• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES DENGAN METODE FORWARD CHAINING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES DENGAN METODE FORWARD CHAINING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

33

DIABETES DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Budi Serasi Ginting,S.Kom., M.Kom.1, Novriyeni, S.Kom., M. Kom 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Kaputama

Jln.Veteran No.4A-9A, Binjai, Indonesia

Abstraksi

Penelitian ini untuk menyelesaikan permasalahan Perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit diabetes dengan metode forward chaining bertujuan untuk melakukan konsultasi tanpa harus bertemu dengan dokter yang memakan biaya dan waktu. Sistem pakar ini menggunakan metode representasi kaidah produksi untuk merepresentasikan pengetahuan tentang penyakit diabetes beserta gejala dan pencegahannya.

Untuk mendukung sistem informasi ini penulis melakukan studi kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari dari berbagai buku juga bersumber literatur yang berkaitan dalam sistem dan studi lapangan dengan cara melakukan konsultasi kepada pihak yang berkompeten dalam hal ini pakar penyakit diabetes yang bertugas di klinik kesehatan tempat penulis mengambil data.

Software yang dirancang ini menghasilkan suatu sistem yang dapat menyelesaikan hasil uji konsultasi dengan sistem ini menunjukan bahwa sistem mampu menentukan jenis penyakit yang diderita pasien dengan disertai pencegahannya berdasarkan gejala-gejala yang dipilih pengguna.

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan sistem yang dirancang ini dapat membantu masyarakat atau orang awam yang ingin mengetahui dirinya terdiagnosa penyakit diabetes atau tidak, walaupun dokter tidak berada di tempat praktek sistem ini sudah mampu menyelesaikan masalah, namun masih kurang sempurna karena sistem ini belum dikembangkan lagi menjadi aplikasi yang lebih luas lagi seperti penambahan jenis penyakit diabetes, serta belum dikembangkan lagi menjadi aplikasi sistem pakar yang lebih mendekati kepada perawatan serta solusi yang lebih baik.

Kata Kunci : Sistem pakar, forward chaining, diagnose, penyakit diabetes

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecerdasan buatan atau artificial

intelligence merupakan bagian dari ilmu

pengetahuan komputer yang khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer. Sistem memperlihatkan sifat-sifat khas yang dihubungkan dengan kecerdasan dalam hal menirukan beberapa fungsi otak manusia, seperti pengertian bahasa, pengetahuan, pemikiran, dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh manusia.

Sistem pakar bagian dari kecerdasan buatan adalah suatu sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke

komputer, agar komputer dapat

menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual

Basic.Net, orang awam dapat mendeteksi

penyakit beserta pengobatannya dengan gejala-gejala penyakit yang telah diinputkan dalam program layaknya seperti seorang pakar dengan metode Forward Chaining

yang melakukan pemrosesan berawal dari sekumpulan data untuk kemudian dilakukan

inferensi sesuai dengan aturan yang diterapkan hingga ditemukan kesimpulan yang optimal. Mesin inferensi akan terus melakukan looping pada prosesnya untuk mencapai hasil keputusan yang sesuai.

Prof. Dr Hans Tandar Sp.PD-KEMD,

Phd. (1995), dalam penelitiannya

menyatakan bahwa Di Indonesia, pada tahun 1995 ada 4,5 juta orang mengidap Penyakit Gula/Kencing Manis (diabetes mellitus)

yang merupakan urutan ke 7 (tujuh) terbesar di dunia.

Peningkatan terjadi karena kurangnya pemahaman tentang gejala penyakit diabetes

mellitus. Hal ini terbukti dari banyaknya

pasien yang datang ke rumah sakit setelah mengarah penyakit diabetes mellitus tahap komplikasi. Sistem pakar ini dipastikan dapat membantu orang awam dalam menangani masalah kesehatan yang dihadapinya sebelum ditangani oleh para pakar dalam bidang tersebut. Apabila dikaitkan dengan kemampuan dokter dalam mendiagnosa secara dini akan kondisi kesehatan pasien, dapat diciptakan suatu sistem pakar untuk mengetahui, menganalisa

(2)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

34

gejala-gejala penyakit pasien dan memberikan anjuran langsung terhadap pasien tersebut. Gejala-gejala penyakit yang maksudkan khusus untuk penyakit diabetes

mellitus (DM).

1.2 Rumusan Masalah

Dalam pembuatan dan perencanaan sistem pakar untuk Diagnosa Penyakit Diabetes ada masalah yang perlu diperhatikan diantaranya adalah :

1. Bagaimana cara untuk mempermudah

user mengetahui penyakit yang dideritanya berdasarkan gejala-gejala yang dialaminya?

2. Bagaimana menciptakan sebuah

perangkat lunak yang dapat membantu pekerjaan Dokter dalam menangani

pasiennya khususnya penyakit

Diabetes?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk merancang suatu perangkat

lunak yang mampu mengetahui

masalah dan gejala dari penyakit Diabetes.

2. Untuk memberikan informasi kepada pasien tentang pentingnya pencegahan penyakit Diabetes.

3. Memberikan kesempatan untuk belajar memahami dan memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk membantu memecahkan

masalah yang sedang dihadapi oleh penderita Diabetes agar dapat sesegera mungkin menyelesaikan masalah tersebut.

2. Untuk memperluas wawasan dan

pengetahuan dan dapat

mengaplikasikan serta

mengembangkan ilmu yang diperoleh.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Pakar

Menurut Muhammad Arhami, (2005, h. 2) menjelaskan bahwa: “Sistem pakar adalah Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge

atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya”.

2.2 Struktur Sistem Pakar

Menurut Sri Kusumadewi (2003 h.113), “sistem pakar terdiri-dari 2 bagian pokok, yaitu : lingkungan pengembangan

(development environment) dan

lingkungan konsultasi (consultation

environment)”.

User Interface merupakan mekanisme

yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem.

Basis pengetahuan mengandung

pengetahuan untuk pemahaman, formulasi dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar yaitu fakta dan aturan.

Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi,

transfer dan transformasi keahlian dalam

menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan kedalam komputer.

Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang

(backward chaining) dan pelacakan ke

depan (forward chaining).

Blackboard Merupakan area dalam

memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara, ada tiga tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu Rencana: bagaimana menghadapi masalah, Agenda : aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi dan Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan.

Workplace merupakan area dari

sekumpulan memori kerja (working

memory). Workplace digunakan untuk

merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai.

Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai.

Sistem Penyaring Pengetahuan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.

2.3 Pengertian Basis Data

Basis data (database) menurut Harianto Kristanto (2004, h.3) dapat dipahami sebagai “Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain

(3)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

35

sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.”, dan juga

Database adalah sekumpulan

program-program aplikasi umum yang bersifat batch

yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data).

2.4 Diagram Konteks

Defenisi diagram konteks menurut Jogiyanto (2005, h. 59) “Diagram konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan yang dirancang suatu objek, diagram konteks ini menggambarkan secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar”.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.

2.5 Data Flow Diagram

Menurut Tata Sutabri (2004, h.163). “menyatakan bahwa pengertian secara umum dari DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu Network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.”

2.6 Pengertian Flowchart

Flowchart atau diagram alir adalah

sekumpulan simbol – simbol atau skema yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan program dari awal sampai akhir. Pembuatan dari flowchart ini adalah penggambaran dari urutan langkah – langkah pekerjaan dari suatu algoritma.

2.7 Pengertian Diabetes

Menurut Dr. Sidartawan Soegondo,

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit

atau gangguan kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah”. Gejala yang timbul adalah akibat kurangnya sekresi insulin atau ada insulin

yang cukup, tetapi tidak efektif.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Analisa Sistem

Berdasarkan identifikasi masalah dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja pada sistem pakar untuk mendeteksi penyakit Diabetes (kencing manis) adalah sebagai berikut : 1. Membuat basis pengetahuan yang mampu

menampung data gejala-gejala penyakit Diabetes.

2. Membangun basis pengetahuan untuk menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari penyakit apa yang diderita oleh pasien dan cara pencegahannya.

3. Merancang antarmuka pemakai yang dapat menjangkau semua kebutuhan pasien tanpa mempersulit user dalam penggunaan sistem.

3.2 Analisis kelemahan Sistem Berjalan

Pada sistem yang sedang berjalan diagnosa penyakit Diabetes dilakukan harus melalui Dokter spesialis penyakit dalam, artinya apabila dokter tidak berada di tempat prakteknya maka pasien akan merasa kecewa karena harus menunggu besok, dengan adanya aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit diabetes maka pasien dapat langsung mendiagnosa penyakitnya melalui gejala yang dirasakan oleh pasien, kemudian sistem memberikan alternatif obat yang dapat memperingan penyakit yang diderita oleh pasien.

3.3 Kebutuhan informasi

Kebutuhan informasi pada sistem yang baru ini adalah mengenai gejala-gejala yang timbul, jenis-jenis penyakit Diabetes, alternnatif pengobatan yang akan di sarankan oleh dokter yang nantinya akan diganti oleh sistem yang dirancang.

Tabel III.1 Tabel Gejala-Gejala dan Penyakit Diabetes No. Gejala 1 2 3 Diabetes Tipe-1 Diabetes Tipe-2 Diabetes Gestasional 1 Meningkatnya nafsu makan √ √ √ 2 Peningkatan rasa haus √ √ √

3 Sering buang air

kecil √ √ √

4 Penurunan berat

badan √ − −

5 Sering mengantuk √ − √ 6 Penglihatan Kabur √ √ √ 7 Gatal pada kulit √ − − 8 Kulit kering √ − − 9 Kaki terasa kebas √ √ √ 10 Merasa pusing √ √ −

(4)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

36

Start Data Pasien Input Gejala Pasien Ada Input Perkiraan Gejala Selanjutnya Hipotesa Diagnosis & Solusi Diagnosis Hasil Kesimpulan End N Y Y N Hasil Diagnosis Pasien mengerubungi air seni

12 Luka yang tidak

sembuh-sembuh − √ − 13 Impotensi pada pria − √ − 14 Mulut kering − √ − 15 Peningkatan berat badan yang tidak biasa

− √ √

16 Mudah lelah √ √ √ 17 Infeksi saluran

kemih − √ −

18 Rasa mual dan

muntah − √ −

19 Sering bisulan − − √ 20 Gatal kulit pada

kemaluan − − √ 21 Keputihan − − √ 22 Tidur mendengkur − − √ 23 Kehilangan kesadaran √ − − 24 Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni

√ − −

25 Nafas berbau √ − − 26 Infeksi Jamur dan

Bakteri pada kulit √ − − 27

Infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita − √ − 28 Sakit kepala − √ − 29 Disfungsi ereksi pada pria − √ − 30 Mual − − √

Sumber : Departemen Kesehatan R.I & WHO, Penatalaksanaan Diabetes Terpadu, dr.

Mariani Sp.Pd.

3.4 Perancangan Sistem

1. Flowchart Diagnosa Penyakit Diabets. Adapun konsep pemodelan sistem yang digunakan penulis dalam merancang sistem pakar diagnosa penyakit Diabetes dapat dilihat pada flowchart III.1 berikut ini :

Gambar III.1 Flowchart diagnosa penyakit Diabetes

2. Diagram Konteks

Sistem yang nantinya akan dibangun dapat dilihat Diagram Konteks berikut ini :

Gambar III.2 Diagram Konteks Sistem Diagnosa Penyakit Diabetes

User Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diabetes Admin Data Pasien Gejala Pasien Hasil Diagnosa Login Laporan Pasien Nama Penyakit Gejala Penyakit Sebab Penyakit Solusi Penyakit Nama Obat Konfirmasi Login

(5)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

37

Admin 1.0 Basis Pengetahuan 3.0 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diabetes User 2.0 Input Data Pasien

Admin Nama Penyakit Gejala Penyakit Penyebab Penyakit Solusi Penyakit Obat Penyakit Konfirmasi Login Login Informasi Sebab Informasi Solusi Informasi Obat Informasi Diagnosa Data Sebab Data Solusi Data Obat Data Diagnosa Nama Pasien Alamat Umur No. Telp Data Pasien Data Pasien Laporan Data Pasien Sebab Seolusi Obat

Diagnosa Data Pasien

3. Adapun data flow diagram(DFD) Level 0 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diabetes seperti gambar III.3 berikut :

Gambar III.3 DFD Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diabetes

3.5 Relasi Tabel

Adapun Relasi Tabel yang tercipta dari normalisasi database diatas adalah sebagai berikut :

Gambar III.4 Relasi Tabel

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi

Hasil implementasi dari sistem yang dibangun dari penulisan skripsi ini adalah sebuah sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit diabetes. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Diabetes memiliki 10 form yang terdiri dari form home, form login, form input data pasien, form diagnosis, form penyebab, form pengobatan, form pencegahan, form info, form properties dan form hasil diagnosa.

1. Form Login

Form ini akan muncul pada saat admin melakukan klik Login. Halaman ini digunakan sebagai pintu masuk kehalaman tertentu dimana hanya admin yang memiliki

username dan password dapat

mengaksesnya. Berikut desain tampilan

M M 1 1 1 M 1 Pasien NoUru t NoId TglDia gnosa Nama Umur Jenkel NoTel Alama t BrtBa dan NoUrut Id_Dia gnosa( PK) Diag1 Diag2 Diag3 Diag4 Diag5 Diag6 Diag7 Diag8 Diag9 Diag10 Diag11 Diag12 Diag13 Diag14 Diag15 Diag16 Diag17 Diag18 Diag19 Diag20 Diag21 Diag22 Diag23 Diag24 Diag25 Diag26 Diag27 Diag28 Diag29 Diag30 Diagnos a Hasil_Diagnosa NoUrut NoId Id_Diagn osa Id_Penya kit (PK) TglDiagn osa Nama Umur Jenkel NoTel Alamat BrtBadan Diagnosa NoUrut Penyeba b Id_Peny akit Penyeba b Pencega han NoUrut Obat Dosis Id_Pen yakit Obat NoUrut Pencega han Id_Peny akit M 1

(6)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

38

interface form login yang terlihat seperti

gambar IV.1 berikut :

Gambar IV.1 Form Login

2. Form Home (Halaman Utama)

Saat pertama kali aplikasi sistem pakar dijalankan maka akan tampil Form Menu Utama yang merupakan menu utama bagi

user maupun admin. Form ini digunakan untuk menampilkan menu-menu program aplikasi yang telah dirancang untuk menjalankan program sistem pakar Diabetes. Berikut desain tampilan interface Form halaman utama dan yang terlihat seperti gambar IV.2 berikut :

Gambar IV.2 Form Halaman Menu Utama

3. Form Input Data Pasien

Halaman ini akan muncul pada saat

user ingin menginputkan data pasien yang akan melakukan diagnosa penyakitnya dalam form input data pasien ini berisi tentang penambahan data pasien baru, Edit data pasien dan menghapus data pasien yang terlihat seperti gambar IV.3 berikut :

Gambar IV.3 Form Input Data Pasien

4. Form Diagnosis

Halaman ini merupakan halaman untuk mendiagnosa penyakit pasien melalui gejala-gejala yang dirasakan pasien dengan cara

memilih menu Diagnosis kemudian pilih tombol buka diagnosa pasien yang akan melakukan diagnosis penyakitnya untuk mengetahui apakah pasien tersebut terdiagnosa sakit Diabetes atau tidak dengan menekan tombol ya atau tidak terhadap gejala yang dirasakan pasien tersebut.

Berikut desain tampilan interface form diagnosis yang terlihat seperti gambar IV.4 berikut :

Gambar IV.4 Form Diagnosis Pasien

5. Form Pencegahan

Halaman ini berisikan tentang data pencegahan penyakit Diabetes. Pada form ini juga admin dapat update pencegahan penyakit seperti menambah pencegahan, edit

pencegahan atau menghapus data

pencegahan yang terlihat seperti gambar IV.5 berikut :

Gambar IV.5 Form Pencegahan

6. Form Penyebab

Halaman ini berisikan tentang data penyebab penyakit Diabetes. Pada form ini juga admin dapat update penyebab penyakit Diabetes seperti manambah penyebab, edit penyebab atau menghapus data penyebab. Berikut desain tampilan interface form penyebab yang terlihat seperti gambar IV.6 berikut :

(7)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

39

7. Form Pengobatan

Halaman ini berisikan tentang data obat penyakit Diabetes. Pada form ini juga admin dapat update obat penyakit Diabetes seperti manambah jenis obat, edit obat atau menghapus data obat. Berikut desain tampilan interface form pengobatan yang terlihat seperti gambar IV.7 berikut :

Gambar IV.7 Form Pengobatan

8. Form Info

Form ini berisikan informasi tentang grafik validasi orang sehat, menderita Diabetes Tipe 1 (Penyakit Gula Kering), Diabetes Tipe 2 (Penyakit Gula Basah), dan Diabetes Tipe 3 (Diabetes Saat Kehamilan). Selain itu juga ada informasi mengenai penyuntikan dan penggunaan insulin bagi penderita diabetes penyebab yang terlihat seperti gambar IV.8 berikut :

Gambar IV.8 Form Info Grafik Glukosa Berdasarkan Kadar Gula Darah

9. Form Laporan Diagnosa Pasien

Laporan Diagnosa pasien yang telah melakukan Diagnosa menggunakan sistem pakar Diabetes yang terlihat seperti gambar IV.9 berikut:

Gambar IV.10 Form Laporan Diagnosa Pasien

10. Form Properties

Form ini digunakan untuk merubah nama klinik, alamat klinik, nomor telepon dari klinik tersebut serta nama dokter yang menangani tentang penyakit Diabetes di dalam klinik tersebut. Adapun tampilan properties yang dirancang terlihat seperti gambar IV.10 berikut:

Gambar IV.10 Form Properties

11. Form Hasil Diagnosa Pasien

Halaman ini akan muncul apabila admin telah melakukan proses diagnosa dan menginput data pasien lalu mengklik tombol Diagnosis pada halaman utama program. Hasil dari Diagnosis yang telah dilakukan dapat dicetak dan dibawa pulang oleh pasien sebagai tanda bukti telah melakukan diagnosa penyakit Diabetes. Berikut desain tampilan interface form Hasil Diagnosa pasien yang terlihat seperti gambar IV.11 berikut:

(8)

Program Studi : Teknik Informatika, STMIK Kaputama Binjai

40

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dengan adanya aplikasi sistem pakar ini maka dapat membantu masyarakat atau orang awam yang ingin mengetahui dirinya terdiagnosa penyakit diabetes atau tidak.

2. Dengan adanya aplikasi sistem pakar ini maka dapat membantu pekerjaan dokter dalam memeriksa pasien yang datang ke klinik khususnya pemeriksaan penyakit diabetes melalui gejala-gejala yang dirasakan pasien, jadi dengan adanya aplikasi sistem pakar ini walaupun dokter tidak berada di tempat praktek, pasien tetap bisa mengetahui dirinya mengidap diabetes atau tidak dengan adanya sistem pakar ini yang dijalankan oleh petugas kesehatan klinik tersebut. 3. Aplikasi ini memiliki tampilan-tampilan yang user friendly sehingga user yaitu petugas kesehatan dapat menggunakan aplikasi ini dengan mudah.

4. Aplikasi dibuat dengan tampilan yang menarik, agar pemakai aplikasi ini tidak merasa bosan dengan tampilan-tampilan yang biasa pada program-program lainnya.

4.1 Saran

1. Sistem pakar diagnosa penyakit diabetes ini dapat dikembangkan lagi menjadi aplikasi yang lebih luas lagi seperti penambahan jenis penyakit diabetes.

2. erancangan sistem pakar diagnosa penyakit diabetes dengan metode

forward chaining yang dibangun ini,

perlu beberapa penyempurnaan baik dari segi tampilan maupun isinya. 3. Aplikasi ini diharapkan dapat

dikembangkan lagi menjadi aplikasi sistem pakar yang lebih mendekati kepada perawatan serta solusi yang lebih baik.

4. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca dan dapat bermanfaatkan untuk menyusun suatu aplikasi yang berhubungan dengan sistem pakar diagnosa penyakit diabetes selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] David Ciang, (2004), “Cara Mudah Pemrograman Database Delphi 7 Menggunakan Class Generator”, Elex Media Jakarta.

[2] Edhy Sutanta, (2004), ”Sistem Basis Data”, Graha Ilmu, Yogyakarta. [3] Ema Utami, (2005),”Konsep Dasar

Pengolahan Pemrograman Database dengan SQL Server, Ms.Access &

Ms.Visual Basic, Andi,

Yogyakarta.

[4] Hanif Alfatta, (2007), “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta.

[5] Jogianto Hartono, (2001),”Pengenalan Komputer”, Andi, Yogyakarta. [6] Janner dan Paryudi, (2006),

”Perancangan Basis Data” Andi, Yogyakarta.

[7] Kursini, (2007), ”Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data”, Andi, Yogyakarta.

[8] KH. Ali Yafie, (1994), ”Asuransi Dalam Pandangan Syariat Islam, Menggagas Fiqih Sosial.

[9] Mc .Leod, Jr dan George Schell,

(2004), ”Sistem Informasi

Manajemen”, Andi, Yogyakarta. [10] Tata Sutabri, (2004), ”Sistem Informasi

Manajemen”, Andi, Yogyakarta. [11] http:// syahnanweb. blogspot.com/ 2008/04/landasan -teori-sistem-informasi.html [12] http:// ericute.files. wordpress.com/ 2009/10/pert-1-algol.pdf

Gambar

Diagram  konteks  berisi  gambaran  umum (secara garis besar) sistem yang akan  dibuat
Gambar III.2 Diagram Konteks Sistem  Diagnosa Penyakit DiabetesUser Sistem Pakar  Diagnosa Penyakit  Diabetes  Admin Data Pasien  Gejala Pasien Hasil Diagnosa Login Laporan Pasien Nama Penyakit Gejala Penyakit Sebab Penyakit Solusi Penyakit Nama Obat Konfi
Gambar III.4 Relasi Tabel
Gambar IV.2 Form Halaman Menu Utama
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian pada perencanaan pekerjaan pembangunan perumahan Villa Idaman Boalemo menunjukan bahwa pada pekerjaan perumahan tipe 36/120 perunit durasi minimum

Berdasarkan analisis data berupa kalimat-kalimat dalam karangan pembelajar BIPA, ditemukan kalimat- kalimat dengan identifikasi struktur kalimat tunggal yang tidak

Perintah save untuk menyimpan satu atau lebih variabel dalam file format yang sesuai dengan pilihan anda..

Sejumlah fasilitas disediakan untuk meningkatkan kinerja guru antara lain, melalui sertifikasi guru dan dosen, program latihan profesi guru (PLPG), program pelatihan-pelatihan,

Hasil uji normalitas menggunakan Kolmogrov-Smirnov menunjukan data berasal dari distribusi yang normal karena seluruh perlakuan bernilai lebih dari 0.05 dan

Berdasarkan Uraian diatas jelaslah bahwa pentingnya lembaga pembiayaan dalam meningkatkan penjualan, dengan adanya lembaga pembiayaan yang memberikan persyaratan

Kegiatan lainnya yang mendukung pelaksanaan pembaharuan pada masyarakat Desa Mlatiharjo; (2) wawancara, yang dugnakan untuk mewawancarai kepala desa sebagai agen perubahan

Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan