DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI . ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR GRAFIK ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Visi dan Misi ... 1
C. Maksud dan Tujuan ... 2
D. Ruang Lingkup Laporan ... 3
BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 2016 A. Hambatan Tahun 2016 ... 4
B. Kelembagaan RSUP Sanglah ... 4
C. Sumber Daya ... 10
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA A. Dasar Hukum ... 14
B. Tujuan, Sasaran dan Indikator... 14
C. Indikator Standar Pelayanan Minamal (SPMIN) ... 19
BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ... 22
B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi ... 23
C. Upaya Tindak Lanjut ... 24
BAB V HASIL KERJA ORGANISASI A. Pencapaian Target Indikator BLU……... ... 25
B. Pencapaian Kinerja RSUP Sanglah ... 29
C. Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal... 31
D. Data Statistik Rumah Sakit Sanglah... 35
E. Hasil Kerja Pelayanan ... 38
BAB VI PENUTUP ... 50
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1 Nama – Nama Staf Medis Fungsional di RSUP Sanglah ... 6
Tabel II.2 Instalasi Dibawah Direktorat Pelayanan Medik Dan Keperawatan ... 6
Tabel II.3 Sumber Daya Manusia ... 9
Tabel II.4 Ketenagaan PNS RSUP Sanglah Tahun 2016 ... 10
Tabel II.5 Perbandingan Realisasi dan Anggaran Penerimaan dan Belanja TA 2016 ... 12
Tabel II.6 Realisasi Belanja Tahun 2016 dan Tahun 2015 ... 13
Tabel III.1 Indikator Dan Bobot Aspek Keuangan ... 15
Tabel III.2 Indikator Dan Bobot Aspek Pelayanan... 15
Tabel III.3 Indikator Kinerja RSUP Sanglah ... 18
Tabel III.4 Pemantauan SPMIN di Area Gawat Darurat ... 19
Tabel III.5 Pemantauan SPMIN di Area Rawat Jalan ... 20
Tabel III.6 Pemantauan SPMIN di Area Rawat Inap ... 20
Tabel III.7 Pemantauan SPMIN di Area Kamar Operasi ... 21
Tabel V.1 Indikator Kinerja Keuangan ... 25
Tabel V.2 Indikator Kinerja Pelayanan ... 26
Tabel V.3 Indikator Mutu Dan Manfaat Bagi Masyarakat ... 27
Tabel V.4 Total Indikator Kinerja ... 28
Tabel V.5 Pencapaian Kinerja RSUP Sanglah ... 29
Tabel V.6 Pemantauan SPMIN di Area Gawat Darurat ... 31
Tabel V.7 Pemantauan SPMIN di Area Rawat Jalan ... 32
Tabel V.8 Pemantauan SPMIN di Area Rawat Inap ... 33
Tabel V.9 Pemantauan SPMIN di Area Kamar Operasi ... 34
Tabel V.10 Realisasi Belanja Tahun 2016 dan Tahun 2015 ... 47
Tabel V.11 Perbandingan Realisasi dan Anggaran Penerimaan dan Belanja TA 2016 ... 47
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II. 1 Struktur Organisasi Tahun 2015 ... 8
Gambar V.1 Foto Kegiatan PKRS di tahun 2016 ... 39
Gambar V.2 Foto Triage Medik IGD RSUP Sanglah ... 40
Gambar V.3 Foto Ruang Intermediate di IGD RSUP Sanglah ... 41
Gambar V.4 Foto Ruang Intermediate PJT RSUP Sanglah ... 42
Gambar V.5 Foto Ruang ICCU di PJT RSUP Sanglah ... 42
Gambar V.6 Struktur Organisasi BAKORDIK RSUP Sanglah–FK UNUD ... 45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
RSUP Sanglah merupakan rumah sakit UPT vertikal di lingkungan Kementerian kesehatan RI, dibangun pada tahun 1956 dan diresmikan pada tanggal 30 Desember tahun 1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Pada tahun 1962 bekerjasama dengan FK UNUD sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Pada tahun 1978 menjadi Rumah Sakit Pendidikan Tipe B dan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Bali, NTB, NTT, Timor Timur ( SK Menkes RI No. 134/1978). Dalam Perkembangannya RSUP Sanglah mengalami beberapa kali perubahan status. Pada tahun 2005 berubah menjadi PPK BLU (Kepmenkes RI No. 1243 tahun 2005 tanggal 11 Agustus 2005) dan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun 2005 tertanggal 12 Desember 2005. Terakir di tahun 2014 RSUP Sanglah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional ( Kepmenkes RI Nomor HK.02.02 / MENKES/390/2014
Di usianya yang ke 57 tahun RSUP Sanglah terus berusaha memberikan pelayanan kesehatan terbaik dengan melakukan upaya upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Rumah Sakit Sanglah selalu berusaha mewujudkan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan berkeadilan untuk seluruh lapisan masyarakat dan menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional serta melaksanakan penelitian di bidang kesehatan dengan mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan organisasi.
B. Visi dan Misi RSUP Sanglah 2015 – 2019
1. VisiRSUP Sanglah Denpasar sebagai rumah sakit pendidikan merupakan rumah sakit UPT vertikal Kementerian Kesehatan, menyusun visi yang mengacu kepada Kementerian Kesehatan.Untuk itu dirumuskan visi yang dapat membangkitkan inspirasi semua stakeholders rumah sakit. Adapun visi RSUP Sanglah 2015 – 2019 sebagai berikut :
2. Misi
Visi Rumah Sakit Sanglah tersebut diupayakan pencapaiannya melalui misi Rumah Sakit Sanglah yang dijabarkan menjadi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripurna, bermutu untuk seluruh lapisan masyarakat
2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan berdaya saing serta menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan berbasis rumah sakit.
3. Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan terkait 4. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
Sasaran Strategis RSUP Sanglah :
1. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana sebesar 80% 2. Terwujudnya peningkatan kompetensi SDMsebesar 80% 3. Terwujudnya system informasi yang terintegrasisebesar 100% 4. Terwujudnya budaya kinerjasebesar 80%
5. Terwujudnya tata kelola yang baik disetiap unit kerjasebesar 90%
6. Terwujudnya pelayanan unggulan (jantung, intensif, kanker) dengan menambah jenis pelayanan (3 pelayanan jantung, 1 pelayanan kanker, dan 1 pelayanan intensif ).
7. Terwujudnya integrasi pelayanan, pendidikan dan penelitian yang bermutu sejumlah 4 proses bisnis.
8. Terwujudnya system jaringan rujukan yang efektif dengan meningkatkan rujukan severity level 3 sebesar 85%
9. Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berkualitas dengan akreditasi KARS dan JCI.
10.Terwujudnya kepuasan stakeholderssebesar 85% 11.Terwujudnya efisiensi anggaransebesar 90% 12.Terwujudnya pertumbuhan pendapatansebesar 20%
C. Maksud dan Tujuan Laporan
Penyusunan laporan tahunan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang kegiatan pelayanan yang telah dilakukan di RSUP Sanglah selama periode tahun 2016 dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja RSUP Sanglah dan rencana perbaikan yang akan dilakukan di tahun 2017.
D. Ruang Lingkup Laporan
Sistematika penulisan Laporan Tahunan RSUP Sanglah Tahun 2016 ini mengikuti format yang dikeluarkan oleh Kemenkes adalah sebagai berikut :
Kata Pengantar Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
Pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan laporan RSUP Sanglah tahun 2016, dan ruang lingkup laporan.
Bab II. Analisis Situasi Awal Tahun 2016
Pada bab ini dibahas hambatan tahun 2016, kelembagaan RSUP Sanglah tahun 2016 dan sumber daya yang dimiliki oleh RSUP Sanglah baik sumber daya manuasia, sarana prasarana maupun dana.
Bab III. Tujuan dan Sasaran Kerja
Dalam bab ini dibahas mengenai dasar hukum,serta tujuan, sasaran dan indikator yang seharusnya dicapai pada tahun 2016
Bab IV. Strategi Pelaksanaan
Berisi strategi pencapaian tujuan dan sasaran, hambatan dalam pencapaian strategi dan upaya tindak lanjut yang dilakukan.
Bab V. Hasil Kerja
Bab ini mencakup pencapaian target kinerja, realisasi anggaran serta upaya untuk mencapai WTP dan zona integritas.
Bab VI. Penutup
Mencantumkan hasil penilaian tingkat kesehatan RS, pencapaian KPI, pencapaian SPM, realisasi anggaran serta saran untuk perbaikan di masa mendatang.
Lampiran :
Kontrak Kinerja 2016
Laporan SIMAK – BMN 2016 Laporan DIPA – BLU 2016 Neraca SAI 2016
BAB II
ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 2016
A. Hambatan Awal Tahun 2016
Pelaksanaan program kerja sepanjang tahun 2015 menyisakan beberapa permasalahan yang menjadi tantangan dalam pelaksanaan program di tahun 2016. Adapun beberapa hambatan yang dijumpai antara lain:
1. Tata Kelola Pengadaan barang yang kurang tertata baik, sehingga berdampak kepada pelayanan.
2. Sistem Informasi belum dimanfaatkan secara optimal oleh back office sehingga mengakibatkan beberapa proses belum terintegrasi.
3. Konsistensi penerapan standard akreditasi yang berfokus pasien masih kurang. 4. Kurang optimalnya peran rumah sakit dalam penyelenggaraan pendidikan dokter. 5. Perencanaan kebutuhan obat kurang optimal.
6. Perencanaan anggaran kurang optimal terkait revisi dilakukan sebanyak 9 kali. 7. Penatausahaan piutang kurang optimal.
B. Kelembagaan RSUP Sanglah
Susunan Organisasi RSUP Sanglah terdiri dari : 1. Direktur Utama
Unit Non Struktural di bawah Direktur Utama i. Unit Layanan Pengadaan
ii. Unit Penjaminan Mutu 2. Dewas
3. SPI
4. Komite terdiri dari i. Komite Medik
ii. Komite Etik dan Hukum iii. Komite Keperawatan
5. Direktorat Medik dan Keperawatan 6. Direktorat Sumber Daya Manusia
7. Direktorat Keuangan
8. Direktorat Umum dan Operasional 9. Unit – unit Non Struktural
Struktur Organisasi RSUP Sanglah adalah :
1. Direktur Utama
Unit Non Struktural di bawah Direktur Utama i. Unit Layanan Pengadaan
ii. Unit Penjaminan Mutu 2. Komite terdiri dari
i. Komite Medik
ii. Komite Etik dan Hukum iii. Komite Keperawatan
3. Direktorat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama yang terdiri dari :
a. Bidang Pelayanan Medik :
i. Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan ii. Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap iii. Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus b. Bidang Pelayanan Keperawatan
i. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan ii. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap iii. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Khusus c. Bidang Pelayanan Penunjang
i. Seksi Pelayanan Penunjang Medik ii. Seksi Pelayanan Penunjang Non Medik
d. Unit – unit Non Struktural Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan i. SMF
Tabel II.1 Nama – Nama Staf Medis Fungsional di RSUP Sanglah
No SMF No SMF
1 Anak 13 Neurologi
2 Anestesi 14 Obstetri & Gynecology
3 Bedah saraf 15 Orthopedi & Traumatologi
4 Bedah Umum 16 Patologi Anatomi
5 Cardivasculer 17 Patologi Klinik
6 Dokter Umum 18 Penyakit Dalam
7 Forensik 19 Psikiatri
8 Gigi dan Mulut 20 Radiologi
9 Gizi klinik 21 Rehabilitasi Medis
10 Kulit Kelamin 22 THT – KL
11 Mata 23 Urologi
12 Mikrobiologi
Tabel II.2 Instalasi Dibawah Direktorat Pelayanan Medik Dan Keperawatan
No Instalasi No Instalasi
1 Rawat Jalan 11 Mikrobiologi Klinik
2 Rawat Darurat 12 Radiologi
3 Rawat Inap A 13 Farmasi
4 Rawat Inap B 14 Wing Amertha
5 Rawat Inap C 15 Geriatri
6 Rawat Inap D 16 Pelayanan Jantung Terpadu
7 Rawat Inap Intensif 17 Gizi
8 Bedah Sentral 18 Patologi Anatomi
9 Rehabilitasi Medik 19 Hemodialisa
10 Patologi Klinik
4. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama terdiri dari :
a. Bagian Sumber Daya Manusia
i. Sub Bagian Administrasi Kepegawaian
ii. Sub Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia b. Bagian Pendidikan dan Penelitian
i. Sub Bagian Pendidikan dan Penelitian Medis
ii. Sub Bagian Pendidikan dan Penelitian Keperawatan dan Non Medik c. Unit-unit Non Struktural Direktorat SDM dan Pendidikan
i. Instalasi Sterilisasi Sentral ii. Instalasi Binatu
5. Direktorat Keuangan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama terdiri dari
i. Sub Bagian Penyusunan Anggaran ii. Sub Bagian Evaluasi Anggaran b. Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana
i. Sub Bagian Perbendaharaan ii. Sub Bagian Mobilisasi Dana c. Bagian Akuntansi dan Verifikasi
i. Sub Bagian Akuntansi Keuangan
ii. Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi d. Unit – unit non Struktural Direktorat Keuangan
i. Instalasi Penjaminan Klaim
6. Direktorat Umum dan Operasional dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama terdiri dari :
a. Bagian Umum
i. Sub Bagian Tata Usaha
ii. Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga b. Bagian Perencanaan dan Evaluasi
i. Sub Bagian Perencanaan
ii. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan c. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
i. Sub Bagian Hukum
ii. Sub Bagian Hubungan Masyarakat
iii. Sub Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan d. Unit – unit Non Struktural Direktorat Umum Oprasional
i. Instalasi Kedokteran Forensik ii. Instalasi Admission
iii. Instalasi Pengamanan dan Penertiban Lingkungan iv. Instalasi Rekam Medik
v. Instalasi Teknologi dan Informasi
vi. Instalasi Pemeliharaan Prasarana, Gedung & Sanitasi
vii. Instalasi Pemeliharaan Sarana Medik, Non Medik & perbengkelan viii. Instalasi Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
8 Gambar II. 1 Struktur Organisasi Tahun 2015
8 Gambar II. 1 Struktur Organisasi Tahun 2015
8 Gambar II. 1 Struktur Organisasi Tahun 2015
C.
Sumber Daya
Tabel II.3 Sumber Daya Manusia
I Menurut Jabatan Keada an Juni 2016 CPNS/ Pindah an Masuk Pensiun / Pindah/ Keluar Keada an Desem ber 2016 Keterangan A Struktural Eselon I Eselon II 5 1 1 5
Direktur Umum dan Operasional pindah ke RS Khusus Kusta Tajudin Chalid di Makassar pada akhir september 2016 dan sudah digantikan langsung, sertijab dilaksanakan di awal Oktober
Eselon III 11 11
Eselon IV 25 2 23
Dua orang pejabat Eselon IV memasuki usia pensiun di bulan Juli dan September 2016, posisi yang ditinggalkan masih kosong
B Fungsional 1170 1 11 1180
1 orang tenaga fungsional tertentu pindah masuk ke RSUP Sanglah Denpasar, 11 orang tenaga fungsional tertentu pension / pindah keluar RSUP Sanglah Denpasar. 20 orang tenaga fungsional umum, masuk ke fungsional tertentu
C Umum 629 9 600 9 orang tenaga umum pension / pindah keluar, 20 orang tenaga memilih jabatan fungsional tertentu
Jumlah 1840 2 23 1819
II Menurut Golongan
Golongan IV 195 1 6 206
1 orang tenaga gol IV pindah masuk ke RSUP Sanglah Denpasar. 6 orang tenaga gol IV pindah keluar/ pensiun RSUP Sanglah Denpasar, 16 orang tenaga naik ke gol IV dari gol III
Golongan III 1063 1 13 1059
1 orang tenaga gol III pindah masuk ke RSUP Sanglah Denpasar. 13 orang tenaga gol III pindah keluar/ pensiun. 20 orang tenaga naik ke gol III dari gol II.
Golongan II 550 4 524
4 orang tenaga gol II pindah keluar/ pensiun, dan 20 orang naik ke gol III dari gol II. 2 tenaga naik ke gol II dari gol I.
Golongan I 32 30 2 orang tenaga gol I naik ke gol II
Jumlah 1840 2 23 1819
II
I Menurut Pendidikan
S3 3 4 1 tenaga dengan pendidikan S2 sudah menyelesaikan penyesuaian ijazah S3
S2 217 2 7 226
2 tenaga dengan pendidikan S2 pindah masuk ke RSUP Sanglah Denpasar, 7 orang tenaga dengan pendidikan S2 pindah keluar/ pensiun dan 14 orang mendapatkan penyesuaian ijazah dari S1 ke S2.
S1/D4 267 3 262
3 tenaga dengan pendidikan S1 pindah keluar/ pensiun dan 14 orang mendapatkan penyesuaian ijazah dari S1 ke S2, 12 orang menyesuaikan ijazah ke S1/D4 dari pendidikan sarjana muda/D3.
Sarjana
Muda/D3 804 6 789
6 orang tenaga dengan pendidikan Sarjana Muda/D3 pindah keluar/ pensiun dan 12 orang menyesuaikan ijazah dari Sarjana Muda/D3 ke S1/D4. 3 orang tenaga menyesuaikan pendidikan dari SLTA ke Sarjana Muda/D3 .
SLTA 503 5 496
5 orang tenaga dengan pendidikan SLTA pindah keluar/pensiun dan 3 orang tenaga menyesuaikan ijazah dari SLTA ke Sarjana Muda/D3, 1 orang tenaga menyesuaikan ijazah dari SLTP ke SLTA, melalui kejar paket.
SLTP 29 2 26
2 orang tenaga dengan pendidikan SLTP pindah keluar/penisun dan 1 orang tenaga menyesuaikan ijazah dari SLTP ke SLTA. 1 tenaga dari pendidikan SD menyesuaikan ijazah ke SLTP.
SD 17 16 1 orang tenaga menyesuaikan ijazah ke SLTP.
Jumlah 1840 2 23 1819
Tabel. II.4 Ketenagaan PNS RSUP Sanglah Tahun 2016
REKAPITULASI KEADAAN KETENAGAAN RSUP SANGLAH DENPASAR BULAN DESEMBER 2016 N O JENIS TENAGA STATUS TENAGA BLU PNS DIKNAS PENGABDI AKADEMIK YANG MEMBERI PELAYANAN PTT TOTAL BLU PNS BLU NON PNS I MEDIS 234 25 103 5 0 367 1 DOKTER SPESIALIS 172 21 103 5 0 301 2 DOKTER UMUM 54 1 0 0 0 55 3 DOKTER GIGI 8 3 0 0 0 11 4 DOKTER BSB 0 0 0 0 0 0 II TENAGA KEPERAWATAN 773 396 0 0 0 1169
III TENAGA NON
KEPERAWATAN 262 160 0 0 0 422 1 FARMASI dan APOTEKER 41 50 0 0 0 91 2 PISIKOLOGI 4 1 0 0 0 5 3 KESEHATAN MASYARAKAT 7 10 0 0 0 17 4 ANALIS 40 26 0 0 0 66 5 NUTRISIONIS 41 9 0 0 0 50 6 PENGOLAH MAKANAN 24 40 0 0 0 64
8 SANITARIAN 19 4 0 0 0 23
9 FISIOTERAPI 16 1 0 0 0 17
10 TENAGA LAIN 41 9 0 0 0 50
IV TENAGA NON MEDIS 550 403 0 0 0 953
1 MANAJEMEN 38 0 0 0 0 38 2 STAF ADMINISTRASI 293 193 0 0 0 486 3 KEAMANAN 27 22 0 0 0 49 4 PEKARYA 192 188 0 0 0 380 JUMLAH 1819 984 103 5 0 2911
*Tenaga Lain : Terapi Wicara, Okupasi Terapi, Fisika Medik, Teknik Elektromedik, SPTG. *Pekarya : Petugas Binatu, Petugas Sterilisasi, Pramusaji, CS, pertukangan, Sopir
1. Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Barang Milik Negara RSUP Sanglah selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2016 dapat dilaporkan dalam bentuk intrakomtable, ekstrakomtable, dan gabungan intrakomtable & ekstrakomtable, asset tak berwujud dan kontruksi dalam pengerjaan. Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah sebagai berikut:
LAPORAN SIMAK BMN RSUP SANGLAH TAHUN 2016
a. BMN Intrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp. 974.707.634.485
Penambahan : Rp. 118.664.879.332
Pengurangan : Rp. 2.799.918.941
Posisi Akhir (31 Des 2016) : Rp. 1.090.572.594.876
b. BMN Ekstrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp. 1.194.084.874
Penambahan : Rp. 4.377.500
Pengurangan : Rp. 1.789.600
c. BMN Gabungan Intra dan Ekstra
Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp. 975.901.719.359
Penambahan : Rp. 118.669.256.832
Pengurangan : Rp. 2.801.708.541
Posisi Akhir (31 Juni 2016) : Rp. 1.091.769.267.650
d. BMN Aset tak berwujud
Posisi Akhir (31 Juni 2016) : Rp. 255.500.000
e. Kontruksi dalam pengerjaan
Posisi Awal (1 Januari 2016) : Rp. 42.453.840
Penambahan : Rp. 1.042.028.950
Pengurangan : Rp. 900.526.700
Posisi Akhir (31 Juni 2016) : Rp. 183.956.090 2. Anggaran dan Belanja
Belanja RSUP Sanglah Denpasar TA 2016 dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip – prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan – kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Belanja RSUP Sanglah Denpasar meliputi realisasi belanja yang bersumber dari rupiah murni (APBN) sebesar Rp. 275.483.932.000,- dan belanja yang bersumber dari PNBP sebesar Rp.
435.768.988.000,-Tabel. II.5 Perbandingan Realisasi dan Anggaran Penerimaan dan Belanja TA 2016
1
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp 435,768,988,000 Rp 536,008,668,886
- Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 435,768,988,000 Rp 536,008,668,886
2 Realisasi Belanja Negara Rp 786,746,779,000 Rp 768,526,379,245
- Belanja Rupiah Murni Rp 275,483,932,000 Rp 258,072,716,678
- Belanja Pinjaman LN Rp - Rp
-- Belanja Rupiah Pendamping Rp - Rp
-- Belanja Hibah Rp - Rp
-- Belanja PNBP Rp - Rp
-- Belanja BLU Rp 511,262,847,000 Rp 510,453,662,567
Uraian Anggaran Realisasi No
Grafik II.1 Perbandingan Alokasi Belanja Berdasarkan Sumber Dana Tahun 2016 dan Tahun 2015 (dalam ribuan)
Realisasi Belanja RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2016 terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp. 121.574.327.867 atau naik sebesar 9,69% dari Tahun 2015 pada periode yang sama. Belanja barang sebesar Rp. 544.035.757.756 atau turun sebesar 0,68% dari Tahun 2015 pada periode yang sama. Belanja modal sebesar Rp 102.916.293.622 atau mengalami peningkatan sebesar 27,04% dari Tahun 2015 pada periode yang sama. Sedangkan untuk perbandingan realisasi belanja RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2016 dan Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel II.6 Realisasi Belanja Tahun 2016 dan Tahun 2015
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015 %Naik/(Turun)
- Belanja Pegawai 121,574,327,867 Rp 110,833,290,827.00 9.69%
- Belanja Barang 544,035,757,756 Rp 547,757,498,847.00 -0.68%
- Belanja Modal 102,916,293,622 Rp 81,012,062,635.00 27.04%
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. Dasar Hukum
Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah ini adalah bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas – tugas RSUP Sanglah yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun 2016, yang meliputi kegiatan pengelolaan sumber daya yang ada di Rumah Sakit Sanglah yaitu Pelayanan Medis, SDM dan Keuangan serta proyek Operasional Rumah Sakit.
Penyusunan Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Tahun 2016 ini mengacu kepada:
1. Peraturan Presiden No.5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014.
2. Keputusan Menteri Kesehatan No.1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Keuangan No.76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum
5. Pakta Integritas Menteri Kesehatan
6. Rencana Bisnis Anggaran RSUP Sanglah Tahun 2016 7. Penetapan Kinerja RSUP Sanglah Tahun 2016
8. Rencana Strategis Bisnis RSUP Sanglah Tahun 2015-2019
B. Tujuan Sasaran dan Indikator
Sepanjang tahun 2016, RSUP Sanglah memiliki beberapa sasaran dan Indikator yang hendak dicapai. Indikator – indikator yang dipantau antara lain:
1. Indikator Kinerja BLU
Adapun idikator – indikator kinerja BLU dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut. Tabel III.1 Indikator dan bobot aspek keuangan
No. Sub Aspek / Indikator Bobot
1. Rasio Keuangan 19
a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2
b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2,5
c. Periode Panagihan Piutang (Collection Period) 2
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2
e. Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset) 2
f. Imbalan Ekuitas (Return on Equity) 2
g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 2
h. RasioPendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2,5
i. Rasio Subsidi Biaya Pasien 2
2. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11
a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2
b. Laporan Keuangan Berdasarkan SAK 2
c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU (SP3B BLU) 2
d. Tarif Layanan 1
e. Sistem Akuntansi 1
f. Persetujuan Rekening 0,5
g. Standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas 0,5
h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5
i. SOP Pengelolaan Utang 0,5
j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0,5
k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5
TOTAL 30
Tabel III.2 Indikator dan bobot aspek pelayanan
No Sub Aspek / Kelompok Indikator / Indikator / Sub Indikator
Bobot RS Umum Pendidikan
1 Layanan 35
a. Pertumbuhan Produktivitas 18
1) Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan / Hari 2
2) Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat / Hari 2
3) Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap (HP) 2
4) Pemeriksaan Radiologi / Hari 2
5) Pemeriksaan Laboratorium / Hari 2
6) Rata-rata Operasi / Hari 2
7) Rata-rata Rehab Medik / Hari 2
8) Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran 2
b. Efektivitas Pelayanan 14 1) Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan 2
2) Pengembalian Rekam Medik 2
3) Angka Pembatalan Operasi 2
4) Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2
5) Persentase Penulisan Resep sesuai Formularium 2
6) Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 2
7) BOR 2
c. Pertumbuhan Pembelajaran 3
1) Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan 1
2) Persentase Dokdiknis yang Mendapat TOT 1
3) Program Reward dan Punishment 1
2 Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat 35
a. Mutu Pelayanan 14
1) Emergency Response Time 2
2) Waktu Tunggu Rawat Jalan 2
3) LOS (Length of Stay) 2
4) Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2
5) Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2
6) Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2
7) Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2
b. Mutu Klinik 12
1) Angka Kematian di Gawat Darurat 2
2) Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam 2
3) Post Operative Death Rate 2
4) Angka Infeksi Nosokomial 4
5) Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit 2
c. Kepedulian Kepada Masyarakat 4
1) Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lain 1
2) Penyuluhan Kesehatan 1
3) Rasio Tempat Tidur Kelas III 2
d. Kepuasan Pelanggan 2
1) Penanganan Pengaduan/Persentase Pengaduan 1
2) Kepuasan Pelanggan 1
e. Kepedulian Terhadap Lingkungan 3
1) Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian Rumah Sakit
Berseri) 2
2) Proper Lingkungan (KLH) 1
Tabel III.3 Indikator Kinerja RSUP Sanglah
Unit Eselon II : RSUP Sanglah Tahun Anggaran : 2016
No Perspektif/
Sasaran Strategis No Program Strategis
No IKU
Indikator Kinerja
Utama
TargetPengembangan Personil dan Organisasi
1
Terwujudnya Kehandalan Sarana dan Prasarana
1 Penentuan gap OEE,
dan pemenuhan OEE 1
Tingkat Kehandalan sarana dan prasarana sesuai OEE (Overall Equipment Effectiveness) 70% 2 Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM 2 Pengukuran dan peningkatan kompetensi SDM 2 Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai persyaratan 85% 3 Terwujudnya Sistem Informasi yang terintegrasi 3 Pembentukan Tim IT Mandiri, Gap Analisis, Pembuatan Modul, Implementasi Tahap I 3 Persentase Rata-rata Implementasi Modul SIRS 85% 4 Terwujudnya budaya kinerja 4 Pengembangan sistem penilaian budaya kinerja
4 Indeks Budaya Kinerja 65% Proses Bisnis Internal
5
Terwujudnya tata kelola yang baik di setiap unit kerja
5 Penyusunan dan
Evaluasi TAPJA 5
Persentase Unit Kerja yang mencapai Target Indikator Kinerja Unit
80%
6
Terwujudnya Pelayanan Unggulan
6 PJT (Cath Lab), Intensif
(ICU, ICCU) 6 Jenis Pelayanan Unggulan 3 7 Terwujudnya Integrasi Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang bermutu 7 RS Waikabubak, Royal Darwin Hospital 7 Jumlah kerjasama Pelayanan Pendidikan dan Penelitian dalam dan luar negeri
2
8 Rekruitmen Residen 8
Jumlah Proses Bisnis Terintegrasi yang dikelola RSUP Snglah dan FK UNUD
2
9 Sosialisasi, seleksi dan
Implementasi 9 Jumlah Penelitian yang dapat diimplementasikan 1 10 Penyusunan Database Penelitian 10 Jumlah Penelitian yang dipublikasikan 20 8 Terwujudnya Sistem Jaringan Rujukan yang efektif 11 Koordinasi dengan Dinkes, Pembinaan ke RSUD 11 Persentase Rujukan dari Rumah Sakit yang tidak sesuai Severity Level III
12
Koordinasi dengan Dinkes, Pembinaan ke RSUD
12
Jumlah Rumah Sakit Binaan yang mampu menjadi Rumah RS rujukan balik 4 9 Terwujudnya Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas 13 Implementasi Standar
dan Peningkatan Mutu 13
Akreditasi KARS dan
JCI JCI Stakeholder 10 Terwujudnya Kepuasan Stakeholders
14 Survey kepuasan Pasien 14 Persentase Kepuasan
Pasien 80% 15 Survey kepuasan Pegawai 15 Persentase Kepuasan Pegawai 79% 16 Survey kepuasan Peserta Didik 16 Persentase Kepuasan Peserta Didik 80% Finansial 11 Terwujudnya Efisiensi Anggaran 17 Pengembangan penerapan cost containment 17 Persentase pendapatan terhadap Biaya operasional 84% 12 Terwujudnya Pertumbuhan Pendapatan 18 Penyesuaian Tarif Pelayanan Pengembangan Sumber-sumber pendapatan baru
18
Persentase Peningkatan Pendapatan
18%
C. Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPMIN)
Tabel III.4 Pemantauan SPMIN di Area Gawat Darurat
No Indikator Target
1 Kemampuan menangani life saving 100%
2 Pemberi pelayanan kegawat-daruratan bersertifikat
(ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/ GELS) yang masih berlaku 100%
3 Ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 tim
4 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam
5 Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat Darurat ≤ 5
menit
6 Tidak adanya keharusan membayar uang muka 100%
7 Kematian pasien di IGD (≤ 8 jam) ≤ 2 /
Tabel III. 5 Pemantauan SPMIN di Area Rawat Jalan
No Indikator Target
1 Ketersediaan pelayanan Minimal sesuai dengan jenis
dan klasifikasi RS (100%) 2 Pemberi pelayanan di klinik spesialis 100 % dokter spesialis 3 Jam buka pelayanan dengan ketentuan
07.00 s/d 14.00 Setiap hari
kerja kecuali Jum’at : 08.00 – 13.00 (100%)
4 Waktu tunggu rawat jalan ≤ 60 menit
5 Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan
mikroskopis 100%
6 Pasien Rawat Jalan TB yang ditangani dengan strategi
DOTS 100%
7 Ketersediaan Pelayanan VCT (HIV) Tersedia dengan tenaga terlatih (100%)
8 Peresepan obat sesuai formularium 100%
9 Pencatatan dan Pelaporan TB di RS ≥ 60%
Tabel III.6 Pemantauan SPMIN di Area Rawat Inap
No Indikator Target
1 Ketersediaan pelayanan Sesuai jenis & kelas RS
(100%)
2 Pemberi pelayanan di Rawat Inap Sesuai pola ketenagaan, jenis dan kelas RS (100%)
3 Tempat tidur dengan pengaman 100%
4 Kamar mandi dgn pengaman pegangan tangan 100% 5 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100%
6 Jam Visite dokter Spesialis 100%
7 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5 %
8 Kejadian infeksi nosocomial ≤ 9 %
9 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat cacat
atau kematian 100%
10 Pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani dengan
strategi DOTS 100%
11 Pencatatan dan pelaporan TB di RS ≥ 60%
12 Kejadian pulang sebelum dinyatakan sembuh ≤ 5 %
Tabel III.7 Pemantauan SPMIN di Area Kamar Operasi
No Indikator Target
1 Ketersediaan tim bedah Sesuai dgn kelas RS (100%
2 Ketersediaan fasilitas dan peralatan operasi Sesuai dgn kelas RS (100%)
3 Kemampuan melakukan tindakan operatif Sesuai dgn kelas RS (100%)
4 Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari (100%)
5 Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100%
6 Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100%
7 Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 100%
8 Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing / lain pada
tubuh pasien setelah operasi 100%
9 Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, salah
penempatan ET ≤ 6 %
BAB IV
STRATEGI PELAKSANAAN
Dalam mewujudkan Visi dan Misi RSUP Sanglah, maka ada beberapa strategi yang dilaksanakan oleh pihak manajemen. Dalam pelaksanaannya tentu banyak hambatan yang ditemukan, akan tetapi pihak manajemen RSUP Sanglah telah melakukan beberapa terobosan untuk mengatasi hambatan tersebut dengan melakukan banyak bekerjasama dengan pihak terkait seperti Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota, Rumah Sakit Kabupaten sebagai jejaring bahkan juga dengan pelanggan RSUP Sanglah. Adapun Strategi Pelaksanaan, hambatan dan terobosan yang telah dilakukan RSUP Sanglah pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Direktorat Medik dan Keperawatan Membangun komitmen seluruh staf untuk menerapkan standar akreditasi rumah sakit
kelas dunia
Koordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam hal system rujukan Monitoring dan Evaluasi system rujukan
Membangun kerjasama pelayanan dengan pihak luar untuk peningkatan mutu Direktorat SDM dan Pendidikan
Pengelolaan SDM sesuai standard kompetensi SDM
Mengoptimalkan kerjasama dengan FK UNUD terkait pelayanan, pendidikan dan
penelitian
Mengoptimalkan system reward dan punishment Direktorat Umum dan Operasional
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan pemeliharaan sarana, prasarana dan lingkungan rumah sakit
Meningkatkan pengelolaan penghapusan Barang Milik Negara. Pengadaan sarana dan prasarana baru sesuai kebutuhan
Mengoptimalkan peran SIMRS dalam operasional RS Direktorat Keuangan
Pengembangan sumber pendapatan baru Pengendalian biaya RS
B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi
RSUP Sanglah telah berhasil meraih akreditasi JCI di tahun 2016 dan Akreditasi KARS di tahun 2014. Secara umum masih ada berapa permasalahan yang perlu diselesaikan dan perlu mendapat perhatian daripihak manajemen rumah sakit dalam upaya mempertahankantujuan RSUP Sanglah yang tertuang dalam Rencana Strategis. Adapun hambatan dan permasalahan yang masih ada antara lain :
Direktorat Pelayanan Medis dan Keperawatan
1. Pada triwulan III dilakukan reakreditasi JCI, sehingga beberapa kegiatan khususnya pembinaan rumah sakit pelaksanaaannnya belum sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
2. Kegiatan transplantasi ginjal yang semula diharapkan dapat dilakukan 2 kali, baru bisa dilaksanakan 1 kali.Tindakan ke dua masih dalam tahap persiapan pasien oleh karena kondisi donor yang memerlukan persiapan. Direncanakan tindakan transplantasi ginjal ke dua dilakukan Januari 2017
3. Pelayanan unggulan jantung dimana pelaksanaan cath lab dengan EP system belum dapat dilakukan oleh karena permasalahan dalam proses pengadaan alat cath lab serta penyiapan pre instalasi. Penyiapan ruang cath lab baru dimulai pada bulan November 2016 dan mesin cath lab dengan Ep system dipasang pada akhir Desember 2016, dengan demikian pelaksanaan kegiatan cath lab dengan EP system dapat dimulai Januari 2017.
Direktorat Keuangan
1. Rendahnya aset lancar karena berbagai sebab antara lain terhambatnya realisasi piutang menjadi kas, pengelolaan persediaan barang, efisiensi pemakaian barang / bahan habis pakai.
2. Penataan data dalam SIMAK BMN belum optimal Direktorat Sumber Daya Manusia
1. Penjadwalan pelatihan terhadap karyawan yang belum baik dan belum adanya Training Need Assessment sehingga mengakibatkan tidak tercapainya target pelatihan karyawan belum mencapai 20 jam pertahun
2. Program reward and punishment terhadap karyawan belum terlaksana dengan baik 3. Belum adanya petunjuk teknis Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana.
4. MOU dengan FK UNUD belum mencakup seluruh kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan, pendidikan dan penelitian.
Direktorat Umum dan Operasional
1. Kondisi Gedung dan pemeliharaan belum optimal
2. Penerapan Sistem Informasi yang terkait penerapan di unit kerja 3. Kondisi peralatan medis dan pemeliharaan yang belum optimal 4. Sarana pembuangan limbah dan pemantauannya belum optimal. 5. Kepuasan pelanggan terkait parkir
a. Pemeliharaan gedung, alat medis dan non medis belum optimal karena keterbatasan anggaran dan proses pengadaan yang cenderung lama b. Pengembangan IT membutuhkan waktu yang cukup untuk pembuatan
modul implementasinya
c. Kepuasan pelanggan belum mencapai standar karena terkendala masalah parker yang tidak memadai
C. Upaya Tindak Lanjut
Direktorat Medik dan Keperawatan
Melakukan perencanaan kebutuhan alat medis pelayanan unggulan sesuai peraturan
perencanaan pengadaan barang yang berlaku
Melakukan Review MOU dengan Royal Darwin Hospital dan penetapan PIC
pelaksanaan MOU dengan Royal Darwin Hospital
Resosialisasi regulasi system rujukan. Direktorat SDM dan Pendidikan
Pengukuran SDM yang mempunyai kompetensi sesuai persyaratan Melakukan TNA.
Mendorong penelitian oleh staf.
Melakukan kerjasama dan integrasi kegiatan dengan FK UNUD Direktorat Umum dan Operasional
Workshop dan bimbingan dalam pengukuran OEE
Memperbaiki proses bisnis dan prosedur pengadaan barang Mendorong Kineja IT menuju IT mandiri
Bimbingan penyusunan TAPJA unit oleh bidang/bagian terkait
Monitoring dan evaluasi kinerja unit kerja perlu dilakukan secara periodis Memperbaiki perencanaan disemua unit kerja.
Direktorat Keuangan
Sosialisasi cost containment ke seluruh unit. Mempercepat proses klaim
BAB V
HASIL KERJA ORGANISASI
A. Pencapaian Indikator BLU
1. Indikator Kinerja Keuangan
Indikator Kinerja Keuangan dijabarkan sebagai berikut. Tabel V.1
Indikator Kinerja Keuangan
NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SKOR
I.1 Rasio Keuangan : 19 12.6
1 Ratio Kas ( Cash Ratio ) 2 59.79 % 0.25
2 Rasio Lancar ( Current Ratio ) 2,5 165.39 % 0.50
3 Periode Penagihan hutang (Collection Period ) 2 15.64 hr 2.00 4 Perputaran Aset Tetap (fixed asset turnover) 2 114.69 % 2.00 5 Imbalan atas Aktiva Tetap (return on asset) 2 5.20 % 1.70
6 Imbalan Ekuitas (return on equity) 2 5.11 % 1.40
7 Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over ) 2 14.36 hr 0.75 8 Rasio pendapatan PNBP terhadap biaya operasional 2,5 81.43 % 2.50 9 Rasio Subsidi Biaya Pasien (Corporate Social
Responsibility) 2 16.84 % 1.50
I.2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11 10.5
1 Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2 2
2 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK 2 2
3 Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja
BLU (SP3B BLU) 2 2
4 Tarif Layanan 1 1
5 Sistem Akuntansi 1 0.5
6 Persetujuan Rekening 0.5 0.5
7 Standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan
Kas 0.5 0.5
8 SOP Pengelolaan Piutang 0.5 0.5
9 SOP Pengelolaan Utang 0.5 0.5
10 SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0.5 0.5
11 SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.5 0.5
2. Indikator Kinerja Pelayanan
Tabel V.2
Indikator Kinerja Pelayanan
NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SKOR
II.1 Layanan
A Pertumbuhan Produktivitas 18 14
1 Rata – rata kunjungan rawat jalan/hari 2 1.11 2
2 Rata – rata kunjungan rawat darurat/hari 2 0.99 1.25
3 Hari perawatan 2 1.11 2
4 Rata – rata Pemeriksaan radiologi/hari 2 0.72 0
5 Rata – rata Pemeriksaan laboratorium/hari 2 1.18 2.5
6 Rata – rata operasi/hari 2 0.99 1.25
7 Rata – rata rehab medik/hari 2 1.05 1.5
8 Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran 2 1.02 1.5
9 Angka Penelitian Yang Dipublikasikan 2 4.00 2
B Efektivitas Pelayanan 14 12
1 Kelengkapan Rekam Medik 24 jam setelah selesai
pelayanan 2
95.99 2
2 Pengembalian Rekam Medik 2 94.67 2
3 Angka Pembatalan Operasi 2 0.53 2
4 Angka Kegagalan hasil radiologi 2 1.83 1.5
5 Penulisan resep sesuai formularium 2 95.42 2
6 Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 2 0 2
7 BOR 1 100.51 0.5
C Perspektif Pertumbuhan Pembelajaran 3 3.25
1 Rata-rata jam pelatihan / karyawan 1 1.38 1.5
2 Persentase Dokdiknis yang mendapat TOT 1 72.37 0.75
3 Ada/Tidaknya Reward dan Punishment 1
Ada, program dilaksanakan sepenuhnya
1
3. Indikator Kinerja Mutu Pelayanan Dan Manfaat Bagi Masyarakat
Tabel V.3Indikator Mutu Dan Manfaat Bagi Masyarakat
NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SKOR
II.2 MUTU DAN MANFAAT KEPADA MASYARAKAT
A MUTU PELAYANAN 14 12.00
1 Emergency response time rate 2 1.95 1.5
2 Waktu tunggu rawat jalan 2 50.70 1.50
3 LOS (length of stay) 2 6.25 2.00
4 Kecepatan pelayanan resep obat jadi 2 28.50 1
5 Waktu tunggu sebelum operasi 2 2.3 1.5
6 Waktu tunggu hasil laboratorium 2 2.41 2
7 Waktu tunggu hasil radiologi 2 2.19 2.5
B MUTU KLINIK 12 11
1 Angka kematian di Gawat Darurat 2 0.54 2
2 Angka kematian > 48 jam 2 190.92 1
3 Post operative death rate 2 0 2
4. Angka infeksi nosokomial :
a. Infeksi Luka Operasi 1 0.33 1
b. Infeksi Jarum Infus 1 0.03 1
c. Decubitus 1 0.10 1
d. ISK 1 0.91 1
5. Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit 2 0.6 2
B KEPEDULIAN PADA MASYARAKAT 4 4
1 Pembinaan kepada puskes dan sarkes lain 1 Ada, program
dilaksanakan 1
2 Penyuluhan kesehatan (PKMRS) 1 Ada, program
dilaksanakan sepenuhnya 1
3 Ratio tempat tidur kelas III 0 54 2
C KEPUASAN PELANGGAN 2 2
1 Penanganan komplain/persentase complain 1 100.00 1
2 Persentase kepuasan pelanggan (IKM : tingkat
kepuasan 4) 1 93.1 1
D KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN 3 2.6
1 Hasil Penilaian RS berseri 2 8.945 2
2 Hasil Penilaian Proper lingkungan (KLH) 1
Biru, semua pengukuran dilaksanakan namun hasil pengukuran ada yang melebihi ambang batas
0.6
TOTAL INDIKATOR KINERJA MUTU PELAYANAN DAN MANFAAT BAGI
MASYARAKAT
35 31.6
Dari ketiga indikator kinerja tersebut diatas jika dijumlahkan di peroleh hasil sebagai berikut.
Tabel V.4 Total Indikator Kinerja
NO INDIKATOR CAPAIAN SKOR
1 Indikator Kinerja Keuangan 30 23.10
2 Indikator Kinerja Pelayanan 35 29.25
3 Indikator Kinerja Mutu Pelayanan Dan Manfaat Bagi
Masyarakat 35 31.60
100 83.95
Sesuai dengan penilaian tingkat kesehatan rumah sakit BLU, maka RSUP Sanglah pada tahun 2016 berada dalam kondisi “BAIK DALAM KATEGORI AA”
29 Laporan Tahunan RSUP Sanglah Denpasar 2016
B. Pencapaian Kinerja RSUP Sanglah 2016
Tabel V.5
Pencapaian Kinerja RSUP Sanglah
No Sasaran Strategis No
IKU Program Kerja Strategis Indikator Target Realisasi
% Capaian Keterangan 1 Terwujudnya Kehandalan Sarana dan Prasarana
1 Penentuan gap OEE, dan pemenuhan OEE
Tingkat Kehandalan sarana dan prasarana sesuai OEE (Overall Equipment Effectiveness) 70% 73% 104.3.% Tercapai 2 Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM
2 Pengukuran dan Peningkatan Kompetensi SDM
Persentase SDM yang mempunyai
kompetensi sesuai persyaratan 85% 86% 101.18% Tercapai
3
Terwujudnya Sistem Informasi yang terintegrasi
3
Pembentukan Tim IT Mandiri, Gap Analisis, Pembuatan Modul, Implementasi Tahap I
Persentase Rata-rata Implementasi
Modul SIRS 85% 86.70% 102.00% Tercapai
4 Terwujudnya Budaya
Kinerja 4
Pengembangan Sistem Penilaian
Budaya Kinerja Indeks Budaya Kinerja 65% 67% 103.08% Tercapai
5
Terwujudnya tata kelola yang baik di setiap unit kerja
5 Penyusunan dan Evaluasi TAPJA RS
Persentase Unit Kerja yang mencapai Target Indikator Kinerja Unit
80% 84.49% 105% Tercapai
6 Terwujudnya
pelayanan unggulan 6
Jantung (Cath Lab, ICCU), Intensif (ICU, PICU, NICU), Kanker (Chemotherapi, Radiotherapi service)
Jenis Pelayanan Unggulan 3 3 100% Tercapai
7
Terwujudnya integrasi Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang bermutu
7
Kerjasama sister Hospital dengan RS Waikabubak dan Royal Darwin
Jumlah kerjasama Pelayanan Pendidikan dan Penelitian dalam dan luar negeri
2 1 50% Tidak
30
8 Rekruitmen Residen
Jumlah Proses Bisnis Terintegrasi yang dikelola bersama antara RSUP Sanglah dan FK UNUD
2 1 50% Tidak
Tercapai 9 Sosialisasi, Seleksi dan
Implementasi Penelitian
Jumlah Penelitian yang dapat
diimplementasikan 1 0 0%
Tidak Tercapai 10 Penyusunan Data Base
Penelitian
Jumlah Penelitian yang
dipublikasikan 85 96 112.94% Tercapai
8
Terwujudnya sistem jaringan rujukan yang efektif
11
Koordinasi dengan dinkes Propinsi Bali dan Pembinaan ke RSUD
Persentase Rujukan dari Rumah Sakit yang tidak sesuai Severity Level III
20% 10% 50% Tidak
tercapai 12 Jumlah RS Binaan yang mampu
menjadi RS rujukan balik
Jumlah Rumah Sakit Binaan yang
mampu menjadi RS rujukan balik 4 4 100% Tercapai
9
Terwujudnya
Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas
13 Implementasi Standar dan
Peningkatan Mutu Akreditasi KARS dan JCI JCI JCI 100% Tercapai
10 Terwujudnya
Kepuasan Stakeholders
14 Survey kepuasan Pasien Persentase Kepuasan Pasien 80% 79% 98.75% Tidak
tercapai
15 Survey kepuasan Pegawai Persentase Kepuasan Pegawai 79% 70.50% 89.24% Tidak
tercapai
16 Survey Kepuasan Peserta Didik Persentase Kepuasan Peserta Didik 80% 96% 120% Tercapai
11 Terwujudnya efisiensi
anggaran 17
Pengembangan Penerapan Cost Containment
Persentase pendapatan terhadap
Biaya Operasional 84% 82.56% 98.29% Tidak tercapai 12 Terwujudnya pertumbuhan pendapatan 18
Penyesuaian Tarif Pelayanan dan Pengembangan Sumber sumber pendapatan baru
Persentase Peningkatan Pendapatan 18% 11.89% 66.06% Tidak
tercapai
31 Laporan Tahunan RSUP Sanglah Denpasar 2016
C. Pencapaian Indikator Standard Pelayanan Minimal
Adapun pencapaian standar pelayanan minimal dapat dilihat Pada tabel berikut. Tabel V.6
Pemantauan SPMIN di Area Gawat Darurat
No Indikator
Pencapaian Bulan
Rata-Rata Target
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
1 Kemampuan menangani life
saving 100 95 80 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.00 100%
2
Pemberi pelayanan kegawat
–daruratan bersertifikat
(ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/ GELS) yang masih berlaku
64,1 91 87,1 87,1 87,1 87 89,23 89,23 89,23 89,23 89,23 89,23 86,65 100%
3 Ketersediaan tim
penanggulangan bencana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1.00 1 tim
4 Jam buka pelayanan gawat
darurat 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24.00 24 jam
5 Waktu tanggap pelayanan
dokter di Gawat Darurat 0,94 0,7 0,94 0,95 0,95 0,93 1,16 1,3 1,26 1,36 1,36 1,26 1,09
≤ 5
menit 6 Tidak adanya keharusan
membayar uang muka 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.00 100%
7 Kematian pasien di IGD
(≤ 8 jam) 0,487 0,7 3,25 4,19 3,57 7,44 2,7 2 8,7 2,32 3,8 4,3 3,6
≤ 2 /
32 Tabel V.7
Pemantauan SPMIN di Area Rawat Jalan
No Indikator Pencapaian Bulan
Rata-Rata
Target Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
1 Ketersediaan pelayanan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Minimal sesuai dengan jenis dan klasifikasi RS (100%)
2 Pemberi pelayanan di
klinik spesialis 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 % dokter spesialis 3 Jam buka pelayanan
dengan ketentuan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
07.00 s/d 14.00 Setiap
hari kerja kecuali Jum’at
: 08.00 – 13.00 (100%) 4 Waktu tunggu rawat
jalan 55,81 56,17 54,18 48,98 49,05 47,64 44,49 51,85 49,90 56,58 47,96 50,18 51.06 ≤ 60 menit 5 Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 6
Pasien Rawat Jalan TB yang ditangani dengan strategi DOTS
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
7 Ketersediaan Pelayanan
VCT (HIV) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Tersedia dengan tenaga terlatih (100%)
8 Peresepan obat sesuai
formularium 95,61 95,98 94,19 96,64 96,34 95,72 95,72 95,31 93,8 95,72 95,31 93,8 95,34 100% 9 Pencatatan dan
33 Laporan Tahunan RSUP Sanglah Denpasar 2016
Tabel V.8
Pemantauan SPMIN di Area Rawat Inap
No Indikator
Pencapaian Bulan
Rata-Rata Target Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
1 Ketersediaan pelayanan 93,75 94,67 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100. Sesuai jenis & kelas RS (100%)
2 Pemberi pelayanan di Rawat Inap 99,25 98,24 98,5 97,66 97,66 97,6 98,24 98,5 97,66 100 100 100 98,1
Sesuai pola ketenagaan, jenis dan kelas RS (100%) 3 Tempat tidur dengan pengaman 80,36 74,11 74,9 84 85 85 91 91 91 94,7 94,7 91 86,34 100% 4 Kamar mandi dgn pengaman
pegangan tangan 84,86 81,16 74,9 69,5 69,5 69,5 91 100 100 100 100 100 97 100% 5 Dokter penanggung jawab pasien
rawat inap 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100. 100% 6 Jam Visite dokter Spesialis 96,98 94,50 91,3
1 93,60 86,85 91,42 91,47 83,42 88,75 80,6
9 82,7 84,78 88,87 100% 7 Kejadian infeksi pasca operasi 0,28 0 0 0,48 0 0 0 0,48 0 0 0 0 0.06 ≤ 1,5 %
8 Kejadian infeksi nosocomial ≤ 9 %
9 Tidak adanya kejadian pasien jatuh
yang berakibat cacat atau kematian 100 100 100 99.97 100 100 100 99,6 100 100 100 100 99.86 100% 10 Pasien rawat inap tuberculosis yang
ditangani dengan strategi DOTS 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 11 Pencatatan dan pelaporan TB di RS 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 ≥ 60%
12 Kejadian pulang sebelum
dinyatakan sembuh* 1,43 1,362 1,33 1,22 1,22 1,25 2,3 2,83 1.98 0,98 1.65 2,21 1,61 ≤ 5 % 13 Kematian pasien ≥ 48 jam 2,97 3,66 3,07 2,94 3,7 3,17 3,09 2,7 2,84 5,26 2,93 4,84 3,43 ≤ 0,24 %
34 Tabel V.9
Pemantauan SPMIN di Area Kamar Operasi
No Indikator Pencapaian Bulan
Rata-Rata
Target Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
1 Ketersediaan tim bedah 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sesuai dgn kelas RS (100% 2 Ketersediaan fasilitas dan peralatan
operasi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sesuai dgn kelas RS (100%) 3 Kemampuan melakukan tindakan
operatif 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sesuai dgn kelas RS (100%) 4 Waktu tunggu operasi elektif 99 99 99,2 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 ≤ 2 hari (100%)
5 Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 6 Tidak adanya kejadian operasi salah
orang 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
7 Tidak adanya kejadian salah tindakan
pada operasi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
8
Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
9 Komplikasi anestesi karena overdosis,
reaksi anestesi, salah penempatan ET 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ≤ 6 % 10 Kejadian kematian di meja operasi 0 0 0 0 0 0 0 0,13 0 0 0 0 0,04 ≤ 1 %
D. Data Statistik Rumah Sakit Sanglah
Grafik V.1 Kunjungan Rawat Jalan di RSUP Sanglah Th 2015-2016
Kunjungan rawat jalan sepanjang tahun 2016 tiap bulannya tidak menunjukkan peningkatan yang besar dibanding tahun 2015, dan rata – rata kunjungna rawat jalan tiap bulan sebesar 28317 orang.
Grafik V. 2 Jumlah Pasien dirawat di RSUP Sanglah Th 2015-2016
Kunjungan pasien rawat inap di tahun 2016 menunjukkan sedikit peningkatan daripada tahun 2015 dengan rata rata kunjungan rawat inap per bulan sebesar 5926 orang .
Grafik V. 3 Bed Occupancy Rate (BOR)
BOR rawat inap di tahun 2016 masih seperti tahun sebelumnya dimana BOR menunjukkan angka rata rata setiap bulannya 99,43. Angka BOR yang tinggi selalu dialami ruang rawat inap sejak 5 tahun terakhir.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des 2015 27,810 27,021 27,165 28,516 25,420 27,479 23,100 27,438 27,156 27,719 27,599 27,059 2016 28,007 24,963 27,606 30,444 28,770 28,606 25,520 29,550 25,720 29,668 30,544 30,411 -5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des 2015 4,912 4,700 4,960 5,070 5,083 4,789 4,284 4,532 4,272 4,153 5,633 5,581 2016 5,753 5,529 6,450 7,250 6,512 5,975 5,587 5,940 5,241 5,547 5,665 5,673 -2,000 4,000 6,000 8,000
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des 2015 95.94 100.23 98.27 103.80 99.32 96.00 83.46 90.48 92.30 91.20 99.74 97.69 2016 97.21 98.76 107.72 120.29 108.45 107.44 93.38 94.59 90.37 96.16 97.40 94.39 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00
Grafik V.4 Average Length of Stay (AvLOS)
LOS pasien yang dirawat diruang rawat inap berkisar antara 6 sampai 7 hari, hal ini tergantung jenis kasus yang dirawat pada periode tertentu.
Grafik V.5 Bed Turn Over (BTO)
Angka BTO ruang rawat inap sepanjang tahun 2016 menunjukkan angka 42, yang artinya pemakaian satu tempat tidur dipergunakan oleh 42 orang pasien. Angka ini masih menunjukkan angka normal.
Grafik V.6 Turn Over Interval (TOI)
Sepanjang tahun 2016 jeda penggunaan tempat tidur menunjukkan angka -0.05, hal ini disebabkan karena terdapat tempat tidur tambahan yang tidak terhitung. Angka TOI -0.05 menunjukkan sempitnya jeda penggunaan tempat tidur antara satu pasien dengan pasien lain dimana angka normalnya adalah 1-3 hari.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des
2015 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 2016 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 6 5.4 5.6 5.86 6.2 6.4 6.6 6.87 7.2
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des
2015 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2016 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 0 1 2 3 4 5
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des
2015 0.17 -0.13 0.00 -0.38 -0.11 0.15 1.36 0.71 0.58 0.72 -0.07 0.13 2016 0.13 -0.03 -0.73 -1.47 -0.79 -0.74 0.49 0.41 0.84 0.28 0.15 0.42 -2.00 -1.50 -1.00 -0.500.00 0.50 1.00 1.50 2.00
Grafik V.7 Gross Death Rate (GDR)
Di tahun 2016 terjadi peningkatan angka kematian kasar dari tahun sebelumnya, rata-rata angka GDR 9,76. Banyak hal yang dapat mempengaruhi angka ini antara lain, kunjungan yang meningkat, kualitas pelayanan atau jenis kasus yang datang ke RSUP Sanglah. Namun angka tersebut masih lebih rendah dari pada angka standard sebesar 45.
Grafik V.8 Nett Death Rate (NDR)
Angka kematian bersih adalah angka kematian pasien yang telah dirawat lebih dari 48 jam. Di tahun 2016 terjadi peningkatan angka kematian bersih dari tahun sebelumnya, rata-rata angka NDR 7,15.
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des 2015 6.42 7.29 6.14 6.30 7.48 6.45 7.35 6.92 7.59 8.89 11.10 10.60 2016 11.32 10.27 8.80 8.17 8.52 9.64 9.53 9.56 10.92 9.47 11.07 10.81 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des 2015 5.21 6.40 5.27 5.00 6.36 5.51 5.70 5.68 6.62 7.56 8.15 7.70 2016 7.77 7.56 6.55 5.78 5.92 7.10 6.55 7.07 8.35 7.42 8.60 7.94 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
E. Hasil Kerja Pelayanan
1. Upaya Promotif dan Preventif
Fungsi promotif dan preventif rumah sakit dilakukan dengan melakukan edukasi terhadap pasien dan keluarga melalui kegiatan kegiatan penyuluhan baik secara individu maupun berkelompok.
Pada Tahun 2014 Rumah Sakit Sanglah telah membentuk Instalasi PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) yang bertanggungjawab terhadap kegiatan promotif dan preventif di rumah Sakit.
Adapun Kegiatan Instalasi PKRS di tahun 2016:
1. Edukasi perorangan bagi pasien dan keluarga adalah edukasi terhadap keluarga pasien yang dilakukan oleh petugas dan dituangkan dalam rekam medis pasien. Kegiatan ini dilakukan pemantauan pelaksanaannya.
2. Edukasi Kelompok kepada pasien dan Keluarganya : Berupa kegiatan penyuluhan berkelompok sesuai jadwal ke setiap ruangan baik rawat inap, rawat jalan dan ruang radioterapi dan ruang tunggu apotik. Edukasi dilakukan oleh tenaga penyuluh yang berkompetensi di bidangnya masing – masing. Pemilihan materi sesuai hasil evaluasi terhadap output penyuluhan sebelumnya.
3. Edukasi untuk petugas Rumah Sakit dengan metode advokasi : Dengan melakukan lomba poster edukasi dan informasi.
4. Kegiatan lainnya: Penyuluhan untuk murid TK Sayang Ibu yang berada di lingkungan dekat RSUP Sanglah.
5. Menyiapkan media edukasi.
Kendala yang dijumpai selama kegiatan
1. Edukasi perorangan terhadap pasien dan keluarga di tempat perawatan masih belum optimal karena kurangnya sosialisasi kepada edukator.
2. Belum sinkronnya jadwal penyuluhan kelompok dengan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
Usulan kegiatan di tahun 2016 :
Menyiapkan poster sesuai kebutuhan edukasi untuk pasien dan keluarganya, pengunjung dan karyawan rumah sakit.
Gambar V.1
Foto Kegiatan PKRS di tahun 2016
2. Instalasi Gawat Darurat
Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan di sebuah rumah sakit. Instalasi Gawat Darurat di RSUP Sanglah terdiri dari pelayanan:
Triage : medik, anak, bedah dan kebidanan Ruang rawat inap : MS dan Ratna
Kamar operasi High Care Unit
Pelayanan medis IGD didukung oleh pelayanan penunjang di satu gedung meliputi pelayanan : Rontgen dan laboratorium
Gedung IGD RSUP Sanglah telah berdiri sejak tahun 1990 merupakan bangunan dua lantai sumbangan dari JICA Jepang. Ruang triage dipisahkan untuk pelayanan kasus Kebidanan, Bedah, Anak dan Medik.
Grafik V.9
Data kunjungan IGD RSUP Sanglah 2016
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOV DES TAHUN 2015 4051 4110 4302 4540 3894 3277 3142 3311 3026 3288 3432 3260 TAHUN 2016 3548 3654 4102 4331 3966 3288 3418 3639 3303 3404 3346 3506 0 1000 2000 3000 4000 5000 JU M LA H
KUNJUNGAN IGD
Pelayanan IGD RSUP Sanglah:
OHDU (Obstetric High Dependency Unit)
OHDU dikembangkan bulan Oktober 2015. OHDU merupakan tempat pelayanan untuk monitoring secara ketat kasus – kasus kehamilan dan persalinan / nifas risiko tinggi. OHDU dikembangkan di VK IGD dengan kapasitas 2 tempat tidur.
Ruang Intermediate
Ruang intermediate dengan kapasitas 8 tempat tidur. RAPU (Rapid Admission and Planning Unit)
RAPU merupakan suatu unit / ruangan khusus yang diperuntukkan bagi pasien yang memerlukan pemeriksaan awal yang cepat dan mendapatkan penanganan yang sesuai dengan keluhan awal saat masuk rumah sakit. Perencanaan pulang sudah disiapkan sejak awal pasien opname di ruangan RAPU. Kriteria pasien yang masuk ruang RAPU adalah pasien dengan diagnose yang memerlukan perawatan tidak lebih dari 3 hari.
Beberapa pengembangan di IGD di tahun 2016 untuk meningkatkan mutu pelayanan adalah :
Dokter spesialis on site : Bedah, Interna, Obgyn, Anestesi, Anak dan Radiologi. Pembuatan Ruang tunggu yang manusiawi : telah dibangun ruang tunggu yang
lebih luas dan manusiawi untuk keluarga pasien IGD Pembuatan akses/jalan pengunjung
Akses pengunjung tidak lagi memasuki areal pemeriksaaan di IGD. Gambar V.2
Gambar V.3
Foto Ruang Intermediate di IGD RSUP Sanglah
3. Ruang Pelayanan Jantung terpadu
Pelayanan Jantung terpadu di RSUP Sanglah yang mulai beroperasi pada tahun 2013 dan merupakan Pelayanan Unggulan RSUP Sanglah. Bangunan PJT memiliki tiga lantai, terdiri dari pelayanan:
Poliklinik rawat jalan Jantung Emergency Jantung (5 Bed) Perawatan Intermediate (13 Bed) ICCU (12 Bed)
Ruang Cath Lab
Ruang prevensi dan rehabilitasi jantung Gambaran SDM
Dokter spesialis kardiologi intervensi sebanyak 5 orang, Dokter spesialis kardiologi non intervensi sebanyak 8 orang,
Dokter spesialis Bedah Thoraks Kardiovascularsebanyak 2 orang dan Dokter spesialis Anak konsultan Kardiologi Anak 1 orang
Kunjungan :
Poliklinik rawat jalan jantung 110 perhari
Emergency Jantung dengan jumlah bed 5 Bed kunjungan 6 per hari Ruang perawatan Jantung dengan jumlah TT 13 bed, BOR: 99,87
Gambar V.4
Foto Ruang Intermediate PJT RSUP Sanglah
Gambar V.5
Foto Ruang ICCU di PJT RSUP Sanglah
4. Ruang Intensif
Ruang Intensif di RSUP Sanglah terdiri dari: ICU
ICU RSUP Sanglah terdiri dari 2 ruangan dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 21 ditambah 2 tempat tidur isolasi. Data statistik pelayanan di ICU tahun 2015 menunjukkan, BOR : 89,24 %, LOS : 13 hari.
Pemenuhan terhadap peralatan medis sampai dengan tahun 2015 telah mencukupi kebutuhan, tetapi di tahun 2016 ICU akan mengembangkan kembali pelayanan
pelayanan bagi pasien RSUP Sanglah.Peralatan CRRT saat ini telah ada sejumlah 3 unit, tetapi SDM yang mampu mengoperasikan alat tersebut sangat terbatas, sehingga di tahun 2016 akan di upayakan pelatihan bagi SDM sehingga dapat mencukupi kebutuhan.
NICU
Ruang NICU RSUP Sanglah tersedia dengan 15 tempat tidur, data statistik pelayanan di NICU tahun 2016 menunjukkan BOR 62,15%, GDR : 27,24% dan LOS: 7,55 hari. Beberapa keperluan yang masih diperlukan oleh ruang NICU adalah Peralatan : Ventilator transport, Neopuff, fototherapi intensif, Laminar flow, PICU
Ruang PICU RSUP Sanglah tersedia dengan 9 tempat tidur, data statistic pelayanan tahun 2016 menunjukan BOR : 80,65%, LOS : 6,20% GDR : 19,78. 5. Ruang Tunggu
Setiap ruang pelayanan di rumah sakit telah menyediakan tempat tunggu yang manusiawi bagi pengunjung RSUP Sanglah. Penetapan jumlah tempat duduk disesuaikan dengan jumlah kunjungan di masing masing tempat pelayanan. Tahun ini dibangun ruang tunggu untuk pasien IGD sehingga ruang tunggu yang ada di RSUP Sanglah:
Ruang tunggu IGD dan Ruang tunggu Instalasi PJT
Ruang tunggu Rawat inap : Ratna, IRNA B, IRNA C, IRNA D Ruang tunggu masing masing poliklinik rawat jalan
Ruang tunggu pendaftaran rawat jalan Ruang tunggu OK Sentral
Ruang tunggu Intensif
Ruang tunggu yang disediakan telah memiliki akses terdekat menuju toilet sebagai sarana penting untuk keluarga/penunggu pasien. Kendala yang dijumpai dalam penataan ruang tunggu di RSUP Sanglah adalah jumlah kunjungan yang terus meningkat, namun demikian peningkatan kualitas ruang tunggu terus ditingkatkan terkait fasilitas dan kebersihannya yang merupakan masalah utama terutama karena tidak tertibnya pengunjung akan kebersihan.
6. Integrasi dengan RS Jejaring
Integrasi antara RSUP Sanglah sebagai rumah Sakit pusat rujukan di Bali dengan rumah sakit jejaring sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pasien dan untuk mengoptimalkan perencanaan anggaran pembiayaan kesehatan Nasional.Integrasi RSUP Sanglah untuk tahun 2015 baru mencakup 3 rumah Sakit PPK Tk II, namun belum mencapai klinik pratama. Adapun kegiatan Integrasi dengan rumah sakit jejaring bertujuan untuk mengoptimalkan sisitem rujukan sehingga tidak terjadi penumpukan pasien yang berdampak pada mutu pelayanan dan pembiayaan. Pengelolaan sistem rujukan meliputi pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap RSUD Tabanan, RSUD Singaraja dan RSUD Gianyar. Kegiatan ini bekerjasama dengan dinas Kesehatan propinsi Bali. Kegiatan pembinaan dilakukan dua kali dalam setahun.
Selama tahun 2016, terdata beberapa permasalahan yang hampir serupa di masing masing rumah sakit yang dibina yaitu keterbatasan sumber daya di Rumah sakit regional menyebabkan system rujukan belum berjalan optimal, antara lain : obat yang tidak tersedia, SDM yang tidak berkompeten, sarana prasarana gedung yang tidak mencukupi. Dengan kerjasama bersama dinas Kesehatan provinsi diharapkan kondisi ini dapat diminimalisir.
7. Pengembangan SOTK
SOTK RSUP Sanglah telah ditetapkan berdasarkan keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 1012/MENKES/SKI/IX/2007, namun dalam perjalannanya terjadi perubahan SOTK terkait kepentingan pelayanan. Dalam tahun 2016 terjadi pengembangan Pendelegasian Kewenangan Pengkoordinasian Instalasi dan Unit Kerja lainnya di lingkungan RSUP Sanglah Denpasar yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar Nomor: HK.02.04/IV.C.11.D.23/0215a/2016, tertanggal 2 Januari 2016
8. Pengadaan Barang dan Jasa
Selama tahun 2016 jumlah paket pengadaan barang/jasa di Rumah Sakit Sanglah baik yang bersumber dari APBN dan BLU sejumlah 3.819 dengan perincian sebagai berikut :
Paket pengadaan barang farmasi dgn e-catalog : 748 Paket pengadaan barang farmasi dgn SPK dan SP : 2.478
Paket pengadaan barang/jasa Non farmasi dgn e-katalog: 99
Besarnya jumlah paket pengadaan yang dikerjakan membutuhkan sumberdaya yang besar, dan keadaan ini menunjukkan belum tertatanya perencanaan pemaketan di bagian farmasi dengan baik.
9. Kerjasama RS–FK UNUD
Integrasi pendidikan kedokteran ke dalam penyelenggaraan Rumah Sakit membutuhkan komitmen ke dua belah pihak. Rumah sakit harus berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dokter. Tanggung jawab masing masing pihak terkait misi, rencana strategik, alokasi sumber daya dan program mutu. Setiap tahun dilaporkan dan direview tentang cakupan dan kegiatan program, hasil dan sasaran program, pemenuhan kewajiban serta kepuasan pasien dan staf terhadap program. Pada Oktober 2015 telah terbentuk BAKORDIK RSUP Sanglah – FK UNUD yang diketuai oleh Direktur SDM dan pendidikan RSUP Sanglah.
Gambar V.6
10. Program Unggulan
Dalam RENSTRA RSUP Sanglah 2014 – 2019 telah dipilih dan ditetapkan pelayanan unggulan di RSUP Sanglah untuk mewujudkan visi Rumah Sakit Sanglah untuk Menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional Kelas Dunia Tahun 2019. Adapun pelayanan unggulan yang telah ditetapkan adalah Pelayanan Jantung terpadu, Pelayanan kanker dan Pelayanan Intensif.
Sejak tahun 2013 Rumah sakit Sanglah telah memiliki pelayanan Jantung Terpadu, yang melayani rawat jalan, kasus emergency, ruang perawatan intermediete, ruang perawatan intensif jantung serta ruang cath lab.
Gambar V.7
Foto Ruang kemoterapi One day Care
11. Anggaran
Perbandingan Alokasi Belanja Berdasarkan Sumber Dana Tahun 2016 dan Tahun 2015 (dalam ribuan)
Realisasi Belanja RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2016 terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp121.574.327.867 atau naik sebesar 9,69% dari Tahun 2015 pada periode yang sama. Belanja barang sebesar Rp544.035.757.756 atau turun sebesar 0,68% dari Tahun 2015 pada periode yang sama. Belanja modal sebesar Rp102.916.293.622 atau mengalami peningkatan sebesar 27,04% dari Tahun 2015 pada periode yang sama. Sedangkan untuk perbandingan realisasi belanja RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2016 dan Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.