• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. Penutup. (GBKP Lau Buluh), semi kota (GBKP Pancur Batu) dan juga jemaat kota (GBKP Km 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5. Penutup. (GBKP Lau Buluh), semi kota (GBKP Pancur Batu) dan juga jemaat kota (GBKP Km 7"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 5

Penutup

Pada bagian penutup ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan dari penelitian dan juga saran kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan KAKR.

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di tiga jemaat yang mewakili daerah desa (GBKP Lau Buluh), semi kota (GBKP Pancur Batu) dan juga jemaat kota (GBKP Km 7 Padang Bulan, Medan) mengenai peranan guru sekolah minggu dalam pengajaran di sekolah minggu berkaitan dengan metode dan media pengajaran maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Ditemukan bahwa peranan guru sekolah minggu (guru KAKR) di GBKP adalah untuk mengenalkan dan mengajar tentang Tuhan Yesus sejak dini kepada anak-anak serta meningkatkan kepercayaan anak-anak kepada Tuhan dan terlebih penting adalah dapat menjadi teladan bagi anak-anak didik.

2. Peranan guru KAKR dapat tercapai salah satunya melalui pengajaran yang diberikan oleh guru-guru KAKR. Pengajaran ini diberikan melalui kebaktian KAKR setiap hari minggunya maupun pada saat PA (Pemahaman Alkitab). Saat mengajar, guru diharapkan untuk dapat mengembangkan kreativitasnya dalam mengajar melalui penggunaan metode-metode pengajaran yang ada agar pengajaran yang diberikan tepat sasaran dan mudah dimengerti oleh anak-anak KAKR karena metode dan media pengajaran adalah alat bagi guru-guru KAKR untuk dapat mempermudah guru-guru KAKR dalam mencapai tujuan pengajaran tersebut.

3. Metode pengajaran yang kreatif bukan hanya dengan menggunakan alat peraga saat mengajar seperti pendapat pada umumnya. Dalam realita ditemukan bahwa hal ini (mengajar dengan alat peraga) masih belum merata dilaksanakan di GBKP terutama di jemaat-jemaat desa. Metode-metode yang ditawarkan tidak lepas dari pemahaman

(2)

2 akan teori tentang perkembangan anak dan juga kecerdasan majemuk yang diusung oleh Howard Gardner. Guru-guru KAKR tidak akan bisa meletakkan metode yang tepat pada anak-anak jika tidak mengerti kebutuhan dan ketertarikan anak yang sedang dilayani.

Pemahaman tentang kebutuhan dan ketertarikan anak akan diketahui oleh guru-guru ketika mereka lebih tertarik dan memperhatikan teori mengenai perkembangan anak dan juga kecerdasan majemuk. Guru-guru KAKR juga dapat melibatkan anak dalam pengajaran yang dilakukan. Guru-guru KAKR GBKP kelihatannya masih kurang dalam pemahaman tentang kedua teori yang telah disebutkan.

4. Hal lain yang dapat menghambat guru-guru untuk berkreasi menggunakan metode-metode yang ditawarkan dan tidak dapat mencapai tujuan mereka untuk menjalankan peranannya sebagai guru KAKR adalah jika tidak ada kerjasama antara jemaat dan orangtua dari anak-anak KAKR. Harus diingat bahwa guru-guru KAKR hanyalah perpanjangan tangan dari gereja untuk mendidik anak-anak jemaat tersebut sehingga gereja yang mewakili Tuhan memberikan pengutusan haruslah memperhatikan kebutuhan guru-guru KAKR yang telah mereka utus serta kebutuhan dari anak-anak yang ingin mereka layani. Kesuksesan yang lebih besar dalam pelayanan kepada anak akan tercapai bila ada keinginan dari orangtua untuk berkerjasama mendukung pelayanan ini.

5.2 Saran

Mengatasi hal ini, penulis mengusulkan beberapa saran bagi pengembangan KAKR GBKP. Hal ini juga sebagai tindak lanjut dari penelitian yang telah dilakukan di wilayah pelayanan GBKP.

(3)

3 1. Moderaman :

 KAKR Moderamen perlu kiranya menambahkan materi tentang Kecerdasan Majemuk yang disampaikan oleh Howard Gardner saat memberikan pemberdayaan/pembinaan guru-guru KAKR melalui kursus-kursus bagi guru-guru KAKR GBKP, pengetahuan tentang kecerdasan majemuk ini akan membantu guru-guru KAKR menjadi guru yang lebih peka terhadap kebutuhan anak dan menjadi guru yang kreatif karena dapat memanfaatkan kecerdasan yang dimiliki anak sebagai alat untuk lebih melibatkan anak dalam pengajaran yang diberikan oleh guru-guru KAKR.

2. Gereja/Runggun :

 Gereja adalah wakil Tuhan yang mewakili Tuhan untuk melayani anak-anak tersebut sehingga gereja sudah sepatutnya mendukung pula program yang ditawarkan oleh komisi atau badan pengurus kategorial anak pada aras sinode/moderamen, klasis dan jemaat tersebut. Dukungan yang dapat diberikan oleh gereja adalah dengan menyediakan dana dan juga sarana prasarana bagi pengembangan KAKR. Jadi fokus perhatian perlu diubah dari memperhatikan orang dewasa ke fokus pada pelayanan kepada anak demi masa depan gereja. Kiranya gereja juga perlu memeriksa kembali pemahaman mereka tentang KAKR.  Setiap runggun kiranya memperhatikan mengenai pelantikan dan pemberian SK bagi guru-guru KAKR sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap keberadaan guru KAKR. Penghargaan terhadap guru KAKR juga dapat meningkatkan minat untuk menjadi guru KAKR. Saat pelantikan dan menerima SK pastinya guru-guru KAKR akan berhadapan dengan jemaat dan juga berjanji di hadapan Tuhan sehingga membuat mereka semakin bertanggungjawab karena

(4)

4 mereka mengungkapkan janji di hadapan Tuhan disaksikan oleh seluruh jemaat yang juga adalah orangtua dari anak-anak yang akan mereka layani.

 Perlu perubahan pandangan tentang posisi guru KAKR. Guru KAKR bukan satu-satunya yang memegang tanggungjawab terhadap pelayanan KAKR tetapi semua pihak harus ikut bertanggungjawab terhadap pelayanan KAKR. Pendeta harus menyadari tugasnya untuk memberikan pembinaan kepada jemaat yang berarti juga harus turut andil dalam pelayanan KAKR, diawali oleh Pendeta maka akan diikuti oleh Pertua dan Diaken. Pendeta, Pertua dan Diaken serta Guru KAKR adalah rekan sekerja dalam usaha pembinaan jemaat. Guru-guru KAKR juga diteguhkan dihadapan jemaat sama dengan penatua dan diaken sebagai para pelayan sehingga seharusnya mereka mempunyai porsi yang sama dalam pelayanan dan seharusnya bertanggungjawab terhadap pelayanan yang ada dalam gereja tidak terkecuali pelayanan kepada anak.

 Membuat program tentang Pembinaan guru KAKR ataupun persekutuan guru KAKR yang diadakan setiap tahunnya di setiap jemaat atau setidaknya di setiap klasis (berbeda dengan kursus) karena ilmu pengetahuan senantiasa berkembang dan hal-hal baru serta perubahan selalu muncul. Pembinaan ini bertujuan untuk penyegaran bagi guru-guru KAKR sekaligus mengenalkan tentang hal-hal baru tersebut. Persekutuan guru-guru KAKR ini juga penting karena melalui persekutuan ini guru-guru KAKR dapat saling berbagi pengalaman dan saran dalam pelayanan kepada anak.

3. Guru KAKR dan Sekolah Minggu:

 Pedoman yang diberikan oleh moderamen KAKR adalah sebuah contoh sehingga dituntut kreativitas dari guru-guru KAKR untuk mengembangkan pengajaran. Guru-guru KAKR harus terus belajar dan tidak menutup diri untuk melihat hal-hal

(5)

5 yang baru. Belajar berarti berusaha untuk mencari bahan ajar di luar buku pedoman yang telah diberikan oleh KAKR moderamen GBKP.

 Bagi guru-guru KAKR yang ada di desa, yang kesulitan menangani anak-anak karena tidak ada pembagian kelas dapat memberdayakan anak-anak KAKR untuk membantu kesenjangan ini. Misalnya, guru-guru bisa meminta bantuan anak-anak remaja untuk duduk berpencar diantara anak-anak tanggung dan anak-anak kecil. Anak-anak remaja ini dapat membantu guru untuk menenangkan anak-anak yang lainnya dan juga dapat membantu anak-anak yang lain untuk mengerti pengajaran yang diberikan. Melalui cara ini guru-guru juga sudah melatih anak untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal mereka. Guru-guru KAKR di pedesaan juga jangan menutup diri akan perkembangan yang baru, ikut serta dalam setiap pertemuan guru-guru KAKR yang diadakan oleh klasis agar dapat bertukar pikiran dan berdiskusi dengan guru-guru KAKR dari jemaat yang lain (semi kota maupun kota) sehingga bermanfaat bagi pengembangan pengajaran di sekolah minggu.

 Bagi guru-guru KAKR yang ada di semi kota, manfaatkan fasilitas yang diberikan gereja secara maksimal. Adakan diskusi juga dengan pengurus KAKR di runggun/jemaat. Terus bereksperimen dengan model-model pangajaran yang ada dan bekerjasama antar guru-guru yang lain agar semua guru-guru KAKR dapat maju bersama.

 Bagi guru-guru KAKR yang ada di kota. Beruntung orang-orang yang mendapat tempat di kota karena merekalah orang pertama yang akan menerima informasi mengenai perkembangan-perkembangan yang terbaru termasuk juga dalam hal pengajaran. Berusalah mencari sumber lain dalam mengajar selain pedoman KAKR karena di kota telah banyak berdiri toko-toko buku yang membantu

(6)

guru-6 guru KAKR untuk terus belajar. Manfaatkan media dalam pengajaran yang dilakukan misalnya LCD, laptop dll. Anak-anak di kota juga telah mengenal hal-hal tersebut sehingga guru-guru dapat juga berkreasi dengan hal-hal-hal-hal tersebut untuk menyeimbangkan dengan anak-anak sekolah minggu dan sekolah minggu akan menarik karena guru-guru dapat mengajar sesuai dengan keadaan anak-anak sekolah minggunya.

4. Orangtua :

 Orangtua harus menyadari pada awalnya anak-anak diciptakan dan dititipkan bagi orangtua sehingga sewajarnya anak-anak adalah tanggungjawab dari orangtua, tanggungjawab ini termasuk juga bertanggungjawab akan pendidikan yang diperoleh oleh anak. Orangtua seharusnya mendampingi anak dalam pendidikan yang mereka terima. Begitu juga dalam sekolah minggu, orangtua juga seharusnya mendampingi dan mendukung pelayanan yang diberikan kepada anak mereka. Pelayanan kepada anak ini adalah salah satu usaha gereja yang dapat membantu orangtua dalam memberikan pendidikan iman bagi anak-anak mereka. Mengahargai usaha tersebut, para orangtua seharusnya mendukung pelayanan terhadap sekolah minggu ini. Dukungan yang dapat diberikan adalah menyediakan tempat bagi anak-anak ketika mereka membutuhkan tempat PA (pemahaman Alkitab), turut memberikan evaluasi terhadap pengajaran di sekolah minggu. 5.3 Usulan Penelitian Selanjutnya

Pendidikan akan terus mengalami perubahan dan perkembangan sehingga dibutuhkan kepekaan terhadap perubahan yang ada dan penelitian yang berlanjut untuk melihat lebih dalam perubahan atau perkembangan yang terjadi. Penelitian ini hanyalah salah satu sumber yang bisa membuka jalan untuk penelitian yang lebih lanjut mengenai metode dan media pengajaran di sekolah minggu.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Kasian (2000: 250) menyatakan bahwa pendapatan adalah hasil produksi seluruhnya yang dihasilkan setiap bulan, baik berupa alat-alat produksi, benda-

Dalam Proses penulisan skripsi ini, penulis melakukan pengumpulan data di Master Studio serta didukung oleh studi pustaka dari berbagai sumber literatur dan perkuliahan yang

Primer BF02 dapat mengamplifikasi dengan baik untuk sampel burung bondol kalimantan (Lonchura fuscans), sedangkan Primer BF03 harus dilakukan optimasi PCR dengan BSA 0,5 µl..

Dalam penelitian ini, penulis mengukur 100 orang responden dari berbagai level jabatan (staff hingga Kasubid) pada institusi Kementerian PU, BAP- PENAS, Dinas PU, Tenaga Ahli

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA

Traditional market management in Tsukiji Fish Market based on marketing mix (product, place, promotion, price, people, processes, programs, performance)..

Duncan menunjukkan bahwa perlakuan komposisi bahan baku karbon pelet menghasilkan kadar karbon terikat yang berbeda nyata pada P1 dengan perlakuan lainnya (Lampiran 2)..

Menurut Micail Amstrong dalam (Anoki 2010) menyatakan bahwa Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh suatu organisasi, sedangkan