• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT SAFWAN IDRIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT SAFWAN IDRIS"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT SAFWAN IDRIS

Oleh:

Najamul Wathan

NIM 1520410073

TESIS

Diajukan kepada Program Magister (S2)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M. Pd.) Program Studi Pendidikan Islam

Pemikiran Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

YOGYAKARTA 2017

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama NIM

Jenjang

Program Studi Konsentrasi

Najamul Wathan, S"Pd.I t520410073

Magister (S2)

Pendidikan lslam

Pemikiran Pendidikan Islam

menyatakan bahwa naskah

tesis

ini

secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya

sendiri,

kecuali

pada bagian-bagian

yang

dirujuk sumbernya.

Yogyakarta, 23 Apri 2417

Saya yang menyatakan,

S.Pd.I. NIM: 1520410a73

(3)

PERI{YATAAN BEBAS PLAGIASI

Yang bertanda tangan di baq.ah ini :

Nama NIM jenjang

Program Studi Konsentrasi

Najamul Wathan, S.Pd.I 1520410073

tuiagister (S2) Pendidikan Islam

Pemikiran Pendidikan Islam

men;'atakan bah*'a naskah tesis

ini

secara keseluruhan benar-benar bebas dari plagiasi. Jika

di

kemudian hari terbukti melakukan plagiasi, maka saya siap ditindak sesuai ketentuan hukunr berlaku.

Yogyakart4 23 April 2017 Saya yang menyatakan.

Najamul Wathan, S.Pd.I. NIM: 1520410073

(4)

Hf3

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

MAGISTER ILMU TARBIYAH DAI! KEGURUAN

PENGESAIT{N

B-536iUN. $2IDT/PP 0 t. I /05 /20 I 7

Tesis

berjudul

: KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENT RUT SAFWAN

IDRIS NiM Jenjang Proganr Studi Konsentrasi Tarrggal Ujian

Telah

dapat diterirna sebagai salali satn syarat Pendidikan (M.Pd.)

Najamul Wathan, S.Pd.l i s204i0073

Magister

Pendidikan Islarn

Pernikiran Pendidikan islarn

09 Mei 2017

mernperoleh gelar Magister

Yogyakafia,23 }/,iei2ALT

(5)

Tesis berjudul Nama

NlM

{tcnsentrasi

Ketua Sidang Ujian'Penguji ,$ekretaris Si dang U.; ian,Penguj i

Penguji/Fembimbing Penguji

rvaktu Hiiaiil{asil Ilredikat

KEM ENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA UIN SUNAN KALUAGA YOGYAKARTA

MAGISTER ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJL{N TESIS

: KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT SAFWAN IDRIS :Najamiil Wathan. S Pd.i

: 1520410073

: Pemikiran Pendidikan Islam T'elah disetujui tirn penguju ujr'an nrunaqas.v-ah:

: Dr. Ivlahmud Arif. M,Ag

: Dr. Maemonah, M Ag : Dr. Muqorrirn. M.Ag :Dr. Fl. Karri,'adi. M A_u

/

{ ( ( diuji di Yogvakarta pada tanggal. 9 Mei 2017

: 08 00-09 00 Wib . A-l _7.76 , I)engan Pujianr'

7,,,

) )

(6)

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth.,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kahjaga

Yogyakarta

As s ql amu' alaikum u/r, wb.

Setelah melatr<ukan bimbingan" arahan" dan koreksi terhadap penulisan tesis yang berjudul:

KONSEP PENDIDIKAI$ ISLAM MENURUT SAFWAN IDRIS

Yang dihrlis oleh: Nama NIM Fakultas Jenjang kogram Studi Konsentrasi

:

Najamul \ffathano S.Pd.I

t

15204fi073

:

llmu Tarbiyah dan keguruan

:

Magister (S2)

:

Pendidikan Islam (PI)

:

Pemikiran Pendidikan Islam (PP|

Saya bmpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada Progr*m Studi Magister (S2) Fak{tas Ilmu Tmbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga uutuk diajukan dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd).

Was s al amu' alaifutm wr,w b.

Dr. Muqowim, M.Ag.

vi

Yogyakarta, 23 April 2A17

(7)

vii

ABSTRAK

Najamul Wathan., Konsep Pendidikan Islam Menurut Safwan Idris Tesis, Yogyakarta: Pemikiran Pendidikan Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga , 2017.

Safwan Idris merupakan tokoh pembaharu pendidikan Islam di Aceh. Pembaharuan yang berhasil dilakukannya adalah membangun relasi yang baik antara pendidikan tradisional dayah dengan lembaga pendidikan IAIN Ar-Raniry selama ini terjadinya dikotomi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pendidikan Islam menurut Safwan Idris dan menganalisis implikasi konsep pendidikan Islam Safwan Idris terhadap konsep pendidikan Islam di UIN Ar-Raniry. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (Libray Research) dengan pendekatan historis-filosofis. Sumber data menggunakan dua acuan sumber data primer dan sumber data sekunder. Dimana data dikumpulkan dari buku-buku, jurnal, artikel, dan sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara. Sedangkan tehnik analisa data yang digunakan yaitu metode Content Analysis.

Melalui penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: 1) kurikulum pendidikan Islam dalam pandangan Safwan Idris menekankan pada aspek usaha pendidikan dengan menyiapkan tenaga ahli agama sehingga umat bisa berkembang dan terbina dengan baik tanpa ada tenaga-tenaga ahli yang menjadi pilar-pilar umat dan ahli-ahli agama yang berperan sebagai tokoh-tokoh dan pemimpin masyarakat yang telah memberikan sumbangan besar dalam masyarakat. 2). Proses Pembelajaran dalam pandangan Safwan Idris meletakkan dasar kombinasi nilai pergerakan keilmuan yaitu moralitas, intelektualitas dan silaturahmi yang merupakan kunci dasar proses pembelajaran dalam pendidikan Islam untuk menanamkan nilai-nilai keislamanan. 3). Lembaga pendidikan dayah Safwan Idris menginginkan lembaga dayah tidak seharusnya menutup diri dari perubahan, tetapi dayah sebagai lembaga pendidikan harus mampu bersaing di era globalisasi dengan tanpa melepaskan identitas kedayahannya. Adapun lembaga pendidikan meunasah sebagai tempat pendidikan pertama agama selain rumah. Kurikulum yang dilaksanakan dalam pendidikan di meunasah merupakan kurikulum dasar dalam pendidikan anak-anak di Aceh terutama kurikulum berisi pelajaran membaca Al-Quran yang dimulai dengan pengenalan huruf hijaiyah. Kata Kunci: Konsep Pendidikan Islam, Safwan Idris.

(8)

ix

MOTTO

اًراَن ْْمُكيِلْهَأَو ْْمُكَسُفنَأ اىُق اىُنَمآ َْنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. (Q.S al-Tahrim:6).

(9)

x

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk almamater tecinta

Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prodi Pendidikan Islam

Pemikiran Pendidikan Islam

(10)

xi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan salam kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun dalam menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya menuju kebahagian dunia dan akhirat.

Akhirnya tesis yang berjudul konsep pendidikan Islam menurut Safwan Idris dapat diselesaikan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Magister di dalam program studi pendidikan Islam konsentrasi pemikiran pendidikan Islam pada program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Yogyakarta Sunan Kalijaga. Penulis menyadari terselesaikan tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. KH. Yudian Wahyudi, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

2. Bapak Dr. Ahmad Arifi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, yang telah memberikan kemudahan bagi penulis di dalam proses penandatangan berkas-berkas serta hal-hal berkaitan dengan administrasi.

3. Bapak Dr. H. Radjasa, M.Ag selaku Ketua Prodi Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang telah memberikan memberikan fasilitas dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di program

(11)

xii

Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Yogyakarta Sunan Kalijaga.

4. Bapak Dr. Muqowim, M.Ag selaku dosen pembimbing dan juga penasihat akademik (PA) yang telah banyak memberikan arahan dan koreksi terhadap tesis ini sehingga menjadi karya yang lebih baik.

5. Kepada seluruh civitas akademika Program Magister Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri sebagai tempat interaksi penulis selama menjalani studi di kampus.

6. Kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang telah memberikan beasiswa penuh selama 24 bulan dalam menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Yogyakarta, serta kepada seluruh awardee LPDP PK-30, awardee LPDP SALEUM dan awardee LPDP UIN Sunan Kalijaga. 7. Kepada ayahanda dan ibumda tercinta Umar. A dan Salwani yang telah

mendoakan dan mendukung sepenuhnya tanpa henti baik moril maupun materil dalam menempuh pendidikan di Yogyakarta dan tidak lupa juga kepada ayah mertua Nasir Adam dan ibu mertua Halimah yang juga ikut mendoakan dan memberi semangat kepada penulis.

8. Kepada Istri tercinta Yusni Wati yang ikut mendoakan dan mendukung sepenuhnya serta penyemangat penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

9. Terima kasih saya haturkan abang kandung Dedy Taswiyah, kakak kandung Eva Diana, dan adik kandung Lia Selva yang juga ikut andil dalam memberikan semangat dalam menyelesaikan tesis. Dan juga kepada

(12)

xiii

keponakan Muhammad Altaf Fardan dan Nazla Khaira yang telah menjadi api penyemangat di hari-hari yang lelah dalam penyelesaian tesis ini.

10. Terima kasih juga kepada Ibu Alawiyah istri Alm Prof. Dr. Tgk. H. Safwan Idris, bapak Prof. Yusni Saby, Ibu Tasnim Idris, bapak Safrul Muluk, bapak M. Jamil Yusuf, Dedy Saputra, Zahrul Fadhi Johan, Iromi Ilham, Irwan Adaby, Imam Saleum, Ramzi Murziqin, Ade Ikhsan Kamil, yang telah ikut membantu penulis dalam mendapatkan data penelitian.

11. Kepada teman-teman seperjuangan mahasiswa Pemikiran Pendidikan Islam (PPI) program Magister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Yogyakarta Sunan Kalijag Muktharom, Andri, Nurul, Miskan, Ricky, Basyir, Mukhlasin, Bahrul, fakrhan, Supriadi, fahmi dan alfian yang telah bersama-sama selama dua tahun di dalam taman ilmu.

12. Terima kasih juga kepada warga HIMPASAY (Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogya) periode 2016-2017 serta kepada seluruh mahasiswa Aceh di Yogyakarta yang telah bersedia menyediakan waktu untuk saling bertukar pikiran dalam pembentukan ide-ide untuk penyelesaian karya ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

(13)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan tesis

ini

masih banyat kelemahar dan kekuraegarr, Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran demi kesempurnaan tesis ini. Aamiin

Yogyakarta, 23 April 2017 Penulis ^,i ./ ,t

{t

}ll

{

l-M[.*

\t ,ttr

lg i

Najamul Wathan, S.Pd.I Nim: 1520410073

(14)

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAN KEASLIAN ... ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KEASLIAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

PERSETUJUAN TEAM PENGUJI ... v

NOTA DINAS PEMBIMBING ... vi

ABSTRAK ... vii MOTTO ... ix HALAMAN PERSEMBAHAN ... x KATA PENGANTAR ... xi DAFTAR ISI ... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

D. Kajian Pustaka ... 5

E. Metode Penelitian... 10

F. Sistematika Pembahasan ... 13

BAB II KONSEP PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Konsep Pendidikan Islam ... 16

B. Kurikulum Pendidikan Islam ... 21

C. Metode Pembelajaran Pendidikan Islam ... 33

D. Lembaga Pendidikan Islam ... 41

1. Keluarga sebagai lembaga pendidikan Islam ... 44

2. Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam ... 48

3. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam ... 50

4. Mesjid sebagai lembaga pendidikan Islam ... 52

5. Perguruan Tinggi Islam sebagai lembaga pendidikan Islam ... 54

BAB III BIOGRAFI SAFWAN IDRIS A. Biografi Safwan Idris dan Pendidikan ... 60

(15)

xvi

C. Corak Pemikiran Safwan Idris ... 74

D. Pengalaman Organisasi Safwan Idris ... 78

E. Karya-karya Safwan Idris ... 79

BAB IV PEMIKIRAN SAFWAN IDRIS TENTANG PENDIDIKAN ISLAM A. Kurikulum Pendidikan Islam Menurut Safwan Idris ... 85

B. Proses Pembelajaran Dalam Pandangan Safwan Idris ... 87

1. Moralitas ... 90

2. Intelektual ... 95

3. Silaturrahmi ... 98

C. Lembaga Pendidikan Islam... 100

1. Lembaga Pendidikan Dayah... 102

2. Lembaga Pendidikan Meunasah... 111

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...119

B. Kritik dan Saran...120

C. Penutup...121

DAFTAR PUSTAKA... 122 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Safwan Idris merupakan tokoh pembaharu pendidikan Islam di Aceh. Pembaharuan yang berhasil dilakukannya adalah membangun relasi yang baik antara pendidikan tradisional dengan lembaga pendidikan modern. Lembaga pendidikan tradisional yang dimaksud adalah lembaga dayah,1 sementara lembaga pendidikan modern adalah kampus IAIN Ar-Raniry. Sebelumnya terjadi dikotomi antara kedua lembaga tersebut. Namun demikian, untuk menyelesaikan persoalan di kotomi antara keduanya, Safwan Idris melakukan terobosan dengn cara melegalisasikan ijazah bagi alumni-alumni dayah tradisional Aceh untuk dapat melanjutkan studi ke kampus IAIN Ar-Raniry, karena status ijazah dayah disetarakan dengan ijazah SMA/sederajat. Dengan demikian, terobosan tersebut mendapat respon yang baik dari masyarakat Aceh khususnya lulusan dayah tradisional yang ada di Aceh.

Safwan Idris adalah seorang ulama dan intelektual muslim. Sebagai ulama dan intelektual Muslim Safwan Idris telah memberikan gagasan-gagasan serta pemikiran terhadap pendidikan Islam diantaranya sebagai mana yang dikatakan oleh Al Yasa Abu Bakar bahwa konsep pendidikan Islam

1 Dayah adalah sebuah lembaga pendidikan islam tradisional yang telah mengakar bagi

masyarakat nusantara sejak zaman kolonial. Dayah berasal dari bahasa Arab yaitu zawiyyah. Sejak zaman kerajaan Islam Samudera Pasai sampai kepada kerajaan Islam Aceh Darussalam dan sampai sekarang lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut dinamakan dengan dayah. Secara umum dayah disebut sebagai pesantren. Lihat Safwan Idris, Perkembangan Pendidikan

Pesantren/Dayah (Antara Tradisi dan Pembaharu) dalam Badruzzaman Ismail, Perkembangan Pendidikan di Daerah Istimewa Aceh, (Banda Aceh: Majelis Pendidikan Daerah Propinsi Daerah

(17)

2

Safwan Idris dirumuskan dengan pertama, tetap mempertahankan jurusan “umum” seperti bahasa Inggris yang ada pada IAIN Ar-Raniry pada saat itu, 2

karena pada tahun 70-an fakultas Tarbiyah telah mendapat sambutan positif dari Departemen Agama, akan tetapi pada awal 80-an jurusan “umum” diinstruksikan untuk ditutup dengan alasan berada di luar konsentrasi IAIN sebagai institut yang menggeluti bidang kajian keislaman. Kedua, berupaya untuk menyeragamkan kualitas pengetahuan agama dan mengupayakan peningkatan penghayatannya di kalangan mahasiswa. Ketiga, berupaya lebih mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat dalam upaya memberdayakan masyarakat di satu sisi dan mengakrabkan pengelola IAIN sendiri dengan masyarakat dan dengan masalah nyata yang berkembang di masyarakat di sisi lain.3

Safwan Idris juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam modern di Aceh. Ia juga banyak memiliki ide dan gagasan yang cemerlang baik dalam pengembangan IAIN Ar-Raniry maupun di kampus luar. Safwan Idris telah meletakkan dasar-dasar kombinasi nilai pergerakan keilmuan yaitu dengan moralitas, intelektual dan silaturrahmi. Maksud daripada moralitas adalah perilaku yang senantiasa mencerminkan integritas pribadi muslim sejati. Intelektual adalah kecerdasan yang senantiasa bertindak secara terukur dan bertanggung jawab dengan mengedepankan rasionalitas berpikir, sedangkan silaturrahmi merupakan

2 IAIN yang penulis maksudkan adalah IAIN Ar-Raniry yang sekarang berubah menjadi

UIN Ar-Raniry

3

Tim Penyusun IAIN Ar-Raniry, Kearifan Yang Terganjal Safwan Idris Ulama dan

(18)

3

landasan humanis yang harus senantiasa dijaga secara sinergis dan berkesinambungan sebagai komitmen kemanusiaan.4

Selain itu konsep pendidikan Islam Safwan Idris yaitu membentuk lembaga Badan Pembinaan (BP) Halaqah yang bertujuan untuk pembinaan membaca Al-quran bagi mahasiswa IAIN Ar-Raniry agar mampu membaca dan memahami Al-Quran secara keseluruhan. Untuk penguatan bahasa asing Safwan Idris juga membentuk lembaga LDC (Language Development

Center) yang tujuannya untuk belajar bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Adapun ide dari pembentukkan dua lembaga tersebut merupakan lanjutan dari lembaga Ma‟had Ali yang sebelumya tidak berjalan dengan baik karena kondisi pada saat itu lembaga tersebut tidak mempunyai asrama bagi mahasiswa serta kurangnya infrastuktur.5 Dari hal inilah beliau sangat menyakini bahwasanya pendidikan Islam merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Armai Arif bahwasanya pendidikan Islam pada hakekatnya adalah suatu proses yang berlangsung dan berkesinambungan sedangkan tugas dan fungsinya adalah pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung sepanjang hayat, dimulai dari kandungan sampai akhir hayat. Adapun tugas pendidikan Islam membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke

4 Sayed Muniruddin Az-Zahir, Safwan Idris Sebagai Sosok Muslim Demokrat Aceh, lihat

Tim Penyusun IAIN Ar-Raniry, Kearifan Yang Terganjal Safwan Idris Ulama dan Intelektual

Aceh, (Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2004), hlm. 140.

5

Tim Penyusun IAIN Ar-Raniry, Kearifan Yang Terganjal Safwan Idris Ulama dan

(19)

4

tahap sampai mencapai titik optimal dan fungsinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan belajar dengan baik.6

Tokoh tersebutlah yang menginspirasi peneliti untuk menguak pemikiran tentang pendidikan yang telah Safwan Idris gagaskan. Peneliti berharap pemikiran tokoh tersebut dapat menjadi referensi para pencetus gagasan pendidikan selanjutnya. Penjelasan di atas merupakan sedikit pemaparan mengenai pemikiran pendidikan Islam menurut Safwan Idris yang menjadikan peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih lanjut dengan tema “Konsep Pendidikan Islam Menurut Safwan Idris” Sebagaimana telah penulis singgung di atas bahwasanya Safwan Idris merupakan salah seorang tokoh yang cukup dikenal khususnya di Aceh, apalagi beliau merupakan mantan Rektor IAIN Ar-Raniry ke-7, namun sangat memprihatinkan konsep pemikiran Safwan Idris sangat kurang dikaji terutama dalam pendidikan Islam. Beranjak dari asumsi ini penulis ingin melihat lebih dalam mengenai konsep pemikirannya.

B. Rumusan Masalah

Dari permasalahan di atas muncullah beberapa masalah yang akan penulis kaji. Adapun yang menjadi rumusan masalahnya dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana konsep pendidikan Islam menurust safwan Idris?

2. Bagaimana implikasi konsep pendidikan Islam Safwan Idris terhadap konsep pendidikan Islam di UIN Ar-Raniry?

6

Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 16.

(20)

5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendeskripsikan konsep pendidikan Islam menurut Safwan Idris.

b. Untuk menganalisis implikasi konsep pendidikan Islam Safwan Idris terhadap konsep pendidikan Islam di UIN Ar-Raniry.

2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan teoritis

Kegunaan penelitian ini dapat menambah pengetahuan keilmuan tentang konsep pendidikan Islam menurut Safwan Idris tentang kurikulum pendidikan Islam, proses pembelajaran serta lembaga pendidikan dayah dan meunasah.

b. Kegunaan Praktis

1. Penelitian ini akan menambah informasi dan wawasan terhadap mahasiswa tentang konsep pendidikan Islam.

2. Untuk merumuskan konsep pendidikan Islam dari pemikiran baru sehingga kedepan wacana pendidikan Islam semakin kaya

D. Kajian Pustaka

Untuk mengetahui sejauh mana objek pengkajian atas penelitian ini, terutama menyangkut tentang konsep pendidikan Islam dalam perspektif pemikiran Safwan Idris, maka Pertama, Tesis yang ditulis oleh Saiful Latif7

7

Saiful Latif, Konsep Pembaharuan Sistem Pendidikan Islam Menurut Azyumardi Azra dan Abdul Malik Fadjar, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015

(21)

6

pada tahun 2015 dengan judul “Konsep Pembaharuan Sistem Pendidikan Islam Menurut Azyumardi Azra Dan Abdul Malik Fadjar”. Adapun masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep pembaharuan sistem pendidikan Islam menurut Azyurmardi Azra dan Abdul Malik Fadjar dan bagaimana persamaan dan perbedaan konsep pembahruan sistem pendidikan Islam menurut Azyumardi Azra dan Abdul Malik Fadjar. Sedangkan hasil penelitian yang diperoleh dari pemikiran Azyumardi Azra yaitu Pertama tujuan pendidikan Islam untuk mewujudkan manusia khalifah

fil ardhi harus lebih ditekankan pada perwujudan generasi muslim yang

menguasai ilmu agama dan ilmu umum tanpa ada dikotomi antaredua term ilmu tersebut. Kedua, kurikulum pendidikan Islam harus mampu menyuasaikan zaman dengan integrasi imu agama dan sains serta teknologi.

Ketiga, lembaga pendidikan Islam sebagai sarana proses mendidik harus

berani meronstruksi kualitas dengan modernisasi sistem dan manajemen menjadi lebih profesional. Keempat, lembaga pemerintah harus sinergi membangun kerjasama dalam satu visi-misi tanpa adanya diskrimanasi dalam pendidikan antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Adapun hasil penelitian dari pemikiran Abdul Malik Fadjar yaitu Pertama, Pendidikan Islam harus menunjukkan perubahan dan pembenahan pada sistem manajemen untuk mencapai tujuan pendidikan berkualitas yang dapat memobilisasi sumber daya manusia dan ilmu pengetahua. Kedua, sistem pendidikan harus didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik dari lembaga, kurikulum maupun yang lain. Ketiga, para pemegang kebijakan

(22)

7

harus melakukan perbaikan dengan berorientasi pada pendidikan berwawasan semesta, berwawasan kehidupan utuh dan multi dimensional yang berbasis pada masyarakat dan budayanya.

Berdasarkan penjelasan di atas tentu penelitian penulis sangat berbeda dengan penelitian Saiful Latif yang mengkaji tentang konsep pembaruan pendidikan Islam dari Azyumardi Azra dan Abdul Malik. Letak perbedaan yang paling menonjol terdapat dari segi ketokohannya yaitu penulis meneliti penelitian dengan pemikiran pendidikan Islam Safwan Idris

Kedua, Tesis yang di tulis oleh Al Furqon Hasbi8 pada tahun 2006 dengan judul “Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibn Qayyim: Relevansinya Dengan Pendidikan Modern”. Dalam penelitian ini dirumuskan beberapa pokok pemasalahanya yaitu Bagaimana konsep pendidikan Islam menurut para pakar pendidikan sebelum Ibn Qayyim, Bagaimana konsep pendidikan Islam menurut Ibn Qayyim, Bagaimana relevansinya dengan konsep pendidikan modern. Adapun hasil penelitian ini adalah Ibn Qayyim memperhatikan tiga unsur yang ada pada diri manusia yaitu unsur jasmani (psikomotorik) yang meliputi pembinaan badan, ketrampilan (skill) dan pendidikan seksual, unsur ruhani (afektif) yang meliputi pembinaan iman, akhlak dan iradah (kehendak), unsur akal (kognitif) yang meliputi pembinaan kecerdasan dan pemberian pengetahuan. Alat pendidikan menurutnya beragam, baik yang bersifat meterial seperti alat tulis dan panca indra maupun yang bersifat non material seperti metode pengajaran. Lingkungan

8

Al Furqon Hasbi, “Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibn Qayyim: Relevansinya Dengan Pendidikan Modern, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2006

(23)

8

menurutnya sangat berpengaruh dalam pendidikan. Lingkungan yang dimaksud ialah keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan dan masjid. Pendidik dan peserta didik menurutnya harus menghiasi dirinya dengan sifatsifat yang baik dan akhlak yang mulia. Konsep pendidikan Ibn Qayyim yang komprehensif tersebut masih sangat relevan dengan konsep pendidikan modern saat ini.

Ketiga, Tesis yang tulis oleh Isnaini9 pada tahun 2014 dengan judul “Konsep Pendidikan Islam Dalam Kisah Nabi Ibrahim Dalam Al-qur’an”. Adapun masalah yang dikaji yang penelitian ini adalah bagaimana konsep pendidikan Islam dalam kisah Nabi Ibrahim dalam Al-qur’an. Adapun hasil penelitian tesis ini adalah tujuan pendidikan dalam kisah Nabi Ibrahim adalah memaksimalkan fungsi akal, membentuk generasi muslim yang berkualitas, menjadi pemimpin orang muttaqin, mewujudkan pendidikan Islam yang humanis dan memiliki akhlak mulia. Karakter peserta didik dalam kisah ini adalah keingintahuan yang besar dan sikap kritis, sabar dalam mengilmui suatu hal, ikhlas dan taat menjalani perintah, menjaga perilaku yang baik kepada Allah, memiliki tekad yang kuat, serta rajin dan tekun melakukan suatu pekerjaan. Adapun materi pendidikannya mencakup kajian keislaman yang ada dalam tiga ajaran pokok Islam, yakni „aqidah meliputi: larangan syirik dan perintah untuk istiqamah menapaki jalan Allah, bersyukur atas nikmat-nikmat Allah, sedangkan untuk ibadah atau syari‟ah meliputi shalat

9

Isnaini, Konsep Pendidikan Islam Dalam Kisah Nabi Ibrahim Dalam Al-Qur’an, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014

(24)

9

dan do’a, haji, dan akhlak meliputi akhlak kepada Allah, mematuhi orangtua serta mempergaulinya dengan baik dan memuliakan tamu dan kajian sains.

Keempat, Tesis yang di tulis oleh Endah Ayuningtya. A10 pada tahun

2014 yang berjudul “Konsep Pendidikan Islam Dalam Pemikiran Ahmad Syafii Maarif”. Dalam tesis ini rumusan masalah yang di angkat adalah Bagaimana konstruksi pemikiran pendidikan Islam Ahmad Syafii Maarif mengenai pendidikan Islam di Indonesia dan bagaimana relevansi pemikiran pendidikan Islam Ahmad Syafii Maarif terhadap pendidikan Islam di Indonesia. Sedangkan hasil penelitiannya : 1) Konstruksi pemikiran Ahmad Syafii Maarif mengenai pendidikaan Islam dalam karya-karyanya terdiri dari hakikat manusia yaitu pertama, makluk yang seimbang dan otonom; kedua, berakal; ketiga, wajib beramal shaleh; keempat, makhluk yang beragama; dan

kelima, memiliki etika. Pandangannya tentang hakikat pendidikan menuntut

implementasi pendidikan integratif. Tujuan pendidikan adalah mewujudkan manusia beriman yang memiliki keunggulan intektual melalui penyatuan kebudayaan dzikr dan fikr (refleksi dan penalaran), kaya dalam amal serta anggun dalam moral dan kebajikan (hikmah). Pendidik seharusnya memiliki intelektualitas yang unggul, kurikulum pendidikan Islam haruslah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam dan pandangan tentang pendidikan itu sendiri, sedangkan metode pendidikan Islam yang ditawarkan adalah metode kritis (memadukan refleksi dan penalaran). Berdasarkan konstruk pemikiran pendidikan Ahmad Syafii Maarif yang telah diuraikan, secara umum hakikat

10

Endah Ayuningtya. A, Konsep Pendidikan Islam dalam Pemikiran Ahmad Syafii Maarif, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014.

(25)

10

pemikiran pendidikan Islam Ahmad Syafii Maarif dapat diklasifikasikan menjadi humanis, kritis, idealis, dan religius. 2) Dari beberapa pemikiran pendidikan Ahmad Syafii Maarif tersebut, dipahami bahwasannya sangat relevan terhadap praktek pendidikan Islam di Indonesia dan sangat urgent untuk diimplementasikan. Diharapkan dengan berpijak pada pandangan-pandangan filosofis Ahmad Syafii Maarif mengenai konsep pendidikan Islam yang humanis, kritis, idealis, dan religius dapat memperkuat kerangka filosofis dan meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan Islam di Indonesia.

Berdasarkan penelusuran tersebut penulis tidak menemukan adanya penulisan, kajian ataupun penelitian tentang konsep pendidikan Islam dalam perspektif Safwan Idris. Oleh sebab itu penulis menyakini bahwasanya penelitian ini sangat berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya serta penelitian ini merupakan penelitian baru. Perbedaan mendasar terletak pada segi ketokohan dan fokus penelitian ini pada konsep pendidikan Islam dalam pemikiran Safwan Idris, sehingga penulis menyakini bahwa penelitian ini dapat mengisi kekosongan serta melengkapi kekurangan yang sudah ada.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan strategi yang di anut dalam pengumpulan data dan analisis data. Metode penelitian pada umumnya memuat tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber penelitian, metode pengumpulan data dan analisi data. Adapun uraian dari komponen tersebut sebagai berikut:

(26)

11

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam tesis ini adalah penelitian pustaka (Libray

Research). Maksud daripada Library Research adalah serangkaian kegiatan

yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.11 Kajian ini memuat atau menggali gagasan yang terkait dengan topik kajian dan harus didukung oleh data atau informasi yang diperoleh dari sumber pustaka (Literature) diantaranya buku-buku, jurnal, laporan hasil penelitian dan lain sebagainya. Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian kualitatif, sehingga dalam penelitian ini proses analisa dan interprestasi data memerlukan cara berpikir kritis dan sangat hati-hati.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatakan

Historis-Filosofis. Adapun pendekatan historis digunakan untuk mengetahui

kesejarahan tentang riwayat hidupnya, pendidikannya, serta pengalaman-pengalamanya. Sedangkan pendekatan filosofisnya digunakan untuk merumuskan secara jelas hakekat yang mendasari konsep-konsep pemikiran.12 Lebih jelasnya mengkaji tentang konsep pendidikan Islam dalam perspektif pemikiran Safwan Idris.

11 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2004), hlm. 3.

12

Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair, Metodelogi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1990), hlm. 92.

(27)

12

3. Sumber Data

Agar penelitian ini bisa mendapatkan reabilitas dan otentitas data, maka penulis menggunakan dua acuan sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Data Primer

Sumber data primer berupa buku, karya ilmiah dan hasil wawancara dengan informan. Diantara adalah:

1. Safwan Idris, Kurikulum IAIN dan Relevansinya dengan

Kebutuhan Tenaga Ahli Islam, Banda Aceh: Pusat Penelitiaan dan

Pengabdian Pada Masyarakat (P3M), 1992.

2. Safwan Idris, Perkembangan Pendidikan Pesantren/Dayah (Antara

Tradisi danPembaharuan), Lihat Badruzzaman Ismail,

Perkembangan Pendidikan di Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh:

Majelis Pendidikan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh , 1995. 3. Safwan Idris, Pendidikan di Aceh, Lihat Badruzzaman Ismail,

Perkembangan Pendidikan di Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh:

Majelis Pendidikan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh , 1995. 4. Safwan Idris“Reaktualisasi Peranan Pendidikan Dayah Dalam

Upaya Pemulihan Tata Kehidupan Masyarakat Aceh Pasca Dom”

Rapat Kerja VII Persatuan Dayah Inshafuddin Banda Aceh.

Adapun data melalui wawancara adalah informan dari keluarga Safwan Idris seperti istri, adik kandung dan menantu serta kolega Safwan Idris seperti Prof Yusni Saby, M Jamil Yusuf sebagai informan kunci. Selanjutnya penulis akan wawancarai murid-murid Safwan Idris.

(28)

13

Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh pihak-pihak lain yang tidak langsung diperoleh oleh peneliti.13

b. Data Sekunder

Adapun sumber data sekunder tersebut adalah buku yang berjudul “Kearifan yang terganjal Safwan Idris Ulama dan Intelektual Aceh” pengarangnya oleh tim penyusun IAIN Ar-Raniry terbit pada tahun 2004 cetakan kedua. Selanjutnya tulisan-tulisan yang berkenaan dengan pemikiran Safwan Idris baik di media massa (media cetak) maupun media online.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian di samping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih metode dan alat pengumpulan data yang relevan dan objektif. Adapun pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut:

a. Interview (wawancara) yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Dalam hal ini wawancara akan dilakukan secara mendalam dengan istri, menantu, adik kandung, dan sahabat dekat

b. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel baik berupa makalah, catatan transkrip buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

(29)

14

5. Analisis Data Penelitian

Teknik analisa data atau informasi merupakan sesuatu yang penting demi terwujudnya validitas penelitian, karena analisa ilmiah terhadap data yang terkumpul memberikan arti tertentu. Untuk teknik analisis kualitatifnya penulis menggunakan metode Content Analysis, yaitu teknik analisis yang menekankan pada kandungan isi dari sumber data terkait. Penulis menganalis isi dari ide, gagasan-gagasan pemikiran Safwan Idris tentang konsep pendidikan Islam.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam memahami tesis ini, maka penulis memandang perlu mengemukakan sistematika tesis. Sistematika tesis ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian tengah, dan dan bagian akhir.

Bagian awal meliputi: Halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran dan abstrak.

Bagian tengah berisi tentang uraian penelitian mulai dari pendahuluan sampai dengan penutup yang tertuang dalam bentuk sub-sub bab sebagai satu kesatuan yang terdiri dari lima bab yaitu:

Bab I tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penelitian.

(30)

15

Bab II membahas tentang pembahasan teori tentang konsep pendidikan Islam kurikulm pendidikan Islam, metode pembelajara dan lembaga pendidikan Islam. Pada bab ini akan dipaparkan secara umum konsep pendidikan Islam menurut tokoh-tokoh.

Bab III membahas tentang biografi Safwan Idris, corak pemikiran dan karya-karyanya. Dengan demikiran, diharapkan dapat menghasilkan nilai atau makna yang bermanfaat bagi para pembaca penelitian ini.

Bab IV membahas tentang Pemikiran Safwan Idris tentang pendidikan yang meliputi kurikulum pendidikan Islam, proses pembelajaran dan lembaga pendidikan Islam dan implikasi konsep pendidikan Islam Safwan Idris terhadap konsep pendidikan Islam di UIN Ar-Raniry. Dari pemaparan tersebut diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai konstruk pemikiran pendidikan Islam Safwan Idris dan Implikasinya terhadap konsep pendidikan Islam di UIN Ar-Raniry

Bab V merupakan bab terakhir. Dalam bab ini akan berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran. Setelah bab penutup peneliti akan menyajikan daftar pustaka sebagai kejelasan dan pertanggungjawaban refrensi tesis ini, serta lampiran-lampiran berupa riwayat hidup, bukti seminar proposal, dan semua hal yang berhubungan dengan proses penelitian.

(31)

121

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai penutup dalam pembahasan tesis ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Konsep pendidikan Islam yang ditawarkan safwan Idris meliputi

Pertama, kurikulum pendidikan Islam yaitu menyiapkan pilar-pilar

sebagai tenaga ahli agama dan memulainya dengan sikap kejujuran, berwawasan tinggi sehingga terbentuknya pribadi muslim yang mampu menanamka nilai-nilai keislaman kepada masayarakat.

Kedua, proses pembelajaran Safwan Idris merumuskan dengan tiga

konsep yaitu moralitas, intelektual dan silaturrahmi. karena ketiga konsep tersebut merupakan salah satu kunci dasar dalam menanamkan pendidikan Islam. Moralitas tujuan adalah untuk membentuk pribadi muslim yang baik, intelektual bertujuan untuk mencerdaskan muslim yang memahami segala pemasalahan dan silaturrahmi bertujuan untuk membentuk persatuan umat muslim.

Ketiga, Lembaga pendidikan Islam yang dirumuskan adalah

lembaga dayah dan lembaga meunasah yang merupakan kunci awal dari pendidikan Islam.

2. Implikasi dari konsep pendidikan menurut Safwan Idris adalag mendekatkan pendidikan dayah dengan pendidikan perguruan tinggi Islam yang selama ini terjadinya dikotomi hasilnya ijazah dayah bisa

(32)

122

digunakan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yaitu di IAIN Ar-Raniry. Selanjutnya lembaga dayah harus bisa membuka diri serta harus mampu bersaing di era globalisasi tanpa harus melepaskan identitas kedayahannya. Karena itu santri dayah harus mampu menguasai ilmu umum lainnya dan tidak hanya mampu memahami hukum Islam.

B. Kritik dan Saran

Sebenarnya pemikiran Safwan Idris sudah sangat cocok dengan keadaan sekarang ini karena menjadikan kurikulum pendidikan Islam untuk mencetak pilar-pilar tenaga ahli agama Islam dengan menanamkan nilai moralitas, intelektual dan silaturrahmi serta mendekatkan pendidikan dayah dengan IAIN Ar-Raniry, namun konsep tersebut belum memberikan langkah secara komplit untuk mencapai tujuan yang diharapkan Safwan Idris.

Gagasan yang ditawarkan Safwan Idris tentang konsep pendidikan Islam yang dirumuskan sebenarnya belum tuntas sehingga apa yang dicita-citakannya belum bisa tercapai sepenuhnya melalui pendidikan Islam yang ditawarkan. Akan tetapi Safwan Idris telah meletakkan pondasi awal dengan konsep pendidikan Islam yang telah dirumuskannya. Untuk itu pada perkembangan pendidikan Islam selanjutnya perlu ada kajian dan pembenahan yang lebih mendalam untuk pendidikan Islam yang lebih baik sehingga apa cita-cita oleh Safwan Idris tentang konsep pendidikan Islam dapat terkonsep dan terwujud dengan baik.

(33)

123

C. Penutup

Syukur Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai syarat kelulusan sebagai magister di UIN Sunan Kalijaga. Tesis ini berkat bantuan semua pihak yang telah membantu dan kontribusi baik berupa dukungan dan semangat guna kelancaran tesis ini.

Penulis menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan dan kekhilafan baik kata-kata, kalimat maupun susunannya. Penulis juga menyadari bahwa tesis ini jau dari kata sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kebaikan tesis ini. Mudah-mudahan tesis ini dapat dijadikan bahan telaah bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya, semoga tesis ini dapat dijadikan acuan yang diperlukan sehingga bermanfaat bagi yang membutuhkan dan dapat menjadi tambahan ilmu.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Hawas, Perkembangan Tasauf dan tokoh tokohnya di Nusantara Surabaya: Al Ikhlas, 1983.

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Ahmad, Nurwadjah, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan; Hati Yang Selamat Hingga

Kisah Luqman, Bandung: PT Marja, 2007.

Almuhajir, Politik Penyetaraan Dayah di Aceh, Jurnal Ilmiah, Islam Futura. Vol 14. No.2, 2015.

Arif, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Amiruddin, Hasbi, Menatap Masa Depan Dayah di Aceh, Banda Aceh: PENA, 2008.

Asrohah, Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001. As-Syaibani, Omar Muhammad Al-Toumy Falsafah Pendidikan Islam, terj.

Hasan Lunggalung, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.

Azwar , Syaifudin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Azra, Azyurmardi, Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan

Demikratisasi, Jakarta: Buku Kompas, 2002.

Bakker, Anton dan Achmad Charris Zubair, Metodelogi Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam Jilid II, Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000.

Haitami Salim, Moh. dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2012.

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintasan Sejarah Pertumbuhan

(35)

Hidayat, Komaruddin & Hendro Prastyo, Problem dan Prospek IAIN: Anotologi

Pendidikan Tinggi Islam, Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama

Islam Depag RI, 2000

Hidayat, Syamsul dan Ana Nur Wakhidah “Konsep Pendidikan Ibnu Khaldun Relevansinya Terhadap Pendidikan Nasional” Jurnal Studi Islam, No. 1 Juni, 2015

Hurgronje, Snouck, Aceh, Rakyat dan Adat Istiadatnya, terj. Sutan Maimoen, Jakarta: INIS,1991.

Huda, Nor, Islam Nusantara, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Ibnu Rusn, Abidin, Pemikiran Al-Gazali Tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009).

Ismail, Badruzzaman, Mesjid dan Adat Meunasah Sebagai Sumber Energi

Budaya Aceh, Banda Aceh: Majelis Pendidikan Daerah Provinsi NAD,

2002.

Idris, Safwan, Kurikulum IAIN dan Relevansinya dengan Kebutuhan Tenaga Ahli

Islam, Banda Aceh: Pusat Penelitiaan dan Pengabdian Pada Masyarakat

(P3M), 1992.

__________, Makalah Aktualisasi Pendidikan Agama Dalam Membina Moralitas

Umat, Banda Aceh: HMJ TPA, 1996

__________, Perkembangan Pendidikan Pesantren/Dayah (Antara Tradisi

danPembaharuan), Lihat Badruzzaman Ismail, Perkembangan Pendidikan di Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh: Majelis Pendidikan Daerah

Propinsi Daerah Istimewa Aceh , 1995.

__________, Pendidikan di Aceh, Lihat Badruzzaman Ismail, Perkembangan

Pendidikan di Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh: Majelis Pendidikan

Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh , 1995.

__________, “Reaktualisasi Peranan Pendidikan Dayah Dalam Upaya

Pemulihan Tata Kehidupan Masyarakat Aceh Pasca Dom” Rapat Kerja

VII Persatuan Dayah Inshafuddin Banda Aceh.

IAIN Ar-Raniry, Tim Penyusun, Kearifan Yang Terganjl; Safwan Idris Ulama &

Intelektual Aceh, Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2002.

Kodir, Abdul, Sejarah Pendidikan Islam Dari Masa Rasulullah Hingga Reformasi

(36)

M. Latif, Hamdiah, “Tradisi dan Vitalitas Dayah (Kesempatan dan Tantangan)”, Jurnal Ilmiah, Didaktika, Vol. 8 No. 2, 2007.

Madjid, Nurcholish, Bilik-Bilik Pesantren, Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta: Paramadina, 1997.

Mashuri, Dinamika Sistem Pendidikan Islam di Dayah, Jurnal Ilmiah, Didaktika, Vol. 13, No. 2, 2013.

Muhammad Iqbal, Abu, Pemikiran Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008.

Nata, Abuddin , Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013.

____________, filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:Gaya Media Pratama, 2005). Nasir, Ridlwan, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal, Pondok Pesantren di

Tengah Arus Perubahan, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005.

Reid, Anthony, Asal mula konflik Aceh (Dari Perebutan Pantai Timur Sumatra

Hingga akhir kerajaan Aceh Abad ke-19), terj. Masri Maris, Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 2005.

Rahmat, Jalaluddin dan Muhtar Gandatama, Keluarga Muslim Dalam Masyarakat

Modern, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2006.

Syar’i, Ahmad, filsafat Pendidikan Islam, Jakarata: Pustaka Firdaus, 2005. Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran, Bandung. CV Wacana Prima. 2009. Supardi, Setengah Abad UII Sejarah Perkembangan Universitas Islam Indonesia,

(Yogyakarta: UII Press,1994)

Shabri A Dkk, Biografi, Ulama-Ulama Aceh Abad XX, Jilid I, (Banda Aceh: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh, 2003).

Sunanto, Musyirfah, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007.

(37)

Tafsir, Ahmad, Sejarah Pendidikan Islam Dari Masa Rasulllah Hingga Reformasi

Di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 2015.

Umar, Bukhari, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010).

Ungguh Muliawan, Jasa, Ilmu Pendidikan Islam Studi Kasus Terhadap Struktur

Ilmu, Kurikulum, Metodologi dan Kelembagaan Pendidikan Islam,

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015.

Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran;, Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Widyanto, Anton, “Pengembangan IAIN Ar-Raniry menjadi Universitas Islam: Peluang dan Tantangannya di Era Globalisasi”, Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. XI No. 2 tahun 2011.

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004. Yasin, Fatah, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, Malang: Sukses Offset, 2008. Zed, Mestika, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2004.

Rujukan Web

http://rinarahmabintimuslim.blogspot.co.id/2015/06/profdrtgkh-safwan-idris.htm https://www.mail-archive.com/indonews@indo-news.com/msg08101.html http://www.menaranews.com/profesor-salwan-idris-sosok-ideal-orang-aceh/

(38)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Indentitas Diri

Nama :Najamul Wathan, S.Pd.I

Tempat/tgl. Lahir : Alue Tampak/19 November 1989

NIM :1520410073

Alamat Rumah : Jln Kaliurang Km 6 Gang Padega Padma Nama Ayah : Umar. A

Nama Ibu : Salwani Nama Istri : Yusniwati

Email : Najamul.w@gmail.com

Kontak : 085260404971

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Alue Tampak tahun 1996

2. MTsT Darul Hikmah Islamiyah Peunaga Rayeuk tahun 2003 3. MAN Meulaboh I tahun 2006

4. S1 IAIN Ar-Raniry tahun 2012 C. Riwayat Pekerjaan

1. Bank Syariah Mandiri D. Pengalaman Organisasi

1. Ketua bidang Pemberdayaan Anggota Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Tarbiyah IAIN Ar-Raniry

2. Pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Kaway XVI (IPMK) 3. Menteri Olah Raga dan Seni BEMA IAIN Ar-Raniry 4. Pengurus ICMI orda Aceh Barat

(39)

5.

Pengrxus Serikat Muda Aceh Barat (SAMBA)

6.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh Yogya

(HTMPASAY)

Minat Keilmuan: Pendidikan

Yogyakarta,Z4

Apil

24fi

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip dasar pengobatan asma pada ibu hamil adalah memberikan terapi optimal sehingga dapat mempertahankan asma yang telah terkontrol bertujuan untuk mempertahankan kesehatan

Pendidikan moral penting sebagai salah satu alternatif pembentukan karakter yang kuat bagi seorang calon pendidik, karena mahasiswa yang dipersiapkan sebagai

Kedung Kendo Sidoarjo. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh pemberian bahan organik kotoran ayam, bekatul, dan bungkil kelapa yang difermentasi bakteri probiotik terhadap

Simulasi Filter Harmonisa Sebagai Sumber DC Untuk memanfaatkan arus harmonisa yang diambil dari filter pasif maka cara yang dapat dilakukan yaitu mengganti induktor

Pada tabel di atas dapat dilihat dari 50 sampel bakteriuria bermakna, didapatkan bakteri penyebab ISK terbanyak adalah bakteri Gram negatif yaitu sebanyak 38 sampel (76%)...

Tingkat kemampuan siswa terhadap mata pelajaran matematika di kelas II SDN 25 Dumai Timur, Kota Dumai yang berkaitan dengan materi geometri dan pengukuran (bangun

Kebanyakan penulis dan manajer yang sukses menyarankan bahwa budaya organisasi yang kuat sangat penting bagi bisnis karena memiliki tiga faktor penting (Shahzad et al,