• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR SINGKATAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix ABSTRAK ... xii ABSTRACT ... xiii BAB I Pendahuluan ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Batasan Masalah... 5 1.4 Tujuan Penelitian ... 5 1.5 Manfaat Penelitian ... 5 1.6 Sistematika Penelitian ... 6

BAB II Tinjauan Pustaka ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.2 Kerangka Konseptual ... 15

2.2.1 Konsep Food Security ... 16

2.2.2 Konsep Poverty Reduction ... 18

BAB III Metodologi Penelitian ... 22

3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Sumber Data ... 22

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.4 Teknik Analisis Data ... 23

3.5 Teknik Penyajian Data ... 24

BAB IV Pembahasan ... 25

4.1 Gambaran Umum ... 25

4.1.1 Gambaran Umum Kemiskinan dan Kelaparan di Tiongkok ... 25

4.1.1.1 Kemiskinan dan Kelaparan di Pedesaan ... 29

4.1.2 Mengentaskan Kemiskinan dan Kelaparan yang Ekstrim sebagai Target Pertama MDGs ... 32

(2)

4.1.2.1 Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,25 per hari dalam kurun waktu

1990-2015 ... 33

4.1.2.2 Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda ... 34

4.1.2.3 Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015 ... 38

4.2 Strategi Pemerintah Tiongkok Mengentaskan Kemiskinan dan Kelaparan yang Ekstrim sebagai Target Pertama MDGs ... 41

4.2.1 Stategi dalam Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,25 per hari dalam kurun waktu 1990-2015 ... 42

4.2.2 Strategi dalam Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda ... 45

4.2.3 Strategi dalam Menurunkan hingga setengahnya Proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015 ... 49

4.3 Development-oriented Poverty Reduction Program for Rural China sebagai Strategi Pemerintah Tiongkok dalam Penanggulangan Kemiskinan di Pedesaan ... 54

4.3.1 Program Khusus Penanggulangan Kemiskinan ... 55

4.3.2 Implementasi kebijakan Development-oriented Poverty Reduction Program for Rural China ... 59

4.3.3 Kerjasama Internasional ... 64

4.3.4 Capaian Development-oriented Poverty Reduction Program for Rural China 2001-2010...66

BAB V Penutup... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 71 DAFTAR PUSTAKA

(3)

ABSTRAK

Tiongkok merupakan negara dengan kemiskinan dan kelaparan yang tinggi di dunia. Kemiskinan dan kelaparan tersebut mayoritas terjadi di pedesaan. Pasca tahun 2001, strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan diselaraskan untuk mencapai target pertama Millenium Development

Goals (MDGs). Terdapat tiga sub target pertama yang dijadikan acuan pencapaian

yaitu menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,25 perhari dalam kurun waktu 1990-2015; mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda; serta menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim untuk mencapai target pertama MDGs. Salah satu strategi yang diterapkan oleh pemerintah Tiongkok adalah development-oriented poverty reduction program for rural

China yang berhasil menjadikan Tiongkok menjadi negara pertama yang

mencapai target pertama MDGs. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan konsep food security dan poverty reduction. Lokus waktu penelitian ini adalah dari tahun 2000-2015 sesuai dengan masa diberlakukannya MDGs.

Kata kunci : kemiskinan dan kelaparan, Tiongkok, MDGs, food security, poverty reduction

(4)

ABSTRACT

China is a country with high poverty and hunger in the world. Poverty and hunger, the majority occurred in the rural area. Post 2001, the Chinese government's strategy to eradicate poverty and hunger are aligned to achieve the first target of the Millennium Development Goals (MDGs). There are three sub of first target which is referenced achievement such us halve, between 1990 and 2015, the proportion of people whose income is less than $1,25 a day; achieve full and productive employment and decent work for all, including women and young people; and halve, between 1990-2015, the proportion of people who suffer from hunger. This study aimed to describe the Chinese government's strategy to eradicate extreme poverty and hunger to achieve the first target of the MDGs. One of the strategies implemented by the Chinese government is development-oriented poverty reduction program for rural China which is succeeded in making China became the first country to achieve the first target of the MDGs. This study assessed using the concept of food security and poverty reduction. The locus this study is from 2000-2015 in accordance with the implementation of the MDGs.

Key Words : poverty and hunger, China, MDGs, food security, poverty reduction

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tiongkok merupakan salah satu negara dengan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang tinggi di dunia (PBB, 2010). Menurut Gerhard K.Heilig (2005), kemiskinan dan kelaparan yang tinggi di Tiongkok disebabkan oleh beberapa hal diantaranya banyaknya urbanisasi; kurangnya pendidikan; kesulitan akses kesehatan; pola hidup pertanian, Hukou System1 dan pekerja migran. Pemerintah

Tiongkok lebih lanjut membagi kemiskinan menjadi dua jenis. Pertama, absolute

poverty yang berarti pendapatan perkapita penduduk pertahun kurang dari 625

Yuan. Kedua, relative poverty yaitu pendapatan perkapita penduduk pertahun di bawah 865 Yuan.

Berdasarkan Geographical Information System (GIS) Tiongkok (2001), kemiskinan dan kelaparan di Tiongkok mayoritas terjadi di daerah pedesaan. Terdapat 26 juta penduduk yang hidup dalam kemiskinan yang ekstrim. Sementara, 76 juta penduduk lainnya berada dalam garis pendapatan rendah yaitu hanya 924 yuan perorang pertahunnya. Pemerintah Tiongkok pun menetapkan

1

Hukou System merupakan program registrasi rumah tangga di Tiongkok yang membagi rumah tangga menjadi masyarakat perkotaan dan pedesaan. Ketidakadilan dan diskriminasi kepada masyarakat pedesaan terutama dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, pendidikan dan pekerjaan membuat tingkat kemiskinan dan kelaparan di Tingkok menjadi tinggi (World Bank Development Report, 2000).

(6)

2

“Kabupaten Miskin” yang terdiri dari 592 kabupaten yang tersebar dari Timur Laut ke Barat Daya Tiongkok, 74 kabupaten yang berada di Tibet, dan 9 daerah pedesaan yang sangat kecil yang tergolong miskin sebagaimana tergambar dalam gambar berikut.

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Miskin di Tiongkok

Sumber : Zang Ming, Poverty alleviation in China : a lesson for the developing world? (2005), hal.6

Kondisi kemiskinan dan kelaparan tersebut membuat pemerintah menjalankan beberapa strategi sebagai upaya untuk mengentaskannya. Pasca tahun 2000, strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan lebih difokuskan pada pencapaian target pertama MDGs. Adapun

Millenium Development Goals (MDGs) merupakan tujuan pembangunan

millenium yang ditetapkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium di New York, September 2000.

(7)

3

Selanjutnya, menurut United Nation (2000), target pertama MDGs tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu pertama, menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1,25 perhari dalam kurun waktu 1990-2015. Kedua, mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda. Ketiga, menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015.

Dalam pencapaiannya, menurut UNDP Tiongkok (2015), Tiongkok menjadi negara berkembang pertama yang berhasil mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim sebagai target pertama dalam MDGs.

Tabel 1.1 Kemajuan Tiongkok dalam Pencapaian MDGs

Sumber: UNDP China, Report on China’s implementation of the Millennium

Development Goals (2015), hal.9.

Adapun sesuai tabel di atas, target 1A telah berhasil di capai Tiongkok. GDP2 meningkat dari 10,0 triliun Yuan di tahun 2000 menjadi 63.3 triliun di tahun 2014, hal tersebut membuat Tiongkok menjadi negara dengan ekonomi

2

Gross Domestic Product (GDP) adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi perekonomian nasionalnya. Hal tersebut dilakukan dengan mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada di suatu negara.

(8)

4

terbesar kedua di dunia. Kinerja yang luar biasa ini telah melahirkan peningkatan pendapatan baik penduduk perkotaan dan pedesaan. Pada tahun 2014, pendapatan kotor per kapita penduduk perkotaan dan pendapatan bersih penduduk pedesaan di Tiongkok mengalami peningkatan 3,59 dan 3,39 kali, masing – masing mencapai 28.844 Yuan dan 9892 Yuan. Menurut kementerian luar negeri Tiongkok (2015), masyarakat miskin terbelakang di Tiongkok berkurang sebanyak 439 juta, dari 689 juta di tahun 1990 menjadi 250 juta di tahun 2011.

Pertumbuhan ekonomi yang pesat telah menyokong keberlanjutan pengembangan lapangan kerja. Pada tahun 2014, dalam mencapai target 1B, sebanyak 773 juta penduduk Tiongkok telah memiliki pekerjaan, termasuk di dalamnya 393 juta merupakan penduduk perkotaan. Hal tersebut menyebabkan penurunan tingkat pengangguran sebesar 4,3% selama sepuluh tahun terakhir. Dalam mengentaskan kelaparan sesuai target 1C, selama 15 tahun terakhir, Tiongkok melakukan strategi berkelanjutan untuk memperkuat keseluruhan kapasitas produksi pertanian. Output produk nasional pertanian utama seperti biji-bijian, sayuran dan daging terus berkembang. Secara khusus, kapasitas produksi gabah meningkat substansial seperti kepemilikan gandum perkapita sebanyak 445 kg pada tahun 2014. Selain pangan, target 1C juga diukur berdasarkan tingkat gizi buruk. Tiongkok pun telah berhasil menurunkan sebanyak 138 juta penduduk bergizi buruk dalam kurun waktu 1990-2014.

(9)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Strategi Pemerintah Tiongkok dalam Mengentaskan Kemiskinan dan Kelaparan yang Ekstrim Sebagai Target Pertama MDGs?”

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini berfokus pada strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan untuk mencapai target pertama MDGs. Lokus waktu yang diambil adalah sejak tahun 2000 hingga tahun 2015 sesuai dengan jangka waktu berlakunya MDGs.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan penelitian adalah hal yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian dan sekaligus menjadi penentu arah penelitian agar tidak terlepas dari masalah yang diangkat (Herdiansyah, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim untuk mencapai target pertama MDGs.

1.5 Manfaat Penulisan

Terdapat dua manfaat yang didapat dengan dilakukannya penelitian ini yaitu manfaat secara akademis dan praktis.

(10)

6

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para mahasiwa dan pengamat hubungan internasional mengenai strategi pemerintah, pencapaian MDGs beserta fenomenanya. Penelitian ini akan menunjukkan strategi yang diterapkan pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim untuk mencapai target pertama MDGs.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan pertimbangan dalam penulisan ilmiah bagi setiap kalangan dan pihak yang memiliki kepentingan, khususnya pihak – pihak yang sedang berusaha mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim. Bagi pengambil kebijakan, tulisan ini dapat menjadi acuan dalam pembuatan keputusan politik di tengah – tengah masyarakat.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penelitian ini yang menjadi alur atau pemetaan tema berdasarkan bab – babnya adalah sebagai berikut:

BAB I : Bab ini merupakan bab pendahuluan dimana penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

(11)

7

BAB II : Bab ini merupakan bab tinjauan pustaka yang akan menjelaskan mengenai kajian pustaka dan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pisau analisis ketika membahas masalah.

BAB III : Bab ini merupakan bab metodologi penelitian dimana penulis akan memaparkan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV : Bab ini merupakan bab pembahasan. Bagian pembahasan akan dibagi menjadi dua, yaitu gambaran umum dan hasil temuan serta analisis penelitian. Pada bagian gambaran umum akan dibahas dua sub bab yaitu gambaran umum kemiskinan dan kelaparan yang terjadi di Tiongkok serta gambaran umum pengentasan kemiskinan dan kelaparan sebagai target pertama MDGs;. Sedangkan pada hasil temuan dan analisis penelitian akan dipaparkan bagaimana strategi pemerintah Tiongkok mengentaskan tingkat kemiskinan dan kelaparan untuk mencapai target pertama MDGs.

BAB V : Bab V merupakan penutup yang memaparkan kesimpulan dan saran dari penulis terhadap masalah yang diangkat.

Gambar

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Miskin di Tiongkok
Tabel 1.1 Kemajuan Tiongkok dalam Pencapaian MDGs

Referensi

Dokumen terkait

Tabel IV.14 Analisis Dampak Penambangan Batuan terhadap Aktivitas Permukiman di Kelurahan Rowosari

(Selain itu memang disarankan untuk menggunakan pendekatan langsung pada saat menyampaikan berita buruk <jangan menggunakan gaya eufemisme>, sebab akan

Unsur dan sub unsur kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan akan mengalami perubahan baik dalam nilai angka kredit, bukti fisik yaitu berupa laporan dalam setiap

Promosi menjadi salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam menawarkan produk atau jasa yang bertujuan untuk menarik calon

Untuk Pelaksanaan Ujian Nasional Tersebut Mendiknas Telah Mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 97 Tahun 2013 Tentang Kriteria

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Pada Sekolah

Serta harus mempunyai keahlian di bidang teknologi informasi karena semua proses pengolahan jurnal menggunakan Open Jurnal System, kemudian kurangnya bahan tulisan

Perbankan sebagai pihak kreditur bergerak dalam usaha yang memberikan pinjaman dengan berdasarkan perjanjian baku yang telah ditetapkan oleh pihak bank sendiri