BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, penulis tidak menemukan judul yang sama seperti judul penelitian

24  Download (0)

Full text

(1)

BAB II

TIN JA UA N PU STAK A A. Penelitian Terd ahu lu

Penelitia n terdahulu ini m enjadi salah satu acuan penulis dalam m elakukan penelitian sehingga penulis dapat m em perkaya teori yang digunakan dalam m engka ji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak m enem ukan judul yang sam a seperti judul penelitian penulis. Nam un pe nulis m enga ngkat beberapa penelitian sebaga i referensi dalam m em perkaya bahan kajian pada penelitian p enulis. Beberapa Pene liti sebe lum nya ya ng terka it de ngan pe nelitia n ini dapa t diliha t pada T a be l 2.1 dibawa h ini:

Tabel 2.1.

H asil Pene litian Terdahu lu

No Judul Penelitian Penulis Variabel M etode H asil 1 Pengaruh Bauran

Prom osi Terhadap Keputusan Berkunjung W isatawan M useum M alang Tem po Doloe Sandra Dwi Septika Sunarti Bauran prom osi (X), Keputusan berkunjung (Y) Purposive sam pling

Bauran Prom osi m useum m em iliki pengaruh signifika n terhadap keputusa n berkunjum g

2 Pengaruh Bauran Prom osi Terhadap Keputusan Berkunjung (Survei Pada Pengunjung Tam an Safari Ii Prigen Pasuruan) Zahrotul W ardah, dkk Bauran Prom osi (X), Keputusan berkunjung (Y) Expla natory research Perikla nan,

Penjua lan Priba di, Prom osi Pe njua la n, dan P ublisita s berpe ngaruh signifika n se cara parsia l terha dap Keputusan Berkunjung.

(2)

No Judul Penelitian Penulis Variabel M etode H asil 3. Nilai-N ila i Kearifan Lokal Dalam Budaya Pantang Larang Suku M elayu Sam bas Aslan Nilai-nila i kearifan lokal (X), pantang larang (Y ) -M etode Kualitatif

-Nila i kearifa n loka l adala h nilai bersam a berasa l dari buda ya m asyara ka t ya ng digunakan untuk m enge nda liakn orang didalam kom unitas. 4. Kearifan L okal Pendukung Kerukuna n Beragam a Pada Kom unita s Tengger M a la ng Jatim

Joko Tri Kearifan lokal (X1), kerukuna n beragam a (X2) M etode deskriptif analisis (desc riptive

analy sis) dan

analisis refle ktif (reflec tiv e analy sis) -Kerukuna n beragam a ini tercerm in dalam tradisi gente nan untuk m em ba ntu haja ta n se sam a warga, saya n (undanga n ha jata n), genten ce celuka n atau gente nan nedha (berga ntia n

m engundang

m akan), nglayat a tau sha lawa ta n.

B. Landasan Te or i 1. Promosi

Prom osi a dala h se jenis kom unikasi ya ng m em beri pe nje la san ya ng m eyakinka n calok konsum e n tenta ng bara ng da n ja sa. Tujua n utam a prom osi ia lah untuk m em perole h perha tian, m endidik, m enginga tka n da n m eyakinka n ca lon konsum en (Buchari, 2007:13). Ada 4 elem e n da lam prom osi ya itu :

(3)

Ikla n a dalah m e nyam pa ika n pesan-pesa n penjuala n yang dia rahkan kepa da m asyaraka t m ela lui cara -cara persuasif ya ng bertujuan m enjual bara ng, jasa a ta u ide (Burke dalam B uchari; 2007).

b. Penjua lan Priba di (Pe rsonal se lling)

Personal selling ada la h pre se nta si lisan dalam perca kapa n dengan

satu a ta u lebih calon pela ngga n untuk tujuan m eningkatkan penjua la n. Cara ini unik, tidak m uda h diula ng, dapa t m enc ipta kan

two ways comm unic ation a ntara ide yang berla ina n antara pe njua lan

dan pem be li.

c. Hubunga n m asyara kat-Publisita s (P ublic Re lation-P ublicity)

Hubungan masyarakat artinya menciptakan “ good relation” dengan publik, aga r m asyara ka t m em iliki im a ge ya ng ba ik te rha dap perusa haan. M e la lui public re lation dapat m em be ntuk pa ndangan baik (corporante im age), m ence gah berita-berita tak baik (unvora ble rum ors) dari m a syaraka t (K otler dalam B uc hari; 2007).

d. Prom osi pe njuala n ( sale s promotion)

Prom osi pe njua lan terdiri dari inse ntif ja ngka pendek untuk m endorong pem be lian ata u pe njua lan suatu produk (Kotle r dalam Buchari; 2007).

Perkem ba ngan industri pariw isata sanga t dipengaruhi oleh objek wisa ta da n atraksi wisa ta. Sepinta s produk, objek serta atraksi wisata m em iliki pe ngertian yang sam a nam un se be narnya m em iliki perbe daa n ya ng be sar. Ba hw a diluar ne geri ha nya m enge nal

(4)

term inologi atraksi wisata yang disebut denga n nam a Tourist

Attrac tion. Se dangka n di Indonesia m engena l ke dua nya dengan arti

yang berbeda. O bjek w isata m erupa kan sem ua ha l dira saka n oleh wisata wa n ya ng dise dia ka n bersum ber pada a lam saja. Se da ngkan Atra ksi w isata m erupa kan sesua tu yang m enarik untuk dilihat, dira sa kan dan dim iliki ole h w isa ta wan yang dibua t oleh m a nusia dan m em erluka n persia pa n terle bih da hulu (Ja nri, 2016).

M enurut Soe kardijo ( 2000 : 241 ) prom osi objek w isa ta da pat dibe da kan atas dua, yaitu :

a. Prom osi la ngsung ada la h prom osi ya ng ditujukan langsung kepada m ereka ya ng diangga p w isata wan a ktua l da n potensia l.

b. Prom osi tidak la ngsung a dalah prom osi ya ng ditujuka n kepa da ora ng – orang yang dianggap berpengaruh atas pengam bilan keputusan calon w isa ta wan dan juga para biro perja la nan yang ada di luar negeri. Jadi, da lam ha l ini se perti joint prom otion.

Selanjutnya untuk ke pentingan prom osi objek w isata, Yoe ti (1995; 127) m endefinisikan w isata wa n se baga i individu a ta u ke lom pok individu yang m em pertim ba ngkan dan m erenca naka n tena ga be li ya ng dim ilikinya untuk perjalana n rekrea si dan be rlibur ya ng terta rik pada perja la n um um dengan m otiva si perjalan yang pernah ia lakukan, m e nam bah penge tahuan, terta rik oleh pe la yana n ya ng dibe ria kan ole h suatu daera h tujuan w isata yang da pat m e narik pengunjung diam asa yang aka n da ta ng.

(5)

M enurut Y uniprastika (2012) K om isi E konom i Liiga Bangsa -ba ngsa juga m enyebutka n m otif-m otif apa yang m enyeba bka n ora ng itu harus disebut w isa taw an. M ere ka ya ng term a suk w isa ta wan a dala h :

a. Orang ya ng m e nga daka n pe rja lanan untuk bersenang -se na ng

(ple asure), kare na a lasa n ke luarga, kese ha tan dan sebaga inya.

b. Orang yang m engada kan pe rja lanan untuk m engunjungi pertem ua n-petem uan ata u seba ga i utusa n (ilm iah, a dm inistra tif, diplom a tik, keagam aa n, atle tik da n seba gainya).

c. Orang ya ng m e nga da kan perjala nan bisnis.

d. Orang yang datang dalam rangka pe la yaran pe siar, juga kalau ia tingga l 1x24 jam .

Indika tor-indika tor prom osi (Kotler, 2010: 426) diantaranya adalah : a. Daya tarik prom osi.

Prom osi berkaitan dengan berba gai kegia tan yang dilakukan perusahaan untuk m encoba m enyusun kom unikasi antara produk dan m em bujuk para pelangga n. Daya tarik prom osi m erupakan sebuah kegiatan buka n saja berfungsi seba gai alat untuk m em pengaruhi konsum en dalam kegiatan pem belian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Pesan yang disam paikan dalam prom osi dipengaruhi oleh sensasi da n inte nsitas yang dihasilkan. Jika sensasi itu cukup kuat dapa t m em berikan daya tarik ya ng kuat pula terhadap objek tersebut.

(6)

Kelengka pan inform asi m enjadi kebutuhan utam a, terutam a bagi wisatawa n yang pertam a kali m elakukan w isata di suatu negara. Prom osi seyogya nya m enam pilkan seluruh inform asi m ulai dari inform asi tem pat, tujuan wisa ta, sarana transportasi dan akom odasi, sam pai kriteria dan syarat keim igra sian, seperti ketentuan visa bagi warga negara asing untuk m em asuki suatu Negara.

c. Kejelasan pesa n dalam prom osi.

Pesan yang disam paikan harus jelas tidak sam ar -sam ar jika m enggunaka n perum pam aan hendaknya yang senyata m ungkin. Bahasa yang digunakan da lam pesan sejauh m ungkin hindari istilah -istilah yang tida k dipaham i oleh audie nce atau khalayak gunaka nlah bahasa yang sesuai denga n tujuan kom unika n.

2. K earifan Lokal

Nilai m em beri m akna dalam hidup, sehingga m em beri corak dalam perilaku m anusia. Kearifan lokal adalah budaya m asyarakat yang telah diciptakan oleh nenek m oyang dan m enjad i warisan bagi anak cucunya dan sebaga i alat kontrol tingkah laku m asyarakat. Nilai-nilai yang dia nggap sebagai alat kontrol sosial dia nggap juga se bagai nilai agam a yang m enjadi pedom an ba gi kehidupan m anusia . sedangkan nilai yang tidak se suai dengan nilai keagam aan dia nggap oleh m asyarakat sebagai yang tida k bisa m enghargai nilai (Asla n; 2017 )

Secara etimologi “kearifan (wisdom) berarti kemampuan seseorang dalam m enggunakan akal pikirnya untuk m enyikapi suatu

(7)

kejadian, objek, atau situasi”. Sedangkan lokal berarti kejadian yang terjadi pada daerahnya. Kearifan loka l adalah pikiran positif m anusia yang berhubungan dengan alam , lingkungan yang bersum ber dari adat istiadat, nilai agam a, petuah-petuah nenek m oyang yang terbentuk oleh m asyarakat sekitar. W arisan ini dijadikan sebagai alat kontrol di m asyarakat dan sudah m elem baga sehingga m enjadi kebudayaan (Santoso; 2009). Dalam bahasa asing, “Kearifan loka l dikonse p sebagai “local wisdom” atau pengetahuan setempat “local know ledge”atau kecerdasan setempat “local genius”.

Nilai kearifan loka l sam a juga halnya dengan nila i budaya yang dipegang oleh m asyarakat ya ng dijadikan sebagai pandangan hidup. Akan tetapi, walaupun m asa sejarahnya nilai-nilai kearifan lokal m enjadi se njata utam a dalam berm asyarakat , seiring dengan waktu berjalan, m engalam i juga perubahan. Dengan adanya keanekaragam an bangsa Indone sia , sehingga kearifan lokal puni kut m engalam i perbedaan jugaGobyah (2003) m engatakan bahwa kearifan lokal ( local

wisdom) adalah kebenaran yang te lah m entradi si dalam suatu daerah.

Kearifan lokal m erupa kan perpaduan antara nilai-nilai suci firm an Tuhan da n berbagai nila i yang a da. Kearifan loka l adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertaha n dalam waktu yang lam a dan bahka n m elem baga. Kearifa n lokal m erupaka n entitas yang sangat m enentukan harkat dan m artaba t m anusia dalam kom unita snya (Geertz, 2007).

(8)

M enurut Sukari e t al. (2004:47-51) nila i kearifan lokal di m asyarakat Suku Tengger didasarka n pada konsep hidup m asyarakat Suku Tengger yang didasarkan pa da hubungan tiga arah yaitu hubungan m anusia denga n Tuha n, hubungan m anusia denga n m anusia, dan hubungan m anusia dengan lingkungan alam (tryadic relationship).

Hubungan m anusia dengan Tuhan diw ujudkan dengan ketaatan beribadah sesuai agam a hindu da n m elakukan berbaga i upacara adat budaya. Sedangkan hubungan m anusia dengan m anusia diw ujudkan dengan sikap hidup sesanti panca setia, guyub rukun, sanjan-sina njan (saling m engunjungi), sayan (gotong royong, saling bantu m em bantu) yang didasari sem boyan “sepi ing pam rih, ram e ing gawe”, dan ge nten kuat (saling tolong m enolong)

M enurut M eliono (2011) indikator nila i kearifan loka l yaitu : a. Upacara (Upacara Adat Kasada)

Upacara Adat Kasada adala h Hari Raya Ada t Suku Tengger yang dise lenggaraka n setiap hari ke-14 di Bulan Kasa da, suku tengger m elem par aneka sesajen berupa sa yuran, buah -buahan, hasil ternak bahkan uang ke kawah gunung brom o. Upacara adat kasada dilakukan suku tengger sebagai bentuk rasa syukur atas hasil ternak dan perta nian yang m elim pa h, m em ohon agar dijauhkan dari m alape taka, serta yang utam a adalah seba gai peringata n Raden Kesum a, anak Joko Seger dan Roro Anteng, penguasa suku tengger di zam an dulu. Perayaan upacara m asih

(9)

sangat kaya di kalangan m asyarakat tengger hingga saat ini, seperti Upacara adat kasada, Upacara karo, Entas-entas, Unan-unan dan lain-la in.. Upacara Kasada ini tetap dilestarikan sam pai sekarang. Upacara adat Yadnya Kasada juga m enjadi atraksi wisatawan asing sehingga bisa m enjadi potensi bagi pe ngelola TNBTS.

b. M itos L okal (Hari Raya Karo)

Hari Raya Karo bagi m asyarakat T engger yang ada di Desa Tosari adalah peringatan atau penghorm atan kepada leluhur y ang m engawali cikal ba kal suku Tengger. Hari R aya Karo ini diperingati selam a satu bulan dengan ditandai pagelaran tari sodoran. Prosesi peringa tan Hari Raya K aro diperinga ti setiap bulan ke-2 tiap ta hun m en urut kalender perhitunga n suku T engger. Peringatan Hari raya karo ini wajib hukum nya bagi se luruh suku tengger baik yang ada di Pasuruan m aupun di Probolinggo. Karena ini adalah peringata n cikal baka l suku T engger di G unung Brom o (wongtenggerpa suruan.w ordpress)

c. Seni (Tarian Sodor)

Tarian Sodor adalah tarian khas suku tengger. Tarian sodor dilakukan pada pem bukaan hari raya karo. Tujuan dari tari sodoran ini adalah m engam bil jim at klonyongan ya ng ada di desa tosari. M akna yang terka ndung da lam tarian ini ada lah m engam bil jim at klonto ngan untuk ke sejahteraan dan ke tentram an warga. Taria n ini dim ainka n oleh berpasangan laki-laki. Tarian sodor khas

(10)

m asyarakat tengger ini m engandung nilai religius. Tarian yang sakral ini m engandung m akna tertentu, sa lah satu contoh m akna gerakan tari ini adalah ketika penari m engangkat jari telunjuk, artinya penunjukkan tersebut m engandung m akna sim bol terjadinya m anusia pertam a, bahwa m anusia itu berasa l dari purusan dan pradana. Purusa dan pradana m erupakan c ikal ba kal dari alam sem esta yang sifatnya kekal abadi.

M asyarakat Adat Tengger m enerim a pengaruh kehidupan m odern yang dibawa oleh pendata ng (wisatawan), tetapi m ereka m asih tetap m em egang teguh nilai-nilai kearifan lokal serta budaya setem pat. Bahkan m ereka m am pu mengasim ilasikan pengaruh -pengaruh m odern ke dalam budaya adat m ereka. M asyarakat Suku Tengger Patuh (setuhu) denga n adat istiadat sam pai saat ini. Berbagai upacara adat seperti Karo, Kasodo, Unan -U nan dan la in-lain te tap dilaksanakan untuk m em pertahanka n nilai-nilai kearifan lokal di tenga h arus m odernitas dan globalisasi (Sopanah, 2014) 3. K eputusan Berkunjung

Keputusan berkunjung konsum e n ke suatu obje k w isata ini pada da sarnya sanga t era t kaitannya dengan perilaku konsum en. Perilaku konsum en m erupaka n unsur pe nting da lam kegia tan pem asara n pariw isa ta yang perlu dike ta hui ole h perusahaa n, karena perusa haan pada da sarnya tidak m e nge ta hui m enge nai a pa ya ng ada dalam pikiran se orang konsum e n pa da wa ktu sebelum , se dang, dan

(11)

sete la h m elakuka n kunjunga n pa da sua tu objek w isa ta (A nja r 2011) . Keputusan m em be li produk ya itu beberapa ta hapa n yang dilakukan ole h konsum en sebe lum m ela kuka n ke putusa n pem be lia n sua tu produk (K otler:2009).

M enurut (M a thie son da n W a ll, 1982; Sha w da n W illiam , 1992): Keputusan m elakuka n perjala nan w isata ada la h keputusan “pembelian” yang mengeluarkan uang untuk mendapatkan kepuasan. Nam un pem be lian da lam konteks pariw isata m em punya i beberapa kele luasaa n, pa ling tida k da lam hal-ha l diba wah ini:

a. Produk yang dibe li ada lah produk intangible, berupa pengalam an (experie nce). M eskipun ada bagin produk ya ng tangible (se perti cenderam a ta), te tapi preparasinya sa nga t kecil terhada p total nilai pem be lian.

b. Nilai pem be lia n um um nya be sar diba ndingkan de nga n pem be lian barang-barang la innya.

c. Pem belia n ida k bersifat sponta n, perja la nan w isata pada um um nya dire nca naka n jauh ha ri sebelum nya, term asuk pere nca naan a spe k fina nsia l, pem ilihan jenis akom odasi, transportasi dan seterusnya. d. Untuk m enikm a ti produk ya ng dibe li, w isata wa n harus m engunjungi daera h tujuan w isa ta secara langsung, berbeda dengan produk lain ya ng dapa t dikirim ke pa da pem beli. Produk yang dibe li da lam pariwisata tidak dapa t disim pa n untuk dinikm a ti pada waktu yang berbe da

(12)

M enurut Pe ter dan Olson dalam Am irulla h (2002:62) pengam bilan keputusan a dala h sua tu prose s pe nginte grasia n ya ng m engkom bina sikan pe ngeta huan untuk m engevaluasi dua atau le bih perila ku a lterna tif, dan m em ilih sa lah satu diantara nya. Keputusan m em beli produk ya itu sa lah satu kom ponen utam a da ri perila ku konsum en. Ke putusa n pem belia n konsum en ya itu taha p dem i ta hap yang diguna kan konsum e n ke tika m em be li bara ng da n ja sa (Lam b, 2008; 23). Keputusan pem belia n yaitu pem iliha n dari dua a tau alterna tif piliha n ke putusa n pem belia n, artinya ba hw a se seora ng bisa m em bua t ke putusa n, harus tersedia bebera pa a lterna tif piliha n.

Keputusan untuk m em be li bisa m engarah pa da ba gaim ana proses dalam pe ngam bila n ke putusa n tersebut itu dila kukan. Keputusan pem be lian dipengaruhi ole h perilaku konsum en (Schiffm an & Kanuk 2009: 112). Perila ku w isata wa n adalah proses yang m elibatkan ke gia tan pem ilihan, pem be lia n, p enggunaa n, a tau pene ntua n bara ng, ja sa, ga ga san a ta u pe nga lam a n se se orang a tau kelom pok untuk m em e nuhi ke butuhan perjala na n m ereka.

Perilaku w isa taw an a dala h kunc i pe nopa ng sem ua a ktifitas m arketing yang dilaksa naka n untuk pe ngem ba nga n, prom osi dan m enjual produk wisa ta da n prose s m em pela jari m engapa ora ng m em beli produk ya ng m ereka beli dan ba ga im ana m em bua t keputusan terse but (Swarbrooke & H orner 2007:6). Perila ku w isa tawa n a da lah cara m em ilih ba gi w isa ta wan, ke tika m ereka m engguna ka n dan

(13)

bertinda k se tela h m em be li barang da n ja sa wisa ta (Solom on da lam Swarbrooke 2007)

Dari pengertia n terse but da pa t disim pulka n ba hwa keputusan berkunjung berka ita n de ngan perila ku konsum en da lam m ene ntukan sua tu piliha n tem pa t w isa ta untuk m enc apa i ke puasa n se suai kebutuhan da n ke ingina n konsum e n ya ng m e liputi pe nge na lan kebutuhan, pe ncarian inform asi, eva luasi terhada p alternatif pem be lian, ke putusa n pem be lia n, da n pe rilaku sete la h pem belian

Prose s pem be lian yang spe sifik terdiri dari uruta n keja dian seba ga i berikut: pe ngena lan m a salah, pe ncarian inform a si, e valua si alterna tif, keputusan pem be lian, da n perilaku pa sca pem be lia n (K otler 2010: 211). Tugas pem asar ya itu m em aham i perilaku pem beli pada tia p ta hap dan pe ngaruh apa ya ng bekerja da lam ta hap -ta hap tersebut. Untuk m e lakuka n pem be lia n, konsum en tida k terle pa s da ri karakteristik produk baik m engena i penam pila n, ga ya, m utu dan ha rga dari produk terse but. Pene tapa n harga ole h penjual juga a kan berpe ngaruh terha dap pem be lian konsum e n, se bab harga ya ng bisa dijangkau oleh kosum en aka n ce nderung m em buat konsum en m elakuka n pem be lia n terha dap produk tersebut.

Taha p-taha p dalam prose s keputusan pem belian m erupa kan sebuah prose s ta ha p dem i ta ha p ya ng diguna kan konsum e n ke tika m em beli bara ng ata u ja sa ya ng terdiri dari pe ngena lan kebutuhan, pencaria n inform a si, evalua si terha dap a lte rna tif pem be lian,

(14)

keputusan pem be lian, dan perila ku se tela h pem be lian dan bisa digam ba rka n, da lam se buah m ode l di ba wa h ini (Kotler, 2010: 181) pada Gam bar 2.1.

Gam bar 2.1. Tahap-tahap keputusan pem belia n

M ode l ini m em punya i anggapan ba hwa para kosum en m elakuka n lim a taha p dalam m ela kuka n pem be lia n. Kelim a ta hap dalam prose s pe ngam bila n ke putusa n pem be lia n tidak sela lu terja di, khusunya dalam pem be lian yang tidak m em e rluka n keterliba tan ya ng tinggi da lam pem belia n. Para konsum e n bisa m e lewa ti be berapa ta hap dan uruta nya tidak se sua i.

a. Penge na lan M a sala h

Prose s m em beli denga n pe nge na lan m asa lah ata u kebutuhan pem be li m e nyadari sua tu perbe daa n antara kea daa n ya ng sebe narnya dan kea daa n yang diinginkanya. Kebutuhan itu bisa digera kka n oleh rangsa nga n dari da lam diri pem beli a tau dari lua r. M isa lnya kebutuhan orang norm al ya itu ha us da n la par akan m eningkat hingga m encapai sua tu am ba ng rangsa ng da n berubah m enjadi sua tu dorongan berda sarkan penga lam an yang s udah a da.

b. Pencarian Inform asi Peng e n a la n Masa la h Penca ria n Info rm as i Evalu as i Altern a tif Kep u tus a n Pemb elia n Perila k u Setela h Pemb elia n

(15)

Konsum en m ungkin tida k berusa ha secara a ktif da lam m encari inform a si sehubunga n dengan kebutuhanya. Se berapa ja uh ora ng terse but m e ncari inform asi terga ntung pada kuat lem ahnya dorongan kebutuhan, ba nyaknya inform a si yang dim i liki, kem uda han m em perole h inform a si, tam baha n da n kepuasa n ya ng dipe roleh da ri kegia tan m e ncari inform a si m e ningka t tatka la konsum en bergera k da ri keputusan situa si pem eca ha n m asala h ya ng terba tas ke pem eca han m asala h ya ng m aksim a l

c. Eva lua si A lterna tif

Inform a si dari ca lon pem beli digunaka n untuk m em peroleh gam bara n yang le bih jela s m e nga na i a lte rna tif -alternatif ya ng dia hada pinya serta daya ta rik m a sing -m asing a lterna tif. Produsen harus berusaha m em a ham i cara konsum en m e nga na l inform a si ya ng diperole hnya dan sam pa i pada sika p te rte ntu m e nge nai produk m e rek dan keputusan untuk m em be li

d. Keputusan Pem belia n

Produse n ha rus m em aham i ba hwa konsum en m em punya i cara sendiri dalam m e nanga ni inform a si ya ng diperole hnya de ngan m em bata si alterna tif-a lterna tif yang harus dipiih ata u die va lua si untuk m enentuka n produk m a na ya ng aka n dibe li.

e. Perilaku Sete la h Pem be lian

Apa bila bara ng ya ng dibe li tidak m em berika n kepua san ya ng dihara pka n, m aka pem beli a ka n m eruba h sikapnya terha dap m e rek

(16)

barang tersebut m e njadi sikap ne ga tif, bahka n m ungkin a ka n m enolak dari daftar piliha n. Seba liknya bila konsum en m era sa puas a kan produk ya ng diterim a nya m a ka ke ingina n untuk m em be li produk terse but m e nja di le bih kuat. Produsen harus m engurangi perasaan tidak sena ng a tau perasaa n ne gatif terhada p suatu produk dengan cara m em bantu konsum en m enem ukan inform asi ya ng m em be narkan piliha n konsum en m ela lui kom unikasi yang diarahkan pa da orang -orang ya ng barusa ja m em beli produk.

Dalam keputusan m em beli ba rang, konsum e n seringkali m eliba tka n be bera pa piha k dalam prose s pertukara n a tau pem be liannya. Um um nya a da lim a m acam perana n yang dapat dilakukan sese ora ng. A da ka la nya kelim a pera n ini dipe gang ole h sa tu orang, nam un seringka li peran te rse but dila kuka n ole h beberapa orang.

M enurut Am irullah (2002:64) kom pone n utam a ya ng m em pengaruhi Ke putusa n Berkunjung w isata wan da pat digolongkan m enja di tiga m acam yaitu:

a. Kom ponen Input

Kom ponen ini da pat juga disebut seba ga i pe ngaruh e ksternal yang da pat dik1a sifikasikan da 1am dua sum ber, ya itu usa ha - usa ha pem asa ran (produk, harga, prom osi da n distribusi), da n 1ingkungan sosia 1 buda ya (ke luarga, sum ber inform al, kela s sosia 1, budaya dan sub-budaya).

(17)

b. Kom ponen Proses

Kom ponen ini sudah m e ngarah pada pe ngam bila n Ke putusa n Berkunjung w isa ta wan. Sela in dipe ngaruhi o1eh pe ngaruh eksternal, kom ponen ini m eliba tka n faktor -faktor sepe rti m otiva si, pe rse psi, bela jar, ke pribadia n dan sika p. Da lam prose s pengam bilan keputusan, faktor -faktor itu m engara h pa da upa ya penem uan m a sa lah, pencaria n inform asi, eva lua si, pem ilihan . c. Kom ponen Output

Bagia n output dari pengam bilan Ke putusa n Berkunjung wisata wa n m engara h pa da dua be ntuk ke gia ta n da n sikap, ya itu perila ku berkunjung dan e va lua si pa sca be rkunjung. Ha sil a khir dari kegia tan itu ada la h m eningka tkan kepuasa n le wa t suatu destina si wisa ta ya ng dikunjungi ole h w isa ta wan.

Ada pun indikator untuk m e ngukur ke putusa n be rkunjung a da lah: a. M em iliki keunggula n

Salah sa tu keunggula n w isata di Indone sia a da lah keanekaragam an sum ber daya alam sebagai tem pat tujuan wisata yang m enarik bagi para turis. Sum ber Daya Alam (SDA) yang m enjadi daya tarik wisa tawan dom estik dan m ancanegara. Seperti laut, pantai dengan pasir putihnya, terum bu karang, gunung dan lain-la in yang tersebar di seluruh nusantara . Selain itu, m em iliki

(18)

kekayaan budaya dan warisan berse jarah yang sanga t potensial untuk m enam bah kunjungan wisatawan. m a sih terda pa tnya bebera pa daera h ya ng m enja ga erat tra disi da n kebudayaa n tradisiona lnya.

Buda ya m em iliki da ya tarik tersendiri se rta m am pu m em berika n pe ngalam a n dan pe la jara n terse ndiri bagi wisa tawa n. Salah satu keunggulan w isata Indonesia yang dim ilikinya adalah m asih terdapatnya beberapa daerah yang m enjaga erat tradisi dan kebudayaan tradisionalnya. Hal ini m enjadi sangat penting ditengah perkem bangan dunia yang sem akin m odern. W isata budaya m erupakan sebuah wisa ta yang m em iliki daya tarik sendiri. Bahkan banyak w isatawan ya ng justru m em buru w isata budaya ini. Hal ini dikarenakan wisata budaya m em berikan pengalam an dan m enunjukan keaslian dari budaya dari suatu negara, atau bisa dika takan tradisi da n kebuda yaan m erupakan salah satu waja h dari suatu ne gara. M aka karena itu jika suatu negara dapat m enjaga dan m elestarikan tradisi dan kebudayaan aslinya m aka hal tersebut akan sangat m enarik untuk ditunjukan ke dunia Internasional.

b. M em berika n m anfaa t

M anfaat wisatawan m engunjungi de stinasi w isata yakni m em pergunakan waktu senggang, baik diperguna kan untuk rekreasi (berlibur), keperluan kese hatan, pelajaran dan

(19)

pengetahuan, serta untuk m enjalankan iba dah m aupun olah raga. Untuk keperluan usaha atau bisnis, kunjungan keluarga, m enjalankan tuga s-tugas, serta m enghadiri konferensi. Jika seseorang m engadakan perjalanan kurang dari 24 jam , digolongkan ke dalam pelancong. Para wisatawan ini dibe dakan m enjadi wisatawa n dom estik ata u wisatawan nusantara (wisdom atau wisnus) da n wisatawan m ancane gara atau wisatawan asing (wism an).

c. Kese sua ia n harga

Indonesia sendiri m erupakan salah satu negara asia yang m em iliki paket wisa ta yang cukup m urah. Harganya pake t wisata yang lebih m urah ini sendiri m erupakan sebuah nilai jua l yang cukup penting bagi Indone sia. Dim anapun adanya harga m erupakan sebuah faktor yang sanga t m enentukan bagi seseorang. Hal tersebut tak hanya berlaku bagi m ereka yang m enjadi wisatawa n asing nam un juga m ereka yang berasal dari da lam negeri.m eskipun harga yang ditawarkan dalam pake t tersebut m urah nam un digantikan de ngan banyaknya ragam wisata yang bisa di kunjungi.

Hal tersebut yang m enjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak w isatawa n yang ingin berkunjung dan m elihat keinda han tem pat wisata yang ada di Indonesia. Pem ilihan paket wisa ta m urah ini sendiri biasanya banya k dipilih oleh m ereka yang baru pertam a

(20)

kali datang ke Indonesia sehingga belum paham dan belum m engetahui m enge nai destinasi wisa ta yang ada di Indonesia. d. Kem udaha n berkunjung

Kem udahan berkunjung banya k tergantung pada transportasi da n kom unikasi karena faktor jarak dan waktu yang sangat m em pengaruhi keinginan sese orang untuk m elakukan perjalanan w isata. U nsur yang terpenting dalam aksesibilitas adalah transporta si, m aksudnya yaitu frekuensi penggunaannya, kecepatan yang dim ilikinya dapat m engakibatkan jarak seolah -olah m enjadi dekat.

Bebas visa juga m erupakan salah satu faktor kem udahan berkunjung wisa tawan asing, m enerim a bebas visa kunjungan dapat m elakukan kegiatan untuk tujuan w isata, kunjungan keluarga, sosial, seni dan budaya, tugas pem erintaha n, m em berikan ceram ah atau m engikuti sem inar, m engikuti pam eran internasional, m engikuti rapat yang diadakan dengan ka ntor pusat a tau perwakilan di Indonesia, dan untuk m eneruskan perjala nan ke luar negeri.

e. Keterse diaa n fa silita s

Fasilita s m enjadi se bua h ha l yang wa jib diim iliki ole h setia p loka si w isa ta. Jika fasilita s ya ng dita warkan tida k m em ada i sta nda r tertentu m a ka w isa ta terse but juga aka n cukup susa h da n sulit untuk da pat berkem ba ng. Fasilita s sendiri m em a ng m em iliki

(21)

bentuk da n fungsi ya ng berbeda -be da. Nam un jika ke bera daanya tidak diperha tika n serius oleh piha k pe nge lola loka si w isa ta m a ka akan berdam pa k sa nga t buruk bagi tem pa t w isa ta itu se ndiri.

Fasilitas w isata m erupakan hal-hal penunjang tercipta nya kenyam anan wisa tawan untuk dapat m engunjungi suatu daerah tujua n wisata. Adapun sarana-sarana penting yang berkaitan dengan perkem bangan pariw isata seperti Akom odasi hotel, Restoran, Air bersih, Kom unkasi, Hiburan, Keam anan

f. Kese sua ia n de nga n ke butuha n

Kebutuha n terpe nuhi se hingga dapa t m em perole h ba nya k m anfaat diantara nya :

1) Kebutuhan m endapatka n pengalam an baru, m ulai dari m enikm ati m akanan yang le bih berbeda atau baru sesua i dengan khas daerahnya, anda juga akan bertem u da n berinteraksi denga n orang-orang dan kebudayaan baru, sehingga dapat m enum buhkan rasa sosial dalam berm asyarakat nantinya.

2) Kebutuhan keseha tan, m elakukan perja lanan wisata terutam a ke tem pat-tem pat yang m em iliki iklim sejuk, akan m em buat badan dan fikiran terasa tenang, dam ai, segar, bugar. Apalagi jika tem pat wisata yang anda kunjungi m erupakan alam terbuka seperti tam an-tam an dan pegunungan yang akan

(22)

m em buat kebutuhan aka n vitam in D terpe nuhi m elalui paparan sinar m atahari.

3) Kebutuhan psikologis, dapat m engurangi stress atau tekana n yang diseba bkan oleh pekerjaan yang terlalu berat dan sudah m enjadi rutinitas. Rasa bosan yang setiap orang rasakan sanga t berpengaruh pada fikiran dan tidak bisa berkonse ntrasi terhadap sesuatu yang dilakukan. Berbeda dengan anda yang senang m eluangkan waktu untuk m elakukan perjalana n wisata, sehingga akan m em buat fikiran kem bali di refresh agar lebih se gar dan jernih da lam berfikir.

(23)

A. K erangk a Pe mik ir an

Kerangka berfikir m erupakan m odel konseptual tentang bagaim ana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikas i seba gai m asalah yang penting. Kerangka berfikir ya ng ba ik akan m enjelaska n secara teoritis pertautan antar variabe l yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijela skan hubungan antar variabel independen dan depende n. Bila dalam penelitia n ada variabel m oderator dan intervening, m aka juga perlu dijelaska n, m engapa variabel itu ikut dilibatka n dalam pe nelitian. Pertautan antar variabel tersebut, sela njutnya dirum uskan ke dalam bentuk paradigm a penelitian (Sugiyono, 2010:60)

Berdasa rka n gam bar dia ta s je la s ba hwa prom osi (X 1) da n nila i-nilai kearifan loka l (X 2) m em pengaruhi wisatawa n untuk m em utuskan berkunjung ke Tam a n N asiona l Brom o Te ngger S em eru (TNB TS) Jawa T im ur. Keputusan m em be li da lam pene litian ini adala h keputusan ber kunjung

Gam bar 2.2 Kerangka Pem ikiran

K e p u tu s a n B e rk u n ju n g P ro m o s i (X 1 )

N ila i-n ilai k e a rifa n lo k a l

(X 2 )

H 1

H 2 H 3

(24)

wisata wa n asing berkunjung ke Tam an Na siona l Brom o Te ngger Sem eru (TNB TS) Ja wa T im ur.

D. H ipote sis

Hipotesis m erupakan jawaban sem entara terhadap rum usan m asalah penelitian, di m ana rum usan m asa lah pene litian te lah dinya takan da lam bentuk kalim at pertanyaan. Dikatakan sem entara, karena jawaban yang diberikan baru didasarka n pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta -fakta em piris yang diperoleh m elalui pengum pulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyata kan sebagai jawaban teoritis terhadap rum usan m asalah penelitian, belum jawaban yang em pirik (Sugiyono, 2013)

Sandra Dwi Septika (2018) dalam penelitia nya diperole h hasil bahwa prom osi berpengaruh terhadap keputusan berkunjung ke M use um M alang Tem po Doloe. Dari hasil pene litian terdahulu m aka d apat dihipotesiskan ba hwa prom osi berpengaruh positif dan siginifikan terhada p keputusan berkunjung.

H 1 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung

Aslan (2017) m enyatakan bahwa kearifan lokal dalah nila i budaya m asyarakat dan digunakan sebagai alat untuk m engendalikan orang -orang di sua tu kom unitas. Dari hasil penelitian m aka dapat dihipotesiskan ba hwa nila i -nilai kearifan lokal berpe ngaruh positif terhada p keputusan berkunjung.

H 2 :Nilai-n ilai kearifan lokal berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung.

Figure

Updating...

References

Scan QR code by 1PDF app
for download now

Install 1PDF app in