BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan yang
disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Berbeda
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yang mengatur penyusunan
laporan keuangan dengan basis kas menuju akrual, Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 mengatur penyusunan laporan keuangan berbasis akrual.
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai
posisi keuangan, realisasi anggaran dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan
yang bermanfaat bagi pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik laporan keuangan pemerintah adalah
untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk
menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah yang harus disusun untuk
menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh
transaksi yang dilakukan oleh SKPD, dalam hal ini Kapanewon Depok Kabupaten
Sleman.
Selain menyediakan informasi, maksud penyusunan laporan keuangan SKPD
adalah sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan keuangan juga digunakan
untuk membandingkan realisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan dan sebagai
representasi dari seluruh komponen kegiatan pada Kapanewon Depok Sleman dalam
satu tahun anggaran sehingga dapat diketahui sejauh mana pelaksanaan anggaran.
Secara spesifik tujuan pelaporan keuangan adalah menyajikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas
pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:
a.
Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan
ekuitas dana pemerintah;
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
KAPANEWON DEPOK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020
b.
Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban dan ekuitas dana pemerintah;
c.
Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber
daya ekonomi;
d.
Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
e.
Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya
dan memenuhi kebutuhan kasnya;
f.
Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
g.
Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas
pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi atau peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Basis akuntasi yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan adala basis akrual untuk pengakuan
pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban dan ekuitas serta basis kas untuk pengakuan
pendapatan LRA, belanja dan pembiayaan.
Tabel 1.1 Laporan Keuangan Kapanewon Depok
Laporan
Basis Penyusunan
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Kas
b. Neraca
Akrual
c. Laporan Operasional (LO)
Akrual
d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Akrual
e. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
-
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan
pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh SKPD, yang menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Neraca yang tersaji dalam laporan
ini tertanggal 31 Desember 2020.
Laporan Operasional (LO) menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang
menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh SKPD untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan, yaitu periode 1
Januari- 31 Desember 2020.
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasi mengenai
perubahan ekuitas yang terdiri atas ekuitas awal, surplus/defisit-LO, koreksi dan
ekuitas akhir.
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Kapanewon Depok
Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2020 mengacu kepada:
a. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara;
d. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;
k. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
l. Peraturan Bupati Sleman Nomor 21 Tahun 2014 tentang Akuntansi Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Sleman Nomor 14
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Sleman Nomor 21 Tahun
2014 tentangAkuntansi Keuangan Daerah;
m. Peraturan Bupati Nomor 21.1 Tahun 2014 tentang Bagan Akun Standar.
1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Kapanewon Depok Semestser
II Tahun 2020 ini adalah sebagai berikut:
Bab I . Pendahuluan
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan
Bab II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja
APBD
2.1. Ekonomi Makro
2.2 Kebijakan Keuangan
2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
Bab III. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD
3.2 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang Telah
Ditetapkan
Bab IV. Kebijakan Akuntansi
4.1. Entitas akuntansi/entitas pelaporan keuanganSKPD
4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.3. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan standar
akuntansi pemerintahan pada SKPD
Bab V. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan
5.1. Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan
a. Pendapatan
b. Belanja
c. Aset
d. Kewajiban
e. Ekuitas Dana
5.2 Pengungkapan Atas Pos-pos Aset Dan Kewajiban Yang Timbul
Sehubungan Dengan PenerapanBasis Akrual Atas Pendapatan, Belanja
Dan Rekonsiliasinya Dengan Penerapan Basis Kas Untuk Entitas
Akuntansi/Entitas Pelaporan Yang Menggunakan Basis Akrual Pada
SKPD
Bab VI Penjelasan Atas Informasi-Informasi Non Keuangan SKPD
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA
APBD SKPD
2.1 Ekonomi Makro
Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dari perekonomian regional,
perekonomian nasional, bahkan perekonomian global. Terdapat beberapa faktor
ekonomi yang tidak dapat dikendalikan oleh daerah seperti kebijakan pemerintah
pusat yang menyangkut sektor moneter maupun sektor riil. Selain itu juga pengaruh
ekonomi global seperti pengaruh naik turunnya harga minyak dunia, dan nilai tukar
mata uang asing terhadap rupiah. dan yang terakhir adalah pengaruh krisis keuangan
global yang berdampak pada kelesuan pasar ekspor.
Pandemi Covid-19 yang melanda Dunia pada tahun 2020 telah membuat
dampak di berbagai bidang. Pandemi Covid-19 yang mulai masuk ke Indonesia pada
bulan Maret 2020, perlahan membuat pertumbuhan ekonomi nasional menjadi
negatif. Meski masih terjadi penumbuhan ekonomi positif di Triwulan I di angka 2,71
%, namun pada semester I dan triwulan III masing-masing -5,32 dan -3,49 % ( y on y).
Pertumbuhan ekonomi yang negatif di dua triwulan mengakibatkan resesi ekonomi
yang melanda Indonesia. Atas terjadinya pandemi ini fokus Pemerintah pun berubah,
dimana pada tahun 2020 ini anggaran pemerintah pusat yang difokuskan untuk
mengembangkan potensi wisata di daerah, harus dialokasikan untuk mengatasi dan
mencegah perluasan covid-19.
Tak berbeda dengan tingkat pusat, di tingkat daerah Kabupaten/Kota
kebijakan yang telah disusun pada tahun sebelumnya mengalami perubahan total.
Pemotongan anggaran, realokasi dan refocusing untuk mencegah meluasnya covid 19
dilakukan termasuk target pembangunan. Tidak sampai disitu, kebijakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) turut membuat kondisi ekonomi semakin memburuk,
turunya daya beli masyarakat membuat banyaknya kegiatan usaha banyak yang
mengalami gulung tikar. Seiring dengan belum dapat terkendalinya penyebaran
covid-19, masalah ekonomi akan terus meluas yang mengakibatkan tersendatnya
perekonomian.
a. Perekonomian Global
Perekonomian global tahun 2020 masih tersendat oleh pandemi covid-19 yang
melanda seluruh dunia, hanya beberapa Negara seperti China yang lebih dahulu
mengalami pemulihan ekonomi.
Pertumbuhan PDB nasional sepanjang 2020 mengalami kontraksi dibanding
tahun 2019, pada Triwulan I tumbuh 2.97 %, kemudian menurun ke -5.32 di
Semester I 2020 dan -3.49 di Triwulan III.
c. Nilai Tukar
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar sepanjang tahun 2020 berada di
antara Rp. 13.700 s/d Rp. 16.400, diawali di Januari dengan nilai tukar Rp. 13.700
di Januari kemudian terus naik di Rp. 16.400 di bulan April. Pada penutupan
tahun 2020 nilai tukar berada di level Rp. 14.178.
d. Inflasi
Laju inflasi dapat terus terjaga dengan tren menurun. Inflasi tahun 2017 sebesar
3,6% dan pada tahun 2018 sebesar 3,2%. Sedangkan untuk tahun 2019 sebesar
3,5%. Sasaran inflasi 2019-2021 ditetapkan 3,5+1,0%, dan terus menurun dalam
jangka menengah untuk mendukung terjaganya daya beli masyarakat.
e. Harga Minyak Mentah
Pergerakan harga minyak dunia sepanjang tahun 2020 berkisar di harga 18.9 s/d
69.1 USD/bbl. Harga minyak di awal tahun 2020 berada di angkaa 69.1 USD/bbl
terus menurun di bulan bulan selanjutnya hingga menyentuh harga 18.9 USD/bbl
di bulan April 2020, sedangkan di akhir tahun 2020 harga minyak berada di level
49.9 USD/bbl.
2.2 Kebijakan Keuangan
Kebijakan keuangan pada tahun 2020 yang diambil oleh Pemerintah adalah
mobilisasi pendapatan yang realistis, belanja yang berkualitas, dan pembiayaan yang
efisien dan efektif. Kebijakan pendapatan yang diarahkan untuk mendorong
optimalisasi pendapatan negara, maupun kebijakan perpajakan dalam Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) akan terus mengedepankan perbaikan dan kemudahan
layanan, menjaga iklim investasi, dan keberlanjutan usaha.
Pada bulan April 2020 Pemerintah mengeluarkan Perppu 1 tahun 2020
tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan. Dalam Perppu tersebut, sejumlah kebijakan diambil
seperti mengalokasikan tambahan belanja dan pembiayaan APBN tahun 2020 untuk
penanganan Covid-19.
Anggaran belanja Kapanewon Depok diupayakan untuk membiayai program
dan kegiatan yang esensial dan bernilai produktif untuk peningkatan pelayanan
publik. Dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas belanja Kapanewon Depok,
kebijakan-kebijakan yang ditempuh antara lain :
a. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam belanja daerah melalui
pengendalian terhadap belanja yang tidak menyentuh langsung pelayanan
kepada masyarakat dan meningkatkan ketajaman tolok ukur kinerja.
b. Meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan antara lain dengan
evaluasi pelaksanaan kegiatan setiap sebulan sekali dan koordinasi seminggu
sekali, paparan capaian kinerja kegiatan pada akhir tahun anggaran dan
penyampaian laporan tahunan Kapanewon Depok yang didalamnya termuat
laporan akuntabilitas kinerja Kapanewon Depok.
c. Mengimplementasikan anggaran berbasis kinerja secara konsisten dan
konsekuen dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan penerapan anggaran berbasis kinerja ini adalah, antara lain :
- Untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari penggunaan
sumberdaya yang terbatas
- Mendukung perbaikan efisiensi dan efektifitas dalam pemanfaatan
sumberdaya sehingga tujuan dan indicator kinerja menjadi jelas
- Memperkuat proses pengambilan keputusan tentang kebijakan dalam jangka
menengah
d. Menjamin alokasi belanja daerah dengan memberikan skala prioritas yang
langsung menyentuh kebutuhan masyarakat
e. Sebagai upaya untuk mencegah penyerbaluasan covid-19 Kapanewon Depok
merasionalisasi sebagian anggarannya guna mengantisipasi penyebaran corona
disease.
2.3 Pencapaian Target Kinerja APBD
Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis dan Rencana
Kinerja Tahunan. Pengukuran kinerja mencakup penilaian indikator kinerja sasaran
yang tertuang dalam formulir Pengukuran Kinerja.
Pengukuran Kinerja didasarkan pada target dan realisasi dengan satuan
pengukuran dalam bentuk prosentase, indek, rata-rata, angka dan jumlah. Prosentase
pencapaian rencana tingkat capaian, dihitung dengan rumus bahwa semakin tinggi
realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat capaian yang semakin baik.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Kapanewon Depok Kabupaten Sleman tahun
2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasinya
Tingkat capaian kinerja Kapanewon Depok Kabupaten Sleman tahun 2020
untuk seluruh indikator dapat diilustrasikan dalam tabel berikut:
KODE
U R A I A N
LOKASI
KEGIATAN
TARGET KINERJA
(KUANTITATIF)
RENCANA
ANGGARAN
(Rp.)
PROG
KEG
1
2
3
4
5
6
01.05
22
24
25
028
004
002
I. Urusan Pemerintahan Bidang
Ketentraman, Ketertiban Umum,
dan Perlindungan Masyarakat
Program Pencegahan Dini dan
Penanggulangan Korban Bencana
Alam
- Pencegahan
dan Pengurangan
Resiko Bencana
Program Penegakan Hukum
- Operasi Penertiban
Program
Pemeliharaan
Kantrantibmas dan Pencegahan
Tindak Kriminal
- Peningkatan Kerjasama dengan
Aparat Keamanan dalam Teknik
Pencegahan Kejahatan
Kec. Depok
3 kali
12 kali, 4 bulan
12 bulan, 1 kali, 12 bulan
80.612.500
45.727.000
135.880.000
02.04
16
007
II. Urusan Pemerintahan Bidang
Pertanahan
Program Penataan Penguasaan,
Pemilikan,
Penggunaan
dan
Pemanfaatan Tanah
- Monitoring dan Evaluasi Tata Guna
Tanah
Kec. Depok
4 dokumen
1.585.000
02.06
15
029
III. Urusan Pemerintahan Bidang
Administrasi Kependudukan dan
Catatan Sipil
Program Penataan Administrasi
Kependudukan
- Pelaksanaan
Kebijakan
Kependudukan
Kec. Depok
12 Bulan, 1 Kali
114.555.000
02.07
17
18
024
031
I. Urusan
Pemerintahan
Bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
Program
Peningkatan
Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa
- Pembinaan
Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Sosial
- Pembinaan
Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Ekonomi
dan Fisik
Program
Peningkatan
Kec. Depok
32 kali
27 kali
88.550.000
183.196.750
005
Kapasitas Aparatur Pemerintah
Desa
- Pembinaan dan Pengawasan
Terhadap
Kepala
dan
Perangkat Desa
1 Dokumen
10.250.000
02.10
15
044
II. Urusan
Pemerintahan
Bidang
Komunikasi
dan
Informatika
Program
Pengembangan
Komunikasi, Informasi, dan
Media Massa
- Pengelolaan Informasi Publik
Perangkat Daerah
Kec. Depok
12 bulan
4.170.000
02.16
15
007
III. Urusan
Pemerintahan
Bidang Kebudayaan
Program Pengembangan Nilai
Budaya
- Pelestarian Warisan Budaya
dan Pengembangan Nilai
Budaya Lokal
Kec. Depok
29 kali
113.710.000
02.18
16
006
IV. Urusan
Pemerintahan
Bidang Kearsipan
Program Penyelamatan dan
Pelestarian Dokumen/ Arsip
Daerah
- Pengelolaan Dokumen SKPD
Kec. Depok
12 Bulan
4.372.500
00.01
01
02
05
007
024
25
033
V. Urusan Sekretariat Daerah
Program
Pelayanan
Administrasi Perkantoran
- Penyediaan Jasa Administrasi
Keuangan
- Penyediaan Jasa Keamanan
dan Kebersihan
- Penunjang
Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
- Pemeliharaan Rutin/ Berkala
Gedung,
Kendaraan,
Peralatan,
Mesin,
dan
Meubelair
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur
Kec. Depok
12 Bulan
12 bulan
12 bulan, 12 bulan, 3
paket
12 bulan, 5 paket, 1
paket,12 bulan, 1
paket, 1 paket
45.825.000
155.433.200
176.803.750
168.156.700
009
015
- Pengelolaan
Kepegawaian
dan Peningkatan Kapasitas
Pegawai
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
- Penyusunan
Perencanaan
dan
Evaluasi
Kinerja
Perangkat Daerah
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
- Pelayanan Perijinan
Program
Peningkatan
Administrasi Pemerintahan
- Monitoring
dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah
Desa
12 Bulan
23 dokumen
1 kali, 40 ijin,100
berkas
3 desa
78.953.200
47.425.000
24.232.000
66.060.000
01.08
15
018
VI. Urusan Inspektorat
Program Peningkatan Sistem
Pengawasan
Internal
dan
Pengendalian
Pelaksanaan
Kebijakan KDH
- Penguatan
Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
Kec. Depok
1 dokumen
1.125.000
01.08
18
009
VII. Urusan Perencanaan
Program
Perencanaan
Pembangunan Daerah
- Penyelenggaraan
Musrenbang RKPD
Kec. Depok
4 dokumen
28.223.500
01.08
15
17
111
001
VIII. Urusan Keuangan
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pengelolaan
Keuangan
dan
Kekayaan
Daerah
- Penatausahaan
Keuangan
dan Aset SKPD
Program
Pembinaan
dan
Fasilitasi
Pengelolaan
Keuangan Desa
- Evaluasi
Rancangan
Peraturan Desa APBDes
Kec. Depok
4 dokumen
9 dokumen, 3 kali
7.499.500
01.08
16
017
IX. Urusan Fungsi Lain Sesuai
Ketentuan
Peraturan
Perundang-Undangan
Program
Pengembangan
Wawasan Kebangsaan
- Penyelenggaraan
Upacara
Kenegaraan dan kegiatan
Kemasyarakatan
Kec. Depok
3.2 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang Telah
Ditetapkan
Dalam upaya mencapai target kinerja yang telah ditetapkan beberapa hambatan dan
kendala yang ditemui diantaranya adalah:
a. Jawatan Keamanan
Adanya Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 mengakibatkan peningkatan aktivitas
pada pelaksanaan di bidang keamanan dan ketertiban. Operasi penertiban
pemakaian masker, operasi penyemprotan untuk sterilisasi dan edukasi terhadap
acara masyarakat menjadi tugas baru yang harus dilaksanakan. Peningkatan
aktivitas ini tidak diimbangi dengan penambahan jumlah personil dalam
mendukung kegiatan-kegiatan ini. Hal ini mengakibatkan penyerapan anggaran di
Seksi Trantib terhambat.
Terkait pelaksanaan kegiatan rutin seperti Upacara Bendera dan Kegiatan
dukungan untuk memeriahkan HUT RI juga tidak dapat dilaksanakan sehingga
selain tidak semua kegiatan dapat dilaksanakan
b. Jawatan umum
Berkaitan dengan tingkat pelayanan Kecamatan Depok yang sangat padat
terutama pelayanan kependudukan yang berkaitan dengan KK, KTP, maupun
mutasi penduduk sangat mempengaruhi tingkat kinerja sementara SDM yang ada
sama dengan kecamatan lainnya, tetapi harus melayani penduduk yang jumlahnya
2x lipat dengan kecamatan yang lain, sehingga masih belum cukup guna
menunjang kelancaran pelayanan kepada masyarakat. Hal ini otomatis
berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat,
apalagi kondisi masyarakat di wilayah Kecamatan Depok yang sangat kritis dan
majemuk sehingga membutuhkan kecekatan dan kecermatan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Kegiatan pelaksanaan kebijakan kependudukan terdapat honorarium Non PNS
yang tidak dapat terealisasi dikarenakan ada Dukuh yang meninggal (Pikgondang,
Ambarukmo, dan Gandok) dan Dukuh yang sudah purna tugas (Manggung,
Gempol, dan Ringinsari).
c. Jawatan Praja
d. Subbagian Umum dan Kepegawaian
e. Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi
Terkait dengan proses perencanaan dan penganggaran, pada tahapan
pelaksanaan penganggaran TA. 2021 yang menggunakan aplikasi SIPD
Kemendagri, dimana baru dimulai pada tahun 2020 ini, hal ini mengakibatkan
proses perencanaan diulang lagi dari awal. Kendala teknis dalam penggunaan
aplikasi juga menjadi hambatan dalam input anggaran tahun 2021.
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD
Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD menurut program dan kegiatan Semester II Tahun 2020 Kapanewon Depok adalah sebagai berikut:
1 2 8 9 10
1.01.05.3.00.01.08
dan Perlindungan Masyarakat
1.01.05.3.00.01.08.22 Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana alam
1.01.05.3.00.01.08.22 028 Pencegahan dan Pengurangan resiko Bencana 80,612,500 77,600,395 96.26
1.01.05.3.00.01.08.24 Program Penegakan Hukum
1.01.05.3.00.01.08.24 004 Operasi Penertiban 45,727,000 38,437,000 84.06
1.01.05.3.00.01.08.25 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
1.01.05.3.00.01.08.25 002 Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam
tehnik pencegahan kejahatan 135,880,000 134,345,000 98.87
1.02.04.3.00.01.08 Urusan Pemerintahan Bidang Pertanahan
1.02.04.3.00.01.08.16 Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
1.02.04.3.00.01.08.16 007 Monitoring dan evaluasi Tata Guna Tanah 1,585,000 1,585,000 100.00
1.02.06.3.00.01.08 Urusan Pemerintahan Bidang Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Tanah
1.02.06.3.00.01.08.15 Program Penataan Administrasi Kependudukan
1.02.06.3.00.01.08.15 029 Pelaksanaan Kebijakan Kependudukan 114,555,000 111,874,050 97.66
1.02.07.3.00.01.08 Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1.02.07.3.00.01.08.17 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
1.02.07.3.00.01.08.17 024 Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Sosial 88,550,000 87,900,000 99.27
1.02.07.3.00.01.08.17 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
1.02.07.3.00.01.08.17 031 Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Fisik 183,196,750 181,844,750 99.26
1.02.07.3.00.01.08.18 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
1.02.07.3.00.01.08.18 005 Pembinaan dan Pengawasan terhadap Kepala dan Perangkat Desa 10,250,000 10,250,000 100.00
1.02.10.3.00.01.08 Urusan Pemerintah Bidang Komunikasi Dan Informatika 1.02.10.3.00.01.08.15 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
1.02.10.3.00.01.08.15 044 Pengelolaan Informasi Publik Perangkat daerah 4,170,000 4,068,500 97.57
1.02.14.3.00.01.08 Urusan Pemerintahan Bidang Statistik
1.02.14.3.00.01.08.15 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
1.02.14.3.00.01.18.15 001 Penyusunan dan Pengumpulan Data dan Statistik Daerah - -
-1.02.16.3.00.01.08 Urusan Pemerintah Bidang Kebudayaan 1.02.16.3.00.01.08.15 Program Pengembangan Nilai Budaya
1.02.16.3.00.01.08.15 007 Pelestarian Warisan Budaya dan Pengembangan Nilai Budaya lokal 113,710,000 113,234,000 99.58
1.02.18.3.00.01.08 Urusan Pemerintah Bidang Kearsipan
1.02.18.3.00.01.08.16 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
1.02.18.3.00.01.08.16 006 Pengelolaan Dokumen SKPD 4,372,500 3,847,050 87.98
3.00.01.3.00.01.08 Urusan Sekretariat Daerah
3.00.01.3.00.01.08.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.00.01.3.00.01.08.01 024 Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan 155,433,200 152,148,982 97.89 3
Urusan Pemerintahan Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum,
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA SKPD
KODE
U R A I A N RENCANA REALISASI %
PROGRAM KEGIAT AN
1 2 3 8 9 10
KODE
U R A I A N RENCANA REALISASI %
PROGRAM KEGIATAN
3.00.01.3.00.01.08.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
007 Penyediaan Jasa Administrasi keuangan 45,825,000 45,482,800 99.25
3.00.01.3.00.01.08.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.00.01.3.00.01.08.01 025 Penunjang Pelayanan Administrasi Perkantoran 176,803,750 161,515,847 91.35
3.00.01.3.00.01.08.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.00.01.3.00.01.08.02 033 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung, Kendaraan, Peralatan dan 168,156,700 150,330,408 89.40 Mesin dan Meubelair
3.00.01.3.00.01.08.05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3.00.01.3.00.01.08.05 009 Pengelolaan Kepegawaian dan Peningkatan kapasitas pegawai 78,953,200 73,648,600 93.28
3.00.01.3.00.01.08.06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
3.00.01.3.00.01.08.06 015 Penyususan Perencaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah 47,425,000 47,358,900 99.86
3.00.01.3.00.01.08.20 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
3.00.01.3.00.01.08.20 035 Pelayanan Perijinan 24,232,000 23,527,000
-3.00.01.3.00.01.08.21 Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan
3.00.01.3.00.01.08.21 012 Monitoring, Evaluasi dan Penyelesaian Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa 66,060,000 66,040,000 99.97
3.00.01.3.00.01.08 Urusan Inspektorat
3.00.03.3.00.01.08.15 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
3.00.03.3.00.01.08.15 018 Penguatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 1,125,000 750,000 66.67
3.00.04.3.00.01.08 Urusan Perencanaan
3.00.04.3.00.01.08.18 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
3.00.04.3.00.01.08.18 009 Penyelenggaraaan musrenbang RKPD 28,223,500 28,223,500 100.00
3.00.05.3.00.01.08 Urusan Keuangan
3.00.05.3.00.01.08.15 Program Peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan dan Kekayaan daerah
3.00.05.3.00.01.08.15 111 Penatausahaan Keuangan dan aset SKPD 7,499,500 7,493,500 99.92
3.00.05.3.00.01.08.17 Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
3.00.05.3.00.01.08.17 001 Evaluasi Rancangan Peraturan Desa Tentang APBDes 4,391,250 4,391,250 100.00
3.00.08.3.00.01.08 Urusan Fungsi Lain Sesuai Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
3.00.08.3.00.01.08.16 Program pengembangan wawasan kebangsaan
3.00.08.3.00.01.08.16 017 Penyelenggaraan upacara kenegaraan dan kegiatan kemasyarakatan 9,327,000 4,347,000 46.61 1,596,063,850