V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah dan Perkembangan PerusahaanSondi Raya Chrysanth Farm merupakan usaha kecil perseorangan yang dimiliki oleh Ibu Hj. Rosmala Saragih. Usaha ini bergerak dibidang agribisnis tepatnya sebagai produsen bunga potong krisan. Pada awalnya usaha bunga potong krisan ini didirikan oleh Bapak Randi Saragih yang merupakan anak dari Ibu Rosmala Saragih tahun 2005. Latar belakang didirikannya usaha ini yaitu dikarenakan keinginan pribadi Bapak Randi yang melihat adanya peluang usaha untuk bunga potong krisan dan juga adanya lahan yang belum dimanfaatkan di sekitar villa keluarga. Usaha kebun bunga krisan yang dijalankan oleh Bapak Randi pada waktu itu hanya memiliki empat buah bedengan green house yang terletak disamping depan halaman villa. Usaha ini hanya dikelola selama satu tahun oleh Bapak Randi dikarenakan belum adanya perencanaan dan pengelolaan usaha yang baik dikarenakan kesibukan Bapak Randi yang bekerja sebagai pengacara. Kemudian usaha kebun bunga krisan ini pengelolaannya diberikan dan diambil alih oleh Ibu Rosmala pada tahun 2006, dan diberi nama Sondi Raya Chrysanth Farm atau biasa disebut Sondi Farm.
Sebelum menjalankan usaha bunga potong krisan ini, Ibu Rosmala pun memiliki usaha kebun sayuran yang terletak di halaman belakang villa. Setelah adanya pengalihan pengelolaan usaha bunga potong krisan kepada Ibu Rosmala, akhirnya usaha kebun sayuran yang sebelumnya dijalankan diganti oleh bunga potong krisan. Keputusan Ibu Rosmala untuk lebih meneruskan usaha bunga potong dibandingkan usaha kebun sayuran didasarkan hobi terhadap bunga dan tanaman hias, harga bunga potong yang cenderung stabil dan lebih tinggi dibandingkan harga sayuran, selain itu Ibu Rosmala juga telah sering mengikuti pelatihan tentang bunga dan tanaman hias. Pemilihan krisan sebagai komoditas yang diusahakan karena budidaya dan perawatan tanaman krisan yang cukup mudah, beragamnya jenis dan warna bunga, kesesuaian kondisi iklim tempat usaha yang cocok untuk budidaya, dan juga melimpahnya ketersediaan bibit tanaman yang bagus dan berkualitas.
Saat ini Sondi Farm telah mengalami perkembangan usaha yang cukup baik, dimana green house yang dimiliki saat ini sudah bertambah menjadi 15
green house dan terdiri dari 3 blok wilayah (Blok A, B, dan R). Harga jual bunga
potong krisan Sondi Farm pun juga semakin tinggi, yang dahulu hanya Rp 7500 per ikat sekarang telah menjadi Rp 9000 per ikat. Jumlah pelanggan tetap yang dimiliki juga semakin bertambah menjadi 15 florist. Meskipun usaha ini sudah berjalan selama empat tahun akan tetapi usaha ini belum memiliki badan hukum. Hal ini dikarenakan aktivitas dari pemilik yang terlalu padat sehingga belum sempat mengurus ijin usaha.
5.2. Lokasi dan Kondisi Perusahaan
Sondi Farm berlokasi di Kampung Jawa, Desa Megamendung No. 56 Rt 01 Rw 05, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Total luas lahan yang dimiliki oleh Sondi Farm yaitu 2,7 Ha. Luas lahan yang digunakan untuk produksi bunga potong krisan ini hanya 7000 m2. Sedangkan sisanya digunakan untuk areal parkir, lahan kosong, taman, jalan dan paving. Lokasi usaha ini masih merupakan bagian dari lahan villa keluarga. Kondisi iklim merupakan faktor yang paling penting untuk budidaya tanaman krisan karena krisan merupakan jenis tanaman subtropis yang sangat cocok apabila dibudidayakan di dataran tinggi. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dramaga Bogor, Sondi Farm berada pada ketinggian kurang lebih 600-700 m dpl (diatas permukaan laut) dengan suhu rata-rata minimum adalah 19,1°C sedangkan suhu rata-rata maksimum adalah 26,4°C. Sedangkan kelembabannya yaitu 75,4 - 94 persen. Kondisi iklim tersebut sangat cocok untuk tanaman krisan mampu tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Hal inilah yang menunjang perusahaan untuk mengembangkan bunga potong khususnya bunga potong krisan.
Sondi Farm berada pada dua kondisi lingkungan yang berbeda. Letak kebun Sondi Farm yang terdapat di villa keluarga di kawasan Megamendung merupakan lokasi yang sebagian besar berupa villa-villa mewah milik perusahaan maupun perseorangan. Akan tetapi di sisi lain, di kawasan tersebut juga terdapat perkampungan yang sebagian besar masyarakat setempat termasuk golongan menengah kebawah. Keberadaan Sondi Farm ini mampu menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat bahwa pekerja kebunnya sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar sehingga secara tidak langsung Sondi Farm dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Bunga potong krisan yang diusahakan oleh Sondi Farm sebagian besar diproduksi dalam green house sederhana yang atapnya terbuat dari plastik ultra violet (UV) 14 persen. Green house yang ada selain digunakan untuk penanaman juga digunakan untuk pembibitan. Rangka untuk bangunan tanam yang digunakan berasal dari bambu-bambu besar. Penggunaan green house tipe ini, dikarenakan harga pembuatan yang lebih murah dibandingkan dengan penggunaan green
house besi. Di dalam green house terdiri dari bedengan-bedengan yang berupa
guludan tanah sebagai areal penanaman, dan disetiap bedengan dipasang pipa paralon sprinkler untuk penyiraman tanaman. Diantara dua buah bedengan juga diberi lampu penerangan yang dipasang dengan ketinggian 1,5 m dari permukaan tanah. Penambahan lampu ini bertujuan agar tanaman krisan tetap pada fase vegetatif selama waktu tertentu hingga tanaman mencapai tinggi tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena sifat unik tanaman krisan yang merupakan tanaman berhari panjang memerlukan penyinaran lebih lama sehingga tanaman memiliki batang yang tinggi, kokoh dan bunga yang indah.
5.3. Visi dan Misi Perusahaan
Visi, misi dan tujuan perusahaan merupakan arahan perusahaan dalam melaksakan kegiatannya. Secara ringkas, visi merupakan arah yang ingin dituju, dan misi merupakan cara-cara yang ditempuh untuk mencapai visi tersebut. Sedangkan tujuan organisasi merefleksikan target yang akan dicapai oleh organisasi tersebut dalam rentang waktu tertentu.
Sondi Farm belum memiliki pernyataan secara tertulis mengenai visi, misi dan tujuan, namun ketiga hal tersebut secara tersirat telah ada dan dikemukakan pada saat wawancara dengan pemilik. Berdasarkan hasil wawancara adapun pernyataan visi Sondi Farm yaitu mampu menjadi pemasok bunga potong krisan ke beberapa daerah di Indonesia. Misi usaha ini yaitu melakukan pembibitan yang mampu menghasilkan kualitas bunga yang bagus dan melakukan pengelolaan secara baik melalui pelaksanaan GAP. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh saat ini oleh Sondi Farm yaitu mampu memenuhi permintaan bunga potong
5.4. Sistem Agribisnis Bunga Potong Krisan Sondi Farm
Aktivitas bisnis dalam Sondi Farm tidak terlepas dari sebuah rangkaian subsistem agribisnis. Rangkaian subsistem tersebut meliputi Subsistem pengadaan input dan sarana produksi (subsistem hulu), subsistem usahatani (subsistem on
farm), subsistem pemasaran (subsistem hilir) dan subsistem kemitraan (subsistem
penunjang). Masing-masing subsistem tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
5.4.1. Subsistem Pengadaan Input dan Sarana Produksi
Pengadaan sarana produksi merupakan kegiatan awal sebelum melaksanakan proses produksi. Input dan sarana produksi yang dibutuhkan dalam usaha Sondi Farm ini meliputi bibit bunga krisan, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian (alsintan) serta bangunan tanam.
a. Bibit
Pengadaan bibit bunga krisan Sondi Farm saat ini dilakukan sendiri melalui perbanyakan dari tanaman induk (mother stock) dengan cara stek pucuk. Tanaman induk ini kemudian ditanam dalam green house tersendiri. Tujuan penanaman tanaman induk ini adalah untuk memproduksi bagian vegetatif tanaman yang nantinya akan diambil untuk stek pucuk. Tanaman induk Sondi Farm diperoleh dari pengusaha bibit sekaligus petani bunga yang berasal dari Cipanas yang bernama Bapak Udin. Sondi Farm juga pernah mendatangkan bibit tanaman induk yang berasal dari Subang milik Bapak Desrizal. Bibit milik Pak Desrizal ini merupakan bibit impor yang berasal dari Malaysia dengan kualitas yang baik. Tanaman induk yang dimiliki oleh Sondi Farm dilakukan penggantian setiap enam bulan sekali tujuannya adalah untuk tetap menjaga kualitas tanaman dan bunga yang dihasilkan.
b. Pupuk
Pupuk yang digunakan dalam kegiatan budidaya bunga potong Sondi Farm terdiri dari pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi dan kambing. Penggunaan pupuk kandang ini sebagai campuran utama pada tanah saat sedang dilakukan pengolahan awal lahan sebelum ditanami bunga. Pupuk kandang ini diperoleh dari pengusaha ternak sapi yang berasal dari daerah Cilember. Pupuk anorganik yang digunakan yaitu pupuk buatan terdiri dari NPK mutiara, KCl dan
ZA. Selain itu Sondi Farm juga menggunakan pupuk daun untuk nutrisi pertumbuhan daun dan bunga serta menggunakan EM4 yang berfungsi unuk meningkatkan mikroorganisme dalam tanah sehingga tanah menjadi lebih subur. Pupuk anorganik ini diperoleh dari toko-toko pertanian yang menyediakan sarana produksi pertanian.
c. Pestisida dan Obat-obatan
Pestisida dan obat-obatan yang digunakan oleh Sondi Farm yaitu jenis fungisida dan insektisida kimia. Pestisida ini diperoleh dari toko-toko pertanian yang ada di Bogor.
d. Bangunan Tanam
Bangunan tanam atau green house yang digunakan merupakan green
house yang rangkanya terbuat dari bambu dan atapnya menggunakan plastik UV
14 persen. Penggunaan plastik UV 14 persen ini dikarenakan penyinaran yang sudah cukup didapatkan di daerah Megamendung. Green house (GH) yang dimiliki oleh Sondi Farm saat ini berjumlah 15 buah GH. Green house yang ada dibagi menjadi tiga blok yaitu Blok Atas (A), Blok Bawah (B) dan Blok R. Setiap blok terdiri dari 5 buah GH.
5.4.2. Subsistem Usahatani
Subsistem usahatani merupakan kegiatan budidaya pertanian (on farm). Kegiatan budidaya ini meliputi persiapan tanam, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.
a. Persiapan Tanam
Persiapan tanam merupakan aktivitas yang dilakukan sebelum tanaman ditanam di lahan. Persiapan tanam pada tanaman krisan meliputi perbanyakan bibit dan persemaian (propagasi). Perbanyakan bibit dilakukan dengan melakukan stek pucuk batang tanaman induk (mother stock). Pucuk batang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam larutan hormon pertumbuhan akar sehingga mempercepat tumbuhnya akar pada tanaman stek. Kegiatan perbanyakan ini dilakukan sekitar tiga minggu sebelum tanam.
Setelah dilakukan perbanyakan dan pemberian hormon tambahan, kemudian stek ditanam di dalam tempat persemaian (tray propagasi) selama 21 hari. Tujuan dilakukan persemaian ini adalah untuk menumbuhkan akar pada bibit
stek, selain itu dengan dilakukan persemaian maka akan meningkatkan daya adaptasi tanaman ketika nantinya ditanam di lahan sehingga mampu mengurangi tingkat kematian tanaman di lahan.
b. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan dilakukan sekitar tiga minggu sebelum tanaman ditanam. Pengolahan lahan meliputi pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, rumput dan gulma lainnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. Kemudian tanah diolah dengan hanya proses pencangkulan hingga tanah menjadi gembur. Setelah itu tanah ditaburi dengan pupuk kandang serta EM4 dan diaduk kembali hingga rata. Tanah yang telah tercampur rata kemudian dibuat bedengan dan dilakukan pemberaan selama dua minggu hingga bibit siap ditanam.
c. Penanaman
Satu hari sebelum penanaman bedengan diukur untuk pembuatan alur dan jarak tanam. Pada saat pembuatan alur dan jarak tanam, juga dilakukan pemberian furadan pada setiap bedengan. Tujuan pemberian furadan ini agar mencegah tanaman terserang serangga pada saat umur tanaman masih muda. Jarak tanam yang digunakan untuk budidaya krisan di Sondi Farm yaitu 10 cm x 10 cm. Penggunaan jarak tanam ini dimaksudkan agar memudahkan dalam perhitungan jumlah tangkai tanaman untuk setiap bedengan.
Waktu pelaksanaan penanaman umumnya pagi hingga siang hari. Pola tanam yang digunakan yaitu dalam setiap green house terdapat krisan jenis spray dan krisan jenis standar, dimana bagian bedengan pinggir ditanami krisan jenis spray sedangkan bedengan bagian dalam ditanami krisan jenis standar. Setelah seluruh bedengan ditanami krisan maka dilakukan penyiraman menggunakan
sprinkler.
d. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi aktivitas pemberian penopang, penyiraman, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pemberian pencahayaan buatan, serta pemandulan.
i. Pemberian Penopang
Kegiatan pemeliharaan yang pertama setelah penanaman adalah pemberian penopang. Penopang yang umumnya digunakan di lapang yaitu berupa jala yang terbuat dari tambang atau plastik. Tujuan pemberian penopang yaitu agar tanaman dapat tumbuh tegak dan tidak roboh.
ii. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari pada saat pagi hari. Penyiraman dilakukan secara manual dan semi otomatis. Penyiraman secara manual masih menggunakan selang dan gembor, sedangkan penyiraman secara semi otomatis menggunakan sprinkler. Penyiraman manual dilakukan apabila kondisi air pada bak penampungan tidak mencukupi dan untuk green house yang berada di Blok R yang terletak disisi lereng villa.
iii. Pemupukan
Pemupukan awal diberikan pada saat tanaman berusia 10 hari setelah tanam (HST). Jenis pupuk yang diberikan pada saat awal yaitu berupa campuran dari pupuk NPK Mutiara, KCl, dan ZA dengan perbandingan 1:1:1. Pemupukan dilaksanakan secara rutin setiap 10 hari sekali selama 1 bulan tanam.
iv. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Selain pemberian pupuk, Sondi Farm juga melakukan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Kegiatan pengendalian ini dilakukan dengan cara pemberian obat-obatan dan pestisida. Pemberian obat-obatan dan pestisida awal yaitu pada saat satu minggu setelah tanam. Jenis pestisida dan obat yang diberikan yaitu marshall, antracol, trubus, roundup, amistar dan agrimex. Dosis pemberian pestisida dan obat tergantung dengan tingkat penyebaran hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Untuk menanggulangi gulma dan tanaman yang terserang penyakit, umumnya dilakukan pembersihan secara berkala setiap 2 minggu sekali.
v. Pemberian Pencahayaan Buatan.
Krisan merupakan tanaman hari pendek fakultatif dengan batas kritis panjang hari sekitar 13,5 – 16 jam. Apabila panjang hari yang diterima krisan kurang dari batas kritisnya maka krisan akan cepat terinduksi dari fase vegetatif
ke fase generatif, dan menyebabkan bunga yang dihasilkan memiliki kualitas yang rendah. Indonesia yang merupakan daerah tropis mempunyai panjang hari 12 jam maka krisan yang ditanam di Indonesia perlu ditambah pencahayaannya dengan lampu pada malam hari. Hal ini menunjukkan kebutuhan cahaya matahari untuk krisan mutlak diperlukan.
Pemberian cahaya tambahan dilakukan untuk memperoleh bunga krisan dengan kualitas yang bagus. Penyinaran tambahan ini dilakukan dengan menggunakan cahaya dari lampu pijar dengan lama penyinaran 4 jam setiap malamnya mulai jam 22.00 - 02.00. Sistem Pencahayaan ini dimulai sejak awal tanam hingga tanaman berusia satu bulan atau sampai tinggi tanaman mencapai 40 cm.
vi. Pemandulan (Disbudding)
Setelah tanaman berusia satu bulan lebih maka kegiatan pemeliharaan berikutnya adalah pemandulan tanaman (disbudding atau pinching). Disbudding yaitu proses membuang tunas samping yang mungkin tumbuh dan
menghasilkan bunga pada tanaman krisan. Tujuan dari disbudding adalah untuk mendapatkan bunga krisan tunggal dalam satu tanaman.
e. Panen
Tanaman krisan sudah berbunga pada saat masa tanam sudah mencapai dua bulan. Pada usia tanaman tiga bulan bunga krisan rentan terkena serangan hama maka untuk pencegahannya dilakukan dengan memberikan agrimex. Bunga krisan dapat dipanen setelah berusia 3,5 bulan. Kriteria bunga siap panen untuk krisan tipe spray apabila 3-4 kuntum bunga telah mekar, sedangkan krisan tipe standar apabila bunga telah mekar dengan permukaan bunga yang rata. Cara pemanenan di Sondi Farm yaitu dengan mencabut seluruh batang bunga hingga keseluruh akarnya. Setelah itu bunga dibawa ketempat pengumpulan untuk dilakukan sortasi dan grading.
5.4.3. Subsistem Pemasaran a. Pasca Panen
Kegiatan pasca panen meliputi sortasi dan grading. Sortasi dilakukan setelah tanaman dipanen dan berada ditempat pengumpulan. Kegiatan sortasi ini meliputi pemotongan batang dan akar tanaman, pembersihan daun-daun yang
jelek dan terkena penyakit, pengelompokan warna bunga, serta seleksi panjang tangkai. Pada usaha Sondi Farm, Kegiatan grading hanya ditentukan berdasarkan panjang tangkai bunga. Grade yang digunakan yaitu grade AA dengan panjang tangkai > 75 cm, Grade B dengan tangkai bunga 70 cm > x > 60 cm, dan Grade C tangkai bunga < 60 cm.
Bunga yang telah digrading kemudian diikat menjadi satu setiap sepuluh tangkai bunga. Pengemasan bunga krisan Sondi Farm hanya menggunakan kertas koran, dimana bunga dikemas setiap lima ikat. Untuk tetap menjaga kesegaran bunga sebelum diantar ke pelanggan tangkai bunga direndam di dalam air bersih. Selain itu pada saat mengantar bunga, bunga ditempatkan didalam mobil tertutup yang memiliki pendingin AC (air conditioner).
b. Pemasaran
Segmen pasar Sondi Farm hanya dikhususkan pada florist dan dekorator. Pemasaran bunga krisan Sondi Farm dilakukan secara langsung dengan mengantarkan bunga langsung ke tempat tujuan. Hal ini dilakukan karena pemilik Sondi Farm telah memiliki kendaraan operasional pribadi, selain itu juga karena prinsip pemasaran Sondi Farm adalah bunga langsung petik dan langsung antar.
5.4.4. Subsistem Penunjang
Subsistem penunjang diperlukan untuk mendukung kegiatan usahatani yang dilakukan oleh pemilik. Sondi Farm saat ini telah bekerjasama dengan pihak Bank Perkreditan Rakyat dalam hal peminjaman modal usaha. Peminjaman ini dilakukan untuk mengembangkan usahanya. Besar pinjaman yang diberikan oleh pihak BPR Wingsati sebanyak 200 juta dengan bunga yang ditetapkan sebesar 20 persen dan cicilan selama 1 tahun. Saat ini pihak Sondi Farm belum memiliki kerjasama dengan lembaga penunjang lainnya selain BPR Wingsati.
5.5. Sumber Daya Perusahaan
Sumber daya internal perusahaan berdasarkan konsep pandangan berbasis sumber daya dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya organisasional (David, 2009). Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan ini dapat membantu perusahaan dalam menangkap peluang dan menetralkan ancaman.
5.5.1. Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik yang dimiliki oleh Sondi Farm yaitu berupa sarana dan prasarana yang mendukung usahanya tersebut. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki meliputi sarana-prasarana bagian produksi, pemasaran dan administrasi. Sarana dan prasarana bagian produksi terdiri dari pompa air, instalasi irigasi,
sprinkler, peralatan budidaya (ember, cangkul, kored, gunting pemotong, tray
persemaian dan gembor), bangunan tanam, instalasi listrik, hand sprayer, peralatan pertukangan (gergaji, paku, palu). Dibagian pemasaran terdiri dari kertas koran, karet gelang, tali rafia, ember, mobil, dan telepon. Sedangkan untuk administrasi prasarana yang digunakan berupa perlengkapan kantor seperti buku nota, buku kas, buku catatan produksi, pensil, pulpen, kalkulator dan telepon.
Irigasi yang digunakan ada dua tipe yaitu irigasi secara manual dan irigasi semi otomatis. Irigasi secara manual dilakukan dengan menggunakan selang air dan gembor, hal ini dilakukan apabila persediaan air di bak penampungan sedikit dan untuk green house yang terletak di blok R. Sedangkan irigasi semi otomatis menggunakan sprinkler terpasang disetiap bedengan dalam green house di blok A dan blok B. Air untuk irigasi alirannya diperoleh dari sungai yang berada dipegunungan sekitar yang kemudian ditampung dalam bak penampungan air dan dialirkan ke green house dengan bantuan pompa air listrik. Bangunan tanam yang dimiliki 15 buah green house untuk penanaman, satu buah green house untuk pembibitan dan satu buah net house untuk persemaian. Instalasi lampu tambahan dipasang diseluruh green house dengan penempatan setiap dua jalur bedengan terdapat satu lajur lampu tambahan yang berada di tengah-tengah. Daftar sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Sondi Farm dapat dilihat pada Lampiran 2.
5.5.2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting yang dimiliki dan dibutuhkan oleh setiap usaha. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Sondi Farm berjumlah enam orang pekerja dan keseluruhan tenaga kerja yang dimiliki merupakan tenaga kerja tetap. Tingkat pendidikan tenaga kerja di kebun Sondi Farm pada umumnya adalah SD, hanya satu orang yang memiliki tingkat pendidikan SMP, dan satu orang lagi yang mempunyai tingkat pendidikan SMA.
Saat ini tingkat pengetahuan pekerja terhadap bunga potong krisan sudah cukup baik dibandingkan saat mereka pertama kali direkrut, hal ini dikarenakan pengalaman selama bekerja di kebun. Pada awalnya para pekerja tidak memiliki pengetahuan tentang bunga potong krisan, kemudian pada saat masuk mereka diberikan pelatihan singkat serta pendampingan tentang bunga potong oleh kepala kebun. Selain pelatihan singkat tersebut pekerja tidak mendapatkan training atau pelatihan dari pihak luar.
5.5.3. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan
Struktur organisasi Sondi Farm sangat sederhana, dikarenakan usaha ini merupakan usaha kecil. Sondi Farm dipimpin oleh seorang pemilik yang sekaligus merangkap sebagai seorang manajer. Pemilik yaitu Ibu Hj Rosmala Saragih sebagai pengelola utama yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan baik pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan dalam perusahaan. Hal-hal yang dilakukan meliputi mengatur dan mengawasi kegiatan keuangan perusahaan, berhubungan dengan berbagai pemasok sarana produksi pertanian, ikut serta dalam mengatur kegiatan produksi tanaman serta pemasaran produk.
Pemilik perusahaan dibantu oleh kepala kebun dan bagian pemasaran. Kepala kebun yaitu Bapak Dahlan bertanggungjawab untuk mengelola dan mengawasi bagian budidaya tanaman krisan, pembibitan dan bagian propagasi. Bagian pemasaran dan distribusi bertanggungjawab untuk memasarkan produk yang dihasilkan serta menghubungi pelanggan baik dalam hal pemesanan produk maupun pembayaran produk. Kepala kebun dibantu oleh empat orang pekerja yang bertugas dalam penanaman, perawatan tanaman, penyiraman, pemberian pupuk, perawatan green house, pemanenan, dan pengangkutan. Sedangkan bagian pemasaran dibantu oleh satu orang pekerja yang sekaligus merupakan penjaga villa untuk bertugas pengelolaan pasca panen meliputi grading dan pengemasan.
Struktur organisasi Sondi Farm saat ini memang belum tertulis secara jelas, namun telah terdapat pembagian tugas dan wewenang yang cukup jelas. Apabila digambarkan struktur organisasi yang ada saat ini berdasarkan wawancara dan pertimbangan dari pemilik yaitu sebagai berikut dijelaskan dalam Gambar 7.
Adapun tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi Sondi Farm adalah sebagai berikut:
1) Pimpinan Perusahaan
Pimpinan perusahaan merupakan pemilik perusahaan yang berperan sekaligus sebagai manajer perusahaan. Pemilik bertanggungjawab untuk berperan langsung dalam kegiatan operasional dan manajerial perusahaan, sebagai berikut:
1. Pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan perusahaan. 2. Membuat perencanaan umum kegiatan di kebun (proses produksi). 3. Berhubungan dengan berbagai pemasok dan pelanggan.
4. Mencatat laporan kas perusahaan, data penjualan, dan seluruh data keuangan.
5. Menerima pesanan dari konsumen. 2) Kepala kebun
Kepala kebun secara umum bertugas melaksanakan, mengelola dan mengawasi kegiatan operasional produksi bunga krisan. Berikut tugas-tugas kepala kebun meliputi:
1. Mengadakan pembibitan tanaman dan propagasi
2. Melakukan pemandulan tanaman untuk jenis krisan standar.
3. Melakukan pemupukan, pemberian obat pada tanaman, dan penanggulangan hama dan penyakit.
4. Melakukan kegiatan pemanenan. Kepala Kebun
2 orang pekerja wanita
Gambar 6. Struktur Organisasi Sondi Farm
Adapun tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi Sondi Farm adalah sebagai berikut:
1) Pimpinan Perusahaan
Pimpinan perusahaan merupakan pemilik perusahaan yang berperan sekaligus sebagai manajer perusahaan. Pemilik bertanggungjawab untuk berperan langsung dalam kegiatan operasional dan manajerial perusahaan, sebagai berikut:
1. Pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan perusahaan. 2. Membuat perencanaan umum kegiatan di kebun (proses produksi). 3. Berhubungan dengan berbagai pemasok dan pelanggan.
4. Mencatat laporan kas perusahaan, data penjualan, dan seluruh data keuangan.
5. Menerima pesanan dari konsumen. 2) Kepala kebun
Kepala kebun secara umum bertugas melaksanakan, mengelola dan mengawasi kegiatan operasional produksi bunga krisan. Berikut tugas-tugas kepala kebun meliputi:
1. Mengadakan pembibitan tanaman dan propagasi
2. Melakukan pemandulan tanaman untuk jenis krisan standar.
3. Melakukan pemupukan, pemberian obat pada tanaman, dan penanggulangan hama dan penyakit.
4. Melakukan kegiatan pemanenan.
Pimpinan Perusahaan
(Pemilik)
Kepala Kebun
2 orang pekerja pria
Bagian Pemasaran
1 orang pekerja wanita
Gambar 6. Struktur Organisasi Sondi Farm
Adapun tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi Sondi Farm adalah sebagai berikut:
1) Pimpinan Perusahaan
Pimpinan perusahaan merupakan pemilik perusahaan yang berperan sekaligus sebagai manajer perusahaan. Pemilik bertanggungjawab untuk berperan langsung dalam kegiatan operasional dan manajerial perusahaan, sebagai berikut:
1. Pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan perusahaan. 2. Membuat perencanaan umum kegiatan di kebun (proses produksi). 3. Berhubungan dengan berbagai pemasok dan pelanggan.
4. Mencatat laporan kas perusahaan, data penjualan, dan seluruh data keuangan.
5. Menerima pesanan dari konsumen. 2) Kepala kebun
Kepala kebun secara umum bertugas melaksanakan, mengelola dan mengawasi kegiatan operasional produksi bunga krisan. Berikut tugas-tugas kepala kebun meliputi:
1. Mengadakan pembibitan tanaman dan propagasi
2. Melakukan pemandulan tanaman untuk jenis krisan standar.
3. Melakukan pemupukan, pemberian obat pada tanaman, dan penanggulangan hama dan penyakit.
4. Melakukan kegiatan pemanenan.
1 orang pekerja wanita
Kepala kebun dibantu oleh empat orang pekerja, yang terdiri dari dua orang pekerja wanita, dan dua orang pekerja laki-laki. Pekerja wanita umumnya melakukan tugas seperti persemaian bibit, mengkored dan membuat alur tanam, menanam tanaman dalam bedengan, menyiram dan merawat tanaman, serta memanen bunga. Untuk pekerja laki-laki melakukan tugas seperti mencangkul tanah, membuat guludan tanah atau bedengan, memupuk dan merawat tanaman, memperbaiki green house yang rusak serta memanen bunga.
3) Bagian Pemasaran dan distribusi
Bagian pemasaran juga merangkap sebagai supir pribadi keluarga. Tugas-tugas bagian pemasaran dan distribusi adalah sebagai berikut:
1. Melakukan grading dan pengemasan.
2. Mengepak bunga sesuai dengan pesanan pelanggan. 3. Memasarkan dan mendistribusikan produk ke pelanggan. 4. Menghubungi calon pelanggan.
Berdasarkan struktur perusahaan Sondi Farm, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi yang coba diterapkan oleh Sondi Farm yaitu struktur fungsional (tersentralisasi). Hal ini sesuai dengan teori tujuh struktur organisasi dasar (David, 2009) yang menyebutkan bahwa pada perusahaan kecil cenderung terstruktur secara fungsional (tersentralisasi). Struktur ini merupakan bentuk struktur yang paling sederhana dan murah dikarenakan mengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis. Sondi Farm mengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi produksi/operasi dan fungsi pemasaran.
Perbaikan yang mungkin dilakukan terhadap struktur Sondi Farm saat ini yaitu dengan menambahkan beberapa fungsi kedalam struktur yang sudah ada. Fungsi yang dapat ditambahkan dalam struktur tersebut yaitu fungsi penelitian dan pengembangan serta fungsi keuangan/akuntansi. Dasar pertimbangan terhadap penambahan struktur ini yaitu terkait dengan rencana dari pihak pemilik Sondi Farm yang ingin memiliki bagian penelitian dan pengembangan untuk pengembangan perbanyakan benih/bibit dan pembuatan pupuk kompos organik sendiri. Sedangkan untuk penambahan fungsi keuangan/akuntansi dalam struktur perusahaan Sondi Farm yaitu didasarkan pada perlunya pengaturan keuangan yang lebih baik dengan semakin berkembangnya usaha Sondi Farm.