribusi Sutendt dengan derajat kebebasan dk = n-k-1
r = koefisien korelasi
n = Number of case
4. Menghitung Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan variabel Y dicari dengan
menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment, yaitu:
= ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]
Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap
variabel Y dibuat klasifikasii sebagai berikut:
Tabel 3.8
Batas-batas Nilai r (Korelasi)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Cukup kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2011:183)
5. Menghitung Nilai Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel
yang diberikan variabel kompensasi terhadap disiplin kerja
digunakanrumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:
KD = x 100%
dimana:
KD = Koefisien Determinasi