• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERITAHUAN SEMARAK PKM MENUJU PIMNAS 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERITAHUAN SEMARAK PKM MENUJU PIMNAS 2021"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERITAHUAN SEMARAK PKM

MENUJU PIMNAS 2021

(2)
(3)

Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi : WD III FTI : ( WA 081331840770 )

WD III FTSP : ( WA 08123390095 )

Sedikit Bicara dan Aktivis

Luar Biasa, Rektor ITN Malang

Prof Kustamar Tutup Usia

Rektor ITN Malang Prof Dr Ir Kustamar, MT. (Foto:Yanuar/humas)

Malang, ITN.AC.ID – Berita duka menyelimuti Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Rektor ITN Malang Prof Dr Ir Kustamar, MT meninggal dunia di usia 57 tahun karena sakit pada Senin (08/02/21). Meninggalnya orang nomor satu di ITN Malang ini tidak hanya menjadi duka bagi civitas akademika, namun juga menjadi kabar duka bagi dunia pendidikan di Malang.

Wali Kota Malang Drs Sutiaji bersama isteri dan Sekda Kota Malang Drs Wasto SH MH datang melepas jenazah Prof Kustamar dari rumah duka di kawasan Jalan Simpang Sulfat Utara Kota Malang. Di mata Sutiaji, almarhum Prof Kustamar merupakan sosok yang baik dan seorang aktivis yang sangat luar biasa.

(4)

Di rumah duka Jalan Simpang Sulfat Utara Kota Malang. Ki-ka: Ketua Yayasan P2PUTN Ir Kartiko Ardi Widodo MT; Wali Kota Malang Drs Sutiaji dan Ir. Ari Mukti, MT isteri almarhum Prof kustamar (baju hitam), Senin (08/02/21). Foto: Yanuar/humas) “Jauh sebelum beliau menjabat rektor saya sudah kenal dan bersahabat dengan almarhum. Kami sering bertemu di ITN, dan ia seorang aktivis yang luar biasa. Beliau orang baik, tidak banyak bicara tapi banyak bekerja,” kenang Sutiaji.

Kontribusi almarhum Prof Kustamar sebagai guru besar dalam pengembangan strategi pentahelix Kota Malang diapresiasi oleh Sutiaji. Menurutnya, almarhum Prof Kustamar aktif memberikan ide dan pemikiran lewat kajian dan diskusi ilmiah. Mewakili Pemerintah Kota Malang, Sutiaji menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian almarhum.

“Kami turut merasa kehilangan. Rasa duka kami seakan-akan berlipat. Ditinggalkan oleh sosok yang momitmen dan konsisten denganm keilmuannya, dan ternyata beliau juga suami dari Bu Ari Mukti, Direktur Teknik DDAM (Kota Malang). Semoga Allah

(5)

SWT memberikan kekuatan kepada seluruh keluarga,” terangnya. Baca juga: The Power of Alumni ala Rektor ITN Malang

Rasa kehilangan dirasakan pula oleh Ketua Yayasan P2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi) Ir Kartiko Ardi Widodo MT. Menurut Kartiko, Prof Kustamar merupakan salah satu putra terbaik Kampus Biru. Meski baru menjabat dua tahun sebagai rektor, sudah banyak prestasi yang telah diraih. ITN Malang kembali meraih Anugerah Kampus Unggul (AKU), meningkatnya akreditasi prodi, serta prestasi dosen dan mahasiswa baik riset, luaran, kompetisi dan lain sebagainya. “Beliau luar biasa perjuangannya untuk mengembangkan ITN. Sosok yang pendiam, namun penuh solusi yang akan disampaikan pada saatnya. Prestasi beliau juga luar biasa. ITN Malang dan dunia pendidikan sangat kehilangan Prof Kustamar,” ujarnya.

Baca juga: Rektor ITN Malang: Triple Helix untuk Pembangunan Berkelanjutan

Tepat dua tahun pengabdiannya sebagai Rektor ITN Malang, Prof Kustamar tutup usia dengan meninggalkan isteri dan tiga orang anak (dua putra dan satu putri). Di mata rekan sejawatnya, ia merupakan sosok pemimpin yang baik dan sabar.

Wakil Rektor I ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT mewakili civitas akademika menyampaikan duka mendalam. Dimata Yudi, almarhum Prof Kustamar merupakan pemimpin sekaligus seorang bapak yang sangat sabar dan baik. Memiliki semangat yang luar biasa. Bahkan dipuncak pengabdiannya sebagai rektor, Prof Kustamar berhasil meraih gelar Guru Besar dalam Bidang Ilmu Teknik Sumber Daya Air pada bulan Desember 2020 yang lalu.

“Pemimpin yang luar biasa dan sabar. Beliau memang kondisinya sakit sejak November tahun kemarin. Sejak itu kami kalau berkomunikasi hanya lewat daring. Seluruh civitas merasa

(6)

sangat kehilangan beliau,” kata Yudi. (me/Humas ITN Malang)

ITN Malang Kolaborasi dengan

Tirta Rona Resmikan Wisata

Peduli Perubahan Iklim

Ketua Yayasan P2PUTN Ir Kartiko Ardi Widodo MT ketika memberi sambutan peresmian Tugu Wisata Peduli Perubahan Iklim, di Tirta Rona, Tlogomas, Kota Malang, Jumat (05/02/2021). (Foto: Yanuar/humas)

Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang sangat konsen terhadap perubahan iklim. Ini yang membawa ITN Malang berkolaborasi dengan Yayasan Tirta Rona Indah Malang dengan meresmikan Tugu Wisata Peduli Perubahan Iklim, di Kelurahan Tlogomas, Kota Malang, Jumat (05/02/2021). Peresmian secara simbolis ditandai dengan pengguntingan pita dan pemecahan kendi oleh Ketua Yayasan P2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi) Ir Kartiko Ardi Widodo MT bersama Ketua Yayasan Tirta Rona Drs Agus Gunarto EP MM.

Kampus Biru dan Yayasan Tirta Rona menjalin kerjasama sejak lama. Sudah banyak kegiatan civitas akademika dilakukan di yayasan yang berlokasi di RT 03 RW 97 Tlogomas ini. Mulai dari penelitian dosen dan abdimas, kegiatan laboratorium mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) serta Teknik Lingkungan. Dikatakan Ir Kartiko Ardi Widodo MT, Tirta Rona menjadi wisata edukasi untuk perubahan iklim. Harapannya generasi muda bisa

(7)

belajar dan peduli dalam menata wilayah.

“Banyak yang bisa dilakukan di Tirta Rona. Kita bisa mempelajari tanaman yang cocok untuk menyerap air tanah. Adanya biopori juga membantu menyimpan air. Belum lagi MCK terpadu, pengolahan limbah, komposter. Dan juga ada sumber air dan sungai yang berpotensi untuk pikohidro,” terang Kartiko usai peresmian tugu wisata.

Ketua Yayasan Tirta Rona Drs Agus Gunarto EP MM (kiri) dan Ketua Yayasan P2PUTN Ir Kartiko Ardi Widodo MT (kanan) bersama-sama meninjau lokasi Tirta Rona Wisata Peduli Perubahan Iklim. (Foto: Yanuar/humas)

Bahkan menurut Kartiko, untuk biopori hasil penelitian dosen ITN Malang yang dilakukan di Tirta Rona bukan biopori biasa. Biopori yang diberinama “Biporitech” ini dilengkapi sensor penghitung debit limpasan air.

(8)

tanah, tapi juga bisa mengukur debit air yang masuk ke tanah. Karena dilengkapi dengan sensor, ada teknologinya di sini,” lanjutnya.

Dengan biopori maka akan terdeteksi tempat mana saja yang banyak menyerap air. Sehingga daerah tersebut bisa dimanfaatkan untuk daerah penghijauan. Biopori juga bisa sebagai pertimbangan dalam memilih tanaman yang tepat serta untuk penataan jalan.

Baca juga: Anak Buruh Bangunan jadi Wisudawan Terbaik Teknik PWK ITN Malang

Kartiko juga mengapresiasi capaian Drs Agus Gunarto EP MM penggagas Tirta Rona dalam pengembangan pengolahan limbah sehingga memperoleh penghargaan dan banyak dikunjungi peneliti dari luar negeri. Edukasi lingkungan di Tirta Rona sebagai sebuah percontohan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap perubahan iklim. Harapannya, kerjasama ITN Malang dan Yayasan Tirta Rona bisa bersama-sama mengembangkan lingkungan untuk penelitian serta pemberdayaan masyarakat.

Sementara untuk memanfaatkan potensi air, maka pikohidro bisa dibangun sehingga bisa memenuhi kebutuhan wisata Tirta Rona dan masyarakat sekitar. “Melimpahnya sumber air bisa juga kita manfaatkan untuk pembangunan pikohidro. Sehingga listriknya bisa dimanfaatkan oleh linkungan sekitar. Nanti, masyarakat yang merawat dan mengelola, sehingga tidak lagi binggung dalam penerangan,” kata Kartiko.

Support ITN Malang ditanggapi dengan gembira oleh Ketua Yayasan Tirta Rona Drs Agus Gunarto EP MM. Dikatakan Agus, Tirta Rona lahir dari swadaya masyarakat. Dirintis sejak tahun 1985/1986 dimana awalnya masyarakat masih suka membuang hajat di sungai.

“Dulu mayarakat sering sakit karena memiliki kebiasaan membuang sampah dan BAB ke sungai. Mereka belum memiliki MCK

(9)

sendiri. Sehingga saya mempunyai ide menggagas MCK terpadu,” terang Agus.

Baca juga: Beri Payung Hukum, ITN Malang dan Yayasan Tirta Rona Indah Malang Teken MoU

Memberi edukasi kepada masyarakat tidak serta merta diterima. Agus tak jarang mendapat cemoohan dari lingkungan kala itu. Namun atas kegigihan dan jerih payahnya mengedukasi masyarakat, akhirnya ia mendapat anugerah Kalpataru kategori pengabdi lingkungan.

Sebagai dosen PWK ITN Malang Agus juga ambil bagian dalam penelitian biopori “Biporitech” yang saat ini sedang dalam proses paten.

“Kegiatan kami ini murni swadaya dari masyarakat sebelum ITN masuk. Maka, saya mohon pembinaan dari ITN sehingga apa yang sudah kami dirikan bisa terus memberi manfaat. Karena tidak semua orang bisa mengolah IPAL (Istalasi Pengolah Air Limbah),” pungkasnya. (me/Humas ITN Malang)

ITN Malang akan Terapkan

Hybrid

Learning

di

Pertengahan Semester Genap

Wakil Rektor I Bidang Akademik ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT. (Foto: Mita/humas)

(10)

berencana menerapkan sistem pembelajaran hybrid learning (pembelajaran campuran) pada pertengahan semester genap 2020/2021 mendatang. Melalui rapat pimpinan ITN Malang keputusan tersebut diambil karena dianggap stategis untuk diterapkan pada kondisi pandemi seperti saat ini.

Keputusan ini juga mengacu Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyebutkan bahwa pembelajaran dapat diselenggarakan secara campuran – tatap muka dan dalam jaringan (hybrid learning). Dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan civitas akademika serta masyarakat sekitarnya.

Kampus 2 ITN Malang yang beralamat di Jalan Raya Karanglo KM 2 Malang.

Dikatakan Wakil Rektor I Bidang Akademik ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT, pimpinan memutuskan bahwa proses pembelajaran semester genap dari minggu ke 1 sampai minggu ke 8 dilakukan secara daring. Kemudian dilanjut minggu ke 9 sampai minggu ke 14 pembelajaran akan dilakukan secara luring (tatap muka).

(11)

“Setengah semester pertama minggu ke 1 sampai ke 8 pembelajaran masih tetap daring. Setengah semester berikutnya minggu ke 9 sampai 14 akan kami (pimpinan) putuskan sambil melihat situasi. Kalau situasi memungkinkan, maka minggu ke 9 sampai akhir semester pembelajaran dan praktikum bisa dilakukan secara luring,” terang Yudi saat ditemui di ruangannya, Kamis (04/02/2021).

Dijelaskan Yudi, dengan hybrid learning pembelajaran yang mengkombinasikan sistem daring dan luring ini nantinya bisa ikut memperbaiki pembelajaran daring dua semester yang lalu. Kelebihan hybrid learning lainnya karena ada tatap muka, maka jauh lebih unggul dari pada murni pembelajaran daring.

Baca juga: Mahasiswa ITN Malang Ikuti Kuliah Daring di Universitas Tun Hussein Onn Malaysia

“Tatap muka diperlukan juga, karena ada materi perkuliahan yang efektif kalau dijelaskan dengan tatap muka dari pada full daring. Lagi pula tidak semua dosen mampu menyuguhkan materi secara daring dengan begitu baik dan sebaiknya juga mahasiswa. Kadang mahasiswa juga kesulitan (menangkap materi) kalau tidak dihadirkan di kelas,” imbuh Yudi.

Namun, hybrid learning tidak akan diterapkan di semua mata kuliah. Hanya mata kuliah tertentu saja seperti mata kuliah keahlian, praktikum dan sebagainya. Atau kegiatan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan secara daring seperti penelitian, tugas akhir/skripsi, yang membutuhkan fasilitas laboratorium atau bengkel.

“Terutama pada mata kuliah keahlian dan praktikum ya. Seperti mata kuliah matematika dan sebagainya memang efektif dijelaskan dengan tatap muka. Kebanyakan nanti (hybrid learning) untuk mata kuliah di tingkat akhir. Itupun dengan mata kuliah dan dosen yang sudah siap. Kalau daring sudah dirasa cukup ya bisa dilanjutkan sampai akhir semester, tidak perlu luring,” katanya.

(12)

Karena model sistem pembelajaran campuran, maka ketika nanti ada kuliah tatap muka, untuk sistem daringnya juga tetap dijalankan. Jadi, daring dan luring berjalan berbarengan. Ini juga berkaitan dengan pembatasan jumlah mahasiswa dalam satu ruang kelas. Setengah jumlah mahasiswa mengikuti kegiatan tatap muka, maka setengahnya lagi akan mengikuti dengan sistim luring dan begitu secara bergantian. Kampus juga akan menyediakan fasilitas pelengkap seperti tempat cuci tangan dan sabun dibeberapa titik strategis.

Baca juga: Sibima Konstruksi Jadikan Mahasiswa ITN Malang Siap Kerja

Penting bagi mahasiswa yang akan mengikuti kuliah tatap muka, maka yang perlu disiapkan adalah surat keterangan sehat, surat pernyataan/ijin dari orang tua/wali, serta mematuhi protokol Kesehatan Covid-19. “Syaratnya surat keterangan sehat dan ijin dari orang tua. Kalau orang tuanya keberatan, maka bisa tetap melanjutkan pembelajaran secara daring,” kata Yudi.

Dengan protokol kesehatan dilaksanakan dengan disiplin, maka diharapkan tidak ada kasus penularan Covid-19. Di sinilah pentingnya ketegasan satgas Covid-19 untuk memantau dan terus memberi edukasi, mengingatkan kepada civitas akadmeika Kampus Biru tentang pentingnya protokol Kesehatan.

“Seumpama nanti ada kasus, maka kampus harus off sesuai aturan (14 hari). Jadi, satgas Covid harus tegas bila ada pelanggaran protokol kesehatan di dalam kampus. Semoga hal tersebut tidak akan terjadi. ITN akan aman dalam pembelajaran di semester depan,” tutup Yudi. (Mita Erminasari/ Humas ITN Malang)

(13)

Program Magang Mahasiswa

Bersertifikat FHCI Kembali

dibuka

Sumber dari Instagram : Forum Human Capital Indonesia Wadah Kolaborasi Human Capital BUMN

Untuk info lebih lanjut, mahasiswa yg berminat bisa menghubungi :

(14)

Pusat Karir ITN Malang : 082244914811 Ibu Nenny Roos : 082234403301

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan model ARIMA Seasonal, ARIMAX dan FFNN yang sesuai berdasarkan variasi kalender pada data penumpang pelabuhan Makassar.. Untuk menentukan

Sehingga dari beberapa pengertian di atas Museum Geologi Blora dapat diartikan sebagai : Institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka,

Tata busana dalam karya tari ini memerlukan warna yang disesuaikan dengan peran penari sebagai simbol yang dapat diungkapkan kemungkianan pembuatan tata busana

Raja Jayanegara merupakan anak Raden Wijaya. Raden Wijaya yaitu raja pertama Majapahit. Jayanegara atau Kalagemet memerintah pada 1309–1328 Masehi. Pada masa pemerintahan..

Contohnya masyarakat boleh mengamalkan jual-beli, tetapi tidak dapat dijamin kelicinannya seperti tiada penipuan, pemerasan, riba’ dan sebagainya, sebab tiada undang-undang Islam

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya pembengkakan vena yang mengindikasikan hemoroid eksterna atau hemoroid interna yang sudah mengalami  prolaps, biasanya

Perilaku pengantar yang tidak terlalu berbeda dengan tahun 2013 ini wajar saja dikarenakan persentasenya sudah cukup tinggi, sedangkan untuk perilaku penyeberang yang

Pemasangan shunt capacitor sebagai kompensator daya reaktif pada fasilitas interkoneksi generator distribusi dapat memperbaiki tegangan operasi, menurunkan susut