• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIK FERMI - DIRAC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATISTIK FERMI - DIRAC"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VII

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VII

1.

06101011006 MUHAMMAD FURQON

2.

06101011020 EVELINA ASTRA PATRIOT

3.

06101011037 RENY

DOSEN PENGAMPUH:

Drs. IMRON HUSAINI, M.Pd.

LENI MARLINA, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

(2)

Fisika Statistik Page 2

KATA PENGANTAR

Dengan menghaturkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt, penyusun telah dapat menyelesaikan makalah Fisika Modern yang berjudul “Statistik Fermi

- Dirac” tepat waktu.

Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Statistik, juga untuk membantu para pembaca khususnya mahasiswa yang nantinya akan menjadi calon pendidik agar lebih mengetahui tentang statistik untuk fungsi distribusi fermi-dirac. Dengan demikian, diharapkan para calon pendidik dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin untuk menyongsong masa depan peserta didiknya sebagai generasi muda yang akan menjadi motor pengerak pembangunan bangsa di masa yang akan datang.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengasuh Mata Kuliah Fisika Modern, Bapak Drs. Imron Husaini, M.Pd., Ibu Leni Marlina, S.Pd., M.Si. dan kedua orangtua kami yang senantiasa memberikan dukungan dan nasihatnya, serta teman-teman Pendidikan Fisika Angkatan 2010 yang selalu memberikan dukungan serta semangatnya dalam penyusunan makalah ini.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala tegur sapa, kritik, serta saran yang diberikan pembaca akan penyusun terima dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang.

Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Palembang, Mei 2013

(3)

Fisika Statistik Page 3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...1

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR IS. ...3

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)...4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...5 1.2 Rumusan Masalah...7 1.3 Tujuan Penulisan...8 1.4 Manfaat Penulisan...8 BAB II ISI 2.1 Distribusi Fermi - Dirac...9

2.2 Konfigurasi Fermion...13

2.3 Energi Fermi...20

2.4 Temperatur Fermi dan Gas Fermi...23

2.5 Contoh Soal beserta Penyelesaiannya...29

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...34

3.2 Saran...34

(4)

Fisika Statistik Page 4

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

1. Identitas Mata Kuliah

Mata Kuliah : Fisika Statistik Kode Mata Kuliah/Sks : GFI 10349/3 SKS

Fakultas/Jurusan,Prodi : FKIP/PMIPA, Prodi Pendidikan Fisika Semester : Genap 2012/2013

Tempat : Indralaya

Dosen Pengasuh : Drs. Imron Husaini, M.Pd./Leni Marlina, M.Si. 2. Tujuan Mata Kuliah : Memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk

memahami tentang statistik fungsi fermi-dirac.

3. Standar Kompetensi : Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang statistik fungsi fermi-dirac

4. Kompetensi Dasar : Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang statistik fungsi fermi-dirac

5. Indikator : 1. Menjelaskan distribusi energi fermi.

2. Menjelaskan konsep temperatur Fermi dan gas elektron

6. Materi Pembelajaran : Statistik Fermi Dirac

7. Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan Ke-7 (2 x 50 menit)

Kegiatan awal (10 menit)

1. Salam pembuka, mengecek kehadiran mahasiswa.

2. Dosen melakukan tanya jawab mengenai tugas yang diberikan, kelompok yang presentasi harus duduk di depan.

(5)

Fisika Statistik Page 5

4. Dosen memberikan arahan tentang tata tertib dalam bertanya dan disikusi

Kegiatan inti (75 menit) 5. Presentasi Kelompok 6

6. Penjelasan Ensambel Mikrokanonik 7. Penjelasan Ensambel Kanonik

8. Penjelasan Aplikasi Pada Suseptibilitas Bahan Magnet 9. Energi Rata Rata Gas Ideal

Penutup (15 menit)

10. Dosen menyampaikan intisari dari isi materi ajar yang dipresentasikan oleh kelompok penyaji.

11. Dosen memberikan catatan perbaikan pada materi ajar dan untuk dijillid oleh kelompok penyaji.

Penilaian

12. Penilaian Presentasi Kelompok 14.

13. Penulisan Tugas (Lembar Kriteria Tugas).

14. Penilaian Kognitif (Tanya Jawab Antar Kelompok dan Antar Individu) 15. Penilaian Afektif (Lembar Pengamatan)

16. Penilaian Psikomotorik ( Lembar Pengamatan)

17. Alat Yang Digunakan : Laptop, Projektor, Papan Tulis, Alat Tulis 18. Sumber belajar : Buku-Buku Fisika Universitas dan Fisika

Statistik, Mahasiswa, Internet

19. Media : Pemrograman Materi Ajar dengan Program Microsoft Power Point dan Microsoft Word 20. Penilaian : Teknik Penyajian (Lembar Pengamatan)

Penguasaan Materi (Lembar Pengamatan) Penilaian Kognitif (Tes Tertulis, Tes Lisan) Penilaian Afektif (Lembar Pengamatan) Penilaian Psikomotorik (Lembar Pengamatan)

(6)

Fisika Statistik Page 6

21. Sumber Pembelajaran :

Internet/E-Book

Inderalaya, Mei 2013

Mengetahui,

Kaprodi Pendidikan Fisika Dosen Pengasuh I Dosen Pengasuh II

(7)

Fisika Statistik Page 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat atau perilaku sistem yang terdiri dari banyak partikel. Generalisasi perilaku partikel merupakan ciri pokok dari pendekatan statistik. Sampai saat ini pendekatan statistik cukup memadai untuk merepresentasikan keadaan sistem dan perilaku partikel penyusunnya. Oleh karena itu perlu disusun cara memahami keadaan suatu sistem dan perilaku partikel pada sistem partikel yang memenuhi hukum-hukum fisika klasik maupun fisika modern.

Pada bagian awal dalam kuliah ini menerangkan tentang dasar-dasar statistik dan fungsi distribusi partikel sebagai pengetahuan dasar dalam memahami penerapan statistik pada sistem partikel. Sistem yang tersusun oleh partikel-partikel tidak identik (terbedakan) dan mematuhi hukum-hukum fisika klasik dapat didekati dengan statistik klasik Maxwell-Boltzmann. Sedangkan pada sistem yang tersusun oleh partikel-partikel identik (tidak terbedakan), hukum-hukum fisika klasik tidak cukup memadai untuk merepresentasikan keadaan sistem dan hanya dapat diterangkan dengan hukum-hukum fisika kuantum. Sistem semacam ini dapat didekati dengan statistik modern, yaitu statistik Fermi-Dirac dan Bose-Einstein. Statistik Fermi-Dirac sangat tepat untuk menerangkan perilaku partikel-partikel identik yang memenuhi larangan Pauli, sedangkan statistik Bose-Einstein sangat tepat untuk menerangkan perilaku partikel-partikel identik yang tidak memenuhi larangan Pauli.

Fisika Statistik ini adalah mata kuliah wajib program studi pendidikan fisika. Materi yang akan disajikan mengacu pada kurikulum dan pengalaman mengajar fisika statistik. Topik-topik yang disajikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan hamasiswa dan kurikulum. Materi fisika yang akan disajikan menekankan pada pemahaman konsep dasar dan pengembangannya. Disamping itu akan dibahas juga cara menyajikan materi disertai dengan terapannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada materi-materi yang dianggap sulit untuk diajarkan kepada mahasiswa.

Mengingat begitu pentingnya Fisika Statistik bagi mahasiswa FKIP Fisika, maka mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami materi ajar Fisika Statistik yang meliputi Pengantar Metode Statstik, Karakteristik Makroskopik dan Kesetimbangan, Deskripsi Statistik Sistem Partikel, Entropi dan Temperatur,

(8)

Fisika Statistik Page 8

Ensambel dan Sistem Interaktif, Statistik Maxwell-Boltzmann, Aplikasi Statistik Maxwell-Boltzmann, Statistik Bose-Einstein, Aplikasi Statistik Bose-Einstein, Statistik Fermi-Dirac, serta Aplikasi Statistik Fermi-Dirac. Dalam hal ini akan membahas mengenai Ensambel dan Sistem Interaktif yang terdiri dari Ensambel Mikrokanonik, Ensambel Kanonik, Aplikasi pada Suseptibilitas Bahan Magnet dan Energi Rata-Rata Gas Ideal.

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya: 1) Apa definisi Statistik Fermi-Dirac?

2) Apa definisi tentang energi Fermi ?

3) Bagaimanakah perumusan temperatur Fermi dan gas elektron?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penyusunan makalah diantaranya: 1) Penulis dapat menjelaskan tentang statistik Fermi-Dirac 2) Penulis dapat menjelaskan tantang energi Fermi

3) Penulis dapat menjelaskan perumusan temperatur Fermi dan gas elektron

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Manfaat untuk mahasiswa

Penulis melakukan penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, diantaranya dapat dijadikan sebagai salah satu solusi yang bisa menjembatani permasalahan yang dialami mahasiswa mengenai statistik distribusi Fermi - Dirac sehingga nantinya dapat mengurangi kesalahpahaman dalam penafsiran materi Fisika Statistik.

2) Manfaat untuk penulis

Manfaat untuk penulis yaitu memperluas wawasan dan pengetahuan tentang Fisika Statistik, terutama statistik distribusi fungsi Fermi-Dirac serta sebagai bahan acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

3) Manfaat untuk penulis selanjutnya

Manfaat penulisan makalah ini untuk penulis selanjutnya adalah dapat digunakan sebagai contoh dalam pembuatan makalah yang akan datang.

(9)

Fisika Statistik Page 9

BAB II

ISI

2.1 DISTRIBUSI FERMI – DIRAC

Distribusi fermi-Dirac ini adalah distribusi yang mematuhi asas larangan pauli seperti partikel-partikel berspin pecahan setengah (1/2, 3/2, ....) contohnya elektron atau nukleon, yang disebut dengan fermion, dan fungsi distribusi yang berlaku bagi sistem fermion ini adalah distribusi

Fermi-Dirac :   1 1 / kT E FD Ae E f (1)

untuk distribusi Fermi-Dirac, A sangat bergantung pada T, dan ketergantungannya ini biasanya menghampiri bentuk eksponensial sehingga dapat ditulis sebagai berikut :

kT EF

e

A   / (2)

dengan demikian, fungsi distribusi Fermi-Dirac menjadi

  1 1 / ) ( kT E E FD F e E f (3)

EF disebut energi Fermi. (Walaupun energi Fermi sendiri

bergantung pada suhu, ketergantungannya cukup lemah sehingga EF dapat

kita perlakukan sebagai sebuah tetapan).

Marilah kita lihat secara kualitatif perbedaan antara fBE dan fFD pada suhu rendah. Untuk distribusi Bose-Einstein, pada limit T rendah, dengan menganggap sementara A = 1, faktor eksponensial menjadi besar untuk E yang besar; karena itu, fBE  0 untuk keadaan dengan energi yang besar. Satu-satunya tingkat energi yang memiliki peluang besar untuk ditempati adalah keadaan yang memilikiE  0; karena faktor eksponensial menghampiri 1, sehingga penyebut f menjadi sangat kecil, dan dengan demikian fBE   . Jadi, bila T kecil, semua partikel dalam

(10)

Fisika Statistik Page 10

0 1

EF

T = 0

fFD

sebagai “pengembunan” (condensation). Kelak akan kita lihat bagaimana efek ini memberikan akibat-akibat tidak terduga yang cukup menarik perhatian.

Efek “pengembunan” ini tidak mungkin terjadi pada sistem fermion, seperti sistem elektron, karena sebagaimana telah kita ketahui, elektron-elektron dalam sebuah atom, misalnya tidak semuanya menempati keadaan energi terendah, berapapun rendahnya suhu. Marilah kita lihat bagaimana distribusi Fermi-Dirac mencegah terjadinya hal ini. Faktor eksponensial dalam penyebut fFD adalah

kT E E F

e(  )/ . Untuk E > EF,

ceritanya sangat berbeda, karena E – EF negatif, sehingga untuk T yang

kecil, faktor E EF kT

e(  )/ menuju nol, dan fFD 1. Dengan demikian,

probabilitas populasi hanyalah satu fermion per satu keadaan kuantum,

sesuai dengan yang disyaratkan oleh asas Pauli. Jadi, pada suhu yang rendah sekalipun, sistem fermion tidak “mengembun” ke tingkat energi yang terendah. Pada

Gambar ... Pengisian berbagai tingkat energi elektron menurut distribusi Fermi-Dirac pada T = 0 Misalkan suatu assembly tertutup dan mengandung sejumlah N fermion yang tak saling berinteraksi, dengan energi total E . Seperti pada pembahasan statistik sebelumnya, konfigurasi assembly dapat dinyatakan dalam bentuk distribusi sistem pada sejumlah pita energi. Tiap pita

(11)

Fisika Statistik Page 11

mengandung sejumlah gskeadaan dengan energi yang berada dalam interval s dan sds. Konfigurasi assembly ditandai oleh nilai ns yang menyatakan jumlah sistem yang dapat ditempatkan pada berbagai nilai s . Karena assemblynya tertutup, maka jumlah total sistem dan energi total haruslah memenuhi syarat

s s nN

s s s n   E

Seperti halnya dengan boson, pertukaran dua fermion tidak akan menghasilkan susunan yang baru karena partikelnya identik (tak dapat dibedakan). Selanjutnya jira terdapat ws cara menyusun nssistem diantara pita energi s yang memiliki gskeadaan, maka jumlah total konfigurasi adalah

s s W

w

yang tentu saja W tak lain adalah robot konfigurasi.

Oleh karena fermion memenuhi larangan Pauli, maka jumlah yang dapat ditempatkan pada suatu keadaan hanya dapat bernilai 0 atau 1. Jika sejumlah nssistem telah ditempatkan dalam gskeadaan, maka terdapat

gsnsdari gskeadaan yang masih kosong. Maka banyaknya cara mengisi adalah   s s s s s g ! w n ! g n !  

Untuk menggambarkan proses pengisian ini, gambar berikut memperlihatkan 3 sistem (digambarkan dengan titik) pada 5 keadaan (digambarkan dengan kotak). Hasil menunjukkan bahwa terdapat 10 cara, nilai ini sesuai jika kita menggunakan rumus 5.3

Bobot konfigurasi secara keseluruhan diperoleh dengan mengalikan masing-masing jumlah susunan yang mungkin, yakni

  s s s s s g ! W n ! g n !  

(12)

Fisika Statistik Page 12

Oleh karena gs dan nscukup besar, maka kita dapat menggunakan pendekatan Stirling   s s s s s g ! lo g W lo g n ! g n !  

=

g lo g gs sn lo g ns s gsnslo ggsns Mengikuti metode sebelumnya, syarat yang harus dipenuhi adalah

s s s s lo g W d n 0 n             

Nilai yang ada dalam tanda kurung haruslah bernilai nol untuk setiap harga s manapun s s lo g W 0 n         Dari persamaan 5.5 s s s s g n lo g W lo g n n      s s s s g n lo g 0 n                s s s g e x p 1 n      

Nilai nsyang bersesuaian dengan konfigurasi yang memiliki peluang terbesar

  s s s g n e x p    1   

(13)

Fisika Statistik Page 13

Bentuk 1 / exp   ssecara umum dikenal dengan nama fungsi Fermi dan umumnya ditulis dalam bentuk

   F1 f exp / kT 1         

Persamaan di atas diperoleh dengan melakukan substituís   1 / kT dan

F / k T

  . F dalam persamaan di atas disebut energi Fermi. Jika rapat keadaan dengan energi berada di antara  dan  d, maka jumlah sistem yang berada dalam interval energi tersebut adalah

     

nd  fgd

2.2 KONFIGURASI FERMION

Salah satu sifat yang dimiliki fermion adalah terpenuhinya prinsip ekslusi Pauli. Tidak boleh lebih dari satu fermion memiliki keadaan kuantum yang sama. Satu keadaan hanya boleh kosong atau hanya ditempati oleh satu fermion.

Konsekuensi dari prinsip eksklusi Pauli adalah jumlah fermion harus lebih sedikit atau sama dengan jumlah keadaan. Ini berbeda dengan sistem klasik atau boson di mana tidak ada pembatasan jumlah partikel yang menempati keadaan tertentu. Berapa pun jumlah keadaan yang tersedia, maka keadaan tersebut dapat menampung partikel klasik maupun boson yang jumlahnya berapa pun.

Untuk menurunkan fungsi distribusi Fermi-Dirac kita pun akan memulai dengan membagi keadaan-keadaan atas kelompok-kelopok sebagai berikut :

Kelopok-1 mengandung g1 keadaan dengan energi rata-rata E1

Kelopok-2 mengandung g2 keadaan dengan energi rata-rata E2.

. .

(14)

Fisika Statistik Page 14

. . .

Kelopok-M mengandung gM keadaan dengan energi rata-rata Mg ME

Jumlah sistem yang menempati masing-masing keadaan misalkan

n1 sistem menempati keadaan-1

n2 sistem menempati keadaan-2

. . .

ns sistem menempati keadaan-s

. . .

nM sistem menempati keadaan-M

Karena satu keadaan maksimum menampung satu sistem maka harus terpenuhi n1 g1,n2 g2,,ns gs, nM gM .

Selanjutnya kita akan menentukan berapa cara menyusun n1 sistem pada g1

keadaan, n2 sistem pada g2 keadaan, …, nM sistem pada gM keadaan. Tinjau

kelompok-1. Di sini ada keadaan dan menampung sistem. Kembali kita menganalogikan keadaan sebagai kursi dan sitem sebagai benda yang akan ditempatkan pada kursi-kursi tersebut, seperti diilustrasikan pada Gbr. 6.1.

(15)

Fisika Statistik Page 15 Gambar : Contoh penyusunan fermion analog dengan penyusunan kursi. Sebagian kursi ditempeli benda (keadaan yang diisi fermion) dan sebagian kursi kosong (keadaan yang tidak ditempati fermion).

Untuk menentukan jumlah cara menempatkan benda pada kursi-kursi tersebut, kita tempelkan benda pada kursi-kursi tesebut. Pada satu kursi hanya boleh ditempelkan satu benda. Penempelan ini menjamin bahwa tidak boleh lebih dari satu benda berada pada satu lursi. Akibatnya kita dapatkan :

Ada buah kursi yang ditempeli benda Ada buah kursi yang kosong.

Kemudian kita melakukan permutasi semua kursi yang ada baik yang kosong maupun yang ditempeli benda, karena benda sudah menempel pada kursi maka permutasi tidak memungkinkan munculnya satu kursi yang menampung lebih dari satu benda. Jumlah kursi yang dipermutasi adalah kursi sehingga menghasilkan jumlah permutasi sebanyak cara. tetapi, karena buah kursi kosong tidak terbedakan dan buah kursi yang ditempeli benda juga tidak dapat dibedakan maka jumlah permutasi buah kursi harus dibagi dengan

(16)

Fisika Statistik Page 16

permutasi buah kursi kosong, tidak terbedakan dan buah kursi yang ditempeli benda untuk mendapatkan penyusunan yang berbeda. Jadi, jumlah penyusunan yang berbeda hanyalah

(6.1)

Dengan cara yang sama kita dapatkan jumlah cara penyusunan sistem pada keadaan adalah

(6.2)

Begitu seterusnya. Akhirnya, jumlah total cara penyusunan secara bersama – sama sistem pada keadaan, sistem pada keadaan,…, sistem pada

keadaan adalah x x … x

Selanjutnya kita perlu menentukan berapa cara membawa sistem dari luar untuk didistribusikan ke dalam keadaan – keadaan di dalam assembli. Seperti yang kit bahas pada assembli boson, untuk partikel tak terbedakan jumlah cara tersebut adalah . Akhirnya, jumlah cara penyusunan fermion untuk konfigurasi di atas adalah

atau dalam notasi logaritma

(

(17)

Fisika Statistik Page 17

dan

ntuk sistem terisolasi di mana tidak terjadi pertukaran partikel

maupun energi antara assembli dan lingkungan maka jumlah partikel selalu konstan dan energi total juga konstan. Dengan demikian bentuk diferensial dari N dan U adalah ( (

Konfigurasi Maksimum

Konfigurasi dengan probabilitas maksimum diperoleh dengan memaksimalkan atau dengan memperhatikan konstrain pada persamaan (6.5) dan (6.6). Sebelum ke arah itu kita coba sederhanakan pada persamaan (6.4)

Selanjutnya kita gunakan pendekatan Stirling untuk menyederhanakan faktorial, yaitu

Dengan demikian bentuk dapat diaproksimasi sebagai berikut.

(

(18)

Fisika Statistik Page 18

(

Mari kita hitung satu per satu suku dalam persamaan (6.8) i. ii. iii.

Dari hasil di atas maka bentuk dapat ditulis dalam bentuk lebih sederhana sebagai berikut. (

Konfigurasi dengan probabilitas maksimum diperoleh dengan mencari solusi untuk persamaan , atau

( Agar persamaan (6.10) selalu nol untuk variasi yang sembarang maka harus terpenuhi

(19)

Fisika Statistik Page 19

yang memberikan ungkapan untuk sebagai

(

Berlaku juga pada fungsi distribusi fermion bahwa parameter memenuhi . Dengan parameter ini maka kita dapat menulis persamaan (6.11) secara lebih eksplisit sebagai

(

Persamaan (6.12) merupakan bentuk umum fungsi distribusi Fermi-Dirac untuk fermion.

Tabel 1 Fungsi Distribusi Statistik

Tipe Distribusi Sifat-sifat Fungsi contoh Maxwell-Boltzmann Partikel identik yang dapat dibedakan   EkT MB E A F   Semua Gas

Bose-Einstein Partikel identik yang tak dapat dibedakan berspin bulat 1 1 ) (   kT E BE e E F He cair (spin 0) Foton (spin 1)

Fermi-Dirac Partikel identik yang tak dapat dibedakan berspin tengahan.   1 1   kT E E FD F e F Elektron (spin ½) Proton nertron

(20)

Fisika Statistik Page 20

2.3 ENERGI FERMI

Energi Fermi adalah tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron pada suhu T = 0K (pada keadaan dasar). Energi Fermi merupakan suatu kuantitas yang sangat penting dalam sistem fermion (elektron adalah fermion). Fermion adalah sistem partikel dengan fungsi gelombang yang saling bertumpangan, yang memiliki spin setengah bilangan bulat-ganjil ( ...). Fermion memenuhi prinsip ekslusi Pauli, dan fungsi gelombang sistem fermion berubah tanda terhadap pertukaran setiap pasangan partikel. Fungsi gelombang semacam ini disebut antisimetrik. Hanya satu fermion yang diperbolehkan terdapat pada keadaan kuantum tertentu dari sistem tersebut.

a. Sistem dua partikel yang terbedakan

Terdapat dua partikel, partikel 1 dan 2, yang berada dalam keadaan a dan keadaan b. Jika kedua partikel tersebut terbedakan, maka terdapat dua kemungkinan terisinya keadaan yang diperoleh oleh fungsi gelombang :

Untuk fermion, kemungkinan untuk mendapatkan kedua partikel tersebut dalam keadaan yang sama (misal pada keadaan a) adalah:

Jadi, dalam sistem fermion, kehadiran partikel dalam keadaan kuantum tertentu dapat mencegah partikel lain untuk berada dalam keadaan itu ( hal ini terjadi karena untuk fermion berlaku prinsip ekslusi Pauli).

b. Sistem dua partikel tak terbedakan

(21)

Fisika Statistik Page 21

masing partikel tidak dapat ditentukan, dan fungsi gelombangnya harus merupakan kombinasi dari dan , untuk mencerminkan peluang yang sama.

Untuk fermion, fungsi gelombang anti simetriknya adalah :

Faktor

diperlukan untuk menormalisasi fungsi gelombang tersebut.

Penentuan Besarnya Energi Fermi

Bayangkan sebuah elektron bebas bergerak dalam sebuah sumur potensial (daerah yang membatasi gerak elektron, dimana daerah tersebut memiliki energi potensial tak hingga ), yang lebarnya L dan kedalamannya . Asumsikan bahwa pada daerah 0 – L energi potensialnya sama dengan 0. Jika partikel tidak memiliki energi

potensial, maka persamaan eigen valuenya ( P.S ) adalah:

 Untuk 1 dimensi

Besarnya harga adalah P.S :

=

dimana pada elektron bebas: V(x) = 0

= ...(1)

(22)

Fisika Statistik Page 22

Agar = = 0 maka besarnya x haruslah sama dengan 0. Untuk x = 0, maka :

= Asin k0 + Bcos k0 s

dan

cos 0 = 1, agar = 0 maka B = 0

...(2) Jika persamaan (2) disubtitusikan ke dalam persamaan (1), maka didapat:

= bila k = bila k = ...k(1) Karena = = 0, maka : → A sin kL sin kL → kL n k = ...k(2)

Bila persamaan k(1) disubtitusikan ke dalam persamaan k(2), maka:

= → L

a. Untuk harga n terkecil

n = 1→ L =

Panjang gelombang yang diperoleh kecil (minimum) b. Untuk harga n terbesar

n = 3→ L =

(23)

Fisika Statistik Page 23

Bila

maka jumlah tingkat energi yang terisi ”penuh” oleh elektron

pada n = dimana N adalah jumlah elektron dan angka 2 menunjukan spin elektron (spin up dan spin down), sebesar :

Energi tersebut dinamakan energi Fermi, yaitu tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron pada suhu T = 0K (pada keadaan dasar, yang elektronnya terisi penuh). Jika suhu T = 0K , maka:

1. Elektron akan mampu bertransisi (loncat) ke tingkat energi yang lebih tinggi. 2. Sedangkan elektron yang lainnya, pada waktu yang bersamaan, tidak dapat

bertransisi ke tingkat energi yang lebih tinggi, hal ini terjadi dikarenakan berlakunya prinsip ekslusi Pauli.

Dari persamaan-persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak gelombang yang terbentuk, maka akan semakin tinggi tingkat energinya.

2.4 TEMPERATUR FERMI DAN GAS FERMI-DIRAC

Sebelum membahas lebih jauh perilaku gas yang dibentuk oleh fermion, kita akan menéela fungís Fermi dengan fokus pada energi Fermi

F

 . Fungsi Fermi pada temperatur mutlak nol ditunjukkan pada gambar berikut. Ketika temperatur mutlak T 0, suku

 F  0

/ kT memiliki dua nilai yang mungkin.

(i) Untuk  F  0 ,

 F  0

/ kT   dan (ii) Untuk  F 0 ,

 F  0

/ kT  

Maka fungsi Fermi dapat memiliki dua harga yakni untuk  F  0 , f   1 0

e 1

 

(24)

Fisika Statistik Page 24

untuk  F  0 , f   1 1

e 1

     

Hal ini menunjukkan bahwa pada temperatur mutlak nol, peluang bahwa keadaan dengan energi  F  0 terisi sama dengan satu, dengan kata lain semua keadaan terisi. Sebaliknya bahwa semua keadaan dengan energi  F  0 kosong. Bentuk fungsi Fermi untuk temperatur mutlak nol ditunjukkan pada gambar berikut.

Sifat fungsi f   dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut. Pada temperatur mutlak nol, fermion menduduki keadaan dengan energi yang paling rendah. Oleh karena hanya satu fermion yang dapat menduduki satu keadaan, maka keadaan dengan energi paling rendah semuanya terisi sampai semua fermion berada dalam tingkatan energi tersebut. Singkatnya dapat dikatakan bahwa tingkatan energi Fermi adalah tingkatan energi tertinggi yang diduduki oleh fermion pada temperatur mutlak nol, keadaan dengan tingkatan energi di atasnya tidak terisi.

Nilai F  0 dapat dicari dari persamaan 5.11 dengan menggunakan syarat bahwa   s s 0 n ndN   

   F 0  1   f  0

(25)

Fisika Statistik Page 25

Oleh karena bentuk fungsi Fermi pada T0 K, n   g  untuk  F( 0 ), ketika n  0 untuk  F( 0 ) syarat di atas dapat ditulis menjadi

  F E ( 0 ) 0 nd  N

Karena fermion merupakan sistem kuantum maka bentuk fungsi rapat keadaan

 

g  dapat diambil dari persamaan 4.12 oleh karena momentum sudut spin fermion memungkinkan lebih dari satu keadaan untuk setiap tingkatan energi. Dengan penerapan yang lebih luas ini, misalnya dalam kasus elektron, kita dapat memandang bahwa bilangan kuantum spin magnetiknya dapat berharga 1

2 dan 1

2

 . Jadi memungkinkan dua keadaan untuk tiap tingkatan energi

  3 2 1 2 2 2 m g V 4 h        

dalam sebuah ruang V . Persamaan 5.13b menjadi 3 F 2 1 2 ( 0 ) 2 0 2 m V 4 d N h          

  2 / 3 2 F h 3 N 0 2 m 8 V       

Secara sederhana kita dapat menghubungkan besaran di atas dengan energi termal kT dengan mendefenisikan temperatur Fermi TF melalui hubungan

 

F F

kT  0

Dalam tabel berikut disajikan nilai F  0 dan TF untuk berbagai gas Fermi-Dirac ; gas fermion yang dibentuk oleh atom isotop Helium 3

2H pada tekanan standar dan juga gas elektron dalam logam alkali lithium dan natrium

(26)

Fisika Statistik Page 26

Tabel 1. Energi dan temperatur Fermi

Gas    

F 0 eV

T ( K )

Helium 0,94 x 10-3 10

Gas elektron dlm lithium 4,7 54.000 Gas elektron dalam natrium 2.1 24.000

Untuk gas molekuler yang mengandung fermion, temperatur Ferminya relatif rendah dibandingkan temperatur kamar normal.

GAS ELEKTRON

Dari tabel 1 nampak bahwa untuk gas elektron temperatur Ferminya relatif tinggi, diperkirakan bahwa kenaikan temperatur Tdari temperatur mutlak ke nilai di sekitar temperatur kamar hanya akan berpengaruh pada elektron-elektron dengan energi yang dekat dengan energi Fermi. Hal ini ditunjukkan pada gambar berikut dengan asumís bahwa k TF dan nilai fungsi Fermi diberikan untuk berbagai harga khusus (yang lebih mudah dihitung).

F kT     f   11 e 1    0,73 F     0 1 f e 1    0,5  F kT     f   1 e 1    0,27

(27)

Fisika Statistik Page 27

Distribusi jumlah elektron ke seluruh tingkatan energi merupakan perkalian antara fungsi distribusi dengan rapat keadaan

     

nd  fgd Bentuk grafik n  dapat dilihat pada gambar berikut.

Sifat-sifat gas elektron pada temperatur mutlak nol dapat dihitung dari distribusi integral dengan mengambil batas integral dari 0 sampai F 0 . Contoh energi rata-rata elektron pada T0 adalah :

    0 0 n d n d         

sehingga f    1 untuk  F dan f   0 untuk  F,

εF εF+ kT εF -kT ε f(ε) T > 0 T = 0   n   g(ε ~ ε1/2

(28)

Fisika Statistik Page 28         F( 0 ) 0 F 0 g d 3 0 0 5 g d           

nilai g  diambil dari persamaan 5.14

Untuk mencari bagaimana perilaku gas elektron apabila temperatur mutlak dinaikkan (di atas nol), maka pertama perlu dicari energi Fermi sebagai fungsi temperatur. Dengan menggunakan persamaan 5.11 serta syarat kekekalan

  0 ndN  

Maka     0 fgdN  

Oleh karena itu kita hanya perlu mencari nilai energi Fermi sebagai batas atas integral. Pendekatan yang dapat diambil adalah T TF .

Tingkatan energi Fermi sebagai fungsi temperatur dapat dinyatakan dengan   2 2 F F F T 0 1 1 2 T              Untuk TF 3 0 .0 0 0 K , nilai 2 2 F T 1 2 T       

pada temperatur kamar kira-kira sama

dengan 8 x 10-5.

Energi rata-rata elektron pada temperatur T diperoleh dengan menghitung

nilai integral     0 f g d     

untuk memperoleh   2 2 F F 3 T 0 5 T 4              

(29)

Fisika Statistik Page 29   2 A v F N R T C T 2 T      

Dengan temperatur Fermi TF 3 0 .0 0 0 K pada temperatur kamar nilai panas jenis Kira-kira 0,05 R.

2.5 CONTOH SOAL DAN PENYELESAIANNYA 1. Hitunglah energi Fermi EF dari logam Natrium

Pemecahan :

Karena setiap atom natrium menyumbangkan satu elektron valensi, maka jumlah elektron per satuan volume, N/V, sama dengan jumlah atom natrium per volume. Nilai ini dapat ditentukan dari kerapatan atom natrium dan massa atom natrium :

V N

Jumlah atom per volume M NA      

eV nm m m eV nm eV m mc hc V N m h E m cm mol g mol atom cm g F 15 , 3 10 10 09 , 2 10 511 , 0 2 . 1240 10 54 , 2 8 3 2 8 3 2 10 54 , 2 10 54 , 2 / 0 , 23 / 10 02 , 6 / 971 , 0 2 9 2 18 6 2 3 28 2 2 2 3 28 3 22 23 3 3 2 3 2                                       

(30)

Fisika Statistik Page 30       1 2 1 / / 2 / 1 2 1             kT E E F F kT E E F F e E n E E E n e CE dE dE E n

2. Suatu metal mempunyai energi Fermi EF = 4,0 eV dan suhu T = 400 K.

Hitung cacah elektron bebas persatuan energi n(E) untuk (a) E = EF + kT (b) E

= EF – kT Pemecahan : Untuk   1/2   1/2 2 2       EF n EF C EF C n EF EF E Dari persamaan a) sehingga untuk E = EF + kT       1 / 2 / 2 1     kT E kT E F F F F F F e E n E kT E kT E n dengan T = 400 K

 

eV E eV eV J K K J kT F 4,0 034 , 0 / 10 6 , 1 400 / 10 38 , 1 23 19 1                 eVneVn e E n E kT E eV n F F F 0 , 4 54 , 0 034 , 4 1 / 2 034 , 4 2 1     b) untuk E = EF – kT              eVneVn eV n eV n e E n E kT E kT E n F F F F 0 , 4 5 , 1 966 , 3 0 , 4 0 , 4 / 966 , 3 2 966 , 3 1 / ) ( 2 2 1 2 1 1      

3. 15 molekul helium masing-masing menpunyai spin total dan berada pada bidang potensial L x L. Tentukan

a. energi Fermi b. energi total system Penyelesaian :

(31)

Fisika Statistik Page 31

a. merupakan contoh fermion karena menmpunyai spin tengahan, atau . Tingkat energi diberikan oleh pers.(2.14) untuk Lz = Ly = L

Setiap titik (m,n) ditempati dua molekul yaknin dengan spin up dan spin-down. 15 berturut menempati dan berenergi sebagai berikut :

N0 m n E/E0 1 1 1 2 2 1 2 5 3 2 1 5 4 2 2 8 5 1 3 10 6 3 1 10 7 2 3 13 8 3 2 13

Dengan demikian energi Fermi yakni energi tertinggi adalah 13E0

Salah satu dari keadaan no.7 dan no.8 ditempati satu molekul dan lainnya dua.

b. Energi total system 15

E = 2(2+5+5+8+10+10+13+13)E0 + 3 x 13 E0

= 119 E0

4. 4,2 x 1021 elektron berada di dalam kotak bervolume 1 cm3. Hitung : a. Besar vector gelombang Fermi

b. Energi Fermi system

c. Energi dan vector gelombang Fermi jika electron diganti proton. Penyelesaian :

a. Dari pers.(6.52) diperoleh

(32)

Fisika Statistik Page 32

PF =

Dan panjang vector gelombang Fermi

b. Energi Fermi

c. Bila electron diganti proton massa proton kira-kira 1836 massa electron mp = 1836 me

5. System gas electron bebas di dalam logam pad atemperatur nol

mempunyai kerapatan N = 1022 elektron/cm3. Tentukan potensial kimia dari electron konduksi di dalam logam tersebut.

Penyelesain : Dari rapat keadaan

Maka

6. Bintang neutron Reaksi di dalam bintang neutron adalah p + e + , MeV→n Hitung :

(33)

Fisika Statistik Page 33

a. Kerapatan minimum electron bebas

b. Kerapatan minimum bintang neutron agar reaksi di atas dapat berlangsung

Penyelesaian :

a. Menggunakan per.(6.7)

Reaksi berlangsung jika

b. Rapat massa minimum bintang neutron

(34)

Fisika Statistik Page 34

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijabarkan oleh penulis di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Elektron atau fermion dalam sebuah atom memiliki tingkatantingkatan energi yang dapat diserap atau dipancarkan. Elektron ini memenuhi prinsip eksklusi Pauli, yang menyebutkan bahwa tidak ada elektron yang memiliki bilangan kuantum yang sama, kehadiran partikel dalam keadaan kuantum tertentu dapat mencegah partikel lain untuk berada dalam keadaan itu. Peluang elektron untuk menempati tingkat energi tertentu (loncat ke tingkat energi tertentu) dapat dinyatakan melalu distribusi Fermi-Diract, yang memiliki persamaan :

2. Temperatur Fermi pada T =0K adalah :

3. Energi Fermi adalah tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron pada suhu T = 0K (pada keadaan dasar). Energi Fermi merupakan suatu kuantitas yang sangat penting dalam sistem fermion (elektron adalah fermion).

3.2 Saran

Setelah membahas dan mengkaji tentang statistik Fermi-Dirac ini adapun beberapa saran yang ingin disampaikan penulis dari pembahasan materi ini yaitu dengan untuk bisa memahami perkembangan statistik Fermi-Dirac maka kita harus menggunakan banyak referensi. Sehingga, semakin banyak referensi yang kita baca, maka pemahaman mengenai materi tersebut akan semakin bertambah.

(35)

Fisika Statistik Page 35

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin.2009.Pengantar Fisika Statistik. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Purwanto, Agus. 2007. Fisika Statistik. Yogyakarta: Gaya Media.

Sudiarta, I Wayan. 2012. Diktat Kuliah Fisika Statistik. Mataram: Universitas Mataram.

Gambar

Gambar ... Pengisian berbagai tingkat energi elektron menurut distribusi Fermi-Dirac pada T = 0
Tabel 1 Fungsi Distribusi Statistik
Tabel 1.  Energi dan temperatur Fermi

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan sistem pengenalan kondisi iris yang merepresentasikan keadaan usus menggunakan Transformasi Wavelet dan Metode Fuzzy logic sudah cukup bekerja dengan baik pada

Rancangan sistem pengenalan kondisi iris yang merepresentasikan keadaan usus menggunakan Transformasi Wavelet dan Metode Fuzzy logic sudah cukup bekerja dengan baik pada

Karena S adalah fungsi dari keadaan, perubahan entropi S (B) −S (A) akan sama tidak peduli bagaimana sistem berubah dari A ke B, misalnya dengan proses yang tidak dapat diubah,

1. Keadaan koleksi, koleksi perpustakaan yang baik adalah koleksi yang memadai, baik jumlah, jenis, kualitas, penyusunan di rak, dengan sistem pengolahan yang sesuai dengan

Keadaan SMA Negeri 1 Cempaka sudah cukup bagus dan memadai, fasilitas yang mendukung para siswa, gedung yang terdiri dari beberapa ruangan antara lain: ruang kantor, ruang kepala

Definisi Hukum Pascal Hukum Pascal adalah prinsip fisika yang menyatakan bahwa perubahan tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam sistem tertutup akan merambat secara seragam ke