DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI. PADA RAPAT KOORDINASI BIDANG KEPEGAWAIAN Yogyakarta, 29 April 2015

(1)

DIKLAT BERBASIS

KOMPETENSI

PADA RAPAT KOORDINASI BIDANG KEPEGAWAIAN

Yogyakarta, 29 April 2015

(2)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BPSDM PERHUBUNGAN

PRINSIP DALAM UNDANG-UNDANG ASN

(UU No. 5 Tahun 2014)

ASN SEBAGAI PROFESI BERLANDASKAN PADA PRINSIP:

1. NILAI DASAR

2. KODE ETIK DAN KODE PERILAKU

3. KOMITMEN, INTEGRITAS MORAL, DAN TANGGUNGJAWAB PADA

PELAYANAN PUBLIK

4. KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN SESUAI BIDANG TUGAS

5. KUALIFIKASI AKADEMIK

6. JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM DALAM MELAKSANAKAN

TUGAS

(3)

PRINSIP DALAM UNDANG-UNDANG ASN

(UU No. 5 Tahun 2014)

PEGAWAI ASN BERFUNGSI SEBAGAI :

1. PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK

2. PELAYAN PUBLIK

3. PEREKAT DAN PEMERSATU BANGSA

TUGAS ASN :

1. MELAKSANAKAN KEBIJAKAN PUBLIK YANG DIBUAT OLEH PEJABAT

PEMBINA KEPEGAWAIAN SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU

2. MEMBERIKAN

PELAYANAN

PUBLIK

YANG

PROFESIONAL

DAN

BERKUALITAS

3. MEMPERERAT PERSATUAN DAN KESATUAN NEGARA KESATUAN

REPUBLIK INDONESIA

(4)

PENGEMBANGAN KARIR PNS

PENGEMBANGAN KARIR PNS DILAKUKAN BERDASARKAN KUALIFIKASI,

KOMPETENSI, PENILAIAN KINERJA DAN KEBUTUHAN INSTANSI PEMERINTAH.

PENGEMBANGAN KARIR PNS DILAKUKAN PULA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN

INTEGRITAS DAN MORALITAS.

KOMPETENSI PNS MELIPUTI :

1. KOMPETENSI TEKNIS, YANG DIUKUR DARI TINGKAT SPESIALISASI PENDIDIKAN,

PELATIHAN TEKNIS FUNGSIONAL, DAN PENGALAMAN BEKERJA SECARA TEKNIS

2. KOMPETENSI MANAJERIAL, YANG DIUKUR DARI TINGKAT PENDIDIKAN , PELATIHAN

STRUKTURAL ATAU MANAJEMEN , DAN PENGALAMAN KEPEMIMPINAN, DAN

3. KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL, YANG DIUKUR DARI PENGALAMAN KERJA

(5)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BPSDM PERHUBUNGAN UU NO. 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN UU NO. 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN UU NO. 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN UU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PP 51 Th 2012 ttg SDM di Bidang Transportasi UU NO. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISDIKNAS

+

UU NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

DASAR HUKUM

DALAM MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN

SDM TRANSPORTASI

(6)

PP Nomor 51 Tahun 2012

SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG TRANSPORTASI HARUS MEMILIKI

KOMPETENSI DI BIDANG TRANSPORTASI SESUAI DENGAN JENIS KOMPETENSI

YANG DITETAPKAN UNTUK JABATAN ATAU PEKERJAAN DI BIDANG TRANSPORTASI YANG DILAKUKAN.

KOMPETENSI ADALAH KEMAMPUAN DAN KARATERISTIK YANG DIMILIKI OLEH

PEGAWAI NEGERI SIPIL BERUPA SEPERANGKAT PENGETAHUAN, KETRAMPILAN, DAN PERILAKU YANG HARUS DIHAYATI DAN DIKUASAI UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS KEPROFESIONALANNYA.

(7)

PP Nomor 51 Tahun 2012

KOMPETENSI DIBIDANG TRANSPORTASI DIPEROLEH SETELAH MENGIKUTI

DIKLAT TRANSPORTASI.

DIKLAT TRANSPORTASI ADALAH PENYELENGGARAAN PROSES PEMBELAJARAN

DAN PELATIHAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGETAHUAN, KEAHLIAAN, KETERAMPILAN DAN PEMBENTUKAN SIKAP PERILAKU SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI

MENTERI PERHUBUNGAN, MENTERI/ PIMPINAN LEMBAGA TERKAIT, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, DAN PENYEDIA JASA TRANSPORTASI WAJIB MENEMPATKAN SDM YANG MEMILIKI KOMPETENSI DIBIDANG TRANSPORTASI PADA JABATAN ATAU PEKERJAAN SESUAI DENGAN KOMPETENSI YANG DIMILIKINYA.

(8)

PP Nomor 51 Tahun 2012

MENTERI PERHUBUNGAN, MENTERI/ PIMPINAN LEMBAGA TERKAIT, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, DAN PENYEDIA JASA TRANSPORTASI WAJIB MERENCANAKAN DAN MENYIAPKAN SDM DIBIDANG TRANSPORTASI, DALAM HAL MERENCANAKAN PEMBANGUNAN ATAU PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI BARU.

PENYEDIA JASA TRASNPORTASI WAJIB MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA SUMBER DAYA MANUSIA YANG DIPEKERJAKANNYA , UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GUNA MEMPERTAHANKAN ATAU MENINGKATKAN KOMPETENSINYA.

(9)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BPSDM PERHUBUNGAN

Hard

Soft

+

(10)

PP Nomor 51 Tahun 2012

diri sendiri

orang lain

Lingkungan kerja

Tuhan YME

(11)

KONDISI SAAT INI DAN RENCANA PENGEMBANGAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN

KONDISI SAAT INI :

1. BP2IP Malahayati Aceh-Besar 2. ATKP Medan

3. BPPP Palembang 4. BPPTD Palembang

5. Pusbang SDM Perhubungan Udara 6. STPI Curug – Tangerang

7. BP2IP Tanggerang

8. Sekretariat BPSDM Perhubungan 9. Pusbang SDM Perhubungan Darat 10. Pusbang SDM Perhubungan Laut 11. STIP Jakarta 12. BP3IP Sunter 13. BPPTL Jakarta 14. STTD Bekasi 15. Pusbang SDM Aparatur Phb, Bogor 16. PKTJ Tegal 17. PIP Semarang 18. ATKP Surabaya 19. POLTEKPEL Surabaya 20. PIP Makassar 21. BP2IP Barombong 22. ATKP Makassar TAHAPAN FISIK :

1. BP2IP Padang Pariaman

2. Balai Diklat Pembangunan Karakter SDM Transportasi

3. BPPTD Pontianak 4. BP2IP Minahasa Selatan

5. Pembangunan Kampus Terpadu Diklat Transportasi di Makassar :

a. Pembangunan Kampus Baru BPPTD Makassar b. Relokasi ATKP Makassar

c. Pengembangan Kampus Baru PIP Makassar

TAHAPAN PERENCANAAN TAHUN 2015 :

1. Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran di NTT (Studi Kelayakan)

2. Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran di Ambon (Studi Kelayakan) 23. BPPTD Bali 24. BP2IP Sorong 25. BPPP Jayapura 26. LP3 Banyuwangi 27. BPPP Curug 28. API di Madiun 4 3 1 2 5 6 7 8 9 10 14 15 17 16 ₁₈₁₉ 26 20 21 22 23 24 25 11 12 13 1 2 28 3 4 5 27 1 2 3

(12)

KEMENTERIAN

PERHUBUNGAN PERHUBUNGAN BPSDM

POKOK-POKOK KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN

1. Penyelenggaraan diklat harus link and match;

2. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. Bukan pemerataan namun lebih mengutamakan kualitas lulusan;

4. Pemerintah Pusat tidak membiayai pegawai Dishub, Pemda harus membiayai sendiri; 5. Beasiswa hanya diberikan bagi mereka yang berhak;

6. Kemudahan masyarakat memperoleh informasi diklat; 7. Manajemen diklat harus profesional;

8. Kesejahteraan pegawai harus semakin baik;

9. Pengenaan sanksi tegas bagi yang terbukti bersalah/ guna memberi efek jera; 10. Meningkatkan budaya keselamatan dan budaya melayani;

11. Melibatkan aparat TNI/ POLRI untuk pengamanan dan latihan kesamaptaan; 12. Mendorong Pemda dan Swasta untuk investasi diklat transportasi;

(13)

KEMENTERIAN

KEBUTUHAN SDM PERHUBUNGAN

YANG BERSIFAT MENDESAK

D

ARA

T

D

AN KERET

A API

• Penguji Kendaraan

Bermotor

• Pengelola Terminal

Bus

• Operator

Kendaraan

Angkutan Umum

• Petugas Jembatan

Timbang

• SDM MRT

• SDM

Perkeretaapian

LA

UT

• Pelaut Kapal

Berbendera

Indonesia

• Pelaut Kapal

Negara

• SDM Bidang

Kepelabuhanan

• SDM Bidang

Kenavigasian

• Tenaga Trampil/

Teknis lainnya di

Bidang Pelayaran

UD

ARA

• Penerbang

• Tenaga Teknik

Pesawat Udara

• Tenaga Air Traffic

Controller

• Inspector

• FOO

• Tenaga AVSEC dan

PKP-PK

• Tenaga Trampil/

Teknis lainnya di

bidang

(14)

KEMENTERIAN

KESELAMATAN & DISIPLIN BELUM MEMBUDAYA

MANAJEMEN PENGELOLAAN DIKLAT BELUM SEPENUHNYA PROFESIONAL

PEMBERIAN PELAYANAN YANG BAIK KEPADA PELANGGAN BELUM MEMBUDAYA

MASIH RENDAHNYA TINGKAT KESEJAHTERAAN PEGAWAI

KUALITAS LULUSAN DIKLAT BELUM SEPENUHNYA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR

PERMASALAHAN STRATEGIS

DALAM PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI

(15)

KEMENTERIAN

DATA LULUSAN BPSDM PERHUBUNGAN

TAHUN 2009 - 2015

138.244 Orang

160.089 Orang

196.461 Orang

210.000 Orang

255.870 Orang

112.207 Orang Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

140.781 Orang

Tahun 2014 Tahun 2015

(16)

KEMENTERIAN

DATA PROYEKSI LULUSAN S.D. TAHUN 2019

255.870 Orang

284.264 Orang

284.643 Orang

289.688 Orang

294.770 Orang

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Darat: 8.628 Laut: 250.534 Udara: 10.736 Aparatur: 14.745 Darat: 8.737 Laut: 255.432 Udara: 10.774 Aparatur: 14.745 Darat: 8.848 Laut: 260.121 Udara: 11.036 Aparatur: 14.765 Darat: 8.662 Laut: 250.543 Udara: 10.334

(17)

KEMENTERIAN

Sebuah tantangan :

Pengembangan SDM transportasi

Untuk Mengentaskan

(18)

1. Pelatihan Pengemudi Profesional;

2. Pelatihan Teknisi Kendaraan Bermotor; 3. Pelatihan Pengujian Kendaraan

Bermotor;

1. BST Kapal Niaga; 2. Rating Pelaut;

3. BST Kapal Niaga dan Kapal Layar;

1. Basic Avsec;

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

1.700 Orang, Alokasi sebesar Rp. 41,06 Milyar 5.550 Orang, Alokasi sebesar Rp. 67,36 Milyar Rp.115 Milyar

(19)

(20)

KEMENTERIAN