• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA SAMBUTAN. ii PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA SAMBUTAN. ii PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

ii PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi iiiiii

Pendidikan nasional sangat berperan bagi pembangunan manusia karena dapat menginvestasikan perwujudan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berkarakter produktif, dan berdaya saing sehingga dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Pendidikan sebagai hak azasi manusia tercantum pada pasal 28B ayat (2) UUD 1945 yang tertulis: “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Pasal 28C ayat (1) yang tertulis, “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.

Sejalan dengan Undang-undang tersebut untuk memenuhi hak-hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu, Pendidikan Kesetaraan sebagai salah satu bagian dari Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, telah diperkenalkan mulai tahun 1990, terutama untuk kalangan marjinal. Jumlah peserta didik dan lulusan Pendidikan Kesetaraan terus meningkat setiap tahun terutama pada tahun 2006, bahkan secara signifi kan telah membantu mereka yang terkendala dalam menyelesaikan pendidikannya melalui jalur formal. Dengan demikian keberadaan Pendidikan Kesetaraan menjadi lebih penting dalam meningkatkan pendidikan sepanjang hayat di negara ini, dan terutama untuk menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun baik yang masih usia sekolah maupun usia dewasa. Oleh karena itu, pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan masih perlu dikembangkan dan diperbaharui, melalui pemikiran kreatif dan inovatif, khususnya dalam diversifi kasi pelayanan mengingat luas dan heterogennya cakupan sasaran Pendidikan Kesetaraan. Untuk itulah

KATA SAMBUTAN

TIM PENYUSUN :

1. Dr. Triyadi (Pengarah) 2. Dr. Abdul Kahar (Fasilitator)

3. Drs. Cecep Suryana (Penanggung jawab) 4. Dra. Ermiati (Ketua)

5. Tim Bidang PNFI Dinas Pendidikan Provinsi (Anggota) 6. Tim Forum PKBM Provinsi (Anggota)

(3)

iv

iv PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi vv

Pendidikan dapat berperan untuk membangun kreativitas dan produktivitas SDM sekaligus penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan dunia kerja dan kesiapan belajar sepanjang hayat. Pendidikan Kesetaraan dirancang untuk memberikan pengakuan terhadap pembelajaran mandiri dan pengetahuan yang diperoleh di luar sekolah. Pendidikan Kesetaraan menguatkan kreativitas dan produktivitas yang mungkin telah berkembang pada seseorang melalui pembelajaran kecakapan hidup. Kreativitas dan produktivitas peserta didik pendidikan kesetaraan sangat berpengaruh untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia yang kreatif dan produktif akan menampilkan hasil kerja atau kinerja yang baik, secara perorangan atau kelompok.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan kesetaraan, Direktorat Pendidikan Kesetaraan menyusun Pedoman Proses Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan yang memberikan rujukan teknis dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, potensi, dan karakteristik peserta didik.

Pedoman dan petunjuk teknis ini diharapkan dapat dijadikan pegangan bagi para pembina, penyelenggara, penulis bahan ajar, pamong belajar, dan tutor dalam memberikan layanan terbaiknya untuk program-program pendidikan kesetaraan bagi warga masyarakat. Dengan adanya pedoman ini, diharapkan pengambil keputusan, akademisi, praktisi, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pendidikan nasional semakin memahami arti penting dan strategisnya Pendidikan Kesetaraan dalam sistem pendidikan nasional.

Jakarta, Januari 2010

Direktur Pendidikan Kesetaraan,

DR. Triyadi

NIP. 19520317 197903 1 002

KATA PENGANTAR

maka Pedoman Penyelenggaraan Program Paket A, Paket B dan Paket

C, dan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan disusun agar dapat memberikan kemudahan bagi pendidik dan penyelenggara dalam melaksanakan pendidikan kesetaraan.

Semoga Allah SWT berkenan memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Januari 2010 Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal

Hamid Muhammad, Ph.D NIP. 19590912 198311 1 001

Jakarta, Januari 2010 Direktur Pendidikan Kesetara

(4)

vi

vi PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi viivii

KATA SAMBUTAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 3

C. Maksud dan Tujuan ... 3

D. Pengertian ... 4 II. PENYELENGGARAAN A. Jenis Lembaga ... 6 B. Persyaratan ... 6 C. Pendidik/ Tutor ... 7 D. Bahan Ajar ... 7 E. Peserta Didik ... 8 F. Kelompok Belajar ... 9 G. Program Pembelajaran ... 9 H. Pembiayaan ... 10 I. Penjelasan Pembiayaan ... 14

J. Indikator Kunci Keberhasilan ... 16

III. MEKANISME PENERIMA BANTUAN A. Proses Penilaian ... 17

B. Tim Penilai dan Verifi kasi ... 17

C. Tahapan Pemberian Bantuan ... 18

D. Penetapan Lembaga dan Penyaluran Dana BOP ... 19

E. Kewajiban Lembaga Penyelenggara ... 19

F. Peran dan Kewajiban Dinas Pendidikan atau P2PNFI atau BPPNFI ... 19

IV. PELAPORAN Pelaporan Penerima Dana Bantuan ... 20

V. PENUTUP ... 21

LAMPIRAN ... 22

DAFTAR ISI

(5)

DAFTAR ISI viii

viii PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 11

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Kesetaraan merupakan bagian dari Pendidikan Nonformal dan Informal yang menyelenggarakan pendidikan umum mencakup Program Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs, dan Paket C setara SMA/MA dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan, dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional peserta didik. Program Paket A dan Paket B secara khusus diarahkan untuk mensukseskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun. Sampai dengan tahun 2009 yang merupakan tahun terakhir program Pembangunan Jangka Menengah 2004-2009 fokus Program Paket A dan Paket B tetap konsisten terhadap penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun.

Fakta menujukkan bahwa Program Pendidikan Pesetaraan dapat memberikan kontribusi terhadap suksesnya Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun. Kontribusi Program Paket A dan Paket B sampai dengan tahun 2008 cukup signifi kan. Hal ini dapat ditunjukkan dari Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan dasar pada tahun 2008 sebesar 0,50% untuk Program Paket A dan Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar 3,96% untuk Program Paket B. Angka tersebut akan lebih meningkat lagi pada tahun berikutnya mengingat jumlah sasaran Program Paket A dan Paket B dari peserta didik yang DO SD/MI, DO SMP/MTs dan putus lanjut dari SD/MI ke SMP/MTs masih cukup banyak. Data Pusat Statistik Pendidikan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa pada tahun 2009 proyeksi sasaran peserta didik Program Paket A adalah 785.843 orang atau 2,98% dari jumlah penduduk usia 7 - 12 tahun. Sedangkan sasaran Program Paket B tahun 2009 adalah 635.148 orang atau sekitar 4,73% dari jumlah penduduk usia 13 - 15 tahun (termasuk partisipasi masyarakat sekitar 30%).

PENDAHULUAN

BAB 1

(6)

2

2 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 33

Indikator yang paling jelas dari besarnya partisipasi masyarakat terhadap Pendidikan Kesetaraan dapat dilihat dari perkembangan jumlah peserta Ujian Nasional Program Paket A dan Paket B, yang berasal dari peserta didik program kesetaraan reguler di luar yang pindah jalur dari formal meningkat tajam dari tahun ke tahun. Peserta Ujian Nasional Program Paket A dan Paket B tahun 2005 adalah; Paket A sebanyak 18.770 orang dan meningkat lebih tajam menjadi111.730 orang pada tahun 2008, dan periode pertama tahun 2009 sebanyak 56.369 orang. Sedangkan Paket B dari 103.394 orang dan meningkat menjadi 614.166 orang pada tahun 2008, dan periode pertama tahun 2009 sebanyak 309.333 orang.

Peningkatan perhatian dan peranserta masyarakat terhadap Program Paket A dan Paket B perlu diimbangi dengan upaya penyiapan kompetensi peserta didik agar memiliki kesiapan untuk terjun ke masyarakat dan dunia kerja, karena sebagian besar dari mereka tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (Ditjen PNFI) untuk mengembangkan Program Kecakapan Hidup (Life Skills) pada Pendidikan Kesetaraan.

Untuk membantu pelaksanaan pembelajaran akademik dan pembekalan kecakapan hidup pada Program Paket A dan Paket B, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional telah mengalokasikan dana bantuan operasional penyelenggaraan Program Paket A dan Paket B yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dana tersebut dialokasikan di Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) Direktorat Pendidikan Kesetaraan Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (Ditjen PNFI), Departemen Pendidikan Nasional dalam bentuk Bantuan Rintisan Program Paket A dan Paket B, dana dekonsentrasi di setiap provinsi dalam bentuk Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) serta pada Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2-PNFI) dan Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI) dalam rangka mendukung pelaksanaan model Pendidikan Kesetaraan.

Petunjuk teknis ini merupakan panduan rinci tentang pelaksanaan kegiatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B melalui dana dekonsentrasi tahun Anggaran 2010 serta Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2-PNFI) dan Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI).

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajar Dikdas Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 0131/U/1994 Tentang Program Paket A dan Program Paket B;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Standar Isi Pendidikan Kesetaraan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk memberi petunjuk kepada para pengelola program pendidikan kesetaraan Paket A dan Paket B agar:

a. memahami tentang kebijakan penyelenggaraan Program Paket A dan Paket B tahun 2010.

b. memahami tatacara penetapan lembaga/satuan penyelenggara Paket A dan Paket B baik untuk kelompok belajar awal maupun lanjutan.

c. dapat melaksanakan program secara transparan/akuntabel tepat waktu dan tepat sasaran.

2. Tujuan

a. Peserta didik Program Paket A dan Paket B baik laki-laki maupun perempuan dapat mengikuti program pembelajaran dengan mutu yang baik dan sesuai dengan kebutuhannya.

(7)

4

4 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 55

b. Semua peserta didik Program Paket A dan Paket B dapat mengikuti program pembelajaran sesuai dengan rencana dan tidak ada yang putus belajar.

c. Semua peserta didik Program Paket A dan paket B dapat menguasai kompetensi akademik dan keterampilan (pra Koperasi) untuk bekal hidup di masyarakat. Ketrampilan yang dimaksud disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing.

D. PENGERTIAN

Terkait dengan penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan khususnya untuk program Paket A setara SD/MI dan program Paket B setara SMP/MTs, perlu dijelaskan beberapa pengertian sebagai berikut.

1. Program Paket A

Program Paket A adalah program pendidikan dasar pada jalur pendidikan nonformal setara SD/MI bagi siapapun baik laki-laki maupun perempuan yang terkendala ke pendidikan formal atau berminat dan memilih Pendidikan Kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan. Pemegang ijazah Paket A memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SD/MI.

2. Program Paket B

Program Paket B adalah program pendidikan dasar padajalur pendidikan nonformal setara SMP/MTs bagi siapapun baik laki-laki maupun perempuan yang terkendala ke pendidikan formal atau berminat dan memilih Pendidikan Kesetaraan untuk ketuntasan pendidikan. Pemegang ijazah Paket B memiliki hak eligibilitas yang sama dengan pemegang ijazah SMP/MTs.

3. Peserta Didik

Peserta didik adalah anggota masyarakat baik laki-laki maupun perempuan yang terdaftar dan mengikuti pendidikan kesetaraan untuk mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran Paket A atau Paket B.

4. Kelompok Belajar Awal

Kelompok Belajar Awal adalah kelompok peserta didik yang terdaftar sebagai peserta didik Pendidikan Kesetaraan dan berada

pada program Paket A setara kelas/tingkat IV SD/MI dan peserta didik yang berada pada program Paket B setara kelas/tingkat VII SMP/MTs.

5. Kelompok Belajar Lanjutan

Kelompok Belajar Lanjutan adalah peserta didik Program Paket A atau Paket B yang naik kelas/tingkat dan/atau hasil tes penempatan dari peserta didik yang baru mendaftar ke kelas/tingkat lanjutan. Kelas/tingkat lanjutan program Paket A adalah setara kelas/tingkat V – VI SD/MI dan program Paket B adalah setara tingkat VIII – IX SMP/MTs.

6. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik untuk Pendidikan Kesetaraan adalah Tutor, Pelatih/Instruktur, Pamong Belajar atau sebutan lain yang sesuai, dan memiliki kompetensi yang memadai dilihat dari:

a. Diprioritaskan bagi yang pernah mengikuti pelatihan tutor b. kualifi kasi pendidikan diharapkan minimal D2 untuk Paket A

dan D3 untuk Paket B

c. berpartisipasi dalam pembelajaran pendidikan kesetaraan Paket A dan atau Paket B.

d. Laki-laki ataupun perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat menjadi tenaga pendidik.

7. Lembaga penyelenggara

Lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan adalah satuan pendidikan nonformal dan atau lembaga sejenis yang berbadan hukum, memiliki ijin penyelenggaraan serta menyelenggarakan program Paket A atau Paket B sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan pada butir 2 b.

8. Nara Sumber Teknis

Nara Sumber Teknis adalah tenaga pendidik/tutor yang berkualifi kasi sebagai pembimbing, pelatih, dan memiliki kompetensi dalam menyelenggarakan pendidikan keterampilan/vokasi.

(8)

6

6 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 77

PENYELENGGARAAN

A. JENIS LEMBAGA

Lembaga yang dapat menyelenggarakan Program Paket A dan Paket B adalah:

1. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM);

2. UPTD yaitu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) dan atau sebutan lainnya yang sejenis. 3. Organisasi, Lembaga, Yayasan, Forum/paguyuban dan satuan

pendidikan sejenis baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.

B. PERSYARATAN

1. Administratif

a. Lembaga berbadan hukum memiliki Akta Notaris dan atau surat keputusan pejabat pemerintah setempat.

b. Memiliki rekening bank pemerintah yang masih aktif dibuktikan dengan referensi, dan NPWP yang masih aktif atas nama lembaga.

c. Memiliki ijin operasional/penyelenggaraan dari Pemerintah Daerah/Dinas Pendidikan Setempat.

d. Memiliki Surat Keterangan Domisili dari Kepala Desa/Lurah setempat

2. Teknis Operasional

a. Memiliki peserta didik maksimal untuk kelas awal dan lanjutan I Program Paket A, 20 orang, Paket B, 25 orang dan kelas VI untuk Paket A dan kelas III Paket B peserta didik masih 40 orang;

b. Memiliki pendidik minimal 2 orang untuk program Paket A dan 7 orang untuk program Paket B. Tenaga kependidikan minimal 3 orang.

c. Memiliki sarana dan prasarana belajar yang memadai sesuai dengan jumlah peserta didik untuk pembelajaran teori dan praktek;

d. Memiliki jaringan kemitraan dengan lembaga terkait dalam memfasilitasi proses pembelajaran.

e. Memiliki kantor dengan alamat yang jelas dan struktur organisasi sekurang-kurangnya terdiri dari:

1) Tenaga Kependidikan

• Seorang ketua • Sekretaris • Bendahara

2) Tenaga Pendidik

f. Memiliki sekretariat penyelenggara yang jelas.

C. PENDIDIK/TUTOR

1. Jumlah pendidik/tutor setiap kelompok terdiri atas:

• Paket A, 2 (dua) orang tiap kelompok belajar, terdiri atas 1 orang tutor mata pelajaran akademik dan 1 orang tutor keterampilan (Nara Sumber Teknis)

• Paket B, 7 (tujuh) orang tiap kelompok belajar; terdiri atas 6 orang tutor mata pelajaran akademik dan 1 orang tutor keterampilan (Nara Sumber Teknis)

2. Kualifi kasi

• Tutor akademik diprioritaskan berpendidikan Strata I (S1) atau Diploma IV.

• Pernah mengikuti pelatihan tutor Pendidikan Kesetaraan.

D. BAHAN AJAR

1. Bahan Ajar Akademik

a. Bahan ajar yang digunakan diadakan oleh pengelola. b. Bahan ajar mengacu kepada standar isi Pendidikan Kesetaraan. c. Rasio bahan ajar setiap peserta didik satu buku untuk masing

– masing mata pelajaran.

(9)

8

8 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 99

2. Bahan Ajar Keterampilan /Vokasi

a. Bahan ajar yang digunakan diadakan oleh pengelola.

b. Bahan ajar yang digunakan sesuai dengan jenis keterampilan yang dibutuhkan peserta didik.

c. Bahan ajar keterampilan untuk Paket A setingkat dengan tingkat dasar, untuk Paket B setingkat dengan tingkat terampil. d. Rasio bahan ajar setiap peserta didik satu buku untuk masing

– masing mata pelajaran.

E. PESERTA DIDIK

1. Sasaran

a. Peserta Didik Kelas Awal

1) Prioritas adalah usia wajib belajar (wajar) yang dimulai dari setara kelas IV atau usia 10 s.d. 12 tahun atau 3 tahun diatas usia wajar yang belum mendapatkan layanan pendidikan setara SD atau putus sekolah SD/MI untuk Paket A Setara SD. 2) Lulus SD/MI/Paket A tidak lanjut serta putus sekolah

SMP/ MTs untuk Paket B) dengan prioritas kelompok usia 13 s.d.15 tahun.

3) Peserta didik pendidikan keaksaraan yang telah menyelesaikan sukma 3 atau tingkat mandiri melalui tes kemampuan awal untuk masuk sebagai peserta didik tingkat 2 kompetensi dasar (setara kelas IV).

b. Peserta Didik Kelas Lanjutan

1) Peserta didik Program Paket A/Paket B yang telah naik kelas;

2) Sesuai hasil tes penempatan bagi yang baru mendaftar.

2. Hak dan Kewajiban Peserta didik

Hak peserta didik selama mengikuti pembelajaran Program Paket A dan Paket B adalah:

a. Mendapatkan pelayanan pendidikan akademik dan vokasional/ keterampilan;

b. Memperoleh layanan pendidikan secara gratis;

c. Mengikuti Ujian Nasional Program Paket A dan Paket B sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. Mendapatkan Ijazah setelah dinyatakan lulus Ujian Nasional Program Paket A dan Paket B.

e. Memiliki kartu anggota pra koperasi

Kewajiban peserta didik selama mengikuti pembelajaran Program Paket A dan Paket B adalah:

a. Mengikuti seluruh proses pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

b. Menyelesaikan program pembelajaran sesuai dengan paket pembelajaran yang diikuti.

F. KELOMPOK

BELAJAR

1. Kelas Awal (Kelas 4 untuk Paket A dan Kelas 7 untuk Paket B)

Untuk kelas awal (Kelas 4) Program Paket A, maksimal tiap kelompok belajar 20 orang peserta didik, sedangkan untuk Paket B maksimal 25 orang peserta didik.

2. Kelas Lanjutan I (Kelas 5 untuk Paket A dan Kelas 8 untuk

Paket B)

Untuk kelas lanjutan I baik Paket A maksimal 20 orang, sedangkan Paket B minimal 25 orang peserta didik.

3. Kelas Lanjutan II (Kelas 6 untuk Paket A dan Kelas 9 untuk

Paket B)

Untuk kelas lanjutan II baik Paket A maupun Paket B minimal 40 orang peserta didik.

G. PROGRAM PEMBELAJARAN

Program pembelajaran memuat kompetensi akademik dan keterampilan (vokasi).

1. Pembelajaran Akademik

a. Dapat dilaksanakan dengan tatap muka, tutorial, dan mandiri. b. Rata-rata belajar tiap minggu minimal tiga kali pertemuan.

2. Pembelajaran Keterampilan (Vokasi)

a. Dapat dilakukan bekerjasama dengan lembaga mitra yang terkait. b. Memiliki kurikulum keterampilan yang diajarkan sesuai dengan

(10)

10

10 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 1111

c. Muatan keterampilan yang dimaksud disesuaikan dengan potensi daerah dan dikelola dalam bentuk “Pra Koperasi” sesuai dengan petunjuk teknis yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari juknis ini.

H. PEMBIAYAAN

Biaya untuk pelaksanaan penyelenggaraan Program Paket A dan Paket B dari dana dekonsentrasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sektor pendidikan tahun 2010 adalah sebagai berikut:

1. Kelompok Belajar Awal

a. Program Paket A

Kelompok belajar awal (Kelas IV) berjumlah 20 orang, dengan komponen pembiayaan sebagai berikut:

NO. KOMPONEN PAKET A (KLS BARU)

VOL SAT BIAYA TOTAL

1. BAHAN

a Modul/Bahan ajar 20 set 130.000 2.600.000 b Penilaian tes semester (2 kali x 11 MP) 20 OK 60.000 1.200.000 2. ALAT

a Alat tulis peserta didik 20 OT 50.000 1.000.000 b Administrasi pembelajaran 1 set 50.000 50.000 c Sarana pembelajaran 1 set 100.000 100.000 d Bantuan pembiayaan keterampilan

(Pra Koperasi) 20 org 200.000 4.000.000 3. TENAGA

a Transport tutor (2 org x 12 bln) 24 OB 350.000 8.400.000 b Transport penyelenggara (1 org x 12 bln) 12 OB 150.000 1.800.000 4. PENGELOLAAN

a Rekrutmen calon peserta didik 20 org -

-b Manajemen 1 keg -

-c Visitasi lapangan 1 OK -

-Harga Satua Kelompok 19,150,000

Harga Satua Orang 957.500

b. Program Paket B

Kelompok belajar awal (Kelas I) Paket B berjumlah 25 orang, dengan komponen pembiayaan:

NO. KOMPONEN PAKET B (KLS BARU)

VOL SAT BIAYA TOTAL

1 BAHAN

a Modul/Bahan ajar 25 set 114.000 2.850.000 b Penilaian tes semester (2 kali x 13 MP) 25 OK 50.000 1.250.000 2 ALAT

a Alat tulis peserta didik 25 OT 50.000 1.250.000 b Administrasi pembelajaran 1 set 50.000 50.000 c Sarana pembelajaran 1 set 100.000 100.000 d Bantuan pembiayaan keterampilan

(Pra Koperasi)

25 org 300.000 7.500.000

3 TENAGA

a Transport tutor (7 org x 12 bln) 84 OB 350.000 29.400.000 b Transport penyelenggara (1 org x 12 bln) 12 OB 175.000 2.100.000 4 PENGELOLAAN

a Manajemen 1 keg 200.000 200.000 b Visitasi lapangan 1 OK 300.000 600.000 c Monev 1 OK 1.425.000 1.425.000 Harga Satua Kelompok 46,725,000

Harga Satua Orang 1.869.000

Dana bantuan kelompok belajar awal harus sudah selesai diluncurkan paling lambat bulan Juli tahun berjalan.

2. Kelompok Belajar Lanjutan

Program pembelajaran untuk program lanjutan mengikuti proses pembelajaran di kelas sebelumnya. Sistem pembelajaran dapat disesuaikan dengan Kebijakan Direktur Pendidikan Kesetaraan yang meliputi sistem: (1) Reguler, (2) Akselerasi, (3) Terbuka.

(11)

12

12 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 1313

a. Program Paket A Kelompok Belajar Lanjutan I (Kelas V) 1) Paket A

NO KOMPONEN PAKET A (KLS V)

VOL SAT BIAYA TOTAL

1 BAHAN

a Modul/Bahan ajar 20 set 130.000 2.600.000 b Penilaian tes semester (2 kali x 13 MP) 20 OK 60.000 1.200.000 2 ALAT

a Alat tulis peserta didik 20 OT 50.000 1.000.000 b Administrasi pembelajaran 1 set 50.000 50.000 c Sarana pembelajaran 1 set 100.000 100.000 d Bantuan pembiayaan keterampilan

(Pra Koperasi) 20 org 200.000 4.000.000 3 TENAGA

a Transport tutor (2 org x 12 bln) 24 OB 350.000 8.400.000 b Transport penyelenggara (1 org x 12 bln) 12 OB 150.000 1.800.000 Harga Satua Kelompok 19.150.000

Harga Satua Orang 957,500

Catatan: Apabila dalam RKA-KL tidak sesuai dengan atau kurang dengan ketentuan di atas maka komponen yang tidak boleh dikurangi ialah biaya modul/bahan ajar, bantuan pembiayaan keterampilan dan transpor tutor, sedangkan komponen lainya bisa diatur sesuai dengan kelayakannya.

2) Paket A Lanjutan II (Kelas VI)

NO KOMPONEN PAKET A (KLS VI) VOL SAT BIAYA TOTAL

1 BAHAN

a Modul/Bahan ajar 40 Set 65.000 2.600.000 b Penilaian tes semester (1 kali x 13 MP) 40 OK 30.000 1.200.000 2 ALAT

a Alat tulis peserta didik 40 OT 25.000 1.000.000 b Administrasi pembelajaran 1 Set 25.000 25.000 c Sarana pembelajaran 1 Set 50.000 50.000

d Bantuan pembiayaan keterampilan 20 org 100.000 4.000.000 3 TENAGA

a Transport tutor (smester ganjil :2 org x 6

bln. Semester genap 1 org X 6 bln) 18 OB 350.000 6.300.000 b Transport penyelenggara (1 2 org x 6 bln) 12 OB 150.000 1.800.000 Harga Satua Kelompok 16.975.000 Harga Satua Orang TOTAL 425.375 Catatan: Dalam pembelajaran Paket A Kelas VI biaya keterampilan hanya

satu semester karena konsentrasinya pada persiapan UNPK yang lamanya 6 bulan, oleh karena itu, sifatnya adalah pendalaman terhadap materi yang akan diujikan.

b. Program Paket B Kelompok Belajar Lanjutan I (Kelas VIII) 1) Paket B

NO KOMPONEN PAKET B (KLS II)

VOL SAT BIAYA TOTAL

1 BAHAN

a Modul/Bahan ajar 25 set 126.000 3.150.000 b Penilaian tes semester (2 kali x 13 MP) 25 OK 50.000 1.250.000 2 ALAT

a Alat tulis peserta didik 25 OT 50.000 1.250.000 b Administrasi pembelajaran 1 set 50.000 50.000 c Sarana pembelajaran 1 set 100.000 100.000 d Bantuan pembiayaan keterampilan

(Pra-Koperasi) 25 org 200.000 5.000.000 3 TENAGA

a Transport tutor (7 org x 12 bln) 84 OB 350.000 29.400.000 b Transport penyelenggara (1 org x 12 bln) 12 OB 175.000 2.100.000 4 PENGELOLAAN

a Manajemen 1 keg -

-b Monev 1 OK

-Harga Satua Kelompok 42.300.000

(12)

14

14 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 1515

2) Paket B Lanjutan II (Kelas IX)

NO KOMPONEN PAKET B (KLS IX)

VOL SAT BIAYA TOTAL

1 BAHAN

a Modul/Bahan ajar 40 set 75.000 3.000.000 b Penilaian tes semester (1 kali x 13 MP) 40 OK 10.000 400.000 2 ALAT

a Alat tulis peserta didik 40 OT 9.250 370.000 b Administrasi pembelajaran 1 set 20.000 20.000 c Sarana pembelajaran 1 set 50.000 50.0000 3 TENAGA

a Transport tutor (smester V : 7 org x 6 bln

dan Smt VI 6 org X 6 bln) 78 OB 350.000 27.300.000 b Transport penyelenggara (1 2 org x 6

bln) 12 OB 175.000 2.100.000 Harga Satua Kelompok 33.240.000

Harga Satua Orang 831.000

Catatan: Dalam pembelajaran Paket B Kelas IX tidak ada biaya keterampilan karena konsentrasinya pada persiapan UN pada semester terakhir, oleh karena itu, sifatnya adalah pendalaman terhadap materi yang akan diujikan.

I. PENJELASAN

PEMBIAYAAN

Penjelasan Komponen Pembiayaan Kelompok Belajar Awal dan Lanjutan dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Bahan

a. Peruntukan belanja bahan ajar hanya digunakan untuk pembelian modul/bahan ajar, Paket A dan Paket B kelas awal dan lanjutan adalah 1 (satu) set modul/bahan ajar sesuai mata pelajaran ujian nasional.

b. Penggunaan dana penilaian semester digunakan untuk transport penulis dan penggandaan soal 2 semester untuk semua mata pelajaran.

c. Masing-masing komponen bahan tersebut berdasarkan jumlah peserta didik (Paket A kelas awal 20 orang, Paket B 25 orang, sedangkan lanjutan II masing-masing 40 orang).

2. Alat

a. Dibelanjakan untuk pengadaan alat tulis peserta didik selama 2 (dua) semester.

b. Kelengkapan administrasi kelompok belajar seperti buku absensi peserta didik, absensi tutor, buku induk peserta didik, buku tamu, buku kas dsb.

c. Sarana pembelajaran meliputi pengadaan papan tulis, kapur, penggaris besar, penghapus.

d. Bantuan biaya keterampilan diperuntukkan untuk kegiatan pembelajaran keterampilan yang dapat menunjang ekonomi peserta didik.

3. Tenaga

a. Transport tutor harus dibayarkan 1 (satu) orang tutor Rp. 350.000,- per bulan. Untuk Paket A 2 (dua) orang tutor dan Paket B 7 (tujuh) orang tutor untuk kelas awal dan 7 (tujuh) orang tutor untuk kelas lanjutan selama 12 bulan, kecuali kelas persiapan ujian nasional hanya dibayarkan 6 orang tutor sesuai mata pelajaran ujian nasional.

b. Transport penyelenggara dibayarkan untuk 1 (satu) orang penyelenggara, Program Paket A dan Paket B perbulan.

4. Pengelolaan

a. Rekrutmen peserta didik baru, digunakan sebagai manajemen provinsi untuk mengumpulkan data-data calon peserta didik. b. Manajemen pengelolaan Bantuan Sosial, diperuntukkan

untuk pembiayaan penilaian proposal (sekretariat, tim penilai, dan ATK penilaian).

c. Visitasi lapangan digunakan panitia provinsi untuk menilai kelayakan lembaga untuk menerima bantuan sebagai bagian dari penilaian.

d. Monev digunakan untuk pengendalian mutu program, baik petugas provinsi ke kabupaten/ kota, maupun petugas kabupaten/kota ke kecamatan yang besarnya sesuai dengan pagu yang tersedia untuk program Paket A, dan Paket B.

(13)

16

16 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 1717

5. Komponen pembiayaan bahan, alat dan tenaga dibelanjakan

dalam bentuk bansos, sedangkan untuk komponen

pengelolaan dibelanjakan dalam bentuk belanja barang di

satuan kerja.

Jumlah bantuan yang diberikan harus sesuai dengan kondisi riil peserta didik pada tahun berjalan dan harus sudah selesai diluncurkan paling lambat

bulan Juni tahun berjalan.

J. INDIKATOR KUNCI KEBERHASILAN

Indikator kunci keberhasilan (IKK) dari program Bantuan Paket A dan Paket B adalah sebagai berikut:

1. Minimal 75% dana bantuan pendidikan kesetaraan tersalurkan paling lambat bulan Juni 2010, dan 100% pada bulan September. 2. 100% lembaga membayar transport tiap tutor Rp. 350.000/

bulan.

3. 100% lembaga membayar transport tiap penyelenggara : a. Paket A Rp. 150.000/ bulan,

b. Paket B Rp. 175.000/bulan.

4. 100% lembaga mengalokasikan biaya keterampilan kelas awal dan kelas lanjutan pertama :

a. Paket A Rp. 200.000/tahun, b. Paket B Rp. 300.000/tahun.

5. Peserta didik Program Paket A dan Paket B diprioritaskan usia wajar dengan toleransi 3 tahun diatas usia wajib belajar.

A. PROSES PENILAIAN

1. Seluruh proposal yang masuk dari lembaga calon penerima Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Program Paket A dan Paket B akan dilakukan penilaian secara kompetitif, terutama untuk kelas awal/kelas baru. Untuk kelas lanjutan diberikan atas dasar laporan pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnya.

2. Penilaian dilakukan melalui tahapan; penilaian administrasi meliputi kelengkapan persyaratan lembaga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, penilaian substansi program meliputi; muatan isi, sasaran dan komponen lain sesuai dengan kebijakan pendidikan kesetaraan yang mempunyai dampak langsung dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara akademik dan vokasional dan visitasi lapangan.

3. Hasil penilaian dan visitasi lapangan dari tim penilai dilaporkan dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau Pejabat yang ditunjuk, atau Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2-PNFI) atau Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI) dengan tembusan Direktur Pendidikan Kesetaraan.

B. TIM PENILAIAN DAN VISITASI

1. Tim Penilai bertugas menilai proposal dan melaksanakan visitasi lapangan terhadap lembaga yang menjadi nominator penerima bantuan sosial. Tim ini dibentuk dan ditetapkan dengan Surat

MEKANISME PEMBERIAN

BANTUAN

(14)

18

18 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 1919

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) atau Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI).

2. Tim penilai melakukan penilaian terhadap proposal Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Paket A dan Paket B, dengan susunan organisasi terdiri atas 1 (satu) orang ketua merangkap anggota, 1 (satu) orang sekretaris merangkap anggota, dan anggota.

3. Jumlah tim penilai mempertimbangkan ketersediaan anggaran dan beban objek sasaran penilaian.

4. Komposisi Tim penilai proposal terdiri dari unsur birokrasi pada satker yang bersangkutan dan mitra terkait.

C. TAHAPAN PEMBERIAN BANTUAN

1. Tahap Persiapan

a. Sosialisasi di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan. b. Membentuk tim penilai.

c. Menyusun instrumen penilaian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Penilaian proposal oleh Tim Penilai.

b. Visitasi lembaga calon penerima bansos oleh Tim Penilai. c. Usulan dan rekomendasi Penetapan lembaga calon penerima

dana bantuan sosial dari Tim Penilai.

d. Penetapan Surat Keputusan Lembaga Penerima Bansos oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2-PNFI) atau Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI). SK Penetapan dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi di tembuskan kepada Direktur Pendidikan Kesetaraan. e. Penandatanganan perjanjian kerjasama ditandatangani antara

Kuasa Pengguna Anggaran(KPA) atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan lembaga penerima bansos.

f. Proses pencairan dana bansos.

3. Tahap Pengendalian

a. Monitoring dan Evaluasi Program.

b. Penyusunan laporan.

D. PENYALURAN DANA BOP

Penyaluran dana BOP Paket A dan Paket B dilakukan langsung ke rekening lembaga melalui penerbitan SP2D dari KPPN ke Bank Pemerintah setempat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

E. KEWAJIBAN LEMBAGA PENYELENGGARA

1. Melaksanakan program pembelajaran Paket A dan Paket B yang terintegrasi dengan pendidikan keterampilan sesuai dengan petunjuk teknis dan kebijakan Direktorat.

2. Memanfaatkan dana BOP Paket A dan Paket B sesuai dengan usulan dan peruntukan dalam proposal.

3. Menyampaikan laporan pelaksanaan program dan laporan administrasi keuangan (laporan awal, laporan perkembangan dan laporan akhir) secara tertulis tentang hasil pelaksanaan program pembelajaran kepada Dinas Pendidikan Provinsi atau Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) atau Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) yang ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

F. PERAN DAN KEWAJIBAN DINAS PENDIDIKAN ATAU

P2-PNFI ATAU BP-P2-PNFI.

Dalam pelaksanaan program Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Paket A dan Paket B, Dinas Pendidikan Provinsi melakukan kewajiban sebagai berikut:

1. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan.

2. Menilai dan menetapkan lembaga penyelenggara sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan.

3. Memberi bantuan teknis, monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan program.

(15)

20

20 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 2121

PELAPORAN PENGELOLA DANA DEKON

Pelaporan meliputi :

1. Laporan lembaga; lembaga yang menerima dana bansos dari satker provinsi, wajib menyampaikan; laporan awal, saat dana telah diterima oleh lembaga; laporan proses, disampaikan setelah 1 semester pembelajaran berjalan; dan laporan akhir, disampaikan saat program selesai dilaksanakan (semester kedua); yang disampaikan ke pengelola program pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Provinsi dengan tembusan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

2. Laporan daya serap disampaikan setiap triwulan, dan laporan pertanggungjawaban sesuai dengan alokasi anggaran yang dikelola, yang disampaikan oleh satker kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, dengan tembusan Direktorat Pendidikan Kesetaraan.

Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi petunjuk dan sebagai rujukan bagi pihak terkait dalam menyusun petunjuk pelaksanaan yang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan masing – masing satker daerah.

Semoga petunjuk teknis ini dapat memberikan penjelasan kepada semua pemangku kepentingan pendidikan nonformal dan informal dalam upaya memberikan pelayanan seoptimal mungkin bagi bangsa Indonesia.

PELAPORAN

PENUTUP

BAB 5

BAB 4

(16)

22

22 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 2323

1. Sistematika Proposal

2. Contoh Format Penilaian Administrasi, Substansi dan Visitasi 3. Contoh Format Data Peserta Didik

4. Contoh Format Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

5. Sistematika Pelaporan

6. Contoh Perjanjian Kerjasama 7. Contoh Laporan Keuangan

8. Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan Pelaksanaan Program dari Lembaga

LAMPIRAN 1

SISTEMATIKA PROPOSAL

PROPOSAL

BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN (BOP) PROGRAM PAKET A DAN PAKET B

TAHUN 2010

Diajukan Kepada: Kepala Bidang PNFI

Provinsi... Oleh: Nama Lembaga : ... Alamat : ... No. Tlp./Hp./Fax : ...

LAMPIRAN

(17)

24

24 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 2525

ISI PROPOSAL

A. PROFIL LEMBAGA

1. Nama Lembaga : ……...…………... 2. Alamat Lengkap : ……...…………... ……...…………... 3. No. Telp/HP : ……...…………... 4. Nama Ketua : ……...…………... 5. Nama Bank : ……...…………...

6. No. Rek. Bank a.n Lembaga : ……...…………...

7. Pemegang Rekening Bank : 1. ...………...

2. ...………...

8. NPWP : ……...…………...

9. Program yang dilaksanakan saat ini :

Pendidikan Kesetaraan : (...) Paket A

(...) Paket B

Program Lain : ……...…………...

……...…………... …...

B. DATA PESERTA DIDIK DAN TUTOR

1. Data peserta didik Pendidikan Kesetaraan (Perincian Nama dilampirkan):

No Program Jenis Kelamin Jumlah

L P

1 Paket A 2 Paket B Jumlah

2. Data Tutor Pendidikan Kesetaraan (Perincian Nama dilampirkan): No Program Jenis Kelamin Jumlah

L P

1 Paket A 2 Paket B Jumlah

C. DISKRIPSI PROGRAM YANG DIUSULKAN

NO. URAIAN PROGRAM PENJELASAN *)

1. Jenis ……… ……… 2. Tujuan ……… ……… 3. Sasaran ……… ………

4. Hasil yang diharapkan ……… ………

5. Kegiatan/Pembelajaran Akademik dan Keterampilan

……… ……… 6. Langkah-langkah pelaksanaan ……… ……… 7. Fasilitas/sarana kegiatan ……… ……… 8. Mitra Kerja ……… ………

9. Kelengkapan Administrasi Semua kelenggkapan administrasi dilampirkan fotokopinya.

(18)

26

26 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 2727

LAMPIRAN 3

D

AFT

AR PESER

TA

DIDIK PROGRAM P

AKET

A,

D

AN P

AKET B

NAMA LEMB

A

GA :

……….………

LOKASI :

………...

TAHUN 2010

No Nama Peserta Didik Nama Or ang tua Tempat Lahir Tanggal Lahir L/P Agama Ijazah Terakhir Tahun Lulus Tahun Masuk Kesetar

aan Ke t Tgl Bln Thn

LAMPIRAN 2

SURAT REKOMENDASI

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ... menerangkan bahwa:

Nama Lembaga : ...

Nama Penanggung jawab : ...

Alamat Lembaga : ...

No. Telp./Hp./Fax : ...

Telah disetujui untuk diajukan ke Dinas Pendidikan Provinsi ... untuk memperoleh dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Paket A, Paket B yang bersumber dari Dana Dekonsentrasi Provinsi Tahun Anggaran 2010

..., 2010 Kepala Dinas Pendidikan

... Catatan

(19)

28

28 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 2929

LAMPIRAN 4

DAFT

AR PENDIDIK/TUTOR & TENAGA KEPENDIDIKAN

PROGRAM P AKET A, P AKET B NAMA LEMBAGA : ...……… LOKASI : ………... T AHUN 2010 No Nama Tutor Tempat Lahir Tanggal Lahir L/P Agama Ijazah Terakhir Tahun Lulus Jurusan Pengalaman Sebagai Tutor (T ahun) Bidang Matpel Ke t Tgl Bln Th n

LAMPIRAN 5

LAPORAN KEGIATAN

BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN

PAKET A & PAKET B

I. PELAKSANAAN

TEKNIS

KEGIATAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Sasaran

D. Hasil Yang Diharapkan

E. Perkembangan Kegiatan

II. PERKEMBANGAN KEGIATAN BOP PAKET A & PAKET B TAHUN

2010

NAMA LEMBAGA : ... ALAMAT LEMBAGA : ... PERIODE BULAN : ... S.D ... No KEGIATAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KETERANGAN

(20)

30

30 PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Program Paket A dan Paket B Melalui Dana Dekosentrasi 3131

III. LAPORAN KEUANGAN

NO PEMASUKAN SUMBER Rp. PENGELUARAN CATATAN

JENIS PENGELUARAN RUPIAH

1 2 3 4 5 6 7

Keterangan : Halaman 2 isi pemasukan.

PENUTUP LAMPIRAN

1. Bukti-bukti Pengeluaran

2. SK Tim

3. Surat Setor Pajak (SSP)

Catatan: Perlu diperhatikan oleh semua pengelola dan penyelenggara Program Paket A dan Paket B baik yang kelas awal maupun lanjutan, bahwa dalam pengelolaan dana harus transparan dan akuntabel. Setiap pengeluaran biaya harus dilampirkan bukti-bukti pengeluaran, sebagai dasar untuk membuat laporan keuangan oleh lembaga penyelenggara sesuai dengan prinsip akuntansi. Apabila ini tidak dilakukan, maka apabila masalah dikemudian hari, tanggungjawab ada pada lembaga penyelenggara program.

(21)

32

Referensi

Dokumen terkait

Hasil estimasi menunjukkan bahwa suku bunga pinjaman Bank Persero, Bank Pemerintah Daerah, Bank Swasta Nasional, Bank Asing dan Campuran, serta Bank Umum memilki

f. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan

kontrol fuzzy kita gunakan diringkas dalam Tabel 1 yaitu, jika Tingkat Penjualan Rendah (Low) dan Stok Barang Menengah (Medium) maka Tingkat Diskon adalah Menengah

Informasi yang tersedia pada halte tersebut masih kurang efektif, berdasarkan kuesioner yang telah dilakukan informasi mengenai rute bus Bandros tidak begitu banyak membantu

Pengetahuan tentang teknik dan metode yang berhubungan dengan suatu bidang tertentu: mencakup pengetahuan yang pada umumnya merupakan hasil konsensus, perjanjian, atau aturan

Dalam aplikasi ini, proyektor yang berfungsi sebagai alat untuk menampilkan view ke layar dihubungkan dengan PC dengan menggunakan kabel data.. Adapun kabel data

digunakan untuk proses belajar mengajar. Masing-masing ruang kelas mempunyai luas kurang lebih 25 m 2. Fasilitas yang dimiliki setiap ruang kelas adalah kipas angin, LCD,

Berdasarkan latarbelakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna meneliti sejauh mana pengaruh kepercayaan merek (brand trust), kualitas pelayanan