• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DALAM POLIBAG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DALAM POLIBAG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

24

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DALAM POLIBAG

Shinta Linseprina Br Ginting1), Yacobus Sunaryo2), Sri Endah Prasetyowati2) shintalinseprina.63@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK dan konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tomat dalam polibag. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014 sampai Maret 2015 di Ex Flori Flora, Jalan Kenari, Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan eksperimen faktorial 3x3 + (1) yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (Completly Randomized Design) menggunakan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK dengan tiga taraf yaitu: 220, 440, 660 kg ha-1 dan faktor kedua adalah konsentrat pupuk organik cair dengan tiga tingkat, yaitu: 10,

20, 30 ml l-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara dosis pupuk NPK dan konsentrat pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tomat dalam polibag. Konsentrasi pupuk organik cair 10, 20, 30 ml l-1 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tomat Pupuk NPK dosis 660 kg ha-1 menunjukkan hasil yang lebih baik dari dosis 220 kg ha-1. Tanaman yang diolah pupuk NPK dan pupuk organik cair menunjukkan hasil yang lebih baik daripada kontrol.

(2)

25

Effect Of NPK Fertilizer Dosage And Liquid Organic Fertilizer Consentration On The Growth And Yield Of Tomatoes In

Polybag

Shinta Linseprina Br Ginting1), Yacobus Sunaryo2), Sri Endah Prasetyowati2) shintalinseprina.63@gmail.com

ABSTRACT

This experiment aimed to study the effect of NPK fertilizer dosage and liquid organic fertilizer consentration on the growth and yield of tomatoes in polybag. The research was conducted in December 2014 unti March 2015 at Ex Flori Flora, Kenari Street, Yogyakarta. The research was conducted by 3x3+(1) factorial experiment arranged in Completly Randomized Design used 3 replications. The first factor was NPK fertilizer dosage with three levels: 220,440, 660 kg ha-1 and second factor was liquid organic fertilizerconsentration with three levels: 10, 20

, 30 ml l-1. The result indicated that no interaction between NPK fertilizer dosages and

consentration liquid organic fertilizer on the growth and yield of tomatoes in polybag. Liquid organic fertilizer consentration of 10, 20, 30 ml l-1 showed no significanly different on the growth and yield of tomatoes. NPK fertilizer 660 kg ha-1dosage showed better yield than 220 kg ha-1 dosage. The plant treated b y NPK fertilizer and liquid organic fertilizer showed better yield than control.

Key Words: NPK Fertilizer, Liquid Organic Fertilizer, Tomato

---

1) Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian UST Yogyakarta 2) Dosen Fakultas Pertanian UST Yogyakarta

(3)

26

PENDAHULUAN

Tanaman tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi (Anggriawin, 2012). Tanaman tomat termasuk sebagai tanaman sayuran buah yang disukai oleh masyarakat baik dalam bentuk segar maupun dalam bentuk olahan, serta memiliki nilai ekonomi tinggi (Trisnawati dan Setiawan, 2005). Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka jumlah permintaan terhadap tomat meningkat sedangkan petani dalam negeri belum mampu untuk menyeimbangkan antara produksivitas tomat dengan jumlah permintaan masyarakat. Oleh karena itu perlu ada upaya penanggulangan dalam peningkatan produksivitas tomat, antara lain dengan memperbaiki teknik budidaya tanaman tomat (Leovini, 2012).

Budidaya tanaman tomat seperti tomat varietas Kaliurang dapat dilakukan di lahan terbuka atau di dalam polibag. Penanaman tomat dalam polibag bermanfaat untuk meminimalisir penggunaan lahan sebagai tempat budidaya karena dapat diletakkan pada area yang sempit, pekarangan rumah atau area disekitar tempat tinggal yang tidak terpakai tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman tomat, serta bermanfaat untuk menambah keindahan lingkungan (Anonim, 2014 C).

Budidaya tomat dalam polibag memiliki keterbatasan dalam hal volume dan unsur hara yang tersedia. Keterbatasan volume polibag akan mengakibatkan unsur hara dalam media tanam terbatas dan ketersediaan air yang sedikit, sehingga apabila tidak diimbangi dengan pemasukan unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat yang berdampak pada hasil tanaman yang tidak optimal. Untuk menjaga ketersediaan unsur hara pada media tanam dalam polibag dibutuhkan pemberian air dan unsur-unsur hara dari luar yang diberikan secara rutin, yaitu dengan pemupukan.

Pemupukan adalah proses memberikan bahan tambahan untuk mencukupi hara dalam tanah atau media tanam. Pupuk yang digunakan dapat bersumber dari pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa organisme hidupseperti tumbuhan, hewan, ataupun limbah organik lainnya, sedangkan pupuk organik cair merupakan pupuk organik yang memiliki wujud berupa cairan sehingga pupuk ini mudah larut saat digunakan (Sunaryo, 2011). Penggunaan pupuk organik cair pada tanaman tomat harus memperhatikan konsentrasi yang tepat karena konsentrasi larutan yang pekat dapat menyebabkan terjadinya

(4)

27

plasmolisis pada tanaman sehingga pertumbuhan tanaman terganggu. Konsentrasi larutan lebih encer akan mengakibatkan tanaman kekurangan unsur hara (Leovini, 2012).

Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan kimia yang dibuat oleh pabrik. Salah satu contoh pupuk yang diberikan terhadap tanaman tomat adalah pupuk NPK. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara lebih dari 2 jenis yaitu kandungan unsur hara N 15% dalam bentuk NH3, P 15% dalam bentuk P2O5, dan K 15% dalam bentuk K2O. Ketiga unsur tersebut merupakan unsur utama dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah banyak (Hardjowigeno, 1992).

Pemberian pupuk selain perlu diatur konsentrasinya juga perlu diatur dosisnya. Dosis pupuk yang digunakan harus seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman artinya jumlah pupuk yang diberikan sama dengan jumlah unsur hara yang diserap oleh tanaman. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kelebihan dan kekurangan penggunaan pupuk NPK karena apabila pupuk NPK diberikan pada dosis yang tinggi maka dapat menurunkan tingkat kesuburan media tanam, apabila pupuk NPK diberikan pada dosis rendah maka dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat (Cahyono, 2001).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat varietas Kaliurang mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat varietas Kaliurang, dan mengetahui interaksi antara pupuk NPK dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat varietas Kaliurang dalam polibag.

(5)

28

BAHAN DAN METODE PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di lahan Ex Flori Flora, Jalan Kenari, Yogyakarta dengan ketinggian tempat 115 m dpl dengan suhu 22 –35 oC. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2014 – Maret 2015.

Bahan yang digunakan meliputi benih tomat varietas Kaliurang, pupuk organik cair formula Sunaryo (2012), pupuk NPK, media tanam (pupuk kandang, arang sekam, pasir), daun pisang, insektisida Curacron 500 EC fungisida Ditane 45 WP.Alat yang digunakan meliputi EC/DHL/pH meter, Plastik UV, bambu, paranet, polibag, gembor, ember, selang, gelas ukur, sprayer, ajir, meteran, penggaris, timbangan, alat tulis dan kamera.

Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial 3x3+(1) yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK (P) terdiri dari 3 aras yaitu: P1 = 220 kg ha-1, P2 = 440 kg ha-1, P3 = 660 kg ha-1 . Faktor kedua adalah perlakuan konsentrasi pupuk organik cair (C) terdiri dari 3 aras yaitu: C1 = 10 ml l-1, C2 = 20 ml l-1, C3 = 30 ml l-1 sehingga diperoleh kombinasi perlakuan sebanyak 9 dengan tiga kali ulangan dan pada setiap ulangan terdapat 1 unit perlakuan sebagai kontrol serta setiap perlakuan terdapat tiga tanaman sebagai tanaman sampel, maka dibutuhkan (3 x 3 x 3 x 3) + 9 = 90 tanaman. Rekomendasi kebutuhan pupuk NPK untuk tomat varietas Kaliurang adalah

50 kg/3000 L-1 ha-1 yang digunakan sebagai perlakuan kontrol.

Pelaksanaan penelitian meliputi: persemaian, pembuatan naungan, pembuatan pupuk organik cair, persiapan media tanam, penanaman, pemupukan, pemeliharaan yaitu (penyiraman, penyulaman, pemasangan ajir, penyiangan, pemangkasan dan pengendalian hama dan penyakit) dan pemanenan.

Parameter pengamatan yang diamati yaitu: tinggi tanaman dan diameter batang diamati dua minggu sekali hingga minggu ke-8, jumlah daun, jumlah bunga, umur kemasan buah, berat segat buah, diameter buah dan jumlah buah. Analisis data dilakukan dengan uji jarak berganda DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada jenjang 5%.

(6)

29

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data pengamatan dan hasil analisis sidik ragam pada jenjang 5% menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis perlakuan pupuk NPK dan konsentrasi pupuk organik cair terhadap semua parameter pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman tomat tidak menunjukkan adanya respon dari kombinasi perlakuan pupuk NPK dan pupuk organik cair karena perbedaan dosis pupuk NPK tidak tergantung pada konsentrasi pupuk organik cair, begitu pula perbedaan konsentrasi pupuk organik cair tidak tergantung pada dosis pupuk NPK.

(7)

30

Pada perlakuan dosis pupuk NPK menunjukkan beda nyata terhadap variabel pertumbuhan tanaman tomat yaitu tinggi tanaman dan diameter batang (Tabel 1). Dosis pupuk NPK tinggi 660 kg ha-1 menghasilkan tinggi tanaman dan diameter batang yang lebih baik daripada dosis pupuk NPK 220 kg ha-1. Hal ini disebabkan karena unsur hara makro yang dihasilkan dosis pupuk NPK 660 kg ha-1 menghasilkan unsur hara yang cukup bagi tanaman tomat. Saribun (2008) menjelaskan pemberian pupuk NPK terhadap media tanam dapat meningkatkan kandungan hara pada media tanam sehingga berpengaruh baik bagi pertumbuhan tanaman karena unsur hara makro yang terdapat dalam unsur N, P dan K diperlukan bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan. Syarief (1986) yang menyatakan bahwa tersedianya unsur hara yang cukup pada setiap fase pertumbuhan akan mengaktifkan proses fotosintesis, sehingga proses pembelahan, perpanjangan

dan diferensiasi sel akan lebih baik, dengan demikian pertumbuhan tanaman tomat akan meningkat.

Perlakuan dosis pupuk NPK dan konsentrasi pupuk organik cair menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik daripada perlakuan kontrol yaitu pada tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun (Tabel 1). Hal ini disebabkan karena pemberian pupuk NPK dan pupuk organik cair mencukupi unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman tomat. Sedangkan pada tanaman dengan perlakuan kontrol tidak mencukupi keburuhan hara makro dan mikro tanaman tomat. Andoko (2002) menyatakan bahwa kebutuhan hara makro dan mikro dalam jumlah optimal akan mendorong pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik, tanaman memerlukan unsur hara yang optimum di awal pertumbuhannya yang bertujuan untuk memperlancar proses metabolisme pada fase vegetatif.

Perlakuan konsentrasi pupuk organik cair menunjukkan beda nyata terhadap jumlah daun tanaman tomat (Tabel 1). Pupuk organik yang bersumber dari kotoran kambing mempunyai kandungan hara yang cukup lengkap (Sunaryo, 2012). Menurut Suwandi dan Nurtika (1987), pupuk organik cair akan mempercepat pembentukan daun jika diaplikasikan dalam konsentrasi rendah namun dengan pemberian secara rutin. Pupuk organik cair akan memberikan hasil budidaya tanaman yang rendah apabila diberikan dengan konsentrasi tinggi namun beberapa kali pemupukan dalam masa tanam. Unsur

(8)

31

hara nitrogen akan mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman yang cepat termasuk perkembangan daun, batang lebih besar dan berwarna hijau tua.

Pada perlakuan dosis pupuk NPK menunjukkan ada beda nyata terhadap hasil tanaman (Tabel 2). Perlakuan tomat yang dipupuk NPK dosis 660 kg ha-1 menghasilkan hasil yang lebih besar daripada dosis 220 kg ha-1. Pada perlakuan yang dipupuk NPK dan pupuk organik cair menghasilkan hasil yang lebih besar dari perlakuan kontrol. Menurut Subhan et al. (2009), pemberian pupuk NPK meningkatkan produksi tanaman tomat, hasil buah tomat paling tinggi diperoleh dengan perlakuan NPK dengan menggunakan dosis tinggi (1000 kg ha-1) karena dengan dosis tinggi (1000 kg ha

-1

) sudah mencukupi kebutuhan hara untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Tanaman tomat membutuhkan nitrogen, fosfor, dan kalium dalam jumlah yang relatif banyak, oleh karena itu ketiga unsur hara tersebut harus dalam keadaan tersedia bagi tanaman sesuai kebutuhan tanaman. Bila ketiga unsur hara ini tidak tersedia atau tersedia terlalu lambat, atau berada tidak dalam keseimbangan, maka perkembangan tanaman akan terhambat sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal (Sarwono 1995).

(9)

32

Hasil tanaman tomat varietas Kaliurang yang dibudidayakan di dataran rendah adalah 0,23 - 1,34 kg per tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat varietas Kaliurang tidak hanya dipengaruhi oleh pemupukan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu sifat genetik tanaman dan faktor eksternal adalah keadaaan tanah dan iklim. Faktor internal dan eksternal akan mempengaruhi hasil produksi tanaman tomat.

KESIMPULAN

1. Tidak terjadi interaksi antara perlakuan dosis pupuk NPK dan konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat varietas Kaliurang. 2. Perlakuan dosis pupuk NPK dan pupuk organik cair menghasilkan pertumbuhan

tanaman tomat yang lebih baik daripada tanaman kontrol.

3. Perlakuan pupuk NPK dengan dosis 660 kg ha-1 menghasilkan hasil yang lebih baik daripada perlakuan dosis 220 kg ha-1

4. Perlakuan konsentrasi pupuk organik cair menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman yang tidak berbeda nyata.

SARAN

Dari penelitian yang sudah dilakukan disarankan untuk budidaya tanaman tomat dalam polibag sebaiknya menggunakan pupuk NPK dan pupuk organik cair. Perlu dilakukan penelitian budidaya tanaman tomat di dalam polibag menggunakan variasi ukuran polibag.

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, A. 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta 96 hlm.

Anggriawin, M. 2012. Kemampuan Isolat Bakteri Penghasil Antijamur dalam Menghambat Beberapa Jenis Fusarium Pada Benih Tomat (Solanum lycopersicum L.). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Unversitas Sumatera Utara. Anonim. 2014. Teknik Bercocok Tanam Tomat dalam Pot. http://www.scribd.com/doc/

(10)

33

Cahyono, B. 2001. Kubis Bunga dan Brokoli Teknik Budidaya dan Analisis UsahaTani. Yogyakarta: Kanisius. 126 hal

Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi Ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa.Jakarta, 233 hal.

Leovini, H. 2012. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Pada Budidaya Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.). Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada

Saribun, D. S. 2008. Pengaruh Pupuk Majemuk NPK Pada Berbagai Dosis Terhadap pH, P-Potensial dan P-Tersedia Serta Hasil Caysin (Brassica juncea) Pada Fluventic Eutrudepts Jatinangor. Fakultas Pertanian. Universitas Padjajaran Jatinangor Sarwono, H. 1995. Ilmu Tanah. Akademik Pressindo, Jakarta. 87 Hlm.

Subhan, N., Nurtika, dan N. Gunadi. 2009. Respons Tanaman Tomat Terhadap Penggunaan Pupuk Majemuk NPK 15-15-15 pada Tanah Latosol pada Musim Kemarau. J. Hort. 19(1):40-48.

Sunaryo, Y. 2011. Pembuatan dan Uji Aplikasi Pupuk Organik Cair Berbahan Baku Kotoran Hewan pada Hidroponik Sawi. Prosiding Seminar nasional. Menjadi Andal dan Berbudi Pekerti. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta bekerja sama dengan Kepel Press. Hal. 123 -131.

Sunaryo, Y. 2012. Pembuatan Pupuk Semi Organik Cair dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Sawi. Yogyakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Suwandi dan N. Nurtika. 1987. Pengaruh Pupuk Biokimia “Sari Humus” Pada Tanaman Kubis. Buletin Penelitian Hortikultura 15: 213-218.

Syarief, S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. 182 hal

Trisnawati, Y. dan Setiawan, A.I. 2005. Tomat Budidaya Secara Komersial. PenebarSwadaya, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pada perubahan jari-jari dalam tikungan pada masing-masing potongan yang dapat dilihat dari Lampiran B, potongan awal tikungan mengalami gerusan awal yang paling

Gambaran mengenai proses pengambilan keputusan sosiosaintifik dalam pembelajaran berbasis literasi sains dan teknologi dapat diilustrasikan dengan membuat suatu peta

Manfaat dari produk simpanan dan pembiayaan yang dilakukan oleh BMT ini dengan semakin banyaknya jumlah simpanan dan besarnya pembiayaan yang diberikan serta semakin besar jumlah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada beberapa distrik di Kabupaten Teluk Bintuni, adapun tinggalan kolonial Belanda yang berhasil dilakukan pendataan adalah tangki

Jaringan pipa minyak di Tarakan dibedakan atas dua bagian, yaitu pertama jaringan pipa yang berfungsi sebagai saluran distribusi minyak dari sumur-sumur ladang minyak disatukan

Hasil penelitian adalah kriteria penentuan lokasi PKL berdasarkan preferensi pedagang di Kawasan Perkotaan Sidoarjo sebagai berikut: (1) Jenis barang yang dijual

Bukti identitas diri, berupa Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Surat Ijin Mengemudi, paspor atau keterangan lain yang diterbitkan oleh pihak yang berwenang

Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah di Kabupaten Karo masih terbatas pada skala rumah tangga saja, sedangkan untuk skala yang lebih luas seperti IPAL dan IPLT