Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
20
PERANCANGAN SISTEM PAKAR KERUSAKAN GIGI DENGAN
METODE FORWARD CHAINING
Budi Serasi Ginting,S.Kom.,M.Kom.1, Nurhayati,S.Kom.,M.Kom.2 STMIK KAPUTAMA, Jln. Veteran No. 4A-9A
Binjai, Indonesia
Abstrak
Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang kesehatan gigi. perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gigi dengan metode forward chaining bertujuan untuk melakukan konsultasi tanpa harus bertemu dengan dokter yang memakan biaya dan waktu. Sistem pakar ini menggunakan metode representasi kaidah produksi untuk merepresentasikan pengetahuan tentang penyakit gigi beserta gejala, dan pencegahannya. Hasil uji konsultasi dengan sistem ini menunjukkan bahwa sistem mampu menentukan jenis penyakit yang diderita pasien dengan disertai terapi, dan pencegahannya, berdasarkan data-data gejala yang dipilih pengguna.
Kata Kunci : Forward Chaining, Sistem Pakar, Kerusakan Gigi.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Komputer yang pada awalnya hanya digunakan oleh para akademisi dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya: bisnis, kesehatan, pendidikan, psikologi, permainan dan sebagainya. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar dapat membantu kerja manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.
Kecerdasan buatan atau artificial
intelligence merupakan bagian dari ilmu
komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia.
Sistem Pakar (expert system)
merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan masalah dibidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Teknik penalaran yang akan dipakai adalah proses pelacakan kedepan (forward chaining).
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang kesehatan gigi, yaitu untuk menganalisa kerusakan gigi. Perawatan gigi adalah upaya yang dilakukan agar gigi tetap sehat dan dapat menjalankan fungsinya. Gigi yang
tidak terawat sehingga terkena infeksi dapat menimbulkan penyakit.
1.2 Rumusan Masalah
Meninjau dari pokok permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah di atas dapat diambil rumusan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara untuk mempermudah
user mengetahui penyakit kerusakan
gigi apa yang diderita user dari gejala-gejala yang ada?
2. Bagaimana menciptakan sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu pembelajaran dalam bidang kedokteran gigi dalam arti lain sebagai tutorial?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan peneliian ini adalah: 1. Untuk merancang suatu perangkat lunak
yang mampu mengetahui masalah kerusakan gigi yang sedang alami pasien.
2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya merawat dan menjaga kesehatan gigi.
3. Memberikan kesempatan untuk memahami dan memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. 1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
21
1. Untuk membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi penderita kerusakan gigi, dapat sesegera mungkin menanggulangi masalah tersebut. 2. Untuk memudahkan para dokter gigi
dalam pengidentifikasian penyakit yang diderita oleh pasien.
3. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan pada materi dan dapat mengaplikasikan serta mengembangkan ilmu yang diperoleh.
2. TEORI DASAR
2.1 Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowwledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar. (Muhammad Arhami, 2005).
Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. (Muhammad Arhami, 2005).
2.1.1 Elemen Sistem Pakar
2.1.1.1 Basis Pengetahuan (Knowledge
base)
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui.
2.1.1.2 Mesin Inferensi (Inference Engine) Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam basis workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan.
Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang (backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward chaining).
a. Backward Chaining
Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan
(goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan
dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya.
b. Forward Chaining
Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data
(data-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan
dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.
Berdasarkan pemaparan diatas maka teknik penalaran yang sesuai untuk penulisan penelitian ini adalah pelacakan ke depan (forward chaining).
2.1.1.3 Basis Data (Database)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
2.1.1.4 Antarmuka Pemakai (User
Interface)
User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai. Pada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai.
2.2 Penyakit – Penyakit Gigi serta Cara Perawatannya
a. Karies
Karies adalah penyakit jaringan gigi
dengan tanda-tanda kerusakan jaringan dimulai dari permukaan gigi (pit fisur daerah
interproximal) meluas kearah pulpa (Braver). Penyebab karies adalah PLAK.
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
22
Menurut kedalamannya karies dibagi : a. Karies Superfisialis
Karies Superfisialis adalah dimana
karies baru mengenai email saja (sampai
dentino enamel junction), sedang dentin
belum terkena.
Perawatan pada tahap ini cukup sederhana, dimana doktor gigi akan membersihkan jaringan karies kemudian menutupnya dengan bahan restorasi amalgam atau bahan yang le bih baru yang sewarna dengan gigi, yaitu resin komposit secara langsung. (Dr. Aziz Ahmad Srigupta, 2004)
b. Karies Media
Karies Media adalah dimana karies
sudah mengenai mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin. Perawatan pada tahap ini biasanya melakukan penambalan secara langsung dengan memberikan bahan pelapis sebelum diberikan bahan penambalan. (Dr. Aziz Ahmad Srigupta, 2004).
c. Karies Profunda
Karies Profunda adalah dimana karies baru mengenai email lebih dari
setengah dentin dan kadangkadang sudah mengenai pulpa. Perawatan saluran akar mutlak perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan penambalan. (Dr. Aziz Ahmad Srigupta, 2004) .
2.3 Data Flow Diagram (DFD)
Diagram arus data atau DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan. (Silberschatz, dkk, 2002). 2.4 FlowChart
Flowchart adalah representasi grafis dan langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri dari sekumpulan simbol, dimana masing-masing simbol merepresentasikan kegiatan tertentu. (Indra Yatini B, 2010). 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Sistem
Berdasarkan identifikasi masalah dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja pada sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan gigi adalah sebagai berikut :
1. Membuat basis pengetahuan yang mampu menampung data gejala-gejala kerusakan gigi.
2. Membangun basis pengetahuan untuk menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari penyakit apa
yang diderita oleh user dan cara perawatannya.
3. Merancang antarmuka pemakai yang dapat menjangkau semua kebutuhan user tanpa mempersulit user dalam penggunaan sistem.
3.2 Kebutuhan Informasi
Kebutuhan Informasi pada sistem yang baru ini adalah mengenai gejala-gejala yang timbul, jenis- jenis kerusakan gigi, alternatif pengobatan yang akan disarankan oleh dokter gigi yang nantinya akan digantikan oleh sistem yang dirancang.
Tabel III.1 Tabel Gejala-Gejala dan Penyakit
No Gejala Penyakit
P1 P2 P3 P4 P5 P6 1 Adanya bintik warna
coklat kekuningan 2 Rasa nyeri pada saat
minum dingin dan panas
3 Peradangan pada gingival 4 Adanya plak di
sekitar gigi dan pinggiran gusi (leher gigi)
5 Muncul bercak putih 6 Gigi menjadi busuk 7 Peradangan dari
jaringan penyanggah gigi
8 Adanya plak 9 Gigi terbentur benda
keras
10 Keroposnya gigi 11 Kecelakaan 12 Bau nafas tak sedap 13 Sulit mengunyah 14 Gigi terlihat
retak/pecah 15 Warna gigi berubah 16 Gigi berlubang 17 Adanya noda darah
pada saat menyikat gigi
18 Keluarnya nanah 19 Gigi menjadi copot 20 Seringnya minum
minuman beralkohol 21 Bergoyangnya gigi 22 Usia lanjut 23 Gigi menjadi sensitif 24 Gigi menjadi hitam 25 Mengkonsumsi
susu, keju dan asam laktik secara berlebihan 26 Iritasi local 27 Penggunaan obat-obatan 28 Adanya tambalan yang berlebihan 29 Terjadinya malnutrisi
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
23
30 Gusi terasa sakit 31 Gusi membentuk kantung sehingga dapat menampung makanan 32 Penggunaan sikat yang keras 3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Perancangan Proses
Dalam merancang sistem pakar kerusakan gigi ini penulis menggunakan metode forward chaining dalam menyelesaikan masalah, sistem diagnosa yang dirancang menyesuaikan gejala user dengan kesimpulan yang dikumpulkan ke dalam database. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan untuk mendiagnosa penyakit gigi adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan teori-teori tentang
penyakit gigi
Dalam tahapan ini, penulis mengumpulkan teori -teori yang berhubungan dengan penyakit gigi, perancangan aplikasi menggunakan PHP dan MySQL. Teori-teori ini penulis kumpulkan dari beberapa sumber seperti buku -buku di perpustakaan, artikel-artikel di internet.
2. Merancang program
Setelah teori-teori penunjang penulis rasakan cukup, langkah selanjutnya penulis melakukan perancangan terhadap program. Program yang dirancang untuk melakukan pencocokan antara gejala user dengan penyakit yang telah dikumpulkan di dalam database.
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Implementasi
Hasil implementasi dari sistem yang dibangun dari penulisan penelitian ini adalah sebuah sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan gigi, sistem pakar kerusakan gigi terdapat 5 form, yang terdiri dari form home, form info, form diagnosis, form about dan form login.
Diawali dengan form home. Form home berisi tentang penjelasan serta sejarah sistem pakar kerusakan gigi. User dapat memperoleh informasi tentang keistimewaan teknologi komputer yang dapat menjangkau berbagai bidang ilmu seperti bidang kesehatan yang gunanya nanti untuk membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi manusia dan mempermudah pekerjaan.
Pada form yang berikutnya terdapat form info. Disini penulis membatasi hanya 6 penyakit gigi. Pada form ini user dapat melihat jenis penyakit yang sering dirasakan pada saat menderita kerusakan gigi.
Berikut desain tampilan interface dan penjelasan yang penulis rancang :
Gambar III.1 Flowchart Diagnosa Penyakit oleh User
Selanjutnya untuk memahami
bagaimana sistem yang nantinya
akan dibangun dapat dilihat proses
sistem secara garis besar melalui
Data Flow Diagram (DFD) seperti
diagram berikut ini :
Data gejala penyakit
Input gejala dari user
Ada input lagi?
Pencarian kesimpulan Output hipotesa diagnosis dan solusi
diagnosis tdk Perkiraan gejala selanjutnya Mulai Selesai ya Data Adm Data User User Data Gejal a Sistem Pakar Kerusak an Gigi Admin Hasil Diagnosa
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
24
Gambar III.2 Diagram Konteks (DFD Level 0)Sistem Pakar Kerusakan Gigi
Gambar III.3 DFD Level 1 Sistem Pakar Kerusakan Gigi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Sistem dan Program
Untuk menjalankan program dalam pembuatan aplikasi Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit kerusakan gigi menggunakan program PHP dan menggunakan database MySQL, diperlukan spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras.
Gambar IV.1 Form Mulai Diagnosa
Jika user ingin mengetahui penyakit apa yang sedang dialaminya sekarang ini yaitu dengan cara menekan link MULAI untuk memulai gejala yang akan dijawab nantinya oleh use.
Gambar IV.2 Jawaban Ya dari Gejala Rasa Nyeri Pada Saat Minum Dingin Atau Panas
Setelah user mengklik link MULAI maka akan dimulai dengan muncul gejala yang pertama yaitu rasa nyeri pada saat minum dingin atau panas, kemudian mengklik tombol Ya atau Tidak, jika user mengklik menu Ya maka akan muncul gejala selanjutnya.
Gambar IV.3 Jawaban Ya dari Gejala Bau Nafas Tak Sedap
Jika pada pertanyaan yang kedua
user menjawab Ya, maka sistem akan
melanjutkan gejala selanjutnya. Seperti gambar IV.4 sebagai berikut :
Gambar IV.4 Jawaban Ya dari Gejala Sulit Mengunyah
Pada pertanyaan yang ketiga ini
user masih tetap menjawab dengan mengklik Ya, maka sistem akan melanjutkan gejala berikutnya. Seperti gambar IV.5 sebagai berikut :
Gambar IV.5 Jawaban Ya dari Gejala Seringnya Minum Minuman Beralkhohol
0.1 Logi n Adm in 0.2 Penda ftaran User Data user 0.3 Diagn osis 0.4 Penget a huan Dat a Pen get ahu an 0.5 Peny akit 0.6 Hasi l Data Penyak it Hasil Data Admin Akses Siste m Pasie n Diag nosa Admi n Penyaki t
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
25
Jika user mengklik kembali Ya akan muncul gejala seperti gambar IV.6 sebagai berikut :
Gambar IV.6 Jawaban Ya dari Gejala Bergoyangnya Gigi
Jika user mengklik kembali Ya akan muncul gejala seperti gambar IV.7 sebagai berikut :
Gambar IV.7 Jawaban Ya dari Gejala Adanya Bintik Warna Coklat Kekuningan
Jika user mengklik kembali Ya akan muncul gejala seperti gambar IV.8 sebagai berikut :
Gambar IV.8 Jawaban Ya dari Gejala Muncul Bercak Putih
Selanjutnya sistem meminta input angka yang tertera ke dalam kode diagnosis seperti gambar IV.9 berikut :
Gambar IV.9 Input Angka Ke Kode Diagnosis
Klik tombol LANJUT maka akan muncul hasil diagnosa seperti gambar IV.10 berikut ini:
Gambar IV.10 Hasil Diagnosa
Selanjutnya untuk melihat hasil diagnosa berikut terapi pengobatannya klik tombol LIHAT DETAIL sehingga akan muncul gambar IV.11 seperti berikut ini :
Gambar IV.11 Hasil Diagnosa beserta Terapi Pengobatan
Berikut contoh hasil diagnosa yang tidak memiliki kesimpulan penyakit gigi :
Gambar IV.12 Jawaban Ya dari Gejala Rasa Nyeri Pada Saat Minum Dingin Atau Panas
Jika pada pertanyaan yang kedua
user menjawab Ya, maka sistem akan
melanjutkan gejala selanjutnya.
Gambar IV.13 Jawaban Ya dari Gejala Bau Nafas Tak Sedap
Jika pada pertanyaan yang kedua
user menjawab Ya, maka sistem akan
melanjutkan gejala selanjutnya. Seperti gambar IV.14sebagai berikut :
Gambar IV.14 Jawaban Ya dari Gejala Sulit Mengunyah
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
26
Pada pertanyaan yang ketiga ini
user masih tetap menjawab dengan mengklik Ya, maka sistem akan melanjutkan gejala berikutnya. Seperti gambar IV.15 sebagai berikut :
Gambar IV.15 Jawaban Ya dari Gejala Seringnya Minum Minuman Beralkhohol
Jika user mengklik kembali Ya akan muncul gejala seperti gambar IV.16 sebagai berikut :
Gambar IV.16 Jawaban Ya dari Gejala Bergoyangnya Gigi
Jika user mengklik kembali Ya akan muncul gejala seperti gambar IV.17 sebagai berikut :
Gambar IV.17 Jawaban Tidak dari Gejala Adanya Bintik Warna Coklat Kekuningan
Dengan memilih Tidak pada gambar IV.17, maka akan ditampilkan gejala berikutnya, seperti ditunjukkan pada gambar IV.18 berikut ini :
Gambar IV.18 Jawaban Tidak dari Gejala Adanya Plak di Sekitar Gigi dan Pinggiran
Gusi (Leher Gigi)
Dengan memilih Tidak pada gambar IV.18, maka akan ditampilkan gejala
berikutnya, seperti ditunjukkan pada gambar IV.19 berikut ini :
Gambar IV.19 Jawaban Tidak dari Gejala Gigi Terbentur Benda Keras
Dengan memilih Tidak pada gambar IV.19, maka akan ditampilkan gejala berikutnya, seperti ditunjukkan pada gambar IV.20 berikut ini :
Gambar IV.20 Jawaban Tidak dari Gejala Muncul Bercak Putih
Dengan memilih Tidak pada gambar IV.20, maka akan ditampilkan gejala berikutnya, seperti ditunjukkan pada gambar IV.21 berikut ini :
Gambar IV.21 Jawaban Tidak dari Gejala Peradangan dari Jaringan Penyanggah Gigi
Dengan memilih Tidak pada gambar IV.21, maka akan ditampilkan gejala berikutnya, seperti ditunjukkan pada gambar IV.22 berikut ini :
Gambar IV.22 Jawaban Tidak dari Gejala Peradangan pada Gingival
Dengan memilih Tidak pada gambar IV.22, maka akan ditampilkan hasil dari diagnosa yang dilakukan oleh user, seperti ditunjukkan pada gambar IV.23 berikut ini :
Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai
27
Gambar IV.23 Hasil diagnosa yang tidakMemeliki Kesimpulan
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dengan adanya aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan gigi ini maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yakni :
1. Aplikasi sistem ini dapat digunakan untuk mempercepat pencarian dan pengaksesan yang membutuhkan informasi perawatan serta kesehatan gigi.
2. Pada aplikasi sistem untuk mendiagnosa kerusakan gigi bisa juga digunakan sebagai pedoman atau tutor bagi calon dokter gigi dan dokter gigi apabila calon dokter tersebut lupa akan gejala yang sedang dialami pada permasalahan gigi. 3. Aplikasi ini memiliki tampilan-tampilan yang user friendly sehingga pemakai dapat menggunakan aplikasi ini dengan mudah.
4. Pembangunan aplikasi ini dibangun dan di rancang sedemikian rupa dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan menggunakan database
MySQL. 5.2 Saran
Selain kemampuan aplikasi yang dibahas di atas, sebagai sebuah aplikasi yang baru dikembangkan, aplikasi ini sangat banyak membantu untuk pemeliharan kesehatan gigi. Penulis merasa masih banyak terdapat berbagai kekurangan. Untuk pengembangan aplikasi ini dikemudian hari ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1. Dapat dikembangkan menjadi aplikasi
yang lebih luas lagi dari pengetahuan yang ada dimilikinya.
2. Perlu beberapa penyempurnaan baik dari segi tampilan maupun isinya, sehingga dapat menampilkan gambar-gambar yang lengkap dari berbagai jenis kerusakan gigi yang lebih nyata pada sistem pakar ini.
3. Aplikasi ini diharapkan dapat dikembangkan lagi menjadi aplikasi sistem pakar yang lebih mendekati
kepada perawatan serta solusi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arhamni Muhmmad, Konsep Dasar
Sistem Pakar, Edisi Pertama,Yogyakarta : Andi, 2005. [2] Aziz Ahmad Srigupta. Perawatan Gigi
dan Mulut. Jakarta : Prestasi
Pustaka Publisher. 2004
[3] Anonim, Aplikasi Program PHP dan
MySQL untuk Membuat Website Interaktif, Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi, Madiun: MADCOMS, 2004.
[3] Bence Richard, Handbook of Clinical
Endodontics, diterjemahkan oleh
E.H. Sundoro, Universitas Indonesia (Ui Press), Jakarta, 1990.
[4] Jovan FN, Panduan Praktis Membuat
Web dengan PHP untuk Pemula,
Cetakan Pertama, Jakarta : Media Kita, 2007.
[4] Sunarfrihantono Bimo, PHP dan MySQL untuk Web, Edisi kedua,
Yogyakarta: Andi, 2003.
[6] Silberschatz, dkk, Database Organization, Yogyakarta: Andi,
2002.
[8] Yatini B Indra, Flowchart, Algoritma
dan Pemrograman Menggunakan Bahasa C++ Builder, Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
[9] http: //jendrow. wordpress.com/ 2009/08/28/ download-appserv-dan-panduan-instal-appserv/