• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

2.1.2 Refrensi buku “Indonesian Heritage” – Tetumbuhan

Di dalam sebagian dari buku ini terdapat penjelasan mengenai keanekaragaman dan asal-usul flora Indonesia. Termasuk salah satu bunga terbesar di dunia, yaitu : bunga bangkai (Amorphophallus titanum).

2.1.3 Literatur Internet

Berikut ini beberapa literatur yag didapat dari internet, antara lain: 1. http://indonesia-indahnya.blogspot.com/2010/02/kebun-raya-bogor-salah-satu-tertua-di.html 2. http://www.bogorbotanicgardens.org/ 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Raya_Bogor 4. http://alamendah.wordpress.com/2009/08/23/kebun-raya-di-indonesia/ 5. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_botani 6. http://wisatajawa.wordpress.com/wisata-jawa-barat/kebun-raya-bogor/ 2.1.4 Survey Lapangan 2.1.4.1 Kuesioner

Untuk mendapatkan data yang otentik dan analisa dalam mendukung penulisan laporan, penulis sadar akan pentingnya melakukan survey berupa penyebaran kuesioner kepada para pengunjung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon dan pandangan para pengunjung serta masyarakat luas terhadap Kebun Raya Bogor. Survey dilakukan terhadap 2 kelompok, yaitu:

A. Pengunjung di Kebun Raya Bogor Jumlah :40 koresponden Jenis kelamin : Pria dan wanita

Usia : 15-25 tahun dan 26-36 tahun keatas. Hasil rangkuman survey:

• Pengunjung yang datang, terdiri dari berbagai profesi seperti: pelajar, mahasiswa, karyawan, wiraswasta, ibu rumah tangga,

(2)

guru, dll. Pengunjung dengan profesi sebgai pelajar menempati urutan pertama, diikuti dengan karyawan dan wiraswasta.

• Pengunjung biasanya datang bersama dengan keluarga atau teman.

• Tahu tentang Kebun Raya Bogor dari rutinitas sehari-hari (sering melewati), kerabat, dan media elektronik (TV, radio). • Tujuan utama pengunjung ke Kebun Raya Bogor adalah

rekreasi dan refreshing sambil menikmati lingkungan yang alami dan asri.

• Pengunjung cukup puas terhadap pelayanan dan kondisi lingkungan Kebun Raya Bogor.

• 60% pengunjung merasa media promosi maupun media di sekitar lingkungan Kebun Raya Bogor kurang menarik.

• 88,5% pengunjung ingin berkungjung kembali ke Kebun Raya Bogor.

• 69% pengunjung belum pernah melihat logo Kebun Raya Bogor sebelumnya.

• Hal yang berkaitan dengan Kebun Raya Bogor (dari urutan suara terbanyak):

1. Hijau 2. Piknik 3. Botani

4. Asri

5. Pohon besar & langka 6. Sejuk & rimbun • 74% pengunjung merasa tampilan logo Kebun Raya Bogor

kurang sesuai dengan karakternya, dan merasa perlu mendapatkan perbaikan/perancangan ulang.

• 65% pengunjung merasa kesan “alami dan natural” adalah tampilan yang sesuai dengan karakter Kebun Raya Bogor. • Bentuk yang dapat mewakili karakter Kebun Raya Bogor

(dari urutan suara terbanyak): 1. Pohon 2. Bunga 3. Daun 4. Istana B. Masyarakat umum Jumlah :87 koresponden Jenis kelamin : Pria dan wanita Usia : 15-35 tahun Hasil rangkuman survey:

• 99% koresponden tahu tentang Kebun Raya Bogor.

• Pernahkah mengunjungi Kebun Raya Bogor?

- 5% masyarakat sering mengunjungi ( lebih dari 5x). - 60% masyarakat pernah mengunjungi ( 1-3x). - 31& masyarakat tidak pernah mengunjungi.

(3)

• Hal yang berkaitan dengan Kebun Raya Bogor (dari urutan suara terbanyak):

- Sejuk, asri, rindang

- Pohon tinggi, rindang, besar - Besar dan luas

- Aneka tanaman yang unik - Hijau

- Rafflesia Arnoldi

- Rumput, kebun, hutan, taman - Rekreasi

• 79% pengunjung belum pernah melihat logo Kebun Raya Bogor sebelumnya.

• 83% pengunjung merasa tampilan logo Kebun Raya Bogor kurang dan tidak sesuai dengan karakternya, sehingga merasa perlu mendapatkan perbaikan/perancangan ulang. • Menurut masyarakat, berikut adalah beberapa tampilan

karakter yang mencerminkan Kebun Raya Bogor (dari urutan suara terbanyak):

1. Nuansa hijau

2. Simbol sejuk dan asri 3. Unsur pepohonan dan alami 4. Nuansa alam Indonesia 5. Berkesan modern 6. Keunikan KRB

• Bentuk yang dapat mewakili karakter Kebun Raya Bogor (dari urutan suara terbanyak):

1. Pohon, daun 2. Flora 3. Bunga Bangkai 4. Rafflesia Arnoldi 5. Tanaman unik 6.Rusa

(4)

2.1.4.2 Observasi

Penulis juga melakukan pengamatan / observasi untuk mengetahui secara langsung suasana dan kondisi lingkungan Kebun Raya Bogor. Berikut adalah dokumentasi yang didapat dari hasil pengamatan penulis.

Gambar 2.1

(5)

Gambar 2.3 Balai di depan pintu loket

(6)

Gambar 2.5 Papan penamaan koleksi tumbuhan

(7)

Gambar 2.7 Istana Bogor dilihat dari Kebun Raya

Gambar 2.8 Mobil Wisata Keliling

2.2 Kota Bogor

Kota Bogor merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang terletak 54 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Luasnya 21,56 km², dengan jumlah penduduk sebanyak 834.000 jiwa (2003). Bogor dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan: boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".

Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.

(8)

Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai-balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.

2.2.1 Letak

Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari ibu kota kurang lebih 60 km.

Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km² dan mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Ci (Sungai) Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir alami.

2.2.1 Iklim, Topografi, Geografi

Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330m dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 °C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari.

Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson.

Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat.

Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.

Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibukota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.

(9)

Dalam kebun botani, tumbuhan koleksi dipelihara dan diberi keterangan nama dan beberapa informasi lainnya yang berguna bagi pengunjung. Dua tambahan penting bagi suatu kebun botani adalah perpustakaan dan herbarium. Keduanya diperlukan untuk kegiatan penelitian dan dokumentasi.

Identifikasi/klasifikasi adalah hal yang umum dilakukan di kebun botani. Kebun botani dapat pula memiliki bangunan khusus untuk menumbuhkan koleksi yang tidak dapat hidup pada iklim alami tempat itu atau memerlukan perawatan khusus. Bangunan khusus ini dapat berupa rumah kaca atau klimatron dan iklim buatan yang dapat dibuat di dalamnya.

Umumnya kebun botani dapat dikunjungi umum. Pemilik kebun botani dapat suatu lembaga tertentu, negara, maupun perorangan. Kebun botani di Indonesia tidak banyak. Kebun botani milik negara di Indonesia memakai nama "Kebun Raya" karena ukurannya yang luas.

Di bawah LIPI/negara terdapat empat kebun botani, yaitu : • Kebun Raya Bogor

• Kebun Raya Cibodas

• Kebun Raya Purwodadi (di utara Malang) • Kebun Raya Eka Karya Bali di Bedugul, Bali.

2.4 Mengenal Kebun Raya Bogor

2.4.1 Sejarah Kebun Raya Bogor

Pemerintahan Hindia Belanda

Kebun Raya Bogor pada mulanya adalah bagian dari Samida (hutan buatan atau taman buatan) yang telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, seperti yang sudah tertulis didalam prasasti Batutulis.Hutan buatan ini dibuat dengan maksud untuk menjaga kelestarian lingkungan, yang dijadikan sebagai tempat untuk memelihara benih-benih kayu yang langka. Hutan ini kemudian terlantar setelah Kerajaan Sunda ditaklukkan oleh Kesultanan Banten, dan akhirnya pada pertengahan abad ke-18

(10)

Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah-satu sudut hutan buatan ini.

Berawal dari Prof. Dr. C.G.C. Reindwardt, seorang ahli botani asal Jerman yang berada di Indonesia pada awal abad ke 19. Pada waktu itu, Reindwardt diutus pemerintah Hindia Belanda sebagai Kepala Urusan Bidang Pertanian, Kesenian dan Pengetahuan untuk wilayaj Jawa. Ia merasa eksplorasi tumbuhan dan masalah pertanian yang ada juga merupakan tugasnya di Hindia Belanda saat itu. Dalam suratnya yang ditulis kepada Gubernur Jendral Hindia Belanda di Batavia G.A.G.P. Baron van der Capellen, ia memohon sebidang tanah untuk penelitian berbagai tumbuhan dan tanaman yang berasal dari Indonesia dan mancanegara, yang bernilai ekonomis (kelapa sawit, rempah-rempah, jahe, dll)

“Kelak terbukti manfaat kebun itu sebagai tempat pendidikan guru-guru pertanian dan koleksi tanaman. Hasil penelitian tersebut disebarluaskan ke kebun-kebun lainnya,” tulis Reinwardt.

Tepat tanggal 18 Mei 1817 dilakukan pemancangan patok pertama. Hal ini menandakan berdirinya Kebun Raya yang kemudian diberi nama ‘slands Plantentuin atau Hortus Botanicus Bogoriensis, yang pada awalnya hanya seluas 47 hektar, hingga saat ini mencapai 87 hektar. Pada saat itu Reindwardt menjabat sebagai direktur Kebun Raya dari tahun 1817-1821.

Tahun 1821-1826 kedudukan direktur digantikan oleh Dr. C.L. Blume. Ia adalah sosok yang telah berhasil mencatat beragam koleksi tanaman yang ada di Kebun Raya Bogor ke dalam bentuk katalog. Katalog pertama tersebut berisikan 900 jenis/spesies tumbuhan.

Pada tahun 1825-1830 terjadi Perang Diponegoro, sehingga pemerintahan yang dipimpin oleh Gubernur Jendral van der Capellen mengalami kesulitan kondisi keuangan. Kedudukan direktur dalam pengelolaan Kebun Raya pun dibiarkan kosong. Dimana selanjutnya mulai 21 November 1829 Kebun Raya berada dalam pengawasan lembaga ilmiah. Hingga akhirnya tahun 1831 J.E. Teysmann diangkat menjadi hortulanus/kurator. Di tangan Teysmann, seluruh tanaman di Kebun Raya Bogor ditata ulang dan dikelompokkan secara teratur sesuai dengan klasifikasi kelas.

1 Januari 1905 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Departemen van Landbouw (lanjutan ‘slands Plantetuin) atas prakarsa Dr. Treub, yang kemudian diangkat menjadi Direktur Departemen van Landbouw.

Tanggal 31 Juli 1911 Departemen van Landbouw berubah menjadi Departemen van Landbouw, Nijverheid en Handel. Dalam struktur organisasi departemen yang baru ini, nama ‘slands Plantentuin akhirnya bergabung dalam naungan Departemen van Economische Zaken.

(11)

Indonesia ‘slands Plantentuin berganti nama menjadi Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LPPA), Berada dalam struktur organisasi Kementrian Pertanian. Direktur LPPA pertama adalah Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Pada saat itu LPPA mempunyai 6 anak lembaga, yaitu Bibliotheca Bogoriensis, Hortus Botanicus Bogoriensis, Herbarium Bogoriense, Treub laboratorium, Museum Zoologicum Boroiense dan Laboratorium Penyelidikan Laut. Akhirnya untuk pertama kalinya pada tahun 1956 pimpinan Kebun Raya dipegang oleh bangsa Indonesia, yaitu Soedjana Kassan.

Untuk menyiapkan tenaga ahli yang nantinya akan mengisi kekosongan pada lembaga penelitian itu, didirikan Akademi Biologi pada tanggal 10 Oktober 1955, yang terletak di Cibodas. Akademi yang berdiri di bawah LPPA dan bernaung pada Kementrian Pertanian ini kemudian berkembang menjadi Akademi Kementrian Pertanian yang terletak di Ciawi.

Tahun 1962 Pemerintah RI membentuk Departemen Urusan Research Nasional (DURENAS), sementara itu LPPA berubah nama dan status menjadi Lembaga Biologi Nasional (LBN) tanggal 21 Juni 1962. Lembaga ini serta seluruh anak lembaganya bernaung di bawah Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI). Majelis ini dibentuk pada tahun 1956 sebagai Badan Research Khusus dalam DURENAS, yang kemudian berubah menjadi Lembaga Research Nasional (LEMRENAS).

Saat Kebun Raya Bogor mencapai usia 150 tahun, dibentuklah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tanggal 23 Agustus 1967, yang merupakan penggabungan dari LEMRENAS dan MIPI. Sejak itu Kebun Raya Bogor serta cabang-cabang lembaganya berada dalam naungan LIPI.

Berikut adalah beberapa tanaman hasil introduksi kebun raya yang kini tersebar di seluruh Indonesia, dan bahkan Asia Tenggara:

• Kelapa sawit (Elaeis guineensis):

- Dari pulau Madagaskar, Afrika Selatan tahun 1848. - Merupakan induk kelapa sawit di Asia Tenggara. • Karet (Hevea braziliemsis):

(12)

• Singkong (Manihot utilissima):

- Dari Brazil tahun 1876, sebagai bahan baku industri. • Singkong (Hevea braziliemsis):

- Dari Brazil sebagai penghasil bahan makanan (karbohidrat).

• Vaneli ( Vanilla planifolia):

- Dari Mexico tahun 1819, sebagai pengharum makanan dan minuman.

• Lici (Litchi chinensis):

- Dari China Selatan tahun 1823, sebagai penghasil buah sekaligus menjadi tanaman yang paling tua saat ini di Kebun Raya Bogor.

• Vaneli Vanilla planifolia):

- Dari Mexico tahun 1819, sebagai pengharum makanan dan minuman.

• Kina (Cinchona calisaya):

- Dari Bolivia tahun 1852, sebagai bahan obat malaria. • Teratai Raksasa (Victoria amazonica):

- Dari Brazil, Sungai Amazon tahun 1860, sebagai tanaman hias kolam.

• Coklat (Theobroma cacao):

- Dari Mexico tahun 1819, sebagai bahan makanan dan aroma.

Pada tahun 1986 LIPI mengadakan reorganisasi kelembagaan. Dalam struktur organisasi LIPI ini Kebun Raya Bogor berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang membawahi 3 kebun raya lainnya, yaitu:

- Cabang Balai Pengembangan Kebun Raya Cibodas - Cabang Balai Pengembangan Kebun Raya Purwodadi - Cabang Balai Pengembangan Kebun Raya “Eka

Karya” Bali

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 103 tahun 2001, maka Kebun Raya mengalami perubahan struktur baik tingkat eselon maupun nama lembaga. Perubahan tersebut yakni dari UPT Balai Pengembangan Kebun Raya LIPI, menjadi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI.

2.4.2 Kedudukan

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor berada langsung di bawah Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, sedangkan UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Purwodadi dan Bali berada di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI.

(13)

yaitu konservasi, kajian potensi serta pengembangan dan pendayagunaan.

Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi empat kepala Sub Bagian, yaitu:

1. Sub Bagian Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Jasa dan Informasi

2.4.4 Visi dan Misi Visi :

Menjadi kebun raya terbaik kelas dunia, terutama dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan tropika, pendidikan lingkungan dan pariwisata.

Misi :

- Melestarikan tumbuhan tropika.

- Mengembangkan penelitian bidang konservasi dan pendayagunaan tumbuhan tropika.

- Mengembangkan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap tumbuhan dan lingkungan.

- Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat. 2.4.5 Tugas dan Fungsi

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI mempunyai tugas dan fungsi antara lain:

- Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan - Penyusunan pedoman

- Pemberian bimbingan teknis - Penyusunan rencana dan program

- Pelaksanaan penelitian bidang konservasi ex-situ tumbuhan tropika serta evaluasi

(14)

2.4.6 Kegiatan yang dilakukan

Kebun Raya Bogor dalam melaksanakan tugasnya diantaranya melakukan kegiatan sebagai berikut:

- Konservasi ex-situ, yakni melakukan eksplorasi tumbuhan di kawasan hutan, mendata/registrasi, mengkoleksi dan melestarikannya.

- Penelitian meliputi:

a. Taksonomi, yaitu memberi kepastian nama tanaman atau sertifikasi, inventarisasi dan evaluasi.

b. Biosistematik, yaitu mempelajari hubungan kekerabatan antara tumbuhan.

c. Botani Terapan, yaitu penelitian mengenai manfaat tanaman.

d. Holtikultura, meliputi penelitian adaptasi tanaman, cara budi dayanya dan pengembangan ilmu pertamanan.

- Pendidikan, terutama bidang ilmu botani, pertamanan dan lingkungan hidup.

- Pariwisata, Kebun Raya Bogor merupakan salah satu tempat kunjungan wisata yang potensial.

- Penemuan serta pengumpulan jenis-jenis tanaman langka yang hanpir punah di Indonesia.

- Pembangunan Kebun Raya baru, ada keinginan masyarakat di berbagai propinsi agar didirikan Kebun Raya di daerahnya yang perlu ditindak lanjuti. Contoh: yang telah diresmikan adalah Kebun Raya Bukit Sari di Jambi, Kebun Raya Baturraden di Jawa Tengah. Pembanguan yang sedang dirintis: Kebun Raya Engrekang (Sulawesi Selatan), Kebun Raya di Balikpapan, Kebun Raya Kuningan ( Jawa Barat), Kebun Raya Lampung, dll.

2.4.7 Tujuan

Tujuan secara umum yang ada dalam lingkup Kebun Raya Bogor yaitu: 1. Pusat konservasi tumbuhan tropis

2. Penelitian 3. Pendidikan

4. Reintroduksi tanaman langka 5. Rekreasi.

Tujuan secara khusus yang ingin dicapai dalam tahun 2005-2009 adalah: 1. Mengkonservasi tumbuhan Indonesia khususnya dan tumbuhan

tropika umumnya.

2. Melakukan reintroduksi atau pemulihan tumbuhan langka.

3. Memfasilitasi pembangunan kawasan konservasi ex-situ tumbuhan. 4. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian terhadap konservasi dan

pendayagunaan tumbuhan.

5. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan bidang konservasi ex-situ.

(15)

- S2 = 14 orang - S1 = 43 orang - S0 = 4 orang - SLTA = 115 orang - SLTP = 23 orang - SD = 68 orang 2.4.9 Sumber Dana

Sebagai salah satu instansi pemerintah, dana pengelolaan Kebun Rayas sebagian besar diperoleh dari Pemerintah melalui APBN. Sumber pendapatan lain yaitu:

- hasil penjualan karcis masuk Kebun Raya - dana-dana yang dihasilkan melalui kerjasama - bantuan pihak luar

2.4.10 Jasa dan Pelayanan

Untuk menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi, Kebun Raya Bogor memiliki pelayanan jasa dan fasilitas ilmiah sebagai berikut:

1. Pelayanan jasa dan fasilitas ilmiah - Perpustakaan

- Fasilitas pendidikan dan penelitian - Pameran

2. Pelayanan humas dan pemanduan - Kunjungan tamu Negara

- Pemanduan wisata mancanegara

- Pemanduan tamu dinas dan tamu penelitian - Pemanduan pelajar dan mahasiswa

3. Penyuluhan dan ceramah

4. Pelayanan jasa shooting film dan fasilitas lain. 5. Pelayanan dekorasi dan penjualan tanaman

6. Bimbingan kepada mahasiswa praktek dan siswa yang melakukan Pendidikan Sistem Ganda (PGS)

(16)

2.4.11 Data Pengunjung

Ragam pengunjung yang datang baik secara rombongan maupun perorangan memiliki tujuan dan keperluan yang berbeda, antara lain: rekreasi umum, rekreasi tamu dinas, karya wisata, kuliah lapangan, penelitian, olahraga, dll. Wisatawan mancanegara dengan urutan paling banyak berasal dari Belanda, Jerman dan Perancis.

TAHU N

Jenis Pengunjung Tujuan Kedatangan Domesti k Mancanegar a Rekreas i Karyawisat a Kulia h Penelitia m 2007 938.973 15.124 905.770 43.118 3.455 72 2008 782.654 16.057 748.102 44.740 5.449 147 2009 65.049 653 63.398 1.861 324 10 2010 824.803 20.218 773.915 56.302 9.091 95 2011 67.415 1.233 60.473 7.893 190 0 2.5 Koleksi Tanaman

Dengan luas areal yang mencakup 87 hektar, Kebun Raya Bogor terakhir tercatat memiliki koleksi sebanyak 13.684 spesimen. Berdasarkan data yang diperoleh pada bulan Januari 2006, berikut adalah koleksi yang cukup menarik dan menonjol yang ada di kebun raya:

1. Tanaman hidup

- 3.423 jenis (species) - 1.257 marga (genus) - 222 suku (famili)

2. Koleksi anggrek 7.178 spesimen, yang terdiri dari: - 441 jenis (species) - 93 marga (genus) 3. Polong-polongan (Fabaceae) 4. Pinang-pinangan (Arecaceae) 5. Talas-talasan (Araceae) 6. Getah-getahan (Apocynaceae) 7. Koleksi bamboo

Koleksi tanaman Kebun Raya Bogor sebagian besar berasal dari kepulauan Indonesia dan sebagian lagi dari mancanegara. Penambahan koleksi selain melalui eksplorasi ke hutan-hutan yang ada di Indonesia, juga dengan hasil tukar menukar biji tanaman dengan Kebun Raya lain di dunia.

(17)

2.5.2 Tanaman air

Beragam tanaman air dijadikan koleksi di Kebun Raya Bogor. Tidak hanya yang asli dari Indonesia, tapi juga koleksi dari berbagai negara, antara lain:

- Teratai mini dari Irian dan Jawa Barat - Teratai raksasa (Victoria amazonica) - Sowerby dari Sungai Amazona - Rumput antene

- Cyperus papyrus L. (merupakan bahan kertas dari sungai Nil, Afrika)

2.5.3 Tanaman obat

Kebun Raya Bogor menyimpan lebih dari 100 tanaman obat asli Indonesia, salah satunya adalah: teh jawa (Orthosiphon aristatus), dimana daunnya bermanfaat sebagagi diuretic untuk pengobatan penyakit ginjal. Ada pula rumput kacang ungu (Cyperus rotundus) yang umbinya bermanfaat untuk mnegobati bisul, sakit kepala, disentri dan anti serangga. Serta masih banyak koleksi tanaman obat lainnya.

2.5.4 Tanaman buah

Kebun Raya Bogor sebagai salah satu lembaga yang bertanggung jawab terhadap konservasi ex-situ flora asli Indonesia mempunyai peranan penting dalam mempertahankan dan mengembangkan potensi tanamn buah yang ada. Hingga saat ini tidak kurang dari 102 jenis tanaman buah. Baik yang telah menjadi tanaman budidaya maupun yang masih liar telah dipelihara sebagai koleksi. Jenis tanaman buah yang cukup dikenal dan menjadi koleksi kebun raya diantaranya adalah:

- Nangka (Artocarpus heterophyllus) - Mangga (Mangifera indica) - Jeruk (Citrus reticulata)

- Rambutan (Nepheluim lappaceum) - Durian (Durio zibethinus)

(18)

2.5.5 Tanaman hias

Selain mengkoleksi tanaman tinggi, Kebun Raya Bogor juga mempunyai koleksi tanaman yang bisa digunakan sebagai tanaman hias, seperti: Dieffenbachia amoena, Philodendron, Anthurium, Mucuna benneti, Crytostachys rendra, dll. Tanaman hias ini digunakan untuk dekorasi ruangan dan taman.

2.5.6 Tanaman langka dan populer

Kebun Raya Bogor tidak hanya mengkoleksi tanaman langka seperti bintaro (Cerbera manghas L.), buah namnam (Cynometra cauliflora L.) ataupun rukam (Flacourtia jangomas), tapi juga meemiliki koleksi tanaman populer seperti pohon bogor atau yang dikenal dengan sebutan kolang-kaling (Arenga pinnata), Kemang (Mangifera caesida), Kayu manis (Cinnamomum burmanni) atau Cola acuminata yang buahnya dijadikan sebagai bahan baku minuman Coca Cola.

2.5.7 Anggrek

Pesona dan keunikan lain yang dimiliki Kebun Raya Bogor yaitu koleksi anggrek sebanyak 7.178 spesimen. Sebagian asli Indonesia, mencakup 441 jenis dari 93 marga. Diantaranya anggrek bulan Phalaenopsis amabilis, Dendrobium sp., Vanda sp., dan anggrek hitam Ceologyne pandurata Lindl. Anggrek terbesar di dunia asal Kalimantan juga ada dalam koleksi Kebun Raya Bogor, yaitu Grammatophyllum speciosum B1., yang pada masa pertumbuhan bunganya mencapai 2 meter dengan rona kuning dan hijau pucat.

2.6 Karakteristik Kebun Raya Bogor 2.6.1 Deskripsi Kebun Raya Bogor

2.6.1.1 Geografi

Terletak strategis di tengah-tengah kota Bogor, tepatnya di Jl. Ir. H. Juanda 13, hanya beberapa menit dari pintu keluar tol dan cukup dekat dengan terminal Bogor.

2.6.1.2 Mood, karakteristik dan suasana Kebun Raya Bogor

Dari lingkungan luar Kebun Raya Bogor kita dapat melihat rindangnya pepohonan yang berdiri dari balik pintu gerbang, lalu disambut dengan undakan anak tangga yang mengantar ke pintu loket. Di area loket tersebut terdapat para pengunjung yang juga sedang mengantri untuk memasuki Kebun Raya, sehingga suasana agak sedikit ramai. Tapi saat memasuki areal Kebun Raya, kita dapat merasakan suasana kebun yang alami, dimana pepohonan yang tinggi dan rindang memberikan hawa yang sejuk dan asri. Beberapa kali terdengar pula suara kicauan burung. Dengan area yang cukup luas, terdapat berbagai lokasi yang dapat dikunjungi. Bisa bersantai di atas hamparan rumput luas di tepi kolam, mengunjungi taman-taman

(19)

mudi.

2.6.2 Jam Operasional

Jam operasional Kebun Raya Bogor beroperasional setiap hari dari pk. 08.00-pk.15.30 WIB.

2.6.3 Metode Promosi

Sebagai bagian dari instansi pemerintahan, Kebun Raya Bogor tidak memiliki anggaran khusus untuk promosi. Sehingga promosi yang dilakukan hanya sebatas penyebaran di dalam lingkungan Kebun Raya Bogor, seperti pembuatan brosur dan leaflet yang diletakkan di pintu loket.

2.6.4 Hal Menarik dari Kebun Raya Bogor

Dari segi Botani semua tanaman yang ada di Kebun Raya memiliki nilai ilmiah yang tinggi, namun ada beberapa jenis tanaman dan bangunan yang memberikan kesan tersendiri bagi mereka yang melihatnya, yaitu: 1. Teratai raksasa 2. Anggrek raksasa 3. Bunga bangkai 4. Kayu raja 5. Jalan Kenari 6. Pohon tarzan

7. Monument Peringatan Lady Olivia 8. Pohon lici 9. Taman Meksiko 10. Taman Teysmann 11. Jalan Astrid 12. Pohon Jodoh 2.7 Logo

Untuk saat ini, Kebun Raya Bogor telah memiliki logo yang tertera di bawah. Dilihat dari segi visual, logo saat ini merupakan gabungan dari logogram dan logotype. Logogram yang berada di tengah lingkaran dimaksudkan sebagai stilasi dari bentuk Bunga bangkai Armophophallus titanium. Tidak terlihat pengaruh gaya desain tertentu dalam logo ini.

(20)

Gambar 2.9 Logo Kebun Raya Bogor 2.8 Kompetitor

Kompetitor berikut ini dianalisa berdasarkan segi demographis dan pendekatan dari segi positioning. Taman Wisata Mekarsari merupakan salah satu pusat pelestarian keanekaragaman hayati buah-buahan tropika terbesar di Indonesia, khususnya jenis buah-buahan unggul yang dikumpulkan dari seluruh daerah di Indonesia. Berlokasi di kecamatan Cileungsi, kabupaten Bogor, Jawa Barat, taman ini juga merupakan tempat penelitian budidaya (agronomi), pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul untuk kemudian disebarluaskan kepada petani dan masyarakat umum.

Dengan luas sekitar 264 hektar Taman Wisata Mekarsari juga dilengkapi dengan sarana wisata untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara. Berikut adalah berbagai wahana yang mendekatkan pengunjung kepada alam, antara lain:

- Family Garden - Rekreasi Danau - Baby Zoo - Rusa Tutul - Garden Center - Greenhouse Melon - Outbound

- Kids Fun Valley - Menara Pandang - Bangunan Air Terjun

Selain itu, kegiatan yang menjadi favorit pengunjung antara lain: - Company gathering

- Piknik keluarga

- Wisata kebun buah/sayur - Barbeque

- Senam pagi

- Fruitwalk (jalan-jalan di kebun buah) 2.9 Target Konsumen

2.9.1 Target Primer Demografi

• Pria dan wanita

• Usia 20-40 tahun keatas • Status Ekonomi Sosial (B, B-) Geografi

• Masyarakat yang berdomisili di daerah Bogor, Jawa Barat.

• Mayarakat lokal Indonesia yang untuk sementara berkunjung ke Bogor untuk tujuan penelitian atau pendidikan.

(21)

• Menikmati pemandangan

• Menghargai waktu yang dimiliki

• Memiliki tujuan yang jelas dalam hidup B. Behaviour

• Suka mengunjungi perpustakaan • Hobi membaca

• Mengkoleksi buku

• Gemar berdiskusi tentang hal yang sedang berkembang saat ini • Selalu membawa agenda/ catatan kecil

• Suka mengkoleksi barang unik

• Mendengarkan lagu-lagu bernuansa ringan, seperti pop-classic. • Menyukai air putih dan teh dibanding minuman ringan, es buah, dll. C. Lifestyle

• Membeli buku di toko buku Gramedia atau Gunung Agung • Membaca koran Kompas

• Menonton saluran TV lokal yang menyajikan program seputar lingkungan hidup, seperti: Trans TV, Metro TV, Trans7, RCTI.

• Memilih mobil yang tidak terlalu mahal, namun sesuai dengan keperluan seperti Avanza, Xenia.

2.9.2 Target Sekunder Demografi

• Pria dan wanita

• Usia 17-50 tahun keatas • Status Ekonomi Sosial (B, B-)

Geografi

• Wisatawan yang berdomisili di daerah Bogor, Jawa Barat.

• Wisatawan (baik lokal maupun mancanegara) yang untuk sementara berkunjung ke Bogor untuk tujuan rekreasi.

(22)

Psikografi

A. Personality

• Dapat menyisihkan waktu luang di sela-sela kegiatan • Peduli terhadap orang lain

• Senang berbagi

• Menyukai kebersamaan

• Dapat menikmati waktu luang dengan santai • Memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar • Menyukai sesuatu yang alami

B. Behaviour

• Bertindak efektif dan efisien • Travelling, jalan-jalan • Wisata kuliner

• Menyukai kegiatan outdoor

• Peduli dengan alam dan lingkungan hidup • Menghargai budaya Indonesia

• Mendengarkan lagu-lagu bernuansa pop

• Memelihara hewan peliharaan seperti burung, anjing atau ikan hias • Memilih air putih dibanding minuman ringan dan minuman

berkarbonasi C. Lifestyle

• Membaca referensi wisata dari internet atau blog

• Menonton saluran TV lokal yang menyajikan program seputar lingkungan hidup, seperti: Trans TV, Metro TV, Trans7, RCTI.

• Memilih mobil yang tidak terlalu mahal, namun sesuai dengan kebutuhan seperti Avanza, Xenia.

• Lebih memilih meluangkan waktu di ruangan terbuka seperti Taman Menteng.

2.10 SWOT Strength:

- Merupakan kebun botani yang dikenal luas oleh masyarakat

- Dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat, baik wisatawan mancangera maupun wisatawan lokal, dari anak-anak hingga orang dewasa

- Pusat pendidikan sekaligus tempat rekreasi - Lokasi yang cukup dekat dari ibukota Jakarta

- Memiliki berbagai koleksi tanaman yang unik dan langka Weakness:

- Fasilitas yang ada kurang terawat.

- Kebersihan lingkungan belum diperhatikan secara maksimal. - Kurangnya promosi di berbagai media.

(23)

koleksi Kebun Raya Bogor.

- Pilihan objek wisata lain yang menawarkan rekreasi yang lebih berkesan fun dan entertainment

Gambar

Gambar 2.2 Pintu gerbang utama
Gambar 2.7 Istana Bogor dilihat dari Kebun Raya
Gambar 2.9 Logo Kebun Raya Bogor  2.8 Kompetitor

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan proses identifikasi permasalahan, pengguna, dan data, maka dapat diidentifikasi fungsi dari aplikasi yang akan dibangun sebagai berikut: pencatatan data nasabah,

[r]

Kegiatan rekreasi dapat memberikan manfaat bagi yang melakukannya yaitu: membuat relaksasi, terhibur, mengembangkan keterampilan dan kemampuan pribadi.Untuk mendukung

[r]

ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume I-3, 2012 XXII ISPRS Congress, 25 August – 01 September 2012, Melbourne,

Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa adanya masalah komitmen organisasi pada karyawan outsourcing , disebabkan karenakan adanya kondisi ketidaknyamanan karyawan outsourcing

thypimurium yang mendasari penelitian uji aktivitas imunomodulator fermentasi teh hitam jamur kombucha terhadap fagositosis makrofag mencit galur Balb/C secara in

ditambahkan untuk setiap stoples kaca dan ditambah juga SCOBY dengan berat sesuai dengan perlakuan (5%, 10%, 15%) ke dalam setiap stoples kaca yang telah terisi teh bunga