Pengantar Manajemen
Keuangan Sekolah/Madrasah
Oleh : Kepler Debataraja,SPd,MM
Disajikan Pada Pelatihan Bantuan Operasional sekolah (BOS)
Sejak diluncurkannya Program BOS pada tahun 2005, tugas
kepala sekolah tidak hanya
mencakup pelayanan pendidikan kepada masyarakat tapi juga
PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH
Secara umum Manajemen keuangan merupakan
pengendalian atas fungsi-fungsi keuangan di mana kemudian
fungsi-fungsi ini diterjemahkan dalam
kegiatanperencanaan,pengangga ran,
pemeriksaan,pengelolaan,penge ndalian, pencarian dan
a. Perencanaan keuangan
meliputi kegiatan merencanakan pemasukan dan pengeluaran
serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periodetertentu.
b. Penganggaran keuangan
merupakan tindak lanjut dari
perencanaan keuangan dengan membuat rincian pengeluaran dan pemasukan yang akan
c. Pengelolaan keuangan
merupakan kegiatan penggunaan dana organisasi untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
d. Pencarian keuangan merupakan kegiatan mencari dan
mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk keperluan operasional
kegiatan organisasi.
e. Penyimpanan keuangan
merupakan kegiatan pengumpulan dana perusahaan serta
f. Pengendalian keuangan
merupakan pelaksanaan evaluasi serta perbaikan atas keuangan
dan sistem keuangan pada perusahaan.
g. Pemeriksaan keuangan
merupakan pelaksanaan audit internal atas keuangan
Pada dasarnya, manajemen
keuangan di tingkatsekolah tidak berbeda dengan pengertian yang berlaku secara umum.
Depdiknas (2000) mendefinisikan manajemen keuangan sebagai
tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
Manajemen keuangan sekolah merupakan rangkaian aktivitas yang mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
Tujuan
Manajemen keuangan merupakan hal penting dalam pengelolaan
sekolah secara keseluruhan, sejalan dengan tugas dan
tanggung jawab sekolah dalam
mengelola secara langsung dana penyelenggaraan pendidikan
Tujuan manajemen keuangan di tingkat sekolah adalah:
a. mengelola penggunaan dana sekolah secara transparan dan akuntabel,
b. meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan dana
sekolah
c. mendorong pemanfaatan dana sekolah secara lebih ekonomis,
d. meminimalkan
e. memupuk kreativitas
pencarian sumber pendanaan sekolah
f. mendorong kompetensi
LANDASAN HUKUM
Pengelolaan maupun manajemen keuangan daerah diselenggarakan berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku, yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
7. Permendagri Nomor 13 Tahun
8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan
PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN YANG BAIK
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 48 menyatakan
bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,
UU 17 tahun 2003 Pasal 3 Ayat 1: “Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan,
efisien,ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
a. Ekonomis-- merupakan konsep
yang digunakan untuk memperoleh
b. Efisien-- terkait dengan kuantitas dari suatu kegiatan.
Seringkali efisiensi digambarkan
sebagai perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, dan biaya.
Perbandingan dapat dilihat dari dua sisi:
• Dari segi penggunaan input
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga
dan biaya yang sekecilkecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.
• Dilihat dari segi hasil (output). Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan
c. Efektif-- merupakan perbandingan antara outcome dengan output, atau perbandingan tingkat pencapaian
hasil program dengan target yang ditetapkan di awal. Manajemen
keuangan dikatakan memenuhi
prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur
keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan
lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai
Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan hasil kerja sesuai dengan mandat
yang diterima kepada orang lain (masyarakat, atasan, ataupun
Transparansi
Transparansi adalah adanya keterbukaan informasi. UU
14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengatur
tentang akses terhadap
informasi yang dikuasai oleh
Keadilan
Keadilan dalam manajemen keuangan adalah adanya
kesempatan yang sama untuk
Integritas
Pengelolaan keuangan
dipercayakan kepada sumber
daya yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kerjanya (integritas) dan kejujuran yang tinggi sehingga peluang
TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS DAN PARTISIPASI DI
SEKOLAH/MADRASAH
Transparansi, akuntabilitas dan partisipasi merupakan bagian
dari pilar “good governance”dan berkaitan erat dengan tata
kelola pendidikan (good
Bentuk dari setiap pilar tersebut
dalam bidang pendidikan antara lain berupa:
1. Partisipasi
a. adanya peraturan, kebijakan, dan pedoman proses partisipasi yang
telah disusun.
b. adanya forum konsultasi dan temu publik baik pada tahapan
perencanaan maupun pelaksanaan rencana.
c. pelibatan stakeholder (para pemangku kepentingan) dalam penyusunan rencana
2. Transparansi
a. adanya peraturan yang menjamin akses terhadap informasi (tepat waktu,
mudahdijangkau dan bebas diperoleh)
b. adanya mekanisme
3. Akuntabilitas
a. adanya mekanisme penyampaian keluhan dan tanggapan (complaint and response),
b. adanya mekanisme
pertanggungjawaban/pelaporan, c. adanya indikator kinerja,
pengukuran dan penilaian kinerja, d. adanya mekanisme reward dan
Berdasarkan bentuk nyata setiap pilar dalam tata-kelola pendidikan,
maka fungsi manajemen/pengelolaan sekolah yang bersinggungan adalah dalam:
1. tata-kelola dan fungsi perencanaan dan penganggaran di sekolah
2. tata-kelola dan fungsi
implementasi program dan kegiatan di sekolah
3. tata kelola dan fungsi monitoring dan evaluasi
4. tata kelola dan fungsi pelaporan dan pertanggungjawaban
5. tata kelola dan fungsi
Contoh nyata yang berkaitan erat dengan ketiga pilar (transparansi, akuntabilitas dan
partisipasi) adalah:
1. Rencana dan realisasi penggunaan dana yang ditempel di papan
pengumuman sekolah/madrasah