Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
www.ojs.unud.ac.id
Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul,
AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan
Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada,
IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A.
V
o
lu
m
e
(
4
)
N
o
m
o
r
(1
)
E
d
is
i
Ja
n
u
a
ri
2
0
1
6
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1. Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
Penanggung Jawab
Anak Agung Ayu Oka Saraswati
Pengarah
I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Ketua
Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris
I Wayan Yuda Manik
Bendahara
Ni Made Swanendri
Penyunting dan Reviewer
Putu Rumawan Salain Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Validasi
I Ketut Mudra I Made Widja Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Penerbit
I Made Widja Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada
Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo
Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
ISSN No. 9 772338 505750
Hak Cipta  2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Udayana
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
UNUD
untuk
mereproduksi,
mendistribusikan,
dan
mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
website OJS Universitas Udayana
www.ojs.unud.ac.id
Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
kontributor.
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD
Tata tulis naskah:
1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4, spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45 cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.
3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai referensi).
5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email di bawah institusi.
6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak
7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka
10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak miring.
Keterangan umum:
1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII.
2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis naskah untuk ditanggapi.
Editorial
Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3, ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal. Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor 1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.
Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 1 ini.
Daftar Isi
Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ... iii
Editorial ... iii
Daftar Isi ... v
1. Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.
(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ... 1-4
2. Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali
(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ... 5-10
3. Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali. Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau
(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ... 11-16
4. Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan pada Tampilan Bangunan
(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) ... 17-20
5. Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur Neo-Vernakular pada Konsep Tampilan Main Gate.
(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 21-24
6. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan Bangunan.
(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 25-28
7. Klinik Bersalin di Gianyar, Bali
(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra) ... 29-34
8. Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali
(Ni Wayan Wiwin Darsika, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ... 35-40
9. Galeri Batu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri
(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) ... 41-44
10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.
(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) ... 45-48
11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai Perumusan Strategi Penataan Arsitektur.
(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)... 49-54
12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam.
(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 55-58
13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali
(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) ... 59-64
14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar
15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual dengan Sirkulasi Wisata
(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya) ...71-74
16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga
(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra) ...75-78
17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali
(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)...79-84
18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar
(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...85-90
19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali
(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ...91-94
20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali
(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...95-98
21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali
(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ...99-102
22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali
(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ... 103-108
23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali
(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 109-114
24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali
(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ... 115-118
25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali
(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) ... 119-124
26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali
(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ... 125-130
27. Gedung Konser Musik Internasional di Badung, Bali
(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ... 131-136
28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali
(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ... 137-142
29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali
(I Gusti Ngurah Bagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 143-148
30. City Hotel di Denpasar, Bali
(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada) ... 149-154
31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali
(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ... 155-160
32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali
(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 161-166
33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali
(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 167-170
34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali
(Made Nurjaya Permana, Ida Bagus Sarjana, I Nyoman Susanta) ... 171-174
35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali
(Putu Gde Suwandi Putra Nugraha, Ida Bagus Ngurah Bupala, Putu Gede Sukarsana) ... 175-178
36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali
(Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra, I Gusti Bagus Budjana, I Nyoman Surata) ... 179-184
37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali
38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali
(Dwi Adintya Eradiputra, Syamsul Alam Paturusi, I Wayan Kastawan)... 189-194
39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran Dalam Pendekatan Hospitality
(Fajar Kurnia Adi, I Made Widja, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ... 195-198
40. Taman Kota Mangupura
(George Gede Raditya, Evert Edward Moniaga, Syamsul Alam Paturusi) ... 199-202
41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali
(I Putu Agus Suartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) ... 203-206
42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali
(I Gede Made Diastawa Giri, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ... 207-212
43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali
(I Wayan Kuatrayana, I Wayan Meganada, Evert Edward Moniaga) ... 213-216
44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali
(I Wayan Gani Septiadi, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ... 217-220
45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali
(I Gede Urip Suputra, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika)... 221-226
46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep Arsitektural
(Sapta Hartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, Ciptadi Trimariarto) ... 227-230
47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak
(I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara) ... 231-234
48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung
(I Nyoman Erin Diana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Wayan Yuda Manik) ... 235-240 49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar
(I Kadek Raka Winda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ... 241-246
50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali
(I Nyoman Satria Trypartha, I Wayan Meganada, Ni Made Swanendri)... 247-252
51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali
(Trihono Ari Prabowo, Ngakan Putu Sueca, I Wayan Wiryawan) ... 253-258
52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali
(I Gst. Ag. Ayu Wulan Suantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna) ... 259-264
53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan jaman sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mana mendorong bertambahnya kebutuhan manusia. Pengaruh arus Globalisasi memunculkan sebuah keefisiensian dalammelakukan aktifitas, seperti halnya dalam moda transportasi yang mana dituntut dalam kemajuan jamannya mempengaruhi kemudahan pelayanan, kenyamanan dan keselamatan penumpang. Salah satunya moda transportasi laut yaitu Pelabuhan. Pelabuhan merupakan media transportasi laut yang
RE-DESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN PADANGBAI, KABUPATEN KARANGASEM, BALI
Putu Hendra Semaradana1), Ciptadi Trimarianto2), dan I PutuSugiantara3)
1)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
3)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
ABSTRACT
Harbor is a place which consist of land and waters that have certain limitations. The harbor has a dock where reliance dock the ship when docked, as a place of loading and unloading items and the ups and downs the passenger, besides the dock there are a station for the passenger, where the station is a building that accommodates activities before passengers towards the port. Padangbai’s Harbor is located at the Padangan village, distric Manggis, Karangasem regency is a special port for passengger, where the harbor must have the sufficient facilities for the passengers or the manager.According to the observation in 2015 the state of Padangbai’s Harbor in the fields looks inadequate well, the harbor need to improve the station and the circulatory system of humans and the vehicles inside the harbor. Seeing the problem in accordance with the conditions in the field, the harbor need for re-design to provide increased quality of public space, expected do this re-design can improve the quality of the port and able to statisfy thermal comfort.
Keywords: harbor, stations, padangbai
ABSTRAK
Pelabuhan merupakan suatu tempat yang mana terdiri dari daratan dan perairan yang memiliki batasan tertentu. Pelabuhan memiliki dermaga dimana dermaga tempat bersandarnya kapal saat berlabuh, sebagai tempat bongkar muat barang dan naik turunnya penumpang, selain dermagaadapun terminal penumpang, dimana terminal merupakan bangunan pendukung yang mewadahi aktifitas sebelum penumpang menuju pelabuhan. Pelabuhan Padangbai yang terletak di Desa Padangnai, Kec. Manggis, Kab. Karangasem ini merupakan pelabuhan khusus penumpang dimana harus memiliki fasilitas yang memadai bagi para penumpang ataupun pengelola nantinya. Sesuai dengan observasi tahun 2015 keadaan Pelabuhan Padangbai pada kondisi kenyataan di lapangan terlihat tidak memadai dengan baik seperti perlunya perbaikan bangunan terminal hingga sistem sirkulasi manusia dan kendaraan di dalam Pelabuhan. Melihat permasalahan yang sesuai dengan kondisi dilapangan tersebut maka diperlukannya perancangan ulang atau re-desain pelabuhan Padangbai untuk memberikan peningkatan kualitas ruang publik yang baik, diharapkan dengan melakukan perancangan ulang ini dapat memperbaiki kualitas pelabuhan dan dapat memenuhi kenyamanan thermal didalamnya.
memiliki banyak keunggulan dari transportasi media lainnya. Pelabuhan Padangbai ini terletak di Desa Pa-dangbai, Kec.Manggis, Kab. Karangasem yang mana merupakan tempat penyeberangan dari Bali ke Pelabuhan Lembar (Lombok). Pelabuhan Padangbai merupakan pelabuhan khusus penumpang yang mana harus memiliki fasilitas yang memadai seperti memiliki bangunan stasiun penumpang atau terminal yang melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan penumpang seperti adanya kantor imigrasi dan sebagainya. Seiring perkembangan jaman, Pelabuhan Padangbai sebaiknya memulai perubahan yang nantinya akan berpengaruh dari segi pelayanan yang modern, kenyamanan dan keamanan yang berdam-paknantinya pada kapasitas bangunan terminal dan desain terminal pelabuhan tersebut. Sesuai dengan ob-servasi tahun 2015, keadaan Pelabuhan Padangbai saat ini masih kurang memadai dari segi kondisi fisik fasilitas hingga keadaan sirkulasi yang kurang baik, dimana sirkulasi penumpang dan kendaraan keber-angkatan menjadi satu dengan kedatangan yang mana mengurangi tingkat kenyamanan civitas. Melihat permasalahan yang sesuai dengan kondisi dilapangan tersebut maka diperlukannya perancangan ulang atau re-desain pelabuhan Padangbai untuk memberikan peningkatan kualitas ruang publik yang baik, diharapkan dengan melakukan perancangan ulang ini dapat memperbaiki kualitas pelabuhan dan dapat memenuhi kenyamanan thermal didalamnya serta memiliki tampilan bangunan yang menarik agar dapat meciptakan pelabuhan yang tidak hanya berfungsi dengan baik namun memiliki dampak positif pada lingkungan sekitarnya.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari re-desain terminal pelabuhan penyeberangan Padangbai yaitu menjadikan wadah kegiatan penyebrangan yang memiliki fasilitas yang memadai, lengkap dan layak serta mampu menunjang kelancaran arus sirkulasi penumpang dengan baik.
Lokasi
Lokasi pelabuhan Padangbai berada di Desa Padangbai, Kec. Manggis, Kab. Karangasem. Lokasi terminal pelabuhan penyeberangan Padangbai sangat strategis mengingat tempat pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang menghubungkan pelabuhan Lembar (Lombok) dikarenakan jarak penyeberangannya paling dekat selain itu pelabuhan Padangbai dapat difungsikan sebagai pelabuhan wisata karena berada di daerah teluk dan dekat dengan jalur pelayaran.
Tema
Tema yang digunakan dalam perancangan Re-Desain Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem ini adalah Blue Rotation. Tema ini terinspirasi dari sirkulasi atau arah memutarpada pelabuhan Padangbai dan ketenangan yangdidapat dari cerminan warna biru air laut. Tema tersebut akan diterapkan kedalam bangunan dengan menggunakan material kaca pada fasadnya dengan menggunakan jendela-jendela, kaca tersebut memberikan kesan jernih dan transparan terhadap fasad bangunan Terminal Pelabuhan Padangbai disamping itu memberikan kesan estetika pada bangunan terminal.
(Blue)yang merupakan cerminan air laut yang memiliki ketenangan, yang di
terapkan pada tampilan bangunanseperti menggunakan banyak material kaca dimana agar terkesan jernih/transparan
(b)
Gambar 1. (a) Penerapan Tema Blue, (b) Penerapan Tema Rotation
Sumber : Semaradana, 2015
PROGRAM RUANG
Melalui studi ruang yang sudah dilakukan, maka didapat total luasan ruang yang dibutuhkan dalam perancangan Re-Desain Terminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.Kelompok Ruang dan Besaran Ruang
No Kelompok Ruang Luas Ruang
1 Fasilitas Utama 1.379,93 m2 2 Fasilitas Penunjang 575,85 m2 3 Fasilitas Pengelola 316,02 m2 4 Fasilitas Pelayanan 31,68 m2 5 Kegiatan Service 5.843,63 m2 Total 8.147,11 m2 Site / Tapak
Tapak berada di Desa Padangbai, Kec. Manggis, Kab. Karangasem. Tapak memiliki bentuk yang mendekati bentuk persegi panjang. Luas tapak adalah 28.390m2 atau 2,8 Ha. Pada tapak terdapat beberapa vegetasi berupa pepohonan seperti pohon ketapang, pohon palem maupun pohonsantan. Beberapa vegetasi terse-but akan dipertahankan dalam re-desain perancangan. Batas Utara tapak yaitu rumah penduduk dan pantai. Bagian Timur tapak merupakan laut begitupun dengan batas tapak bagian Selatan, sedangkan batas Barat tapak merupakan jalan dan permukiman.
(a)
ROTATION
(Rotation) Memutar yang diterapkanpada keadaan sirkulasi yang ada
didalam tapak yang bertujuan untuk menghindari crossing pada jalur sirkulasi kendaraan penumpang kedatangan maupun keberangkatan.
(b)
(c)
Gambar 2. (a) Tapak Eksisting Pelabuhan Padangbai, (b) Tapak Hasil Re-Desain Pelabuhan Padangbai, (c) Hasil 3D Re-Desain Pelabuhan Padangbai
Sumber : Semaradana, 2015
KONSEP PERANCANGAN
Konsep Zoning
Konsepperencaan zoning dibuat untuk menentukan zona kelompok ruang yang menyesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan ruangnya yang berdasarkan dengan karakteristik bentuk tapak.Konsep zoning mem-iliki kriteria yaitu penentuan fungsi bangunan, menciptakan hubungan ruang yang efisien serta memenuhi tuntutan sifat ruang dan kegiatannya. Area penzoningan pada tapak perlu memperhatikan karakteristik dari tapak itu sendiri sehingga penempatan ruang sesuai dengan zona yang diperlukan, selain itu konsep zoning juga menentukan arus sirkulasi yang aman, nyaman dan lancer dalam pencapaian fasilitas atau fungsi ruang
diletakan sesuai dengan fungsi ruang dan kegiatan yang dilakukan oleh pengelola dan pengunjung.
Gambar 3. Konsep Zoning
Sumber : Semaradana, 2015
Konsep Ruang Dalam
Perancangan ruang dalam disesuaikan dengan kenyamanan, fungsi dari para civitas yang berada didalamnya dan mampu memberikan kesan yang baik terhadap civitas, sehingga suasana yang didapat pada setiap ruangan memiliki perbedaan yang disesuikan dengan fungsinya. Untuk menghindari kebosanan dari para pengunjung ruang tunggu sengaja disesuikan menghadap kearah laut agar mendapat view yang baik lalu pada area ruang pemeriksaan ingin menampilkan kesan formal namun santai sehingga diberikan warna natural namun tetap memberikan kesan formal tersebut.
(a)
(b)
Gambar 4.(a) Ruang Tunggu, (b) Ruang Pemeriksaan
Sumber : Semaradana, 2015 Zoning FasilitasUtama Zoning FasilitasPengelola Zoning FasilitasParkir Zoning FasilitasPenunjang Zoning FasilitasPelayanan
Konsep Ruang Luar
Ruang luar pada tapak merupakan area parkir dan taman bagi pengunjung maupun pengelola pelabuhan, area parkir merupakan area ruang luar aktif dan taman. Pemberian tanaman sebagai fungsi peneduh, se-bagai pengarah dan sese-bagai pembatas atau pembeda area dimana area taman tersebut menjadi area ruang luar pasif yang dapat memberi kenyamanan bagi civitas yang ada dan menampilkan keindahan secara visu-al. Pemberian dan penataan elemen softscape nantinya diberikan pada area yang cenderung memiliki ting-kat kebisingan yang tinggi, elemen softscape berupa tanaman sebagai peredam dari kebisingan tersebut.
Gambar 5.Konsep Ruang Luar
Sumber : Semaradana, 2015
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian diatas, simpulan yang didapat adalah didalam suatu proses merancang kembali atau re-desain haruslah melalui beberapa tahapan perancanganya itu dengan pengumpulan data observasi kondisi di lapangan dengan melakukan tahapan evaluasi salah satunya adalah evaluasi purna huni lalu pengum-pulan terkait dengan ide, pemograman ruang dan merumuskan tema dan konsep sesuai dengan perancangan yang akan dilakukan. Melalui beberapa tahapan perancangan tersebut diharapkan mampu memberikan rancangan yang baik terhadap bangunan terminal dan juga lingkungan sekitarnya dan mening-katkan kenyamanan thermal pada terminal pelabuhan penyeberangan Padangbai.
REFERENSI
Bambang, Triatmodjo. 2008. Pelabuhan, Yogyakarta: Penerbit Beta Offset.
Semaradana, Hendra. 2015. ‘Re-Desain Terminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem’. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Soedjono, Kramadibrata. 2002. Perencanaan Pelabuhan, Bandung: Penerbit ITB.
Ruang Luar Aktif
Area Ruang