• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

10

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, journal paper, artikel, disertai, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manual, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua referensi yang tertulis dalam tinjauan pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Dengan adanya tinjauan teori, peneliti akan memiliki landasan dalam menentukan tujuan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah: Komunikasi, Komunikasi Antarpribadi, Komunikasi Pendidikan, Komunikasi Organisasi Pendidikan, Komunikasi dan Relasi antara Guru dan Siswa,Kualitas, motivasi, dan Hipotesis penelitian.

Peneliti mengambil salah satu skripsi yang disusun oleh Muhammad Raffi Maulana dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof.Dr. Moestopo (Beragama) Tahun 2007 yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru Bimbingan Konseling (BK) Terhadap Motivasi Belajar Siswa ( survei terhadap siswa/I kelas XI SMA Yadika 5 Joglo Jakarta Barat” untuk dijadikan tinjauan penelitian terdahulu. Adapun kajian pustaka (kerangka teoritis) yang digunakan dalam penelitian tersebut mencakup:

1. Komunikasi

(2)

• Tujuan komunikasi antarpribadi

• Efektivitas komunikasi antarpribadi

3. Guru bimbingan konseling 4. Siswa

5. Motivasi belajar siswa 6. Hipotesis

7. Kerangka konsep

Adapun lokasi dalam penelitian tersebut dilakukan pada SMA Yadika 5 Joglo yang beralamat di Jl.joglo Raya no. 190 Kembangan Jakarta Barat, dengan menggunkan metode kuantitatif survey melalui kuesioner dan menggunakan tipe penelitian explanatory (eksplanatif). Populasi dalam penelitian tersebut berjumlah 76 siswa dari jumlah keseluruhan 310 siswa pada kelas XI, dan sample yang diambil hanya siswa yang memiliki nilai rendah pada kelas XI, namun sampel dalam penelitian tersebut 43 orang dengan menggunakan rumus Taro Yamane danskala pengukuran yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah skala likert. Pada oprasionalisasi konsep di bab III yang peneliti ambil variable X nya adalah pengaruh komunikasi antarpribadi guru bimbingan konseling, dan variable Y nya adalah motivasi siswa SMA Yadika 5. Dalam keseluruhan penelitian yang ada disimpulkan bahwa, dari adanya variable X menunjukan bahwa komunikasi antarpribadi guru BK dinilai tepat oleh responden, artinya pengaruh komunikasi antarpribadi BK telah berjalan dengan baik untuk menumbuhkan motivasi belajae siswa SMA Yadika 5. Serta dari hasil penelitian dari variable Y menunjukan

(3)

bahwa motivasi belajar siswa kelas 2 di lingkungan SMA Yadika 5 terdapat pengaruh komunikasi antarpribadi guru BK yang terjadi adalah positif.

2.2 Komunikasi

Komunikasi adalah persyaratan kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi.Dua orang dikatakan berinteraksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia ini (baik secara perorangan, kelompok,

organisasi),dalam ilmu komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi. 5

Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antarsesama melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain

serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu. 6

Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan tentang komunikasi. Istilah komunikasi atau dalam bahasainggris communication berasal dari kata communication, dan bersumber

5

Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka, 2005, hal.1.3 6 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004 hal 18

(4)

dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama

makna. 7

Teori komunikasi yang dianggap paling awal (1948) adalah Lasswell’s

Model (Model Laswell). Laswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk

menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan :Who says in which

channel to whom with what effect (siapa mengatakan apa melalui saluran apa

kepada siapa dengan efek apa). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik : Lasswell

itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi yaitu Communicator

(Komunikator), Message (pesan), Media (media), Receiver (

Komunikan/penerima), dan Effect (efek). Komunikasi adalah suatu proses, suatu kelangsungan yang berkesinambungan. Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan sekunder. Proses primer adalah proses penyampaian pemikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial (gesture), isyarat, gambar, warna dan lainnya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikan. Dalam proses ini, pertama-tama komunikator akan menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Kemudian menjadi giliran komunikan untuk membawa-sandi (decode) pesan dari komunikator itu. Proses skunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua

7

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006, hal.9

(5)

setelah memakai lambing sebagai media pertama. Media kedua itu seperti surat,

telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, media online atau internet.8

Selain memiliki proses komunikasi juga memiliki sifat, dimana komunikasi memiliki dua sifat yaitu, komunikasi verbal berupa tulisan dan lisan, serta yang kedua ada komunikasi nonverbal berupa gambar, lambang, dan kial (bahasa tubuh).

2.3 Komunikasi Antarpribadi

komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, komunikasi tidak berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara orang-orang itu tidak komunikatif. Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia. Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing humancommunication, yang sering kali pula disebut komunikasi sosial atau social comunication. Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia dinamakan komunikasi sosial atau

8

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2001 : 11-16

(6)

komunikasi kemasyarakatan karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat terjadinya komunikasi. Komunikasi antarmanusia merupakan komunikasi diadik (Dyadic communication. Dimana komunikasi diadik adalah

komunikasi yang dilakukan oleh dua orang. Misalkan anda berkomunikasi

dengan seseorang yang anda temui di jalan. atau anda sedang menelpon seseorang yang lokasinya jauh dari anda. Komunikasi antarmanusia terjadi sampai disitu saja, artinya jika ada seseorang yang baru dikenal menanyakan jalan kepada anda lalu anda menjawab, proses komunikasi terjadi hanya sesaat dan tidak hubungan lanjut dari komunikasi tersebut. Artinya hubungan komunikasi tersebut terjadi secara spontan, saling menerima feedback secara maksimal dan partisipan berperan fleksibel.

Dengan adanya hubungan komunikasi antar manusia (human

Communication), terjadilah hubungan yang lebih erat antar komunikan dan

komunikator secara tatap muka yang terjadi bukan hanya komunikasi spontan tapi terjadi di dalam ruang lingku kecil yang terjadilah komunikasi antarpribadi

(interpersonal communication). Menurut Joseph A. Devito, komunikasi

antarpribadi (interpersonal communication) adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan

berbagai dampak dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.9

Komunikasi antarpribadi dapat diartikan sebagai berhubungan dengan melibatkan relasi personal atau yang mengembangkan system-sistem ekspektasi bersama, pola-pola keterikatan emosional dan cara-cara penyesuaian sosial. Serta pada

9

Onong u Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003 hal 30

(7)

hakikatnya hubungan komunikasi antarpribadi dapat dideskriosikan sebagai proses hubungan antarmanusia menuju kepada kebersamaan. Apabila dipadukan, kedua kata itu dalam istilah komunikasi antarpribadi bisa diartikan sebagai pertukaran pesan antara komunikator dan komunikan untuk mengembangkan sistem ekspektasi bersama, pola ketertarikan secara emosional dan cara penyesuaian sosial. Ini berarti dalam komunikasi antarpribadi ada relasi yang sifatnya pribadi diantara pihak pihak yang berkomunikasi. Yakni komunikasi

antarpribadi atau Interpersonal communication memiliki kemampuan

berkomunikasi secara komunikasi diadik (Dyadic communication) dan komunikasi triadik (Triadic communication). Dimana komunikasi diadik adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang, dan komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelaku komunikasinya terdiri dari tiga orang, yaitu seorang komunikator dan dua orang komunikan yang berada dalam suatu kelompok kecil bahkan kelompok besar.

Hakikat dari komunikasi antarpribadi pada hakikatnya adalah suatu proses,dengan kata lain ada yang menyambut sebagai sebuah transaksi (gagasan,ide,pesan dan simbol) dan interaksi yang mengesankan adanya suatu tindakan yang berbalas. Pesan tersebut tidak ada dengan sendirinya, melainkan diciptakan dan dikirimkan oleh komunikator. Pada komunikasi antarpribadi komunikan merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, yakni keinginan untuk membagi keadaan internal sendiri, baik yang bersifat emosional maupun informasional dengan orang lain. Kebutuhan ini dapat berupa keinginan untuk memperngaruhi sikap dan tingkah lak orang lain. Dalam konteks

(8)

ini komunikator adalah individu yang menciptakan, memformulasikan, dan menyampaikan pesan. Serta dalam komunikasi antarpribadi, penerima bersifat aktif, bukan hanya menerima pesan saja tetapi melakukan proses interpretasi dan memberikan umpan balik. Berdasarkan umpan balik dari komunikan inilah seorang komunikator akan dapat mengetahui keefektifan komunikasi yang telah dilakukan, apakah makna pesan dapat dipahami secara bersamaan kedua belah

pihak komunikator dan komunikan.10

Dari semua penjelasan di atas komunikasi antarpribadi memiliki faktor-faktor dari kualitas komunikasi antarpribadi, ada 5 teori kualitas komunikasi antarpribadi yang dikemukakan oleh Joseph A Devito. Teori ini menjelaskan lima

karakteristik komunikasi antar pribadi yang efektif yaitu:11

a. Keterbukaan (Openness)

Sikap keterbukaan dalam komunikasi antarpersonal ditunjukkan melalui dua aspek yaitu : 1) kita harus terbuka pada orang-orang yang berinteraksi dengan kita; 2) kemauan memberikan tanggapan kepada orang lain dengan jujur dan terus terang tentang segala sesuatu yang dikatakannya, begitu juga sebaliknya.

b. Perilaku Suportif (Supportivenness)

Komunikasi antarpersonal akan efektif bila dalam diri seseorang ada perilaku suportif. Jack R Gibb menyebut 3 perilaku yang menimbulkan perilaku suportif yakni : 1) Deskriptif, orang yang memiliki sikap ini

10 Suranto, A.W. Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta, Graha ilmu, 2011 hal 7 11

Joseph A, Devito. Komunikasi Antar Manusia, Jakarta, Kuliah Dasar Edisi Kelima, Profesonaln Book, 1997

(9)

lebih banyak meminta informasi tentang suatu hal sehingga merasa dihargai; 2) Spontanitas, orang yang terbuka dan terus terang tentang apa yang dipikirkannya; 3) Profesionalisme, orang yang memiliki sikap berpikir terbuka, ada kemauan untuk mendengar pandangan yang berbeda, dan bersedia menerima pendapat orang lai bila pendapatnya keliru atau salah.

c. Perilaku Positif (Positivenness)

Sikap ini menunjuk 2 aspek yaitu : 1) komunikasi antarpersonal akan berkembang bila ada pandangan positif terhadap diri sendiri; 2) mempunyai perasaan positif terhadap orang lain berbagai situasi komunikasi.

d. Empati (Empathy)

Kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya sendiri pada peranan atu posisi orang lain.

e. Kesetaraan (Equality)

Kesetaraan ini mencakup dua hal yaitu: 1) kesetaraan bidang pengalaman di antara para pelaku komunikasi. Artinya, komunikasi antarpersonal umumnya akan lebih efektif bila para pelakunya mempunyai nilai, sikap, perilaku dan pengalaman yang sama; 2) kesetaraan dalam percakapan diantara para pelaku komunikasi. Artinya, komunikasi antarpersonal harus ada kesetaraan dalam hal mengirim dan menerima pesan.

(10)

Sebagai pendukung lima karakteristik kualitas dari teori komunikasi antarpribadi adalah teori penetrasi social yang dikemukakan oleh Irwin altman dan Dalams A Taylor, yaitu proses dimana orang saling mengenal satu dengan yang lainnya teori penetrasi social apabila ingin melakukan pendekatan dengan orang lain dan melakukan hubungan karena model ini menggambarkan perkembangan hubungan sebagai suatu proses dimana hubungan adalah sesuatu yang terus berlangsung dan berubah.

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yang efektif dan berkualitas menjadi keinginan semua orang, dengan komunikasi efektif dan berkualitas tersebut, pihak-pihak terlibat di dalamnya memperoleh manfaat sesuai dengan keinginan. Ada beberapa faktor yang sangat menentukan keberhasilan komunikasi antarpribadi apabila dipandang dari sudut komunikator, komunikan

dan pesan. 12

1. Faktor keberhasilan yang efektif dilihat dari sudut pandang komunikator a. Kredibilitas, ialah kewibawaan seorang komunikator di hadapan

komunikan.

b. Daya tarik, ialah daya tarik fisik maupun non fisik.

c. Kemampuan intelektual, ialah tingkat kecakapan, kecerdasan dan keahlian seorang komunikator.

d. Integritas atau keterpaduan sikap dan perilaku dalam aktivitas sehari-hari.

12

(11)

e. Keterpercayaan antara komunikan dan komunikator, dengan adanya rasa percaya antara kedua belah pihak maka lebih memudahkan proses penyampaian pesan, dan mempengaruhi.

f. Kepekaan social, dimana suatu kemampuan komunikator untuk memahami situasi di lingkungan hidupnya.

g. Kemampuan komunikator untuk mengendalikan emosianya

h. Berorientasi pada kondisi psikologis orang yang diajak bicara atau komunikan

i. Komunikator harus bersifat supel, ramah dan tegas. 2. Faktor keberhasilan dilihat dari sudut komunikan

Komunikan yang cakap dan mudah menerima dan mencerna materi yang diberikan komunikator, komunikan yang mempunyai pengetahuan yang luas akan cepat menerima informasi, dan komunikan harus bersikap ramah serta dapat memahami dengan siapa ia berbicara.

3. Faktor keberhasilan dilihat dari sudut pesan komunikan

Pesan komunikasi interpersonal perlu dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan perhatian komunikan, lambing-lambang yang dipergunakan harus benar-benar dipergunakan dan dapat dipahami kedua belah pihak, yaitu komunikan dan komunikator.

(12)

2.3.1 Tujuan Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communications) merupakan suatu action oriented, ialah suatu tindakan yang berorientasi pada tujuan tertentu. Tujuan komunikasi antarpribadi itu bermacam-macam, bebrapa diantaranya

dipaparkan sebagai berikut :13

a. Mengungakapkan perhatian kepada orang lain

Salah satu tujuan komunikasi antarpribadi adalah untuk mengungkapkan perhatian kepada orang lain. Dalam hal ini seseorang berkomunikasi dengan cara menyapa, tersenyum bahkan menanyakan kabar partner komunikasinya.

b. Menemukan diri sendiri

Artinya, seseorang melakukan komunikasi antarpribadi karena ingin mengetahui dan mengenali karakteristik dari pribadi berdasarkan informasi orang lain.

c. Menemukan dunia luar

Dengan komunikasi antarpribadi diperoleh kesempatan untuk

mendapatkan berbagai informasi dari orang lain, termasuk informasi penting dan aktual.

d. Membangun dan memlihara hubungan yang harmonis

Sebagai makhluk social, salah satu kebutuhan setiap orang yang paling besar adalah membentuk dan memlihara hubungan baik dengan seseorang. e. Mempengaruhi sifat dan tingkah laku

13

(13)

Komunikasi antarpribadi ialah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau prilaku baik secara langsung ataupun tidak langsung.

f. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu

Ada kalanya seseorang melakukan komunikasi antarpribadi sekedar mencari kesenangan atau hiburan. Seperti, berdiskusi dengan teman mengenai pesta ulang tahun, serta bertukar cerita lucu.

g. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi

Komunikasi antarpribadi dapat menghilangkan kerugian salah komunikasi

(miss communication) dan salah interpretasi. Karena dengan adanya

komunikasi antarpribadi dapat dilakukan pendekatan secara langsung, menjelaskan berbagai pesan yang rawan menimbulkan kesalah interpretasi.

h. Memberikan bantuan (konseling)

Ahli-ahli kejiawan menggunakan komunikasi antarpribadi dalam kegiatan professional untuk mengarahkan kliennya.

2.3.2 Efektifitas Komunikasi Antarpribadi

Pada dasarnya, setiap orang memerlkan komunikasi antarpribadi sebagai salah satu alat bantu dalam kelancaran kerja sama dengan orang lain dalam bidang apapun. Komunikasi antarpribadi merupakan aktivitas yang dilakukan dalam kehiudupan sehari-hari, dan merupakan cara untuk menyampaikan dan menerima pikiran-pikiran, informasi, gagasan, perasaan, dan bahkan emosi seseorang,

(14)

sampai pada titik tercapainya pengertian yang sama antara komunikator dan komunikan.

Perbedaan keberhasilan komunikasi itu, ditentukan oleh factor-faktor yang dapat diklassifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu : yang berpusat pada personal ( person-centered perspective) dan yang berpusat pada situasi ( situation-centred

perspective).Faktor yang terpusat pada personal misalnya, kecakapan, komunikasi

yang dimiliki oleh seseorang, sedangkan yang berpusat pada situasi misalnya, karekteristik media, dan karakteristik social budaya masyarakat sekitar.

2.8 Motivasi

Motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat diartikan daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Ada tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling dan dirangsang karena adanya tujuan.

Menurut Mc. Donald motivasi adalah “Perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan di dahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan.14

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi timbul balik di dalam diri siswa maupun akibat pengaruh dari luar

14

(15)

dirinya.Adapun macam teori motivasi menurut Sardiman AM, ada dua dasar

utama motivasi yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. 15

a. Motivasi intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan melakukan sesuatu. Sebagai contoh seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya menjadi lebih berkembang. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukan (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh siswa itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji oleh teman dan orangtuanya.

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun eksterinsik sangat diperlukan. Memberikan motivasi kepada seorang siswa berarti menggerakan siswa untuk melaksanakan sesuatu atau ingin

(16)

melakukan sesuatu. Bukan hanya kedua motivasi itu saja, tetapi siswa juga memiliki tujuan seperti :

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir, pemikiran pengetahuan dan kemampuan berfikir tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa ada pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya didalam kegiatan belajar.

b. Penanaman konsep dan ketrampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatuketrampilan. Ketrampilan disini dapat bersifat jasmani dan rohani. Ketrampilan jasmani adalah ketrampilan-ketrampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada ketrampilan gerak atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan ketrampilana rohani lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan

penghayatan dan ketrampilan berfikir serta kreativitas untuk

menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.

c. Penentuan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi sisawa, guru harus bijak dan hati-hati dalam pendekatannnya. Dalam interaksi belajar

(17)

mengajar guru senantiasa dilihat, ditiru perilakunya oleh para siswanya. Untuk itu dibutuhkan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.

Dari penjelasan di atas mengenai dua dasar motivasi saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain, karena pengaruh faktor-faktor diatas muncul siswa-siswa yang high achievers (berprestasi tinggi) dan under achievers (berprestasi rendah) atau bahkan dapat dikatakan gagal sekali.

2.9 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus di uji kebenarannya. Arikunto, mengatakan bahwa hipotesis adalah suatu kesimpulan yang belum final, masih harus dibuktikan kebenaranya atau hipotesis adalah jawaban sementara. Hipotesis juga dapat dikatakan sebagai kesimpulan sementara suatu hubungan variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya sehingga hipotesis dapat dikatakan sebagai suatu prediksi yang melekat pada variabel yang bersangkutan. Meskipun demikian, taraf ketepatan prediksi sangat tergantung

pada taraf kebenaran dan ketepatan landasan teoritis.16

Secara teknis, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Pernyataan tersebut mengindikasi asumsi dasar yang melekat pada populasi yang bersangkutan.Berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian ini, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :

16

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. 2006, Hal 71

(18)

1. Hipotesi nol (Ho) adalah pernyataan yang menunjukan tidak ada perubahan.

• Ho : tidak terdapat pengaruh kualitas komunikasi antarpribadi guru

dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa di SMK Media Informatika Jakarta.

2. Hipotesis penelitian / Hipotesis alternative adalah pernyataan dari apa yang diharapkan akan terjadi dan bukan dari apa yang diharapkan tidak terjadi apa-apa.

• Ha: Ada pengaruh positif kualitas komunikasi antarpribadi guru

dengan siswa terhadap motivasi belajar siswa di SMK Media Informatika Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

(2006), “Analisis faktor psikologis konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian roti merek Citarasa di Surabaya”, skripsi S1 di jurusan Manajemen Perhotelan, Universitas

(2) Dalam hal Nilai Perolehan Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada Pasal 50 ayat (2) huruf a sampai dengan huruf n tidak diketahui atau lebih rendah dari NJOP yang

Bandingkan nilai percepatan gravitasi yang diperoleh melalui percobaan gerak jatuh bebas dengan nilai percepatan gravitasi setempat menurut referensi atau menurut

Harga Eceran Tertinggi Obat Generik Tahun 2012, selanjutnya disingkat HET adalah harga jual tertinggi obat generik di apotek, rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

Dengan teknologi multimedia dapat digunakan sebagai media pembuatan video profil “Vihara Dhama Sundara” yang menjadi media informasi dan promosi agar dikenal oleh masyarakat

Tata Usaha pada UPTD Tindak Darurat Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Eselon

Untuk tujuan ini, baik Fakultas maupun Sekolah menyediakan sumber daya akademik maupuan sumber daya pendukung akademik (laboratorium, studio, perpustakaan), bukan

Para agen perubahan telah membawa masyarakat Atauro kepada era ekonomi pariwisata yang dapat meningkatkan penghasilan masyarakat sehingga tidak hanya bergantung