• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BAGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL AKADEMIK DOSEN DI STT TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BAGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL AKADEMIK DOSEN DI STT TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BAGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN JABATAN

FUNGSIONAL AKADEMIK DOSEN DI STT TELEMATIKA TELKOM

PURWOKERTO

S. Thya Safitri, MT 1), Irwan Susanto, ST., MM 2)

1,2)

Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto Jl. D.I.Panjaitan no.128 Purwokerto 55281

Telp. (0281) 641629, Fax. (0281) 641630

E-mail: sisil@akatelsp.ac.id, irwansusanto_yk@yahoo.com

ABSTRAK

Tugas utama seorang dosen adalah mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tugas-tugas seorang dosen tersebut hendaknya senantiasa dievaluasi dan dinilai secara rutin melalui Beban Kerja Dosen. Pendokumentasian Beban Kerja Dosen pada STT Telematika Telkom Purwokerto masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama jika dosen ingin melakukan pengusulan Jabatan Fungsional Akademik (JaFa). Proses pendokumentasian yang masih manual ini menjadi dasar untuk pembuatan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Jabatan Fungsional Akademik Dosen di STT Telematika Telkom Purwokerto. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya suatu rancang bangun yang tepat untuk pembangunan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Jabatan Fungsional Akademik Dosen di STT Telematika Telkom Purwokerto.

Kata Kunci: Tri Darma Perguruan Tinggi, Jabatan Fungsional Akademik, Sistem Informasi

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jalur pendidikan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan

yang menyelenggarakan pendidikan

tinggi. Tenaga pendidik pada perguruan tinggi disebut dosen (Presiden Republik Indonesia, 1999). Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional akan dibuktikan dengan sertifikat pendidik (Republik Indonesia, 2005). Tugas utama seorang dosen adalah mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

melalui pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat (Republik Indonesia, 2009).

Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan

diwujudkan oleh dosen dalam

melaksanakan tugas profesionalnya.

Kompetensi tersebut meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial dan kompetensi

profesional (Dikti,2010).

Tugas pokok dosen adalah melaksanakan TriDarma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta melaksanakan

kegiatan penunjang lainnya. Terkait

dengan tugas pokok tersebut, dosen berhak menyandang jabatan fungsional. Jabatan

akademik dosen terdiri dari

pangkat/golongan dan jabatan fungsional, dimana kedua berfungsi untuk mengontrol

kualitas dosen di Indonesia

(Sugiarti,2011).

Gambaran Penyiapan pengusulan JAFA yang sedang berjalan di STT Telematika Telkom Purwokerto

Penyiapan pengusulan jabatan fungsional dosen yang berjalan saat ini ditangani oleh masing-masing dosen dengan difasilitasi dan di bantu oleh staf bagian kepegawaian. Proses pengadministrasian pelaksanaan tri darma perguruan tinggi saat ini masih sampai pada tahap menyimpan bukti

pelaksanaan kegiatan. Arsip bukti

pelaksanaan tri darma perguruan tinggi sebagian masih disimpan sendiri oleh dosen dan copy arsip disimpan dibagian

kepegawaian. Serta sebagian dosen

menyimpan arsip dengan menyerahkan kebagian kepegawaian. Proses penyiapan usulan jabatan fungional akan dikerjakan

(2)

ketika menjelang pengusulan jabatan fungisonal. Dengan sistem kerja semacam ini, maka seringkali ditemui kesulitan dalam penyusunan dokumen usulan JAFA terutama dalam menyusun kelengkapan administrasi dan pengisian tabel JAFA, selain membutuhkan waktu yang relative

lama. Dalam sistem ini batas

tanggungjawab staf kepegawaian dan dosen tidak tampak jelas. Tidak terdapat standar bisnis proses dalam pengarsipan bukti pelaksanaan.

Sistem Penyiapan Pengusulan JAFA Yang Diharapkan

Proses persiapan dokumentasi pengajuan jabatan fungsional akademik ini riilnya berada pada awal proses yang mendahului

proses seorang dosen/pengajar

mengajukan usulan pada prosedur

pengusulan jabatan fungional terebut. Idealnya ketika dosen akan mengajukan usulan jabatan fungional segala dokumen administrative yang akan diusulkan sudah terisi, dan tersusun rapi berikut dengan lampiran bukti-bukti pelaksanaan tri darma, sekaligus tabel isian usulan jabatan fungional sudah terisi berikut dengan hasil penilaian angka kreditnya. Sehingga

tahapan yang dilakukan pada saat

pengusulan JAFA cukup melakukan proses verifikasi dan validasi data dan

document pendukung saja. Waktu

penyiapan akan lebih efisien dan

penanganannya menjadi efektif.

Perwujudan sistem yang diharapkan

adalah sistem informasi yang dapat membantu pengelolaan dan penyiapan data pengajuan usulan JAFA. Sistem yang dapat memberikan informasi keberadaan arsip bukti pelaksanaan tri darma, dapat memberikan informasi akumulasi angka kredit JAFA yang telah dicapai, mampu membedakan tanggungjawab staf bagian kepegawaian dan dosen.

Berdasarkan gambaran kondisi real pada STT Telematika Telkom Purwokerto dan

keadaan yang diharapkan, maka

dibangunlah suatu sistem informasi

jabatan fungsional akademik berbasis web. Sistem informasi berbasis web dapat memberikan efektifitas dan melakukan inovasi terhadap pekerjaan yang dilakukan (Rodgers, 2005). Pengembangan suatu

sistem informasi berbasis web

memerlukan suatu perancangan dan

evaluasi yang signifikan agar sistem

informasi tersebut memberikan

kemampuan yang maksimal (Nikolaidou dkk, 2008).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah yang ditemukan pada penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem informasi yang dapat membantu penyiapan usulan jabatan fungsional akademik dosen di Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu membangun

sistem informasi yang membantu

penyiapan pengusulan jabatan fungsional akademik dosen di Sekolah Tinggi

Teknologi Telematika Telkom

Purwokerto.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan

adalah proses melengkapi dokumen

persyaratan pengajuan jabatan fungsional akademik dosen menjadi lebih efektif dan efisien.

2. PEMBAHASAN

Sistem Informasi Penyiapan Pengusulan

Jabatan Fungsional Akademik (SIJafa)

merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu dosen dan bagian kepegawaian di STT Telematika Telkom Purwokerto dalam melakukan pengelolaan data yang berkaitan dengan penyiapan pengusulan pengajuan jabatan fungsional akademik dosen sehingga menjadi lebih mudah, efektif dan efisien

2.1 Perspektif Produk

Perspektif Produk Sistem Informasi

Pengelolaan Jabatan Fungsional Akademik Dosen (SIJafa) ini hanya dapat diakses oleh kalangan civitas akademia STT Telematika Telkom. Sistem Informasi ini merupakan sistem informasi berbasis web. Interaksi antara pengguna dan SIJafa melalui GUI (Graphical User Interface). Fungsi adanya GUI adalah memudahkan penggunaan suatu aplikasi oleh seorang pengguna (Muller,2011).

Sistem entry data dilakukan melalui

masing-masing dosen setelah

melaksanakan kegiatan tri darma, disertai dengan penyerahan bukti pelaksanaannya ke bagian kepegawaian. Sebagai bukti telah terlaksananya serah terima bukti pelaksanaan tri darma dari dosen kepada

bagian kepegawaian, maka bagian

kepegawaian melakukan verifikasi ke dalam sistem informasi sebagai tanda telah menerima bukti dari dosen.

(3)

Sistem informasi melakukan proses pengolahan data berupa transformasi data entry ke dalam ekuivalensi angka kredit jabatan fungiional. Sistem informasi

jabatan fungsional akademik

mengakomodasikan kebutuhan data base

management system (DBMS). DBMS

memungkinkan setiap pengguna untuk membuat, dan memelihara sebuah basis

data yang memfasilitasi proses

mendefinisikan, membangun,

memanipulasi dan berbagi basis data antar pengguna dalam suatu aplikasi (Elmasri dkk, 2011). seperti search, edit, update dan delete serta fasilitas printout, sesuai dengan level akses yang telah ditetapkan.

Database disimpan kedalam server,

menyatu dengan sistem informasi

akademik yang telah ada.

2.2 Fungsi Produk

Di dalam penggunaannya, aplikasi ini akan mengakomodasikan 3 level hak akses yang berbeda. Level hak akses masing-masing user didasarkan pada role-role yang mengikat pada setiap user tersebut. 3 level hak akses tersebut yaitu:

1. Admin

Hak akses admin pada aplikasi ini adalah admin dapat masuk ke dalam

aplikasi, melakukan perubahan

password atas dirinya sendiri dan melakukan pengelolaan data-data

user yang berhak mengakses aplikasi

ini.

a. Fungsi Login

Fungsi yang digunakan admin untuk masuk ke dalam sistem yang akan digunakan.

b. Fungsi Ubah Password

Fungsi yang digunakan oleh

admin untuk mengubah

password.

c. Fungsi Pengelolaan Data User

1) Fungsi Tambah Data User Fungsi yang digunakan untuk menambah data user.

2) Fungsi Ubah Data User

Fungsi yang digunakan untuk mengubah data user.

3) Fungsi Hapus Data User

Fungsi yang digunakan untuk menghapus data user.

4) Fungsi Tampil Data User

Fungsi yang digunakan untuk menampilkan data user.

2. Bagian Kepegawaian

Hak akses user bagian kepegawaian

adalah dapat masuk kedalam

aplikasi, melakukan perubahan

password terhadap dirinya sendiri dan melakukan validasi penyerahan dokumen data diri jabatan fungsional akademik dosen.

a. Fungsi Login

Fungsi yang digunakan oleh bagian kepegawaian untuk masuk ke dalam sistem yang digunakan. b. Fungsi Ubah Password

Fungsi yang digunakan oleh

bagian kepegawaian untuk

mengubah password.

c. Fungsi Validasi Data Diri Jabatan Fungsional Dosen

Fungsi yang digunakan oleh

bagian kepegawaian untuk

melakukan validasi penyerahan

dokumen data diri jabatan

fungsional akademik dosen.

3. Dosen

Hak akses user dosen pada aplikasi ini adalah dosen dapat masuk

kedalam aplikasi, melakukan

perubahan password atas dirinya sendiri dan melakukan pengelolaan data-data diri jabatan fungsional. a. Fungsi Login

Fungsi yang digunakan oleh

setiap dosen untuk masuk

kedalam sistem yang akan

digunakan.

b. Fungsi Ubah Password

Fungsi yang digunakan oleh dosen untuk mengubah password. c. Fungsi Pengelolaan Data Diri

jabatan fungsional

1) Fungsi tambah data jabatan fungsional

Fungsi yang digunakan untuk menambah data diri jabatan fungsional dosen.

2) Fungsi ubah data jabatan fungsional

Fungsi yang digunakan untuk mengubah data diri jabatan fungsional dosen.

3) Fungsi hapus data jabatan fungsional

Fungsi yang digunakan untuk menghapus data diri jabatan fungsional dosen.

4) Fungsi tampil data

Fungsi yang digunakan untuk menampilkan data diri jabatan fungsional dosen.

Pemodelan gambaran dari setiap fungsi, entitas, komponen bahkan kelas disebut

(4)

use case (Wegmann dkk, 2000). Berdasarkan Fungsi Produk yang telah diuraikan diatas, maka use case diagram

dari Sistem Informasi Pengelolaan

Mandiri Jabatan Fungsional Akademik Dosen di STT Telematika Telkom Purwokerto adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Use Case Diagram Data-data yang berkaitan dengan Sistem Informasi Pengelolaan Mandiri jabatan Fungsional Akademik Dosen di STT Telematika Purwokerto akan disimpan

pada sebuah database. Gambar 2.

menunjukkan Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi Pengelolaan Mandiri Jabatan Fungsional Akademik Dosen.

Gambar 2. Entity Relationship Diagram (ERD)

2.3 Perancangan Antarmuka

Aplikasi SIJafa dan user dapat saling

berinteraksi melalui sebuah GUI.

Penjabaran perancangan antarmuka

aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Login

Antarmuka Login merupakan

antarmuka wajib yang dilakukan oleh masing-masing user sebelum masuk kedalam aplikasi. Pada antarmuka

ini, user harus memasukkan

username dan password dengan benar. Setelah tombol Login ditekan,

maka sistem akan melakukan

pencocokan data username dan password. Jika data benar, maka user berhasil masuk kedalam sistem. Namun jika username dan password tidak mengalami kecocokan, maka sistem akan memberikan pesan peringatan.

Gambar 3. Rancangan Antarmuka Login

2. Ubah Password

Antarmuka ubah password

merupakan antarmuka yang

disediakan sistem untuk melakukan fungsi ubah password. Fungsi ubah password hanya dapat dilakukan oleh

user yang bersangkutan untuk

mengubah password nya sendiri. Cara pengubahan password adalah pertama, user memasukkan password saat ini, kemudian memasukkan baru

sebanyak dua kali, sebagai

konfirmasi kecocokan password.

Antarmuka ubah password memiliki dua button, yaitu Simpan dan Batal. Button Simpan digunakan untuk menyimpan password apabila telah selesai mengisikan seluruh textbox yang ada. Sedangkan button Batal digunakan apabila user membatalkan kegiatan ubah password.

Gambar 4. Rancangan Antarmuka Ubah Password

3. Kelola Data User BagianKepegawai

an (f rom Aktor)

Dosen (f rom Aktor)

Validasi Data Diri Jabatan Fungsional Akademik Dosen

(from UseCase)

Login (from UseCase) <<include>>

Pengelolaan Data Diri Jabatan Fungsional (from UseCase) <<include>> Ubah Password (from UseCase) <<include>> Admin (f rom Aktor)

Pengelolaan Data User (from UseCase) DataUser id_user id_role username password DataRole id_role deskripsi DataDiriJabatanFungsional id_data_diri nama_kegiatan nilai_kum tanggal_pelaksanaan tempat_pelaksanaan keterangan bukti digital tgl_validasi petugas_validasi DataDosen id_dosen nama_dosen alamat jabatan_fungsional_akademik DataPegawai id_user nama_pegawai alamat_pegawai Tabel_Kegiatan id_kegiatan nama_kegiatan nilai_angka_kredit

(5)

Antarmuka Kelola Data User digunakan untuk melakukan fungsi pengelolaan data user. Aktor yang berhak untuk melakukan kegiatan pada antarmuka ini adalah admin. Pada kelola data user, seorang admin dapat melakukan kegiatan tambah, ubah, dan hapus data user.

Ketika melakukan penambahan user, maka id_user akan otomatis di

tampilkan secara generate dari

sistem, untuk id_role diberikan kepada user baru sesuai dengan hak akses yang dimilikinya, sedangkan username dan password dimasukkan secara manual oleh admin. Setelah semua diisi, untuk menambahkan data user, dapat ditekan button

Simpan, maka data otomatis

tersimpan dan ditampilkan kedalam datagrid.

Penghapusan data user, dapat

dilakukan terlebih dahulu dengan memilih data yang akan dihapus yaitu dengan mengklik check box pada baris yang sesuai. Setelah itu menekan link button tampil. Secara

otomatis, data-data user akan

tertampil pada textbox yang ada. Data id user, dan password hanya

tertampil secara read only.

Sedangkan role dan username dapat

dilakukan perubahan apabila

diperlukan. Button Hapus digunakan untuk menghapus data sedangkan Button Simpan dapat digunakan apabila dilakukan perubahan data. Pada antarmuka Kelola Data User juga disediakan button Batal. Button ini digunakan untuk melakukan pembatalan terhadap kegiatan yang tidak ingin dilakukan.

Gambar 5. Rancangan Antarmuka Kelola Data User

4. Kelola Data Diri Jabatan Fungsional

Antarmuka Kelola Data Diri Jabfa digunakan untuk melakukan fungsi

pengelolaan data diri jabatan

fungsional. Aktor yang berhak untuk melakukan kegiatan pada antarmuka ini adalah aktor yang memiliki id role dosen.

Pada kelola data diri jabfa, seorang dosen dapat melakukan kegiatan tambah, ubah dan hapus data diri jabatan fungsional.

Ketika seorang dosen melakukan penambahan data diri, maka id data diri akan otomatis tertampil secara generate pada textbox yang ada. Dosen memilih nama kegiatan yang seusai dengan jenis data diri yang akan dimasukkan. Nama kegiatan ini dapat dipilih pada combo box yang telah disediakan. Pemilihan nama kegiatan ini, akan mempengaruhi nilai kum yang akan tertampil pada

textbox berikutnya. Langkah

selanjutnya adalah memasukkan

tanggal pelaksanaan kegiatan, tempat

pelaksanaan, keterangan yang

diperlukan, dan memasukkan bukti digital berupa hasil scan sertifikat. Setelah semua data terisi, button Simpan dapat digunakan untuk menambahkan data baru ataupun

menyimpan perubahan yang

dilakukan.

Pada datagrid yang ditampilkan, disediakan combobox. Combobox ini digunakan untuk memilih data yang ingin dihapus atau diubah. Apabila combobox ini diklik, maka data yang ada pada datagrid secara otomatis akan tertampil pada textbox yang ada. Apabila data tersebut akan diubah, maka lakukan perubahan yang diperlukan kemudian tekan button Simpan, maka data akan terubah. Dan apabila data tersbut

akan dihapus, maka cukup

melakukan klik pada button hapus, maka data akan terhapus.

(6)

Gambar 6. Rancangan Antarmuka Kelola Data Diri Jabatan Fungsional 5. Validasi Data Diri Jabatan

Fungsional

Antarmuka validasi data diri Jabfa

merupakan antarmuka yang

digunakan untuk melakukan fungsi validasi data diri jabatan fungsional akademik dosen. User yang berhak untuk melakukan kegiatan pada antarmuka ini adalah user dengan role bagiankepegawaian.

Fungsi validasi jabatan fungsional akademik dosen dibagi menjadi dua antarmuka. Pada antar muka yang pertama, hanya menampilkan data diri berdasarkan nama dosen yang dipilih. pemilihan nama dosen dipilih melalui sebuah combo box. Setelah bagian kepegawaian memilih nama dosen, maka data grid secara otomatis menampilkan data diri yang dimiliki oleh dosen tersebut.

Bagian kepegawaian dapat

melakukan validasi dengan terlebih dahulu memilih data diri yang akan di validasi melalui combobox yang

tersedia. Setelah memilih data

melalui cara dengan melakukan klik pada data diri tersebut, maka halaman antarmuka yang baru akan

menampilkan data-data tersebut.

Data-data yang tertampil, bersifat read only. Bagian kepegawaian hanya dapat melakukan validasi

terhadap tanggal validasi dan

kesesuaian bukti fisik yang ada dengan data digital.

Gambar 7. Rancangan Antarmuka Validasi Data Diri Jabatan Fungsional

3. KESIMPULAN

Kesimpulan dari Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Jabatan Fungsional Akademik Dosen di STT Telematika Telkom Purwokerto adalah adanya rancang bangun yang sesuai untuk suatu sistem informasi pengelolaan dokumentasi jabatan fungsional akademik dosen di STT Telematika Telkom Purwokerto.

PUSTAKA

Presiden Republik Indonesia. 1999. Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia no. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). 2010. Pedoman Beban Kerja Dosen dan

Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional.

Republik Indonesia. 2009. Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia no.37 tahun 2009 tentang Dosen.

(7)

Republik Indonesia. 2005. Undang-undang

Republik Indonesia no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Sugiarti, Yuni. 2011. Prototipe Sistem

Informasi Jabatan Fungsional Dosen Berbasis Web. Jurnal Teknodik vol. XV,

Nomor 1, hal. 41-48.

Rodgers, Waymond. 2005. The Effects of

Web-Based Technologies on Knowledge Transfer. University of California.

Nikolaidou, Mara & Anagnostopoulos,

Dimosthenis. 2008. Exploring Web-based

Information System Design: A Discrete-Stage Methodology and the Corresponding Model. University of

Athens.

Muller, Johannes. 2011. Generating

Graphical User Interfaces for Software Product Lines: A Constraint-based Approach. Tagungsband 15 hal.64-71.

Wegmann, Alain & Genilloud, Guy. 2000.

The Role of “Roles” in Use Case Diagrams. Switzerland.

Elmasri, Ramez & Navathe, Shamkant B. 2011. Fundamentals of Database Systems

Gambar

Gambar 4. Rancangan Antarmuka Ubah  Password
Gambar 5. Rancangan Antarmuka Kelola Data  User
Gambar 6. Rancangan Antarmuka  Kelola Data Diri Jabatan Fungsional

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui kinerja dari variabel-variabel seperti produk, harga, distribusi, promosi, sumber daya manusia, barang fisik, proses, dan keputusan pembelian konsumen,

Peubah acak diskrit = Peubah yang nilainya tidak dapat diwakili oleh seluruh titik dalam suatu selang, atau peubah acak yang datanya diperoleh dari hasil mencacah (misal

Dari hasil pengujian dan implementasi Perancangan Sistem Replikasi Database Pada Vmware Dengan Ubuntu Server dapat di simpulkan bahawa sistem replikasi database dapat

Menghasilkan suatu rancangan program pembelajaran dengan model sinektik yang sesuai diterapkan untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia

Berkaitan dengan metode ijtihad yang dilakukan oleh muslim progresif ini, Saeed mengidentifikasi tiga model ijtihad yang sangat populer digunakan pada periode

“semenjak saya main judi sabung ayam, tidak pernah ada rasa was-was, dikarenakan ada beberapa oknum polisi dan tentara yang juga turut bermain judi sabung ayam”. Berdasarkan

setiap orang atau badan usaha yang dengan sengaja melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi pada sumber air tanpa izin dari pihak yang berwenang

Hukuman qishash diyat dalam hukum pidana Islam dapat menjadi sebuah alternatif sanksi pidana bagi pelaku pembunuhan di Indonesia karena dapat menjamin rasa